BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi audit delay, ukuran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. atau populasi dan untuk mengetahui nilai rata-rata (mean), minimum, Tabel 4.1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR LAMPIRAN. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi Atas Dasar Harga Berlaku. Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat Tahun

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berdasarkan statistik deskriptif diperoleh hasil sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjelaskan karakteristik sampel terutama yang mencakup nilai rata-rata (mean),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu data, analisis ini digunakan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB 1V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama : Nurlita NPM : Pembimbing : Rini Tesniwati,SE.,MM

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Garment dan Subsektor otomotif dan Komponen tahun Metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini meliputi jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum,

minimum, nilai rata-rata (mean) serta standar deviasi (α) dari masing-masing variabel.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. asumsi klasik dan pengujian hipotesis adalah mengetahui gambaran atau

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penulis menggunakan program SPSS versi Dalam penelitian ini, variabel

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ialah purpose sampling. Dari 49 Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama periode tahun 2011-2013, terpilih 33 Perusahaan yang memenuhi kriteria. Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam 3 tahun menjadi 99 sampel. B. Hasil Uji Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran dari masing-masing variabel penelitian selama periode tahun 2011-2013. Dari data yang diperoleh sebanyak 99 sampel seperti telah dikemukakan di atas diperoleh statistik deskriptif yang mencakup nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), dan deviasi standar (standard deviation) atas variabel-variabel penelitian. Variabel-variabel tersebut meliputi Profitabilitas (ROI), Investment Opportunity Set (IOS), dan Dividen Kas. 54

55 Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROI 99,01,40,1315,08965 IOS 99,81 46,63 4,0924 6,84778 DK 99 4,03 1728,85 207,1162 263,06886 Valid N (listwise) 99 Sumber : Data diolah oleh SPSS 21, 2015 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : N = 99 menunjukkan bahwa data penelitian ini terdiri dari 99 sampel yang diambil dari 33 Perusahaan selama periode tahun 2011-2013 yang berisi tentang Return on Investment (ROI), Investment Opportunity Set (IOS), dan Dividen Kas. Return On Investment (ROI) memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 0,01 yaitu pada PT Matahari Putra Prima Tbk tahun 2011 dan nilai terbesar (maksimum) sebesar 0,40. Nilai Return On Investment (ROI) yang semakin besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memilki laba yang besar sehingga perusahaan tersebut dapat membayar dividen lebih besar yaitu pada PT Unilever Indonesia Tbk tahun 2013. Investment Opportunity Set (IOS) memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 0,81 yaitu pada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk tahun 2013 dan nilai terbesar (maksimum) sebesar 46,63. Kondisi perusahaan sangat baik akan cenderung lebih memilih investasi baru daripada membayar dividen yang tinggi. Dana yang seharusnya dapat dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham akan

56 digunakan untuk pembelian investasi yang menguntungkan yaitu pada PT Unilever Indonesia Tbk tahun 2013. Dividen Kas memiliki nilai terkecil (minimum) sebesar 4,03 yaitu pada PT Alam Sutera Realty Tbk tahun 2011 dan nilai terbesar (maksimum) sebesar 1728,85. Semakin besar nilai dividen kas yang dibagikan kepada para pemegang saham menunjukkan bahwa semakin baik kinerja suatu perusahaan yaitu pada PT Astra International 2011. C. Uji Asumsi Klasik Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan analisis regresi linear berganda sehingga terdapat data penelitian terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari : 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data variabel independen dan variabel dependen berdistribusi normal. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov test dengan hasil sebagai berikut : Untuk menentukan bahwa data terdistribusi secara normal atau tidak maka dilihat melalui : i. Nilai Asymp.sig (2-tailed) > 0,05 maka data terdistribusi secara normal. ii. Nilai Asymp.sig (2-tailed0 < 0,05 maka data terdistribusi secara tidak normal.

