BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. kas kepada para pemegang sahamnya (Grinblatt dan Titman, ). Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya perkembangan bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sesuai dengan teori Bird in the hand theory menyatakan bahwa investor lebih

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak. menunggu tersedianya dana operasi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk kegiatan operasional, termasuk perusahaan manufaktur.hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang baik atas setiap usahanya. Husnan (1989) menyatakan bahwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pengorbanan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. resiko dan ketidakpastian yang sulit diprediksi oleh para investor. Menurut Maya

diharapkan akan memberikan return yang tinggi. Potensi pertumbuhan perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga (financial

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDUHULUAN. mengembangkan usahanya perusahaan harus mengembangkan perusahaannya

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang telah dilakukannya. Hal ini dikarenakan dividen merupakan

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya dunia usaha didominasi oleh kelompok perusahaan milik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. jangka pendeknya saja, tetapi juga harus memiliki ketersediaan modal yang cukup

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan-perusahaan. Apabila perusahaan-perusahaan ini dapat. mempengaruhi tingkat perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. BUMN di Indonesia yang terdaftar di BEI periode diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. implikasi pada persaingan antarperusahaan. Untuk itu, sebagai pelaku dari

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan utama didirikannya perusahaan berorientasi laba adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar yang semakin luas menjadikan persaingan usaha semakin ketat. Pasar modal

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sekarang ini, para pelaku pasar dapat memasuki dunia investasi dengan sangat mudah karena didukung oleh keterbukaan informasi. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit diprediksikan oleh para investor. Para investor juga memerlukan analisis terhadap laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai prospek suatu perusahaan. Pada umumnya, tujuan utama dari para investor menanamkan dananya di perusahaan publikuntuk memperoleh dividen atau peningkatan investasi serta meningkatkan kesejahteraan di masa yang akan datang. Kebijakan yang berhubungan dengan pembayaran dividen oleh pihak manajemen, berupa penentuan besarnya dividen yang akan dibagikan dan besarnya saldo laba yang ditahan untuk kepentingan perusahaan disebut kebijakan dividen (Rosdini, 2009). Masalah dalam kebijakan dan pembayaran dividen mempunyai dampak yang sangat penting baik bagi para investor maupun bagi perusahan yang akan membayarkan dividennya. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus-menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, yang sekaligus juga harus memberikan kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya. Tentunya hal ini akan menjadi unik karena kebijakan dividen adalah sangat penting untuk memenuhi harapan para pemegang saham agar mendatangkan keuntungan. Investor akan sangat senang apabila mendapatkan tingkat pengembalian investasinya semakin

tinggi dari waktu ke waktu. Mengingat arti penting laba, baik bagi perusahaan maupun bagi pihak investor, maka manajemen perusahaan berkepentingan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaannya. Manajemen berkepentingan untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan, sementara di lain pihak para investor, mengharapkan adanya pembagian keuntungan atas laba yang diperoleh (dividen). Manajemen perusahaan harus bisa membuat sebuah kebijakan. Kebijakan yang diambil harus bisa memenuhi kebutuhan dana, sedangkan pihak investor memperoleh apa yang diinginkan, sehingga investor tidak mengalihkan investasinya ke perusahaan lain. Grafik 1.1 Rata Rata Dividend Payout Ratio (DPR) Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2015 50% 40% 30% 20% 10% 0% Rata - Rata Dividend Payout Ratio (DPR) Perusahaan Manufaktur Tahun 2011-2015 46% 43% 40% 32% 2011 2012 2013 2014 2015 29% Dividend Payout Ratio Sumber :Data diolahbursa Efek Indonesia dan SahamOK(25 Mei 2016) Grafik 1.1 memperlihatkan pembagian dividen yang diberikan oleh perusahaan pada tahun 2011 2015. Pada tahun 2011 rata rata pembagian dividen perusahaan yaitu sebesar 46% dan pada tahun 2012 mengalami penurunan yaitu sebesar 43%. Lalu pada tahun 2013, 2014 dan 2015juga kembali mengalami penurunan yaitu sebesar 40%, 32% dan 29%.

Berdasarkan fenomena yang terjadi pada perushaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode tahun 2011 2015 hanya sedikit perusahaan yang membayarkan dividen selama empat tahun berturut turut. Dari total 139 perusahaan manufaktur, hanya 49 perusahaan yang mampumembayar dividen selama lima tahun berturut turut (Lampiran 1). Pembayaran dividen mengalami fluktuatif atau cenderung tidak stabil yaitu dengan melihat dari Dividend Payout Ratio (DPR) perusahaan. DPR merupakan rasio yang mengukur berapa besar bagian laba bersihsetelah pajak yang dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham. Faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen menurut Soestrisno (2013) yaitu profitabilitas, likuiditas, leverage dan investasi. Profitabilitas yaitu daya tarik utama bagi pemegang saham dan para calon investor dalam suatu perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini diproksi dengan Return On Asset. (ROA).Alasan peneliti menggunakan ROA,karenamenggambarkan sebagian besar pengelolaan atau penggunaan aset sebuah perusahaan untuk menghasilkan laba, dengan melihat sebagian besar laba bersih setelah pajak yang dihasilkan maka pihak manajemen dapat memilih apakah laba tersebut dapat dibagikan sebagai dividen atau tidak. ROA adalah rasio keuntungan bersih pajak yang juga berarti suatu ukuran untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang diimiliki perusahaan. Hal ini sejalan dengan teori dalam penelitian yang dilakukan oleh Suharli (2007), Vianita dan Aperaningrum (2012) dan Andriyani (2008) yang menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan rasio Return On Asset(ROA) terhadap pembayaran dividen.

Likuiditas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Likuiditas dalam penelitian ini diproksi dengan Current Ratio(CR).Alasan peneliti menggunakan CRkarenamerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki.dengan kata lain aset lancar yang dimiliki perusahaan mampu untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Semakin rendah likuiditas perusahaan semakin kecil kemampuan perusahaan untuk memberikan dividen. Namun fenomena ini berbeda dengan hasil penelitian Suharli (2007),Vianita dan Amperaningrum (2012) serta Susilowati (2005) yang menjelaskan tidak adanya pengaruh signifikan antara current ratio perusahaan dengan pembagian dividen. Akan tetapi hasil penelitian Lubis (2009)membuktikan adanya pengaruh signifikancurrent ratio terhadap pembagian dividen. Leverage yaitu dana yang diperoleh dari hutang jangka panjang dan pendek yang diukur dengan rasio leverage. Leverage dalam penelitian ini diproksi dengan Debt to Total Asset(DTA),alasan menggunakandtakarena dengan melihat rasio hutang terhadap total aset maka pihak manajemen dapat mempunyai bayangan jika nilai DTA kecil maka akan semakin kecil kewajiban perusahaan terhadap pihak kreditur, dengan demikian pihak manajemen dapat mengambil keputusan apakah membagikan dividen atau tidak. Sebaliknya kenaikan persentase dari DTA akan diikuti dengan penurunan pembagian dividen. Hal ini sejalan dengan teori namun berbeda dengan hasil penelitiansusilowati (2005) dan Lubis (2009) yangmembuktikan tidak ada pengaruh DTA terhadap pembagian dividen

Investasi yaitu bertujuan untunk memperoleh penghasilan. Perusahaan dengan perkembangan cepat membutuhkan lebih besar dana untuk pelaksanaan investasi.investment Opportunity Set(IOS) merupakan konsep baru dalam menilai suatu perusahaan dengan mengkombinasikan asset yang dimiliki dan opsi investasi di masa depan. Perbandingan antara nilai buku dan nilai pasar dapat digunakan sebagai pengukur perusahaan yang bertumbuh dan dapat memberikan kesempatan pilihan-pilihan investasi di masa datang bagi investor. IOSdalam penelitian ini diproksi dengan Market to Book Value of Asset (MBVA).Alasan menggunakan MBVAkarenamenurut Smith dan Watts (1992) MBVA merupakan alat ukur yang paling valid dan paling baik untuk menggambarkan IOSperusahaan.Fenomena ini tidak sesuai dengan teori dan tidak sesuai dengan hasil penelitian Suharli (2007) yang menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan IOS terhadap pembagian dividen. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan tersebut juga berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Andriyani (2008) yang menjelaskan adanya pengaruh yang positif dan signifikanios terhadap pembagian dividen.. Kepemilikan manajerial atau managerial ownershipmerupakan kesempatan yang dimiliki oleh manajer untuk memiliki saham dengan kepentingan yang sama dengan pemegang saham untuk memperoleh laba. Pemberian kesempatan manajer untuk terlibat dalam kepemilikan saham bertujuan untuk menyetarakan kepentingan manajer dengan pemegang saham. Keterlibatan manajer tersebut mendorong manajer untuk bertindak secara hati-hati karena mereka akan turut menanggung konsekuensi atas keputusan yang diambilnya. Masalah kepentingan ini merupakan masalah agensi. Masalah agensi timbul

karena adanya pemisahan kepemilikan dan manajemen didalam perusahaan. Pemisahan kepemilikan mengakibatkan manajer dapat bertindak untuk mendapatkan insentif daripada memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Semakin tinggi managerial ownershipmaka akan semakin besar dana yang dialokasikan padalaba ditahan daripada pembayaran dividen. Hasil penelitianhong Vo dan Nguyem (2014) menjelaskan adanya pengaruh managerial ownershipterhadappembagian dividen. Akan tetapi hasil penelitian Rizqia (2013) menjelaskan tidak adanya pengaruh managerial ownershipterhadap pembagian dividen. Berdasarkan penjelasan di atas dan hasil penelitian terdahulu yang tidak konsisten, peneliti tertarik melakukan penelitian lanjutan dengan judul Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen dengan Kepemilikan Manajerial (managerial ownership) sebagai variabel moderatingpada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. 1.2Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang penelitian, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Leverage (DTA) dan Investment Opportunity Set (IOS) secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Apakah Kepemilikan Manajerial (Managerial Ownership)mampu memoderasi hubungan antara variabel Profitabilitas (ROA), Likuiditas (CR), Leverage (DTA) dan Investment Opportunity Set (IOS) dengan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di Bura Efek Indonesia 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untukmenguji dan menganalisis pengaruhprofitabilitas (ROA),Likuiditas (CR), Leverage (DTA) dan Investment Opportunity Set(IOS) berpengaruh secara simultan maupun secara parsial terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menguji dan menganalisis kemampuankepemilikan Manajerial (managerial ownership)memoderasi hubungan antara variabel Profitabilitas (ROA),Likuiditas (CR), Leverage (DTA) dan Investment Opportunity Set(IOS)dengan kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Hasill penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: 1. Bagi peneliti sendiri untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen.

2. Untuk peneliti selanjutnya adalah memberikan referensi penelitian selanjutnya yang diharapkan dapat melengkapi temuan-temuan empiris berhubungan dengan kebijakan dividen. 3. Bagi manajemen diharapkan dapat bermanfaat bagi manajemen perusahaan untuk dijadikan bahan pertimbangan dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk saat ini dan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. 1.5 Originalitas Penelitian ini merupakan replikasi dari Suharli (2007) dan Wahyuni (2015). Penelitian Suharli (2007) yang berjudul Pengaruh Profitability dan IOSTerhadap Kebijakan Dividen dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek JakartaPeriode 2002-2003). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu likuiditas dapat digunakan sebagai variabel moderating karena mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi profitabilitas dan IOS, tetapi secara parsial hanya variabel profitabilitas yang dapat mempengaruhi kebijakan jumlah pembagian dividen perusahaan, sedangkan IOStidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan dividen. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Penelitian ini menggunakan proksi Return on Investment (ROI) sebagai ukuran profitabilitas perusahaan, menggunakan proksi fixed asset sebagai ukuran kesempatan investasi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Suharli (2007) adalah terletak pada penambahan variabel independen yaitu Return on Asset (ROA), Current Ratio dan Debt to Total Asset(DTA), serta pengubahan variabel moderating Kepemilikan

Manajerial (Managerial Ownership), periode waktu penelitian yang lebih lama yaitu tahun 2011 sampai tahun 2015 dan jenis perusahaan yang di teliti yaitu perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia. Dan menggunakan MBVA (Market Book Value Asset) dalam mengukurinvestment Opportunity Set. Penelitian Wahyuni (2015) yang berjudul Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas Terhadap Besarnya Dividen Yang Dibagikan Kepada Pemegang Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu bahwa secara parsial variabel profitabilitas dan likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya dividen dan secara simultanprofitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap besarnya dividen.penelitian ini menggunakan proksi Return on Equity (ROE) sebagai ukuran profitabilitas perusahaan, menggunakan proksi Current Ratiosebagai ukuran likuiditas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Wahyuni (2015) yaitu terletak pada penambahan variabel independen yaitu Return on Asset (ROA),Debt to Total Asset(DTA) dan Investment Oppurtunity Set (IOS) serta penambahan variabel moderating Kepemilikan Manajerial (managerial ownership), periode waktu penelitian yang lebih lama yaitu tahun 2011 sampai tahun 2015 dan jenis perusahaan yang di teliti yaitu perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia. Ringkasan Originalitas Penelitian berdasarkan uraian diatas tercantum pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Originalitas Penelitian Perbedaan Peneliti Sebelumnya Penelitian Ini (2016) Variabel Independen Variabel Moderating Periode Penelitian Objek Penelitian Suharli (2007) Wahyuni (2015) Profitabilitas dan Investment Oppurtunity Set Likuiditas Profitabilitas dan Likuiditas Tidak Menggunakan Variabel Moderating Profitabilitas, Likuiditas, Leverage dan Investment Oppurtunity Set Kepemilikan Manajerial 2002-2003 2011-2015 2011-2015 Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia