BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS SUB SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG FUNGSI KOTA CILEGON

KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr. Wb Kajian Sub Sektor Ekonomi Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota Cilegon

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana pembangunan, transportasi dan komunikasi, komposisi industri, teknologi,

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF HENNY NURLIANI SETIADI DJOHAR IDQAN FAHMI

BAB I PENDAHULUAN. 1 RTRW Kota Cilegon Djoko Sujarto, Perencanaan perkembangan kota baru,penerbit ITB, 2012, hlm 16

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Usaha ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang tabel 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Bantul periode , maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Dari satu periode ke

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kabupaten Ponorogo merupakan daerah di Provinsi Jawa Timur

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencapai tingkat pertumbuhan pendapatan perkapita (income per capital) dibandingkan laju pertumbuhan penduduk (Todaro, 2000).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii

3 METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian. 3.2 Jenis, Sumber dan Metode Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN. daerah beserta masyarakatnya bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tbk. Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor terhadap Perekonomian Provinsi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukuan diwilayah Kota Bandar Lampung dan Provinsi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Jenis dan Sumber Data

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN DAN METODOLOGI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari instansi

BAB I PENDAHULUAN. kota dan desa, antara pulau Jawa dengan luar Pulau Jawa maupun antara dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN PELABUHAN TANGLOK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SEKTOR EKONOMI DI KABUPATEN SAMPANG TUGAS AKHIR (TKP 481)

III. METODOLOGI PENELITIAN. ini adalah wilayah penelitian Kota Bandar Lampung dengan wilayah. arah tersedianya pemenuhan kebutuhan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Provinsi Lampung memiliki kegiatan pembangunan yang berorientasikan pada potensi sumberdaya alam

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Wilayah

PENENTUAN WILAYAH POTENSIAL KOMODITAS JAGUNG DI KABUPATEN KEDIRI

TUGAS AKHIR PW Penentuan Kawasan Agroindustri Berbasis Komoditas Unggulan Sektor Pertanian Kabupaten Probolinggo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KATA PENGANTAR Bismillahirrohmanirrohim

DAFTAR ISI. Abstrak... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... xii

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kondisi geografi wilayah yang bermacam-macam. sehingga struktur ekonomi tiap wilayah sangat beragam.

BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. Penjelasan dalam lokasi penelitian adalah sebagai berikut: paling besar di setiap Kecamatan. wilayah Kabupaten Pringsewu.

ANALISIS SEKTOR BASIS DAN NON BASIS EKONOMI KOTA TOMOHON TAHUN

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Sri Rahmawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan peningkatan

PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI PENGOLAHAN BERBASIS PRODUK PERTANIAN DI KABUPATEN-KABUPATEN PROVINSI JAWA BARAT

I. PENDAHULUAN. Aktifitas kegiatan di perkotaan seperti perdagangan, pemerintahan, persaingan yang kuat di pusat kota, terutama di kawasan yang paling

Unisba.Repository.ac.id BAB I PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN DENGAN PENDEKATAN LOCATION QUATION KABUPATEN PELALAWAN. Anthoni Mayes, Yusni Maulida dan Toti Indrawati

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Okto Dasa Matra Suharjo NRP Dosen Pembimbing Dr. Ir. Eko Budi Santoso, Lic.Rer.Reg

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Unisba.Repository.ac.id

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HOTEL WISATA DI KAWASAN MARITIM KOTA BAU-BAU (DI SEKITAR PANTAI LAKEBA)

DAFTAR ISI. PRAKATA... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... iiv DAFTAR GAMBAR... ix

3. Pola hubungan spasial intra-interregional di Kapet Bima dapat diamati dari pergerakan arus barang dan penduduk antar wilayah, yakni dengan

RINGKASAN EKSEKUTIF Muhammad Syahroni, E. Gumbira Sa id dan Kirbrandoko.

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlah potensinya cukup besar di Provinsi Jawa Barat sehingga diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

Salah satu komponen esensial dari pembangunan adalah pembangunan ekonomi Penentuan target pembangunan ekonomi perlu melihat kondisi atau tingkat

BAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki daerah, baik sumber daya alam maupun sumber daya

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebuah penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Struktur

BAB I PENDAHULUAN. Kota Semarang terletak LS dan BT, dengan. sebelah selatan : Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. Gambar 1 Lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

I. PENDAHULUAN. 105º50 dan 103º40 Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Lampung sebelah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. telah resmi dimulai sejak tanggak 1 Januari Dalam UU No 22 tahun 1999

KAJIAN FUNGSI DAN PERAN KOTA DAN KABUPATEN DI BIDANG EKONOMI DALAM PENYELENGGARAAN METROPOLITAN CIREBON RAYA

KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. yaitu pertumbuhan, penanggulangan kemiskinan, perubahan atau transformasi

II PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. efektif melalui perencanaan yang komprehensif (Miraza, 2005).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dilihat dari sejarah atau proses perkembangannya pada masa yang lalu dapat diketahui bahwa kota-kota pada umumnya mempunyai corak atau cirinya sendiri yang berbeda satu sama lainnya, seperti kota pusat kegiatan produksi, kota pusat perdagangan dan perniagaan, kota pusat pemerintahan dan lain sebagainya (Rahardjo, 2005 : 19). Kota Cilegon merupakan salah satu kota di Provinsi Banten. Menurut kebijakan yang ada yakni yang terkait akan Kota Cilegon seperti RTRW Provinsi Banten menetapkan fungsi Kota Cilegon sebagai kehutanan, pertanian, industri, pelabuhan, pariwisata, pemerintahan, jasa, perdagangan, pertambangan, pergudangan, dan pendidikan. Sedangkan dari kebijakan RTRW Kota Cilegon ditetapkan sebagai kegiatan komersial, perkotaan, pelayanan umum dan sosial, kawasan permukiman perkotaan, industri, perdagangan, jasa, dan transportasi. Selain itu juga terdapat kebijakan lainnya sehingga ditetapkan tiga fungsi Kota Cilegon sebagai industri, perdagangan, dan jasa. Perbedaan prioritas analisis suatu wilayah terletak pada ketersediaan pelayanan (infrastruktur), cakupan dan jangkauannya, karakteristik kegiatan (sektor primer atau sekunder atau tersier), serta karakteristik penduduknya (kepadatan dan jenis pekerjaan). Setiap kota memiliki fungsi berbeda karena tiap kota memiliki perbedaan pada ketersediaan pelayanan, cakupan dan jangkauannya serta karakteristik kegiatan dan penduduknya berbeda-beda tiap kota. Kota harus memiliki keunggulan-keunggulan untuk tetap bisa berkembang, dengan kata lain dia harus mampu bersaing dengan kota-kota lainnya. Salah satu upayanya adalah melalui penentuan fungsi kota. Misalnya pada kota yang difungsikan sebagai pusat industri karena kegiatan dominan yang ada dikota tersebut adalah kegiatan industri dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Fungsi kota comparative advantage atau competitive advantage. comparative advantage adalah suatu kota yang berdaya saing dengan faktor endowment yang baik. Biasanya kota-kota ini memiliki sumberdaya yang bagus, 1

2 terutama sumberdaya alamnya dan kota-kota yang memiliki sumberdaya alam tersebut jika dihubungkan dengan fungsi kota berkembang memilih fungsi pengembangan sumberdaya alamnya, misalnya kota pertanian, pariwisata, dan lain-lain. Sedangkan competitive advantage adalah suatu kota yang berkembang karena kreativitas si pengelola kotanya, karena kota tersebut tidak memiliki keunggulan sumberdaya alam untuk dikembangkan. Dan biasanya kota ini mengedepankan fungsinya sebagai kota jasa, contohnya Singapura. Oleh karena itu mengapa tiap kota memiliki fungsi yang berbeda-beda karena tiap kota memiliki keunggulan yang beragam yakni keunggulan comparative advantage atau competitive advantage sehingga diperlukannya suatu penelitian untuk melihat potensi yang dimiliki suatu kota. Dilihat dari fungsi kota yang ditetapkan menurut kebijakan, Kota Cilegon merupakan kota yang menuju kepada kegiatan perkotaan (non pertanian). Dan dilihat dari potensi yang ada di Kota Cilegon, sektor yang berpotensi paling tinggi merupakan sektor sekunder dengan kontribusi 73,04 %, selanjutnya sektor tersier sebesar 24,24 % dan sektor primer dengan kontribusi 2,72 %. Dalam rangka untuk mencapai tujuan pembangunan daerah melalui pertumbuhan ekonomi tersebut dibutuhkan kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah untuk menentukan fungsi suatu kota, dengan menggunakan potensi sumber daya lokal yang mampu mendorong kegiatan ekonominya. Seperti yang kita ketahui sektor yang mampu mendorong kegiatan ekonomi dan menciptakan kesejahteraan disuatu daerah terutama melalui produksi, ekspor dan penciptaan lapangan pekerjaan sehingga dibutuhkan kajian sektor potensial yang dapat mendukung fungsi Kota Cilegon. 1.2 Perumusan Masalah Dalam proses pembangunan Kota Cilegon, tidak mungkin apabila kebijakan atau menentukan suatu fungsi kota yang diambil adalah dengan memprioritaskan seluruh sub sektor perekonomian yang ada, karena adanya keterbatasan di Kota Cilegon baik keterbatasan dana untuk mengembangkan. Dengan demikian maka diperlukannya suatu analisis mengenai penentuan sub sektor apa saja yang

3 merupakan sub sektor ekonomi potensial yang mampu mendukung fungsi Kota Cilegon (fungsi tersebut sudah berjalan/belum), tentunya sub sektor tersebut yang potensial dan mampu memberikan dampak besar bagi perekonomian di Kota Cilegon sehingga sub sektor tersebut dapat dijadikan rekomendasi untuk pembuatan kebijakan suatu fungsi kota. Berdasarkan penjelasan diatas, maka studi ini diarahkan untuk menjawab pertanyaan : Sub sektor apa saja yang merupakan sub sektor potensial yang dapat mendukung (rekomendasi) fungsi Kota Cilegon? 1.3 Tujuan dan Sasaran 1.3.1 Tujuan Berdasarkan rumusan permasalahan diatas, maka ditetapkan tujuan dari studi ini yaitu melakukan Kajian Sub Sektor Ekonomi Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota Cilegon. 1.3.2 Sasaran Sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan beberapa sasaran kegiatan yang meliputi: 1. Teridentifikasinya sub sektor ekonomi potensial di Kota Cilegon berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. 2. Teridentifikasinya fungsi Kota Cilegon apakah sudah berjalan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan sebelumnya (yang sudah ada). 1.4 Ruang lingkup Studi 1.4.1 Ruang Lingkup Materi Sesuai dengan sasaran yang dikemukakan, studi ini memiliki ruang lingkup materi yang difokuskan pada materi seperti: 1. Sektor potensial yang dilihat dari sektor-sektor yang terdapat pada PDRB. 2. Fungsi kota yang dilihat dari kebijakan RTRW yang terkait pada suatu kota. 3. Sektor potensial yang mendukung fungsi kota, yang dihasilkan dari beberapa kriteria yang telah ditetapkan.

4 1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah Kota Cilegon berada di ujung barat Pulau Jawa, Kota Cilegon merupakan pintu gerbang utama yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.Secara geografis, Kota Cilegon terletak pada koordinat 5 52 24-6 04 07 Lintang Selatan dan 105 54 05-106 05 11 Bujur Timur. Dengan luas wilayah 175,50 Km², Kota Cilegon terbagi ke dalam 8 (delapan) diantaranya: Batas wilayah administratifkota Cilegon adalah : Sebelah Barat : Selat Sunda Sebelah Utara : Kecamatan Pulo Ampel dan Bojonegara (Kabupaten Serang) Sebelah Timur : Kecamatan Kramat Watu dan Waringin (Kabupaten Serang) Sebelah Selatan : Kecamatan Anyer dan Mancak (Kabupaten Serang) 1.5 Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif, yaitu memaparkan permasalahan melalui analisis sehingga tercipta gambaran mengenai permasalahan. Untuk menentukan sub sektor ekonomi potensial dalam mendukung fungsi Kota Cilegon menggunakan beberapa teknik analisis dan juga metode pengumpulan data yang digunakan (sumber data). 1.5.1 Metode Analisis Analisis dilakukan terhadap sektor kegiatan ekonomi yang ada di Kota Cilegon dengan mempertimbangkan berbagai aspek sebagaimana dijelaskan diatas serta ditunjang oleh kajian statis dengan menggunakan analisis-analisis yang berhubungan dengan lingkup kajian studi. Adapun metode analisis yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini meliputi beberapa jenis diantaranya: Analisis LQ, Shift Share, Multiplier Effect, dan AHP yang mana akan dijelaskan dibawah ini : 1. Location Quotient (LQ) Teknik ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi internal yang dimiliki suatu daerah yaitu sektor-sektor mana yang merupakan sektor basis (basic sector) dan sektor mana yang bukan sektor basis (non basic sector).

peta 5

6 2. Analisis Shift Share Analisis ini digunakan untuk menentukan kinerja atau produktivitas suatu daerah, pergeseran struktur, posisi relatif sektor-sektor ekonomi dan identifikasi sektor-sektor ekonomi potensial suatu daerah kemudian membandingkannya dengan daerah yang lebih besar (regional/nasional). 3. Multiplier Effect Teori ini dikemukakan oleh John Glasson menerangkan saling keterkaitan antara sektor-subsektor ekonomi dalam suatu wilayah serta kekuatan-kekuatan pendorong salah satu sektor ke sektor lainnya secara langsung maupun tidak langsung adalah teori basis ekonomi. 4. Analisis AHP Menurut Saaty (2001) menyatakan bahwa proses hirarki analitik (AHP) menyediakan kerangka yang memungkinkan untuk membuat suatu keputusan efektif atas isu kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pendukung keputusan. Pada dasarnya AHP adalah suatu metode dalam merinci suatu situasi yang kompleks, yang terstruktur kedalam suatu komponenkomponennya. Artinya dengan menggunakan pendekatan AHP kita dapat memecahkan suatu masalah dalam pengambilan keputusan. 1.5.2 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data ini amat penting dalam metode ilmiah, karena data yang dikumpulkan tersebut akan digunakan untuk penelitian tersebut. Data yang dikumpulkan harus cukup akurat untuk digunakan. Keakuratan data tersebut dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan data tersebut cukup akurat. Pengumpulan data dalam analisis ini dilakukan dengan survey sekunder dengan mencari data dari instansi-instansi yang ada, yang berhubungan dengan hal yang dikaji. Selain itu juga dengan mengumpulkan data-data yang berasal dari media informasi baik elektronik, maupun media masa.

7 1.5.3 Teknik Sampling Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya, maka individu yang membentuk populasi yang akan diteliti tidak memungkinkan untuk dikenai secara keseluruhan. Oleh karena itu penelitian akan dilakukan terhadap sejumlah sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi, dimana pengambilan yang dilakukan harus mewakili populasi atau harus representatif (Sugiyono, 1999: 73). Dengan kata lain sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 1997:117). Untuk responden pakar, penarikan sampel dilakukan terhadap pihak pemerintah Kota Cilegon (wakil dari Bappeda, Disperindag, Dispenda dan Distarcip). Pemilihan responden dalam AHP dilakukan berdasarkan teknik purposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden adalah pelaku, baik individu atau lembaga yang dianggap mengerti permasalahan yang terjadi dan mempunyai kemampuan dalam pembuatan kebijakan atau memberi masukan kepada para pengambil kebijakan yaitu pemerintah, non pemerintah, perguruan tinggi, dan masyarakat. 1.6 Kerangka Berfikir Untuk memperlancar proses dalam pengkajian studi ini dalam upaya untuk menentukan sektor ekonomi potensial dalam mendukung fungsi Kota Cilegon, maka diperlukan suatu kerangka berfikir yang dapat mempermudah dan mempercepat pada studi ini. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 1.2.

8 Gambar 1.2 Kerangka Berfikir Permasalahan Dalam proses pembangunan Kota Cilegon, tidak mungkin apabila kebijakan atau menentukan suatu fungsi kota yang diambil adalah dengan memprioritaskan seluruh sub sektor perekonomian yang ada, karena adanya keterbatasan di Kota Cilegon baik keterbatasan dana untuk mengembangkan. Tujuan Melakukan Kajian Sub Sektor Ekonomi Potensial Dalam Mendukung Fungsi Kota Cilegon. Sasaran Teridentifikasinya sub sektor ekonomi potensial di Kota Cilegon berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Teridentifikasinya fungsi Kota Cilegon apakah sudah berjalan sesuai dengan fungsi yang ditetapkan sebelumnya (yang sudah ada). INPUT Kajian Literatur Kondisi Eksisting Kriteria: 1. Peran Struktur Ekonomi 2. Basis Ekonomi 3. Perubahan Struktur Ekonomi Kebijakan Penggunaan Lahan Struktur Ekonomi ANALISIS Analisis Sub Sektor Potensial Analisis Fungsi Kota Kesesuaian Antara Sub Sektor Potensial Dan Fungsi Kota OUTPUT Kesimpulan & Rekomendasi

9 1.7 Sistematika Pembahasan Secara sistematis pembahasan yang diuraikan pada studi ini dibagi menjadi lima bab yang dapat dijabarkan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran studi, ruamg lingkup meliputi ruang lingkup materi dan ruang lingkup wilayah, metodologi meliputi metode analisis dan metode pengumpulan data, kerangka berfikir yang merupakan alur pemikiran penulis dari tahap input, proses, dan output yang ingin dihasilkan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang mendukung dalam menentukan sektor ekonomi potensial di Kota Cilegon dalam mendukung fungsi kota yang terbagi menjadi tiga yakni teori struktur ekonomi kota, sektor potensial kota dan teori fungsi-fungsi kota beserta komponen yang terkait lainnya, dan metode analisis dalam penentuan sektor ekonomi potensial. BAB III GAMBARAN UMUM Pembahasan pada bab ini berisi mengenai uraian tinjauan terhadap gambaran umum wilayah yang terbagi menjadi gambaran umum Kota Cilegon dan karakteristik perekonomian Kota Cilegon. BAB IV ANALISIS SUB SEKTOR POTENSIAL DALAM MENDUKUNG FUNGSI KOTA CILEGON Pada bab ini diuraikan tentang analisis penentuan sub sektor ekonomi potensial di Kota Cilegon dengan menggunakan analisis Location Quetiont (LQ), analisis Shift Share, analisis Multiplier Effect dan AHP serta analisis mengenai fungsi-fungsi kota berdasarkan kriteria indikator yang telah ditentukan.. BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini membahas mengenai uraian kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan, rekomendasi, serta kelemahan-kelemahan dalam studi.