ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT. Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAURAN PEMASARAN TANAMAN HIAS POT BEGONIA (BEGONIACEAE) PADA P4S ASTUTI LESTARI

Rahmawati 1 Latifa Hanum 2 RINGKASAN. Keywoard : Perbandingan biaya, Produksi krisan, P4S.

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA TANAMAN HIAS POT PADA USAHA CATLYA DECORATION DI P4S ASTUTI LESTARI KABUPATEN BANDUNG BARAT

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE

Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam

BAHAN DAN METODE. Gambar 2. Bibit Caladium asal Kultur Jaringan

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

SALURAN DISTRIBUSI JAMUR TIRAM PUTIH DI P4S CIJULANG ASRI DALAM MENINGKATKAN KEUNTUNGAN. Annisa Mulyani 1 Sri Nofianti 2 RINGKASAN

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

PELAKSANAAN MAGANG Penanaman Ulang Tanaman Stroberi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

Cara Menanam Cabe di Polybag

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Gunung Terang, Jalan Swadaya IV,

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas

Teknik Budidaya Tanaman Durian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

VI. ANALISIS USAHATANI DAN EFEKTIVITAS KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

III. MATERI DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, selama 3 bulan dimulai dari

III. MATERI DAN METODE

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI JALAR

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin

Teknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang

III. METODE PENELITIAN. beberapa pasar di Kota Bandar Lampung dan di kebun percobaan Universitas

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

TATA CARA PENELITIAN

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

Transkripsi:

ANALISIS KEUNTUNGAN PADA BUDIDAYA BUNGA BEGONIA (Semperflorens begonias) DI P4S ASTUTI LESTARI-BANDUNG BARAT Iga Safitri 1 Raeza Firsta Wisra 2 RINGKASAN Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Astuti Lestari merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang dimiliki secara pribadi namun dikelola oleh petani secara swadaya dan berkelompok. P4S Astuti Lestari memiliki beberapa komoditi tanaman hias yang diusahakan salah satunya yaitu bunga begonia. Bunga begonia merupakan komoditi tanaman hias pot yang banyak diminati masyarakat atau konsumen dan komoditi ini memiliki peran yang berarti terhadap P4S Astuti Lestari karena memberikan keuntungan yang cukup besar bagi P4S Astuti Lestari sehingga dipilihlah bunga begonia sebagai komoditi laporan yang selanjutnya dilakukan analisis terhadap keuntungan bunga begonia tersebut per 1.000 pot. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu mengetahui biaya, pendapatan, keuntungan, dan kelayakan usaha budidaya bunga begonia/1.000 pot di P4S Astuti Kegiatan PKPM dilaksanakan di P4S Astuti Lestari Bandung Barat dan dimulai dari tanggal 14 Maret 2016 sampai tanggal 21 Mei 2016 dengan metode yang digunakan untuk pengumpulan data yaitu wawancara dan studi pustaka. Biaya yang dikeluarkan dalam budidaya bunga begonia/1.000 pot di P4S Astuti Lestari yaitu sebesar Rp5.596.240,-. Pendapatan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 10.000.000,-. Keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 4.403.760,- dan R/C Ratio yaitu 1,79 yang menunjukkan bahwa usaha budidaya bunga begonia ini layak untuk dijalankan karena R/C Ratio > 1 dan keuntungan yang dihasilkan yaitu sebesar 79%. Kata Kunci : Analisis, keuntungan, budidaya, bunga begonia, P4S 1. 2. Mahasiswa Program Studi Agribisnis BP 1301362038, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh. Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh 1

PENDAHULUAN a. Latar Belakang Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Astuti Lestari merupakan lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang dimiliki secara pribadi namun dikelola oleh petani secara swadaya dan berkelompok yang berada di desa Cihideung, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. P4S Astuti lestari memiliki beberapa komoditi tanaman hias yang diusahakan, salah satu komoditi yang diusahakan yaitu tanaman hias pot bunga begonia. Begonia merupakan salah satu herba yang termasuk dalam famili Begoniaceae. Jenis ini merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia banyak disukai masyarakat karena daunnya yang indah dan banyak ragamnya. Pemanfaatan lain dari jenis tumbuhan ini adalah sebagai bahan obat seperti obat luka baru, obat penurun panas, pembersih darah, obat sakit haid, penekan batuk, obat mules, dan obat sakit pinggang (Mira Kumala Ningsih dan Warsidi, 2013). Begonia memiliki beragam keunikan, antara lain bunga yang indah dengan warna-warna yang menarik (putih, kuning, orange, merah muda dan merah), bentuk daun yang khas-asimetris, ukuran daun yang beragam (± 10 cm) dan tinggi tanaman berkisar antara 15-30 cm. Perawakannya yang tidak terlalu besar dan daya adaptasinya yang tinggi menyebabkan begonia mudah dipelihara dan dikembangkan sebagai tanaman hias (indoor plant) (Dyan Meiningsasi Siswoyo Putri, 2006). P4S Astuti Lestari memproduksi atau melakukan budidaya bunga begonia. Pada kegiatan magang, bunga begonia yang tersedia yaitu sebanyak lebih kurang 3.500 pot. Jumlah produksi begonia di P4S Astuti Lestari tergantung dengan ketersediaan bibit begonia dan ketersediaan tempat yang ada di greenhouse atau kios tanaman hias pot. Pendapatan dari usaha budidaya begonia di P4S Astuti Lestari tahun 2013 yaitu Rp 111.550.000, tahun 2014 Rp 118.6, dan tahun 2015 yaitu Rp 107.380.000. Perubahan pendapatan ini disebabkan oleh permintaan bunga begonia dan jumlah produksi bunga begonia yang berubah-ubah di P4S Astuti Di P4S Astuti Lestari, bunga begonia merupakan komoditi tanaman hias pot yang banyak diminati masyarakat/konsumen dan merupakan komoditi yang sedang trend saat ini dibandingkan dengan komoditi tanaman hias pot lainnya, sehingga komoditi ini memiliki peran yang berarti terhadap P4S Astuti Lestari karena memberikan keuntungan yang cukup besar bagi P4S Astuti Oleh karena itu, dipilihlah bunga begonia sebagai komoditi atau produk yang diangkat dalam Laporan Tugas Akhir ini yang membahas tentang analisis keuntungan budidaya bunga begonia di P4S Astuti 2

b. Tujuan 1. Mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan budidaya bunga begonia di P4S Astuti 2. Mengetahui besar pendapatan dan keuntungan dari penjualan bunga begonia di P4S Astuti 3. Mengetahui apakah kegiatan budidaya bunga begonia di P4S Astuti Lestari layak atau tidak untuk dijalankan. METODOLOGI PELAKSANAAN a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa di P4S Astuti Lestari, terletak di Jl. Terusan Sersan Bajuri, Desa Cihideung, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan PKPM ini dimulai dari tanggal 14 Maret 21 Mei 2016. b. Ruang Lingkup Meliputi tentang prosedur kegiatan budidaya bunga begonia, biaya yang dikeluarkan, pendapatan dan keuntungan untuk 1.000 pot bunga begonia serta kelayakan dari kegiatan budidaya bunga begonia di P4S Astuti c. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu sebagai berikut : 1. Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/informasi dengan cara melakukan tanya jawab langsung kepada sumber. Sumber yang diwawancarai adalah pembimbing lapangan serta karyawan di P4S Astuti 2. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia yang berhubungan dengan kegiatan magang. Data tersebut berasal dari buku, internet, dan sumber data lainnya. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hasil Pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya adalah lembaga pelatihan pertanian dan pedesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola secara pribadi atau kelompok secara swadaya baik perorangan maupun kelompok (Peraturan Menteri Pertanian Nomor:3/Permentan/PP.410/1/2010 tentang Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Pertanian Swadaya). P4S Astuti Lestari merupakan lembaga pertanian di bidang tanaman hias yang didirikan dan dimiliki secara pribadi, namun dikelola secara swadaya dan kelompok. Awalnya P4S Astuti Lestari merupakan usaha budidaya tanaman hias yang bernama Astuti Lestari Study Flower Farmer. Pada tanggal 26-30 November 2001, ibu Tuti Tarmini selaku pemilik Astuti Lestari Flower Farmer mengikuti pendidikan dan pelatihan inkubator agribisnis bagi petani yang diselenggarakan di Balai Diklat Pertanian (BDP) Kayu Ambon- Lembang. Setelah mengikuti pelatihan tersebut, mulai banyak peserta pelatihan yang berkunjung dan magang di Astuti Lestari Flower Farmer, sehingga ibu Tuti Tarmini berkeinginan untuk mengembangkan usahanya dan merasa diperlukannya legalitas dari pihak terkait. Setelah mengajukan permohonan, banyak dukungan dari berbagai pihak terutama dari Dinas Pertanian KBB Jawa Barat, dan BBPP Lembang. 3

Pada bulan Oktober 2010, P4S Astuti Lestari memperoleh sertifikat dari Kementrian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Kayu Ambon, Lembang. Dan pada tahun 2013, P4S Astuti Lestari memperoleh penguatan berupa sarana belajar seperti laptop, printer, screen, proyektor, dan kamera. Hingga sampai saat ini, P4S Astuti Lestari terus berjalan dengan komoditi tanaman hias yang diusahakan yaitu bunga begonia dan silver dust. Kondisi keuangan P4S Astuti Lestari cukup baik. Sumber modal P4S Astuti Lestari untuk menjalankan usahanya yaitu modal sendiri. Pendapatan yang diperoleh dari usaha, digunakan kembali untuk penyediaan alat dan bahan yang diperlukan dalam menjalankan kegiatan P4S Astuti P4S Astuti Lestari memiliki beberapa jenis bunga begonia diantaranya bunga begonia (Semperflorens begonias) berbunga merah dan bunga begonia berbunga putih. Sedangkan produk jasa yang ditawarkan oleh P4S Astuti Lestari yaitu berupa pemberian layanan seperti pelatihan. Pelanggan dari P4S Astuti Lestari adalah masyarakat sekitar dan wisatawan-wisatawan yang berasal dari dalam maupun dari luar daerah Bandung. Bahan baku yang digunakan dalam usaha tanaman hias pot biasanya diperoleh dari satu pemasok yaitu toko JM Tani. Kegiatan pemasaran di P4S Astuti Lestari untuk produk tanaman hias pot, dipasarkan secara langsung kepada konsumen atau masyarakat yang mendatangi langsung kios tanaman hias pot P4S Astuti Sedangkan untuk pelatihan, peserta atau perwakilan pelatihan menghubungi langsung pemilik P4S Astuti lestari. Selain itu, peserta pelatihan juga berasal dari BBPP Lembang. b. Pembahasan Analisis keuntungan dilakukan untuk mengetahui besar keuntungan yang diperoleh petani dari kegiatan usaha budidaya begonia. Perhitungan keuntungan usaha budidaya begonia ini dilakukan untuk 1.000/pot bunga begonia. Analisis keuntungan dilakukan pada bunga begonia hingga berumur 4 bulan (masa panen). Prosedur budidaya bunga begonia/ 1.000 pot di P4S Astuti Lestari sebagai berikut : - Pembuatan media pembibitan pada polibag Kegiatan pertama yang dilakukan yaitu pembuatan media tanam untuk pembibitan. Media tanam yang digunakan untuk pembibitan ini yaitu sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1 yang diaduk hingga tercampur rata. Masukkan media tanam ke dalam polibag yang berdiameter 10 cm dan susun polibag di bawah rak greenhouse dengan rapi. Kegiatan pembuatan media pembibitan di polibag ini dilakukan sebanyak 1 kali selama 4 jam 4 menit atau menggunakan tenaga kerja yaitu sebanyak 0,6. - Pembibitan Bibit yang digunakan diperoleh dari pohon induk dengan cara setek pucuk. Sebelum dilakukan penanaman, daun kedua dari pucuk dan bunga yang tumbuh pada bibit dibuang. Buat lubang tanam pada media pembibitan dengan menggunakan stik bambu atau secara manual menggunakan jari 4

