Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

BAB II TINJAUAN TEORI

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG (DDTK)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Panduan CINTA. AyahBunda. untuk. Puskesmas Kecamatan Cilincing. Puskesmas Kecamatan Cilincing

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep

Pedoman Identifikasi Anak Autis. Sukinah jurusan PLB FIP UNY

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI ANAK USIA DINI. By : Eva Imania Eliasa,M.Pd

CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia Masa Usia Pra Sekolah : 2-4 th Play group atau TK : 4 5,6 th

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.

II. Deskripsi Kondisi Anak

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. lakukan sendiri dan bagaimana mereka dapat melakukannya. Perpindahan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Terbagi 2 tahap : - Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu) -Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun)

Pertumbuhan dan perkembang anak dalam keluarga dari segi. kesehatan

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka

MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)

BAB II TINJAUAN TEORI

Rentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)

PERKEMBANGAN MASA BAYI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA PRA SEKOLAH

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-Kanak Oleh: Nur Hayati, S.Pd PGTK FIP UNY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Santrock,2007). Masa bayi di mulai sejak berumur 1-12 bulan yang mana

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD Oleh : Sugiyanto

Pada akhir bulan pertama, biasanya bayi dapat:

Ciri akhir masa kanak-kanak

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

MASA KANAK-KANAK AWAL

Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH SE-PROPINSI BANTEN. Nama Lengkap

MENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI. dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perilaku anak berasal dari banyak pengaruh yang

PERKEMBANG ANAK NORMAL DALAM KELUARGA OLEH: NIA SUTISNA PLB FIP UPI

KARAKTERISTIK TAHAPAN PERKEMBANGAN MASA BAYI (0 2 TAHUN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011

TRIAD OF CONCERN KELOMPOK 3.B. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Sumatera Utara. Jalan Alumni No. 2 Kampus USU Medan PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan perilaku yang belum matang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih

PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

DETEKSI DINI DAN STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK. Nur Faizah R

: PETUNJUK PENGISIAN SKALA

Rentang Perkembangan Manusia UMBY

adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

MAKALAH KPSP DAN KPAP

Penting sekali bagi guru PAUD untuk mengetahui ciri usia anak. Kegunaannya adalah untuk memberikan sukar atau mudahnya dalam proses pembelajaran atau

2.1 Perkembangan anak sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik

FASE PRASEKOLAH (USIA TK) Usia 2-6 tahun Kesadaran sebagai pria atau wanita Dapat mengatur dlm buang air (toilet training) Mengenal beberapa hal yg di

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

KREATIF LEWAT MENGGUNTING DAN MENEMPEL

BAB I PENDAHULUAN. tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan

BAB II LANDASAN TEORI

Karakteristik Anak Usia Sekolah

Masa kanak-kanak termasuk masa yg panjang dlm rentang kehidupan Masa kanak-kanak dimulai setelah melewati masa bayi yg penuh ketergantungan --> kira-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa

Transkripsi:

1 Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah

Informasi Umum Karakteristik Bayi- Balita dan Anak Pra Sekolah Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah 2

PERTUMBUHAN A. Penambahan berat badan Dalam kandungan berat janin bertambah : Trimester I (0 3 bulan ) : 500 1500 gram Timester II (3 6 bulan ) : 400 800 gram Trimester III (6 9 bulan) : 100 500 gram Timester IV (9 12 bulan ) : 100 400 gram Usia 1 tahun berat bayi bertambah minimal 3 kali berat badan lahir Usia 2-5 tahun penambahan berat badan anakg2 kg /tahun B. Penambahan panjang badan Dalam kandungan panjang janin bertambah: Trimester I : 2,8 4,4 cm / bulan Timester II : 1,9 2,6 cm / bulan Trimester III : 1,3 1,6 cm / bulan Trimester IV : 1,2 1,3 cm /bulan Usia 2-5 tahun penambahan panjang badan anakg7 cm/tahun 3 Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah

C. Penambahan Lingkar Kepala Berhubungan dengan perkembangan volume otak Lingkar kepala lebih besar dari normal (makrosefali) 88% IQ normal, 5 % keterbelakangan mental ringan, 7 % keterbelakangan mental berat (Lober & Priestly, 1981) Lingkar kepala lebih kecil dari normal (mikrosefali), sering disertai keterbelakangan mental Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah 4

Perkembangan Pada umur 3 bulan, bayi bisa : Mengangkat kepala tegak ketika tengkurap Tertawa Menggerakkan kepala ke kiri dan kanan Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum Pada umur 6 bulan, bayi bisa : Berbalik dari telungkup ke telentang Mempertahankan posisi kepala tetap tegak Meraih benda yang ada di dekatnya Menirukan bunyi Menggenggam mainan Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik 5 Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah

Pada umur 9 bulan, bayi bisa : Merambat Mengucapkan ma..ma.., da..da..da.. Meraih benda sebesar kacang Mencari benda/mainan yang dijatuhkan Bermain tepuk tangan atau ciluk-ba Makan kue/biscuit sendiri Pada umur 12 bulan, bayi bisa : Berdiri dan berjalan berpegangan Memegang benda kecil Meniru kata sederhana seperti ma..ma pa..pa Mengenal anggota keluarga Takut pada orang yang belum dikenal Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/ merengek Pada umur 2 tahun, anak bisa : Naik tangga dan berlari-lari Mencoret-coret pensil pada kertas Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya Menyebut 3 6 kata yang mempunyai arti, seperti bola, piring, dan sebagainya Memegang cangkir sendiri Belajar makan-minum sendiri Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah 6

Pada umur 3 tahun, anak bisa : Mengayuh sepeda roda tiga Berdiri di atas satu kaki tanpa berpegangan Bicara dengan baik menggunakan 2 kata Mengenal 2 4 warna Menyebut nama, umur dan tempat Menggambar garis lurus Bermain dengan teman Melepas pakaiannya sendiri Mengenakan sepatu sendiri Pada umur 5 tahun, anak bisa : Melompat-lompat 1 kaki, menari, dan berjalan lurus Menggambar orang 3 bagian (kepala, badan, tangan/kaki) Menggambar tanda silang dan lingkaran Menangkap bola kecil dengan kedua tangan Menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang benar Menyebut angka, menghitung jari Bicaranya mudah dimengerti Berpakaian sendiri tanpa dibantu Mengancing baju atau pakaian boneka Menggosok gigi tanpa bantuan 7 Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah

Karakteristik Anak Usia Sekolah Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah 8

Perkembangan Anak Pra Sekolah Masa prasekolah : berpikir ajaib, egosentris, dan berpikir yg didominasi dengan persepsi Berpikir ajaib : kebingungan akan kejadian yang terjadi secara kebetulan, animisme, kepercayaan yang tidak realistik mengenai kekuatan atau pengharapan. Egosentrisme : mau menang sendiri. Bermain: memberikan anak pengalaman memecahkan persoalan yang sulit, mengenal kebiasaan orang dewasa, dapat mengambil peran sebagai orang dewasa Menggambar: Tema dan masalah yg timbul pada gambar si anak merefleksikan masalah emosional yang sangat penting pada si anak. Tantangan emosional anak prasekolah : mempertahankan kemauan sendiri (self-direction) memerintah secara agresif 9 Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah

Implikasi Orang tua Deteksi dan penilaian dari keterlambatan bahasa Adanya masalah serius pada bahasa merupakan indikasi perkembangan emosi dan kognitif dan faktor kunci dalam mengatur tingkah laku dan keberhasilan di sekolah nantinya. Orangtua sebaiknya mempunyai waktu yang teratur. Kebanyakan orangtua sulit untuk mengerti anak prasekolah. Perubahan yg cepat antara kebebasan & ketergantungan, antara suka & kemarahan yg tidak terkontrol dapat mengikis percaya diri dan kesabaran orangtua. PERKEMBANGAN EMOSI Impuls seksual pada bayi dan balita: a. Fase oral/sensori (lahir sd 18 bulan) Ciri tahapan: Aktifitas melibatkan mulut (mengunyah, menggigit, menghisap)gsumber kenikmatan Jika terhalang, kompensasi dimasa yg akan datang berupa kebiasaan mengunyah permen karet, merokok, suka makan Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah 10

b. Fase anal (18 bulan 3 tahun) Pemuasan kenikmatan sensual berasal dari retensi dan pengeluaran feses. Bila terjadi konflik pada fase ini terjadi gangguan toileting seperti konstipasi, kelambatan dan kesakitan saat bab. c. Fase Phalik (3-5 tahun) Manipulasi genetalia menghasilkan sensasi yg luar biasa menyenangkan, masturbasi, keingintahuan seks terbukti. Jika fase terganggu dapat timbul kelainan berupa oedipus dan electra kompleks, lancang, malu, dan takut Kontrol diri perlu ditanamkan saat usia 5 tahun dan tergantung pada perkembangan emosinya dan kemampuan untuk menggunakan daya imajinasi internal dari orang yag dipercayainya, apabila proses pembelajaran ini tidak berhasil dapat mengakibatkan temper tantrum. -- Temper tantrum : menangis dan mengamuk berlebihan saat menuntut sesuatu -- Ketakutan, kelelahan berlebihan atau fisik yang tidak nyaman dapat memicu tantrum. -- Tantrum yg berlangsung > 15 menit atau terjadi secara teratur lebih dari 3 kali dalam sehari mencerminkan masalah kesehatan, emosional dan sosial -- Tantrum normal muncul pada akhir tahun pertama kehidupan dan prevalen puncak pada usia 2-4 th. Bila anak masih sering tantrum setelah usia diatas 5 tahun, tantrum cenderung menetap selama masa kanak-kanak. 11 Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah

Pertumbuhan fisik Perkembangan kognitif dan bahasa Perkembangan sosial dan emosi i Implikasi untuk dokter dan orang tua PERTUMBUHAN A. Pertumbuhan Fisik Pertumbuhan rata-rata : - Berat badan 3-3.5 kg/tahun - Tinggi badan 6 cm/tahun Lingkar kepala bertambah hanya 2 3 cm, seiring pertambahan usia pertumbuhan otak melambat Myelinisasi sel otak lengkap pada usia 7 tahun Perkembangan midface dan lower face Pertumbuhan gigi: - Tanggal gigi susu molar 1 pada usia 6 tahun - Penggantian dengan gigi tetap 4 buah per tahun Kekuatan otot, koordinasi dan stamina meningkat sehingga dapat melakukan gerakan kompleks seperti menari, memasukkan bola basket di keranjangnya atau main piano dll Organ seksual masih belum matang Mulai tertarik pada lawan jenis kelamin dan perilaku seksual menjadi lebih aktif Kadang melakukan masturbasi Karakteristik Usia Sekolah 12

Implikasi Orang tua dan Dokter Lakukan pemeriksaan fisik rutin Anak perempuan biasanya takut gemuk, mereka sering melakukan diet tidak sehat sehingga menjadi kurus yang tidak normal Anak laki-laki biasanya takut pendek sehingga berisiko untuk masalah tingkah laku seperti minder/ tidak percaya diri dokter bisa menolong orang tua dengan memberikan penjelasan tentang beda antara risiko yang berasal dari kesehatan dan variasi individu yang harus diterima PERKEMBANGAN A. Perkembangan Kognitif Agar perkembangan dapat optimal, maka diperlukan : - Keutuhan dari struktur tubuh dan organ-organnya (otak, alat persepsi, motorik) serta faktor yang mempengaruhi perkembangan - Stimulasi/rangsangan yang berkesinambungan dari lingkungan - Peran aktif individu untuk mengolah informasi yang diterima dari lingkungan 13 Karakteristik Usia Sekolah

Terbagi 3 fase yaitu : 1. Fase Sensori motor (usia 0-1,5 tahun atau 2 tahun) Kemampuan kognitif fase ini berdasarkan pada tindakan nyata Pada fase ini bayi harus belajar aktif memanipulasi lingkungan, misalnya refleks meraih, menggenggam dan menghisap pada awalnya adalah tindakan yang berdiri sendirisendiri dan terpisah satu sama lain Lakukan stimulasi melalui rangsangan pada telapak tangan dengan menggenggam berbagai macam obyek dan mengenalnya melalui perbedaan sifat, bentuk, berat, halus atau kasar dan sebagainya Hal ini akan mempengaruhi pola refleks dasar yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan pola gerak yang terkoordinir, misalnya anak meraih botol susu, menggenggamnya dan memasukkan ke mulut lalu menghisap Semakin banyak rangsangan yang dialami bayi akan semakin banyak jenis gerakan motorik yang digabungkan mejadi gerakan yang terarah dan bertujuan Pada usia 2 tahun anak mulai mengerti konsep ruang dan waktu, fungsi simbolik dan pengertian sebab akibat Karakteristik Usia Sekolah 14

Implikasi Adanya perilaku kekerasan dan atau pengabaian pada fase ini akan menimbulkan terhambatnya rangsangan terhadap sensoris dan motorik anak, sehingga pengalaman anak untuk mengembangkan gerakan-gerakan yang terkoordinasi sangat terbatas dan anak akan mengalami keterlambatan dalam berbagai kemampuan motorik dan komunikasi yang sesuai dengan usia anak 2. Fase Pra operasional (usia 2 7 tahun) Fase ini terjadi peralihan dalam bentuk pemikiran berdasarkan tindakan nyata menjadi bentuk pemikiran berdasarkan simbol atau representasi dari lingkungan Bentuk pemikiran pra operasional - Tidak reversibel artinya arah pikiran tidak dapat kembali kepada asal mulanya, misalnya anak mampu menghitung 5 + 3 = 8, tapi dia tidak mengerti bahwa dari 8 kita dapat kembali ke 5 dengan mengurangi apa yang ditambahkan tadi yaitu 3 - Sifat pemikiran yang terpusat pada detil, misalnya bila air yang sama banyaknya diletakkan di gelas yang sama, kemudian dipindahkan ke tempat lain yang luas permukaan dasarnya tidak sama besar maka anak akan mengatakan ukuran airnya berbeda - Sifat pemikiran yang detail dan detail dihubungkan, tetapi tidak dapat 15 Karakteristik Usia Sekolah

menyimpulkan bahwa detil tersebut merupakan bagian dari keseluruhan, misalnya si A dan si B dalam satu hal memiliki kesamaan, maka si A dan si B sama dalam semua hal - Sifat pemikiran egosentrik artinya anak tidak dapat menerima pendapat orang lain tanpa melibatkan pendapatnya sendiri Implikasi Jika pada fase ini anak mengalami trauma karena kekerasan maka anak akan mengalami hambatan dalam proses pembelajarannya, sehingga mengalami kesulitan dalam membaca, menulis dan berhitung Karakteristik Usia Sekolah 16

3. Fase Konkrit operasional (usia 7-12 tahun) Mampu mengoperasionalkan fungsi kognitifnya secara konkrit, artinya anak melihat sesuatu secara keseluruhan, melihat hubungan sebab akibat dan pola egosentris mulai berkurang Implikasi Tugas pendidik menciptakan proses kognitif yang berpola (dicatat, dibentuk pada otak kita dan bagaimana mengembangkannya) harus diulangulang dan mengusahakan proses aktif dari anak Timbulnya masalah dan trauma pada fase ini akan membuat anak mengalami gangguan kesulitan belajar dan prestasi sekolah yang menurun 17 Karakteristik Usia Sekolah

B. Perkembangan Emosi dan Sosial Terdiri dari 5 fase dari usia 0 sampai 18 Tahun 1. Masa bayi usia 0 1,5 tahun (fase perkembangan rasa aman dan rasa percaya) Selama bayi dalam kandungan, bayi merasa tenang dan penuh perlindungan. Namun saat lahir, bayi menghadapi tantangan hidup yang ditandai dengan teriakan dan tangisan. Oleh karena itu, anak perlu diasuh dan dilindungi untuk memperoleh rasa aman atau rasa percaya pada lingkungan. Bayi merasa nyaman saat disusui oleh ibu dan semua indera bayi perlu dipuaskan, dengan melihat senyuman, mendengar senandung dan suara lembut, dipeluk dengan lembut dan hangat, mencium bau yang harum, mengecap makanan yang enak sehingga terbentuk rasa aman yang mendasar. Dengan modal rasa aman, bayi akan menghadapi pengalaman baru dengan senang dan rasa percaya terhadap lingkungan. Karakteristik Usia Sekolah 18

Implikasi Gangguan perkembangan pada fase ini menyebabkan anak mengalami kesulitan makan, cengeng, ketakutan, menolak segala sesuatu yang baru, sikap seolah ingin melekat pada ibu dan menolak lingkungan, gagal tumbuh (kurus, pendek, lambat jalan, lambat bicara, sakitsakitan dll) Pada masa dewasa, kemungkinan mengalami ketergantungan yang kuat, misalnya depresi, adiksi Napza dan gangguan jiwa berat 2. Masa Balita usia 1,5 3 tahun (Fase Perkembangan Kemampuan Autonomi Diri) Dengan proses pertumbuhan fisik, gerakan lebih terkoordinir dan bertujuan, maka anak mulai menyadari bahwa gerakannya dapat dia gunakan untuk suatu maksud Anak ingin mengerjakan sesuatu sesuai keinginan sendiri, jalan dengan senang dan puas, tangan meraih segala sesuatu yang dapat dijangkau, menolak yang tidak dikehendaki dan menuntut apa yang dikehendaki Dorongan dalam diri anak cukup kuat namun ia belum mampu melaksanakannya dengan wajar dan rasional (seperti mau makan sendiri tapi masih blepotan, senang bermain sendiri namun sering terjatuh, kejedut, kena panas api dll) 19 Karakteristik Usia Sekolah

Anak masih sangat egois, orang lain dianggap obyek yang dapat dimanipulir sesuai keinginannya Orangtua/pengasuh perlu memberi kesempatan kepada anak untuk mengatur dirinya, namun harus tegas melarang hal yang membahayakan. Bila anak dikekang, terlalu banyak dilarang dan diperlakukan kasar, dikurung karena dianggap anak nakal sehingga ruang geraknya terbatas maka akan timbul rasa ragu-ragu dan malu yang mendasar serta banyak diam atau malas berbuat sesuatu Karakteristik Usia Sekolah 20

Implikasi Penyimpangan yang dapat terjadi pada fase ini antara lain : Temper tantrum (menangis dan mengamuk berlebihan saat menuntut sesuatu), tingkah laku sadistik (senang melukai binatang piaraan, anak ayam diplintir lehernya dll), tingkah laku menentang dan keras kepala, pada saat sekolah dapat mengalami BAK dan BAB di celana Pada saat dewasa dapat mengalami gangguan cemas dan paranoid 3. Anak pra sekolah usia 3-6 tahun (fase perkembangan kemampuan berinisiatif) Mulai timbul rasa ingin tahu, banyak bertanya dan meniru kegiatan di sekitarnya, namun belum mementingkan hasil Lingkungan mulai menuntut anak untuk mampu melaksanakan tugas tertentu seperti membereskan mainan, menjaga kebersihan badan, kadang membantu adiknya Hubungan dengan teman sebaya dan saudara kandung masih diwarnai persaingan, ingin menang sendiri, belum memiliki rasa menerima dan memberi serta berbagi 21 Karakteristik Usia Sekolah

Implikasi Pada fase ini tokoh ayah berperan penting. Ayah dan ibu dianggap tokoh yang paling benar dan sempurna, jadi kedua orang tua harus bekerjasama dan konsisten menerapkan aturan Bila anak banyak diberi kesempatan untuk menguji kemampuannya, maka timbul rasa inisiatif anak. Sebaliknya bila semua yang dikerjakan oleh anak membuat lingkungan marah dan diperlakukan kasar karena dianggap menganggu atau merugikan maka yang timbul adalah rasa bersalah pada anak Gangguan pada fase ini dapat menimbulkan problem tingkah laku antara lain : - Kesulitan belajar, masalah sekolah, masalah pergaulan dengan teman sebaya, anak pasif dan takut serta kurang kemauan - Saat dewasa dapat mengalami berbagai gangguan cemas, dan psikosomatik Ketiga fase tersebut sangat bermakna dalam membentuk dasar kepribadian individu, sehingga bila terjadi kekerasan yang menimbulkan traumatik tentunya akan berdampak timbulnya masalah kepribadian dan gangguan jiwa saat dewasa Karakteristik Usia Sekolah 22

