BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian kualitatif adalah obyek yang alamiah atau natural setting.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

TEKNIK ANALISIS DATA KUALITATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. secara alamiyah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta fakta atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Klaten terutama di tempattempat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif merupakan sebuah penelitian dengan latar alamiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kriteria pengambilan data yang akan dilakukan. untuk mengumpulkan data-data sekaligus untuk dianalisis lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Bogdan dan taylor (dalam Moleong, 2009) Peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk

BAB III METODE PENELITAN

BAB III BAB III.METODOLOGI PENELITIAN. Denzin dan Lincoln mendefinisikan penelitian kualitatif adalah multimetode

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan datanya tidak dibatasi pada kategori-kategori tertentu saja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah studi kasus. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,

BAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta atau

Bab III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkap untuk dapat bermanfaat bagi manusia (Aan Komariah, 2011:22).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode, berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bagaimana strategi produser program RADIONET SHOW di BINUS TV dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA. penelitian hukum empiris kualitatif. Penelitian hukum empiris adalah sebuah

Konveksi Lida Jaya Padurenan Kudus.

BAB III METODE PENELITIAN. metode studi kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Pada penelitian ini,

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus merupakan strategi yang

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III Metode Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 5 bulan yaitu bulan Januari sampai Mei 2016.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian ilmiah yang dimaksudkan untuk

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III METODE PENELITIAN. Pacitan. Pemilihan lokasi penelitian ini karena SMAN 1 Ngadirojo. berbagai prestasi yang diraih oleh siswa dan guru.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. permasalahan yang sangat kompleks dan dinamis sehingga penting untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualititif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur

1. Mengidentifikasi kasus untuk suatu studi.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian Kualitatif Fenomenologi. Penelitian fenomena ini pertama dikemukakan oleh Edmund Hursserl (1859-1938) seorang filsuf Jerman. Pada mulanya penelitian ini bermula dari penelitian sosial. Ada beberapa pengertian tentang fenomenologi menurut Hursserl diantaranya yaitu: a. Pengalaman subjektif atau fenomenologikal Suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang. Hal ini dapat dipahami bahwa penelitian fenomenolgi merupakan pandangan berfikir yang menekankan pada pengalaman - pengalaman manusia dan bagaimana manusia menginterpretasikan pengalamannya. Ditinjau dari hakekat pengalaman manusia ipahami bahwa setiap orang akan melihat realita yang berbeda pada situasi yang berbeda dan waktu yang bebeda. Sebagai contoh perasaan (feeling) pada pagi ini akan berbeda pada pagi besok. Sehingga kalau kita melakukan wawancara kepada seseorang pada pagi hari akan berbeda pada pagi lainnya. Sehinga jarak, waktu, hubungan manusia, tempat tinggal akan mempengaruhi setiap pengalaman manusia. Maka metode dalam fenomenologis ini menekankan kepada bagaimana seseorang memaknai pengalamannya. Istilah fenomenologis sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjuk pada pengalaman subjektif dari 33

berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Dalam arti khusus istilah ini mengacu kepada pada penelitian terdisiplin tentang kesadaran dari perspektif pertama seseorang. Ada beberapa ciri-ciri pokok fenomenologis yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis menurut Moleong (2007:8) yaitu: a. Mengacu kepada kenyataan, dalam hal ini kesadaran tentang sesuatu benda secara jelas. b. Memahami arti peristiwa dan kaitankaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi situasi tertentu. c. Memulai dengan diam. Para fenomenologis berasumsi bahwa kesadaran bukanlah dibentuk karena kebetulan oleh sesuatu hal yang lain daripada dirinya sendiri. Demikian juga dalam kehidupan sehari hari, seseorang tidak ada kontrol terhadap kesadaran terstruktur. Analisis fenomenologis berusaha mencari untuk menguraikan ciri-ciri dunianya, seperti apa aturan-aturan yang terorganisasikan, dan apa yang tidak dan dengan aturan apa objek dan kejadian itu berkaitan. Aturan-aturan ini bukanlah sebenarnya ciri-ciri yag berdiri sendiri namun terbentuk oleh kebermaknaan dan nilai-nilai dalam kesadaran yang kita alami sebagai hal yang berdiri sendiri dari kita. Para fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi situasi tertentu. Inkuiri fenomenologis memulai dengan diam. Diam merupakan tindakan untuk menangkap pengertian sesuatu yang sedang diteliti. Dalam hal ini ditekankan pada aspek subjektif dari prilaku orang. Dimana para peneliti berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya 34

sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Para fenomenologis percaya bahwa pada makhluk hidup tersedia berbagai cara untuk menginterpretasikan pengalaman melalui interaksi dengan orang lain. Pengertian pengalaman kitalah yang membentuk kenyataan. Sebagaimana yang telah dipaparkan bahwa langkah pertama dalam melakukan penelitian fenomenologi adalah meneliti fenomena yang akan dikembangkan. Selanjutnya peneliti mengembangkan pertanyaan penelitian. Dalam mengajukan pertanyaan penelitian ada dua hal yang perlu dipertimbangkan yaitu: a. Apakah unsur yang penting dari pengalaman atau perasaan. b. Apakah keberadaan pengalaman menentukan hakikat manusia. Sumber data dari penelitian ini adalah fenomena yang sedang dipelajari yang berupa pengalaman subjek yang diteliti. Data akan dikumpulkan melalui wawancara langsusng, observasi, menggunakan video, catatan lapangan. Data yang dikumpulkan diperoleh dari wawancara mendalam antara peneliti dengan informan (subjek). Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang menggunakan pendekatan fenomenologi adalah sebuah penelitian yang mengamati tentang fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia dimana para peneliti berusaha masuk ke dalam dunia konseptual para subjek yang ditelitinya sedemikian rupa sehingga mereka mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang dikembangkan oleh mereka disekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2014) metode penelitian kualitatif ini sering disebut dengan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya 35

dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang almaiah dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna daripada generalisasi. Kriteria data dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terlihat dan terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut. Contoh data yang pasti misalnya data orang yang menangis. Orang yang menangis itu harus dipastikan, apakah menangis karena susah atau justru menangis karena mendapatkan kebahagiaan. Untuk mendapatkan data yang pasti maka diperlukan berbagai sumber data dan berbagai teknik pengumpulan data. Dua sumber data yang memberikan data yang berbeda, maka data tersebut belum pasti. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara yang menghasilkan data berbeda maka data tersebut juga belum pasti. Bila data yang diperoleh masih diragukan, dan belum memperoleh kepastian, maka penelitian masih harus terus dilanjutkan. Jadi pengumpulan data dengan teknik triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan berbagai sumber dan berbagai teknik pengumpulan data secara stimultan, sehingga dapat diperoleh data yang pasti. 3.2 Desain Penelitian Dengan digunakan metode kualitatif, maka data yang didapatkan akan lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna, sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam empat tahap, yaitu: 36

1) Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut: analisis standar sarana dan prasarana, penyusunan rancangan penelitian, penetapan tempat penelitian, dan penyusunan instrumen penelitian. 2) Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti mencari informasi data, yaitu wawancara mendalam pada subjek yaitu wanita yang ditinggal mati oleh pasangan. Selain itu peneliti juga mengobservasi situasi dan lingkungan tinggal subjek. 3) Analisis Data Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara mendalam terhadap wanita yang ditinggal mati pasangan. 4) Evaluasi Semua data wawancara dan observasi dievaluasi sehingga diketahui proses resiliensi pada subjek. 3.3. Lokasi dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah setting atau tempat penelitian. Subjek dari penelitian ini wanita dewasa awal yang minimal telah ditinggal mati oleh pasangan hidupnya selama dua tahun. Partisipan dalam penelitian ini telah terkumpul sebanyak 5 (lima) orang, 4 (empat) orang berdomisili di daerah Binong Permai Karawaci, dan 1 (satu) orang berdomisili di daerah Perum Karawaci. 37

Responden yang nantinya akan diwawancarai secara mendalam yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian ini dipilih dan ditentukan oleh peneliti. Responden tersebut adalah seorang wanita di usia dewasa awal (20 40 tahun) yang minimal ditinggal mati oleh pasangan hidupnya selama dua tahun. Perasaan duka cita yang dialami wanita yang kehilangan pasangan karena kematian berlangsung selama 1 atau 2 tahun setelah kematian pasangan (Kail dan Cavanaugh, 2000). Sejalan dengan pendapat tersebut, Hoyer dan Roodin (2003) mengatakan bahwa individu yang kehilangan seseorang yang dicintai karena kematian akan mengalami perasaan duka cita selama lebih kurang 2 tahun setelah ditinggalkan pasangannya. Perasaan duka cita yang dialami wanita karena kehilangan pasangan hidupnya selama 1 atau 2 tahun tersebut juga harus disertakan dengan adanya penyesuaian diri terhadap perubahan hidupnya. 3.4. Sumber Data Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Adapun yang dijadikan sumber data adalah : 1. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden. Yang termasuk data primer adalah transkip hasil wawancara, observasi yang dilakukan di lapangan dan juga narasi atau biografi yang ditulis selama 3 hari berturut turut oleh responden selama 15 hingga 20 menit setiap harinya. 2. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data yang menunjang data primer yang bersumber dari buku, jurnal, literatur dan dokumen lain yang berhubungan dengan masalah penelitian. 38

3.5. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Teknik Wawancara Penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam (in depth interviewe) berupa wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur menurut Sugiyono (2012: 73-74) didalam pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti akan menggunakan bantuan pedoman wawancara untuk memudahkan dan memfokuskan pertanyaan yang akan diutarakan. Peneliti juga menggunakan alat bantu rekam (recorder) dalam proses wawancara. 2. Teknik Observasi (Pengamatan) Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Jenis observasi yang dilakukan adalah partisipasi lengkap, dimana peneliti terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan oleh responden. Sehingga suasanya Nampak natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian (Sugiyono, 2014). 3. Narasi atau Biografi Responden 39

Dalam disiplin ilmu sejarah biografi dapat didefenisiskan sebagai sebuah riwayat hidup seseorang. Sebuah tulisan biografi dapat berbentuk beberapa baris kalimat saja, namun juga dapat berupa tulisan yang lebih dari satu buku. Perbedaannya adalah, biografi singkat hanya memaparkan tentang fakta-fakta kehidupan seseorang dan peranan pentingnya dalam masyarakat. Sedangkan biografi yang lengkap biasanya memuat dan mengkaji informasi-informasi penting, yang dipaparkan lebih detail dan tentu saja dituliskan dengan penulisan yang baik dan jelas. Sebuah biografi biasanya menganalisa dan menerangkan kejadian-kejadian pada hidup seorang tokoh yang menjadi objek pembahasannya. Dengan membaca biografi, pembaca akan menemukan hubungan keterangan dari tindakan yang dilakukan dalam kehidupan seseorang tersebut, juga mengenai cerita-cerita atau pengalaman-pengalaman selama hidupnya. Suatu karya biografi biasanya bercerita tentang kehidupan orang terkenal dan orang tidak terkenal, dan biasanya biografi tentang orang yang tidak terkenal akan menjadikan orang tersebut dikenal secara luas, jika didalam biografinya terdapat sesuatu yang menarik untuk disimak oleh pembacanya, namun demikian biasanya biografi hanya berfokus pada orang-orang atau tokoh-tokoh terkenal saja. Tulisan biografi biasanya bercerita mengenai seorang tokoh yang sudah meninggal dunia, namun tidak jarang juga mengenai orang atau tokoh yang masih hidup. Banyak biografi yang ditulis secara kronologis atau memiliki suatu alur tertentu, misalnya memulai dengan menceritakan masa anak-anak sampai masa dewasa seseorang, namun ada juga beberapa biografi yang lebih berfokus pada suatu topik-topik pencapaian tertentu. Biografi memerlukan bahan-bahan utama 40

dan bahan pendukung. Bahan utama dapat berupa benda-benda seperti surat-surat, buku harian, atau kliping koran. Sedangkan bahan pendukung biasanya berupa biografi lain, buku-buku referensi atau sejarah yang memparkan peranan subjek biografi tersebut. Beberapa aspek yang perlu dilakukan dalam menulis sebuah biografi antara lain: (a) Pilih seseorang yang menarik perhatian anda; (b) Temukan fakta - fakta utama mengenai kehidupan orang tersebut; (c) Mulailah dengan ensiklopedia dan catatan waktu. Sebelum menuliskan sebuah biografi seseorang, ada beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan pertimbangan, misalnya: (a) Apa yang membuat orang tersebut istimewa atau menarik untuk dibahas; (b) Dampak apa yang telah beliau lakukan bagi dunia atau dalam suatu bidang tertentu juga bagi orang lain; (c) Sifat apa yang akan sering penulis gunakan untuk menggambarkan orang tersebut; (d) Contoh apa yang dapat dilihat dari hidupnya yang menggambarkan sifat tersebut; (e) Kejadian apa yang membentuk atau mengubah kehidupan orang tersebut; (f) Apakah beliau memiliki banyak jalan keluar untuk mengatasi masalah dalam hidupnya; (g) Apakah beliau mengatasi masalahnya dengan mengambil resiko,atau karena keberuntungan; 41

(h) Apakah dunia atau suatu hal yang terkait dengan beliau akan menjadi lebih buruk atau lebih baik jika orang tersebut hidup ataupun tidak hidup, bagaimana, dan mengapa demikian. Lakukan juga penelitian lebih lanjut dengan bahan-bahan dari studi perpustakaan atau internet untuk membantu penulis dalam menjawab serta menulis biografi orang tersebut dan supaya tulisan si peneliti dapat dipertanggungjawabkan, lengkap dan menarik.. 4. Triangulasi Selain menggunakan reduksi data, peneliti juga menggunakan teknik Triangulasi sebagai teknik untuk memverifikasi keabsahan data. Dimana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan pengabsahan data yang memanfaatkan suatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004) Triangulasi dapat dilakukan dengan teknik yang berbeda (Nasution, 2003) yaitu wawancara, observasi dan dokumen.triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap dta, karena itu triangulasi bersifat reflektif. Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Beberapa macam triangulasi data sendiri menurut Denzin dalam Moleong (2004 : 330) yaitu dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori ada beberapa macam yaitu : 42

1. Triangulasi Sumber (Data) Triangulasi ini membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda dalam metode kualitatif. (1) membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yan dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan apa yang dikatakan orang orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu; (4) membandingkan keadaanaa dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang; (5) membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil perbandingan ini benlum tentu terdapat kesamaan pandangan, pendapat atau pemikiran. Yang penting adalah dapat diketahui adanya alasan alasan terjadinya perbedaan tersebut. 2. Triangulasi Metode Triangulasi ini menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3. Triangulasi Penyidikan Triangulasi ini dengan jalan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Contohnya membandingkan hasil pekerjaan seorang analisis dengan analisis lainnya. 43

4. Triangulasi Teori Triangulasi ini berdasarkan anggapan bahwa fakta tertentu tidak dapat diperiksa derajat kepercayaan dengan satu atau lebih teori tetapi hal itu dapat dilakukan, dalam hal ini dinamakan penjelasan banding. Dari empat macam teknik triangulasi diatas, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber (data) dan triangulasi metode untuk menguji keabsahan data yang berhubungan dengan masalah penelitian yang diteliti oleh peneliti. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber. Sebagai sumber untuk mencapai kepercayaan triangulasi, peneliti menggunakan anak dan sahabat subjek sebagai significant others. Karena setelah ditinggal oleh pasangan hidup, orang yang berharga bagi individu yang ditinggal mati adalah anak dan sahabat terdekatnya. 3.6. Teknik Analisis Data Berdasarkan pada jenis penelitian yang digunakan, yaitu deskriptif, maka data yang terkumpul akan di analisis dalam bentuk kata kata sehingga data dapat di uraikan secara mendalam sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Setelah data terkumpul maka harus dilakukan analisis terhadap data yang ada yang disebut dengan teknik analisis data. Teknik analisis data merupakan cara atau langkah - langkah yang dilakukan untuk mengolah data baik data primer maupun data sekunder, sehingga data - data yang terkumpul akan diketahui manfaatnya, terutama dalam memecahkan permasalahan penelitian. Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan 44

Miles dan Huberman. Menurut Milles dan Huberman dalam Bungin (2004:99), analisis data pada penelitian kualitatif meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perhatian pada penyederhaanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang diperoleh di lokasi penelitian kemudian dituliskan dalam uraian atau laporan yang lengkap. Laporan lapangan akan direduksi, dirangkum, dipilih hal - hal yang pokok, difokuskan pada hal - hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya. Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama proses penelitian berlangsung. Laporan atau data di lapangan dituangkan dalam uraian lengkap dan terperinci. Dalam reduksi data peneliti dapat menyederhanaan data dalam bentuk ringkasan. 2. Penyajian Data Adalah suatu usaha untuk menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh di lapangan, untuk kemudian data tersebut disajikan secara jelas dan sistematis sehingga akan memudahkan dalam pengambilan kesimpulan. Penyajian data ini akan membantu dalam memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang seharusnya dilakukan. Kegiatan penyajian data disamping sebagai kegiatan analisis juga merupakan kegiatan reduksi data. 3. Verifikasi atau Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini peneliti berusaha untuk memahami, menganalisis dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, dan akhirnya setelah data terkumpul akan diperoleh 45

suatu kesimpulan. Kesimpulan kesimpulan tersebut selanjutnya akan diverifikasi untuk diuji validitasnya dan kebenerannya data data tersebut. 3.7 Jenis Analisis Data Kualitatif Secara umum metode analisis data meliputi reduksi, display data dan kesimpulan atau verifikasi data. Akan tetapi karena data kaulitatif sangat banyak sekali, maka model analisis data juga beragam sesuai dengan objek penelitian. Secara umum, model analisis data terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: pertama, kelompok metode analisis teks dan bahasa; kedua, kelompok metode analisis tema-tema budaya; ketiga, kelompok analisis kinerja, perilaku seseorang dan perilaku institusi. Adapun bagian-bagian dari tiga kelompok model analisis data kualitatif diatas adalah sebagai berikut: 1. Kelompok Metode Analisis Teks dan Bahasa a. Content Analysis (Analisis Isi) b. Analisis Bingkai (Framing Analysis) c. Analisis Semiotik d. Analisis Konstruksi Sosial Media Massa e. Hermeneutik f. Analisis Wacana dan Penafsiran Teks g. Analisis Wacana Kritis 2. Kelompok Analisis Tema - Tema Budaya 46

a. Analisis Struktural b. Domain Analysis c. Taxonomic Analysis d. Componential Analysis e. Discovering Cultural Themes Analysis f. Constant Comparative Analysis g. Grounded Analysis h. Ethnology 3. Kelompok Analisis Kinerja dan Pengalaman Individual serta Perilaku Institusi a. Focus Group Discussion (FGD) b. Studi Kasus c. Teknik Biografi d. Life s History e. Analisis SWOT f. Penggunaan Bahan Dokumenter g. Penggunaan Bahan Visual 47