FORMULASI TEPUNG AMPAS TAHU DAN TERIGU TERHADAP MUTU STIK. Formulation of Tofu Cake Flour and Wheat on Stick Quality ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2015, 10(1):36-40 ISSN

EVALUASI MUTU KUKIS YANG DISUBSTITUSI TEPUNG SUKUN

SIFAT ORGANOLEPTIK NUGGET DAGING BROILER MENGGUNAKAN TEPUNG TEMPE. Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan Kulit Nanas dengan Gula Pasir dan Penambahan CMC

KARAKTERISASI SIFAT FISIKO-KIMIA DAN SENSORI COOKIES DARI TEPUNG KOMPOSIT (BERAS MERAH, KACANG MERAH DAN MOCAF)

Sifat Kimia dan Palatabilitas Nugget Ayam Menggunakan Jenis dan Konsentrasi Bahan Pengisi yang Berbeda

SUBSTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU (Phaseolus radiathus L) DALAM PEMBUATAN BISKUIT KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium (L) schott)

PEMBUATAN CAKE TANPA GLUTEN DAN TELUR DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

PENGARUH RASIO TEPUNG KOMAK DENGAN TEPUNG TERIGU DAN PENGGUNAAN PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK BROWNIES YANG DIHASILKAN

EVALUASI MUTU MI INSTAN YANG DIBUAT DARI PATI SAGU LOKAL RIAU. Evaluation on the Quality of Instant Noodles Made From Riau Sago Starch

PEMBUATAN SPONGE CAKE BEBAS GLUTEN DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS KETAN, UBI KAYU, PATI KENTANG, DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN HIDROKOLOID

PENGARUH PENCAMPURAN TEPUNG KACANG HIJAU (VIGNA RADIATA L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES TERHADAP SIFAT FISIK, SIFAT ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROKSIMAT

PENGARUH RASIO LABU KUNING (Cucurbita moschata) DENGAN TEPUNG BERAS TERHADAP KARAKTERISTIK KUE OMBUS-OMBUS SKRIPSI

PENGARUH PERBANDINGAN TERIGU DAN TEPUNG BEKATUL BERAS MERAH TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SKRIPSI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA BROWNIES KUKUS

POTENSI TEPUNG BIJI NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DALAM PEMBUATAN KUKIS DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE. Riau. Riau

PEMBUATAN MI KERING DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG TULANG CEKER AYAM DRY NOODLE MAKING BY CHICKEN METATARSAL MEAL ADDITION ABSTRACT

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG AMPAS TAHU DENGAN TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK FLAKES SKRIPSI

PENGARUH LAMA PENGERINGAN KENTANG DAN PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KENTANG TERHADAP MUTU COOKIES KENTANG

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PENGARUH PERBANDINGAN PISANG RAJA DAN TERIGU TERHADAP KARAKTERISTIK KUE KUKUS SKRIPSI. Oleh : RIA RUMINDO PURBA NIM :

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Perbandingan Tepung Tapioka : Tepung Terigu :

OLEH : GLADYS AMANDA WIJAYA

PENGARUH SUBSTITUSI BEKATUL TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KADAR SERAT KUE KEMBANG LOYANG

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG AMPAS TAHU DALAM PEMBUATAN NUGGET TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA TERIMA KONSUMEN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

1 I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI, WAKTU PENGUKUSAN DAN SUHU TERHADAP PEMBUATAN SNACK MIE KERING RAINBOW

ANALISIS PROKSIMAT CHIPS RUMPUT LAUT EUCHEUMA COTTONII PADA SUHU PENGGORENGAN DAN LAMA PENGGORENGAN BERBEDA ABSTRAK

Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2015, 10(1):18-22

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

Keyword : potato, wheat, characterics, flakes

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

MUTU ORGANOLEPTIKDAN KADAR PROTEIN MIE BASAH YANG DISUBTITUSI DENGAN AMPAS TAHU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa

SURAT PERNYATAAN. Bukit Jimbaran, Oktober 2016 I GUSTI AYU MADE NADYA CITRA D. NIM

PENGARUH PENGGUNAAN GUMPALAN PROTEIN SUSU (CURD) TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI STICK CURD

STUDI PEMANFAATAN TEPUNG BIJI NANGKA DAN TEPUNG AMPAS KELAPA SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN MI BASAH

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

5.1 Total Bakteri Probiotik

ABSTRAK. Kata kunci : puree labu kuning, tapioka, bika ambon.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rendemen merupakan suatu parameter yang penting untuk mengetahui nilai

PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DAN UJI ORGANOLEPTIK PRODUK OLAHAN MAKANAN DENGAN BAHAN DASAR KENTANG DAN UBI JALAR

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

MUTU ORGANOLEPTIK DAN KIMIAWI STIK RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN FORTIFIKASI TEPUNG UDANG REBON (Mysis sp.) ARTIKEL JURNAL OLEH

Ulangan 1 Ulangan 2 (%)

FORMULASI TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomea batatas blackie) DAN TERIGU TERHADAP SIFAT KIMIA DAN SENSORIS BOLU GULUNG

Padang, Maret Putri Lina Oktaviani

FORMULASI COOKIES DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG MERAH DAN TEPUNG KEDELAI : EVALUASI SIFAT SENSORIS, FISIK, DAN KIMIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KARAKTERISTIK SNACK BARS BERBAHAN DASAR TEPUNG KACANG HIJAU DAN PISANG LOKAL SKRIPSI. Oleh MUHAMMAD DHANY ISMAIL

UJI ORGANOLEPTIK KUE STIK DARI KOMBINASI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG GAYAM DENGAN PERBANDINGAN BERBEDA

ARTIKEL ILMIAH TINGKAT PENGEMBANGAN DAN DAYA TERIMA BOLU KUKUS YANG DIFORMULASI SEBAGIAN DENGAN TEPUNG SUKUN

PENGARUH PENGGUNAAN BUBUR BUAH LABU KUNING KUKUS SEBAGAI FAT REPLACER TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK REDUCED FAT COOKIES JAGUNG

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG BIJI NANGKA DENGAN TAPIOKA DAN JUMLAH SODIUM BIKARBONAT TERHADAP MUTU KERUPUK SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

PENGARUH SUBSTITUSI TERIGU DENGAN TEPUNG KECAMBAH KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L) TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES

Utilization of Cassava Peel Flour for Producing Sago Instant Noodle.

FORMULASI BISKUIT KELAPA PARUT KERING DENGAN PERLAKUAN PENYANGRAIAN DAN TANPA PENYANGRAIAN

PENGARUH LAMA PERENDAMAN DALAM LARUTAN Ca(OH) 2 JENUH TERHADAP KANDUNGAN GIZI DAN KARAKTERISTIK SENSORIS JAMUR TIRAM CRISPY SKRIPSI

KUALITAS MI BASAH DENGAN SUBSTITUSI JAGUNG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

PENGARUH KONSENTRASI PENAMBAHAN TEPUNG TEMPE TERHADAP KARAKTERISTIK TORTILLA

HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Adonan Kerupuk

PENAMBAHAN TEPUNG TULANG CEKER AYAM SEBAGAI SUMBER KALSIUM PADA TAHU KEDELAI. Oleh :

PENGARUH SUBSTITUSI NANGKA MUDA (Artocarpus heterophyllus) TERHADAP SIFAT KIMIA DAN SENSORIS ABON IKAN GABUS (Chanta striatus)

BAB III METODE PENELITIAN

4. PEMBAHASAN. (Depkes RI, 2014).

Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Open Access Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

FORMULASI LABU KUNING (Cucurbita Moschata) DAN KELAPA PARUT TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA DAN SENSORIS PADA PEMBUATAN COOKIES

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG (Zea mays L.) DALAM PEMBUATAN COOKIES. ABSTRACT

PENGARUH PERBANDINGAN JUMLAH TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG SUKUN DENGAN JENIS PENSTABIL TERHADAP MUTU COOKIES SUKUN SKRIPSI. Oleh:

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS... ABSTRAK... HALAMAN PENGESAHAN... RIWAYAT HIDUP PENULIS... vi KATA PENGANTAR...

Formulasi Daging Analog Berbentuk Bakso Berbahan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) dan Kacang Kedelai (Glycine max)

KARAKTERISASI DAGING SINTETIS DARI PERLAKUAN KONSENTRAT KEDELAI, TEPUNG TERIGU DAN METODE PEMASAKAN

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

Food Science and Culinary Education Journal

KADAR PROTEIN, SIFAT FISIK DAN DAYA TERIMA KULIT BAKPIA YANG DISUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG NASKAH PUBLIKASI

DAYA TERIMA DAN KOMPOSISI PROKSIMAT TEPUNG TULANG IKAN LELE YANG MENGALAMI PROSES PERENDAMAN DALAM LARUTAN JERUK NIPIS NASKAH PUBLIKASI

Food Science and Culinary Education Journal

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG

Tekstur biasanya digunakan untuk menilai kualitas baik tidaknya produk cookies.

EVALUASI KARAKTERISTIK FISIK, KIMIA DAN SENSORI ROTI DARI TEPUNG KOMPOSIT BERAS, UBI KAYU, KENTANG DAN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN XANTHAN GUM

UJI KOMPOSISI BAHAN BAKU TERASI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PENCETAK TERASI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL TELUR DENGAN ISOLAT PROTEIN KEDELAI DAN KONSENTRASI EMULSIFIER TERHADAP KARAKTERISTIK CAKE BERAS SKRIPSI

Kadar Lemak, Protein Dan Sifat Sensoris Kornet dengan Substitusi Jantung Pisang

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG BONGGOL. PISANG ( Musa paradisiaca ) TERHADAP DAYA SERAP AIR DAN DAYA TERIMA BROWNIES

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN.

METODOLOGI Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Tahapan Penelitian Tahap Awal

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Sulaiman T, Syahrumsyah H Formulasi Tepung Ampas Tahu dan Terigu terhadap Mutu Stik FORMULASI TEPUNG AMPAS TAHU DAN TERIGU TERHADAP MUTU STIK Formulation of Tofu Cake Flour and Wheat on Stick Quality Tuge Sulaiman, Hudaida Syahrumsyah* Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Jl.Kuaro Kampus Unmul Gunung Kelua, Samarinda 75119, *) Corresponding author Received 29 March 2014 revised 14 May 2014 accepted 11 July 2014 ABSTRACT Single factor experiment arranged in randomized block design with 6 levels of treatment (formulation of tofu cake and wheat flour of 100% wheat flour, 10 % : 90 %, 20 % : 80 %, 30 % : 70 %, 40 % : 60 %, 50 % : 50 %), each with 4 replications. The purpose of this study was to find out the effect formulation of tofu cake and wheat flour on quality of stick (chemical and sensory characteristics). Parameters observed were water, ash, and protein content, while sensory characteristics were color, flavor, aroma and texture. The data were analyzed by ANOVA continued by LSD test (p<0.05) for treatments showed significant difference. Tofu cake sticks produced from formulations of tofu cake and wheat flour of 50 % : 50 % showed the highest of ptotein level of 8.5 % and the lowest water content of 4.5 %. Stick based on formula without tofu cake showed the highest level of quality hedonic sensory characteristics (slightly brown color, not smelly tofu aroma, and rather tasty). While the tofu cake stick with formula tofu cake and wheat flour of 50 % : 50 % showed a tectire of nearcrunchy. PENDAHULUAN Ampas tahu merupakan limbah dari proses pembuatan tahu. Bahan utama pembuatan tahu adalah kedelai. Ampas tahu tidak berbau tetapi bau busuk akan datang secara beangsur sejak 12 jam sesudah ampas tahu di hasilkan. Masyarakat beranggapan bahwa ampas tahu kurang bermanfaat dan tidak mengandung gizi yang cukup tinggi (Suprapti, 2005). Menurut Depkes RI (1995) ampas tahu kering mengandung 414 kalori, 26,6 % protein, 18,3 % lemak dan 41,3 % karbohidrat dalam 100 gram bahan. Tepung ampas tahu akan lebih bermanfaat dalam pembuatan makanan dan tahan lama dalam penyimpanan. Melihat sifat ampas tahu yang memiliki banyak kelebihan seperti mengandung protein tinggi, banyak mengandung serat, serta murah dan mudah di dapat, maka dapat dikembangkan suatu bentuk produk baru yang memanfaatkan ampas tahu sebagai bahan dasar maupun alternatif. Salah satunya adalah dengan menambahkan tepung ampas tahu kedalam tepung terigu dalam pembuatan Stik ampas tahu dengan tujuan selain sebagai.salah satu upaya mengurangi pencemaran dari limbah ampas tahu padat khususnya daerah perairan, juga mampu memberikan alternatif gizi sebagai sumber protein yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga kekurangan gizi dalam masyarakat adalah menjaga ketersediaan gizi melalui pemenuhan kandungan gizi dalam setiap makanan yang dikonsumsi, dalam hal ini adalah makanan yang mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah jajanan stik yang masih didominasi oleh kandungan karbohidrat didalamnya. Laporan ini akan mendeskripsikan pengaruh formulasi tepung ampas tahu pada tepung terigu terhadap nilai mutu stik ampas tahu serta penerimaan masyarakat terhadap produk stik yang dihasilkan. METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Tepung terigu yang digunakan adalah tepung terigu dengan kadar protein rendah, ampas tahu diperoleh dari UKM pengrajin 59

Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2014, 9(2):59-64 ISSN1858-2419 tahu di sekitar Samarinda. Bumbu-bumbu diperoleh dari pasar tradisional di Samarinda. Rancangan Percobaan Penelitian ini adalah penelitian faktor tunggal (formulasi tepung ampas tahu dan gandum, yaitu 100 % tepung gandum (a 0), 10 % : 90 % (a 1), 20 % : 80 % (a 2), 30 % : 70 % (a 3), 40 % : 60 % (a 4), 50 % : 50 % (a 5), yang disusun dalam rancangan acak kelompok dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam, dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (p<0.05) (Hanafiah, 2002). Parameter yang diamati adalah karakteristik kimia (kadar air, kadar abu, dan kadar protein) dan karakteristik mutu hedonik sensoris (warna, aroma, tekstur, dan rasa). Assay Kadar air dianalisis dengan metode oven, sedangkan protein dianalisis dengan metode kjehldahl (Sudarmadji et al., 2007). Karakteristik sensoris mutu hedonik diuji menggunakan 15 panelis agak terlatih, sehingga diperoleh 60 data untuk setiap parameter (Soekarto, 1985). Prosedur Penelitian Ampas tahu yang telah dikurangi kadar airnya dengan pemerasan dioven pada 60 o C selama 4-5 jam. Ampas tahu kering diblender dan disaring dengan saringan 80 mesh. Tepung ampas tahu dicampurkan dengan tepung terigu dan bumbu-bumbu (garam, telur, dan soda kue), kemudian adonan diulen sampai kalis. Adonan kemudian digiling dengan gilingan molen, dipotong sepanjang 4-5 cm, digoreng sampai menguning. Setelah penggorengan dilakukan penirisan dan penambahan bahan perisa (balado, asin, manis dan pedas). HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Kimia Stik Ampas Tahu Formulasi tepung ampas tahu dan tepung terigu memberikan pengaruh nyata terhadap semua karakteristik kimia yang diamati (kadar air, kadar abu, dan kadar protein) stik ampas tahu yang dihasilkan (Tabel 1). Table 1. Effect of formulation of tofu cake and wheat flour on chemical characteristics of cake tofu stick Formulation of tofu cake and Chemical characteristics wheat flour Water content (%) Ash (%) Protein (%) 100 % wheat flour (a 0) 5.55 a 0.08 d 6.37 c 10% : 90% (a 1) 5.53 a 0.10 c 6.40 c 20% : 80% (a 2) 5.37 a 0.09 cd 7.05 bc 30% : 70% (a 3) 4.57 b 0.12 b 7.32 bc 40% : 60% (a 4) 4.55 b 0.13 b 7.80 ab 50% : 50% (a 5) 4.53 b 0.16 a 8.52 a Note: Each value was obtained from 4 data. Data in the same column followed by different letter showed significant difference. Kadar Air Air merupakan komponen yang paling mendominasi pada setiap hasil pertanian dan produk pangan. Kandungan air yang cukup tinggi akan sangat berpengaruh terhadap bahan pangan dan hasil pertanian, karena dapat mengakibatkan kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme pembusuk yang dapat berpengaruh terhadap mutu dan masa simpan bahan hasil pertanian. Kadar air pada pembuatan stik ampas tahu menunjukkan tidak berbeda nyata. Kadar air Stik Ampas Tahu tertinggi diperoleh pada perlakuan a 0 dengan kandungan air sebesar 5,55 % dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 1 dan a 2, sedangkan nilai kadar terendah pada stik ampas tahu pada perlakuan a 5 sebesar 5,53 % dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 3 dan a 4. Tingginya kadar air stik ampas tahu dipengaruhi oleh proporsi tepung terigu, dimana semakin banyak tepung terigu yang digunakan maka kandungan air yang diperoleh pada stik ampas tahu yang dihasilkan juga semakin besar. Hal ini dapat dilihat pada proses pencampuran dan pengadukan (pengulenan) adonan dimana bahan yang memiliki persentase tepung terigu yang lebih tinggi akan lebih mudah diadon dan dibentuk karena kadar air tepung terigu cukup tinggi sehingga adonan lebih mudah menyatu. Menurut Sinar (2010), kadar air tepung terigu sebesar 60

Sulaiman T, Syahrumsyah H Formulasi Tepung Ampas Tahu dan Terigu terhadap Mutu Stik 13,25 %, lebih tinggi dari kadar air tepung ampas tahu sebesar 10,43 %. Peningkatan jumlah air juga erat kaitannya dengan kadar protein bahan, dimana semakin tinggi kadar protein maka semakin rendah kadar airnya. Hal ini dapat di lihat pada perlakuan a 5 yang memiliki kadar protein sebesar 8,53 % dengan kadar air sebesar 4,53 % dan sebaliknya perlakuan a 0 memiliki kadar protein sebesar 6,38 % dengan kadar air sebesar 5,55 %. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rustandi (2009), bahwa semankin rendah protein suatu bahan maka daya serap air semakin besar dan semakin tinggi kadar protein maka semakin rendah daya serap airnya. Kadar Abu Abu adalah zat organik sisa hasil pembakaran pada suatu bahan organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan cara pengabuannya (Sudarmadji et al., 2007). Menurut Winarno (2004), da-lam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar tetapi zat-zat anorganiknya tidak (abu), sehingga semakin besar kandungan mineral maka semakin besar pula kadar abu pada bahan pangan tersebut. Kadar abu pada pembuatan stik ampas tahu menunjukkan berbeda nyata. Kadar abu Kadar abu terendah pada perlakuan a 0 sebesar 0,08 % akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 2 dan berbeda nyata pada perlakuan a 1, a 3, a 4 dan a 5. Kadar abu tertinggi diperoleh pada perlakuan a 5 sebesar 0,16 %. Tingginya kadar abu stik ampas tahu lebih dipengaruhi oleh proporsi tepung ampas tahu yang digunakan, dimana semakin banyak tepung terigu yang diformulasikan maka kadar abu yang diperoleh pada stik ampas tahu yang dihasilkan juga semakin besar. Hal ini dapat dikarenakan tepung ampas tahu mengandung kadar abu yang tinggi. Dijelas-kan lebih lanjut oleh Sinar (2010), bahwa kadar abu pada tepung ampas tahu 17,03 % dan lebih tinggi daripada tepung terigu 0,06 %. Kadar Protein Analisa kadar protein berfungsi untuk menera jumlah kandungan protein secara kasar dalam bahan pangan, juga untuk menelaah protein sebagai salah satu bahan kimia dan untuk menentukan kualitas protein dipandang dari sudut gizi (Sudarmadji et al., 2007). Menurut Winarno, (2004) Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat pembangun dan pengatur. Kadar Protein pada pembuatan stik ampas tahu menunjukkan berbeda nyata. Kadar protein stik ampas tahu tertinggi diperoleh pada perlakuan a 5 dengan kadar protein sebesar 8,5% dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 4, a 3 dan a 2 sedangkan nilai kadar protein terendah pada stik ampas tahu diperoleh pada perlakuan a 0 sebesar 6,3 % dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 1. Tingginya kadar protein stik ampas tahu lebih dipengaruhi oleh proporsi tepung ampas tahu yang semakin besar dimana semakin tinggi konsentrasi penambahan tepung ampas tahu yang diberikan maka semakin tinggi pula protein stik ampas tahu yang dihasilkan. Sebagaimana kita ketahui bahwa tepung ampas tahu merupakan salah satu sumber protein yang baik yang berasal dari kedelai. Hal ini sesuai dengan pernyataan Koswara (1995) bahwa diantara jenis kacangkacangan, kedelai merupakan sumber protein yang terbaik. Dijelaskan lebih lanjut oleh Suprapti (2005), bahwa kadar protein pada tepung ampas tahu 23,55 % dan lebih tinggi daripada tepung terigu 8,90 %. Karakteristik sensoris Formulasi tepung ampas tahu dan tepung terigu memberikan pengaruh nyata terhadap semua karakteristik sensoris mutu hedonik yang diamati (tekstur, rasa, warna, aroma) stik ampas tahu yang dihasilkan (Tabel 2). Warna Warna merupakan penilaian pertama untuk menentukan tingkat penerimaan konsumen terhadap suatu produk dimana pengujiannya menggunakan indra penglihatan yang menangkap sinar atau spectrum dari benda tersebut. Oleh sebab itu warna merupakan salah satu unsur kualitas sensoris yang paling penting. Formulasi antara tepung ampas tahu dan tepung terigu memberikan pengaruh nyata terhadap warna stik ampas tahu yang dihasilkan. Stik ampas tahu dengan perlakuan a 0 menunjukkan nilai skala mutu hedonik dengan rerata 4,08 (diatas coklat) dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 1 dan a 2, namun berbeda nyata dengan a 3, a 4 dan a 5. 61

Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2014, 9(2):59-64 ISSN1858-2419 Sementara stik ampas tahu yang dihasilkan dari perlakuan a 5 memiliki skala mutu hedonik dengan rerata 2,78 (sangat coklat) dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 3 dan a 4. Terbentuknya warna stik ampas tahu merupakan akibat langsung dari penggorengan. Pemasakan berlangsung oleh penetrasi panas dari minyak yang masuk ke dalam bahan pangan. Timbulnya warna coklat diduga terjadi karena reaksi antara gula-gula reduksi dengan gugus amina primer yang disebut dengan reaksi maillard (Winarno, 2004). Namun tingkat kecerahan warna stik ampas tahu yang dihasilkan berbeda dimana semakin tinggi proporsi penggunaan tepung ampas tahu maka stik ampas tahu yang dihasilkan semakin berwarna gelap. stik ampas tahu dengan perlakuan a 0 menghasilkan warna yang lebih cerah dibandingkan dengan stik ampas tahu yang dihasilkan dari perlakuan a 5. Hal ini dapat diduga adanya pengaruh warna tepung ampas tahu awal yang bewarna agak gelap dibandingkan dengan tepung terigu sehingga mempengaruhi stik ampas tahu yang dihasilkan. Table 2. Effect of formulation of tofu cake and wheat flour on hedonic quality sensory characteristics of cake tofu stick Formulation of tofu cake Hedonic quality sensory characteristics and wheat flour Color Taste Aroma Texture 100 % wheat flour (a 0) 4.08 a 4.71 a 2.65 e 3.74 c 10% : 90% (a 1) 4.16 a 4.65 a 3.36 d 3.80 c 20% : 80% (a 2) 4.16 a 4.08 b 3.76 c 4.02 bc 30% : 70% (a 3) 3.28 b 3.61 c 4.15 b 4.15 b 40% : 60% (a 4) 2.68 b 3.76 bc 4.56 a 4.70 a 50% : 50% (a 5) 2.78 b 3.43 c 4.58 a 4.90 a Note: sensory scale of 1-7 for color of extremely brown, very brown, brown, slightly brown, tawny, less tawny, yellow; for taste of extremely untasty, very untasty, untasty, rather tasty, tasty, very tasty, extremely tasty like tofu cake; for aroma of extremely unsmeely, very unsmelly, unsmelly, rather smelly, smelly, very smelly, extremely smelly like tofu; for texture of extremely uncrispy, very uncrispy, uncrispy, rather crispy, crispy, very crispy, extremely crispy. Sensory value was obtain from 60 data. Data in the same column followed by different letter showed significant difference by LSD test (p<0.05). Rasa Rasa adalah faktor yang penting terhadap penerimaan suatu produk makanan dan merupakan bagian dari uji organoleptik. Rasa suatu bahan pangan dapat berasal dari sifat bahan itu sendiri atau karena adanya zat lain yang ditambahkan pada proses pengolahannya (Achyadi dan Afiana, 2004). Formulasi antara tepung ampas tahu dan tepung terigu memberikan pengaruh yang nyata terhadap rasa stik ampas tahu yang dihasilkan. Stik ampas tahu dengan perlakuan a 0 menunjukkan nilai skala mutu hedonik dengan rerata 4,71 (mendekati gurih) dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 1. Sementara stik ampas tahu yang dihasilkan dari perlakuan a 5 memiliki skala mutu hedonik dengan rerata 3,43 (mendekati agak gurih) dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 3 dan a 4. Rasa gurih yang dihasilkan oleh stik ampas tahu semakin rendah seiring semakin banyaknya penambahan tepung ampas tahu. Hal ini dapat dikarenakan penambahan tepung ampas tahu yang terlalu banyak akan menimbulkan rasa pahit atau getir sehingga dapat menutupi rasa gurih stik ampas tahu yang dihasilkan. Hal tersebut diperjelas oleh Imaningtias (2008), bahwa off flavor pada formulasi tepung ampas tahu adalah langu, aroma apek, rasa pahit dan getir. Aroma Aroma merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen dalam memilih produk makanan yang disukai. Winarno (2004), mengatakan bahwa dalam banyak hal kelezatan makanan ditentukan oleh aroma atau bau dari makanan tersebut. Aroma adalah rasa dan bau yang sangat subyektif serta sulit diukur, karena setiap orang mempunyai sensitifitas dan kesukaan yang berbeda. Meskipun mereka dapat mendeteksi, tetapi setiap individu memiliki kesukaan yang berlainan (Meilgaard, 2000). 62