57 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 99 Normal Parameters a,b Std. 231,28036562 Mean,0000000 Most Extreme Differences Deviation Absolute,230 Positive,230 Negative -,134 Kolmogorov-Smirnov Z 2,293 Asymp. Sig. (2-tailed),000 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data diolah oleh SPSS 21, 2015 Hasil tabel 4.2 diatas menunjukkan besarnya nilai Asymp Sig.(2-tailed) adalah 0,000. Hal ini berarti nilai bahwa Asymp Sig.(2-tailed) lebih kecil dari tingkat signifikan α=0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal. Berdasarkan hasil diatas, maka peneliti melakukan pengurangan 11 perusahaan yang diambil berdasarkan nilai ekstrim, dimana perusahaan dieliminasi berdasarkan nilai minimum dan maksimum dari nilai variabel Dividen Kas. Sehingga dapat disimpulkan sampel yang digunakan dalam uji asumsi klasik dan uji hipotesis adalah sebanyak 66 sampel yang terdiri dari 22 perusahaan selama periode 2011-2013. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut :

58 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual N 66 Normal Parameters a,b Std. 94,02765317 Mean,0000000 Most Extreme Differences Deviation Absolute,086 Positive,086 Negative -,061 Kolmogorov-Smirnov Z,695 Asymp. Sig. (2-tailed),720 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data diolah oleh SPSS 21, 2015 Berdasarkan tabel 4.2 hasi uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov menunjukkan bahwa besarnya nilai Asymp Sig.(2-tailed) adalah 0,720 lebih besar dari tingkat signifikan α=0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi secara normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas menunjukkan bahwa antara variabel independen mempunyai hubungan langsung (korelasi) yang sangat kuat. Multikolineritas terjadi jika nilai variance inflation factor (VIF) lebih besar dari 10 atau nilai Tolerance lebih kecil dari 0,10.

59 Hipotesa multikolineritas : Jika VIF > 10 atau TOL < 0,10 maka Ho ditolak, ada multikolineritas Jika VIF < 10 atau TOL > 0,10 maka Ho diterima, tidak ada multikolineritas. Dari hasil SPSS diperoleh tabel pengujian sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas Coefficients a Model 1 (Constant) Collinearity Statistics Tolerance VIF ROI,729 1,371 IOS,729 1,371 a. Dependent Variable: DK Sumber : Data diolah oleh SPSS 21, 2015 Dari tabel 4.3 terlihat bahwa variabel independen yaitu ROI dan IOS mempunyai angka variance inflation factor (VIF) di bawah angka 10. Dan nilai tolerance lebih dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hal ini berarti bahwa regresi yang dipakai untuk ke 2 (dua) variabel independen di atas tidak terdapat persoalan multikolinieritas.

60 3. Uji Heterokedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan (varians) antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Penulis menggunakan scatter Plot untuk melakukan pengujian ini dengan hasil sebagai berikut : Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data diolah oleh SPSS 21, 2015 Dari scatter plot diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai.

61 4. Uji Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode sebelumnya. Penulis menggunakan perhitungan statistik untuk uji ini yaitu dengan melihat nilai Durbin-Watson (DW) sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,586 a,343,322 95,50849 1,499 a. Predictors: (Constant), IOS, ROI b. Dependent Variable: DK Sumber : Data diolah oleh SPSS 21, 2015 Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,499. Nilai dibandingkan dengan nilai tabel dengan jumlah observasi 66 (n = 66) dan variabel independen sebanyak 2, maka dari tabel statistik Durbin Watson dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi antara variabel Return On Investment (ROI) dan Investment Opportunity Set (IOS) karena hasil input SPSS berada diantara -2 sampai 2. D. Uji Kelayakan Model Setelah dilakukan pengujian asumsi kelasik dan diperoleh kesimpulan bahwa model sudah dapat digunakan untuk melakukan pengujian analisa regresi linear berganda, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis.

62 Ringkasan hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen terhadap dependen. Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai Adjusted R 2 dari model regresi yang digunakan untuk mengetahui besarnya variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya (independen). Tabel 4.5 Model Summary Model Summary b Adjusted Model R R Square R Square Std. Error of the Estimate 1,586 a,343,322 95,50849 a. Predictors: (Constant), IOS, ROI b. Dependent Variable: DK Sumber : Data diolah SPSS 21,2015 Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi pada tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa nilai Adjusted R 2 sebesar 0,322. Hal ini berarti 32,2% variansi Dividen Kas dijelaskan variasi dari 2 variabel independen yaitu Profotabilitas (ROI) dan Investment Opportunity Set (IOS). Sedangkan sisanya sebesar 67,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutkan dalam penelitian ini.

63 Sedangkan untuk nilai R pada intinya untuk mengukur seberapa besar hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai R sebesar 0,586 (58,6%). Hal ini menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas (ROI) dan Investment Opportunity Set (IOS) memiliki hubungan yang cukup erat dengan Dividen Kas. Dikatakan cukup erat karena nilai R diatas 50%. 2. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah Profitabilitas (ROI) dan Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh signifikan terhadap Dividen Kas. Hasil uji statistic F dengan menggunakan progam SPSS 2.1 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 299948,098 2 149974,049 16,441,000 b 1 Residual 574677,971 63 9121,873 Total 874626,070 65 a. Dependent Variable: DK b. Predictors: (Constant), IOS, ROI Sumber : Data diolah dari SPSS 21, 2015 Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 16,441 dan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α =0,05) dan derajat kebebasan (df1=2; df2=63) adalah sebesar 3,14. Hal ini berarti bahwa nilai F hitung > F tabel

64 (16,441 > 3,14). Hal ini menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas (ROI) dan Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh terhadap Dividen Kas. Pengukuran dengan melihat dari nilai Sig., diketahui nilai Sig. sebesar 0,000 itu berarti lebih kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa Profitabilitas (ROI) dan Investment Opportunity Set (IOS) secara bersama-sama berpengaruh terhadap Dividen Kas pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2013. E. Hipotesis 1. Uji T (Uji Signifikan Parameter Individual) Uji T digunakan untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized coefficients. Tabel 4.7 Hasil Uji T Coefficients a Model 1 (Constant) Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardized Coefficients Beta t Sig. 77,284 30,278 2,552,013 ROI 958,100 171,531,668 5,586,000 IOS -19,248 10,705 -,215-1,798,077 a. Dependent Variable: DK Sumber : Data diolah SPSS 21, 2015

65 Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan uji t digunakan untuk melihat pengaruh secara satu per satu. Hasil pengujian parsial dapat dilihat pada tabel 4.7 sehingga dapat disimpulkan bahwa : Hasil uji t H 1 diperoleh hasil t-hitung sebesar 5,586 dengan signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikansi untuk variabel Return On Investment (ROI) menunjukkan nilai dibawah tingkat signifikan sebesar 5% (α = 0,05) dan nilai t- hitung 5,586 > t-table 1,99834 yang artinya bahwa H 1 diterima sehingga ada pengaruh yang signifikan Return On Investment (ROI) terhadap Dividen Kas. Hasil uji t H 2 diperoleh hasil t-hitung sebesar -1,798 dengan signifikansi sebesar 0,77. Nilai signifikansi untuk variabel Investment Opportunity Set (IOS) menunjukkan nilai diatas tingkat signifikasn sebesar 5% (α = 0,05) dan nilai t- hitung -1,798 < t-table 1,99834 yang artinya bahwa H 2 diterima sehingga tidak ada pengaruh yang signifikan Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Dividen Kas. Berdasarkan dari hasil penelitian tersebut makan disimpulkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan adanya pengaruh Profitabilitas (ROI) terhadap Dividen Kas dapat diterima dan hipotesis kedua yang menyatakan tidak ada pengaruh Investment Opportunity Set (IOS) terhadap Dividen Kas juga diterima.

