BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ketat, mengharuskan setiap perusahaan untuk merumuskan strategi yang lebih efektif

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

Bab 1. Pendahuluan. Persaingan di dunia industri dewasa ini semakin ketat, salah satu kategori

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. Pada era kompetitif ini, perusahaan menawarkan berbagai jenis pilihan

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Di dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat ini, konsumen untuk mengkonsumsi produk mereka (Lasty, 2014).

I. PENDAHULUAN. saat ini tidak hanya membutuhkan produk yang sekedar untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis sehingga terdapat dua

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas target pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Perkembangan dunia televisi di Indonesia menunjukkan. tersebut, tidak bisa dilepaskan dari dunia iklan.

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari fenomena, pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, kosmetik seolah menjadi kebutuhan primer

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seolah-olah hasrat mengkonsumsi lebih diutamakan. Perilaku. kehidupan dalam tatanan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini dalam persaingan bisnis tidak hanya menyediakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. informasi mendalam suatu produk. Barang menurut Fandy (dalam Latif,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan yang diinginkan oleh setiap wanita. Kulit sehat akan menumbuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ini, perusahaan dituntut agar semakin gencar mengembangkan strategi pemasarannya

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian dunia masih mencerminkan resiko yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan dalam promosi adalah periklanan, periklanan

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dunia bisnis semakin pesat. Perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada daya tariknya. Endorser yang kredibel adalah orang yang. bisa dipercaya dan mempunyai keahlian tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Dalam industri ini masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dilepas dari kaum wanita. Secara psikologis wanita memang

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Setiadi (2003) Consumer Attitude merupakan makna. objek baik disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketatnya persaingan dalam mempengaruhi publik untuk memilih produk. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan perkembangan ini membuat segala hal dapat dilakukan

I. PENDAHULUAN. dengan semakin sering munculnya iklan-iklan baru dari merek-merek lama di

BAB I PENDAHULUAN. industri tersebut memproduksi kebutuhan pembersih badan sehari-hari seperti sabun,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh terhadap munculnya berbagai macam produk sejenis, disertai

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. konsumen karena dipengaruhi oleh daya beli, begitu juga dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan predikat investment grade level. Kedua, pendapatan perkapita yang

BAB I PENDAHULUAN. yang memanfaatkan teknologi dan internet. mencapai 63 juta orang ( diakses pada 7 September

Lampiran 1. Saya yang bertanda tangan di bawah ini: NIM : Adalah mahasiswa S-1 Jurusan Manajemen Universitas Esa Unggul Jakarta Barat.

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa, yang menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran dalam era globalisasi saat ini banyak mengalami tantangan terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan dalam dunia bisnis saat ini sudah semakin dinamis dan serba tidak

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar kosmetik saat ini tidak hanya didominasi oleh kaum wanita, kaum

BAB I PENDAHULUAN. pilihan dalam memilih produk yang akan mereka konsumsi. Hal ini menyebabkan. munculnya banyak pesaing di dalam dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. membuktikan adanya pemakaian ramuan seperti bahan pengawet mayat dan salep

BAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dalam kehidupan sehari-hari. Pasta gigi merupakan alat

EFEKTIVITAS PROMOSI TAYANGAN IKLAN DJARUM 76 VERSI PENGEN EKSIS TERHADAP PERSEPSI PEMIRSA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan populasi manusia yang semakin meningkat telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Dalam kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini persaingan di dunia bisnis semakin ketat terutama dalam pemasaran produk.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia pasti membutuhkan sarana untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. salah satu minuman ringan yang cukup popular dan digemari masyarakat. Sari

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. potensial bagi pemasaran, berbagai jenis informasi, teknologi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Berawal dari kebutuhan manusia yang beraneka ragam, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. atau majalah, dan juga mendengarkan radio. Perkembangan media yang terjadi saat

I. PENDAHULUAN. Setiap wanita menganggap rambut sebagai mahkotanya, karena itu rambut

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. industri kosmetika di Indonesia. Saat ini industri kosmetika mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman nasabah dari pembelian yang konsisten sepanjang waktu. Orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dan industri saat ini semakin ketat dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya perekonomian. Keadaan inilah yang mendorong perusahaanperusahaan

BAB II KERANGKA TEORI. menguntungkan bagi pihak pembuat iklan (Durianto, 2003). Periklanan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkat baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Industri kecantikan terus

BAHASA IKLAN DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN: SEBUAH KAJIAN KOMUNIKASI DAN BAHASA TERHADAP IKLAN TV PRODUK CITRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. membandingkan produk yang satu dengan produk sejenis yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dengan globalisasi dan perkembangan jaman, teknologi dan perubahan gaya hidup

ANALISIS HASIL PENELITIAN PENGARUH PENAYANGAN VIDEO KOREA TERHADAP BODY IMAGE WANITA YANG MENARIK PADA REMAJA PUTRI

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan di dalam bidang pemasaran produk begitu ketatnya,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat akibat perubahan teknologi, ekonomi, dan kondisi situasi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kecantikan merupakan hal yang penting dan didambakan oleh setiap wanita. Kata "cantik" berasal dari bahasa latin, bellus, yang pada saat itu diperuntukkan bagi para perempuan dan anak-anak. Sedangkan menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia edisi keempat (2008), cantik mempunyai arti indah, jelita, elok dan molek. Setiap wanita pasti menginginkan tubuh yang indah dan cantik, namun hal itu tidak didapatkan dengan mudah. Untuk mendapatkan tubuh yang indah, setiap wanita perlu melakukan perawatan kecantikan yang rutin, seperti perawatan rambut, perawatan kulit, wajah dan lain-lain. Saat ini, sangat banyak dijumpai klinik-klinik kecantikan maupun produk-produk yang sudah banyak beredar di pasaran. Selain itu, dalam artikel female.kompas.com, disebutkan beberapa riset mengatakan minat wanita terhadap tren kecantikan sudah mencapai 80%. Tidak bisa dipungkiri bahwa lingkungan sosial-budaya dan media memainkan peran kunci sebagai pemberi label apakah seorang perempuan itu dikatakan cantik atau tidak. Kemudian seiring berjalannya waktu, pesatnya dunia media informasi dan komunikasi telah membentuk pola identifikasi global tentang seseorang yang disebut cantik. Berbagai jenis media massa seperti majalah, koran, televisi, radio tidak pernah lepas dari iklan-iklan yang menampilkan para wanita yang dianggap memiliki kriteria "sempurna" dengan tubuh 1

tinggi, langsing, berkulit putih, hidung mancung, rambut yang lurus dan indah dan lain sebagainya. Iklan merupakan bagian penting dalam sebuah promosi. Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Iklan atau periklanan didefinisikan sebagai kegiatan berpromosi atau memberikan informasi melalui media massa (R.Khasali 1992:28). Iklan pada dasarnya bersifat persuasi atau membujuk pemirsa dengan berbagai iming-iming yang pada akhirnya mendorong seseorang memiliki hasrat untuk membeli produknya. Salah satu media untuk menyampaikan pesan berupa iklan adalah televisi. Hal ini dikarenakan peranan televisi memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan media lain dalam upaya membantu proses keberhasilan penyebaran iklan. Dalam artikel yang dimuat di marketing.co.id disebutkan bahwa peran iklan masih masih signifikan dalam memengaruhi keputusan untuk membeli bagi para konsumen, khususnya di Indonesia. Hal ini terlihat dari hasil survei terbaru yang dilakukan oleh Nielsen terkait perilaku belanja merek-merek papan atas awal Juli ini. Survei tersebut menunjukkan, dampak iklan pada konsumen Indonesia menempati peringkat ketiga di Asia-Pasifik. Sebanyak 74 % responden Indonesia mengakui, iklan meningkatkan kecenderungan mereka dalam memilih merek. Angka itu bersaing tipis dengan Korea (79 %) dan Filipina (78 %). Indonesia juga unggul jauh di atas rata-rata Asia-Pasifik (67 %) dan dunia (55 %). Menurut lembaga survei tersebut, hal ini 2

didorong oleh meledaknya perekonomian dan tumbuh pesatnya populasi kelas menengah sehingga mereka saling berlomba untuk mencari merek-merek populer demi menunjukkan status sosial baru mereka. Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) memekirakan belanja iklan media di Indonesia selama tahun 2013 akan bisa mencapai angka Rp 124 triliun, atau mengalami peningkatan sekitar 16%. Belanja iklan yang diperkirakan mencapai Rp124 triliun, diperkirakan akan diserap media TV sebesar 65%-67%, koran 28%-30%, dan sisanya media lain termasuk iklan luar ruang (www.bisnis.com). Televisi masih memegang porsi terbesar dalam belanja iklan karena merupakan salah satu media yang efektif untuk beriklan. Iklan televisi mampu mempengaruhi emosi masyarakat yang bertempat tinggal tersebar dan heterogen dalam memenuhi standar dan gaya hidup pemirsanya. Dengan didukung karakteristiknya yang audio dan visual, televisi mampu membangkitkan selera pemirsa terutama atas rangsangan visual. Berbagai macam merek, jenis dan fungsi dari hand & body lotion yang sangat beragam banyak beredar di pasaran. Hal ini membuat konsumen semakin bebas memilih produk yang dibutuhkannya. Selain itu, perusahaan hand & body lotion semakin bersaing untuk menarik hati calon konsumen dengan meningkatkan kualitas dan mutu produk untuk memenuhi keinginan konsumen salah satunya adalah dengan beriklan di media. 3

Perusahaan yang turut gencar melakukan promosi melalui iklan adalah PT. Unilever Tbk dimana salah satu produknya adalah Citra hand & body lotion. Produk dari PT. Unilever ini selama beberapa tahun telah menguasai pasar dari para pesaingnya. Hal ini dapat dilihat dari market share produk hand & body lotion dari tahun 2008 sampai dengan 2010 pada tabel berikut ini. Tabel 1.2 Market Share Hand & Body Lotion Tahun 2008-2010 Merek Market Share 2008 2009 2010 Citra 45,6% 50,1% 49,2% Marina 14,9% 14,5% 17,5% Vaselin 10,5% 8,6% 7,8% Nivea * 4,4% 4,5% Viva 9,1% 5,0% 4,0% Emeron * 2,4% 2,7% Placenta 4,2% 2,3% 2,3% Sumber : Diolah dari Majalah SWA 18/XXIV/21 Agustus 3 September 2008, SWA 19/XXV/3-13 September 2009 dan Majalah SWA 21/XXVI/4-13 Oktober 2010 Ket* : Data tidak tersedia Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hampir seluruh produk pernah mengalami penurunan pangsa pasar termasuk Citra yang memimpin pangsa pasar terbesar. Namun para produsen di industri ini terus meningkatkan strategi dalam menarik konsumen. Persaingan di pasar hand & body lotion akan terus meningkat, dimana para pemain utama seperti PT. Unilever dengan produk 4

Citra serta Vaseline, PT. Beiersdorf dengan produk Nivea dan PT. Tempo Scan Pasific Tbk. Dengan produk Marina, ketiganya diperkirakan akan meningkatkan aktivitas pemasarannya. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian merek yang menjadi Top Of Mine(TOM) di benak konsumen. Banyak perusahaan menggunakan strategi pemasaran yang secara khusus fokus dalam mengelola merek, baik membangun merek, meningkatkan ekuitas merek, dan mempertahankan merek agar tetap ada di benak konsumen. Strategi yang diterapkan akan lebih efektif jika didasari data-data yang diperoleh dari hasil survey pada pasar. Dengan data tersebut dapat dilihat dan diprediksi kekuatan posisi merek dibandingkan dengan pesaingnya. Berikut merupakan produk-produk hand & body lotion dalam Top Of Mine konsumen. Tabel 1.3 Top Of Mine Hand & Body Lotion Februari 2013 Merek Citra 52.5% Marina 19.1% Vaseline 9.1% Nivea 3.8% Viva 2.9% Placenta 1.9% Emeron 1.4% Top Brand Index (TBI) Sumber : Majalah Marketing 02/XIII/februari 2013 Berdasarkan hasil survey Top Brand, merek Citra berhasil membentuk kepercayaan pelanggan yang terlihat dari data Top Brand Index yang menempati posisi paling atas. Keunggulan yang 5

didapat oleh Citra merupakan strategi pemasaran yang berhasil membuat produk yang diinginkan konsumen. Berbagai cara ditempuh oleh perusahaan agar produknya tetap diminati oleh konsumen, salah satunya adalah menjadikan selebriti sebagai bintang iklannya ataupun sebagai brand ambassador. Salah satu tujuan memlilih seorang brand ambassador adalah untuk mengajak konsumen menggunakan produk suatu perusahaan dan untuk meningkatkan penjualan. Penggunaan brand ambassador harus melalui beberapa pertimbangan, diantaranya adalah pilihan yang dijatuhkan pada selebriti yang kala itu sedang naik daun, dan dipilih karena dapat mewakili karakter suatu produk. (Royan, 2005:7). Dikutip dari artikel swa.co.id, melalui iklan dan promosi terbarunya, Citra menunjuk Ariel Tatum sebagai brand ambassador. Dalam iklan terbarunya, secara visualisasi Ariel Tatum memperlihatkan bagaimana cara memakai hand & body lotion pada tubuhnya yang cantik, mulus dan indah, seakan mengajak penonton untuk memiliki kulit seperti Ariel. Strategi promosi terbaru dalam iklan ini adalah kampanye untuk mengedukasi kebiasaan memakai body lotion ke seluruh badan melalui lagu dan tarian khusus yang diciptakan oleh Citra. Ariel Tatum lahir di Jakarta, 8 November 1996, mengawali karirnya dengan membintangi sebuah film pada tahun 2005. Karirnya semakin menanjak dengan memerankan karakter dalam film, sinetron dan FTV. Ariel juga membuktikan bakatnya dalam dunia tarik suara. Ia berduet dengan penyayi senior Ari Lasso pada 6

tahun 2011 yang membuat dirinya semakin digemari banyak orang. Menurut Johan Lie, Brand Manager Citra, dalam artikel okezone.com, pemilihan Ariel Tatum sebagai brand ambassador terbaru Citra dikarenakan Ariel adalah seorang figur wanita muda yang cantik. Selain itu dinilai bisa mewakili generasi muda Indonesia yang memiliki banyak talenta. Ariel juga dipilih karena kecantikan yang dimilikinya khas wanita Indonesia. Promosi lewat kampanye tu.. wa.. ga.. pat.. yang akan dibawakan oleh Ariel Tatum sebagai brand ambassador Citra, merupakan roadshow di berbagai kota di Pulau Jawa untuk memperkenalkan nyanyian dan tarian saat menggunakan body lotion. Dengan dipilihnya Ariel sebagai brand ambassador diharapkan mampu mewakili produk Citra sehingga pesan yang disampaikan dapat di mengerti oleh konsumen yang akhirnya akan menimbulkan minat beli. Penelitian ini dilaksanakan di Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia. Kota Bandung adalah salah satu yang memiliki klinik kecantikan yang tersebar di kota tersebut. Salah satunya adalah Rumah Cantik Citra, dimana klinik ini hanya dibuka di 3 kota di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa minat untuk merawat kecantikan di kota Bandung semakin tinggi (Setiawan 2012:4-5). Selain itu, kota Bandung juga dikenal memiliki wanita cantik, berkulit putih dan bersih yang sering disebut neng geulis atau mojang Bandung. Sehingga penulis ingin mengetahui bagaimana masyarakat Bandung sebagai kota yang memiliki minat merawat 7

kecantikan yang tinggi dan memiliki banyak wanita cantik, merespon produk Citra lewat iklan yang dibintangi oleh Ariel Tatum sebagai brand ambassadornya. Dengan demikian judul penelitian ini adalah Pengaruh Brand Ambassador Ariel Tatum Terhadap Keputusan Pembelian Citra Hand & Body Lotion Di Kota Bandung. Gambar 1.5 Potongan scene Iklan Citra Versi Ariel Tatum sumber : www.youtube.com 8

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana pengaruh Brand Ambassador Ariel Tatum Terhadap Keputusan Pembelian Citra Hand & Body Lotion Di Kota Bandung? Setelah dilakukan rumusan masalah, maka dapat dijabarkan identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Seberapa besar kinerja Ariel Tatum sebagai brand ambassador Citra hand & body lotion? 2. Seberapa besar keputusan pembelian Citra hand & body lotion? 3. Seberapa besar pengaruh brand ambassador 'Ariel Tatum' terhadap keputusan pembelian konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kinerja Ariel Tatum brand ambassador Citra hand & body lotion. 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian Citra hand & body lotion 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh brand ambassador 'Ariel Tatum' terhadap keputusan pembelian konsumen. 1.4 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengkaji kegunaan penelitian ini dari dua aspek yaitu : 1.4.1 Aspek teoritis 9

1. Penelitian ini dapat memperkaya konsep dan teori mengenai pemasaran suatu merek menggunakan brand ambassador sehingga mampu mempengaruhi keputusan pembelian. 2. Sebagai sumbangan ilmu bagi bidang komunikasi khususnya di bidang manajemen merek. 1.4.2 Aspek Praktis 1. Sebagai gambaran seberapa besar pengaruh penggunaan brand ambassador dengan keputusan pembelian konsumen 2. Sebagai evaluasi terhadap manajemen sebuah merek perusahaan agar mampu meningkatkan efektifitas pemasaran sebuah produk maupun jasa. 1.5 Tahapan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti membagi proses menjadi beberapa tahapan-tahapan yang dilakukan, yaitu : a. Observasi Mencari pokok permasalahan yang akan diangkat menjadi topik dalam penelitian. Setelah topik penelitian ditemukan lalu selanjutnya menentukan judul penelitian. b. Merumuskan & Mengidentifikasikan Masalah Judul penelitian yang telah ditentukan lalu diturunkan menjadi rumusan masalah dan kemudian diturunkan kembali menjadi pertanyaan-pertanyaan ilmiah dalam identifikasi masalah. Hal ini menjadi fokus dan batasan dari penelitian. c. Menentukan Populasi dan Sampel 10

Penentuan populasi dan sampel disesuaikan dengan masalah yang diangkat sebagai topik penelitian karena sampel atau responden disini adalah sumber utama dari data yang akan diolah dalam penelitian ini. d. Pengumpulan Data Data penelitian didapatkan dari survei yaitu dengan menyebarkan kuisioner kepada responden. Selain itu data juga didapatkan dari penelitian terdahulu, data dari perusahaan dan internet yang dapat membantu kelengkapan penelitian ini. e. Menganalisis Data Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan cara dihitung menggunakan rumus-rumus statistik yang tentunya harus berkaitan dengan topik penelitian. f. Menyajikan & Membahas Data Dari hasil data yang telah dihitung secara sistematis kemudian disajikan dan dibahas secara detail ditambah dengan pengaplikasian teori-teori yang dapat memperkuat pembahasan masalah dalam penelitian. g. Kesimpulan dan Saran Menyimpulkan seluruh proses penelitian dari awal hingga akhir lalu memberikan saran berupa alternatif-alternatif yang ditawarkan kepada perusahaan, dengan harapan dapat bermanfaat bagi perusahaan, peneliti dan juga pembaca. 11

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kota Bandung dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang akan disebar secara langsung kepada responden. Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2013, sampai data yang didapat dan dikumpulkan telah valid dan realiable. 12