BAB 3 METODOLOGI. - Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 15.00; dan WIB. - Analisis dilakukan pada tanggal 21 Februari 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI. Pengambilan sampel dilakukan pada pukul WIB. Analisis dilakukan pada tanggal 05 Januari s / d 10 Januari 2011

Pulp - Cara uji bilangan kappa

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat yang digunakan: Tabel 3. Alat yang digunakan pada penelitian

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari Februari 2014.

BAB V METODOLOGI. Pada tahap ini, dilakukan pengupasan kulit biji dibersihkan, penghancuran biji karet kemudian

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan

r = pengulangan/replikasi 15 faktor nilai derajat kebebasan Penurunan bilangan peroksida pada minyak jelantah.

PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAB V METODOLOGI. Gambar 6. Pembuatan Minyak wijen

Metodologi Penelitian

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA

DELIGNIFIKASI AMPAS TEBU UNTUK PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI DENGAN PROSES PEROKSIDA ALKALI

LAMPIRAN C GAMBAR C.1 PEMBUATAN SELULOSA 1. PEMBERSIHAN, PENGERINGAN, DAN PREPARASI SERAT

BAB V METODELOGI. 5.1 Pengujian Kinerja Alat. Produk yang dihasilkan dari alat pres hidrolik, dilakukan analisa kualitas hasil meliputi:

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan

III. BAHAN DAN METODA 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kimia Analitik Fakultas matematika dan Ilmu

BAB 3 METODE PERCOBAAN

PEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES SODA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Pulp dan kayu - Cara uji kadar lignin - Metode Klason

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 2 tahap, yaitu :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB V METODOLOGI. Tahap pelaksanaan percobaan dilakukan dalam tiga tahap, yaitu : memanaskannya pada oven berdasarkan suhu dan waktu sesuai variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium jurusan pendidikan biologi Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 7 Desain peralatan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODE PENELITIAN

Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas

BABffl METODOLOGIPENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

BAB V METODOLOGI. Dalam pelaksanaan percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB 3 ALAT DAN BAHAN. 1. Gelas ukur 25mL Pyrex. 2. Gelas ukur 100mL Pyrex. 3. Pipet volume 10mL Pyrex. 4. Pipet volume 5mL Pyrex. 5.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB 3 METODE PERCOBAAN. - Heating mantle - - Neraca Analitik Kern. - Erlenmeyer 250 ml pyrex. - Beaker glass 50 ml, 250 ml pyrex. - Statif dan klem -

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pulp Cara uji kadar selulosa alfa, beta dan gamma

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT B. METODE PENELITIAN. 1. Analisis Mutu Minyak Sawit Kasar. 2. Pengukuran Densitas Minyak Sawit Kasar

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PEMBUATAN PULP DARI SERAT LIDAH MERTUA (Sansevieria) DENGAN MENGGUNAKAN PROSES ORGANOSOLV

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB V METODOLOGI. Dalam percobaan yang akan dilakukan dalam 3 tahap, yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu. 3.2 Bahan dan Alat. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan

BAB III METODE PENELITIAN

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

BAB 3 METODE PERCOBAAN Penentuan Kadar Kebutuhan Oksigen Kimiawi (KOK) a. Gelas ukur pyrex. b. Pipet volume pyrex. c.

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB 3 METODE PENELITIAN. 1. Neraca Analitik Metter Toledo. 2. Oven pengering Celcius. 3. Botol Timbang Iwaki. 5. Erlenmayer Iwaki. 6.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODA

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. selulosa Nata de Cassava terhadap pereaksi asetat anhidrida yaitu 1:4 dan 1:8

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

3. Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Transkripsi:

23 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metodologi Percobaan - Pengambilan sampel dilakukan pada pukul 15.00; 17.00 dan 19.00 WIB - Analisis dilakukan pada tanggal 21 Februari 2016 - Penentuan bilangan kappa dilakukan dengan cara titrasi permanganometri dan penentuan viskositas dilakukan dengan menggunakan alat viskometer. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1 Alat - Buret digital Brand - Neraca Analitik Matrix - Oven Kirin KBO - Termometer Avico - Desikator Normax - Alat Penyaring ( 30 40 mesh ) Hebei Anping - Stop watch Casio - Magnetic Stirer Isolab - Shaker Gemmy - Viskometer Rion - Vakum sheet Krisbow - Lampu UV Sterilight

24 - Blender Maspion - Corong buncher Pyrex - Hot plate Scilogex - Erlenmeyer viskositas Pyrex 3.2.2 Bahan - KMnO 4 0,1 N - H 2 S0 4 4 N - Na 2 S 2 O 3 0,1 N - Indikator Starch - Etanol - Air demineralisasi - CED (Cupri Etilen Diamine) - KI 1 N 3.3. Prosedur Kerja 3.3.1 Penentuan Bilangan Kappa Cara kerja pengambilan sampel Pulp yang diambil dari washer 3 dikeringkan sampai beratnya konstan, lalu dicabik-cabik menjadi bagian yang kecil dan uji kadar airnya, kemudian ditimbang lembaran seberat 3-4 gram pulp kering dengan cara lempengan tersebut sampai kering udara dan dicabik-cabik menjadi lembaran kecil. - Sampel dicuci dengan air demineralisasi sambil disaring dengan penyaring ukuran (35-40) mesh.

25 - Press sampel dengan tangan lalu disheetkan. - Dikeringkan dalam oven selama ± 10 menit pada temperatur (105 120 o C), lalu didinginkan dalam desikator beberapa saat. - Timbang sampel dengan berat tertentu sehingga larut dalam KMnO 4 sekitar 50% (W). - Masukkan 400 ml air demineralisasi ke dalam beaker glass 1000 ml, lalu dimasukkan sampel sebanyak 1 g dari hasil penimbangan. - Kemudian diaduk dengan pengaduk magnet sehingga larutan terdisfersi sempurna. - Tambahkan 50 ml larutan KMnO 4 0,1 N dan 50 ml larutan H 2 SO 4 4 N secara bersamaan, temperatur dijaga tetap 25 o C selama reaksi berlangsung. - Dilakukan pengadukan selama ± 10 menit, lalu ditambahkan 10 ml larutan KI 1 N. - Titrasi dengan larutan Na 2 S 2 O 3 0,1 N, dan indikator starch ditambahkan pada saat mendekati titik akhir titrasi. - Titrasi dilanjutkan sampai warna biru tua hilang. - Lakukan pengukuran temperatur setelah titrasi dihentikan. - Untuk penentuan blanko, seluruh prosedur diatas dikerjakan, tetapi tanpa menggunakan sampel. 3.3.2. Penentuan Viskositas - Sampel disheetkan - Ditimbang 1/3 sampel - Disobek untuk dicek kadar airnya

26 - Dimasukkan 12,5 ml CED (Cupri Etilen Diamin) dan 12 ml Demin Water kedalam Erlenmeyer - Dimasukkan batang pengaduk - Ditimbang sampel ( berat basah / air dry (AD) ) - Dikeringkan kira-kira 7 10 menit - Ditimbang sampel yang telah dikeringkan ( berat kering / oven dry (OD) ) - Dimasukkan kedalam desikator ± 3 menit Oven Dry (OD) / berat kering - Hitung - Digoyang atau dishaker selama ± 15 menit - Dihisap kedalam Viskometer - Dilakukan pengukuran dari garis atas ke bawah dalam detik (s) - Dicatat hasilnya

27 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Praktek Tabel 4.1 Data Analisis Bilangan Kappa dan Viskositas pulp sulfat No. Waktu Berat Sampel (Gr) Bilangan Kappa Viskositas 1 15.00 1 11,36 16,70 2 17.00 1 10,32 16,83 3 19.00 1 11,36 16,56 Tabel 4.2 Analisis titrasi sampel Pulp Sulfat No Sampel Volume titrasi blanko (ml) Volume titrasi sampel (ml) 50 59 1 Pulp Sulfat 50 58 50 59 50 58 2 Pulp Sulfat 50 59 50 58 50 57 3 Pulp Sulfat 50 59 50 60 Rata rata (ml) 58,66 58,33 58,66

28 Berdasarkan data analisis, maka diperoleh nilai bilangan kappa dan viskositas dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : 4.2.1 Rumus Penentuan Bilangan Kappa K = P = x N Keterangan : F = Faktor koreksi untuk 50 % KMnO 4 yang dikonsumsi. Berdasarkan nilai pada P ( tabel 4.2 ) T = Temperatur pada percampuran (titrasi) ( o C) N = Normalitas larutan standar Na 2 S 2 O 3 Vb = Volume titrasi blanko (ml) Vt = Volume titrasi sampel (ml) W = Berat kering sampel K = Bilangan kappa Perhitungan bilangan kappa Sampel 1 P = x 0,1 = 8,66

29 K = = = 11,36 Sampel 2 P = x 0,1 = 8,33 K = = = 10,92 Sampel 3 P = x 0,1 = 8,66 K = = = 11,36

30 4.4.2 Rumus Penentuan Viskositas Viskositas = T. D. C T = Waktu dalam detik (sekon) D = Density ( 1,052 ) C = Konstanta ( alat viskometer 0,125 ) Perhitungan viskositas Sampel 1 V = T.D.C V = 127 x 1,052 x 0,125 = 16,7 Sampel 2 V = T.D.C V = 128 x 1,052 x 0,125 = 16,83 Sampel 3 V = T.D.C V = 126 x 1,052 x 0,0125 = 16,56

31 Dari hasil data yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa bilangan kappa pada pulp sulfat ( kraft ) sebelum diputihkan pada proses pembuatan pulp di PT. Toba Pulp Lestari. Tbk, Sosor Ladang telah memenuhi standar yang diharapkan yaitu 10 13. Analisis bilangan kappa dipakai untuk menentukan kandungan lignin di dalam pulp. Analisis ini digunakan dalam industri bertujuan untuk : 1.Mengindikasikan derajat delignifikasi yang dicapai selama pemasakan, artinya bilangan kappa digunakan untuk mengontrol pemasakan. 2.Menentukan kebutuhan bahan kimia untuk proses bleaching. Waktu pemasakan sama pentingnya ketika temperatur tinggi reaksi perembesan liquor ke dalam chip tidak berpengaruh banyak terhadap kualitas pulp, tetapi beberapa menit saja bertambah waktu pada saat pemasakan akan berdampak pada kualitas. Berdasarkan data yang ada, dapat diketahui bahwa viskositas pada pulp sulfat ( kraft ) setelah diputihkan pada proses pengelantangan ( bleaching ) telah memenuhi standar yang ada yaitu 16 18 untuk kertas A4. Dalam penentuan viskositas bertujuan untuk dapat menentukan kekuatan yang dimiliki oleh pulp yangn dipengaruhi oleh faktor yang sama dengan penentuan bilangan kappa dan konsentrasi dari larutan bahan pemasak. Dalam analisisnya, konsentrasi pemasakan berbanding lurus dengan viskositas, apabila konsentrasinya tinggi, maka nilai viskositasnya juga tinggi demikian juga sebaliknya jika nilai bilangan kappa rendah maka nilai viskositasnya akan rendah.

32 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa : 1.Hasil analisis untuk bilangan kappa dan viskositas dari pulp sulfat (kraft) yang belum diputihkan setelah proses pemasakan, dan pencucian telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh PT. Toba Pulp Lestari. Tbk, Sosor Ladang Porsea. Standar bilangan kappa adalah 10 13 dan hasil dari analisis yang didapatkan dari data adalah 11,01 sedangkan untuk standar kertas A4 adalah 16 18, dari hasil analisis dari data yang didapatkan untuk kertas A4 adalah 16,69. 2.Dari hasil yang didapatkan berdasarkan data maka dapat disimpulkan bahwa bilangan kappa berbanding lurus dengan viskositas. Dengan kata lain, apabila nilai bilangan kappa yang dihasilkan tinggi, maka nilai viskositas yang dihasilkan akan tinggi. Demikian juga sebaliknya jika nilai bilangan kappa rendah maka nilai viskositasnya akan rendah. 5.2. Saran Sebaiknya perlu dilakukan metode lain dalam penentuan kadar lignin selain dengan penentuan bilangan kappa pada pulp, agar dapat dibandingkan dengan metode mana yang lebih praktis dan yang lebih efisien.