66 2. Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini juga untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan dan penurunan, dan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masingmasing variabel independen berhubungan positif atau negatif. Table 4.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficients a Model 1 (Constant) Unstandardized Coefficients Std. B Error Standardized Coefficients Beta t Sig. 77,284 30,278 2,552,013 ROI 958,100 171,531,668 5,586,000 IOS -19,248 10,705 -,215-1,798,077 a. Dependent Variable: DK Sumber : Data diolah SPSS 21, 2015 Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan regresi fungsi adalah (dalam jutaan rupiah) : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + ε Dividen Kas = 77,284 + 958,100 ROI 19,248 IOS + ε

67 Dimana: Y = Dividen Kas X 1 = Profitabilitas (Return On Investment) X 2 = Investment Opportunity Set (IOS) ε = Error Term Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut masing-masing variabel dapat diinterpretasikan sebagai berikut: Konstanta sebesar 77,284 menyatakan bahwa ketika Return On Invesment (ROI) dan Investment Opportunity Set (IOS) bernilai nol (0) dan tidak ada perubahan, maka deviden kas akan bernilai sebesar 77,284 rupiah. Nilai variabel X 1 yaitu Return On Investment (ROI) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 958,100, artinya ketika Return On Investment (ROI) meningkat 1%, sementara Investment Opportunity Set (IOS) konstan, maka deviden kas akan meningkat sebesar 95,81%. Nilai variabel X 2 yaitu Investment Opportunity Set (IOS) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -19,248, artinya ketika Investment Opportunity Set (IOS) meningkat 1% sementara Return On Investment (ROI) konstan, maka Dividen kas akan turun sebesar 1924,8%. F. Pembahasan 1. Pengaruh Profitabilitas (Return On Invesment) Terhadap Dividen Kas Berdasarkan dari hasil pengujian statistik dalam penelitian ini dengan nilai Sig. 0,000 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa varibel Return On Investment (ROI) berpengaruh terhadap Dividen Kas.

68 Return On Invesment (ROI) memiliki keterkaitan dengan Dividen Kas dengan arah positif, yang berarti apabila Return On Invesment (ROI) naik maka Dividen Kas pun ikut naik, begitu pun sebaliknya apabila Return On Invesment (ROI) turun makan Dividen Kas pun akan turun. Jika dikaitkan dengan permasalahan yang terjadi dimana peningkatan ROI namun tidak diikuti dengan dividen, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan lebih memilih menggunakan labanya sebagai laba ditahan untuk membiayai dana internal perusahaan dibandingkan dengan membagikan dividen. Sedangkan apabila Return On Invesment (ROI) meningkat maka seharusnya Dividen Kas pun ikut meningkat. Hal ini sesuai dengan penelitian Michell Suharli (2007) yang menyatakan bahwa Profitabilitas yang diukur dengan menggunakan Return On Investment (ROI) berpengaruh signifikan terhadap dividen. Suharli dan Suwendra Kumar (2007) bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. 2. Pengaruh Investment Opportunity Set Terhadap Dividen Kas Berdasarkan dari hasil pengujian statistik dalam penelitian ini dengan nilai Sig. 0,077 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa varibel Investment Opportunity Set (IOS) tidak berpengaruh terhadap Dividen Kas. Investment Opportunity Set (IOS) memiliki keterkaitan dengan Dividen Kas dengan arah negatif, yang berarti bahwa apabila Investment Opportunity Set (IOS) meningkat maka Dividen Kas menurun, begitupun sebaliknya apabila Invesment Opportunity Set (IOS) menurun maka Dividen kas pun akan meningkat.

69 Jika dikaitkan dengan Fenomena yang ada dimana investor lebih memilih menginvestasikan assetnya kedalam bentuk deposito dibandingkan dengan pembayaran dividen karena pendapatan bunga yang didapat dari deposito lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembagian dividen, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Keown at al (2010:214) yang menyatakan bahwa ketika peluang investasi perusahaan naik maka rasio pembagian dividen akan turun. Dengan kata lain, ada hubungan yang terbalik antara besarnya invesatsi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Arris (2011), menyatakan bahwa IOS berpengaruh negatif terhadap Kebijakan Dividen Kas. Secara keseluruhan hasil hipotesis adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Kode Hipotesis Kesimpulan H 1 Profitabilitas (ROI) berpengaruh terhadap Diterima Dividen Kas H 2 Investment Opportunity Set (IOS) tidak berpengaruh terhadap Dividen Kas Diterima Sumber : Data diolah SPSS 21, 2015