BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhannya oleh negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

LAPORAN DATA INDIKATOR MUTU PELAYANAN RSUD KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO) PELAKSANAAN APBD TAHUN 2017 RSUD DR. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

BAB I PENDAHULUAN. secara global dalam konstitusi WHO, pada dekade terakhir telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang diberikan oleh rumah sakit, membuat masyarakat kini lebih

I. PENDAHULUAN. mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan harus senantiasa dijaga. Kesadaran masyarakat yang semakin tinggi

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Klinik Bhakti Mulya Tangerang merupakan salah satu perusahaan bidang

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya kualitas pelayanan, maka fungsi pelayanan di

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PROGRAM KERJA PENERAPAN STRATEGI DOTS

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

Kejadian pulang paksa di kasus rawat inap di RSUD Praya Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2006 sekitar 5,4% dari sedangkan pada tahun 2011 di

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta. Upaya untuk meningkatkan derajat

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB 1 : PENDAHULUAN. yaitu pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. (1,2)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

PERKEMBANGAN TPK HOTEL BINTANG SULAWESI TENGGARA DESEMBER 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat ke rumah sakit atau ke balai pengobatan itu sendiri. Hal ini tentunya

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem pemberian pelayanan yang efektif, termasuk kualitas pelayanan.

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia untuk sepakat mencapai Universal Health Coverage (UHC) pada

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

Pipintri Margiluruswati*, L.I.Irmawati*

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan,

BAB III METODE PENELITIAN

PROFIL PENDERITA DIABETES RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP RSUD MANDAU DURI TAHUN 2015 E R M A N F A U Z I S P. P D

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang menganut prinsip negara

Perkembangan Jasa Akomodasi Provinsi Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri

Evaluasi Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Kepuasan Pasien Peserta BPJS di Puskesmas Klender III. Nama : Anggun Dita M NPM :

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. kritis terhadap hal-hal yang sangat vital (Pelle,2013:375).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. jaringannya (DinKes Jawa Timur, 2013). Instalasi Gawat Darurat sebagai gerbang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem jaminan social nasional bagi upaya kesehatan perorangan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO) PELAKSANAAN APBD TAHUN 2016 RSUD DR. MOEWARDI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesehatan dan dalam Pasal 28 H Ayat (3) Undang-Undang Dasar

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB 3 ANALISA KECENDERUNGAN INTERNAL

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO. KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PROF. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

FASE-FASE BULAN DAN JARAK BUMI-BULAN PADA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Program Peningkatan Mutu Klinis Dan Keselamatan Pasien1 KERANGKA ACUAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS BANJARANGKAN 2

LAPORAN PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung. (Perda) Kotamadya Bandung Nomor 7/PD/1974 dengan memiliki tujuan

SOSIALISASI PERENCANAAN KAS

BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan. Oleh: Novijan Janis. Kepala Subbidang Analisis Risiko Ekonomi, Keuangan, dan Sosial

BAB 1 : PENDAHULUAN. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGUMUMAN REVISI RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. Nomor : : 027 / / RSUD / 2016 Tanggal : : PERKIRAAN BIAYA (Rp)

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), harus dibentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dengan Undang-Undang yang merupakan transformasi keempat Badan Usaha Milik Negara untuk mempercepat terselenggaranya SJSN bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan undang-undang ini dibentuk dua BPJS, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. BPJS Kesehatan menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan BPJS Ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Dengan terbentuknya kedua BPJS tersebut jangkauan kepesertaan program jaminan sosial akan diperluas secara bertahap. JKN diatur dalam UU No. 24 Tahun 2011. Menurut Pasal 3 UU No. 24 Tahun 2011 yang berbunyi: JKN bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan atau anggota keluarganya, berdasarkan hal tersebut JKN mempunyai peran yang sangat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Dalam pelaksanaanya di RSUD Wangaya, RSUD Wangaya melayani pasien rawat jalan maupun rawat inap dengan JKN dimana pasien rawat jalan merupakan pelayanan pertama yang dilakukan sebelum rawat inap.

Tabel 1.1 Data Kunjungan Tempat Pendaftaran Rawat Jalan Sesuai dengan Jaminan Kesehatan yang Digunakan di RSUD Wangaya Tahun 2014 Layanan Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jumlah Kunjungan Umum 2595 3013 2873 3098 2382 2828 2491 2439 2460 2119 2104 256 28658 JKN 3948 4264 3351 3455 2968 4342 4281 4909 5352 5330 5547 676 48623 JKBM 2400 2562 2548 2411 1926 2509 2170 2042 1978 1820 1856 229 24451 Sumber: Instalasi Rekam Medis RSUD Wangaya Tahun 2014 Dari data tabel 1.1 di atas dapat dilihat jumlah kunjungan pasien rawat jalan JKN Tahun 2014 di RSUD Wangaya sebesar 48%, Umum/IKS sebesar 28%, dan JKBM sebesar 24%. Dapat disimpulkan bahwa layanan JKN merupakan jaminan kesehatan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dibandingkan jaminan kesehatan yang lain. Hal ini menandakan bahwa pelayanan yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan program pemerintah ini. Pelayanan dimaksud adalah sistematika rujukan pasien, alur pelayanan di rumah sakit maupun puskesmas, sampai waktu pasien untuk mengantri hingga mendapatkan data rekam medisnya yang biasa disebut response time. Namun, pelayanan tersebut tidak terlepas dari jaminan kesehatan lainnya yang juga memerlukan pelayanan yang baik karena belum semua masyarakat terdaftar atau mengikuti program JKN. Dilihat dari jumlah kunjungan pasien rawat jalan tahun 2014 pengguna jaminan kesehatan di RSUD Wangaya, dapat dilihat JKN merupakan jaminan kesehatan yang paling banyak digunakan. Mengingat JKN merupakan salah satu tolak ukur tercapainya universal health coverage di Indonesia tahun 2019 dimana pada tahun tersebut seluruh warga Indonesia dikan telah terdaftar menjadi anggota JKN. (ISMKI, 2015). Atas dasar itu, pelayanan kepada pasien JKN dijadikan gambaran dalam pemberian pelayanan kepada pasien rawat jalan di penelitian ini. Response time merupakan hal yang sangat penting karena berkaitan dengan cepat atau lamanya pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang dalam hal ini mendapatkan data rekam

medisnya. Dalam Kepmenkes No. 129 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit, waktu yang dibutuhkan seorang petugas untuk menyiapkan data rekam medis pasien rawat jalan adalah kurang dari 10 menit, dimana definisi operasional dari standar tersebut adalah waktu bagi pasien dimulai dari mengantri sampai mendapat data rekam medisnya. Pelayanan sendiri akan berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan yang dalam hal ini adalah pasien rawat jalan RSUD Wangaya. Tabel 1.2 Persentase Koin Kepuasan Pelanggan Tempat Pendaftaran Rawat Jalan di RSUD Wangaya Tahun 2014 Bulan Jumlah Koin Masuk Persentase Jumlah Tidak Puas Tidak Koin Puas Jumlah Puas (%) Puas Target Keterangan Februari 50 45 5 50 100% 0% 90% Melebihi Maret 50 41 9 50 82% 18% 90% Kurang dari April 50 38 12 50 76% 24% 90% Kurang dari Mei 50 44 6 50 88% 12% 90% Kurang dari Juni 50 46 4 50 96% 4% 90% Melebihi Juli 50 39 5 50 94% 6% 90% Melebihi Agustus 50 43 7 50 92% 8% 90% Melebihi September 50 47 3 50 92% 8% 90% Melebihi Oktober 50 47 3 50 90% 10% 90% Sesuai November 50 40 10 50 90% 10% 90% Sesuai Desember 50 48 2 50 92% 8% 90% Melebihi Sumber: Bagian Promosi RSUD Wangaya Tahun 2014 Dilihat dari data tabel 1.2 di atas, kepuasan pelanggan terhadap pelayanan tempat pendaftaran rawat jalan di RSUD Wangaya di tahun 2014, tiga bulannya kurang dari yang

ingin dicapai yaitu sebesar 90% yang berarti bahwa pelanggan yang dalam hal ini pasien kurang puas dengan pelayanan tempat pendaftaran rawat jalan di RSUD Wangaya. Kepuasan disini mencakup response time pasien untuk mendapatkan data rekam medisnya yaitu kurang dari 10 menit sesuai dengan SPM. Dari survey pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti, sesuai pengamatan secara langsung yang dilakukan di tempat pendaftaran JKN RSUD Wangaya pada tanggal 24 November sampai dengan 28 November 2014 pada saat jam kerja loket JKN, dari 100 pasien yang diamati rata-rata pasien mengantri lebih dari 10 menit. Pengamatan dilakukan dengan melihat pasien rawat jalan pengguna JKN baik pasien baru atau lama yang dimulai dari pasien mendaftar sampai dengan mendapatkan data rekam medisnya. Sesuai dengan SPM yang berlaku, waktu yang dibutuhkan seorang petugas untuk menyiapkan data rekam medis pasien rawat jalan adalah kurang dari 10 menit, dimana berarti bahwa lama pasien untuk mendapatkan data rekam medisnya seharusnya adalah maksimal 10 menit. Selain itu, wawancara yang dilakukan kepada salah satu petugas loket JKN, dia mengakui bahwa pelayanan untuk pasien rawat jalan JKN Kesehatan di RSUD Wangaya memang relatif lambat. Hal ini dikarenakan salah satunya adalah faktor SDM. Selain itu, RSUD Wangaya merupakan PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) tingkat II di dalam JKN dimana kunjungan rawat jalan dapat diminimalisir dengan sistem rujukan yang baik dari PPK tingkat I ke PPK tingkat II. Atas dasar inilah penulis ingin melihat faktor-faktor yang mempengaruhi response time pada pasien rawat jalan JKN di RSUD Wangaya 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan bahwa dalam rangka upaya peningkatan mutu dari kualitas pelayanan terhadap pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran rawat jalan RSUD Wangaya, RSUD Wangaya menerapkan Standar Pelayanan Minimal untuk rekam medis

yang mengacu pada Kepmenkes No. 129 Tahun 2008 yaitu kelengkapan pengisian rekam medis 24 jam setelah selesai pelayanan, kelengkapan informed concent setelah mendapatkan informasi yang jelas, waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat jalan, serta waktu penyediaan dokumen rekam medis pelayanan rawat inap. Namun dalam pengimplementasian layanan yang mengacu pada SPM tersebut, ditemukan satu permasalahan yang berkaitan dengan mutu pelayanan yang dianggap penting untuk segera ditangani yaitu response time pasien rawat jalan JKN yang tidak sesuai dengan SPM di Tahun 2014 dimana dari survey kepuasan pelanggan yang dilakukan pada 3 bulan tidak mencapai yang telah ditetapkan yaitu sebesar 90%. Untuk itu perlu dilihat apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut, Faktorfaktor apa saja yang mempengaruhi response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya Tahun 2015? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya Tahun 2015. 1.4.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui apakah faktor usia petugas berpengaruh terhadap response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya.

b. Untuk mengetahui apakah faktor anggaran biaya berpengaruh terhadap response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya. c. Untuk mengetahui apakah faktor metode yang dilakukan dalam pelaksanaan pemberian berkas rekam medis pasien berpengaruh terhadap response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya. d. Untuk mengetahui apakah faktor sarana dan prasarana yaitu ruangan penyimpanan berkas rekam medis dalam pelaksanaan pemberian berkas rekam medis berpengaruh terhadap response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan dibuatnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.5.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap ilmu kesehatan khususnya kepada SDM yang berkecimpung di bidang rekam medis dan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya 1.5.2 Manfaat Praktis a. Pihak RSUD Wangaya Pihak rumah sakit dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya sehingga dapat mengambil dan membuat kebijakan untuk menanggulangi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap response time tersebut melalui Direktorat Pelayanan Medik dan Keperawatan yang membidangi mutu pelayanan di RSUD Wangaya.

b. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipakai acuan untuk menambah wawasan dalam peningkatan pelayanan di rumah sakit. c. Bagi Masyarakat Penelitian mengenai mutu pelayanan khususnya rekam medis ini dapat berguna bagi masyarakat dimana masyarakat dapat memperoleh data rekam medisnya sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal sehingga masyarakat bisa lebih cepat untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengarah pada mutu pelayanan dimana menyangkut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi response time pada pasien rawat jalan JKN di tempat pendaftaran RSUD Wangaya. Lokasi penelitian dilakukan di tempat pendaftaran RSUD Wangaya.