Widatun Nafila Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KETEBALAN KAIN TAFFETA TERHADAP HASIL JADI LENGAN BELIMBING (STARFRUIT SLEEVE) PADA BOLERO

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 67-73

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal

PENGARUH JUMLAH KAITAN BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI TUNISIAN CROCHET PADA CLUTCH BAG

PENGARUH JUMLAH LAPIS HEAD SLEEVE TERHADAP HASIL JADI CRATER SLEEVE PADA BLUS

e-journal. Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Agustus 2017, Hal 74-78

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 46-52

PENGARUH TINGGI KERUCUT TERHADAP HASIL JADI KERUCUT PADA CAPE

e-journal. Volume 03 Nomor 01 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2014, Hal 29-36

PENGARUH PERBANDINGAN FOSFOR DAN RUBBER TERHADAP HASIL JADI SABLON GLOW IN THE DARK PADA GLOSSE SLEEVE BERBAHAN LYCRA

Vionita Adhelya Aliem Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERBANDINGAN HASIL JADI VEST DENGAN KERAH SETALI ANTARA JENIS KETEBALAN LINING TAFFETA

Mega Citra Tiarasiwi Mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Yesy Rusmawati Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PEMBUATAN HIASAN TAS DENGAN TEKNIK BORDIR APLIKASI SERUNI TIGA DIMENSI DARI KAIN CHIFFON, ORGANDI DAN SATIN

PEMBUATAN BLOUSE ORIGAMI BERBAHAN KAIN KATUN DENGAN MENERAPKAN 3 JENIS FUSIBLE INTERFACING

PENGARUH JENIS KAIN TERHADAP HASIL JADI BORDIR TIGA DIMENSI PADA HAIRPIECE

PENGARUH PERBANDINGAN JARAK ANTAR RUFFLES TERHADAP HASIL MANIPULATING FABRIC HIGH MASSED RUFFLES PADA SARUNG BANTAL KURSI

Santi Sri Wulandari Mahasiswa Program S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERBEDAAN LEBAR KAMPUH 1 CM, 2 CM DAN 3 CM UNTUK ISIAN SULAM USUS BERBAHAN SATIN PADA HASIL JADI CLUTCH BAG DENGAN MOTIF DEKORATIF

PENGARUH UKURAN PANJANG LAJUR TERHADAP HASIL JADI RUFFLE

PENGARUH PENGGUNAAN JENIS ALAT PENGGULUNG TERHADAP HASIL PENGERITINGAN RAMBUT DESAIN ANTARA ROTTO DAN MAGIC ROLLER

e-journal. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Agustus 2014, Hal 53-59

PENGARUH KOMPOSISI WARNA (PAGODA RED, WINDSOR PURPLE, MADONNA BLUE) TERHADAP KUALITAS WARNA UNGU PURPLE PADA KAIN KATUN DENGAN TEKNIK TIE DYE

Fashion and Fashion Education Journal

Viyanti Amaliyah Mahasiswa S1 Pendidikan Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Ninik Kholifah Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENGARUH JUMLAH HELAI BENANG KATUN TERHADAP HASIL JADI SULAMAN HARDANGER PADA BOLERO

PENGARUH PANJANG FLOUNCE TERHADAP HASIL JADI CIRCLE FLOUNCE SKIRT ASYMMETRIC DENGAN MENGGUNAKAN HORSEHAIR

PENGARUH INTERFACING TERHADAP HASIL KERUDUNG BORDIR. Sarifatul Fitriyah. Yuhri inang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBUAT ROK DRAPERY MELALUI PELATIHAN PADA SISWA KELAS XII SMK YPM 2 TAMAN SIDOARJO

BAB III METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT ABSTRACT

Anneke Endang K Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENYESUAIAN POLA DASAR SISTEM DANCKAERTS PADA WANITA BERTUBUH GEMUK PENDEK

PERAN TUTOR SEBAYA DALAM PELATIHAN LEKAPAN KAIN PADA BUSANA ANAK DI UPT PELATIHAN KERJA JOMBANG

PERBEDAAN PENGGUNAAN MESIN HIGH SPEED DAN MESIN MANUAL PADA PENCAPAIAN KOMPETENSI PEMBUATAN KERAH KEMEJA

PEMETAAN BORDIR PADA BUSANA WANITA DITINJAU DARI DESAIN, TEKNIK DAN TERAPAN BORDIR PADA UKM BORDIR DI SIDOARJO

e-journal. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, Edisi Yudisium Periode Mei 2014, Hal 65-70

Kata kunci : Metode Grup Investigasi, Kompetensi Pembuatan Pola Blus

PERBEDAAN HASIL JADI SULAM SISIR DENGAN MENGGUNAKAN BENANG WOOL, BENANG POLYESTER DAN BENANG NYLON PADA HIASAN DINDING

Fashion and Fashion Education Journal

PENGEMBANGAN KONSTRUKSI POLA LENGAN BIDADARI DENGAN SISTEM DJUMIAH

Oktavina Lis Juje Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PERBEDAAN HASIL KETEPATAN UKURAN BLUS LURIK ANTARA YANG MENGGUNAKAN TEKNIK RELAXING DAN TOLERANSI UKURAN

PENGARUH PERBANDINGAN ASETON DENGAN AIR TERHADAP HASIL JADI CREPING PADA KAIN DENIM Ima Rachmawati

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

PENGARUH MAKE UP KOREKTIF TERHADAP HASIL RIASAN PADA WAJAH BULAT DAN MATA SIPIT

PENGARUH NOMOR BENANG COTTON TERHADAP HASIL TATTING PADA KERUDUNG

Vischa Cinthia Valentina S1 Pendidikan Tata Busana 2011, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

SILUET Jurnal Pendidikan Tata Busana Page 48

PENGEMBANGAN TES PILIHAN GANDA PADA MATA PELAJARAN TEKSTIL DIKELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 6 SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

PENGARUH JENIS SETIK BORDIR TERHADAP HASIL JADI BORDIR KEBAYA MODIFIKASI PADA BAHAN TULLE

PENGURANGAN PANJANG BAHU PADA PEMBUATAN LENGAN PHILIPINE BERBAHAN KAIN TAFFETA

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

Wulan Cahyaningrum Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

TINGKAT KESULITAN PEMBUATAN GAUN PAS BADAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENELITIAN EKSPERIMEN

MEMBUAT POLA DASAR SISTEM DRAPING

PENGARUH LAMA PEMERAMAN TERHADAP HASIL JADI TIE DYE PADA KAIN KATUN

e-journal. Volume 04 Nomor 01 Tahun 2015, Edisi Yudisium Periode Pebruari 2015, Hal 1-9

PENGARUH CD INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MATA PELAJARAN IPA

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

Fashion and Fashion Education Journal

PENGARUH KAIN KANVAS TERHADAP HASIL JADI ORIGAMI TEKSTIL SEBAGAI AKSESORIS. Titing Wijayanti. Sri Achir

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007:10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya

e-journal. Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017, Edisi Yudisium Periode Mei 2017, Hal 26-31

PENGARUH JENIS BENANG RAJUT TERHADAP HASIL JADI TATTING PADA KERAH REBAH

PENGARUH METODE LATIHAN DRILL

PENGARUH WARNA DASAR DENIM TERHADAP HASIL JADI PEMBENTUKAN MOTIF BATIK LUKIS DENGAN TEKNIK BLEACHING PADA ROK

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

Oleh: Maharani Tri Ayu Ratnasari dan M. Nur Rokhman, M.Pd Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan teknik statistik. 1 Berdasarkan rumusan masalah dan. menggunakan satu kelompok eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Sumber : Sugiyono, : nilai pretest (sebelum diberi perlakuan) : nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN MODEL TORSO TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK BELAJAR TERHADAP MANAJEMEN PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR SISWA SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

e-journal Boga. Volume 03 Nomor 02. Yudisium Mei Tahun Hal. 1-8

STUDI KOMPARASI HASIL JADI BLUS BATWING SLEEVE WITH GATHERED BODICE MENGGUNAKAN KAIN SIFON SUTERA DAN SATIN SUTERA

PENGARUH JENIS KAWAT TERHADAP HASIL JADI BROS

PENGARUH JARAK LUNGSIN TERHADAP HASIL JADI TAS DENGAN TEKNIK TAPESTRY BERBAHAN AGEL

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PELAKSANAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PADA MURID SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk Pre-Experimental Design. Penelitian ini terdiri dari satu variabel

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

YESSYHARUN No.Reg

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. syarat, jika harga koefisien rhitung 0,300 (Riduwan, 2005:109;

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Instruction Dan Konsep Diri

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Gambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika

Transkripsi:

PENGARUH PELETAKAN POLA TERHADAP HASIL JADI BLUS CIRCULAR DRAPE MENGGUNAKAN KAIN LYCRA METODE PATTERN MAGIC STRETCH FABRIC Widatun Nafila Mahasiswa S1 Tata Busana, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya W_Nafila@yahoo.com Mein Kharnolis Dosen Pembimbing PKK, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya mein.kharnolis@ymail.com Abstrak Blus adalah pakaian yang digunakan pada bagian atas tubuh. Blus memiliki berbagai macam jenis variasi, yang disesuaikan dengan perkembangan mode. Penelitian ini membuat blus circular drape dengan metode pattern magic stretch fabrics, menggunakan kain lycra. Kain lycra digunakan karena memiliki kemuluran yang tinggi ( stretch). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil jadi blus ditinjau dari bentuk drape, efek drape pada kerung lengan serta aspek similarity (kesamaan) drape, dan pengaruh peletakan pola terhadap hasil jadi blus circular drape menggunakan kain lycra metode pattern magic stretch fabrics. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimen, yang memiliki variabel bebas yakni 3 arah serat kain yang berbeda, variabel terikat yakni kriteria hasil jadi blus ditinjau dari bentuk drape, efek drape pada kerung lengan serta aspek similarity (kesamaan) drape variabel kontrol yakni metode pattern magic, desain blus circular drape, teknik pembuatan, ukuran blus, mesin jahit, waktu menjahit dan orang yang menjahit. Metode pengumpulan data adalah observasi dengan daftar checklist kepada 30 orang observer. Untuk analisis data menggunakan anava tunggal dengan signifikansi 5% (p<0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan hasil jadi blus ditinjau dari bentuk drape, efek drape pada kerung lengan dan aspek similarity (kesamaan) drape pada kain lycra dengan tiga arah serat kain, arah serat melebar ( Croos wise grain), arah serat memanjang(length wise grain), dan arah serat serong (true bias). Untuk arah serat memanjang (length wise grain) hasilnya kurang baik, pada arah serat melebar ( Croos wise grain) hasilnya cukup baik, dan pada arah serat serong ( true bias) hasilnya baik. Hal ini karena sesuai dengan kriteria bentuk drape, efek drape pada kerung lengan serta aspek similarity (kesamaan) drape. Ada pengaruh yang signifikan pada semua aspek, yaitu bentuk drape, efek drape pada kerung lengan serta aspek similarity (kesamaan) drape. Dari hasil anava 0,021 diperoleh signifikansi 0,00<0,05, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada ketebalan kain terhadap hasil jadi blus circular drape dengan metode pattern magic stretch fabrics. Kata kunci: Peletakan pola, hasil jadi blus circular drape, metode pattern magic stretch fabrics, kain lycra. Abstract Blouse is apparel wearing on bodice. Blouse has many kind of variations, it according to the progress of mode. This research was made circular drape blouses with method of pattern magic stretch fabric, using lycra fabric. Lycra fabric used because has high stretch. The aims of this research were to know the outcome of blouse viewed from aspects of drape form, drape effects on armscye, also drape similarity, and the effect of pattern laying on the outcome of circular drape blouse using lycra fabric with method of pattern magic stretch fabric. This research include in experimental research, it had independent variable 3 different fabric grain orientation, the dependent variable was the outcome criteria of blouse viewed from aspect of drape form, drape effect on armscye, and drape similarity. The control variable were method of pattern magic, design of circular drape blouse, manufacturing technique, blouse size, sewing machine, sewing time, and tailor. Data collecting method was observation with checklist table for 30 observers. Data analysis used one way anava with significance 5% (p < 0.05). Result of this research shows that the outcome of blouse viewed from aspect of drape form, drape effect of armscye, and drape similarity on lycra fabric with three fabric grain orientation, cross wise grain, length wise grain, and true bias. The outcome of length wise grain was not good, for cross wise grain was good enough, and for true bias was good. These are according to the criteria of drape form, drape effect on armscye, and drape similarity. There are significant effects on all of aspects, those are drape form, drape effect on armscye, and drape similarity. Result of anava obtained significance 0.021 < 0.05, this shows that there is significant effect on fabric thickness on the outcome of circular drape blouse with method of patter magic stretch fabric. Keywords: pattern laying, the outcome of circular drape blouse, method of pattern magic stretch fabric, lycra fabric. 70

PENDAHULUAN Busana casual atau santai merupakan busana yang dipakai santai atau rekreasi, busana casual menekankan kenyamanan dan ekspresi pribadi. Mode busana juga berkembang pesat dengan penyempurnaan gaya sportif yang menjadikan lebih rapi dan trendi. Model busana wanita lebih variatif dari bahan yang nyaman dan ringan digunakan. Busana terdiri dari bermacam-macam jenis seperti blus, rok, celana, dan sebagainya. Blus blouse yaitu busana wanita yang menutupi badan bagian atas dan sangat beragam variasi sesuai dengan mode yang berlaku bisa berkerah/tanpa kerah,berlengan/tanpa lengan sesuai dipakai dengan rok, celana panjang atau jumper. Hasil blus akan sesuai dengan metode pola yang diguanakan. Pola memiliki peran yang sangat penting dalam membuat busana berdasarkan ukuran model, dan pembuatannya dilakukan secara sistematis agar hasil pola benarbenar akurat. Trend pola saat ini adalah Pattern Magic (Pattern Magic adalah teknik pembuatan pola yang berasal dari Jepang). Pattern magic dibuat oleh Tomoko Nakamichi, seorang ahli fashion dari Jepang. Pattern magic ini dibuat dengan membuat pecah pola sedemikian rupa yang hasil busananya menjadi 3 dimensi. Peletakan pola pada bahan dilakukan setelah membuat pecah pola. Pola yang sudah dipecah digunting lalu diletakkan di atas bahan sesuai rancangan bahan. Dalam peletakan pola pada bahan harus memperhatikan arah serat bahan. Arah serat bahan mempengaruhi jatuhnya bahan pada pembuatan busana blus circular drape. Peletakan pola pada bahan dapat dilakukan dengan 3 arah serat yang berbeda dengan tujuan tertentu. Arah serat ada 3 macam yang digunakan dalam pembuatan busana yakni: 1) arah serat memanjang ( length wise grain), 2) arah serat melebar ( cross wise grain), 3) arah serat serong ( true bias). Arah serat memanjang ( length wise grain) adalah arah yang selalu sejajar dengan tepi kain, arah serat melebar ( cross wise grain) adalah arah serat yang selalu tegak lurus dengan arah serat memanjang, sedangkan arah serat serong (true bias) ini merupakan arah serat yang dapat diperoleh dari arah serat melebar dengan sudut 45ᵒ. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka peneliti mengambil judul Pengaruh Peletakan Pola Terhadap Hasil Jadi Blus Circullar Drape Menggunakan Kain Lycra Metode Pattern Magic Stretch Fabric. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana hasil jadi blus dengan peletakan arah serat memanjang, arah serat melebar, arah serat serong. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh peletakan 3 arah serat bahan (memanjang, melebar, serong) terhadap hasil jadi blus circular drape. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Ditinjau dari maksud dan tujuan, penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan salah satu jenis penelitian kuantitatif yang sangat kuat mengukur hubungan sebab akibat (Taniredja, 2011:52). Variabel & Definisi Operasional Menurut Arikunto (2010:09 ), eksperimen pada ilmu-ilmu sosial peneliti dapat menciptakan suatu laboratorium dengan lingkungan alami sehingga subjek tidak terasa sedang diteliti. Penelitian ini disebut penelitian eksperimen lapangan (field experiment). Penelitian eksperimen ditujukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat adalah variabel yang timbul sebagai akibat dari perlakuan terhadap variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: a. Bentuk drape b. Efek drape pada kerung lengan c. Similarity (kesamaan) 2. Variabel bebas adalah variabel mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: a. Arah serat memanjang (length wise grain) b. Arah serat melebar (cross wise grain) c. Arah serat serong (true bias) 3. Variabel kontrol adalah variabel yang bertujuan untuk mengontrol variabel terikat dan variabel bebas. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah: a. Metode pattern magic b. Desain blus circular drape c. Teknik pembuatan blus circular drape d. Ukuran blus wanita dengan standar M e. Alat dan mesin jahit yang digunakan f. Waktu menjahit g. Orang yang membuat blus circular drape Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rancangan percobaan yang dibuat untuk menghindari penyimpangan dalam proses mengumpulkan data. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen maka desain penelitian dibuat langkah informasi tentang permasalahan yang akan diteliti. Dibawah ini adalah tabel eksperimen: Tabel 1 Desain eksperimen faktorial Aspek yang diamati Y Y 1 Y 2 Y 3 X X 1 X 1 Y 1 X 1 Y 2 X 1 Y 3 X 2 X 2 Y 1 X 2 Y 2 X 2 Y 3 X 3 X 3 Y 1 X 3 Y 2 X 3 Y 3 71

