PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat biasanya mengartikan anak berbakat sebagai anak yang

BAB I PENDAHULUAN. para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Dalam upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proyek konstruksi merupakan suatu industri yang melibatkan kerjasama yang

BAB I PENDAHULUAN. Cipta,2008), hlm. 2.

ARIS RAHMAD F

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pada hakekatnya pendidikan merupakan sarana yang dapat

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERSEPSI PADA METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA SMK NEGERI 1 GENDING KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN SIKAP SOSIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II DEPOK SLEMAN ARTIKEL JURNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. karena remaja tidak terlepas dari sorotan masyarakat baik dari sikap, tingkah laku, pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai upaya dalam. sumber daya, seperti modal, material dan mesin.

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL, KONSEP DIRI, DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KECAMATAN PITURUH

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. dewasa dimana usianya berkisar antara tahun. Pada masa ini individu mengalami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Syifa Zulfa Hanani, 2013

SKRIPSI. Oleh : SITI FATIMAH NIM K

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA KULIAH MICROTEACHING MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI SISWA SMA NEGERI 1 TALANG PADANG TANGGAMUS

BAB V PEMBAHASAN. pada mata pelajaran PAI di SDI Miftahul Huda Plosokandang. Tulungagung, dibuktikan dari perolehan nilai

DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA. Purwati 19, Nurhasanah 20

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tanpa pendidikan akan sulit

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Masalah pendidikan perlu

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

ANALISIS FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D-IV BIDAN PENDIDIK

Tatik Haryani, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

DAFTAR PUSTAKA. Agoes Dariyo, Dasar-dasar Pedagogig Modern, (Jakarta: Indeks, 2013)

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SISWA KELAS XII SMA NEGERI 16 PADANG

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU

PENGARUH INTELLIGENCE QUOTIENT

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 1. Oleh

KORELASI ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN. maka diperlukan adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam rangka

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA SE-KECAMATAN RIMBO BUJANG

I. PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha. sadar dan terencana untuk mewujudkan susasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang ada dalam diri peserta didik. Pendidikan dianggap sebagai. diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia.

Oleh: HESTI NUFRIDA A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TINGKAT I PRODI DIII KEBIDANAN STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2012

Dhoni Aprianto, A , Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD SE- KECAMATAN PREMBUN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data hubungan Lingkungan Keluarga,

BAB IV. variabel terikat (Y) dan tiga variabel bebas (X 1, X 2, X 3 ). Variabel terikat (Y)

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA MTS. MIFTAHUL KOTA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sepanjang hayatnya, baik sebagai individu, kelompok sosial, maupun sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB I PENDAHULUAN. RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah

HUBUNGAN MOTIVASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ASKEB II DI AKADEMI KEBIDANAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORITIK

Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Jawa Siswa Kelas X SMA N 1 Klirong Kebumen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KECERDASAN EMOSI PESERTA DIDIK PADA KELAS AKSELERASI DI SMP NEGERI 1 PURWOKERTO

PENGARUH MINAT DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Aulia Alzak 1 dan Rustam 2

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi (Susilo, 2008). rasional berfungsi utama pada jenis Homo sapiens, makhluk mamalia

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang. Kesehatan menjelaskan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang

BAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi anak usia sekolah tidak hanya dalam rangka pengembangan individu, namun juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagaimana telah kita ketahui bersama bahwa pemerintah sedang giat-giatnya

PENGARUH KEYAKINAN DIRI (SELF BELIEF) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA. Ika Gita Nurliana Putri; Rustono, WS.; Edi Hendri Mulyana

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar Matematika Wajib Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMAN 15 Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang. memuaskan dibutuhkan suatu proses dalam belajar.

TINJAUAN MATA KULIAH...

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era perdagangan bebas ASEAN 2016 sudah dimulai. Melahirkan tingkat

Sunarti MI Al-Istiqamah Banjarbaru, Abstract

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. malu, benci, dan ketakberdayaan pada realitas hidup. Stres bisa menyerang siapa

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan menjadi cerdas, terampil, dan memiliki sikap ketakwaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perilaku maupun sikap yang diinginkan. Pendidikan dapat

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. Agustian, Ary Ginanjar. (2001). Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan. Spiritual (ESQ). Jakarta : Arga Wijaya Persada

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI KAITANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWI KEBIDANAN

BAB I PENDAHULUAN. juga dirasa sangat penting dalam kemajuan suatu negara karena berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-sekolah atau di lembagalembaga

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 90-97

PENGARUH IQ, EQ, PERSEPSI SISWA TENTANG PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

RATIH DEWI PUSPITASARI K

Transkripsi:

Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS (JPPI) Volume 9 No 2 (2015) 1118-1124 ISSN (Print) : 1858-4985 http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jppi PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR Dwi Halima Tutriyanti Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Pasca Sarjana Universitas Kanjuruhan Malang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Populasi penelitian ini berjumlah 602 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik sampel jenuh yaitu siswa kelas 8 yang berjumlah 79 siswa. Proses pengumpulan data digunakan metode dokumenter dan metode kuesioner/angket. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dapat diketahui bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan iklim sekolah dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,880 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu iklim sekolah (X 1), kecerdasan emosional (X 2) mampu menjelaskan variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar 88% sedangkan sisanya sebesar 12% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dengan demikian iklim sekolah yang baik serta kecerdasan emosional yang baik sangat berkaitan dengan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa berhubungan tempat belajar, situasi, dan kondisi ketika belajar serta penilaian prestasi belajar bisa menyeluruh mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Kata kunci: iklim sekolah, kecerdasan emosional, prestasi belajar, PENDAHULUAN Pada umumnya orang menilai prestasi belajar hanya dilihat dari indikator prestasi akademis pada setiap bidang studi, namun ada pula yang menambahkan indikator lain, misalnya prestasi bidang kesenian, olahraga, kepemimpinan, keterampilan, dan kualitas kepribadian siswa. Sedangkan faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar umumnya hanya dikaitkan dengan Intelligence Quotient (IQ) siswa, peranan orang tua dan lingkungannya. Dari ketiganya, IQ dipandang oleh banyak kalangan praktisi pendidikan sebagai faktor utama penentu keberhasilan proses belajar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lembaga pendidikan yang mempergunakan tes IQ dalam menyeleksi calon siswa. Namun dewasa ini di kalangan masyarakat telah timbul kesadaran baru bahwa keberhasilan seseorang tidak semata-mata dipengaruhi oleh IQ saja namun dipengaruhi juga oleh banyak faktor, antara lain iklim sekolah dan kecerdasan emosional siswa (Goleman dalam T. Hermaya, 1997).

Dewasa ini muncul fenomena baru, bahwa sukses seseorang lebih ditentukan oleh berkembangnya kecerdasan emoisonal seseorang dibandingkan dengan tingkat kecerdasan intelektual yang ia miliki, betapapun tinggi IQ seseorang tidak menjamin sukses dalam hidup (Goleman dalam T. Hermaya, 1997). Lalu menjadi pertanyaan yang menarik, apakah pada tingkat anak usia MTs perkembangan kecerdasan emosionalnya telah berperan dalam usaha belajarnya? Sejalan dengan apa yang telah diuraikan diatas, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran yang menghasilkan prestasi belajar yang tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain, faktor eksternal misalnya lingkungan belajar di sekolah, baik lingkungan fisik maupun non fisik. Komponen-komponen lingkungan tersebut bila dipersatukan dapat disebut iklim sekolah. Selain itu proses pembelajaran di sekolah dipengaruhi juga oleh faktor internal siswa, antara lain tingkat kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional siswa (EQ), kebiasaan belajar, bakat, dan minat siswa. Semua uraian diatas perlu diteliti lebih lanjut secara seksama di lapangan. Dalam kesempatan ini ingin dilihat adakah pengaruh iklim sekolah dan kecerdasan emosional siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian tersebut dapat menghasikan tiga kemungkinan: (1) pengaruhnya besar dan positif serta sebaliknya, (2) pengaruhnya positif tetapi kecil atau sebaliknya, dan (3) kemungkinan terakhir adalah tidak ada pengaruh sama sekali, antara kedua variabel tersebut dengan prestasi belajar siswa. Iklim Sekolah Ada beberapa ahli yang mendefinisikan lingkungan sekolah. Definisi lingkungan sekolah tidak luput dari pengertian iklim atau kondisi sekolah. Iklim menurut Hoy dan Miskell dalam Hadiyanto (2004) merupakan kualitas dari lingkungan yang terus menerus dialami oleh guru-guru, mempengaruhi tingkah laku dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah laku mereka. Hoy dan Miskell dalam Hadiyanto (2004) menyebutkan bahwa iklim atau lingkungan sekolah adalah produk akhir dari interaksi antar kelompok peserta didik di sekolah, guru-guru dan para pegawai tata usaha (administrator) yang bekerja untuk mencapai keseimbangan antara dimensi organisasi (sekolah) dengan dimensi individu. Hampir senada dengan pendapat di atas, adalah pendapat Sergiovanni dan 1119

Startt dalam Hadiyanto (2004) yang menyatakan bahwa lingkungan sekolah merupakan karakteristik yang ada, yang menggambarkan ciri-ciri psikologis dari suatu sekolah tertentu, yang membedakan suatu sekolah dari sekolah yang lain, mempengaruhi tingkah laku guru dan peserta didik dan merupakan prasaan psikologis yang dimiliki guru dan peserta didik di sekolah tertentu. Kecerdasan Emosional Goleman (dalam Alex Tri Kuncoro, 2009) menyatakan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan emosi yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahan ketika menghadapi suatu masalah, mampu mengendalikan impuls, memotivasi diri, mampu mengatur suasana hati, kemampuan berempati dan membina hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi dapat menempatkan emosi seseorang pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati. Koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi individu menurut Goleman (dalam Alex Tri Kuncoro W, 2009:267-282), yaitu: a. Lingkungan keluarga. b. Lingkungan masyarakat dan lingkungan penduduk. Menurut Le Dove (dalam Goleman,1997) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosi antara lain:\ c. Fisik. Secara fisik bagian yang paling menentukan atau paling berpengaruh terhadap kecerdasan emosi seseorang adalah anatomi saraf emosinya. d. Psikis. Kecerdasan emosi selain dipengaruhi oleh kepribadian individu, juga dapat dipupuk dan diperkuat dalam diri individu. Prestasi Belajar Menurut W.S. Winkel (1996) prestasi belajar adalah keberhasilan usaha yang dicapai seseorang setelah memperoleh pengalaman belajar atau mempelajari sesuatu. Dalam hal ini prestasi yang diperoleh dapat mewujudkan belajar yang tinggi atau sebaliknya. Hal ini tergantung dari usaha dan kemampuan masing-masing individu disamping ada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tersebut. 1120

METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, (2) pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, (3) pengaruh secara bersama-sama iklim sekolah dan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kecamatan Pajarakan Kabupaten Probolinggo, serta (4) mengidentifikasi implikasi dari hasil-hasil temuan penelitian tiap-tiap kemungkinan pengaruh antara variabel bebas dan terikat. Metode penelitian yang dipergunakan adalah diskriptif korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 7,8, dan 9 yang berjumlah 602 siswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik sampel jenuh yaitu siswa kelas 8, 8a yang berjumlah 27 siswa, kelas 8b yang berjumlah 28 siswa, dan kelas 8c yang berjumlah 24 siswa. Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 79 siswa yang kemudian dijadikan responden penelitian. Dalam proses pengumpulan data digunakan metode dokumenter dan metode kuesioner/angket. Adapun dokumen yang diambil dalam penelitian ini adalah nilai ulangan untuk mengetahui tingkat prestasi siswa. Sedangkan kuesioner/angket ini digunakan untuk meneliti iklim sekolah dan kecerdasan emosional siswa. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Hipotesis pertama : Terdapat ada pengaruh yang signifikan iklim sekolah dengan prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,441 dengan signifikan 0,000. Angka 0,000 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan ada hubungan yang positif dan signifikan X1 dengan Y. Hipotesis kedua berbunyi ada pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,612 dengan signifikan 0,000. Angka 0,000 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05 Artinya ada hubungan yang positif dan signifikan X2 dengan Y. 1121

Baik hipotesis pertama maupun hipotesis kedua sama-sama memiliki korelasi yang tinggi seperti dinyatakan oleh Guilford. < 0,20 korelasi sedikit 0,20-0,40 korelasi sedang 0,40-0,70 korelasi tinggi 0,70-0,90 korelasi tinggi 0,90-1,00 korelasi sangat tinggi Hipotesis ketiga berbunyi secara bersamasama ada pengaruh yang positif dan signifikan iklim sekolah dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hal ini dapat ditunjukkan dengan nilai-nilai yang diperoleh seperti pada tabel di bawah ini. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,880 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu iklim sekolah (X1), kecerdasan emosional (X2) mampu menjelaskan variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar 88% sedangkan sisanya sebesar 12% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai hubungan yang positif dan signifikan. Selain itu ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain: a. Kondisi fisiologis siswa pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kondisi belajar dan prestasi belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam kelelahan. Keadaan tubuh yang kurang gizi menyebabkan anak mudah mengantuk dan lesu. Dari sini dapat dipahami bahwa faktor fisiologis tidak lepas dari keadaan kondisi pancaindra, terutama penglihatan dan pendengaran. Karena sebagian besar yang dipelajari oleh manusia, dipelajari dengan mempergunakan penglihatan dan pendengaran. Orang belajar dengan membaca, melihat contoh atau modul, melakukan observasi, mengamati hasilhasil eksperimen, mendengarkan keterangan guru, mendengarkan ceramah, mendengarkan keterangan orang-orang lain dalam diskusi dan sebagainya. b. Kondisi psikologis siswa dalam arti fungsi psikologis tentu saja berpengaruh terhadap proses belajar yang juga psikologis. Beberapa faktor psikologis yang utama diantaranya ; minat, kecerdasan, bakat, motivasi dan kemampuan kognitif. Begitu juga pada hasil analisis yang menguji pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,612 dengan signifikan 0,00. Angka 0,00 1122

ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05 Artinya X2 memiliki hubungan yang positif signifikan dengan Y. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Dengan demikian iklim sekolah yang baik serta kecerdasan emosional yang baik sangat berkaitan dengan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dipahami karena pada umumnya prestasi belajar siswa berhubungan tempat belajar, situasi, dan kondisi ketika belajar serta penilaian prestasi belajar bisa menyeluruh mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian maka bisa disimpulkan bahwa: a. Ada pengaruh yang positif dan signifikan iklim sekolah terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,441 dengan signifikan 0,000. Angka 0,000 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan pengaruh X1 terhadap Y signifikan. b. Ada pengaruh yang positif dan signifikan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar siswa di MTs Negeri Pajarakan Kabupaten Probolinggo. Hasil analisis data dengan uji-t diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,612 dengan signifikan 0,000. Angka 0,000 ini lebih kecil dari alpha sebesar 0,05 Artinya X2 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Y. c. Secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan iklim sekolah dan kecerdasan emosional siswa terhadap prestasi belajar siswa. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,880 yang berarti bahwa variabel bebas yaitu iklim sekolah (X1), kecerdasan emosional (X2) mampu menjelaskan variabel terikat prestasi siswa (Y) sebesar 88% sedangkan sisanya sebesar 12 % dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Dari hal tersebut menunjukkan bahwa variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai pengaruh yang erat. DAFTAR PUSTAKA Agustian, Ari Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual: Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga Arikunto, Suharsimi, 1999. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. 2000, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis 1123

Sekolah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. ------------, 2003, UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta. Goleman, Daniel. 1997. Emotional Inteligensi. Alih bahasa T. Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Goleman, Daniel. 2009. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Alih Bahasa Alex Tri Kuncoro W. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Hadiyanto. 2004. Mencari Sosok Desentralisasi Manajemen Pendidikan di Indonesia.Jakarta : Rineka Cipta. Hoy, Wayne K., and Cecil G. Miskel. 1998. Education Administration Theory, Research, and Practice, New York: Random House..W.S. Wingkel. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo W.S. Wingkel. 1996.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia 1124