tangan, lalu tanam bibit bunga begonia pada lubang tanam. Kegiatan pembibitan ini dilakukan sebanyak 1 kali selama 2 jam 19 menit atau menggunakan tenaga kerja sebanyak 0,4. - Pemeliharaan bibit Pemeliharaan bibit dilakukan selama 1 bulan (usia bibit sebelum dipindahkan ke dalam pot). Kegiatan penyiraman pada bibit dilakukan sesuai dengan kondisi kelembapan media, biasanya penyiraman dilakukan satu kali sehari yaitu pada pagi atau siang hari. Penyiraman bibit dilakukan dengan cara menghujankannya pada bibit dengan menggunakan selang air. Kegiatan penyiraman ini dilakukan selama 15 menit atau menggunakan tenaga kerja sebanyak 1,08 / 1 bulan. Kegiatan pemupukan pada bibit begonia dilakukan sebanyak 4 kali (1 kali seminggu) dengan menggunakan 8 gram pupuk NPK dan 8 gram pupuk daun (Grow more) yang dilarutkan dalam 8 liter air. Pemupukan dilakukan dengan cara menyeprotkan ke bibit dengan menggunakan gembor. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan ini yaitu selama 15 menit atau menggunakan tenaga kerja sebanyak 0,14 / 1 bulan. Penyulaman dilakukan jika ada bibit yang mati dengan cara menanam kembali bibit begonia baru pada polibag yang bibitnya mati. Bibit begonia baru ditanam pada bagian pinggir polibag, hal ini bertujuan agar meminimalkan terjadinya bibit yang disulam mati. Kegiatan penyulaman ini dilakukan sebanyak 1 kali selama 20 menit atau penggunaan tenaga kerja sebanyak 0,05. Pemincingan merupakan kegiatan pembuangan pucuk pada bibit dengan tujuan merangsang pertumbuhan tunas baru pada bibit. Pemincingan dilakukan sebanyak 1 kali saat bibit berusia 3 minggu atau saat tunas baru sudah mulai tumbuh. Waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pemincingan ini yaitu selama 5 menit atau penggunaan tenaga kerja sebanyak 0,01. - Pemindahan bibit ke pot Apabila bibit begonia pada polibag sudah memiliki beberapa tunas baru atau pada saat bibit berusia 1 bulan, pindahkan bibit dari polibag ke dalam pot berdiameter 20 cm. Pemindahan bibit ke pot dilakukan dengan cara melakukan pencampuran media tanam secara merata antara sekam : pupuk kandang (3:1). Kemudian lakukan pengisian media tanam kedalam pot sebanyak ½ bagian pot. Keluarkan bibit begonia dari dalam polibag secara utuh, lalu tanam di pot. Tambahkan media tanam ke dalam pot hingga pot terisi penuh dan padatkan. Kegiatan ini dilakukan sebanyak 1 kali selama 8 jam 8 menit atau penggunaan tenaga kerja sebanyak 1,2. - Pemeliharaan Kegiatan penyiraman pada bunga begonia dilakukan sesuai dengan kondisi kelembapan media, biasanya penyiraman dilakukan satu kali sehari yaitu pada pagi atau siang hari. Penyiraman dilakukan dengan cara menyirami bunga begonia satu persatu dan merata dengan menggunakan selang air. Kegiatan penyiraman ini dilakukan selama 30 menit atau menggunakan tenaga kerja sebanyak 6,3 / 3 bulan. 5

Penyiangan gulma dilakukan agar tanaman tumbuh baik dan tidak bersaing memperebutkan unsur hara dengan gulma. Kegiatan penyiangan dilakukan dengan cara mencabuti satu persatu gulma yang tumbuh di sekitar bunga begonia. Kegiatan ini dapat dilakukan 2 minggu sekali atau jika ada gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Penyiangan dilakukan selama 35 menit atau menggunakan tenaga kerja sebanyak 0,48 / 3 bulan. Kegiatan pemupukan pada bunga begonia didalam pot dilakukan satu kali seminggu dengan menggunakan pupuk NPK. Pemupukan dilakukan dengan cara menaburkan pupuk NPK pada bagian pinggir pot sebanyak 5 sampai 6 butir atau 0,25 gram/ pot. Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pemupukan ini yaitu selama 1 jam atau menggunakan tenaga kerja sebanyak 1,68 / 3 bulan. Pemincingan juga dilakukan ketika bunga begonia sudah Tabel 1. Biaya investasi dalam budidaya bunga begonia/1.000 pot Umur No Keterangan Satuan Jumlah Ekonomis (tahun) dipindahkan ke dalam pot atau sudah besar. Kegiatan pembuangan pucuk pada bunga begonia ini bertujuan untuk merangsang pertumbuhan pucuk baru sehingga pertumbuhan bunga begonia merata dan terlihat rimbun. Pemincingan dilakukan sebanyak 2 kali setelah dilakukan pemindahan ke dalam pot hingga bunga begonia sudah dapat dipanen (umur 4 bulan). Total waktu yang digunakan untuk melakukan kegiatan pemincingan ini yaitu selama 20 menit atau penggunaan tenaga kerja sebanyak 0,05. Bunga begonia di P4S Astuti Lestari sudah dapat dijual pada umur 4 bulan atau sudah memiliki banyak pucuk dan terlihat rimbun. Konsumen bisa langsung datang ke kios dan memilih langsung bunga begonia yang diingikannya untuk dibeli. Biaya untuk budidaya bunga begonia/ 1.000 pot adalah sebagai berikut: - Biaya investasi Harga/ satuan (Rp) Biaya (Rp) 1 Garu Buah 1 3 2 Tampah Buah 2 2 10.000 20.000 3 Selang air Meter 30 3 6.000 180.000 4 Gembor Buah 1 3 25.000 25.000 5 Gelas ukur Buah 1 3 20.000 20.000 6 Ember Buah 1 2 20.000 20.000 7 Pembuatan green house Buah 1 5 15.000.000 15.000.000 Jumlah 15.295.000 Keterangan : Budidaya begonia membutuhkan waktu 4 bulan hingga siap dipasarkan 6

- Biaya penyusutan alat dan bangunan Tabel 2. Biaya penyusutan alat dan bangunan dalam budidaya bunga begonia/1.000 pot. N o Jenis Alat Harga Beli Nilai Sisa Umur Ekonomis (thn) Frekuensi Pemakaian Penyusutan/ periode (Rp) 1 Garu 1.500 3 2 kali 52 2 Tampah 20.000 1.000 2 2 kali 52 3 Selang air 180.000 9.000 3 120 kali 18.740 4 Gembor 25.000 1.250 3 4 kali 90 5 Gelas ukur 20.000 1.000 3 4 kali 70 6 Ember 20.000 1.000 2 4 kali 104 7 Green house 15.000.000 750.000 5 120 kali 937.000 Jumlah 956.108 Keterangan : Kegiatan budidaya begonia per periode budidaya yaitu selama 4 bulan - Biaya tenaga kerja Tabel 3. Biaya tenaga kerja dalam budidaya bunga begonia/ 1.000 Pot No Jenis Kegiatan Satuan Jumlah Upah (Rp) Biaya/ periode (Rp) 1 Pembuatan media pembibitan di polibag 0,6 18.000 2 Pembibitan 0,4 12.000 3 Pemeliharaan bibit - Penyiraman - Pemupukan - Penyulaman - Pemincingan 1,08 0,14 0,05 0,01 32.400 4.200 1.500 300 4 Pemindahan bibit ke pot 1,2 36.000 5 Pemeliharaan : - Penyiraman - Penyiangan gulma - Pemupukan - Pemincingan 6,3 0.48 1,68 0,05 189.000 14.400 50.400 1.500 Jumlah 359.700 Keterangan : Untuk per periode yaitu biaya yang dikeluarkan selama 4 bulan - Biaya bahan 7

Tabel 4. Rincian biaya bahan dalam budidaya bunga begonia/ 1.000 pot No Keterangan Satuan Jumlah Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Bibit begonia Batang 1.000 2.000 2.000.000 2 Sekam Kg 480 700 336.000 3 Pupuk kandang Kg 160 1.875 300.000 4 Polibag Buah 1.000 42 42.000 5 Pot Buah 1.000 1.300 1.300.000 6 Pupuk NPK Kg 3,032 10.000 30.320 7 Pupuk daun (Grow more) Kg 0.032 66.000 2.112 Jumlah 4.010.432 Keterangan : Biaya/periode yaitu biaya untuk budidaya bunga begonia (4 bulan) - - Biaya lain-lain Tabel 5. Biaya lain-lain dalam budidaya bunga begonia/ 1.000 pot No Keterangan Satuan Jumlah Harga (Rp) Jumlah (Rp) 1 Biaya listrik dan air Bulan 4 20.000 80.000 2 Biaya transportasi - 1 50.000 50.000 3 Kantong plastik Buah 1.000 140 140.000 Jumlah 270.000 Keterangan : Biaya/periode yaitu biaya untuk budidaya bunga begonia (4 bulan) - Total biaya Tabel 6. Total biaya dalam budidaya bunga begonia/ 1.000 pot. No Jenis biaya Total biaya/ periode (Rp) 1 Biaya penyusutan alat dan bangunan 956.108 2 Biaya bahan 4.010.432 3 Biaya tenaga kerja 359.700 4 Biaya lain-lain 270.000 Jumlah 5.596.240 Keterangan : Biaya/periode yaitu biaya untuk budidaya bunga begonia (4 bulan) - Pendapatan TR = P x Q = Rp. 10.000 x 1.000 pot = Rp 10.000.000 Jadi, pendapatan yang diperoleh dari budidaya bunga begonia/ 1.000 pot yaitu Rp. 10.000.000,-. - Keuntungan Keuntungan = TR TC = Rp10.000.000 Rp5.596.240 = Rp 4.403.760,- Jadi keuntungan yang bisa diperoleh dari usaha budidaya bunga begonia/1.000 pot di P4S Astuti Lestari yaitu Rp 4.403.760,-. - Analisis R/C Ratio R/C Ratio = penerimaan total biaya = 10.000.000 5.596.240 = 1,79 R/C Ratio yang diperoleh dari usaha budidaya bunga begonia ini yaitu 1,79 artinya usaha ini sangat layak untuk dijalankan karena R/C Ratio > 1. Dari kegiatan budidaya bunga begonia / 1.000 pot di P4S 8

Astuti Lestari dapat menghasilkan keuntungan yaitu sebesar 79% atau artinya bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh pendapatan sebesar 1,79 rupiah. - Break Even Point (BEP) BEP Harga = Total biaya jumla h produksi Rp 5.596.240, = 1.000 pot = Rp 5.596,- / pot Artinya, titik impas harga pada usaha budidaya bunga begonia yaitu jika harga bunga begonia sebesar Rp 5.596,- / pot. BEP Produksi = Total biaya Harga jual per po t Rp 5.596.240 = Rp 10.000 = 560 pot Artinya, titik impas pada usaha budidaya bunga begonia yaitu jika bunga begonia di produksi sebanyak 560 pot. KESIMPULAN 1. Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan budidaya bunga begonia/1.000 pot di P4S Astuti Lestari yaitu sebesar Rp 5.596.240,-. 2. Total pendapatan yang diperoleh dari penjualan bunga begonia / 1.000 pot di P4S Astuti Lestari yaitu sebesar Rp 10.000.000,-, sedangkan keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp 4.403.760,-. 3. R/C Ratio dari kegiatan budidaya bunga begonia di P4S Astuti Lestari yaitu sebesar 1,79 dan layak untuk dijalankan karena R/C Ratio > 1. 4. BEP harga dari kegiatan budidaya bunga begonia di P4S Astuti Lestari yaitu Rp5.596,- / pot dan BEP produksi yaitu 560 pot. DAFTAR PUSTAKA Dyan, M.S.P. 2006. Pengaruh jenis media terhadap pertumbuhan begonia imperialis dan begonia bethlehem star. http://biodiversitas.mipa.uns.ac.i d. Diakses pada tanggal 4 Mei 2016. Mira, K.N dan Warsidi. 2013. Aplikasi hormon tumbuh pada perbanyakan tanaman begonia melalui setek daun dan setek irisan daun. http://www.fordamof.org. Diakses pada tanggal 4 Mei 2016. 9