JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) ( X Print) 1

dokumen-dokumen yang mirip
Bentuk Analogi Seni Pertunjukan dalam Arsitektur

Penerapan Metafora Paramadiwa pada Perancangan Pusat Kesenian Jawa Timur Paramadiwa Surabaya

Metafora Akselerasi dalam Objek Rancang Sirkuit Balap Drag Nasional

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-66

Penerapan Konsep Tumpang Tindih Pada Rancangan Pasar Ikan Mayangan

Metafora Kembang Api dalam Objek Rancang Galeri Seni Instalasi Indonesia

Penerapan Tema Cablak pada Rancangan Rumah Budaya Betawi

Pendekatan Kontekstual pada Rancangan Pusat Kajian Pekembangan Islam di Komplek Makam Siti Fatimah binti Maimun, Leran, Manyar, Gresik

Keselarasan antara Baru dan Lama Eks-Bioskop Indra Surabaya

Ruang Rehumanisasi: Proses Pembauran Manusia Melalui Perjalanan Ruang

II. EKSPLORASI DAN PROSES RANCANG

Perancangan Perpustakaan Umum dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

Penerapan Tema Terhubung (kembali) dengan Alam sebagai Penyelesaian Desain pada Perancangan Islamic Center Pakem

Konsep Panopticon dan Persepsi Ruang pada Rumah Bina Nusa Barong

Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa

Redesain Kawasan Akuatik Kebun Binatang Surabaya Berbasis Isu Sirkulasi

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-92

FASILITAS PECINTA SEPEDA DI SURABAYA

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan

Canon, sebuah Teori Musik sebagai Tema Objek Rancang Sekolah Tinggi Seni Pertunjukan Indonesia

melodi dan keharmonisan dari nada dan suara yang disusun '). Seni

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

BAB VI HASIL RANCANGAN

Perancangan Pusat Komunitas Tunanetra Indonesia dengan Pendekatan Indera

Pusat Terapi Anak Autis Sindrom Asperger di Surabaya

KONSEP: KONTRADIKSI SPONTAN

BAB IV KONSEP 4.1 IDE AWAL

Hunian Vertikal Sewa dengan Konsep Eko-modular Arsitektur

Judul Tugas Akhir KAMPUNG SENI tema : Metafora Tari dalam Arsitektur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Apartemen dengan Alat Bantu Software Simulasi Aliran Angin

Konsep Perancangan Kampung Baru Nelayan Kenjeran Surabaya Berbasis Potensi Wilayah

KONSEP RANCANGAN. Latar Belakang. Konteks. Tema Rancangan Surabaya Youth Center

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-179

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Ponorogo adalah berupa kombinasi bentuk pada Tari Reyog dan karakter tokoh

Jenis informasi pada siaran TV 1. Berita. Beberapa stasiun siaran TV mengemas berita ini sesuai dengan selera masing-masing.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN TEORI 2.1.Tinjauan tentang Seni Pertunjukan Pengertian Seni Pertunjukan... 16

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep lagu blues Everyday I Have Blues, menerapkan nilai serta karakter lagu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

Responsive Environment Sebagai Acuan Desain Terhadap Kebutuhan Anak Autis

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

Perancangan Environmental Graphic Design Kebun Binatang Surabaya dengan Konsep Uniquely Playful

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

BAB 5 HASIL RANCANGAN

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

UTS SPA 5 RAGUAN

Desain Interior Kantor Pelayanan Pajak Pratama Dengan Langgam Modern Bali

Merancang Kampung Binaan bagi Pemulung TPA Njawar Benowo dengan Tema Bangkit

BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

DESAIN WISATA EDUKASI BERWAWASAN LINGKUNGAN DI SURABAYA

Fasilitas Pernikahan Aquatic di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GRHA LANSIA DAN ANAK YATIM PIATU DI SURABAYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

Desain Interior Restoran pada Rest Area di Kabupaten Probolinggo Berkonsep Jawa Rustik dengan Sentuhan Ikon Khas Probolinggo

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 / 4 SKS

PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE

Galeri Seni Lukis Yogyakarta

BAB VI HASIL PERANCANGAN. konsep Combined Metaphore Reyog dan wawasan keislaman akan menghasilkan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Fasilitas Informasi dan Pelatihan Futsal di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

DAFTAR ISI. Halaman Judul. DAFTAR GAMBAR DAFTAR DIAGRAM DAFTAR TABEL Bagian 1 Penelusuran Persoalan Perancangan dan Pemecahannya...

BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

A. IDE GAGASAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

GEDUNG PERTUNJUKAN MUSIK MODERN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR EKSPRESIONISME DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. LEMBAR PENGESAHAN.. CATATAN DOSEN PEMBIMBING.. HALAMAN PERNYATAAN PRAKATA..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) F-133

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

GEDUNG PAGELARAN MUSIK ROCK DI SURABAYA

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BABV LAPORAN PERANCANGAN. D C o H, B. Gb.79 Zoning Site plan. Ruang tapak mempertahankan bentuk kontur yang dipadukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. simbolisme dari kalimat Minazh zhulumati ilan nur pada surat Al Baqarah 257.

LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER I TAHUN 2007/2008 JAKARTA MUSIC ARENA. oleh: FAHRY ADHITYA PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

Transkripsi:

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Pengaplikasian Tema Melodi pada Sarana Apresiasi Komunitas Musik di Surabaya Dyah Nawangsari dan Ir. Baskoro. W. Isworo, M. Ars Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia Abstrak Tema pada sebuah bangunan merupakan sebuah wujud dari identitas dan penerapan konsep bentuk. Konsep bentuk tersebut yang nantinya akan menerapkan berbagai macam elemen mulai dari bentuk, materaial, konsep ruang luar, dan interior bangunan. Dalam Sarana Apresiasi Komunitas Musik ini pengambilan tema juga disesuaikan dengan apa yang ingin ditunjukkan. Tema Melodi diambil karena melodi masih berkaitan dengan musik dan merupakan unsur terpenting dari musik, maka diharapkan bangunan ini nantinya juga dapat menjadi icon dan bangunan yang penting bagi perkembangan musik di Surabaya. Tema Melodi menjadikan bangunan ini lebih memperlihatkan jiwa dan identitas bangunannya sebagai bangunan musik, sehingga dengan tema yang diperlihatkan pada bangunan ini orang dapat mengenali bangunan ini merupakan bangunan musik dari visual dan ketika merasakan pengalaman di dalam Tema Melodi juga akan mempengaruhi detail dari bangunan dan juga interior dari bangunan yang akan memunculkan unsur musik yang dapat dirasakan oleh pengunjungnya ketika berada di Kata Kunci Melodi, Musik, Tema I. PENDAHULUAN O byek rancang merupakan suatu tempat atau wadah yang memfasilitasi sekelompok orang yang memiliki kegemaran yang sama, yaitu dalam bidang musik untuk dapat berkreasi, berapresiasi, berinteraksi, mendalami atau belajar, dan menikmati musik di Surabaya. Diutamakan para musisi lokal Indonesia dan para generasi muda yang tidak memiliki wadah yang memfasilitasinya dalam bermusik. Tema yang diterapkan pada bangunan ini diambil dari unsur terpenting di dalam musik, yaitu melodi. Sehingga diharapkan dapat menghasilkan suatu karya memiliki identitas musik dan juga berpengaruh penting pada perkembangan musik di Surabaya. Melodi memiliki arti susunan alunan nada-nada yang diatur tinggi rendah, pola, dan harga nadanya sehingga menjadi kalimat lagu dan menjadi sebuah karakter tersendiri dalam suatu musik yang mengikuti alur kord(kunci) seiringan tetapi tidak terpaku pada kord tersebut,yang terdengar berurutan serta logis dan berirama yang kemudian akan mengungkapakan suatu gagasan. Jadi dapat disimpulkan bahwa di dalam kata melodi terkandung karakteristik dan makna di dalamnya, yaitu berirama sejalan namun tidak monoton, ekspresif, dan emosional. Karakter tersebutlah yang nantinya akan dimasukkan dalam konsep rancang objek. Sebuah bangunan hiburan khususnya musik haruslah memiliki suasana yang menonjolkan bahwa ini adalah bangunan musik yang dapat menimbulkan semangat bagi para pengunjung yang ingin berkarya dan menikmati karya musik itu sendiri. Bangunan haruslah memiliki karakter dan identitas sehingga pengunjung pun dapat merasakan bahwa ada unsur musik dalam bangunan tersebut. Selain itu melodi sebagai tema dalam bangunan juga diharapkan dapat menampilkan sebuah identitas obyek rancang dan diharapkan tema ini mampu mempresentasikan bangunan sebagai Sarana Apresiasi Komunitas Musik. II. PENGERTIAN TEMA MELODI DALAM BANGUNAN Tema Melodi ini dipilih dalam objek rancang Sarana Apresiasi Komunitas Musik Surabaya karena melodi merupakan salah satu unsur dasar dalam musik. Jadi sudah pasti

