BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang selalu hidup berkelompok bersama orang lain dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia akan bertahan hidup jika kebutuhannya dapat terpenuhi. Pada saat kebutuhan hidupnya masih dalam lingkup yang sederhana mereka mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tetapi pada saat kebutuhan hidupnya sudah kompleks mereka pasti akan membutuhkan bantuan orang lain. Manusia sendiri memiliki keterbatasan dalam memenuhi segala kebutuhannya. Oleh karena itu manusia melakukan kerjasama dengan orang lain dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Bentuk dari kerjasama ini dapat dilihat dengan adanya kelompok tertentu, perusahaan atau bahkan organisasi dalam kehidupan manusia. Organisasi merupakan suatu kelompok yang berkumpul dalam sebuah wadah yang tentunya memiliki tujuan yang sama. Unsur unsur terbentuknya sebuah organisasi adalah adanya sumber daya manusia, kerjasama, tujuan, lingkungan, sistem dan teknologi (peralatan) 1. Sumber Daya Manusia merupakan unsur yang paling penting dan yang utama. Segala kemampuan yang dimiliki oleh manusia dimulai dari pemikiran, kreatifitas, inovasi hingga tenaga mampu membuat unsur lain dalam sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik. 1 Suharsono. Pengetahuan Dasar Organisasi. Penerbit Universitas Atma Jaya. 2012. Hal. 18-19 1
2 Tanpa Sumber Daya Manusia (SDM), organisasi tidak akan ada dan berjalan. Bagaimana pun sempurnanya kemajuan teknologi hingga ekonomi sekalipun tidak menjamin organisasi dapat berjalan untuk mencapai tujuannya, karena sumber daya manusia itulah yang menjalankan semuanya. Jika sumber daya manusia tidak dikelola dengan baik maka efektifitas unsur lain dalam organisasi akan melorot. Pemberdayaan SDM dengan tepat akan membantu organisasi mencapai tujuannya. Setiap organisasi dituntut untuk dapat memiliki SDM yang berkompeten dalam menjalankan tugasnya. Individu haruslah terlatih untuk dapat secara aktif bertanggung jawab atas perilaku, mengembangkan dan saling berbagi informasi tentang pekerjaan. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan komunikasi yang efektif dalam sebuah organisasi. Dalam menjalankan pekerjaannya setiap anggota pasti akan berkomunikasi baik komunikasi antar sesama maupun dengan atasan. Komunikasi yang baik akan menjadi sarana yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi melalui SDM. Untuk melancarkan komunikasi yang baik di dalam sebuah organisasi atau perusahaan seorang pemimpin atau atasan memerlukan pola komunikasi dan kerjasama yang baik, dimana antara pimpinan dan karyawan berjalan secara harmonis, dinamis dan pasti. Dengan begitu apa yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif, dengan pengertian bahwa setiap masukan yang diproses akan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan yang diharapkan sesuai perencanaan.
3 Hubungan yang terjadi karena komunikasi ini pun merupakan proses adanya keinginan dari masing-masing individu untuk memperoleh hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan. Seperti pendapat Rudolph F. Verderber dalam Deddy Mulyana, komunikasi memiliki dua fungsi yaitu fungsi sosial untuk tujuan kesenangan, ikatan dengan orang lain, membangun dan memelihara hubungan, fungsi pengambilan keputusan apakah akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu pada saat tertentu 2. Peran komunikasi ini sangat menentukan dalam memberi pengertian, penyampaikan informasi, penyamaan persepsi dan bermusyawarah bersepakat untuk menyelesaikan sebuah masalah atau konflik yang ada. Seperti yang telah disampaikan, di dalam organisasi terdapat atau terjadi komunikasi yaitu diantara sesama anggota, anggota dengan pimpinan, atau anggota dengan bawahan. Komunikasi di dalam organisasi juga menunjukan adanya pemimpinan dan yang dipimpin. Komunikasi dua arah atau timbal balik merupakan bentuk komunikasi yang terjadi diantara pemimpin dan yang dipimpin. Mereka akan saling berinteraksi untuk dapat bekerja sama mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi maupun kelompok guna mencapai tujuan organisasi. Komunikasi organisasi merunjuk pada arah aliran informasi dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi 2 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya Bandung. 2010. Hal 5
4 organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Komunikasi yang terjadi di dalam organisasi berbicara mengenai informasi yang berpindah secara formal yaitu komunikasi kepada bawahan (downward communication), komunikasi kepada atasan (upward communication), komunikasi kepada sesama (horizontal) dan juga secara informal. Adapun Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain dalam rangka membentuk saling pengertian (mutual undestanding) Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi diantara sesama karyawan atau yang berada di dalam satu tingkatan yang sama. Pada komunikasi ini biasanya para anggota akan merasakan kesan yang santai karena bersifat informal sehingga membantu para anggota untuk saling bertukar informasi baik mengenai kepentingan pekerjaan bahkan masalah pribadi. Mereka akan cenderung lebih nyaman pada saat berkomunikasi karena tidak ada suatu tekanan tertentu. Komunikasi kepada bawahan merupakan komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan sedangkan komunikasi kepada atasan dilakukan oleh bawahan kepada atasannya. Pada umumnya yang sering mengalami kendala adalah komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan. Secara psikologis, terkadang para bawahan seperti memiliki suatu tekanan pada saat berbicara kepada atasannya. Seperti yang disampaikan juga oleh Sharma yang dikutip oleh Pace&Faules bahwa ada empat alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat sulit yaitu :
5 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka; 2. Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak tertarik kepada masalah pegawai; 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai; 4. Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai. 3 Adanya hambatan ini akan menggangu jalannya komunikasi di dalam organisasi terutama saat komunikasi dari bawahan kepada atasan terjadi. Sudah seharusnya organisasi memiliki komunikasi yang efektif entah itu komunikasi dari atasan kepada bawahan, bawahan kepada atasan dan juga sesama. Hal ini bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu tantangan bagi Biro Sumber Daya Manusia (BSDM) Unika Atma Jaya untuk mampu menjalankan visi dan misi guna mencapai tujuan Unika Atma Jaya. BSDM merupakan jantung Unika Atma Jaya karena merupakan unit yang mengatur, merencanakan dan mengurus Sumber Daya Manusia yang merupakan unsur utama Unika Atma Jaya Jakarta untuk mampu bersaing dengan instansi pendidikan lainnya dalam melahirkan lulusan yang berkualitas tinggi. BSDM merupakan satu-satunya unit yang dalam kegiatan dan pekerjaan sehari-harinya berhubungan dengan seluruh karyawan yang ada di Unika Atma Jaya. Tidaklah mudah untuk menghadapi dan mengurus karyawan yang memiliki latar belakang yang berbeda salah satunya adalah pendidikan. Berdasarkan data 3 R. Wayne Pace dan Don F. Faules. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Rosda. Hal 191-192
6 yang didapat dari sistem BSDM saat ini jumlah karyawan yang ada di Unika Atma Jaya adalah sebagai berikut: Pendidikan Akhir Honorer PK 20 TENAGA PENDIDIK PK 36 PKL 20 PKL 36 PK- WT T 20 T 36 Grand Total Profesi 26 1 9 23 59 S1 145 2 6 153 S2 328 2 4 23 4 209 570 S3 114 3 1 8 7 1 4 100 238 Spesialis 157 5 6 3 49 220 Total 1240 Tabel 1.1. Daftar Tenaga Pendidik Unika Atma Jaya Jakarta TENAGA KEPENDIDIKAN Pekerjaan Pendidikan Akhir PKWT Tetap Total D1 1 1 D2 1 1 D3 8 41 49 Administrasi PRO 6 6 S1 21 77 98 S2 1 4 5 S3 1 1 SMU 5 69 74 D3 4 4 Penunjang Akademik S1 5 19 24 S2 4 4 SMU 9 9 SD 10 10 Penunjang Umum SMP 1 24 25 SMU 56 56 Total 367 Tabel 1.2. Daftar Tenaga Kependidikan Unika Atma Jaya Jakarta
7 Para karyawan ini tersebar pada 8 Fakultas dan lebih dari 10 unit yang menangani penjaminan mutu, perpustakaan, penelitian, pengabdian masyarakat hingga sumber daya manusia. Berdasarkan jumlah karyawan secara tersebut dengan jumlah anggota BSDM sendiri yang hanya berjumlah 15 orang dapat menggambarkan beban pekerjaan yang dimiliki oleh BSDM. Berhadapan dengan karyawan lain dengan latar belakang yang berbeda menjadikan tugas dan tanggung jawab menjadi tidak mudah. Apalagi BSDM juga menjadi sumber informasi bagi seluruh karyawan di Unika Atma Jaya sehubungan dengan peraturan, kebijakan, sistem dan hal lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia seperti penerimaan karyawan, pelatihan bagi karyawan, remunerasi, pemberian peringatan, pemberian asuransi kesehatan, promosi, mutasi, hingga pesiun. Adanya beban pekerjaan BSDM yang seperti itu, sudah seharusnya komunikasi yang terjadi baik diantara pimpinan kepada bawahan dan juga sebaliknya harus berjalan dengan efektif. Saat ini BSDM dipimpin oleh Prof. Bernadette N. Setiadi, Ph.D., yang merupakan mantan Rektor Unika Atma Jaya ke-12. Selama 54 tahun Unika Atma Jaya berdiri, belum pernah ada seorang mantan Rektor dan Guru Besar dipercayakan untuk memimpin sebuah unit atau bahkan biro yang ada di Unika Atma Jaya. Untuk itu terpilihnya Prof. Bernadette N. Setiadi, Ph.D., sebagai Kepala BSDM merupakan hal yang baru. Berdasarkan hasil pengamatan awal penelitian, peneliti melihat adanya komunikasi yang unik terjadi di BSDM. Saat ini Kepala BSDM tidak hanya
8 menjabat sebagai Kepala BSDM tetapi juga memiliki aktifitas lain yaitu dosen yang masih aktif mengajar, wakil ketua APTIK, ketua Atma Muda, anggota Senat Universitas dan Anggota Dewan Guru Besar. Kesibukan yang dimiliki oleh Kepala BSDM membuat beliau tidak selalu ada ditempat dan sangat sulit untuk ditemui. Tetapi hal tersebut tampak tidak mempengaruhi BSDM dalam menjalankan pekerjaannya. BSDM tetap bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabanya seperti biasanya. Untuk itu menjadi tantangan tersendiri bagi karyawan BSDM untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan tepat dengan kondisi beban pekerjaan yang tinggi, tekanan akan pekerjaan yang juga tinggi karena harus berhadapan dengan seluruh karyawan di Unika Atma Jaya dan terpilihnya Kepala BSDM yang merupakan mantan Rektor Unika Atma Jaya dengan kesibukannya yang tinggi sehingga menyebabkan tidak selalu ada ditempat. Hal ini yang menjadi alasan mengapa peneliti memilih BSDM sebagai tempat penelitian dan tertarik untuk melihat lebih dalam bagaimana komunikasi yang terjadi di dalam BSDM dalam menjalankan visi dan misi guna mencapai tujuan organisasi. 1.2 Fokus Penelitian BSDM sering disebut sebagai jantung dari Unika Atma Jaya karena unit ini berkaitan dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia yang merupakan unsur penting dalam menjalankan roda Unika Atma Jaya. Mengurus 1607 karyawan menjadi tantangan tersendiri bagi BSDM karena harus menjadi media komunikasi dari Universitas kepada karyawan terkait dengan kebijakan, peraturan dan hal-hal
9 yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia. Untuk itu, BSDM harus memiliki dasar komunikasi yang kuat dalam menjalankan tugasnya dan tentu saja untuk mencapai tujuan organisasi. Sehubungan dengan hal itu, peneliti ingin berfokus pada dua hal di bawah ini: 1. Bagaimana pola komunikasi yang terjadi di BSDM? 2. Bagaimana komunikasi antar karyawan di BSDM? 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui, menganalisis dan menggambarkan pola komunikasi pada Biro Sumber Daya Manusia Unika Atma Jaya Jakarta dalam mencapai tujuan organisasi. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis/Akademis Secara teoritis (akademis) hasil penelitian dapat memberikan manfaat yaitu: a. Mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu komunikasi khususnya dalam pengembangan teori pola komunikasi di dalam organisasi; b. Menjadi acuan atau bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti di dalam bidang ilmu komunikasi. 1.4.2. Manfaat Praktis Penelitian ini juga akan memberikan manfaat praktis bagi instansi yang diteliti yaitu: a. Hasil penelitian akan memberikan kontribusi kepada instansi berupa evaluasi mengenani pola komunikasi yang terjadi dalam kesehariannya;
10 b. Menjadi tolak ukur sejauh mana keberhasilan komunikasi antar karyawan yang terjadi di dalam organisasi berpengaruh dalam mencapai tujuannya. 1.4.3. Manfaat Sosial Manfaat sosial juga didapatkan dalam penelitian ini yaitu : a. Mengetahui apa yang menjadi kendala dalam komunikasi antar karyawan di dalam organisasi. Maksudnya adalah semakin mengerti kendala yang sesungguhnya terjadi terlepas dari adanya teori komunikasi sebagai dasarnya; b. Penelitian ini dapat memberikan kesadaran akan pentingnya menjalin komunikasi yang harmonis antar karyawan sehingga tercipta komunikasi yang efektif yang bermanfaat dalam mencapai tujuan organisasi.