Sulaiman T, Syahrumsyah H Formulasi Tepung Ampas Tahu dan Terigu terhadap Mutu Stik Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa yang mudah menguap (Moehyi, 1992). Formulasi tepung ampas tahu dan tepung terigu memberikan pengaruh yang nyata terhadap aroma stik ampas tahu yang dihasilkan. stik ampas tahu dengan perlakuan a 0 menunjukkan tingkat kesukaan tertinggi dengan nilai skala mutu hedonik dengan rerata 2,65 (tidak berbau ampas tahu) dan berbeda nyata pada semua perlakuan. Sementara stik ampas tahu yang dihasilkan dari perlakuan a 5 memiliki skala mutu hedonik dengan rerata 4,58 (agak berbau ampas tahu) dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 4 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Aroma ampas tahu yang dihasilkan oleh stik ampas tahu semakin kuat seiring tingginya proporsi tepung ampas tahu yang digunakan. Tepung ampas tahu yang dihasilkan masih mempunyai aroma khas ampas tahu (langu). Ampas tahu mengandung aroma khas dari kedelai yaitu berbau langu atau apek, sehingga bila penambahan tepung ampas tahu semangkin tinggi maka indentifikasi terhadap aroma khas ampas tahu (langu) semakin tinggi pula. Hal tersebut diperjelas oleh Imaningtias (2008), bahwa off flavor pada formulasi tepung ampas tahu adalah langu, aroma apek, rasa pahit dan getir. Tekstur Menurut Deman (1989), tekstur makanan dapat didefinisikan sebagai cara bagaimana berbagai unsur komponen dan unsur struktur ditata dan digabung menjadi mikro dan makrostruktur. Formulasi tepung ampas tahu dan tepung terigu memberikan pengaruh nyata terhadap tekstur stik ampas tahu yang dihasilkan. Stik ampas tahu dengan perlakuan a 0 menunjukkan tingkat kesukaan tertinggi dengan nilai skala mutu hedonik dengan rerata 3,74 (agak renyah) dan berbeda nyata pada semua perlakuan. Sementara stik ampas tahu yang dihasilkan dari perlakuan a 5 memiliki skala mutu hedonik dengan rerata 4,90 (mendekati renyah) dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan a 4 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Tingkat kerenyahan stik yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh kadar air yang terdapat pada stik ampas tahu. Kadar air sangat berpengaruh terhadap tekstur atau kerenyahan suatu produk, kadar air yang rendah umumnya membuat tekstur atau kerenyahan yang baik. Hal ini dapat kita lihat pada perlakuan a 5 dimana perlakuan tersebut memiliki kadar air yang cukup rendah yaitu sebesar 4,90 % dengan penerimaan panelis yang mendekati renyah. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Darmajana (2009), bahwa kandungan air yang terdapat dalam bahan merupakan parameter penting bagi produkproduk keripik, kerupuk ataupun sejenisnya, dimana kandungan air tersebut akan mempengaruhi kerenyahan suatu produk. Semakin rendah kadar airnya maka kerenyahannya akan semakin baik KESIMPULAN Formulasi tepung terigu pada tepung ampas tahu terhadap pembuatan stik dapat mempengaruhi nilai mutu yang baik pada stik yang dihasilkan, hal ini dapat dilihat pada analisa kimia yang telah dilakukan pada kadar air dengan rerata persentase terendah 4,53 %, kadar abu dengan rerata persentase tertinggi 0,16 %, maupun kadar protein dengan rerata persentase tertinggi 8,5 %, dari hasil analisis diatas maka untuk pembuatan stik ampas tahu dengan mutu yang baik dianjurkan menggunakan konsentrasi tepung ampas tahu sebesar 50 % (perlakuan a 5). Stik ampas tahu yang dihasilkan dari perlakuan a 0 pada uji sensoris mutu hedonik menunjukkan tingkat kesukaan yang paling tinggi, dengan parameter warna agak coklat, aroma tidak berbau ampas tahu, dan rasa agak gurih. Sementara stik ampas tahu yang mempunyai tingkat kerenyahan tertinggi dihasilkan dari perlakuan a 5 yaitu mendekati renyah. DAFTAR PUSTAKA Darmajana AD (2009) Perbaikan Mutu Keripik Jagung Dengan Penambahan Kacang Kedelai Dan Perlakuan Perendaman Pada Larutan Kapur. LIPI. Bandung. Deman MJ (1989) Kimia Pangan. ITB, Bandung 63

Jurnal Teknologi Pertanian Universitas Mulawarman 2014, 9(2):59-64 ISSN1858-2419 Departemen Kesehatan RI. Direktorat Gizi (1995) Daftar Komposisi Bahan Makanan. Barata, Jakarta. Hanafiah KM (2005) Rancangan Percobaan: Teori & Aplikasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Imanningtias N (2008) Mengatasi Off Flavour Pada Formulasi Tempe. http://www. p3gizi.litbang.depkes.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id= 105. Diakses pada tanggal 23 Agustus 2010. Rustandi D (2009) Tepung Terigu. http:// www.dapurdeddyrustandi.com/ bypass200901/index.php?option= com_content&view=article&id=67:tep ungterigu&catid=41:bahan&itemid=5 5. Diakses pada tanggal 07 Oktober 2010. Sudarmadji SB. Haryono, Suhardi (1997) Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta. Suprapti (2005) Pembuatan Tahu. Kanisius. Yogyakarta. Koswara S (1995) Teknologi Pengolahan Kedelai. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Winarno FG (2004) Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 64