ANALISIS BUDAYA MATERIAL DALAM TERJEMAHAN KUMPULAN CERITA PENDEK MADEMOISELLE FIFI KARYA GUY DE MAUPASSANT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berhasil menerjemahkan suatu teks dari bahasa sumber ke bahasa sasaran jika ia

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Dewasa ini, bahasa semakin berkembang pesat. Oleh karena itu, manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan merupakan suatu kegiatan transformasi bentuk yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

BAB I PENDAHULUAN. sasaran (selanjutnya disingkat Bsa) se-alami mungkin baik secara arti dan secara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah diperoleh pada bab-bab

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

BAB I PENDAHULUAN. Pesan yang disampaikan dapat melalui karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

Contoh: (1) Tsu : A, a kibun onsenyado da ne korya. (CMCJ. Tsa Wah, nikmatnya scpcrti scdang berlibur ke pemandian air paiias saja (CMCI5:42)

PERGESERAN TERJEMAHAN TEKS BERMUATAN BUDAYA DALAM CERGAM LE PETIT SPIROU KARYA TOME DAN JANRY

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Setelah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil tes dan angket

IDEOLOGI DALAM PENERJEMAHAN (Farida Amalia Universitas Pendidikan Indonesia)

KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. pada bab ini peneliti mengemukakan beberapa kesimpulan dari pembahasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah bahan utama kesusastraan. Harus disadari bahwa bahasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda. Dalam menghadapi masalah ini, kegiatan penerjemahan memberikan solusi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hobi adalah kegemaran; kesenangan istimewa pada waktu senggang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keniscayaan karena kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak. kegiatan manusia yang tidak disertai oleh bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. Tinjauan sintak..., Vandra Risky, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. penting guna menyimpan uang serta barang-barang berharga yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang mempunyai empat musim, yaitu haru

BAB I PENDAHULUAN. Untuk kepentingan komunikasi dengan dunia internasional dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Jepang adalah salah satu negara yang kerap dijadikan acuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang lain baik menggunakan kata maupun gerakan. Setiap negara pasti memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi bersifat universal. Artinya, hampir tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dari tingkat kata, frasa hingga teks untuk menyampaikan makna teks

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan manusia untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan

2015 ANALISIS KOMPARATIF UNSUR NATURALISME DALAM ROMAN UNE VIE KARYA GUY DE MAUPASSANT DAN LA MORT D OLIVIER BECAILLE KARYA ÉMILE ZOLA

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diminati oleh masyarakat Indonesia terutama para remaja setelah merebaknya

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Perbedaan bahasa kini sudah tidak menjadi pengahalang lagi

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa. (Keraf, 2004: 19). Bahasa dan penggunaannya mencakup aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, isi pikiran, maupun maksud keinginannya melalui bahasa, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Penerjemahan kalimat pada suatu karya tulis biasanya diterjemahkan secara

BAB I PENDAHULUAN. Hyde mulai dari masa anak-anak hingga dewasa, yang awalnya ingin menjadi. seorang komikus kemudian beralih menjadi seorang pemusik.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali bahasa yang dipelajari untuk mendukung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini meningkat jumlahnya, salah satu buku atau literatur asing yang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan suatu kegiatan dalam sebuah lingkungan berkelompok maupun individu.

Bab I PENDAHULUAN. Penerjemahan teks, buku-buku dan informasi lain ke dalam bahasa Inggris

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencapaian tujuan belajar tercermin dari kemampuan belajar siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Bahasa digunakan untuk menyampaikan informasi yang berupa pesan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Buku cerita bilingual Kumpulan Cerita Anak Kreatif - Tales for Creative

BAB I PENDAHULUAN. Humor merupakan suatu budaya yang bersifat universal. Humor adalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas. Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai pembelajar bahasa asing pada pendidikan formal, sudah sewajarnya

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

BAB I PENDAHULUAN. bernama Hamuro Rin. Pria kelahiran Kitakyushu, Jepang ini memulai debutnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa asing dengan baik, salah satu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penguasaan teori penerjemahan merupakan variabel

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. setidaknya jika itu mengacu pada data yang dirilis oleh UNESCO ditahun 2011.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari masyarakat. Dalam bahasa Indonesia contoh onomatope misalnya

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran. Pergeseran makna yang belum begitu jauh memungkinkan penutur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam memahami konsep mengenai teori kebahasaan, linguistik

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah ciri utama manusia dan merupakan alat komunikasi paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini yang bercirikan keterbukaaan, persaingan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik, merupakan sebuah ilmu yang mepelajari tentang bahasa secara

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORETIK

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, kemampuan berbicara atau bercerita, keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. mengusung permasalahan keilmuan. Materi yang dituangkan dalam tulisan ilmiah

BAB I P E N D A H U L U A N. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Membaca buku bermanfaat bagi manusia, mulai dari anak-anak hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca adalah melihat serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dirasakannya melalui hasil karya tulisnya kepada para pembacanya. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi dari satu

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjukkan eksistensi sebuah masyarakat. Untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. kata dan kalimat yang tersusun secara harmonis, sehingga menggugah rasa ingin

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi antara sesamanya, manusia menggunakan bahasa untuk menyampaikan informasi, gagasan, pendapat serta untuk mengekspresikan diri dan perasaan. Bahasa bersifat unik karena merupakan sistem yang dapat membangun kekhasan atau ciri khas yang tidak dapat ditimbulkan atau ditemukan dalam bahasa masyarakat lain. Bahasa juga bersifat universal karena ada beberapa kesamaan konsep yang dapat ditemukan di beberapa bahasa yang digunakan, misalnya ada persamaan pola kalimat bahasa Perancis dan bahasa Indonesia yang membutuhkan subyek, predikat dan objek untuk membentuk kalimat yang baik, benar dan berinformasi lengkap. Saat ini penerjemahan mempunyai peranan yang sangat penting. Penerjemahan dapat menyajikan komunikasi dua bahasa serta menjembatani masyarakat yang mempunyai cara berkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Seperti yang sudah diketahui bahwa penerjemahan adalah pengalihan makna bahasa sumber (BSu) ke dalam bahasa sasaran (BSa) sesuai dengan isi pesan, gagasan serta ide yang ada dalam BSu kemudian diposisikan dan ditempatkan secara tepat dan wajar dalam BSa. Maka dari itu pendidikan di bidang penerjemahan pun sangat dibutuhkan. Dewasa ini, telah banyak sekolah terutama di tingkat universitas yang menempatkan mata kuliah penerjemahan dengan tujuan untuk mengembangkan kemampuan bahasa.salah satunya di Departemen Pendidikan Bahasa Perancis FPBS UPI, terdapat mata kuliah penerjemahan yaitu Traduction 1 : Theorie et sa problématique, Traduction 2 : Français Indonesien et Indonesien-Français, serta Interprétation: Français-Indonesien.Mata kuliah tersebut diadakan untuk melatih mahasiswa dalam menerjemahkan teks lisan ataupun tertulis bahasa

Perancis ke dalam bahasa Indonesia. Dalam praktek ini pula mahasiswa dididik dengan tujuan mengembangkan kemampuan berbahasa dan keterampilan menerjemahkan bahasa asing. Penerjemah yang baik adalah ketika menerjemahkan suatu teks, penerjemah tidak hanya mengalihkan pesan tetapi juga mengalihkan budaya. Proses pengalihan pesan teks bahasa sumber dipengaruhi oleh budaya penerjemah yang tercermin dari cara seorang penerjemah dalam memahami, memandang dan mengungkapkan pesan melalui bahasa yang digunakan. Terjemahan yang bermutu tinggi adalah terjemahan yang dapat memberitahu pembaca sasaran bahwa mereka sedang membaca yang berhubungan dengan masyarakat, benda, perkara serta budaya BSu (bahasa sumber). Maka dari itu unsur-unsur budaya asal BSu (bahasa sumber) wajib diperkenalkan.budaya adalah tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, peranan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok (Mulyana & Rakhmat, 2006 : 18).Nida (dalam Newmark, 1988 : 95) mengemukakan lima kategori budaya dalam kaidah penerjemahan, yaitu ekologi, material (kebendaan), sosial, organisasi ataupun konsep dan aktivitas serta kebiasaan sehari-hari. Tetapi, walaupun kelima kategori budaya tersebut bisa ditemukan di hampir seluruh kebudayaan, tetap ditemukan perbedaan dalam konsep serta unsur-unsur antara bangsa satu dan lainnya. Salah satu cara untuk menyingkap sistem serta budaya suatu masyarakat, kita dapat memulainya dari budaya material yang dimiliki masyarakat tersebut. Objek budaya material memiliki kemampuan untuk menunjukkan sesuatu atau membangun makna sosial. Ditinjau dari aspek kebahasaan, budaya material diungkapkan dengan unsur leksikal bahasa berkategori nomina. Nomina atau kata benda dapat dilihat dari segi semantik, sintaksis dan segi bentuk. Menurut penggolongan semantik, unsur leksikal budaya material termasuk ke dalam

kategori semantik tidak bernyawa dan mengacu pada benda-benda sebagai hasil fisik dari aktivitas, perbuatan atau karya manusia (Katubi, 2012 : 484). Seperti contoh adalah minuman Chardonnay atau Cognac. Masyarakat Perancis memiliki jenis minuman anggur yang berbeda di setiap daerahnya karena warga Perancis menganggap bahwa anggur adalah minuman yang penting di setiap sajian makanan, dalam acara formal ataupun informal, dan itu sudah menjadi budaya mereka sehari-hari. Masalah terjemahan ada ketika penerjemah dihadapkan pada ketidakadaan satu kata tertentu dalam bahasa Indonesia untuk diartikan dan dipadankan dengan Chardonnay atau Cognac karena masyarakat penutur bahasa Indonesia hanya mengenal satu kata yaitu wine untuk mengungkapkan jenis minuman yang berasal dari buah anggur yang difermentasikan ini. Salah satu sarana yang penting sebagai jembatan antara dua budaya untuk memperkenalkan budaya BSu kepada pembaca BSa yang hanya memahami bahasa nasionalnya saja adalah dengan menerjemahkan karya sastra. Karya sastra sendiri mengandung unsur ekspresi, emosional, keindahan kata, ungkapan serta keindahan bunyi si pengarang, dengan segala nuansa yang melatarbelakanginya. Salah satu karya sastra yang diterjemahkan adalah cerita-cerita pendek karya Guy de Maupassant. Guy de Maupassant sendiri adalah seorang penulis yang mampu mengangkat masalah manusia secara sederhana menjadi menarik dan enak dibaca. Beberapa cerita pendek miliknya seperti La Parure (1884) serta Mademoiselle Fifi (1882) telah beberapa kali diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa termasuk dalam bahasa Indonesia. Dalam kumpulan cerita pendek yang berjudul Mademoiselle Fifi (2004) karya Guy de Maupassant yang telah diterjemahkan oleh Ida Sundari Husein dkk ini, lima unsur budaya yang dikemukakan oleh Nida (dalam Newmark, 1988: 95), unsur budaya material lah yang paling dominan. Hal ini dikarenakan seluruh cerita pendek dalam buku ini mengangkat kisah masyarakat dalam kehidupan

sehari-hari. Tergambar dari benda-benda material yang digunakan sebagai pendukung aktivitas masyarakat. Penelitian tentang penerjemahan budaya material telah banyak dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang berjudul Pergeseran Teks Bermuatan Budaya Dalam Cergam Le Petit Spirou Karya Tome dan Janry oleh Aqmarina Hibaturrahmah dari Universitas Padjajaran tahun 2012. Penelitian ini memfokuskan pada sistem budaya, sistem sosial dan kebudayaan fisik. Penelitian ini menghasilkan bahwa pergeseran yang terjadi dalam cergam ini disebabkan perbedayaan budaya. Skripsi lainnya yang juga membahas budaya dalam penelitiannya adalah skripsi mengenai kosakata kebudayaan fisik bahasa Jepang yang berjudul Analisis Penerjemahan Kosakata Kebudayaan Fisik Bahasa Jepang Ke Bahasa Indonesia Dalam Cerita Pendek Imogayu oleh Inge Nurina Felistyana dari Universitas Indonesia tahun 2008. Penelitian menggunakan klasifikasi budaya material yang dipaparkan oleh Koentjaraningrat. Penelitian ini menghasilkan pergeseran bentuk, tidak mengurangi isi pesan karena bentukbentuk bahasa yang bergeser dalam proses dalam penerjemahan secara gramatikal dan leksikal tidak bermasalah karena yang terpenting penyampaian pesan. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti akan mencari dan menganalisis pergeseran dalam penerjemahan teks yang memiliki unsur budaya material dengan melihat kesesuaiannya dengan BSu dan hubungannya dengan faktor lain diluar teks serta teknik penerjemahan apa yang ditempuh oleh penerjemah. Sekaitan dengan paparan latar belakang tersebut, peneliti mengangkat judul penelitian Analisis Budaya Material dalam Terjemahan Kumpulan Cerita Pendek Mademoiselle Fifi Karya Guy de Maupassant. 1.2 Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas, maka penulis membatasi permasalahan penerjemahan unsur budaya material dalam kumpulan cerita pendek karya Guy de

Maupassant yang berjudul Mademoiselle Fifi (2004) yang telah diterjemahkan oleh Ida Sundari Husein dkk. Penulis meyajikan batasan masalah sebagai berikut. 1. Penerjemahan unsur budaya material Perancis ke dalam bahasa Indonesia dilihat dari jenis makanan, pakaian dan perhiasan, rumah atau tempat tinggal serta alat transportasi. 2. Teknik penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah dalam menerjemahan unsur budaya material. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah untuk analisis ini adalah: 1) Pergeseran makna dan struktur apa yang terjadi antara budaya material bahasa sumber dan budaya material bahasa sasaran? 2) Teknik penerjemahan apa yang digunakan untuk menerjemahkan unsur budaya material? 3) Apa kontribusi penelitian ini terhadap mata kuliah Traduction II? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah: 1) Mengetahui dan mendeskripsikan pergeseran makna dan struktur yang terjadi antara budaya material bahasa sumber dan budaya material bahasa sasaran. 2) Mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan unsur budaya material. 3) Mengetahui kontribusi penelitian ini terhadap mata kuliah Traduction II.

1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca sesuai dengan tujuan penelitian tersebut. Manfaat penelitian pun dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1) Manfaat teoretis Manfaat teoretis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk membantu pengembangan kemampuan menerjemahkan bahasa Perancis dengan baik terutama dalam konteks penerjemahan unsur budaya material, serta bisa memberikan sumbangsih pemikiran serta ide bagi penelitian selanjutnya. 2) Manfaat praktis a. Manfaat bagi pembelajar bahasa Perancis yaitu untuk meningkatkan kemampuan menerjemahkan dengan baik terutama dalam menerjemahan unsur budaya material. b. Manfaat bagi pengajar yaitu diharapkan dapat menambah pemahaman tentang penerjemahan berkonteks budaya. c. Manfaat bagi peneliti selanjutnya yaitu memberikan sumbangan pemikiran dan ide tentang pengetahuan penerjemahan terutama penerjemahan berkonteks budaya material serta pengajaran tentang penerjemahan secara umum. 1.6 Asumsi Arikunto (dalam Sihombing, 2009) berpendapat bahwa asumsi adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang akan dipakai untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya. Asumsi yang dijadikan titik tolak atau dasar dalam penelitian ini adalah: 1) Bahasa terkait erat dengan budaya. 2) Penerjemahan budaya material merupakan salah satu sarana penting untuk