BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan dioperasikan oleh orang-orang yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mengenai pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social

BAB I PENDAHULUAN. baru pada saat ini tetapi telah ada sejak abad ke-19, yang dimulai dengan revolusi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. direflesikan dalam kondisi keuangan, namun juga harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur, serta perbankan. Perkembangan perusahaan yang. membentuk ikatan-ikatan ekonomi dunia untuk mendorong perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan dalam pengambilan keputusan. Dalam proses pelaporan keuangan tahunan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah perkembangan akuntansi, yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam akuntansi konvensional (mainstream accounting), tanggung

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DALAM LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responbility (CSR) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kepada stakeholders dan bondholders, yang secara langsung memberikan

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. investor, kreditur, dan pemerintah. Pengungkapan laporan keuangan dapat

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. baku yang digunakan oleh pabrik-pabrik berasal dari alam. Seiring dengan


BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang dihadapi oleh perusahaan akan semakin banyak dan semakin sulit.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial berkaitan dengan perkembangan bisnis di era global. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi iklim yang tidak menentu saat ini yang ditandai dengan global

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan meningkat dalam hampir dua dekade belakangan ini, terlebih setelah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, termasuk aktivitas tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. (profit) melainkan juga kesejahteraan orang (people) dan menjamin kelangsungan hidup

A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan perusahaan dibutuhkan untuk memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan informasi perusahaannya. Peran perusahaan tidak. hubungan yang harmonis dengan masyarakat sosial.

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. pasangan hidup yang saling memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga setiap keputusan yang dibuat oleh institusi dan setiap tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atau lingkungan sekitar (Hexa, 2008). Dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dampak globalisasi, kemajuan informasi teknologi, dan keterbukaan

BAB I PENDAHULUAN. sosial atau yang dikenal dengan CSR (Corporate Social Responsibility),

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibangun dengan paradigma berbasis ekonomi atau single P (Profit).

keuangan saja yang merupakan informasi wajib. Informasi mengenai kondisi perusahaan juga dapat didapatkan dari informasi yang diungkapkan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya saling memberi dan membutuhkan. Untuk menjaga keberlanjutannya,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Teori Kecenderungan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

17 BAB 1 PENDAHULUAN

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) khususnya di

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-csr) dimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. (mandatory disclosure) dan pengungkapan yang sifatnya sukarela (voluntary

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba untuk sebesar-besarnya kemakmuran pemagang saham.

BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh akuntansi selama ini hanya berpihak pada shareholder.

BAB I PENDAHULUAN. media pengungkapan (disclosure) maupun perangkat evaluasi dan monitoring

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini, akuntansi konvensional hanya menyediakan informasi bagi

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh masyarakat khususnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di

BAB 1 PENDAHULUAN. social disclosure, corporate social responsibility, social accounting (Mathews,

Repositori STIE Ekuitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial

BAB I PENDAHULUAN. bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasyarakat meningkat, hal ini dapat dilihat pada banyaknya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan memiliki kewajiban sosial atas apa yang terjadi di sekitar

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan dimana merupakan

BAB I PENDAHULUAN. CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu kepedulian organisasi bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu bentuk organisasi yang melakukan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya ialah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya yang hakiki, good corporate governance atau GCG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan CSR di Indonesia secara implementatif, masih banyak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak harus mengembangkan diri dengan tidak memperhatikan masyarakat dan lingkungan, dampak dari kegiatan perusahaan tidak hanya dirasakan oleh pihak yang berhubungan langsung dengan perusahaan. Keberadaan dan dampak dari aktivitas perusahaan sering kontradiktif dan bahkan merugikan kepentingan orang lain. Perbedaan kepentingan jika tidak ditindaklanjuti akan mempengaruhi aktivitas dan keberadaan perusahaan, oleh karena itu perusahaan seharusnya tidak hanya fokus pada kepentingan perusahaan, tetapi juga melihat kepentingan pihak-pihak di luar perusahaan. Tuntutan terhadap perusahaan untuk memberikan informasi yang transparan, organisasi yang akuntabel serta tata kelola perusahaan yang semakin bagus semakin memaksa perusahaan untuk memberikan informasi mengenai aktivitas sosialnya. Masyarakat membutuhkan informasi mengenai sejauh mana perusahaan sudah melaksanakan aktivitas sosialnya sehingga hak masyarakat untuk hidup aman dan tentram, kesejahteraan karyawan, dan keamanan mengkonsumsi makanan dapat terpenuhi. Oleh karena itu dalam perkembangan sekarang ini akuntansi konvensional telah banyak dikritik karena tidak dapat mengakomodir kepentingan masyarakat secara luas. Standar akuntansi keuangan di Indonesia belum mewajibkan perusahaan untuk mengungkapkan informasi sosial terutama informasi mengenai tanggung