Keterangan : X = Kain lycra X 1 = Arah serat memanjang (Length Wise Grain) X 2 = Arah serat melebar (Croos Wise Grain) X 3 = Arah serat serong (True Bias) Y = Hasil blus circular drape Y 1 = Aspek bentuk drape Y 2 = Aspek efek drape pada kerung lengan = Aspek similarity (kesamaan) drape Y 3 Proses Pembuatan Blus circular drape a. Desain blus gills on hip Gambar 1 Desain blus circular drape Sumber: Nakamichi, 2010:52 b. Pola blus circular drape Gambar 2 Pola blus circular drape Sumber: Pribadi Gambar 3 Analisis pecah pola blus circular drape Sumber: Pribadi Validasi Instrumen Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen akan dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2010:211). Untuk menentukan tingkat validitas instrumen, maka setiap aspek harus diuji validitasnya. Penelitian ini menggunakan validitas konstruk. Validitas konstruk merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes mengukur sebuah konstruk sementara atau Hyptotetical construct. Secara definitife, konstruk merupakan suatu sifat yang tidak dapat diobservasi, tetapi kita dapat merasakan pengaruhnya melalui salah satu atau dua indera kita Reabilitas Instrumen Arikunto, Suharsimi (2006:178) reabilitas menunjukan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data kerena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Metode Pengumpulan Data Menurut Taniredja (2011:47) data-data yang diperoleh dalam observasi dicatat dalam suatu catatan observasi. Kegiatan pencatatan dalam hal ini adalah merupakan bagian daripada kegiatan pengamatan. Pengumpulan data ini bertujuan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dari obyek sehingga dapat diperoleh kesimpulan yang obyektif. Pada penelitian ini digunakan metode observasi partisipan dan berstruktur karena peneliti membutuhkan pengamat yang terlibat mengamati subyek yang diteliti dan membutuhkan lembar observasi sebagai pedoman pengamat untuk menilai hasil jadi blus circular drape dengan pengaruh arah 3 serat kain yang berbeda yaitu Arah serat memanjang (Length Wise Grain), Arah serat melebar ( Cross Wise Grain), arah serat serong ( True bias). pengambilan data dilakukan oleh 30 orang observer, yaitu 4 orang dosen PKK FT UNESA dan 26 orang mahasiswa program studi Tata Busana. 72

Metode Analisis Data Analisis data adalah memperkirakan atau besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan suatu (beberapa) kejadian terhadap sesuatu (kejadian) lainnya (Hasan,2002:97). Analisis data menggunakan instrument susunan dan isi yang divalidasikan kepada tenaga ahli di bidang tata busana sebanyak 4 orang. HASIL DAN PEMBAHASAN Penyajian Data Hasil perhitungan mean tentang pengaruh peletakan pola terhadap hasil jadi blus circular drape ditinjau dari aspek bentuk drape dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Hasil seluruh data yang telah diperoleh selanjutnya diolah menggunakan anava tunggal (oneway anova) dengan menggunakan program SPSS 15. Hasil pengolahan data berupa nilai mean selanjutnya disajikan dalam diagram-diagram batang berikut ini: 1. Aspek Bentuk Drape Mean 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 Aspek Bentuk Drape Aspek Bentuk Drape MelebarMemanjangSerong 2.7887 2.8450 3.4893 Gambar 4 diagram batang aspek bentuk drape Diagram batang diatas menunjukkan nilai mean yang diperoleh masing-masing 3 jenis arah serat kain pada aspek bentuk drape. Nilai mean pada arah serat melebar ( croos wise grain) adalah 2,7887 dan Nilai mean arah serat memanjang (length wise grain) adalah 2,8450 dan nilai mean pada arah serat serong (true bias) adalah 3,4893. Berdasarkan diagram batang diatas dapat diketahui bahwa arah serat melebar (croos wise grain) termasuk dalam kategori kurang baik, dilihat dari nilai mean 2,7887 mempunyai rata-rata 2,6. Arah serat memanjang (length wise grain) termasuk dalam kategori cukup baik, dilihat dari nilai mean 2,8450 mempunyai rata-rata 2,7. Arah serat serong (true bias) termasuk dalam kategori baik, karena nilai mean 3,4893 mempunyai rata-rata 3,4. Kesimpulan yang didapat berdasarkan diagram diatas, arah serat serong ( true bias) memberi hasil terbaik untuk aspek bentuk drape pada blus circular drape. 2. Aspek Efek Drape Pada Kerung Lengan Mean 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 Memanjang MelebarSerong ASPEK EFEK DRAPE PADA 2.6770 2.7557 3.4117 KERUNG LENGAN Gambar 5 diagram batang aspek efek drape pada kerung lengan Diagram batang diatas menunjukkan nilai mean yang diperoleh masing-masing 3 jenis arah serat kain pada aspek efek drape pada kerung lengan pada blus circular drape. Nilai mean pada arah serat memanjang (length wise grain) adalah 2,6770. Nilai mean arah serat melebar ( croos wise grain) adalah 2,7557 dan nilai mean pada serat serong (true bias) adalah 3,4117. Berdasarkan diagram batang diatas dapat diketahui bahwa Arah serat memanjang (length wise grain) termasuk dalam kategori kurang baik, dilihat dari nilai mean 2,6770 mempunyai rata-rata 2,5. Arah serat melebar ( croos wise grain) termasuk dalam kategori cukup baik, dilihat dari nilai mean 2,7557 mempunyai rata-rata2,6. Arah serat serong ( true bias) termasuk dalam kategori baik, karena nilai mean 3,4117 mempunyai rata-rata 3,3. Kesimpulan yang didapat berdasarkan diagram diatas, arah serat serong ( true bias) memberi hasil terbaik untuk aspek efek drape pada kerung lengan pada blus circular drape. 3. Aspek Similarity (Kesamaan) Drape Mean 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 MemanjangMelebar Serong Aspek Similarity (Kesamaan) Drape 2.7337 2.8557 3.4117 Gambar 6 diagram batang aspek similarity (kesamaan) drape Diagram batang diatas menunjukkan nilai mean yang diperoleh masing-masing 3 jenis arah serat kain pada aspek similarity (kesamaan) drape pada blus circular drape. Nilai mean pada arah serat memanjang (length wise grain) adalah 2,7337. Nilai mean arah serat melebar ( croos wise grain) adalah 2,8557 dan nilai mean pada serat serong (true bias) adalah 3,4117. Berdasarkan diagram batang diatas dapat diketahui bahwa Arah serat memanjang (length wise grain) 73

termasuk dalam kategori kurang baik, dilihat dari nilai mean 2,7337 mempunyai rata-rata 2,6. Arah serat melebar ( croos wise grain) termasuk dalam kategori cukup baik, dilihat dari nilai mean 2,8557 mempunyai rata-rata 2,7. Arah serat serong ( true bias) termasuk dalam kategori baik, karena nilai mean 3,4117 mempunyai rata-rata 3,3. Kesimpulan yang didapat berdasarkan diagram diatas, arah serat serong ( true bias) memberi hasil terbaik untuk aspek similarity (kesamaan) drape pada blus circular drape. Analisis Data Hasil uji anava tunggal (oneway anova) tentang pengaruh 3 arah serat kain pada blus circular drape dapat dilihat dari aspek-aspek yang diamati adalah sebagai berikut : 1. Bentuk drape ASPEK BENTUK DRAPE Tabel 2 bentuk drape ANOVA Sum of Squares df Mean Squa F Sig. Between Gro 9.093 2 4.546 18.370.000 Within Group 21.532 87.247 Total 30.625 89 (Sumber : Data diolah,2014) Dari tabel diatas didapat F hitung = 18,370 dengan signifikansi 0,000, dengan ketentuan p < 0,05 maka aspek bentuk drape berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil jadi blus circular drape pada aspek bentuk drape. 2. Efek drape pada kerung lengan Tabel 2 aspek efek drape pada kerung lengan ANOVA ASPEK EFEK DRAPE PADA KERUNG LENGAN Sum of Squares df Mean Squ F Sig. Between Gro 9.763 2 4.881 15.273.000 Within Group 27.805 87.320 Total 37.567 89 (Sumber : Data diolah,2014) Dari tabel diatas didapat F hitung = 15,273 dengan signifikansi 0,000, dengan ketentuan p < 0,05 maka aspek efek drape pada kerung lengan berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil jadi blus circular drape pada aspek efek drape pada kerung lengan. 3. Similarity (kesamaan) drape Tabel 3 aspek similarity (kesamaan) drape ANOVA ASPEK SIMILARITY (KESAMAAN) DRAPE Sum o Square df Mean Squ F Sig. Between Gr 7.837 2 3.919 11.04.000 Within Grou 30.86 87.355 Total 38.70 89 (Sumber : Data diolah,2014) Dari tabel diatas didapat F hitung = 11.046 dengan signifikansi 0,000, dengan ketentuan p < 0,05 maka aspek hasil jadi drape berbeda secara signifikan. Hal ini menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil jadi blus circular drape pada aspek similarity (kesamaan) drape. Pembahasan Pembahasan dari hasil sajian data tentang Pengaruh Peletakan Pola Terhadap Hasil Jadi Blus Circular drape Menggunakan Kain Lycra Metode Pattren Magic Stretch Fabric dengan keseluruhan aspek dijelaskan sebagai berikut: 1. Hasil jadi blus circular drape pada arah serat memanjang (length wise grain) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan anava tunggal spss 12 pada aspek bentuk drape pada pada kerung lengan antara kanan dan kiri menggantung kurang baik karena bentuk drape tidak menggantung dengan baik. Pada aspek efek drape kerung lengan mempunyai efek jatuh drape yang dihasilkan bagian kerung lengan kanan dan kiri kurang baik. Pada aspek similarity (kesamaan) tiap-tiap lipatan antara lipatan pada bagian muka dan lipatan bagian belakang kurang baik. Sesuai dengan pendapat (Connie,2005:20) bahwa kriteria bentuk drape harus menggantung dan melingkar, selalu sejajar dengan tepi kain memiliki benang terkuat dan memiliki sedikit peregangan. 2. Hasil jadi blus circular drape pada arah serat melebar (cross wise grain) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan anava tunggal spss 12 pada aspek bentuk drape pada kerung lengan antara kanan dan kiri menggantung cukup baik karena bentuk drape tidak menggantung dengan baik. Pada aspek efek drape kerung lengan mempunyai efek jatuh drape yang dihasilkan bagian kerung lengan kanan dan kiri cukup baik. Pada aspek similarity (kesamaan) tiap-tiap lipatan antara lipatan pada bagian muka dan lipatan bagian belakang kurang baik. Sesuai dengan pendapat (Connie,2005:20) bahwa kriteria bentuk drape harus menggantung dan melingkar, arah serat melebar telah sedikit memberi kekuatan pada kain dan pada bagian melintang terletak sejajar dari tepi tenunan yang dianyam. 74

