PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN DESEMBER 2016

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN AGUSTUS 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Jambi

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017


NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2014 SEBESAR 96,41 ATAU TURUN 1,17 PERSEN


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN SEPTEMBER 2016

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI 2017


BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MARET 2017 TURUN -0,03 PERSEN

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan September 2017

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Perkembangan. Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Tengah

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Utara Bulan Oktober 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN DESEMBER 2016 TURUN -0,11 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN MEI 2017 TURUN -0,26 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI KABUPATEN SEMARANG BULAN AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NTP Sulawesi Utara September 2017 Naik 0,79 Persen

Transkripsi:

No. 51/09/16/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) AGUSTUS 2017 SEBESAR 94,38 ATAU NAIK 1,47 PERSEN 1. Nilai Tukar Petani (NTP) NTP, yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar ( term trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 11 kabupaten di Sumatera Selatan pada Agustus 2017, NTP Sumatera Selatan naik 1,47 persen dibandingkan NTP Juli 2017, yaitu dari 93,01 menjadi 94,38. Kenaikan NTP pada Agustus 2017 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian mengalami kenaikan sementara itu indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian mengalami penurunan. BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN NTP Provinsi Sumatera Selatan Agustus 2017 sebesar 94,38 atau naik 1,47 persen dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 1,26 persen, dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) turun sebesar 0,20 persen. Pada Agustus 2017, kenaikan NTP terjadi pada Subsektor Tanaman Pangan (0,42 persen), Hortikultura (0,41 persen), Perkebunan Rakyat (2,59 persen), Peternakan (1,31 persen), Perikanan (0,21 persen), dan Perikanan Budidaya (1,16 persen) dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Agustus 2017, Penurunan NTP hanya terjadi pada Subsektor Perikanan Tangkap (0,73 persen) dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Agustus 2017 terjadi deflasi perdesaan di Sumatera Selatan sebesar 0,39 persen disebabkan turunnya indeks harga konsumen bahan makanan sebesar 1,10 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Sumatera Selatan Agustus 2017 sebesar 101,81 atau naik 1,01 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP Agustus 2017 dipengaruhi oleh naiknya NTP pada subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,42 persen, Hortikultura 0,41 persen, Tanaman Perkebunan Rakyat 2,59 persen, Peternakan 1,31 persen, Perikanan 0,21 persen, dan Perikanan Budidaya 1,16 persen. Subsektor yang mengalami penurunan hanya Subsektor Perikanan Tangkap 0,73 persen. 1

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Per Subsektor serta Persentase Perubahannya (2012=100) Subsektor Juli 2017 Agustus 2017 Persentase Perubahan (2) (3) (4) Gabungan/Provinsi a. Nilai Tukar Petani 93,01 94,38 1,47 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 117,23 118,71 1,26 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 126,03 125,78-0,20 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,73 130,23-0,39 - Indeks BPPBM 116,30 116,59 0,25 Gabungan/Provinsi tanpa Perikanan a. Nilai Tukar Petani 92,85 94,27 1,52 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 117,11 118,65 1,32 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 126,12 125,86-0,20 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,74 130,23-0,39 - Indeks BPPBM 116,52 116,81 0,25 1. Tanaman Pangan a. Nilai Tukar Petani (NTPP) 97,69 98,10 0,42 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 125,19 125,30 0,08 - Padi 124,77 124,88 0,09 - Palawija 128,20 128,30 0,07 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 128,15 127,72-0,34 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 131,21 130,65-0,42 - Indeks BPPBM 119,71 119,63-0,07 2. Hortikultura a. Nilai Tukar Petani (NTPH) 106,22 106,65 0,41 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 133,92 134,28 0,26 - Sayur-sayuran 141,18 145,34 2,95 - Buah-buahan 127,62 125,26-1,85 - Tanaman Obat 149,83 149,97 0,10 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 126,08 125,90-0,14 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,46 130,02-0,34 - Indeks BPPBM 114,08 114,61 0,46 3. Tanaman Perkebunan Rakyat a. Nilai Tukar Petani (NTPR) 84,28 86,46 2,59 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 106,88 109,44 2,39 - Tanaman Perkebunan Rakyat 106,88 109,44 2,39 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 126,82 126,57-0,19 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,53 130,04-0,38 - Indeks BPPBM 116,72 117,15 0,37 4. Peternakan a. Nilai Tukar Petani (NTPT) 104,78 106,15 1,31 b. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) 125,29 126,91 1,29 - Ternak Besar 120,24 122,43 1,82 - Ternak Kecil 112,96 114,74 1,58 - Unggas 124,72 124,61-0,09 - Hasil Ternak 142,86 145,28 1,69 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 119,57 119,56-0,01 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,79 130,29-0,38 - Indeks BPPBM 111,33 111,67 0,30 2

Subsektor Juli 2017 Agustus 2017 Persentase Perubahan (2) (3) (4) 5. Perikanan a. Nilai Tukar Petani Nelayan dan Pembudidayaan Ikan (NTNP) 96,93 97,14 0,21 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan dan Pembudidaya Ikan (It) 120,18 120,14-0,03 c. Indeks Harga yang Dibayar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (Ib) 123,98 123,67-0,25 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,66 130,09-0,44 - Indeks BPPBM 111,13 111,33 0,18 5.1.Perikanan Tangkap a. Nilai Tukar Nelayan (NTN) 97,79 97,07-0,73 b. Indeks Harga yang Diterima Nelayan (It) 120,77 119,53-1,02 - Penangkapan Perairan Umum 137,95 136,32-1,18 - Penangkapan Laut 109,00 108,04-0,88 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 123,50 123,14-0,29 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,62 130,08-0,42 - Indeks BPPBM 109,12 109,15 0,02 5.2.Perikanan Budidaya a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) 96,09 97,21 1,16 b. Indeks Harga yang Diterima Pembudidaya Ikan (It) 119,59 120,74 0,95 - Budidaya Air Tawar 119,59 120,74 0,96 - Budidaya Air Payau 120,04 120,04 0,00 c. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) 124,46 124,20-0,20 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 130,69 130,10-0,45 - Indeks BPPBM 113,11 113,48 0,33 BPPBM : Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Pada Agustus 2017, It naik sebesar 1,26 persen dibanding It Juli 2017, yaitu dari 117,23 menjadi 118,71. Kenaikan It pada Agustus 2017 disebabkan naiknya It di lima subsektor, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan 0,08 persen, Subsektor Hortikultura 0,26 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 2,39 persen, Subsektor Peternakan 1,29 persen, dan Subsektor Perikanan Budidaya 0,95 persen. Sedangkan It yang mengalami penurunan yaitu: Subsektor Perikanan 0,03 persen, dan Subsektor Perikanan Tangkap 1,02 persen. 3. Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Ib dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan, khususnya petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Pada Agustus 2017, secara umum Ib turun 0,20 persen bila dibandingkan Ib Juli 2017, yaitu dari 126,03 menjadi 125,78. Kenaikan Ib disebabkan turunnya Ib di seluruh subsektor, yaitu: Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,34 persen, Subsektor Hortikultura sebesar 0,14 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 0,19 persen, Subsektor Peternakan 0,01 persen, Subsektor Perikanan 0,25 persen, Subsektor Perikanan Tangkap 0,29 persen dan Perikanan Budidaya 0,20 persen. 3

4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan Pada Agustus 2017 terjadi kenaikan NTPP sebesar 0,42 persen. Hal ini disebabkan kenaikan It sebesar 0,08 persen, sementara itu Ib mengalami penurunan sebesar 0,34 persen. Kenaikan It pada Agustus 2017 disebabkan kenaikan indeks pada kelompok padi sebesar 0,09 persen, yaitu dari 124,77 menjadi 124,88 dan kelompok palawija (khususnya komoditi ubi jalar, jagung, dan ubi kayu) naik sebesar 0,07 persen, yaitu dari 128,20 menjadi 128,30. Penurunan yang terjadi pada Ib sebesar 0,34 persen disebabkan indeks kelompok Konsumsi Rumah Tangga mengalami penurunan sebesar 0,42 persen dan indeks kelompok BPPBM turun sebesar 0,07 persen. b. Subsektor Hortikultura (NTPH) Pada Agustus 2017, NTPH naik sebesar 0,41 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,26 persen, sementara itu Ib turun sebesar 0,14 persen. Kenaikan It Agustus 2017 disebabkan naiknya harga berbagai komoditi di sayur-sayuran (khususnya komoditi kentang, kol/kubis dan kacang panjang) yang secara rata-rata naik sebesar 2,95 persen dan kelompok tanaman obat (khususnya kunyit) secara rata -rata mengalami kenaikan 0,10 persen. Sedangkan kelompok buah-buahan (nangka, pepaya dan pisang) mengalami penurunan sebesar 1,85 persen. Penurunan Ib sebesar 0,14 persen, yaitu dari 126,08 menjadi 125,90 disebabkan penurunan indeks kelompok KRT sebesar 0,34 persen dan kenaikan indeks kelompok BPPBM sebesar 0,46 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Pada Agustus 2017, NTPR naik sebesar 2,59 persen. Hal ini disebabkan karena kenaikan It sebesar 2,39 persen, sedangkan Ib mengalami penurunan sebesar 0,19 persen. Kenaikan It Agustus 2017 disebabkan naiknya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat (khususnya tembakau dan lada/merica). Penurunan yang terjadi pada Ib sebesar 0,19 persen dikarenakan turunnya indeks kelompok KRT naik sebesar 0,38 persen, sedangkan indeks kelompok BPPBM naik sebesar 0,37 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) Pada Agustus 2017, NTPT naik sebesar 1,31 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 1,29 persen. Sementara itu Ib turun sebesar 0,01 persen. Kenaikan It Agustus 2017 disebabkan oleh naiknya indeks hampir di seluruh kelompok ternak, yaitu kelompok ternak besar 1,82 persen, kelompok ternak kecil 1,58 persen dan kelompok hasil ternak 1,69 persen. Dan hanya kelompok unggas yang mengalami penurunan sebesar 0,09 persen. 4

Penurunan Ib sebesar 0,01 persen, yaitu dari 119,57 menjadi 119,56 dikarenakan penurunan indeks kelompok KRT sebesar 0,38 yang lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks kelompok BPPBM yang hanya sebesar 0,30 persen. e. Subsektor Perikanan (NTNP) Pada Agustus 2017, NTNP naik sebesar 0,21 persen. Hal ini terjadi karena penurun It sebesar 0,03 persen lebih kecil dibanding penurunan Ib yang sebesar 0,25 persen. Penurunan It pada Agustus 2017 disebabkan indeks kelompok penangkapan ikan (khususnya ikan lais dan ikan toman) secara rata-rata turun 1,02 persen, dan kelompok budidaya ikan (khususnya ika n gurame dan ikan lele) secara rata-rata hanya naik sebesar 0,95 persen. e.1) Kelompok Penangkapan Ikan (NTN) Pada Agustus 2017, NTN turun sebesar 0,73 persen. Hal ini terjadi karena It dan Ib turun masing-masing sebesar 1,02 persen dan 0,29 persen. Penurunan It sebesar 1,02 persen disebabkan oleh turunnya harga sebagian jenis ikan khususnya ikan gabus dan ikan toman. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan oleh penurunan indeks kelompok KRT sebesar 0,42 persen dan indeks kelompok BPPBM hanya mengalami kenaikan sebesar 0,02 persen. e.2) Kelompok Budidaya Ikan (NTPi) Pada Agustus 2017, NTPi naik sebesar 1,16 persen. Hal ini terjadi karena It naik sebesar 0,95 persen, sementara itu Ib turun sebesar 0,20 persen. Kenaikan It sebesar 0,95 persen disebabkan oleh naiknya harga sebagian jenis ikan, khususnya ikan gurame dan ikan lele. Sedangkan penurunan Ib disebabkan oleh penurunan indeks kelompok KRT sebesar 0,45 persen dan indeks kelompok BPPBM yang hanya naik sebesar 0,33 persen. 5. Inflasi Perdesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi/deflasi perdesaan. Pada Agustus 2017, di Sumatera Selatan terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,39 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan yang mencapai 1,10 persen khususnya komoditas ikan gabus da bawang merah, walaupun kelompok lainnya mengalami kenaikan tapi relatif kecil. 5

Kelompok Pengeluaran Tabel 2 Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Perdesaan Sumatera Selatan, Juli - Agustus 2017 (2012=100) Juli 2017 Agustus 2017 (2) (3) (4) (5) UMUM 130,73 130,23 0,06-0,39 IHK Inflasi Pedesaan Juli 2017 Inflasi Pedesaan Agustus 2017 Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transportasi dan Komunikasi 138,41 136,90-0,27-1,10 132,17 132,20 0,40 0,02 123,89 124,72-0,02 0,67 126,10 126,64 0,52 0,42 117,28 117,44 0,37 0,13 117,66 118,16 1,83 0,43 116,10 116,29 0,15 0,16 6. NTUP Subsektor Pada Agustus 2017 terjadi kenaikan NTUP sebesar 1,01 persen. Hal ini terjadi karena It mengalami kenaikan 1,26 persen, lebih tinggi dari kenaikan indeks BPPBM sebesar 0,25 persen. Kenaikan NTUP disebabkan oleh naiknya NTUP di tiga subsektor, yaitu Subsektor Tanaman Pangan naik sebesar 0,15 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 2,01 persen dan Subsektor Peternakan 0,99 persen. Sedangkan Subsektor Hortikultura dan Subsektor Perikanan turun masingmasing sebesar 0,20 persen dan 0,21 persen. Tabel 3 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor dan Persentase Perubahannya (2012=100) Subsektor Juli 2017 Agustus 2017 %Perubahan (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan 104,58 104,74 0,15 2. Hortikultura 117,39 117,16-0,20 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 91,57 93,41 2,01 4 Peternakan 112,53 113,65 0,99 5. Perikanan 108,14 107,91-0,21 a. Tangkap 110,67 109,52-1,04 b. Budidaya 105,74 106,39 0,62 Sumatera Selatan 100,79 101,81 1,01 6