4. Fase usia sekolah usia 6-12 tahun (fase perkembangan industri) Fase ini anak tidak lagi mengagumi orangtua tetapi figur-figur lain, misalnya guru, teman dan atau tokoh lain Anak mulai dituntut berbagi tugas-tugas sekolah seperti PR, ulangan, prakarya dll Seluruh kemampuan anak akan dikerahkan untuk menghasilkan buah karya dengan hasil akhir yang tuntas Perasaan mampu untuk menghasilkan buah karya akan berkembang dengan baik jika pada fase sebelumnya anak memiliki inisiatif dan mampu mengekspresikannya Anak mulai berpikir bahwa ia mampu untuk menyelesaikan segala sesuatu dan selalu membandingkan hasil karyanya dengan anak lain sehingga timbul keinginan untuk berkompetisi secara sehat dan positif 23 Karakteristik Usia Sekolah

Implikasi Peran lingkungan diharapkan selalu menanggapi, menghargai dan mengakui dengan bijak setiap hasil karya anak baik atau buruk hasilnya. Namun jika anak sering dihina atau mengalami perlakuan kasar karena ia dianggap tidak mampu menyelesaikan tugasnya dan selalu dibandingkan dengan saudaranya atau temannya, maka anak akan mengalami perasaan inferior atau harga diri rendah Anak yang memiliki harga diri rendah akan menjadi anak yang tidak mau berkarya, tidak mau belajar atau berusaha untuk memperbaiki nilainya, pasrah menerima keberadaannya karena merasa tidak memiliki kemampuan atau tidak berguna Saat dewasa akan menjadi orang yang bergantung pada orang lain dan banyak menjadi pengangguran Mudah mengalami depresi, marah dan mempersalahkan orang lain sebagai penyebabnya Karakteristik Usia Sekolah 24

B. Perkembangan Moral Ada 4 tahap perkembangan moral pada anak yaitu : 1. Tingkat orientasi pada hukuman dan kepatuhan (mulai timbul pada anak usia pra sekolah) Merupakan pengertian sederhana seorang anak mengenai moral yaitu; hukuman akan didapatkan bila seorang itu nakal atau tidak baik. Jadi fungsi moral pada tahap ini adalah menghindari hukuman dengan melakukan perbuatan baik dan tidak nakal Tujuan utama anak adalah menghindari hukuman dan tidak penting untuk tahu alasannya mengapa ia dihukum 2. Tingkat orientasi pada sesuatu keuntungan (usia pra sekolah) Representasi dari awal timbulnya egosentris pada anak usia prasekolah dan usia sekolah Anak melihat bahwa bila ia berkelakuan baik akan ada keuntungan tertentu disamping menghindari hukuman 25 Karakteristik Usia Sekolah

Implikasi Jika terjadi hambatan akibat adanya trauma karena kekerasan maupun pengabaian maka perkembangan moralnya akan terhambat dan tidak berkembang ke fase berikutnya Tingkat moralnya tetap sama dengan tingkat moral masa kanak-kanak, jadi hanya untuk menghindari hukuman dan hanya mau berbuat baik jika diberi sesuatu, namun jika tidak diberi apa-apa dia akan melakukan tindakan sebaliknya seperti kriminalitas, pengrusakan milik orang lain, anarkis dll Karakteristik Usia Sekolah 26

3. Tingkat orientasi pada persetujuan orang lain (fase usia sekolah ) Anak akan melakukan perbuatan baik karena hal ini didukung dan direstui oleh orang lain (orangtua, guru, teman sebaya) Anak usia ini belum paham mengenai aturan, maka yang berperan adalah rasa percaya kepada nasib sial dan nasib untung Perbuatan baik dihubungkan dengan keberuntungan dan perbuatan kurang baik berhubungan dengan kesialan Implikasi Jika terjadi hambatan di fase ini maka anak akan sering mengalami perasaan bersalah dan menyalahkan diri sendiri sehingga mudah mengalami depresi Moralnya tidak berkembang ke fase selanjutnya sehingga pada saat dewasa tingkat moralnya hanya bergantung pada kepercayaan terhadap nasib baik dan buruk, jika dia mendapat kesialan maka akan menghubungkannya dengan pelanggaran yang dilakukan dan akan terus merasa bersalah Orang tua harus menjadi teladan bagi anak 27 Karakteristik Usia Sekolah

Karakteristik Bayi-Balita dan Anak Pra Sekolah 28 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA