PENDAHULUAN Latar Belakang Flavor jeruk merupakan flavor yang banyak dipergunakan dalam industri makanan dan minuman. Industri-industri pangan yang mempergunakan flavor jeruk antara lain (sirup, minuman berkarbonat), industri es krim, industri kembang gula dan industri makanan ringan. Bahkan dalam industri makanan ringan, flavor jeruk merupakan flavor yang paling banyak disukai oleh konsumen dibandingkan dengan jenis flavor yang lain (Chee, 1990). Sumber utama flavor jeruk adalah minyak jeruk yang sebagian besar terdapat pada kulit buahnya. Minyak kulit jeruk banyak dimanfaatkan untuk flavor baik sebagai flavor alami tnaupun sintetis. Beberapa jenis flavor sintetis menggunakan minyak kulit jeruk untuk memberikan suatu flavor dasar dan kemudian menambahkan bahanbahan kimia untuk menghasilkan aroma yang spesifik. Sesuai dengan adanya kecenderungan penggunaan bahan tambahan alami dalain makanan maka penggunaan minyak kulit jeruk juga akan meningkat (Nugroho, 1995). Selain industri pangan, minyak kulit jeruk juga dibutuhkan oleh industri kosmetik, farmasi dan produk-produk pembersih (Shaw, 1979).
Minyak jeruk merupakan salah satu hasil samping dari industri sari buah jeruk. Industri pengolahan sari buah jeruk memiliki banyak produk sampingan yang mempunyai potensi pasar potensial. Kebanyakan dari produk-produk samping tersebut dihasilkan dalam volume kecil tetapi mempunyai nilai ekonomi yang tinggi (Swisher dan Swisher, 1978). Buah jeruk merupakan buah yang dapat dimanfaatkan secara keseluruhan. Produk utama industri pengolahan jeruk adalah sari buah jeruk dan limbah dari sari buah jeruk berupa kulit jeruk, biji, pulp yang masih dapat dimanfaatkan dengan cara mengekstrak minyak jeruk, pektin, molases dan senyawa-senyawa falvonoid. Ampas dari ekstrak produk-produk tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan mengeringkannya dan membentuk menjadi pellet. Perdagangan buah jeruk segar di lndonesia mendorong tumbuhnya industri yang melakukan pengolahan buah jeruk dan hasil sampingnya. Pemanfaatan kulit jeruk untuk memperoleh minyak jeruk merupakan upaya untuk mendapatkan nilai tambah dari buah jeruk. Hal ini dikarenakan harga jualnya yang cukup tinggi serta banyak dibutuhkan industri pangan maupun non pangan. Bagi industri yang memproduksi sari buah jeruk alami, produksi minyak atsiri merupakan suatu pemanfaatan limbah yang dapat meningkatkan nilai tambah produksi.
Salah satu industri yang mengolah sari buah jeruk alami dari buah jeruk lemon adalah PT. Kurnia Abadi Sejahtera (KAS). Pengolahan jeruk lemon menjadi sari buah (jus) dilakukan dengan cara pengepresan dan diperoleh jus sebagai produk utama dan ampas yang terdiri dari serat daging serta kulit. Kulit dan serat daging, pada pengolahan lemon dibuang sebagai limbah. PT KAS dalain produksi jus menggunakan jeruk lemon yang didatangkan dari Palembang. Kapasitas produksi per hari mampu mengolah buah jeruk lemon sebanyak l,5 ton per hari dengan menghasilkan 1000 inner jus lemon. Berat 1 inner (390 ml) adalah 340 gram, sehingga produk jus lemon setara dengan 340 kg. Bila rata-rata terdapat jeruk dengan grade D sebesar 15 % yang tidak memenuhi persyaratan proses, maka setiap harinya dihasilkan sebesar 935 kg kulit lemon. Limbah berupa kulit jeruk terdiri atas dua macam yaitu limbah irisan serta limbah non irisan, dimana rationya adalah 1 : 7, sehingga diperoleh limbah irisan sebanyak 125 kg. Limbah inilah yang berpotensi menghasilkan minyak jeruk lemon. Menurut Wright (1991) rendemen kulit jeruk lemon adalah 0,4 % sehingga dari 125 kg kulit jeruk yang dihasilkan PT. KAS dapat menghasilkan 0,5 kg minyak lemon. Bila harga minyak lemon di pasaran dunia (per 1 Oktober 2002) adalah $ 8,5 per 10 ml serta berat
jenis minyak lemon sebesar 0,85 gram/cm', maka nilai yang terbuang adalah sebesar $ 500 atau setara Rp 4.500.000,- setiap hari. Apabila kulit lemon dibuang dan tidak diproses lebih lanjut maka akan mernbusuk dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu karena bersifat asam (ph 2,2-2,4) dapat mengubah sifat kimiawi tanah sehingga akan menimbulkan pencemaran lingkungan (Mohsenin, 1980). Oleh karena itu, pengolahan hasil ikutan berupa kulit jeruk lemon dapat mengurangi dampak negatif berupa pencemaran lingkungan serta dapat mendatangkan keuntungan yang cukup besar. Di lain pihak juga mampu menyediakan lapangan kerja baru bagi warga sekitar pabrik pengolahan minyak lemon. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut : I. Melakukan ekstraksi minyak kulit jeruk lemon dari limbah kulit irisan yang dihasilkan dari PT. KAS Bogor dengan metode pengepresan dingin. 2. Menganalisa sifat fisiko dan kimia serta melakukan karakterisasi dan identifikasi komponen-komponen penting penyusun flavor minyak kulit jeruk lemon baik secara kualitatif maupun kuantitatif dari ekstraksi pengepresan dingin.
Sedangkan tujuan tambahan adalah mempelaj ari pengaruh NaHC03 dalam lama proses perendaman, ukuran rajangan kulit limbah irisan terhadap rendemen dan mutu minyak lemon yang dihasilkan.