3. Hasil jadi blus circular drape pada arah serat serong (true bias) Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan anava tunggal spss 12 pada aspek bentuk drape pada kerung lengan antara kanan dan kiri menggantung dengan baik. Pada aspek efek drape pada kerung lengan mempunyai efek jatuh drape yang dihasilkan bagian kerung lengan kanan dan kiri baik. Pada aspek similarity (kesamaan) tiaptiap lipatan antara lipatan pada bagian muka dan lipatan bagian belakang baik. Sesuai dengan pendapat Connie (2005:20) bahwa kriteria bentuk drape harus menggantung dan melingkar, arah serat serong selalu stretches (daya mulur) lebih banyak dari pada arah serat arah serat melebar (cross wise grain). 4. Ada pengaruh yang berbeda antara pengaruh peletakan pola arah serat memanjang ( length wise grain), arah serat melebar ( cross wise grain), arah serat serong (true bias). Dari aspek bentuk drape pada tinggkatan signifikan 0,000 (P>0,05) hasil tertinggi adalah pada peletakan arah serat memanjang hal ini tidak sesuai dengan pernyataan (Connie,2005:20) Length wise grain telah sedikit memberi kekuatan pada kain dan selalu sejajar dengan tepi kain, memiliki benang terkuat dan memiliki sedikit peregangan, jadi hasil bentuk drape pada peletakan arah serat memanjang kurang baik. Dari aspek efek drape pada kerung lengan pada tinggkatan signifikan 0,000 (P>0,05) hasil tertinggi adalah pada peletakan arah serat melebar hal ini sesuai dengan pernyataan (Connie,2005:20) arah serat melebar (Cross wise grain) telah sedikit memberi kekuatan pada kain dan pada bagian melintang terletak sejajar dari tepi tenunan yang dianyam, jadi hasil bentuk drape pada peletakan arah serat melebar cukup baik. Dari aspek similarity (kesamaan) pada tinggkatan signifikan 0,000 (P>0,05) hasil tertinggi adalah pada peletakan arah serat serong hal ini sesuai dengan pernyataan (Connie,2005:20) Arah serat serong ( true bias) selalu stretches (daya mulur) lebih banyak dari pada arah serat cross wise grain (arah serat melebar), jadi hasil bentuk drape pada peletakan arah serat serong baik. PENUTUP Simpulan Hasil penelitian unuk mengetahui pengaruh peletakan pola terhadap hasil jadi blus circular drape, dapat disimpulkan : 1. Hasil jadi blus pada peletakan pola arah serat memanjang ( length wise grain) selalu sejajar dengan tepi kain, memiliki benang terkuat dan memiliki sedikit peregangan. Pada aspek bentuk drape, bentuk drape pada kerung lengan antara kanan dan kiri menggantung kurang baik. Pada aspek efek pada kerung lengan, efek jatuh kerung lengan kanan dan kiri membentuk drape yang kurang baik. Pada aspek similarity (kesamaan), tiap-tiap lipatan antara lipatan bagian muka dan belakang kurang baik, Dan untuk jatuhnya blus daya menggantung dan melingkar pada tubuh menunjukkan hasil yang kurang baik. 2. Hasil jadi blus pada peletakan pola arah serat melebar ( Croos wise grain) menghasilkan blus yang cukup baik, karena arah serat melebar telah sedikit memberi kekuatan pada kain, dan pada bagian melintang terletak sejajar. Pada aspek bentuk drape, bentuk drape pada kerung lengan antara kanan dan kiri menggantung cukup baik. Pada aspek efek pada kerung lengan, efek jatuh kerung lengan kanan dan kiri membentuk drape yang cukup baik. Pada aspek similarity (kesamaan), tiap-tiap lipatan antara lipatan bagian muka dan belakang cukup baik, Dan untuk jatuhnya blus daya menggantung dan melingkar pada tubuh menunjukkan hasil yang cukup baik. 3. Hasil jadi blus pada peletakan pola arah serat serong (true bias) arah serat serong memiliki 66 daya mulur yang tinggi. Pada aspek bentuk drape, bentuk drape pada kerung lengan antara kanan dan kiri menggantung baik. Pada aspek efek pada kerung lengan, efek jatuh kerung lengan kanan dan kiri membentuk drape yang baik. Pada aspek similarity (kesamaan), tiap -tiap lipatan antara lipatan bagian muka dan belakang baik, Dan untuk jatuhnya blus daya menggantung dan melingkar pada tubuh menunjukkan hasil yang baik. 4. Terdapat pengaruh peletakan pola pada 3 (tiga) arah serat bahan terhadap hasil jadi blus circular drape dengan bahan kain lycra, hal ini dapat dilihat dari aspek yang diamati yakni bentuk drape, efek drape pada kerung lengan, similarity (kesamaan), dari ketiga perlakuan dalam peletakan pola mempunyai pengaruh terhadap hasil jadi blus circular drape dari bahan lycra. Saran 1. Untuk membuat blus circular drape sebaiknya menggunakan bahan Strecth, karena bila menggunakan bahan yang kaku, hasil blus circular drape kurang terlihat lentur dan melangsai. 2. Peletakan pola pada arah serat bahan sangat mempengaruhi jatuhnya bahan pembuatan blus circular drape, peletakan pola pada bahan dapat dilakukan dengan 3 arah serat yang berbeda dengan tujuan tertentu. 3. Perhatikan saat menjahit dan merapikan blus circular drape. Bentuk drape harus menggantung dan melingkar pada kerung lengan, bentuk drape juga harus ditata dengan rapi. DAFTAR PUSTAKA Aldrich. 2004. Fabric, Form and Flat Pattern Cutting. Blackwell Science Ltd.: Oxford 75

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta. Calasibetta, Charlote Mankey & Tortora. 2003. The Fairchild Dictionary Of Fashion.New York: Fairchild Publications,Inc. Hasan. 2002. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia : Bogor. Nakamichi. 2010. Pattern Magic Stretch Fabrics. Laurence King Publishing : Tokyo. UNESA. 2000. Pedoman Penulisan Artikel Jurnal, Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya. Taniredja. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah Pengantar). Alfabeta : Bandung 76