BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan. Menurut Soeharto (1995) setiap pembangunan konstruksi selalu diharapkan hasil akhir yang sangat mendekati perencanaan, tujuan utamanya adalah terselesaikannya proyek tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu. Maka peran manajemen akan sangat diperlukan disetiap kegiatan konstruksi. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi terdapat beberapa aspek penting yang harus dikelola dengan baik diantaranya adalah biaya, mutu, waktu, keselamatan kerja, dan lain-lain. Biaya merupakan anggaran yang diperlukan dan karena keterbatasan dana maka biaya dalam suatu proyek harus dikelola dengan baik dan efisien. Mutu adalah standar yang harus dicapai yang sesuai dengan target awal perencanaan. Waktu dalam pelaksaan proyek juga terbatas karena bangunan diharapkan dapat segera digunakan dan dimanfaatkan. Sedangkan keselamatan kerja perlu diperhatikan karena tingginya resiko kecelakaan kerja dalam setiap proyek konstruksi. Aspek waktu dan biaya harus diperhatikan karena dalam kontrak biasanya telah ditentukan kapan pekerjaan harus dimulai dan kapan harus selesai, selain itu biaya yang dibutuhkan untuk suatu proyek sudah disetujui berapa jumlahnya dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka akan ada perubahan kontrak. Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dipengaruhi beberapa faktor salah satunya karena terjadinya perubahan kontrak pada suatu proyek. Perubahan kontrak pada suatu proyek hampir dipastikan selalu terjadi, baik perubahan yang kecil maupun perubahan yang besar. Sehingga hampir dipastikan pada setiap proyek konstruksi akan terjadi perubahan. 1
Menurut Steward (1997) perubahan adalah fenomena yang bersifat alami dan berkesinambungan. Pendorong terjadinya perubahan ada yang bersifat eksternal dan internal. Perubahan dapat terjadi pada seluruh siklus proyek, mulai dari tahap awal, pertengahan, sampai dengan tahap akhir. Adanya perubahan merupakan hal yang biasa terjadi, khususnya pada proyek konstruksi. Menurut Barrie and Paulson (1992) sangat sedikit sekali bisa ditemukan suatu proyek yang tidak mengalami perubahan pada keseluruhan tahapan proyek. Adanya perubahan pada suatu proyek konstruksi merupakan hal yang umum. Sehingga dengan adanya perubahan tersebut biasanya akan berdampak pada keterlambatan penyelesaian proyek, pembengkakan biaya proyek, dan hasil akhir proyek yang tidak sesuai rencana awal. Namun pada kenyataannya pihak pelaksana tidak mengasumsikan dengan detail dampak apa saja yang akan terjadi bila perubahan dalam suatu proyek itu terjadi. Sehingga sering terjadi adanya salah satu pihak yang tidak terpuaskan jika terjadi perubahan yang tidak sesuai dengan kontrak, baik owner ataupun pihak pelaksana. Menurut Fisk (1997) manajemen perubahan konstruksi sangat diperlukan dalam kasus seperti ini. Mekanisme untuk membuat perubahan selama masa kontrak disebut change order, yaitu sebuah dokumen tertulis yang berisi tentang perubahan yang diperlukan, yang disetujui oleh semua pihak setelah diadakan persetujuan kontrak diawal proyek. Change order tersebut bisa berisi perubahan pada harga kontrak, ketentuan pembayaran, batas penyelesaian proyek, ataupun rencana dan spesifikasi yang telah ditetapkan. Menurut Akinsola dkk (1997) perubahan pada suatu proyek konstruksi dapat terjadi karena permintaan dari berbagai pihak, mulai dari owner, perencana, hingga pelaksana. Selain dari dalam proyek, penyebab terjadinya perubahan juga bisa bersumber dari luar proyek seperti yang berkaitan dengan faktor lingkungan, politik, sosial budaya, ekonomi, dan teknologi. 2
Menurut Kaming dkk (1997) penelitian yang dilakukan pada 31 proyek gedung bertingkat tinggi di Indonesia diketahui bahwa perubahan desain telah menyebabkan terjadinya keterlambatan dan pembengkakan biaya. Maka perubahan pada suatu proyek konstruksi merupakan hal yang biasa terjadi, namun berdampak besar pada kinerja suatu proyek konstruksi yang meliputi biaya, waktu, dan hal nonteknis lainnya. Dengan latar belakang ini maka diperlukan adanya penelitian tentang kinerja suatu proyek konstruksi yang mengalami perubahan. Penelitian ini menggunakan data survei quisioner kepada responden yang telah berpengalaman dibidang konstruksi, yang nantinya akan digunakan sebagai data primer dalam penelitian berikut. 1.2. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manajemen perubahan konstruksi yang terjadi langsung dilingkup proyek konstruksi. Penelitian dilakukan dengan studi kasus, yaitu pada Proyek Renovasi Ruang Kuliah Gedung Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Lebih rinci penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengidentifikasi apakah terjadi perubahan dalam pelaksanaan proyek; 2. Menganalisis penyebab terjadinya perubahan konstruksi; 3. Menganalisis dampak akibat perubahan konstruksi; 4. Mengidentifikasi prosedur perubahan pada suatu proyek konstruksi. 1.3. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memahami tentang perubahan dalam pelaksanaan proyek dan memberikan gambaran proses atau prosedur perubahan; 2. Menjadikan masukan bagi owner dan pihak pelaksana agar dapat menerapkan prosedur perubahan konstruksi yang lebih baik. 3
1.4. Batasan Masalah Penelitian ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian dilakukan pada studi kasus yaitu pada Proyek Renovasi Ruang Kuliah Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2. Proses perubahan konstruksi yang ditinjau sesuai dengan yang didapatkan selama studi kasus. 3. Penelitian ini menggunakan persepsi dari pihak owner dan pelaksana. 4. Tinjauan proyek meliputi biaya, mutu, dan waktu. 1.5. Sistem Penulisan Laporan Sistematika penulisan laporan dalam tugas akhir ini disusun sebagai berikut : 1. Pendahuluan Merupakan bab pendahuluan yang menjabarkan latar belakang yang memberikan gambaran perlunya dilakukan penelitian pada suatu perubahan konstruksi. Selain itu menjabarkan juga tentang tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan masalah. 2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori Merupakan bab tinjauan pustaka dan landasan teori yang memberikan gambaran terkait dengan perubahan pada suatu proyek konstruksi, yang dijadikan sebagai tinjauan landasan teori dalam penelitian. 3. Metodologi Penelitian Merupakan bab metodologi penelitian yang menjabarkan tentang tahapan penelitian, responden, sampel, desain penelitian. 4. Hasil Penelitian Merupakan laporan hasil penelitian yang didapatkan selama survei atau selama penelitian berlangsung. 5. Analisis dan Pembahasan Merupakan bab analisis dan pembahasan yang menjelaskan tentang analisis dan pembahasan dari data yang diperoleh melalui survei penelitian. Pada bab ini juga disajikan mengenai profil responden. 4
6. Kesimpulan dan Saran Merupakan bab kesimpulan dan saran yang merupakan penarikan kesimpulan dari penelitian yang dilaksanakan berikut saran untuk pengembangan penelitian selanjutnya. 5