BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rancangan penelitian ini menggunakan metode Peneelitian Tindakan kelas. dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. masing siklus terdiri dari empat kegiatan yakni perencanaan, tindakan,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dikenal classroom action research (Wardhani dkk, 2007: 13). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian adalah siswa kelas V.A SDN 4 Talang Kecamatan. terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

III. METODE PENELITIAN. tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktekprektek

III. METODE PENELITIAN. Lampung Tahun Ajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. di dalamnya, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan di kelas. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.2 Subyek Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas berkolaborasi dengan guru kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan. Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SDN2 Labuhan Ratu Kecamatan Kedaton. Bandar lampung pada semester II tahun 2011.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research), yaitu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research (CAR).

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dilakukan peneliti secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Arikunto (2010: 135).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas. Dalam penelitian ini penelitian difokuskan pada situasi kelas, di

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

Transkripsi:

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Tempat penelitian ini di SDN 1 Kotakarang, Kecamatan Telukbetung Barat Bandar Lampung. b. Waktu Penelitian Waktu dilaksanakan pada tahun pelajaran 2010/2011 selama tiga bulan, yaitu sejak tanggal 5 Februari sampai 5 Mei 2011. c. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas IVB di SDN 1 Kotakarang Telukbetung Barat Bandar Lampung dengan jumlah siswa 30 orang 14 laki-laki dan 16 perempuan. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal dengan Classrom Action Research (CAR). Metode ini dipilih dengan pertimbangan bahawa: (1) analisis masalah dan tujuan penelitian yang menuntut sejumlah informasi dan tindak lanjut berdasarkan prinsip daur ulang, (2) menuntut

kajian dan tindakan secara reflektif kolaboratif dan partisipatif berdasarkan situasi alamiah yang terjadi dalam pelaksanaan pembelajaran. 2 Wardhani, (2006: 2.23) mengatakan, bahwa prosedur penelitian yang berbentuk siklus terdiri dari 4 kegiatan pokok yaitu: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan/observasi, dan (d) refleksi. Sebagai gambaran tahap-tahap setiap siklus dalam penelitian yang akan dilakukan seperti pada bagan sebagai berikut: Bagan 3.2. Model Penelitian Tindakan Kelas PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS I PELAKSANAAN PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI SIKLUS II PELAKSANAAN PENGAMATAN DITERUSKAN PADA SIKLUS BERIKUTNYA (Arikunto, 2006:105)

3 a. Perencanaan Kegiatan dalam perencanaan meliputi: (1) menetapkan dan mendiskusikan rancanagan pembelajaran yang akan ditetapkan di kelas; (2) membuat skenario pembelajaran yang akan dilakukan; (3) menyusun soal-soal latihan yang akan dikerjakan siswa saat pembelajaran; (4) menyiapkan lembar pengamatan dan menyiapkan perangkat tes hasil pembelajaran. b. Pelaksanaan Kegiatan ini merupakan penerapan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan penelitian. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan dalam scenario pembelajaran yang sudah dibuat, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. b. Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan dilakukan oleh guru sejawat atau supervisor dengan menggunakan lembar pengamatan yang telah dipersiapkan. Objek pengamatan adalah aktivitas siswa dan guru (peneliti). Prosedur atau langkah-langkah observasi terdiri dari tiga tahap yaitu: pertemuan pendahuluan, observasi, dan diskusi balikan. Ketiga tahap ini sering disebut sebagai siklus pengamatan. c. Refleksi Refleksi adalah kegiatan menganalisis, memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan. Refleksi dilakukan oleh guru sejawat dan peneliti

4 untuk memerinci dan menganalisis kendala-kendala yang dihadapi siswa dan guru pada saat pembelajaran berlangsung serta mencari alternative dan solusi terbaik untuk mengatasi kekurangan dan kelemahan yang terjadi sebagai dasar tindakan perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus berikutnya. 3.3 Teknik Pengumpulan Data 1. Tes Teknik tes dalam penelitian ini adalah tes akhir pembelajaran, baik pada siklus I maupun siklus II. Tes ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap konsep pengetahuan yang dimiliki siswa setelah pembelajaran perbaikan dilaksanakan. 2. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut dapat berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif, yaitu proses pengamatan observer berada dalam kegiatan yang sedang diamati.(sukmadinata, 2010:220). Metode observasi terdiri dari (1) observasi terbuka, (2) Observasi terfokus, (3) Observasi terstruktur, (4) observasi sistematik. Untuk keperluan penelitian tindakan kelas ini metode observasi yang dipilih digunakan adalah obsevasi terstrukstur, tujuannya untuk memudahkan dalam penskoran dari setiap prilaku yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu menggunakan rentang nilai angka bentuk prosentase.

5 3.4 Instrumen Pengamatan Instrumen pengamatan adalah suatu format yang disusun untuk merekam datadata hasil observasi. Wardani dkk, (2006:3.31) mengungkapkan, bahwa format observasi telah banya diciptakan oleh para ahli yang digunakan dalam penelitian, namun setiap penelitipun boleh menentukan yang dinginkan dalam rangka untuk memperoleh data interaksi social dalm pembelajaran. Berdasarkan Pendapat di atas maka dalam penlitian ini format disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang akan dijadikan data penelitian. Format yang dikembangkan dan digunakan adalah : (a) Instrumen Aktivitas Off Task (aktivitas yang tidak diinginkan), (b) Instrumen Aktivitas On Task (aktivitas yang dikehndaki), (c) Instrumen Lembar Pengamatan Kinerja Guru. a. Instrumen Aktivitas Off Task (aktivitas yang tidak diinginkan) Kompetensi dalam instrumen ini adalah prilaku siswa yang tidak mendukung proses pembelajaran berlangsung pada setiap urutan waktu pembelajaran. Kompetensi tersebut adalah (1) mengobrol, (2) mengganggu teman, (3) keluar masuk kelas, (4) melamun/mengantuk, (5) bermain. b. Instrumen Aktivitas On Task (aktivitas yang dikehndaki) Komponen-komponen pengamatan dalam instrument ini adalah prilaku setiap siswa yang mendukung pembelajaran dilaksanakan. Penskorannya dalam bentuk prosentasi jumlah siswa yang mendudkung proses pembelajaran yaitu penskoranprilaku siswa. Komponen-komponen tersebut adalah: (1) Menyimak

6 informasi yang disampaikan guru,(2) Dapat memeragakan media pelajaran, (3) Bertanya ada guru mengenai materi, (4) Menjawab pertanyaan guru, (5) Aktif dalam diskusi kelompok, (6) Memberikan pendapat dalam diskusi, (7) Menyelesaikan tugas yang diberikan guru, (8) Ketepatan waktu mengumpulkan jawaban tes. c. Instrumen Lembar Pengamatan Kinerja Guru. Aspek yang dinilai dari kinerja guru adalah dikelompokkan dalam tiga bagian, yaitu : C. Pendahuluan meliputi: 1. Persiapan sarana pembelajaran. 2. Melaksanakan Absensi. 3. Menggali pengetahuan awal siswa. 4. Menghubungkan pengetahuan awal siswa dengan materi yang akan disampaikan. 5. Menyampaikan tujuan pembelajaran. B. Kegiatan Inti 1. Menjelaskan prosedu pembelajaran. 2. Mengajukan pertanyaan kepada siswa. 3. Membim,bing siswa membentuk kelompok. 4. Berperan sebagai fasilisator. 5. Memotivasi siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat. 6. Menggunakan media pembelajaran.

7 7. Member penguatan. 8. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan siswa serta sumber belajar. 9. Memantau kemajuan belajar. 10. Melaksanakan pembelajaran dengan melibatkan aktivitas siswa. C. Penutup 1. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. 2. Menyusun kesimpulan bersama-sama siswa. 3. Melaksanakan tindakan tes akhir pembelajaran. 4. Melaksanakan tindak lanjut. 5. Menutup pembelajaran dengan menginformasikan rencana pembelajaran berikutnya. d. Instrumen Prestasi Belajar Memperhatikan landasan teori, bahwa prestasi belajar adalah bahwa prestasi belajar adalah hasil akhir atau nulai-nilai hasil pengungukuran tingkat penguasaan dan pemahaman serta ketermpilan siswa yang berupa angka-angka dan perubahan tingkah laku setelah siswa mengikuti proses pembelajaran, maka untuk memperoleh data prestasi belajaran dilakukan tes formatif atau tes akhir pembelajaran dari setiap siklus. Nilai tes atau data yang diperoleh disusun dalam sebuah tabel untuk dibandingkan perbedaan dari setiap siklus yang dilaksanakan, sehingga ada tidaknya perubahan prestasi belajar dapat diketahui baik secara individu maupun kelompok atau klasikal.

8 Aspek-aspek tersebut di atas dalam pelaksanaannya disusun dalam bentuk tabel pengamatan dan digunakan pada saat pelaksanaan pembelajaran Siklus I dan Siklus II. 3.5 Jenis Data Data yang diperoleh selama penelitian terdiri dua macam yaitu: 1. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang diambil berdasarkan suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Data kualitatif berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa terhadap metode belajar yang baru (afektif), aktivitas siswa megikuti pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan diri, atau motivasi belajar dan sejenisnya, (Arikunto, 2006:56). Yang termasuk data kualitatif adalah data yang diperoleh dengan cara observasi dan kuesioner. 6. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dengan cara membandingkan sesuatu dengan satu ukuran dengan menggunakan instrumen tes, yaitu berupa tes formatif. 3.6 Teknik Analisis Data Analisis digunakan untuk mencermati setiap langkah yang dibuat, mulai dari tahap persiapan, proses, sampai dengan hasil penelitian, dan dilakukan untuk memperkirakan aspek pembelajaran yang terlibat di dalamnya sudah sesuai

9 dengan kapasitasnya. Data-data yang diperoleh dengan cara observasi, dan tes tertulis, lalu dilakukan analisis sebagai bahan kajian pada kegiatan refleksi. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Data kualitatif berbentuk prosentase yang diperoleh dari sejumlah siswa yang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu sesuai dengan lembar observasi. Untuk mengetahui kategori tingkat keaktifan siswa, maka digunakan pedoman sebagai berikut: Rentang Persentase Tabel 3.1 Kategori Aktivitas Siswa Kategori 85-100 Sangat Aktif 70 - <84 Aktif 55 - <69 Cukup aktif 40 - <55 Kurang aktif 0 - <40 Sangat kurang aktif Sumber: Wardhani (2006:3.30) 3.7 Indikator Keberhasilan a. Data Kualitatif Berdasarkan tabel yang disusun dan digunakan dalam penmatan tentang aktivitas siswa di atas, untuk memberikan kesimpulan yaitu dengan kriteria bahwa siswa dikatakan aktif jika dalam kegiatan pembelajaran telihat adanya peningkatan aktivitas siswa di setiap siklusnya dan akumulasi skor aktivitas siswa mencapai rentang 70% - 100%.

10 b. Data Kuantitatif Pembelajaran IPA menggunakan metode inquri dikatakan berhasil jika dipenuhi minimal 75 % siswa mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 60. 3.8 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian tindakan kelas diterapkan melalui siklus pembelajaran dengam urutan Penelitian Tindakan Kelas (Siklus I dan II, ) dengan langkahlangkah sebagai berikut: 1. Siklus I Kegiatan-kegiatan pada siklus I yaitu: a. Perencanaan 1. Menentukan kelas dan menetapkan kompetensi dasar pada pelajaran IPA kelas IV SD. 2. Menyusun silabus dan RPP. 3. Merancang kegiatan belajar mengajar dengan penekanan pada penggunaan metode inquiri. 4. Menyiapkan instrument yang digunakan, yaitu lembar observasi aktivitas siswa. 5. Menyiapkan alat dan media yang digunakan dalam materi. b. Pelaksanaan 1. Melaksanakan absensi dan aperspsi, dengan membangkitkan dorongan siswa dengan menanyakan materi yang sudah dipelajari sebelumnya serta mengaitkan materi tersebut dengan materi berikutnya.

11 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 3. Guru memberikan penjelasan materi seperlunya. 4. Membagi siswa dalam kelompok belajar, setiap kelompok beranggotakan antara 3 5 orang. 5. Melalui bimbingan guru siswa melakukan pengamatan dan diskusi dengan melaksanakan tahapan sebagai berikut: Menemukan masalah. Mengumpulkan data melalui observasi. Menganalisis atau menyajikan hasil dalam tulisan, gamnbar, laporan, bagan, tabel dan karya lainnya. Mengkomunikasikan baik lisan maupun tulisan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, atau audiens yang lain. 6. Siswa mengrjakan LKS. 7. Guru dan siswa membuat kesimpulan materi pelajaran 8. Tes akhir pembelajaran dan tindak lanjut. c. Observasi Selama tahap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, diadakan pengamatan mengenai aktivitas siswa. Pengamatan ini dilakukan oleh observer yang telah dipersiapkan. Selain itu observer mencatat kelebihan dan kekurangan mengenai jalannya kegiatan belajar mengajar sebagai bahan diskusi dalam refleksi. d. Refleksi Refleksi dilakukan bersama dengan observer. Hasil refleksi ini akan dijadikan sebagai bahan untuk perencanaan pada siklus berikutnya.

12 2. Siklus II Tahap pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Kegiatan perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus I. Apa yang menjadi kelemahan pada siklus I di upayakan untuk tidak terjadi lagi pada siklus II. Adapun rincian kegiatan pada tahap perencanaan siklus II yaitu: 1. Menyusun RPP dan perlengkapannya. 2. Menyiapkan Instrumen yang di gunakan yaitu lembar observasi, Lembar Kerja Siswa (LKS), dan alat tes. b. Tahap Pelaksanaan 1. Melaksanakan administrasi kelas, mengadakan apersepsi dengan membangkitkan dorongan siswa dengan menanyakan kesulitan materi yang sudah dipelajari sebelumnya serta mengaitkan materi tersebut dengan materi berikutnya. 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 9. Guru memberikan penjelasan materi seperlunya, 10. Membagi siswa dalam kelompok belajar, setiap kelompok beranggotakan antara 3 5 orang. 11. Melakukan refleksi atau pembelajaran, 12. Guru dan siswa membuat kesimpulan materi pelajaran 13. Tes akhir pembelajaran dan tindak lanjut.

13 c. Tahap Observasi Selama tahap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, diadakan pengamatan mengenai aktivitas siswa. Pengamatan ini dilakukan oleh observer yang telah dipersiapkan. Selain itu observer mencatat kelebihan dan kekurangan mengenai jalannya kegiatan belajar mengajar sebagai bahan diskusi dalam refleksi. d. Tahap Refleksi Refleksi dilakukan bersama dengan observer. Bahan diskusinya adalah temuantemuan selama pelaksanaan pembelajaran, baik kelebihan maupun kekurangannya. Temuan-temuan tersebut selama pembelajaran (siklus) di analisis untuk mendapatkan gambaran secara umum dari penelitian ini, sehingga akan didapatkan kesimpulan apakah pembelajaran menggunakan metode inquiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.