BAB I PENDAHULUAN. fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

BAB I PENDAHULUAN. perempuan. Menstruasi pertama kali disebut dengan menarche (Wong,2008).

BAB I PENDAHULUAN. fisik, biologis, psikologis dan sosial budaya (Sarwono, 2008). dan hormonal yang terjadi selama masa remaja awal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa remaja banyak terjadi perubahan baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. Menarche merupakan menstruasi pertama yang biasa terjadi pada seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. produktif dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya (Depkes, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. generasi berikutnya (Jameela, 2010). fase ini individu mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang sehat dan berkualitas menjadi perhatian serius bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap wanita berbeda-beda waktunya dalam mendapatkan menarche atau

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS VI

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa kanak kanak ke masa dewasa, terutama perubahan alat reproduksi.

BAB I PENDAHULUAN. distribusi lemak pada daerah pinggul. Selama ini sebagian masyarakat merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa keserasian bersekolah. Umur anak sekolah dasar adalah antara 6-12 tahun.

PENGETAHUAN DAN KESIAPAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI MENARCHE DI SD NEGERI NO MEDAN TAHUN 2017

PENGETAHUAN MENSTRUASI REMAJA YANG MENGALAMI SUBSTITUSI POLA ASUH PADA KELUARGA TKI. Hery Ernawati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

BAB I PENDAHULUAN. Remaja atau adolescence (Inggris), berasal dari bahasa latin adolescere

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI SD NEGERI I GAYAM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kematangan seksual. Perubahan-perubahan ini terjadi pada masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kelamin manusia mencapai kematangannya. Secara anatomis berarti alatalat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. usia tahun atau pada masa awal remaja di tengah masa pubertas

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun. Menurut WHO (World

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PENANGANAN SINDROM PRA MENSTRUASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

SIKAP REMAJA PUTRI USIA TAHUN TENTANG MENARCHE DI SMP N BANDARKEDUNGMULYO KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN PERUBAHAN FISIK USIA REMAJA DENGAN RASA PERCAYA DIRI PADA SISWI KELAS 7

umur tahun berjumlah 2.9 juta jiwa (Susenas, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki yang akan ditunjukan pada orang lain agar terlihat berbeda dari pada

2013 GAMBARAN TINGKAT STRES PADA ANAK USIA SEKOLAH MENGHADAPI MENSTRUASI PERTAMA (MENARCHE) DI SEKOLAH DASAR NEGERI GEGERKALONG GIRANG

BAB I PENDAHULUAN. remaja adalah datang haid yang pertama kali atau menarche, biasanya sekitar umur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Aspek biopsikososial higiene...irmatri Ariyani, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. Mekanisme koping adalah suatu cara yang digunakan individu dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN MENARCHE TERHADAP TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI MENARCHE SISWI KELAS V DAN VI DI SD NEGERI BERBAH 1 SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, biasaya. perubahan penampilan pada orang muda dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tumbuh kembang merupakan proses yang terjadi secara

BAB I PENDAHULUAN. atau menarche. Menarche biasanya terjadi antara umur th tergantung

BAB I PENDAHULUAN. biologis, psikologis dan sosial (Rudolph, 2014). Batas usia remaja menurut

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. definisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke dewasa. Remaja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengambil peran yang cukup besar daripada ayah terutama pada. perkembangan anak perempuan, karena kesamaan gender dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN SISWI KELAS I TENTANG DISMENOREA (Study kasus di SMP Negeri 2 dan MTs As-safi iyah Kayen) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mana terjadi pacu tumbuh, timbul ciri-ciri seks sekunder, tercapainya

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita di masa pubertas sekitar usia tahun. Menarche merupakan

ELSA PERNANDA UTARI NIM I

BAB I PENDAHULUAN. memiliki konsep diri dan perilaku asertif agar terhindar dari perilaku. menyimpang atau kenakalan remaja (Sarwono, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sejak intrauterin dan terus berlangsung sampai dewasa. Remaja merupakan masa

Skripsi RIKA RAUDHATUL JANNAH NIM : S RINA AGUSTINA NIM: S

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, dan berakhir jika sudah ada kemampuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Tubuh manusia mengalami berbagai perubahan dari waktu kewaktu

BAB I PENDAHULUAN. tumpuan harapan yang akan bisa melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia. Sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan yang memasuki usia premenopause akan melonjak dari 107 juta

BAB I PENDAHULUAN. aspek psikologis, biologis, fisiologis, kognitif, sosial, dan spiritual yang akan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. tampak pada pola asuh yang diterapkan orang tuanya sehingga menjadi anak

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut Imran (1998) masa remaja diawali dengan masa pubertas,

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Usia remaja berlangsung antara umur tahun, dengan

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan manusia lainnya dan mempunyai hasrat untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KOTA SURAKARTA SKRIPSI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kecemasan merupakan suatu keadaan jiwa yang dikarekteristikkan oleh emosi negatif yang kuat dan mengatasi rasa takut dimasa depan. Biasanya ditandai dengan gejala kecemasan melalui tiga macam reaksi yaitu secara fisik seperti sakit perut, jantung berdebar, otot tegang dan muka merah. Lalu secara kognitif ditandai seperti takut, sulit berkonsentrasi, tidak menghargai diri. Sedangkan yang terakhir secara behavioral seperti menangis, berteriak, menghindar dari kontak mata (Mash dan Wolfe dalam Nina, 2006). Kecemasan adalah sebuah tanggapan terhadap ancaman atau bahaya yang timbul akibat perubahan biokimia dalam tubuh, pengalaman pribadi dan situasi sosial sekitar. Kecemasan dapat di definisikan pula sebagai kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi seperti ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap bahaya. Kecemasan merupakan proses terjadinya respon emosional terhadap penilaian tersebut (Stuart, 2006). Kecemasan juga diartikan sebagai keadaan emosional yang tidak menyenangkan seperti perasaan tertekan dalam menghadapi kesulitan. Biasanya ditandai dengan adanya perasaan khawatir dan rasa takut pada situasi tertentu (Yanti, 2013). 1

2 Perubahan fisik dan pubertas yang terjadi menandakan akhir dari masa peralihan (Potter & Perry, 2009). Masa peralihan dimulai dari usia anak anak dan masa dewasa yang merupakan masa pubertas. Secara klinis pubertas dimulai dengan timbulnhya ciri ciri kelamin sekunder dan berakhir kalau sudah ada kemampuan. Pubertas pada wanita dimulai pada usia 9-14 tahun. Hal yang penting dalam pubertas ialah pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri ciri kelamin sekunder, menarche dan perubahan psikis (Widyasih, 2008). Selama ini sebagian masyarakat merasa tabu untuk membicarakan masalah menstruasi. Kondisi ini yang menyebabkan anak kurang mendapat informasi tentang sikap, perubahan-perubahan fisik dan psikologis terkait menarche. Menarche adalah menstrusi pertama yang terjadi pada seorang remaja perempuan yang terjadi pada rentang usia antara 9-14 tahun. Menarche adalah tanda seorang sudah baligh dan tanda seorang perempuan dalam masa reproduksinya, rata rata usia menarche dapat terjadi lebih awal biasanya pada usia antara 9 10 tahun atau dapat terjadi lambat biasanya terjadi pada usia 17 tahun (Proverawati & Misaroh, 2009). Perasaan bingung, gelisah tidak nyaman menyelimuti perasaaan seorang anak perempuan yang mengalami menstruasi untuk pertama kalinya. Selain itu juga terjadi beberapa perubahan fisik yang dapat mengakibatkan seorang wanita berdampak negatif seperti malu dan menghindar dari pergaulan teman temannya (Proverawati & Misaroh, 2009). Anak perempuan yang mengalami menarche akan mengalami kondisi psikologis yang terganggu.