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 2 melodi masih ada hubungannya dengan musik, sehingga nantinya bangunan juga tidak akan lari dari fungsinya yang berupa sarana untuk para remaja di Surabaya mengapresiasikan musik. Bangunan ini akan unit antara fungsi dengan temanya. Selain itu, melodi merupakan unsur pokok musik yang senantiasa menjadi pusat perhatian pemerhati dan penikmat musik, terutama para pemula. Hal ini terjadi karena orang bernyanyi atau bersenandung akan menghasilkan melodi. Apresiasi dan imajinasi akan membuat sebuah karakter dalam pembuatan sebuah musik, yang di dalamnya memiliki unsur melodi tersendiri dengan berkolaborasi antar setiap pemain dalam bermain musik guna menciptakan ciri khas setiap karakternya. Melodi adalah susunan alunan nadanada yang diatur tinggi rendah, pola, dan harga nadanya sehingga menjadi kalimat lagu dan menjadi sebuah karakter tersendiri dalam suatu musik yang mengikuti alur kord(kunci) seiringan tetapi tidak terpaku pada kord tersebut,yang terdengar berurutan serta logis dan berirama yang kemudian akan mengungkapakan suatu gagasan. Melodi merupakan elemen musik yang terdiri dari pergantian berbagai suara yang menjadi satu kesatuan, di antaranya adalah satu kesatuan suara dengan penekanan yang berbeda, intonasi dan durasi yang hal ini akan menciptakan sebuah musik yang enak didengar. Melodi sering terdiri dari satu atau lebih frasa musik atau motif, dan biasanya diulangulang dalam lagu dalam berbagai bentuk. Melodi juga dapat digambarkan oleh gerak melodis mereka atau nada atau interval (terutama yg diperbantukan atau terpisahpisah atau dengan pembatasan lebih lanjut), rentang pitch, dan melepaskan ketegangan, kontinuitas dan koherensi, irama, dan bentuk. Dengan tema rancang pada bangunan di harapkan Sarana Apresiasi Komunitas Musik di Surabaya dapat memberikan suatu identitas bangunan yang mampu menciptakan daya tarik visual yang memiliki karakter sebagai bangunan kontemporer yang didukung dengan tema dan konteks bangunan, sehingga kelak bangunan akan sangat mudah dikenali oleh masyarakat. Gambar 1. Siteplan Gambar 2. Perspektif bird eye view 1 Gambar 3. Perspektif bird eye view 2 Gambar 4. Perspektif eksterior 1 Gambar 5. Tampak 1

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) Berdasarkan pengertian melodi sebagai tema rancang yang telah disebutkan tadi, dapat disimpulkan unsur melodi yang dapat diaplikasikan pada bangunan adalah: o Irama o Ekspresif o Emosional Dengan munculnya nilai melodi di obyek rancang nantinya, diharapkan objek rancang dapat menarik pengunjung dan dapat memberi sebuah identitas bahwa obyek rancang nantinya adalah sebuah wadah mengapresiasikan musik bagi para pemuda di Surabaya. Selain itu juga menjadi icon bangunan musik di Surabaya. bercengkrama dan menikmati musik juga belajar bermusik bersama. Gambar 6. Tampak 2 Gambar 7. Tampak 3 III. PENERAPAN TEMA PADA RANCANGAN KONSEP GUBAHAN MASSA DAN RUANG LUAR Rancangan harus memunculkan karakter tampilan bangunan yang berkesan berbeda dari bangunan sekitarnya dan mengundang pengunjung untuk datang. Bangunan juga harus menjual agar tidak menjadi bangunan yang mati nantinya. Selain itu juga harus menonjolkan bahwa bangunan ini merupakan bangunan musik, sehingga ketika orang pertama kali melihat sebelum masuk sudah tahu, bahwa ini bangunan musik. Pada bentuk objek rancang dibuat tidak monoton hanya dengan bentukan geometri dasar, melainkan memodifikasi bentukan geometri yang dimodifikasi agar terlihat lebih dinamis dan ekspresif. Didalam ruangan (interior) juga memasukkan kesan melodi sehingga pencapaian tema dengan objek rancang bisa menghasilkan tampilan dan kesan ruang yang menggambarkan objek rancang. Fasad bangunan dirancang dengan konsep ekspresif dan terkesan ada irama dalam bangunan tersebut. Gambar 8. Tampak 4 Gambar 9. Perspektif eksterior 2 Gambar 10. Perspektif bird eye view 3 Teater Terbuka Teater ini terletak di lantai dasar, berhadapan langsung dengan Taman Apsari, didesain dengan trap untuk menunjukkan irama di Plasa Masih terletak di lantai dasar, terdapat sebuah plasa yang berfungsi sebagai ruang untuk 3 Gambar 11. Detail pada modifikasi kolom

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.2, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 4 KONSEP BENTUK DAN FASAD Bentuk mengambil dari bentukan geometri kemudian dimodifikasi. Menggabungkan antara lingkaran dan segitiga. Bentuk lingkaran diambil untuk memunculkan unsur lengkung bada bangunan yang mengesankan ketidak kakuan pada bangunan. Dan unsur segitiga diambil untuk mengesankan unsur keras dari musik rock yang juga terdapat di Selain itu bentuk segitiga pada bangunan juga diharapkan dapat membuat bangunan unite dengan bangunan disekitarnya yang berbentuk persegi. Pada pintu masuk terdapat sculpture berbentuk tangan yang memetik gitar atau memainkan piano namun diilustrasikan dengan bentukan tuts piano. Sculpture tersebut dibuat dengan memasukan unsur melodi dan juga diharapkan dapat memberikan identitas pada Pada enterance terdapat dinding-dinding beton seperti partisi yang menandakan bahwa itu merupakan area enterance. Dindingdinding dibentuk dari tinggi ke rendah dan diberi warna gradasi dari kuning hingga ke merah untuk menunjukan irama di dalam Untuk pintu yang terdapat di cafe outdoor di lantai dua dan juga pintu keluar belakang dibuat dengan kolom lingkar putih yang dilengkungkan hingga mengesankan kelenturan dan seperti mengalun, layaknya melodi dalam musik. Untuk detail kolom di lantai dua dimodifikasi dengan menambahkan ornamen bagaikan kolom persegi yang dimiringkan di atas kolom strukturnya, kemudian diulangi terus pada bentukan masa yang lingkaran. Pengulangan tersebut juga menunjukkan irama dalam Selain itu, pada atap lantai tiga dibuat trap selain untuk akustik ruangnya karena didalamnya merupakan auditorium, hal itu dimaksudkan juga untuk menunjukkan irama dan melodi pada bangunan. Warna pada masa bangunan juga bila dilihat dengan cermat merupakan gradasi dari warna abu-abu. Permainan warna diharapkan dapat menonjolkan unsur emosional dan juga irama di dalam Gambar 12. Detail pada pintu pelakang Gambar 13. Detail sculpture Gambar 14. Detail dinding enterance Gambar 15. Detail pintu cafe

JURNAL TEKNIK POMITS DYAH NAWANGSARI (3209100080) 5 I. KESIMPULAN/RINGKASAN Kesimpulan dari penelitian artikel ini adalah bahwa tema dalam suatu rancangan dapat mempengaruhi objek rancangan tersebut. Selain itu tema juga dapat membantu perancang untuk memudahkan dalam proses perancangan suatu rancangan. Tema yang sesuai dengan objek rancang akan berpengaruh pada rancangan objekrancang itu sendiri. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis D.N mengucapkan terima kasih kepada Ir. Baskoro. W. Isworo, M.Ars. selaku dosen pembimbing dan Ir. M. Salatoen P, M.T. selaku dosen koordinator mata kuliah tugas akhir. Penulis menyampaikan terima kasih atas semua doa, dukungan, dan bantuan yang telah diberikan selama proses pengerjaan Tugas Akhir, laporan Tugas Akhir, dan penyelesaian jurnal ilmiah ini. DAFTAR PUSTAKA [1] http://www.dezeen.com/2009/02/19/mumuth-by-unstudio/ [2] www.pavillon-arsenal.com/img/conference/264/.../pav_264_cp.pdf [3] http://siipe2r007.wordpress.com/2012/06/11/karya-ilmiah-pengaruhmusik-terhadap-kesehatan-jiwa-fungsi-dan-kerja-otak-manusia/ [4] http://www.archdaily.com/151008/kauffman-center-for-theperforming-arts-moshe-safdie/ [5] http://www.arcspace.com/features/moshe-safdie-/kauffman-centerfor-the-performing-arts/ [6] http://www.arcspace.com/features/gehry-partners-llp/experiencemusic-project-/ [7] http://www.greatbuildings.com/buildings/sydney_opera.html [8] http://unusual-architecture.com/experience-music-project-seattle-wausa/ [9] http://www.123inspiration.com/the-kauffman-center-for-theperforming-arts-by-moshe-safdie/ [10] Duerk, Donna P. 1993. Architectural Programming : Information Management for Design. New York : Van Nostrand Reinhold [11] White, Edward T. 2004. Site Analysis Diagramming Information For Architectural Design. Architectural Media : Florida S. P. Bingulac, On the compatibility of adaptive controllers (Published Conference Proceedings style), in Proc. 4th Annu. Allerton Conf. Circuits and Systems Theory, New York (1994) 8 16.