BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Pertumbuhan Indonesia hanya mencapai 5,8% pada tahun 2013 dan turun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. penduduk miskin, kepada tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu.

Kemiskinan di Indonesa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. Setiap negara akan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

I. PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan merupakan persoalan yang kompleks, karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam membahas analisis tingkat kesejahteraan, tentu kita harus

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. terhadap barang dan jasa, kesehatan, geografis, gender, dan kondisi lingkungan.

Hakekat Perencanaan. Model Perencanaan. Proses Perencanaan Program 5/24/2017. Community Development Program. Prinsip community development program

BAB I PENDAHULUAN. perburuhan yang menyangkut tentang upah masih menjadi permasalahan yang

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan hal klasik yang belum tuntas terselesaikan terutama

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan merupakan indikator penting untuk

Gambar Perkembangan Kemiskinan di Indonesia,

I. PENDAHULUAN. perubahan besar dalam struktur sosial, sikap-sikap mental yang sudah terbiasa

I. PENDAHULUAN. Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

I. PENDAHULUAN. Pengembangan sumberdaya manusia merupakan proses untuk. ini juga merupakan proses investasi sumberdaya manusia secara efektif dalam

BAB I PENDAHULUAN. tersebut didukung oleh Jhingan (2004), yang mengungkap bahwa negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. masalah klasik dan mendapat perhatian khusus dari negara-negara di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Banyak cara yang telah dilakukan oleh Indonesia untuk menyelesaikan

ANALISIS DAMPAK KEBIJAKAN UPAH MINIMUM TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

I. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bangsa, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak penduduknya maka semakin besar pula kesempatan kerja yang dibutuhkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan derap laju pembangunan. Berbagai permasalahan tersebut antara lain

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan yang akurat dan tepat sasaran. Data kemiskinan yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya setiap negara di dunia memiliki tujuan utama yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata

I. PENDAHULUAN. dalam penetapan tingkat upah. Kebijakan ini disebut dengan kebijakan upah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejak terjadinya krisis ekonomi di Indonesia, menurut data yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA DI WILAYAH DESA

BAB I PENDAHULUAN. bawah garis kemiskinan (poverty line), kurangnya tingkat pendidikan,

TINJAUAN PUSTAKA. fasilitas mendasar seperti pendidikan, sarana dan prasarana transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana seseorang berpenghasilan rendah,

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi, tetapi berkaitan juga dengan rendahnya tingkat pendidikan, dan tingkat pendidikan yang rendah.

BAB I PENDAHULUAN. terutama sejak terjadinya krisis ekonomi dan moneter pada tahun 1997.

BAB I PENDAHULUAN. Rate in the United Kingdom yang dimuat pada jurnal Economica, menunjukkan

Oleh : Bustanul Arifin K BAB I PENDAHULUAN

HUBUNGAN KESEHATAN DAN KEMISKINAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dengan bangkrutnya lembaga-lembaga keuangan di Amerika

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara beriklim tropis mempunyai potensi yang besar

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang berkembang,yang memiliki ciri ciri negara

I. PENDAHULUAN. orang untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yaitu sandang, pangan, dan papan.

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan penduduk Indonesia. Sejalan dengan tujuan tersebut, berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aghnita Septiarti, 2014 Studi Deskriptif Sikap Mental Penduduk Miskin

BAB I PENDAHULUAN. berkembang maupun negara maju, meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan

I. PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakatnya. Indonesia merupakan negara yang

I. PENDAHULUAN. (Riyadi, 2002). Dalam komponen pengeluaran konsumsi masyarakat Indonesia

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permasalahan ketenagakerjaan disadari bersifat kompleks karena

MENGUKUR PENDAPATAN DAN KEMISKINAN MULTI-DIMENSI: IMPLIKASI TERHADAP KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana penyelesaian masalah tersebut. Peran itu dapat dilihat dari sikap

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Indonesia telah mencapai 240 juta jiwa (BPS, 2011). Hal ini merupakan sumber daya

BAB II LANDASAN TEORI. Tabel 2.1. Jumlah dan persentase penduduk miskin di Indonesia tahun

I. PENDAHULUAN. hidup pada tahap subsisten dan mata pencarian utama adalah dari mata. pencaharian di sektor pertanian, perikanan dan berburu.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Pembangunan nasional dapat dikatakan berhasil apabila

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

Pemanfaatan DATA Statistik Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Bank Dunia (2000) dalam Akbar (2015), definisi kemiskinan adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan warga negaranya. Terlebih pada negara-negara yang

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. kantong-kantong kemiskinan sebagian besar berada di sektor pertanian.

PERSIAPAN RPJMN TERKAIT PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PEMERATAAN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi (suprime mortgage) di AS secara tiba-tiba berkembang menjadi krisis

VIII. SIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis deskripsi, estimasi dan simulasi kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

BAB II KAJIAN PUSTAKA

pengolahan produksi serta menunjang pembangunan wilayah (Antonius,1993).

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi oleh semua negara di

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan dalam bidang ketenagakerjaan merupakan bagian dari usaha

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan adalah masalah bagi negara-negara di dunia terutama pada negara yang


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang berkaitan dengan yang akan diteliti.

KEMISKINAN SUMATERA UTARA MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi. 1. perkembangan ekonomi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

KEMISKINAN SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Masih banyak warga negara Indonesia yang bermata

ISBN

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2008

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami perlambatan dalam dua tahun terakhir. Pertumbuhan Indonesia hanya mencapai 5,8% pada tahun 2013 dan turun menjadi 5,2% pada tahun 2014. Melambatnya pertumbuhan disebabkan oleh beberapa komponen seperti terjadinya perlambatan ekspor yang terjadi di beberapa sektor komoditas, ketidakpastian geopolitik di beberapa belahan dunia, investasi yang berjalan lebih lambat dari periode sebelumnya, inflasi yang diakibatkan kenaikan harga BBM, serta penurunan tingkat produksi yang diakibatkan oleh tuntutan kenaikan upah minimum wilayah yang disertai dengan demo buruh di beberapa wilayah di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang melambat mengakibatkan dampak buruk di beberapa sektor seperti bertambahnya tingkat pengangguran terbuka, menurunnya jumlah produksi, menurunnya investasi dan persepsi penanam modal. Tingkat pengangguran terbuka ini ditandai dengan tidak bertambahnya lapangan kerja yang dapat menampung jumlah angkatan kerja yang semakin meningkat. Angkatan kerja yang tersedia ternyata tidak memenuhi standar yang dibutuhkan oleh lapangan kerja. Standar angkatan kerja yang ada dinilai masih terlalu rendah dengan tuntutan produktivitas lapangan kerja, ini ditandai dengan kualifikasi pendidikan, latihan, keterampilan dan pengalaman kerja angkatan kerja masih dianggap terlalu rendah. Hal inilah yang menyebabkan lapangan kerja tidak mampu menimbulkan 16

pertambahan produksi yang lebih cepat sehingga penghasilan atau upah minimum tidak mengalami peningkatan. Upah minimum yang diberikan oleh lapangan kerja dianggap tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi tenaga kerja khususnya untuk pemenuhan kebutuhan dasar. Besarnya upah minimum seharusnya sejalan dengan tingkat kualifikasi pendidikan, tingkat produktivitas kinerja, lama jam kerja dan laba yang dihasilkan dari tenaga kerja. Namun yang terjadi, angkatan kerja yang tersedia menuntut peningkatan kesejahteraan tanpa menghiraukan kewajiban yang telah menjadi kesepakatan antara tenaga kerja dan lapangan kerja. Pergerakan pertumbuhan ekonomi yang rendah dan melemah, tingkat pengangguran yang tinggi dan upah minimum yang belum dapat mencukupi kebutuhan mempengaruhi tatanan masyarakat yang dapat digolongkan atas penduduk miskin dan penduduk tidak miskin. Penduduk miskin digolongkan kepada mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Keluarga miskin pada dasarnya terdiri dari keluarga yang tingkat pendapatan dan penghasilan ekonominya adalah relatif rendah. Indikator yang digunakan oleh BPS (2008) rendahnya tingkat penghasilan dan pendapatan ekonomi keluarga atau yang disebut dengan keluraga miskin tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator : 1. Rumah yang tidak permanen, 2. Sempitnya luas tanah yang ditempati, 3. Kualitas kesehatan yang sangat buruk, 4. Lingkungan keluarga yang tidak sehat, 17

5. Kualitas makanan/kalori yang dikonsumsi tidak memadai dari sisi kesehatan, 6. Fasilitas air minum, 7. Fasilitas jamban/wc, 8. Aset keluarga, dan 9. Status tanah tempat tinggal. Indonesia sebagai negara berkembang menunjukkan keanekaragaman yang besar dalam standar hidup dan mempunyai tingkat kesejahteraan material yang rendah. Bagi warga Negara berkembang, dengan pendapatan yang sangat kecil mengharuskan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar. Banyak warga yang tinggal bersama diruangan yang kecil dengan fasilitas sanitasi yang tidak memadai. Mayoritas penduduknya hidup di pedesaan dengan pekerjaan pertanian yang berat dan memakan waktu yang lama. Kehidupan di negara-negara berkembang seperti Indonesia merupakan perjuangan yang terus menerus melawan situasi kemiskinan. Kemiskinan di Indonesia sebagai negara berkembang merupakan perhatian yang sangat penting bagi pemerintah. Provinsi Sumatera Utara sebagai salah satu Provinsi terbesar di Indonesia juga mengalami masalah kemiskinan. Walaupun dari tahun ke tahun tingkat penduduk miskin di Indonesia, khususnya Sumatera Utara, mengalami penurunan akan tetapi jumlahnya masih dalam angka yang besar. Upaya yang dilakukan dalam pengentasan kemiskinan terus dilakukan dan menjadi program prioritas pemerintah. Bantuan langsung tunai sebagai salah satu program nasional belum dapat secara optimal mengurangi angka kemiskinan. Menurut SMERU (Suharto, 2004), kemiskinan memiliki berbagai dimensi antara lain : 18

1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan, sandang dan papan). 2. Tidak adanya akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi). 3. Tidak adanya jaminan masa depan (karena tiadanya investasi untuk pendidikan dan keluarga). 4. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual maupun missal. 5. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia dan keterbatasan sumber alam. 6. Tidak dilibatkannya dalam kegiatan sosial masyarakat. 7. Tidak adanya akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang berkesinambungan. 8. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental. 9. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial. Ada keterkaitan antara kemiskinan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan tingkat pendidikan ketenagakerjaan yaitu dalam hal produktivitas, dengan asumsi semakin tinggi mutu pendidikan maka akan semakin tinggi tingkat produktivitas tenaga kerja, yang akan menyebabkan kenaikan upah atau kenaikan pendapatan. Pertumbuhan ekonomi akan berpengaruh positif terhadap permintaan tenaga kerja yang akan mengurangi tingkat pengangguran. Berdasarkan teori dan trend kemiskinan Provinsi Sumatera Utara yang telah dibahas pada latar belakang, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh-pengaruh kemiskinan dari segi Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Pengangguran dan Upah Minimum yang terjadi di Provinsi Sumatera Utara. 19

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini akan menganalisa factor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009-2013. Peneliti akan mengemukakan beberapa hal sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara? 2. Bagaimana pengaruh Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara? 3. Bagaimana pengaruh Upah Minimum terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara? 4. Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka dan upah minimum terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009-2013. 2. Menganalisis Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009-2013. 3. Menganalisis pengaruh Upah Minimum terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009-2013. 20

4. Menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran terbuka dan upah minimum terhadap kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2009-2013? 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk : 1. Bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam menetapkan kebijakan pembangunan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Sumatera Utara. 2. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya terkait masalah kemiskinan. 3. Sebagai informasi terkait perkembangan kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara. 21