3 Kondisi psikologis yang terganggu seperti keadaan cemas, stres, takut, depresi. Hal ini terjadi karena adanya perubahan fisik yang terjadi selama menarche (Santrock, 2003). Orangtua mempunyai tanggung jawab dalam memberikan penjelasan tentang menarche lebih dini pada anak permpuannya, agar anak lebih mengerti dan siap menghadapi menarche (Muriyana, 2010). Orangtua merupakan sosoialisasi pertama di dalam keluarga, dimana orangtua diharapkan dapat memberikan dukungan sosial informasional kepada anak agar mereka merasa diperhatikan dan dicintai. (Dhitaningrum, 2011). Anak perempuan yang mengalami menstruasi pertama kali akan memberi tahu kepada ibunyaa (Santrock, 2003). Sebagian besar orangtua enggan membicarakan secara terbuka tentang menstruasi sampai remaja mengalami menarche. Kondisi ini akan menimbulkan kecemasan pada anak. Bahkan sering tumbuh keyakinan bahwa menarche adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, berfikir negatif terhadap menstruasinya dan melihat sebagai suatu penyakit (Llewellyn Jones, 2005). Dukungan orangtua di dalam keluarga khususnya seorang ibu sangat penting dilibatkan dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, terutama pada masa remaja. Dalam perkembangan dan pertumbuhan anak ibu memiliki tanggung jawab lebih dalam mengasuh dan memenuhi kebutuhan fisik maupun psikologis anak. Orangtua berperan dalam membentuk tingkah laku anak serta kepribadian yang akan membangun sebuah perilaku sosial diluar keluarga (Singgih, 2009). Disini remaja akan mulai mengenal berbagai

4 proses sexsual yang sedang terjadi pada tubuh dan jiwanya pertama kali melalui seorang ibu (Sarwono, 2008). Dukungan orangtua terhadap remaja putri pada saat menarche sebagai pendidik, pemberi informasi dan sebagai pemberi asuhan. Seorang ibu biasanya lebih dekat dengan anak perempuannya terutama dalam hal seperti ini. Peran ibu disini sebagai pendidik dan pemberi asuhan dalam keluarga yang meliputi bagaimana perawatan haid, perawatan organ genetalianya, keluhan fisik, keluhan psikis. Keluhan fisik yang sering dialami oleh wanita haid seperti sakit perut, pusing, sakit pinggang dan pegal - pegal. Sedangkan pada keadaan psikisnya remaja merasa kaget dan mungkin bisa juga takut (Roasih, 2009). Dukungan orang tua mempunyai hubungan dengan persepsi remaja putri tentang menarche. Dukungan orangtua yang baik dalam pemahaman menstruasi dan permasalahannya cenderung akan memberikan persepsi remaja putri yang baik tentang menarche dibandingkan dengan orangtua yang kurang memperhatikan anaknya (Wulandari, 2008). Kesiapan anak dalam menghadapi menarche dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu usia anak saat mengalami menarche, sumber informasi tentang menstruasi sebelum anak mengalami menarche dan sikap terhadap menstruasi sebelum anak mengalami menarche. Ketidaktahuan anak tentang menarche dapat mengakibatkan anak sulit untuk menerima menarche (Nurngaini, 2004).

5 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Jayanti dan Purwanti 2011 menunjukkan bahwa 17 responden ( 56,25 % ) mendapatkan informasi menarche dari teman sebaya dan tidak siap menghadapi menarche, sedangkan 38 responden (75,17 %) memiliki sikap yang tidak baik dan kurang pengetahuan terhadap menarche sehingga dibutuhkan peran dari sekolah, lembaga kesehatan (Puskesmas) dan yang paling berperan utama adalah keluarga khususnya peran orangtua dalam memberikan informasi. Informasi yang diberikan terkait pengetahuan tentang menarche. Menarche adalah hal yang wajar dialami oleh seorang remaja perempuan yang tidak perlu digelisahkan. Orangtua yang kurang memberikan pengetahuan dan pendidikan mengenai menstruasi menyebabkan kegelisahan, kekhawatiran serta kecemasan yang berlebih (Misaroh, 2009). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2010 5,2 % anak anak di 17 provinsi di indonesia telah memasuki usia menarche dibawah usia 12 tahun. Membaiknya standar kehidupan berdampak pada penurunan usia menarche ke usia yang lebih rendah menarche dini. Indonesia sendiri menempati urutan ke 17 dari 57 negara dengan penurunan usia menarche sekitar 0,145 % tahun / dekade (Susanti, 2012). Hasil survey pendahuluan yang dilakukan di dusun Rewulu Wetan diperoleh data sebagian besar orangtua diwilayah ini berpendidikan SD-SMA. Enam orangtua yang memiliki anak belum mengalami menstruasi didapatkan data dua orangtua yang masih kurang pengetahuan akan perannya terhadap anaknya dalam memberikan informasi dan dukungan terhadap anak.

6 Kemudian didapatkan data empat orangtua lainnya cukup baik akan perannya sebagai orangtua khususnya dalam memberikan dukungan informasi terkait menarche akan tetapi masih kurang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak terutama terhadap tanda-tanda anak jika sudah akan memasuki pubertas. Informasi yang diberikan kepada anaknya baru sebatas pengetahuan umum seperti, apa itu menstruasi, menstruasi menandakan jika anak sudah baligh dan wajib untuk shalat sehingga pengetahuan tentang tanda-tanda, cara perawatannya masih sangat kurang. Dengan adanya dukungan sosial dari orangtua akan memberikan kenyamanan fisik dan psikologis bagi anak, karena anak akan merasa dicintai, dihargai, dan diperhatikan oleh orangtuanya. Berdasarkan uraian masalah diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Dukungan Informasional Orang tua terhadap Kecemasan Anak menghadapi Menarche di Dusun Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman. B. Rumusan Masalah Adakah hubungan dukungan informasional orangtua terhadap kecemasan anak menghadapi menarche di dusun Rewulu Wetan, Sidokarto,Godean, Sleman? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui Hubungan Dukungan Informasi Orangtua Terhadap Kecemasan Anak Menghadapi Menarche di dusun Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman.

7 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui dukungan informasional orang tua pada anak yang menghadapi menarche di dusun Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman. b. Mengetahui kecemasan remaja putri dalam menghadapi menarche di dusun Rewulu Wetan, Sidokarto, Godean, Sleman. D. Manfaat penelitian 1. Teoritis Manfaat penelitan secara teoritis merupakan aplikasi dari ilmu keperawatan keluarga sehingga dapat menambah motivasi orangtua dalam memberikan pengetahuan anak yang berkaitan dengan menjelang datangnya menarche. 2. Praktis a. Orang Tua memberikan informasi tentang menarche terhadap anaknya b. Anak dapat lebih siap menghadapi menstruasi c. Masyarakat dapat memberikan dukungan sosial informasi terhadap anak yang akan menghadapi menarche. E. Keaslian penelitian 1. Ulfa (et all, 2013) Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan menghadapi menarche di MI Salafiyah Simbang Kulon 02 Kabupaten. Hasil penelitian dari penelitian ini menunjukkan jika ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan siswa di MI Salafiyah Simbang Kulon 02 Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini

8 menggunakan desain deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 61 orang. Persamaan penelitian ini adalah meneliti tentang kecemasan dan desain yang digunakan. Perbedaan dalam penelitian ini terdapat dalam pemilihan teknik sampling yaitu peneliti menggunakan total sampling. 2. Siti Khoiryah, 2011 Pengaruh pendidikan kesehatan tentang menarche terhadap kecemasan pada santriwati kelas 1 pondok pesantren Ta mirul Islam Surakarta.Penelitian ini merupakan penelitian experimen dengan rancangan one group pretest posttest design. Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Teknik analisa data menggunakan uji t- test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara pendidikan kesehatan tentang menarche terhadap tingkat kecemasan Santriwati kelas 1 KMI Pondok Pesantren Ta mirul islam. Hasil dibuktikkan bahwa besarnya pengaruh pendidikan kesehatan tentang menarche terhadap penurunan tingkat kecemasan santriwati. Persamaan penelitian ini adalah remaja putri usia 9-14 tahun dan sama dalam meneliti kecemasan terhadap menarche.