PEMODELAN MATEMATIKA ALIRAN FLUIDA PADA RADIATOR MOBIL TIPE SR (SINGLE ROW)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR

PEMODELAN WIND TURBINE ROTOR TIPE HAWT (HORIZONTAL AXIS WIND TURBINE) MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

ANALISIS NUMERIK PROFIL SEDIMENTASI PASIR PADA PERTEMUAN DUA SUNGAI BERBANTUAN SOFTWARE FLUENT. Arif Fatahillah 9

ANALISA SISTEM PENDINGIN KAPASITAS GPM PADA MESIN DIESEL DI PLTD TITI KUNING

PEMODELAN DAN SIMULASI NUMERIK SEBARAN AIR PANAS SPRAY POND MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

LAPORAN KERJA PRAKTEK 1 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN SISTEM SIRKULASI AIR PENDINGIN KONDENSOR PERALATAN PIROLISIS SAMPAH PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan bidang teknologi mesin sekarang ini, khususnya otomotif

Aplikasi Persamaan Bessel Orde Nol Pada Persamaan Panas Dua dimensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN LITERATUR

1. PENDAHULUAN. kemajuan teknologi. Tahun 1885, Karl Benz membangun Motorwagen,

Analisa Penurunan Suhu Pada Pendingin Mesin Sterling Engine Stem. Mualim, Nidia Yunarsih, Nugroho P. Ariyanto. Teknik Mesin,Politeknik Negeri Batam

II. TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH DASAR-DASAR mesin

Analisis Perpindahan Panas Pada Cooler Tank FASSIP - 01

Analisa Unjuk Kerja Heat Recovery Steam Generator (HRSG) dengan Menggunakan Pendekatan Porous Media di PLTGU Jawa Timur

BAB I. Pendahuluan. Daihatsu Charade pada generasi pertama yaitu Daihatsu Charade G10

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA COOLER TANK FASSIP - 01

ANALISIS SIRKULASI UDARA PADA TANAMAN KOPI BERDASARKAN TINGKAT KEKASARAN TUMBUHAN DAN POLA TANAM GRAF TANGGA PERMATA MENGGUNAKAN METODE VOLUME HINGGA

BAB VII PENDINGINAN MOTOR

DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk selalu mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada suatu

COOLING SYSTEM ( Sistim Pendinginan )

RANCANG BANGUN TEMPORARY AIR CONDITIONER BERBASIS PENYIMPANAN ENERGI TERMAL ES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. PLTU 3 Jawa Timur Tanjung Awar-Awar Tuban menggunakan heat. exchanger tipe Plate Heat Exchanger (PHE).

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

SOLUSI ANALITIK MASALAH KONDUKSI PANAS PADA TABUNG

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik BINSAR T. PARDEDE NIM DEPARTEMEN TEKNIK MESIN

LAPORAN TUGAS AKHIR MODIFIKASI KONDENSOR SISTEM DISTILASI ETANOL DENGAN MENAMBAHKAN SISTEM SIRKULASI AIR PENDINGIN

PENYELESAIAN MODEL DISTRIBUSI SUHU BUMI DI SEKITAR SUMUR PANAS BUMI DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H.

RANCANG BANGUN SISTEM SIMULASI PENDINGIN MESIN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATmega128L TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan utama dalam sektor industri, energi, transportasi, serta dibidang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

BAB II PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

MODEL MATEMATIKA DENGAN SYARAT BATAS DAN ANALISA ALIRAN FLUIDA KONVEKSI BEBAS PADA PELAT HORIZONTAL. Leli Deswita 1)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Radiator

BAB II PESAWAT PENGUBAH PANAS (HEAT EXCHANGER )

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

TINJAUAN FAKTOR PENGOTORAN ( FOULING ) TERHADAP PRESTASI RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOBIL

Gambar 1. Motor Bensin 4 langkah

MODIFIKASI SALURAN OLI KE MEKANISME KATUP HUBUNGANNYA DENGAN PENURUNAN SUHU OLI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 TAK

RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN SATU PASS, SHELL TIGA PASS UNTUK MESIN PENGERING EMPON-EMPON

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata termodinamika berasal dari bahasa Yunani yaitu therme (kalor) dan. dynamis (gaya) yang dikaji secara formal dimulai pada awal abad ke-19.

II. TINJAUAN PUSTAKA. iterasi Picard di dalam persamaan diferensial orde pertama, perlu diketahui

Solusi Persamaan Laplace Menggunakan Metode Crank-Nicholson. (The Solution of Laplace Equation Using Crank-Nicholson Method)

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR

ANALISIS KESTABILAN MODEL DINAMIK ALIRAN FLUIDA DUA FASE PADA SUMUR PANAS BUMI. Jl. Prof. H. Soedarto, S.H. Semarang 50275

Journal of Mechanical Engineering Learning

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

SISTEM PAKAR DIAGNOSA OVERHEATING PADA KENDARAAN BERSISTEM PENDINGIN AIR (LIQUID COOLING SYSTEM)

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB II LANDASAN TEORI

Created by Training Department Edition : April 2007

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PROSES PENYEBARAN LIMBAH CAIR PADA AIR TANAH

RANCANG BANGUN ALAT PENUKAR KALOR (HEAT EXCHANGER) BERSIRIP HELICAL DENGAN MEMANFAATKAN GAS BUANG SEPEDA MOTOR SEBAGAI PEMANAS AIR

PENGUJIAN PERBANDINGAN UNJUK KERJA ANTARA SISTEM AIR-COOLED CHILLER

RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE FIN TIGA PASS SHELL SATU PASS UNTUK MESIN PENGERING EMPON-EMPON

BAB III. PERAWATAN SISTEM PENDINGIN (Radiator) MESIN BUS DI PT SAFARI DHARMA SAKTI

TUGAS AKHIR. Analisa Performansi dan Perancangan Ulang Radiator Sebagai Optimasi Cooling System pada Mesin Sinjai

ANALISA PERFORMANSI HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN MAIN ENGINE FIREBOAT WISNU I (Studi Kasus untuk Putaran Main Engine rpm)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber panas bumi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGERINGAN REMPAH-REMPAH MENGGUNAKAN ALAT ROTARY DRYER

Perancangan dan Pengujian Radiator Tester Skala Laboratorium yang Terintegrasi Pengatur Putaran Mesin dan Hembusan Angin (Regulator Wind Blower )

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ENTROPI. Untuk gas ideal, dt dan V=RT/P. Dengan subtitusi dan pembagian dengan T, akan diperoleh persamaan:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA PERFORMANSI COOLER LUBE OIL DENGAN KAPASITAS 300 TON/JAM PADA UNIT 2 DI PLTU LABUHAN ANGIN LAPORAN TUGAS AKHIR

Gambar 1 menunjukkan komponen-komponen yang menjalankan mobil kriogenik (cryocar) ini. Nitrogen cair yang sangat dingin disimpan dalam tangki

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

PENGARUH BILANGAN REYNOLDS TERHADAP KARAKTERISTIK KONDENSOR VERTIKAL TUNGGAL TIPE CONCENTRIC TUBE COUNTER CURRENT

Pipa pada umumnya digunakan sebagai sarana untuk mengantarkan fluida baik berupa gas maupun cairan dari suatu tempat ke tempat lain. Adapun sistem pen

10/3/2011. panas. massa, kecepatan alir volumetrik dan sifat-sifat fluida lokal.

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS GEOMETRI FIN DATAR PADA HEAT EXCHANGER DENGAN ANSYS FLUENT

Prosiding Matematika ISSN:

ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN ASAP PADA KEBAKARAN RUMAH

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

UNIVERSITAS DIPONEGORO MODIFIKASI DAN PERHITUNGAN PERPINDAHAN KALOR PADA ALAT PENUKAR KALOR RADIATOR DEBIT ALIRAN AIR 0,002 M 3 /MENIT TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH VARIASI SUDU KIPAS RADIATOR TERHADAP PERFORMASI MESIN PENDINGIN PADA MOBIL TOYOTA K3-VI, 1300 CC. Mastur 1, Nugroho Aji

EFEKTIVITAS TATA LETAK SEA CHEST TERHADAP PENDINGINAN MOTOR INDUK KAPAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. temperatur di bawah 123 K disebut kriogenika (cryogenics). Pembedaan ini

STUDI PENGARUH PENDINGINAN OLI DENGAN SISTEM RADIATOR PADA SEPEDA MOTOR SUZUKI SHOGUN 110 CC

BAGIAN-BAGIAN UTAMA MOTOR Bagian-bagian utama motor dibagi menjadi dua bagian yaitu : A. Bagian-bagian Motor Utama yang Tidak Bergerak

PENERAPAN METODE ELEMEN HINGGA UNTUK SOLUSI PERSAMAAN STURM-LIOUVILLE

PERPINDAHAN PANASPADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGERDI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

METODOLOGI PENELITIAN

KONSENTRASI OTOMOTIF JURUSAN PENDIDIKAN TEKIK MOTOR

Bab 1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI

2 TKM4105 Fisika 1 C1 2 TKM4103 Kimia Dasar A 2 TKM4103 Kimia Dasar B 2

Transkripsi:

PEMODELAN MATEMATIKA ALIRAN FLUIDA PADA RADIATOR MOBIL TIPE SR (SINGLE ROW) Juanda Brahmanto 1, Arif Fatahillah 2, Dafik 3 Abstract. Radiator is heat exchanger which used in the cooling system of inside combustion engine, especially car and motorbike, but there are many tipe are used in airplane engine with piston and train engine. In car and motorbike engine, radiator use a liquid as cooler which this liquid will absorb heat from engine cylinder until head cylinder, next the liquid will flow into radiator to be cooled using outside air and if the liquid temperature is decrease, it will be pumped back to engine. This research is to create a mathematic modelling about fluid flow inside a radiator car with single row type. Mathematic model which created is a differential equation based on phisic law in two dimension. The force which effected in this radiator is a initial temperature, velocity of fluid, and viscousity of the fluid. The equation which used in this model is mass equation. Keyword : Radiator, Mathematic Modelling, Mass Equation PENDAHULUAN Transportasi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat diindonesia. Ini disebabkan Karena beberapa faktor yang salah satunya karena keadaan geografis Indonesia yang memiliki banyak pulau besar dan kecil. Di Indonesia terdapat berbagai macam sarana transportasi yaitu transportasi darat, laut, dan udara. Mobil merupakan salah satu sarana transportasi darat di Indonesia yang menempati urutan kedua pada tahun 2013 dengan jumlah 11.484.514 unit dari total keseluruhan kendaraan yang ada di Indonesia yaitu sebanyak 104.118.969 unit (www.bps.go.id). Pada mobil, ada beberapa sistem yang bekerja agar mobil tersebut mampu berfungsi normal, salah satunya yang sangat penting yaitu sistem kelistrikan, sistem starter, sistem bahan bakar, sistem pengapian, sistem pengisian, sistem pendingin, system pelumasan, dan sistem pembuangan gas bekas. Salah satu sistem yang sangat penting yaitu sistem pendingin. Pada sistem pendingin mobil terdapat komponen-komponen yang sangat mempengaruhi kinerja dari suatu mobil salah satunya yaitu radiator. Radiator berfungsi melepaskan panas mesin yang diserap oleh fluida yang terdapat pada sistem pendingin. Jika radiator tidak berfungsi dengan baik, maka pada mesin mobil akan terjadi kelebihan panas (overheating) dan akan berdampak buruk pada mesin 1 Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember 3 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember

113 Kadikma, Vol. 8, No. 1, hal. 112-117, April 2017 itu sendiri. Untuk mengetahui hal tersebut, diperlukan cara untuk membuat model dari radiator mobil tersebut. Berdasarkan bentuk sirip-sirip pendinginnya, radiator terbagi menjadi 2 yaitu tipe plat (flat fin type) dan tipe lekukan (corrugated fin type). Banyak variasi dari tipe pada inti radiator, akan tetapi tipe yang banyak digunakan saat ini adalah inti radiator tipe SR (Single Row) dengan tipe sirip yaitu tipe lekukan. Hal ini dikarenakan tipe SR mempunyai susunan pipa tunggal sehingga bentuk radiator menjadi tipis dan ringan dibanding dengan radiator tipe lain [1]. Cabang ilmu dari matematika sangat beraneka ragam, salah satunya yaitu pemodelan matematika. Pemodelan matematika merupakan cabang ilmu matematika yang berusaha untuk merepresentasikan dan menjelaskan sistem fisik atau problem dunia ini menjadi lebih tepat [2]. Pemodelan matematika adalah penurunan suatu studi tentang konsep dan operasi matematika dalam konteks dunia real dan pembentukan model-model dalam menggali dan memahami situasi masalah kompleks yang sesungguhnya. Representasi matematika yang dihasilkan dari proses ini dikenal sebagai model matematika [3]. Model matematika merupakan perubahan persamaan yang tepat untuk menggambarkan perubahan variabel sebagai langkah untuk mendeskripsikan suatu sistem. Model matematika itu sendiri merupakan suatu model yang terdiri dari konsep-konsep matematika seperti konstanta-konstanta, variabel, fungsi persamaan, ketaksamaan dan sebagainya [3]. Model matematika digunakan dalam banyak disiplin ilmu dan bidang studi yang berbeda. Kita dapat mencari aplikasi model matematika di bidang-bidang seperti fisika, ilmu biologi dan kedokteran, teknik, ilmu sosial dan politik, ekonomi, bisnis dan keuangan, juga problemproblem jaringan komputer [4]. Dalam memodelkan persamaan matematika di dunia nyata merupakan analisis yang kompleks, karena selain objek yang dianalisis tidak teratur, maka model matematika dirumuskan dalam bentuk non linear. Sebelum membuat model matematika langkah awal adalah melakukan studi pustaka tentang apa ingin dijadikan model matematikanya. Dilanjutkan langkah-langkah atau tahaptahap konsep pembuatan model matematika sebagai berikut: (1) menentukan masalah yang diselesaikan, Pada tahap ini peneliti harus berusaha memahami ilmu lain yang berhubungan dengan objek yang akan dikaji dan mengetahui teori-teori yang mendukung, (2) perumusan model matematika, Proses ini merupakan tahap yang paling menentukan untuk menghasilkan solusi yang benar. Sebuah model matematika mempunyai dua komponen yaitu struktur

Aziza dkk., Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam 114 matematika (seperti pendefinisian variabel, hukum-hukum atau pemilihan simbol) dan penentuan interaksi dari variabel matematika melalui teori-teori yang berlaku diwilayah ilmu asal masalah. Dalam matematika interaksi atau perilaku variabel dinyatakan sebagai fungsi variabel. Pemilihan struktur matematika dan penerapan hukum-hukum ke dalam fungsi matematika harus dilakukan hati-hati. Sering kali masalah yang kompleks diperlukan anggapan ideal. Anggapan ideal (penyederhanaan) dalam suatu model berguna untuk menurunkan masalah yang kompleks menjadi masalah-masalah khusus dengan keadaan dan syarat tertentu, (3) penyelesaian model matematika. Sistem matematika yang diperlukan untuk menghasilkan solusi dalam tahap ini dapat diberlakukan. Syarat penting penyelesaian matematika untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan adalah syarat keadaan, syarat ketunggalan, dan syarat kekontinuan pada parameter. Syarat keadaan menjamin bahwa solusi dari model ada dan tidak trivial. Solusi trivial kurang menarik dalam penelitian. Karena solusi trivial berarti identik dengan nol. Padahal dalam suatu penelitian yang menarik perhatian adalah perubahan, yang berarti solusinya tidak identik dengan nol. Syarat ketunggalan diberlakukan setelah menyertakan syarat batas yang dipilih. Syarat lain yang diperlukan adalah kekontinuan suatu nilai fungsi untuk model dengan variabel kontinu. Kekontinuan fungsi berarti nilai fungsi suatu variabel tidak memiliki beda yang sangat mencolok dengan nilai fungsi dari variabel sekitarnya, (4) menerangkan dan menginterpretasikan solusi dalam masalah nyata. Solusi yang didapat dari penurunan persamaan matematika harus dapat menerangkan masalah asal, karena ini merupakan tujuan yang ingin diperoleh. Proses ini memerlukan kerjasama dan pemahaman yang baik pada bidang ilmu yang masalahnya telah dibuatkan modelnya. Simbol matematika yang konsisten, sistem pemecahan masalah yang terstruktur, dan ketaatan terhadap asas matematika, sangat membantu untuk melihat hubungan yang jelas dari variabel-variabel dalam fenomena. Pendefinisian sifat-sifat variabel dari hukum-hukum yang berlaku dapat menjelaskan interaksi antar variabel yang membangun fenomena, menghitung pada bermacam kondisi, dan menghitungkan secara jelas. Model matematika akhirnya menjadikan matematika mempunyai peranan langsung untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata atau membantu masalah ilmu lain agar lebih mudah dimengerti dan dipahami [5]. METODE PENELITIAN Prosedur yang dilakukan pada penelitian ini adalah melakukan studi pustaka tentang aliran fluida pada radiator mobil. Langkah berikutnya dalah mengumpulkan data tentang variabel-variabel yang mempengaruhi aliran fluida pada radiator mobil. Langkah terakhir

115 Kadikma, Vol. 8, No. 1, hal. 112-117, April 2017 adalah membentuk suatu model matematika dari aliran fluida pada radiator mobil yang berupa persamaan massa berdasarkan data yang telah diperoleh. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Persamaan Massa Berikut ini adalah gambar bagan kendali persamaan massa Gambar 1. Bagan Kendali Persmaan Massa Persamaan massa dibentuk berdasarkan hukum kekekalan massa yang diturunkan melalui persamaan diferensial gerak fluida dengan meninjau volume keunsuran atau sistem keunsuran. t + [pure rate] = F (1) dengan : pure rate = mcu 0 x (2) Berdasarkan persamaan (1) dan persamaan (2) maka persamaan massa untuk aliran air pada radiator mobil ditunjukkan pada persamaan (3) + mcu 0 = F t x (3) Force (F) merupakan gaya. Gaya yang bekerja pada proses ini adalah : 1. Kekentalan zat (μ) 2. Kecepatan (u) 3. Nilai efsiensi 4. Kalor (Q) sehingga, persamaan gaya yang bekerja pada aliran air dalam radiator adalah :

Aziza dkk., Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam 116 F = T ij + k 2 T (4) dimana : T ij = u (2μ x x ) k = efisiensi c 2 T = x ( x ) (5) Dengan mensubtitusikan Persamaan (5) ke Persamaan (4), maka didapat persamaan gaya yang baru sebagai berikut: F = u (2μ ) + (k ) x x x x (6) kemudian mensubsitusikan persamaan (6) ke persamaan (3), maka didapat : + mcu 0 = u (2μ ) + (k ) t x x x x x (7) selanjutnya dengan mengumpulkan suku-suku yang mengandung 0, didapatkan rumus untuk persamaan massa yaitu : t + mcu 0 x x (k x ) = u (2μ x x ) (8) KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan model matematika dari aliran fluida pada radiator mobil berupa persamaan massa. Persamaan massa yang terbentuk adalah Saran t + mcu 0 x x (k x ) = u (2μ x x ) Karena pada penelitian ini masih kurang akurat, bagi yang ingin melanjutkan penelitian ini penulis ingin memberikan saran. Untuk faktor-faktor yang mempengaruhi aliran fluida pada radiator mobil perlu ditambah seperti tekanan fluida.

117 Kadikma, Vol. 8, No. 1, hal. 112-117, April 2017 DAFTAR PUSTAKA [1] Kejuruan, Direktoran Pembinaan Sekolah Menengah. 2005. OVERHAUL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. [2] Fatahillah, Arif. (2010). Pemodelan dan Penyelesaian Numerik dari Permasalahan Korosi Besi yang Didasarkan pada Sifat Kimia Larutan. KadikMa. Vol. 2 (1): 71-80. [3] Parlaungan. 2008. Pemodelan Matematika Untuk Peningkatan Bermatematika Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/6060/1/08e00228.pdf. [14 Juni 2016] [4] Widowati dan Sutimin. 2007. Pemodelan Matematika. Semarang: Universitas Diponegoro. [5] Sofiati, H. 2007. Konstruksi Model Matematika Dan Waktu Pemenuhan Kebutuhan Air Pada Kompleks Perumahan Kalimo'ok Kabupaten Sumenep. Malang: Jurusan Matematika Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang.