Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIDOHARJO KABUPATEN SRAGEN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

Dinamika Kesehatan Vol.6 No. 1 Juli 2015 Rahayu et al.,persalinan Tindakan...

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Tingkat Pengetahuan Bidan Tentang Penanganan Infeksi Pada Bayi Akibat Ketuban Pecah Dini Di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keadaan kehamilan kembar sebetulnya abnormal yang mungkin terjadi

Seprianus Lahal 1, Suhartatik 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. program kesehatan reproduksi. Sebaik apapun program yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

JUNAINA Karya Tulis Ilmiah STIKes U BUDIYAH Banda Aceh. Abtract

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PENGHASILAN IBU MENYUSUI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU HAMIL DI PUSKESMAS MANTRIJERON

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

GAMBARAN PENGETAHUAN TENTANG PENGISIAN PARTOGRAF PADA MAHASISWI TINGKAT II AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI POLINDES KHARISMA DEPOK CONDONG CATUR

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

PERSIAPAN PERSALINAN IBU HAMIL DITINJAU DARI JUMLAH PERSALINAN DAN JUMLAH KUNJUNGAN KEHAMILAN

Yusnidar 1*) ABSTRAK. 1. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

NURJANNAH NIM

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah kematian perinatal sebesar orang. Dari jumlah

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. akan mengalami perubahan dalam dirinya baik fisik maupun psikologis. Dua

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 6, No. 3 Oktober 2010

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara mandiri atau bersama-sama dalam satu organisasi

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI INTRA UTERINE DEVICE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

Jurnal Kesehatan Kartika 27

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

Transkripsi:

GAMBARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS ISTRI SELAMA HAMIL DITINJAU DARI DARI PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN SUAMI TENTANG KEHAMILAN DI POLINDES SAKURA DESA LAM GEU EU KECAMATAN PEUKAN BADA ACEH BESAR ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh Inti Sari Dalam konsep suami siaga seorang suami dengan istri yang sedang hamil diharapkan siap mewaspadai setiap resiko kehamilan yang muncul, menjaga agar tidak melakukan kegiatan yang mengganggu kesehatan dan kehamilan. Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan pada 10 orang ibu hamil hanya 4 yang ditemani oleh suaminya saat melakukan kunjungan ulang, 6 lainnya tidak ditemani, dikarenakan pekerjaan suami yang sebagian besar adalah buruh dan petani. Untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil di Tinjau dari Pengetahuan, Pendidikan dan Pekerjaan Suami Tentang Kehamilan di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu Tahun 2012. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan design cross sectional yaitu untuk mengetahuan Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikolgis Istri Selama Hamil Ditinjau Dari Pengetahuan, Pendidikan Dan Pekerjaan Suami Tentang Kehamilan, jumlah populasi 38 responden, sampel ditentukan dengan metode total sampling. Penelitian dilakukan pada tanggal 02-11 Agustus 2012 di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu. Cara pengolahan data dilakukan secara manual atau secara univariat. Dari 15 responden yang berpengetahuan cukup terdapat 6 responden (40%) yang terpenuhi, 18 responden yang berpendidikan dasar terdapat 9 responden (50%) yang terpenuhi, dari 21 responden yang pekerjaannya tidak tetap terdapat 10 responden (47,6%) yang terpenuhi. Suami yang berpengetahuan cukup dan pemenuhan kebutuhan istri selama hamil sebanyak 15 responden (39,5%), suami yang berpendidikan dasar sebanyak 18 responden (47,4%) dan suami yang pekerjaannya tidak tetap sebanyak 21 responden (55,2%). Diharapkan kepada tenaga kesehatan dalam hal ini bidan, lebih meningkatkan penyuluhan dan bimbingan kepada kaum bapak khususnya pengetahuan tentang istri selama hamil. Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Pekerjaan, Pemenuhan Kebutuhan Psikologis. PENDAHULUAN Dalam masyarakat modern dan keanekaragaman melibatkan ayah dalam proses melahirkan. Ia dan juga ibu membaca tentang proses pertumbuhan dalam rahim. Proses kehamilan dan bersama-sama terlibat dalam setiap tahap menuju persalinan (Jones, dkk 2005). Menjadi seorang ayah tidak dimulai dari kelahiran anak, melainkan terlibat dengan kehamilan pasangan dari awal. Hampir semua wanita dibantu oleh 1

kehadiran pasangan mereka, pada kunjungan pertama kelahiran (Stoppard, 2002). Menurut World Health Organization (WHO), kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam empat puluh dua hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap persalinan. Diperkirakan 585.000 perempuan meninggal setiap harinya akibat komplikasi kehamilan, proses kelahiran dan aborsi yang tidak aman akibat kehamilan yang tidak diinginkan. Hampir semua kasus kematian ini sebenarnya dapat dicegah. WHO juga melaporkan, sekitar 80 % kematian maternal merupakan akibat meningkatnya komplikasi selama kehamilan, persalinan dan setelah melahirkan (BKKBN, 2004). Suami harus memberikan perhatian penuh kepada masalah kehamilan istrinya. Misalnya saling berdiskusi mengenai perkembangan janinnya dan sama-sama mencari informasi mengenai kehamilan dari berbagai sumber maupun dengan bertukar pengalaman. Suami juga menemani istri memeriksakan kehamilan setiap kali kunjungan dan mendiskusikan rencanarencana ke depan bagi calon bayinya (BKKBN, 2004). Dalam konsep suami siaga seorang suami dengan istri yang sedang hamil diharapkan siap mewaspadai setiap resiko kehamilan yang muncul, menjaga agar istri tidak melakukan kegiatan yang mengganggu kesehatan dan kehamilannya, serta segera mengantar ke rujukan terdekat bila ada tanda-tanda komplikasi kehamilan. Jika peran SIAGA (siap antar jaga) ini dijalankan, diharapkan keterlambatan yang kerap menjadi ibu penyebab kematian ibu melahirkan tidak terjadi. Keterlambatan yang dimaksud mencakup terlambat mengetahui kelainan kehamilan dan persalinan, terlambat memutuskan untuk segera ke fasilitas pelayanan kesehatan, terlambat menerima perawatan yang tepat (Depkes RI, 2006). Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu, mulai Januari 2012 sampai Mei 2012 terdapat 38 orang ibu hamil, yang berarti 38 orang suami. Dari pengalaman peneliti saat praktek di Polindes tersebut, dan peneliti mengamati dari 10 ibu hamil hanya 4 orang ibu hamil yang ditemani suaminya saat melakukan kunjungan atau datang untuk mendapatkan pelayanan antenatal care dan peneliti juga mengamati di desa tersebut ratarata pekerjaan suami, buruh dan petani. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil Di Tinjau Dari Pengetahuan, Pendidikan dan Pekerjaan Suami Tentang Kehamilan Di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu Tahun 2012. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka yang peneliti ingin mengetahui Bagaimana Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil di Tinjau Dari Pengetahuan, Pendidikan dan Pekerjaan Suami Tentang Kehamilan di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu Tahun 2012?. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu Tahun 2012 di tinjau dari Pengetahuan. 2

2. Untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil di Polindes sakura Desa Lam Geu Eu Tahun 2012 di Tinjau dari Pendidikan. 3. Untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu Tahun 2012 di Tinjau dari Pekerjaan. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil, dapat mendeteksi komplikasi-komplikasi selama kehamilan dan dapat melakukan rujukan segera. 2. Bagi Responden Dapat memberikan masukan atau pengetahuan bagi suami yang mempunyai istri yang sedang hamil agar lebih memahami pentingnya istri selama hamil. 3. Bagi Institusi Kesehatan Dapat memberikan masukan dalam perbaikan mutu pelayanan kebidanan khususnya pada pemeriksaan dan pemantauan antenatal dalam angka menurunkan AKI dan AKB. 4. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai bahan masukan dalam membimbing dan menambah pengetahuan mahasisswa dalam asuhan kebidanan. Kerangka Konsep Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan akan berpengaruh kepada perilaku kesehatan yang akan menjadi indikator kesehatan masyarakat. Berdasarkan teori diatas peneliti hanya mengambil pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan pengetahuan suami sebagai variabel yang diteliti. Untuk lebih jelasnya maka konsep pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Pengetahuan Pendidikan Pekerjaan Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dangan desain crossectional yaitu untuk mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil di Tinjau dari Penegtahuan, Pendidikan dan Pekerjaan Suami Tentang Kehamilan di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu. Populasi Dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh suami yang mempunyai istri yang sedang hamil dan melakukan kunjungan untuk mendapatkan pelayanan antenatal di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu, yang berjumlah 38 orang. 2. Sampel Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Tempat dan Waktu Penelitian Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama hamil Penelitian ini dilaksanakan di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu pada tanggal 2 sampai 11 agustus 2012. 3

Cara Pengumpulan Data a. Data Primer Data primer yaitu data yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden (suami) yang berisi pertanyaan tentang pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan. Dan responden diminta untuk memberikan jawaban sesuai dengan alternatif pilihan jawaban. b. Data Sekunder Data yang didapatkan dari laporan Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang berjumlah 12 pertanyaan, yang diantaranya 10 pertanyaan tentang pengetahuan suami, 1 pertanyaan tentang pendidikan dan 1 pertanyaan tentang pekerjaan. 6 pernyataan tentang istri selama hamil. Cara Pengolahan Data Metode pengolahan data dilakukan melalui suatu proses dengan tahapan seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006) sebagai berikut 1. Editing data (memeriksa), yaitu dilakukan setelah semua data terkumpul melalui pengecekan daftar isian. Tahap ini bertujuan untuk memeriksa kelengkapan isian data. 2. Coding data (memberikan kode), yaitu memberi tanda kode terhadap kuesioner yang telah diisi dengan tujuan untuk mempermudah proses pengolahan data selanjutnya. 3. Transfering (mentransfer data), yaitu tahap untuk memindahkan data ke dalam table pengolahan data. 4. Tabulating (data bentuk table) data adalah melakukan klarifikasi data, yaitu mengelompokkan data variable masing-masing berdasarkan kuesioner untuk dimasukkan ke dalam table. Analisa Data Analisa data di lakukan dengan cara analisis univariat, data yang diperoleh dari kuesioner dimasukan dalam distribusi frekuensi, kemudian ditentukan persentasenya untuk tiaptiap kategori. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Isteri Selama Hamil No Pemenuhan f % Kebutuhan Psikologis Isteri Selama Hamil 1. Terpenuhi 20 52,6 2. Tidak Terpenuhi 18 47,4 Total 38 100 Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukan bahwa dari 38 responden dipolindes Sakura Desa Lam Geu Eu sebagian besar pemenuhan kebutuhan psikologis isteri selama hamil tidak terpenuhi sebanyak 18 responden (47,4%). 4

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Suami Tentang Kehamilan No Pengetahuan f %. 1. Baik 13 34,2 2. Cukup 15 39,5 3. Kurang 10 26,3 Total 38 100 Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukan bahwa dari 38 responden di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu sebagian besar Pengetahuan suami tentang kehamilan berpengetahuan cukup sebanyak 15 responden (39,5%). Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pendidikan Suami Ibu Hamil No Pendidikan f %. 1. Tinggi 8 21 2. Menengah 12 31,6 3. Dasar 18 47,4 Total 38 100 Berdasarkan tabel 3 di atas menunjukan bahwa dari 38 responden di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu sebagian besar berpendidikan dasar sebanyak 18 responden (47,4%). Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Suami Ibu Hamil No. Pekerjaan f % 1. Tetap 17 44,8 2. Tidak Tetap 21 55,2 Total 38 100 Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukan bahwa dari 38 responden di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu sebagian besar pekerjaan suami ibu hamil bekerja tidak tetap sebanyak 21 responden (55,2%). Tabel 5 Persilangan Pengetahuan dengan Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Isteri Selama Hamil No Pengetahuan Pemenuhan kebutuhan psikologis Isteri selama hamil Jumlah % Terpenuhi % Tidak % Terpenuhi 1. Baik 11 84,6 2 15,4 13 100 2. Cukup 6 40 9 60 15 100 3. Kurang 3 30 7 70 10 100 Total 20 52,6 18 89,6 38 100 Berdasarkan tabel 5 di atas dapat dilihat bahwa dari 13 responden yang berpengetahuan baik (84,6%) pemenuhan kebutuhannya terpenuhi 5

dibandingkan dengan responden yang pengetahuanya kurang (70%) pemenuhan kebutuhanya tidak terpenuhi. Persilangan pendidikan dengan pemenuhan kebutuhan psikologis istri selama hamil. Tabel 6 Persilangan Pendidikan dengan Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Isteri Selama Hamil No Pendidikan Pemenuhan kebutuhan psikologis Isteri selama hamil Jumlah % Terpenuhi % Tidak % Terpenuhi 1. Tinggi 6 75 2 25 8 100 2. Menengah 5 41,7 7 58,3 12 100 3. Dasar 9 50 9 50 18 100 Total 20 52,6 18 47,4 38 100 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa dari 8 responden yang berpendidikan tinggi (75%) pemenuhan kebutuhannya terpenuhi dibandingkan dengan responden yang berpendidikan dasar (50%) pemenuhan kebutuhanya tidak terpenuhi. Table 7 Persilangan Pekerjaan dengan Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Isteri Selama Hamil No Pekerjaan Pemenuhan kebutuhan psikologis Isteri selama hamil Jumlah % Terpenuhi % Tidak % Terpenuhi 1. Tetap 10 58,8 7 41,2 17 100 2. Tidak Tetap 10 47,6 11 52,4 21 100 Total 20 52,6 18 47,4 38 100 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa dari 17 responden yang berkerja tetap (58,8%) pemenuhan kebutuhanya terpenuhi dibandingkan dengan responden yang bekerja tidak tetap (52,4%) pemenuhan kebutuhanya tidak terpenuhi. 6

PEMBAHASAN Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian dari 38 orang sampel, 13 orang berpengetahuan baik (3 4,2%), 15 orang berpengetahuan cukup (39,5%) dan 10 orang berpengetahun kurang (26,3%). Dari hasil tabulasi silang pada tabel 5.5 yang berpengetahuan baik, pemenuhan kebutuhan terpenuhi 11 responden (84,6%) dan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi 2 responden (15,4%). Pengetahuan cukup, pemenuhan kebutuhan terpenuhi 6 responden (40%) dan pemenuhan kebutuhan tidak terpenuhi 9 responden (70%). Pengetahuan kurang, pemenuhan kebutuhan terpenuhi 3 responden (30%) dan pemenuhan kebutuhan tidak terpenuhi 7 responden (70%). Pengetahuan menurut Davenport (2007)merupakan panduan yang cair dari pengalaman, nilai, informasi kontekstual, dan kepakaran yang memberikan kerangka berfikir untuk menilai dan memadukan pengalaman dan informasi baru. Ini berarti pengetahuan berbeda dengan informasi, informasi jadi pengetahuan bila menjadi proses seperti perbandingan, konsekwensi, perhubungan dan perbincangan. Peneliti dapat berasumsi bahwa istri selama hamil dipengaruhi oleh pengetahuan suami tentang pemenuhan kebuutuhan psikologis istri selama hamil. Semakin tinggi pengetahuan seorang suami maka akan semakin terpenuhi pula kebutuhanpsikologis istri selama hamil. Terbukti dengan adanya hasil tabulasi silang antara pengetahuan suami dengan pemenuhan kebutuhan psikologis istri selama hamil, suami yang berpengethaunya baik pemenuhan kebutuhan psikologis istri selama hamil terpenuhi sedangkan yang pengetahunya kurang pemenuhan kebutuhan istri tidak terpenuhi. Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 38 orang sampel, 8 orang responden berpendidikan tinggi (21%), 12 orang responden berpendidikan menengah (31,5%), dan pendidikan dasar 18 responden (47,4%). Dari hasil tabulasi silang pada tabel 5.6 suami yang berpendidikan tinggi pemenuhan kebutuhan terpenuhi 6 responden (75%) dan yang pemenuhan kebutuhan tidak terpenuhi 2 responden (25%). Suami yang berpendidikan menengah pemenuhan kebutuhan terpenuhi 5 responden (41,7%) dan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpenuhi 7 responden (58,3%). Suami yang berpendidikan dasar pemenuhan kebutuhan terpenuhi 9 responden (50%) dan pemenuhan kebutuhan tidak terpenuhi 9 responden (50%). Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang di harapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003). Peneliti dapat berasumsi bahwa istri selama hamil dapat dipengaruhi oleh pendidikan suami. Semakin tinggi pendidikan suami maka akan semakin terpenuhi pula kebutuhan psikologis istri selama hamil. Terbukti dengan adanya tabulasi silang antara pendidikan suami dengan pemenuhan kebutuhan istri selama hamil, suami yang pendidikanya tinggi pemenuhan kebutuhan psikologis istri terpenuhi sedangkan suami yang pendidikanya 7

dasar pemenuhan kebutuhan istri tidak terpenuhi. Pekerjaan Berdasarkan hasil penelitian dari 38 sampel, suami yang pekerjaanya tetap berjumlah 17 responden (44,8%) dan yang tidak bekerja tetap 21 responden (55,2%). Dari hasil tabulasi silang pada tabel 5.7, 10 responden (58,8%) pemenuhan kebutuhan terpenuhi, dari suami yang pekerjaanya tetap dan yang pemenuhan kebutuhan tidak terpenuhi 7 responden (41,2%). Pemenuhan kebutuhan terpenuhi dari suami yang pekerjanya tidak tetap 10 responden (47,6%) dan pemenuhan kebutuhan tidak terpenuhi 11 responden (52,4%). Menurut Notoatmodjo (2003), pekerjaan lebih banyak resiko menurut sifat pekerjaan juga akan berpengaruh pada lingkungan kerja dan sifat sosial ekonomi karyawan pada pekerjaan tertentu, maka makin tinggi pengetahuan seseorang makin mudah seseorang memperoleh dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Peneliti berasumsi bahwa istri selama hamil dipengaruhi oleh pekerjaan suami. Suami yang pekerjaannya tetap maka pemenuhan kebutuhan istri selama hamil akan terpenuhi dan suami yang pekerjaanya tidak tetap maka kebutuhan istri selama hamil tidak terpenuhi karena keterbatasan ekonomi keluarga yang mereka hadapi. Terbukti dengan adanya tabulasi silang antara pekerjaan dengan kebutuhan psikologis istri, suami yang pekerjaanya tetap kenutuhan psikologis istri selama hamil terpenuhi dan suami yang pekerjaanya tidak tetap kebutuhan psikologis istri selama hamil tidak terpenuhi. KESIMPULAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang gambaran pemenuhan kebutuhan psikologis istri selama hamil ditinjau dari pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan suami tentang kehamilan di polindes sakura desa lam geu eu kecamatan peukan bada aceh besar. Maka dapat disimpulkan kesimpulan dan saran sebagai berikut. 1. Dapat mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Istri Selama Hamil di Tinjau dari Pengetahuan, Pendidikan dan Pekerjaan Suami Tentang Kehamilan di Polindes Sakura Desa Lam Geu EU Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar Tahun 2012. 2. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang ditinjau dari pengetahuan suami yang memiliki pengetahuan tentang istri selama hamil dalam katagori cukup berjumlah 15 responden (39,5%). 3. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang ditinjau dari pendidikan suami yang memiliki pengetahuan tentang istri selama hamil dalam katagori Dasar berjumlah 18 responden (47,4%). 4. Hasil yang diperoleh dari penelitian yang ditinjau dari pekerjaan suami yang memiliki pengetahuan tentang istri selama hamil dalam katagori tidak tetap berjumlah 21 responden (55,2%). 8

Saran 1. Bagi Peneliti Diharapkan kepada peneliti lain untuk melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan sampel atau daerah yang lebih luas sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih bermakna. 2. Bagi Responden Diharapkan bagi suami yang mempunyai istri yang sedang hamil untuk lebih memahami pentingnya istri selama hamil agar perkembangan kehamilan istri berjalan dengan baik. 3. Bagi Institusi Kesehatan Diharapkan kepada tenaga kesehatan dalam ha inin bidan, baik di desa maupun di Polindes Sakura Desa Lam Geu Eu Kecamatan Peukan Bada Aceh Besar. Lebih meningkatkan penyuluhan dan bimbingan kepada kaum Bapak khususnya pengetahuan tentang istri selama hamil. 4. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan sebagai bahan referensi bacaan., 2006, Kesehatan Reproduksi, Jakarta Davenport, 2007. Pengukuran Pengetahuan. Pdd. Pbl. Jakarta. Notoatmodjo, 2002, Pengantar Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta., 2005, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta, Rineka Cipta. BKKBN, 2004, Kesehatan Reproduksi Remaja, Jakarta. Depkes RI, 2003, Profil Kesehatan Reproduksi Indonesia, Jakarta, Worlt Health Organization. 9