2015 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia, banyak ditemukan pelajar yang setelah lulus dari SMA atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari konsumen dihadapkan dengan berbagai

2014 PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA

2015 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMSI MASYARAKAT

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS (Studi Kasus Pada Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut setiap orang untuk dapat berpikiran maju. Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur,

2015 ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK RUMAH TANGGA MERK TUPPERWARE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Raka Agung Andika, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang bukan dari daerah asal orang tersebut (KBBI, 2015). Perantau juga sering

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kemiskinan (Madris, 2010). Indikator ekonomi makro (PDRB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurnia Kaniawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan investasi. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semakin hari teknologi semakin berkembang dengan sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan bahkan dapat mencapai target omset yang terus meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ini menimbulkan kerugian bagi negara-negara tertentu yang belum

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipungkiri. Selama ini masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Selama masa orde baru dan reformasi, harapan yang besar dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Pasar Hewan Ingon-Ingon Ciwareng. yang menjual ternak besar yang berlokasi di Jalan Kopi, Desa Ciwareng,

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Geografi merupakan ungkapan atau kata dari bahasa Inggris Geography yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks dalam kegiatan pemasaran, sebab dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perilaku konsumen yang terjadi pada era globalisasi saat ini sangat

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. seimbang. Nutrisi makanan sehat dianggap belum dapat mencukupi dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEADAAN UMUM KOTA YOGYAKARTA. satu-satunya daerah tingkat II yang berstatus kota di samping 4 daerah tingkat II

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan suatu kelompok masyarakat dapat diketahui dari tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba menciptakan produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNAAN ALAT-ALAT TULIS DI LINGKUNGAN KAMPUS IPB)

2014 S TUDI DES KRIPTIF MENGENAI PERILAKU KONS UMS I MAS YARAKAT DI KELURAHAN S EKEJATI KOTA BANDUNG

I. PENDAHULUAN. fasilitas yang memadai, salah satu fasilitas yang berkembang di Kota Bandar

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK LAPTOP DENGAN MINAT MEMBELI

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini memiliki banyak peran dan dampaknya dalam berbagai bidang,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I P E N D A H U L U A N. masalah penjualan merupkan salah satu dari banyak masalah yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. yang ketat antar perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini sangat mudah sekali mencari barang-barang yang diinginkan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya, namun perekonomian Indonesia mampu tumbuh dalam tingkat

BAB 5 PENUTUP 5.1 Temuan Studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KARAKTERISTIK HOUSING CAREER GOLONGAN MASYARAKAT BERPENDAPATAN MENENGAH-RENDAH DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pengganti barang tersebut. Akan tetapi, pada saat ini konsep belanja itu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran cepat saji. Makanan asing yang disajikan oleh restoran-restoran

perceived price, perceived quality, perceived value, jasa layanan rumah kos, Jimbaran

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian maupun perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dipasaran. Dalam pemasaran, loyalitas tercipta diawali saat konsumen

BAB I PENDAHULUAN STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan pendidikan di Indonesia begitu pesat baik pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidupnya yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kelurahan Penjaringan terletak di Kecamatan Penjaringan, Kotamadya

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, baik itu berupa kebutuhan material maupun non- material. Dengan adanya

I. PENDAHULUAN. Lapangan Usaha * 2011** Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. atau pengsegmentasian pasar, segmentasi pasar ini adalah proses mengkotakkotakan

PENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat

BAB I PENDAHULUAN. buah-buahan dan sayur-sayuran adalah cara yang baik dalam mewujudkan gaya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bervariasi dan semakin selektif. Melihat hal ini perusahaan pun berlomba

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dan tingkat pendapatan mereka. Menurut Keynes (dalam Afiati: 2009),

BAB I PENDAHULUAN. dihindari dalam industri. Hal ini ditandai dengan perubahan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha saat ini khususnya di Indonesia sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan suatu bisnis tergantung pada ide, peluang dan pelaku bisnis.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jln. Dr. Setiabudi No. 207

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perguruan tinggi disuatu daerah seringkali akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penghimpunan data guna mendapatkan jawaban dari tujuan penelitian. Jenis

STUDI POLA APRESIASI MASYARAKAT TERHADAP PASAR MODERN DI KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat menjadi perhatian bagi para pelaku bisnis atau bidang usaha untuk

BAB I PENDAHULULAN 1.1. Latar Belakang Ummi Khozanah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. juga tempat kediaman yang dapat memenuhi syarat-syarat kehidupan yang

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ependi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam dunia bisnis dibidang telekomunikasi (Akbar, 2010).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia untuk memenuhi kebutuhannya tidak terlepas dari kegiatan ekonomi, salah satunya adalah konsumsi barang dan jasa baik yang sifatnya primer, sekunder maupun tersier. Dumairy (1996, hlm.79) mengemukakan bahwa: Konsumsi merupakan kegiatan belanja barang dan jasa yang dilakukan oleh individu maupun rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang-orang yang melakukan pembelanjaan tersebut atau juga pendapatan yang dibelanjakan. Jadi dengan kata lain konsumsi adalah kegiatan seseorang atau individu untuk menghabiskan nilai guna suatu barang ataupun jasa. Salah satu kebutuhan manusia yang mendasar dan harus terpenuhi selain makan dan minum adalah rumah atau tempat tinggal. Rumah atau tempat tinggal dijadikan kebutuhan primer atau pokok. Begitupun mahasiswa yang kebanyakan menuntut ilmu di perguruan tinggi yang berada diluar kota domisilinya, maka kos-kosan lah yang menjadi kebutuhan pokok selama mereka melakukan studi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995, hlm. 376) Indekos adalah menumpang tinggal dan makan (dengan membayar); memondok, dengan membayar tiap tahun atau tiap bulannya. Kebutuhan mahasiswa dalam memilih tempat kos merupakan salah satu bentuk dari kegiatan konsumsi, pada kegiatan konsumsi inilah mahasiswa dihadapkan untuk memilih tempat tinggal sementara (kos-kosan) dengan berbagai pertimbangan dan pilihan (preferensi) yang berbedabeda dari setiap mahasiswa. Di Indonesia, Bandung merupakan salah satu wilayah Jawa Barat yang padat penduduk dan menjadi tempat berkumpulnya masyarakat dari berbagai daerah. Ada banyak alasan yang melatarbelakangi kedatangan masyarakat ke Kota Bandung, selain untuk bekerja mereka juga banyak yang menuntut ilmu di perguruan tinggi yang ada di Bandung. Bandung sebagai Ibukota Jawa Barat terdapat banyak perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri seperti ITB,

2 UNPAD, UIN dan UPI. Banyaknya mahasiswa yang membutuhkan tempat tinggal sementara dengan biaya yang efisien dan disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki tentu akan membuat masyarakat sekitar Bandung menjadikan rumah atau lahan kosong yang mereka miliki sebagai kos-kosan, salah satu diantaranya adalah daerah kawasan perguruan tinggi negeri Universitas Pendidikan Indonesia di Setiabudi Kota Bandung. Mahasiswa yang kos di kawasan UPI adalah mayoritas mahasiswa yang berasal dari luar daerah Bandung. Bahkan tidak jarang mahasiswa yang berasal dari dalam Bandung memilih tempat kos untuk tinggal sementara karena jarak antara rumah dengan kampus tidak bisa untuk ditempuh dalam waktu yang singkat atau terlalu jauh. Berikut tabel 1.1 menunjukkan daerah-daerah tempat kosdan jumlah tempat kos di kawasan kampus UPI: Tabel 1.1 Jumlah Tempat Kos di Kawasan Kampus UPI Tahun 2014 No Kelurahan Jumlah Pemilik Jumlah Kos Kamar Kos RT 01 9 orang 41 1 Hegarmanah 2 Gegerkalong RW 06 RT 02 22 orang 179 RT 03 15 orang 163 RT 04 12 orang 84 RT 05 17 orang 195 RT 06 18 orang 141 Jumlah 93 orang 802 RW 03 RT 01 10 orang 32 RT 02 18 orang 342 RT 03 11 orang 53 RT 04 16 orang 89 RT 05 21 orang 244 Jumlah 76 orang 76

3 No Kelurahan Jumlah Pemilik Kos Jumlah Kamar Kos 3 RT 01 9 orang 57 Ledeng RW RT 02 10 orang 78 04 RT 03 16 orang 97 RT 04 29 orang 353 Jumlah 64 orang 585 4 Isola RW 05 RT 01 26 orang 364 Jumlah 26 orang 364 Sumber : Data lapang diolah Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari masing-masing Kelurahan diatas, jumlah tempat kos di kawasan UPI memang tidak sedikit, mengingat banyaknya mahasiswa didaerah tersebut. Di Kelurahan Hegarmanah RW 06 RT 01 - RT 06 jumlah tempat kos mencapai 802 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 93 orang, di Kelurahan Gegerkalong RW 03 RT 01 - RT 05 mencapai 760 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 76 orang, di Kelurahan Ledeng RW 04 RT 01 - RT 06 jumlah tempat kos mencapai 585 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 64 orang,di Kelurahan Isola RW 05 RT 01 jumlah tempat kos sebanyak 364 kamar kos dengan pemilik kos sebanyak 26 orang. Bila dilihat dari 4 kelurahan, jumlah tempat kos di Kelurahan Hegarmanah lebih banyak dibandingkan dengan Kelurahan lainnya mengingat jumlah RT mencapai RT 06 sedangkan Kelurahan Isola RW 05 adalah jumlah tempat kos paling sedikit diantara kelurahan lainnya karena jumlah RT hanya 1 RT dalam 1 RW. Berikut tabel 1.2 menunjukkan hasil wawancara terkait pilihan mahasiswa mengenai tempat kos:

4 Tabel 1.2 Pilihan Daerah Tempat Kos di Kalangan Mahasiswa Desa/Kelurahan Frekuensi Persentase Hegarmanah 2 13.3% Gegerkalong 8 53.3% Ledeng 4 26.7% Isola 1 6.7 % Jumlah 15 100 % Sumber : Wawancara prapenelitian, data diolah Pada tabel 1.2 diatas menujukkan bahwa mahasiswa memilih Kelurahan Gegerkalong sebagai tempat kos yaituse besar 53.3% lebih besar dibandingkan Kelurahan Hegarmanah yaitu 13.3%, Kelurahan Ledeng 26.7% dan Kelurahan Isola hanya 6.7 %. Tempat kos di Kelurahan-kelurahan tersebut memiliki jenisjenis yang beragam mulai dari tempat kos menengah keatas dengan harga sewa tinggi serta menawarkan berbagai fasilitas, sampai menengah kebawah dengan harga sewa murah dan menawarkan fasilitas yang terbatas pun banyak terdapat di sekitar kawasan UPI sehingga menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pilihan yang berbeda-bedadalam hal memilih tempat kos. Banyaknya tempat kos di kawasan kampus UPI akan memacu konsumen (mahasiswa) untuk lebih selektif dalam memilih tempat kos. Serta berdasarkan wawancara pra penelitian sebagian besar mahasiswa mengungkapkan bahwa tempat kos yang dipilihnya belum sesuai dengan yang diinginkan walaupun sebenarnya secara kebutuhan telah tercukupi. Sehingga dalam hal ini mahasiswa lebih mementingkan keinginan daripada kebutuhan yang sebenarnya. Fenomena tersebut tentunya menimbulkan perilaku konsumen bagi mahasiswa UPI dalam memilih tempat kos yang berada di kawasan kampus UPI,

5 sehingga timbulah preferensi konsumen. Arianty & Rohmana (2013, hlm. 3) mengemukakan bahwa: Perilaku konsumen yaitu tingkah laku konsumen di pasaran dalam menentukan pilihan (preferensi) terhadap barang yang akan dibelinya dan preferensi konsumen yaitu suatu tindakan konsumen dalam memilih suatu barang sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Seorang individu dalam menentukam preferensinya selalu dipengaruhi beberapa faktor, berdasarkan hasil penyebaran angket pada 15 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi sampel dalam pra penelitian ada beberapa faktor yang mempengaruhi mahasiswa UPI dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI. Tabel 1.3 Pertimbangan Harga (Sewa Tempat Kos) Bagi Mahasiswa UPI Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 9 60 % Setuju 6 40 % Ragu-ragu 0 0 % Tidak Setuju 0 0 % Sangat Tidak Setuju 0 0 % Jumlah 15 100 % Sumber : Angket pra penelitian, data diolah Dari 15 responden yang diteliti bahwa 100 % mahasiswa yang berada di kawasan UPI mempertimbangkan harga kos-kosan yang akan mereka tempati. Banyaknya tempat kos didaerah setiabudi dengan berbagai harga yang ditawarkan mulai dari yang murah sampai mahal membuat mahasiswa UPI sangat mempertimbangkan harga. Berdasarkan wawancara dengan pemilik kos-kosan bahwa harga tempat kos dari tahun ketahun mengalami kenaikan hingga Rp.500.000,-, sehingga dalam hal ini mahasiswa mencari harga yang relatif murah dengan kualitas serta fasilitas yang bagus dan lengkap, akibatnya mahasiswaseringkali berpindah-pindah untuk mencari tempat kos di daerah yang

6 baru atau masih di daerah yang sama. Kemudian selain harga, diduga mahasiswa juga mempertimbangkan pendapatan orang tua dalam memilih tempat kos, berikut tabel 1.4 menunjukkan persentase mengenai pertimbangan pendapatan orang tua mahasiswa UPI: Tabel 1.4 Pertimbangan Pendapatan Orang Tua Mahasiswa UPI dalam Memilih Tempat Kos Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 7 46.67 % Setuju 8 53.33 % Ragu-ragu 0 0 % Tidak Setuju 0 0 % Sangat Tidak Setuju 0 0 % Jumlah 15 100 % Sumber : Angket pra penelitian, data diolah Pada tabel 1.4 diatas, menunjukkan presentase yang sama dengan harga yaitu 46,67 % sangat setuju dan 53,33 % setuju yang artinya 100 % mahasiswa mempertimbangkan pendapatan orang tua dalam memilih kos-kosan di kawasan kampus UPI. Belum memiliki pendapatan sendiri menyebabkan mahasiswa bergantung pada pendapatan orang tua salah satunya adalah mengenai pilihan tempat kos sehingga hal ini menyebabkan pendapatan orang tua memiliki peranan penting dalam hal menyangkut biaya dan kebutuhan selama mahasiswa UPI melakukan studi. Selain pendapatan, kegiatan konsumsi seorang konsumen tidak terlepas dari gaya hidupnya sehingga diduga gaya hidup merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di Kawasan Kampus UPI. Berikut tabel 1.5 dibawah ini mengenai persepsi persentase keterkaitan gaya hidup mahasiswa dengan tempat kos yang dipilih:

7 Tabel 1.5 Persepsi Keterkaitan Gaya Hidup Mahasiswa UPI dengan Tempat Kos yang Dipilih Jawaban Frekuensi Persentase Sangat setuju 1 6.67 % Setuju 6 40 % Ragu-ragu 3 20 % Tidak Setuju 4 26.67 % Sangat Tidak Setuju 1 6.67 % Jumlah 15 100 % Sumber : Angket pra penelitian, data diolah Dari tabel 1.5 diatas diketahui bahwa responden menjawab setuju dan sangat setuju terhadap tempat kos yang mereka pilih disesuaikan dengan gaya hidupnya dengan klasifikasi mewah, sedang-sedang saja, sederhana atau sangat sederhana sebanyak 6,67 % dan 40 % = 46,67%, sedangkan yang menjawab raguragu sebesar 20% serta tidak setuju dan sangat tidak setuju sebesar 26,67 % dan 6,67 %= 33.33 %. Melihat persentase diatas dapat disimpulkan bahwaterdapat responden menyesuaikan tempat kos yang dipilihnya sesuai dengan gaya hidupnya yaitu sebesar 46,67 % sedangkan sisanya menjawab ragu-ragu dan tidak setuju. Berdasarkan uraian diatas bahwa ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi preferensi mahasiswa UPI dalam memilih tempat kos, terutama ketika mahasiswa UPI dihadapkan pada daerah-daerah tempat kos yang masingmasing terdapat kelebihan dan kekurangannya. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa dalam

8 memilih tempat kos. Judul yang diangkat adalah FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT KOS DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (Survei pada Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia di Kelurahan Hegarmanah, Kelurahan Isola, Kelurahan Ledeng dan Kelurahan Gegerkalong). 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh harga tempat kos terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI? 2. Bagaiamana pengaruh pendapatan orang tua terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI? 3. Bagaimana pengaruh gaya hidup terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui pengaruh harga tempat kos terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI. 2. Mengetahui pengaruh pendapatan orang tua terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampus UPI. 3. Mengetahui pengaruh gaya hidup terhadap preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos di kawasan kampusupi. 1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis

9 Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam pengembangan ilmu ekonomi khususnya mengenai faktor-faktor preferensi mahasiswa dalam memilih tempat kos. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran serta informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dalam memilih tempat kos bagi kalangan mahasiswa. Sehingga mahasiswa tidak keliru dan seseuai keinginan dalam memilih tempat kos. b. Bagi pemilik kos, memberikan informasi yang dapat dijadikan salah satu acuan dan bahan untuk menentukan kebijakan yang akan diambil pemilik kos dalam hal menarik perhatian konsumen yang akan bertempat tinggal di kosan tersebut. c. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, informasi dan mengembangkan pengetahuan terkait masalah preferensi dalam memilih tempat kos dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya serta dapat dijadikan referensi bagi pihak-pihak terkait dalam penelitian selanjutnya pada bidang yang sejenis.