jawab perusahaan terhadap lingkungan, akibatnya yang terjadi di dalam praktik perusahaan hanya dengan sukarela mengungkapkannya. Perusahaan akan mempertimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh ketika mereka memutuskan untuk mengungkapkan informasi sosial. Bila manfaat yang akan diperoleh dengan pengungkapan informasi tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan untuk mengungkapkannya maka perusahaan akan dengan sukarela mengungkapkan informasi tersebut. Hadi (2011: 21) menyatakan orientasi perusahaan seharusnya bergeser dari yang diorientasikan untuk shareholder (shareholder orientation) dengan bertitik tolak pada ukuran kinerja ekonomi (economic orientation) semata, ke arah kesinambungan lingkungan dan masyarakat (community) dengan memperhitungkan dampak sosial (stakeholder orientation). Terjadinya pergeseran orientasi di dalam dunia bisnis dari shareholders kepada stakeholders telah disebut sebagai penyebab munculnya isu tanggung jawab sosial perusahaan (Indrawan, 2011). Tanggung jawab perusahaan terhadap stakeholders yang menciptakan istilah tanggung jawab sosial perusahaan, atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Corporate Social Responsibility adalah komitmen perusahaan dalam menjalankan operasinya untuk selalu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan lingkungan. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility oleh perusahaan dapat diwujudkan dengan pengungkapan CSR (Corporate Social Responsibility Disclosure) disebarluaskan kepada publik dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan.

Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah mengatur pelaksanaan CSR. Pengungkapan CSR juga telah diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 paragraf 9 tentang pengungkapan dampak lingkungan. Na im dan Rakhman dalam Saputri (2011) menyatakan pengungkapan laporan keuangan (disclosure of financial statement) merupakan isu yang paling menarik dalam dunia pasar modal. Isu pengungkapan laporan keuangan menjadi menarik karena pengungkapan laporan keuangan adalah faktor yang signifikan dalam mencapai efisiensi pasar modal dan sarana akuntabilitas publik. Bagaimana aksi korporasi nyata berdampak pada kualitas kehidupan manusia, individu, masyarakat dan semua kehidupan di bumi ini. Fenomena inilah yang kemudian memicu munculnya wacana CSR (Corporate Social Responsibility). Tanggung jawab sosial semakin mendapatkan perhatian oleh kalangan dunia usaha. Sejak era reformasi bergulir, masyarakat semakin kritis dan mampu melakukan kontrol sosial terhadap dunia usaha. Perubahan pada tingkat kesadaran masyarakat tersebut memunculkan kesadararan baru tentang pentingnya melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) (Daniri, 2007). Menurut Utama (2007) perkembangan CSR juga terkait dengan semakin parahnya kerusakan lingkungan yang terjadi di Indonesia maupun dunia, mulai dari penggundulan hutan, polusi udara dan air, hingga perubahan iklim. Utama (2007) mengungkapkan bahwa saat ini tingkat pelaporan dan pengungkapan CSR di Indonesia masih relatif rendah. Sampai saat ini belum terdapat kesepakatan standar pelaporan CSR yang dapat dijadikan acuan bagi perusahaan

dalam menyiapkan laporan CSR. Pada saat banyak perusahaan menjadi semakin tumbuh, maka pada saat itu juga kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi, karena muncul kesadaran untuk mengurangi dampak negatif ini. Banyak perusahaan swasta kini mengembangkan apa yang disebut Corporate Social Responsibility (CSR). Banyak penelitian menemukan hubungan positif antara tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) dengan kinerja keuangan, meskipun dampaknya dalam jangka panjang. Pelaksanaan CSR tidak lagi dianggap sebagai cost, tetapi sebuah investasi perusahaan. CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan merupakan bagian penting dari kegiatan organisasi. CSR didasarkan pada konsep bahwa bisnis bersifat accountable atau bertanggung jawab kepada banyak pihak atau stakeholder. Manfaat dan tujuan CSR dapat dirasakan bagi perusahaan, karyawan, masyarakat, lingkungan, serta untuk publik. Menurut Yusuf, Eva Zhoriva dan Lesley Williams (2007, p. 242) CSR dapat membantu meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, menurunkan biaya operasinya, meningkatkan citra merek dan reputasinya, meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan, menghasilkan produktivitas dan kualitas produk yang lebih tinggi, menarik dan mempertahankan karyawan, mengakses modal, membantu memastikan keselamatan produk, serta menurunkan kewajiban legal suatu organisasi. CSR juga memberikan manfaat kepada masyarakat dan publik. Sebagai contoh, pendanaan, pekerja atau pelatih sukarela, keterlibatan atau dukungan perusahaan untuk pendidikan umum, program kerja, dan program sejenis lainnya, juga menyediakan produk yang aman dan berkualitas. CSR juga memberikan manfaat lingkungan. Manfaat ini biasanya mencakup daur ulang bahan yang lebih besar, daya tahan, dan fungsi produk yang lebih baik, lebih banyak menggunakan

sumber daya diperbaharui penggunaan alat-alat manajemen lingkungan dalam perencanaan bisnis, termasuk standar eco-labeling dan manajemen lingkungan. Tanggung jawab sosial perusahaan menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kepentingan pihak lain yang lebih luas dari sekedar kepentingan perusahaan saja. Tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) merujuk pada semua hubungan antara perusahaan dengan seluruh stakeholder, termasuk pelanggan atau costumers, karyawan, masyarakat, pemilik atau investor, pemerintah, supplier dan bahkan kompetitor. Pengembangan program sosial untuk membantu perusahaan dalam bentuk fisik, pelayanan kesehatan, pengembangan masyarakat (community development), beasiswa dan sebagainya. Salah satu contoh adalah perusahaan manufaktur PT. Ultra Jaya Milk, kegiatan bisnis perusahaan dan operasionalnya berjalan terus menerus berusaha untuk tidak hanya dapat memberikan manfaat bagi karyawan dan pemegang saham, tetapi juga berusaha untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Di lingkungan sekitar, perusahaan memainkan peran aktif dalam bidang kesehatan lingkungan dengan menyediakan peralatan medis untuk puskesmas yang terletak di Desa Cimareme. Dalam lingkungan sosial, perusahaan juga membantu membiayai pengerasan dan pengaspalan jalan pedesaan sepanjang 500 m di Desa Sindangsari, dan perusahaan membantu menyediakan peralatan dua ( 2 ) set komputer lengkap untuk kantor Desa Cimareme dan kantor Desa Gadobangkong. Perusahaan berusaha untuk keberadaannya tidak memberatkan dan merugikan masyarakat tetapi harus dirasakan untuk membantu dan bermanfaat bagi

masyarakat, terutama bagi orang-orang yang berada di sekitar lokasi kantor dan pabrik perusahaan. Perusahaan sangat peduli dengan masalah yang dihadapi dan dirasakan oleh masyarakat dan terus berpartisipasi dan ikut menanggulanginya. Perusahaan lain dapat dilihat dari komitmen utama Indofood Sukses Makmur Tbk dalam membantu masyarakat dan memberikan kontribusi optimal kepada masyarakat. Indofood percaya bahwa pendidikan merupakan elemen kunci dalam membangun sumber daya manusia untuk pembangunan berkelanjutan suatu bangsa. Perhatian Indofood pada pengembangan pendidikan jangka panjang diwujudkan pada tahun 2007 melalui berbagai program formal dan informal bagi siswa dan guru. Indofood menyediakan sekolah berkualitas di daerah perkebunan Indofood untuk memastikan bahwa anak-anak karyawan dan masyarakat di sekitar Indofood dapat memperoleh pendidikan yang bermutu. Indofood selalu hadir untuk memberikan banyak bantuan yang dibutuhkan kepada orang-orang yang terkena bencana alam. Indofood membangun berbagai pusat bantuan di Jakarta dan Sumatera Barat untuk membantu korban banjir dan gempa bumi di kedua daerah tersebut. Indofood menyediakan makanan dan melaksanakan operasi fumigasi serta berbagai kegiatan kesehatan lainnya untuk mengatasi risiko penyakit menular seperti demam berdarah. Kegiatan CSR yang dilakukan HM Sampoerna Tbk antara lain di bidang pendidikan, penyuluhan kesehatan untuk masyarakat di sekitar perkebunan PT. Sungai Rangit, pengobatan gratis bagi masyarakat miskin di sekitar perkebunan PT. Sungai Rangit. Perusahaan juga memberdayakan masyarakat sekitar perkebunan dengan memberikan prioritas untuk dapat bekerja sesuai dengan

kebutuhan perusahaan, serta melibatkan masyarakat dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit melalui kemitraan, mengembangkan kebun masyarakat melalui program revitalisasi pemerintah dan melibatkan masyarakat di TBS dengan menyewa truk angkutan milik masyarakat sebelum digunakan untuk mengangkut kayu. Program Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen besar untuk perusahaan. Semakin kuat karakteristik yang dimiliki suatu perusahaan tersebut dalam menghasilkan dampak sosial bagi publik tentunya akan semakin kuat pula pemenuhan tanggung jawab sosialnya kepada publik. Karakterisitik perusahaan dalam pengungkapan tanggung jawab sosial dalam kegiatan perusahaan, merupakan latar belakang yang sangat penting. Menurut Sembiring (2005), menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, tipe industri, ukuran dewan komisaris berpengaruh positif sedangkan profitabilitas, tingkat leverage berpengaruh negatif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Menurut Rosmasita (2007), menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajemen, tingkat leverage, ukuran perusahaan (Size), dan profitabilitas secara bersama-sama memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengungkapan informasi sosial lingkungan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur. Menurut Sitepu (2008), menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris, tingkat leverage, ukuran perusahaan dan profitabilitas secara bersama-sama atau simultan memiliki kemampuan mempengaruhi jumlah informasi sosial yang diungkapkan dalam laporan tahunan.menurut Marpaung (2010), menunjukkan

bahwa variabel struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan berpengaruh negatif sedangkan tingkat leverage berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan sosial dalam laporan tahunan. Menurut Saputri (2011), menunjukan bahwa variabel tingkat leverage berpengaruh negatif sedangkan profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menurut Sari (2012), menunjukan bahwa variabel tipe industri, tingkat leverage, pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif sedangkan ukuran perusahaan, profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial dalam pada perusahaan manufaktur. Menurut Politon (2013), menunjukan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri, dewan komisaris, leverage, kepemilikan institusional, kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur. Berdasarkan perbedaan penelitian-penelitian di atas penelitian ini bermaksud untuk melakukan penelitian kembali dan memastikan apakah kinerja keuangan yaitu profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik berpengaruh positif atau negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Maka judul penelitian ini adalah Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penulisan skripsi yang telah diuraikan sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasikan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah profitabilitas berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial? 2. Apakah leverage berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial? 4. Apakah kepemilikan saham publik berpengaruh secara parsial terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial? 5. Apakah profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik berpengaruh secara simultan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh bukti empiris apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. 2. Memperoleh bukti empiris apakah leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. 3. Memperoleh bukti empiris apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

4. Memperoleh bukti empiris apakah kepemilikan saham publik berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. 5. Memperoleh bukti empiris apakah profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan dan kepemilikan saham publik terkonsentrasi terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi peneliti tetapi juga bermanfaat bagi perusahaan dan pihak lain. 1. Bagi peneliti Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis dalam bidang akuntansi, khususnya yang berkaitan dengan pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Bagi perusahaan Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan sebagai bahan masukan mengenai pentingnya pengaruh karakteritik perusahaan perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Bagi pihak lain Dapat dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya, dengan judul pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan tanggung

jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sebagai bahan perbandingan yang berguna dalam menambah pengetahuan, khususnya yang berminat dengan pembahasan mengenai pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.