PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

dokumen-dokumen yang mirip
FABRIKASI SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L)

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica oleracea var) SEBAGAI DYE SENSITIZED DALAM PEMBUATAN PROTOTIPE SOLAR CELL(DSSC)

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Henni Eka Wulandari Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

Pengaruh ph Larutan Antosianin Strawberry dalam Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN EKSTRAKSI DAUN BAYAM SEBAGAI DYE SENSITIZER DENGAN VARIASI JARAK SUMBER CAHAYA PADA DSSC

Karakterisasi Ekstrak Antosianin Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L) sebagai Fotosensitiser pada Sel Surya Pewarna Tersensitisasi

Logo SEMINAR TUGAS AKHIR. Ana Thoyyibatun Nasukhah Pembimbing : Drs. Gontjang Prajitno, M.Si

PENGARUH ph LARUTAN ANTOSIANIN STRAWBERRY DALAM FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

SEL SURYA FOTOELEKTROKIMIA DENGAN MENGGUNAKAN NANOPARTIKEL PLATINUM SEBAGAI ELEKTRODA COUNTER GROWTH

EKSTRAK ANTOSIANIN KOLL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) TERHADAP KINERJA PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No.2, (2013) X 1

Studi Eksperimental Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Performa DSSC (Dye Sensitized Solar Cell) dengan Ekstrak Buah dan Sayur sebagai Dye Sensitizer

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Konstruksi Sel Surya Bio menggunakan Campuran Klorofil-Karotenoid sebagai Sensitizer

IDENTIFIKASI ph LARUTAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) TERHADAP KINERJA PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LAMA PERENDAMAN TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA TERSENSITISASI DYE DARI TINTA SOTONG DAN EKSTRAK TEH HITAM

VARIASI KECEPATAN PUTAR DAN WAKTU PEMUTARAN SPIN COATING

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.)

BAB I PENDAHULUAN. Listrik merupakan kebutuhan esensial yang sangat dominan kegunaannya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar sumber energi yang dieksploitasi di Indonesia berasal dari energi fosil berupa

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI KLOROFIL TERHADAP DAYA KELUARAN DYE-SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

Pengaruh Konsentrasi Ruthenium (N719) sebagai Fotosensitizer dalam Dye-Sensitized Solar Cells (DSSC) Transparan

EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) SEBAGAI DYE SENSITISER ALAMI PADA DYE SENSITIZED SOLAR CELL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY

STUDI AWAL FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL

Pembuatan Prototipe Dari Dye Sentized Solar Cell (DSSC) Yang Menggunakan Antosianin Daun Miana/Iler ( Coleus Scutellariodes

PEMANFAATAN EKSTRAK ANTOSIANIN KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus Sabdariffa) SEBAGAI SENSITIZER DALAM PEMBUATAN DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI

APLIKASI EKSTRAKSI ANTOSIANIN UBI JALAR UNGU DENGAN VARIASI PH PELARUT SEBAGAI DYE DALAM SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI

KESTABILAN SEL SURYA DENGAN FOTOSENSITIZER EKSTRAK ZAT WARNA KULIT JENGKOL (Pithecellobium lobatum Benth.)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi saat ini yang melanda dunia masih dapat dirasakan terutama di

Pengaruh Penggunaan Elektrolit Gel Terhadap Arus dan Tegangan DSSC Prototipe DSSC Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia Mangostana L

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 4, No.1, (2015) ( X Print)

DAFTAR ISI. Persetujuan Pernyataan Penghargaan Abstrak Abstract Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

Pengaruh Variasi Ketebalan Titanium Dioksida (TiO 2 ) Terhadap Daya Keluaran Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)

Peranan Elektrolit Pada Performa Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT)

SINTESIS DAN KARAKTERISASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN SENSITIZER ANTOSIANIN DARI BUNGA ROSELLA (HIBISCUS SABDARIFFA)

PENGAWETAN KLOROFIL DAUN KATUK SEBAGAI ZAT PEWARNA UNTUK BAHAN DSSC (DYE SENSITIZED SOLAR CELL) DENGAN MENGGUNAKAN FREEZE DRYING ABSTRAK

Fabriksi Dye Sensitized Solar Cells(DSSC)Mengunakan Ekstraksi Bahan-bahan Organik Alam Celosia Argentums dan Lagerstromia sp

Gravitasi Vol. 15 No. 1 ISSN:

Sintesis dan Karakterisasi Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) dengan Sensitizer Antosianin dari Bunga Rosella

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang kaya akan radiasi matahari yang tinggi,

commit to user BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGGUNAAN CAMPURAN PEWARNA ALAMI PADA SEL SURYA PEWARNA TERSENSITISASI (SSPT)

PEMBUATAN PROTOTIPE dye sensitized solar cells (DSSC) BERBASIS NANOPORI TiO 2 MEMANFAATKAN EKSTRAKSI ANTOSIANIN KOL MERAH (Brassica Oleracea Var)

UJI BEDA KESTABILAN TEGANGAN DAN ARUS ANTARA DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) YANG MENGGUNAKAN COUNTER ELECTRODE JELAGA LILIN DAN GRAFIT PENSIL

PERFORMA SEL SURYA TERSENSITASI ZAT PEWARNA (DSSC) BERBASIS ZnO DENGAN VARIASI TINGKAT PENGISIAN DAN BESAR KRISTALIT TiO 2 SKRIPSI

PREPARASI DYE SENSITIZED SOLAR CEL MENGGUNAKAN EKSTRAK ANTOSIANIN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L)

DYE - SENSITIZED SOLAR CELLS (DSSC) MENGGUNAKAN PEWARNA ALAMI DARI EKSTRAK KOL MERAH DAN COUNTER ELECTRODE BERBASIS KOMPOSIT TiO2-GRAFIT

4 FABRIKASI DAN KARAKTERISASI SEL SURYA HIBRID ZnO-KLOROFIL

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Pengujian dan Analisis Performansi Dye-sensitized Solar Cell (DSSC) terhadap Cahaya

F- 1. PENGARUH PENYISIPAN LOGAM Fe PADA LAPISAN TiO 2 TERHADAP PERFORMANSI SEL SURYA BERBASIS TITANIA

PILLAR OF PHYSICS, Vol. 1. April 2014, 33-40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan penelitian ini secara garis besar ditunjukkan oleh Gambar 3.1. Preparasi sampel. Pembuatan pasta ZnO dan TiO2

Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3, Oktober 2015,

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) ( X Print) B-15

PENGARUH WAKTU SPIN COATING TERHADAP STRUKTUR DAN SIFAT LISTRIK SEL SURYA PEWARNA TERSENSITASI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang dialami hampir oleh seluruh negara di dunia

SKRIPSI DELOVITA GINTING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB III METODE PENELITIAN

KAREKTARISASI FABRIKASI DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSCC) PADA TiO 2 FASE ANATASE DAN RUTILE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-7

TINJAUAN PUSTAKA. Material Titanium Dioksida (TiO 2 )

OPTIMIZATION OF TiO 2 SOLAR CELL FABRICATION USING SPIN COATING METHOD AND SOAKING IN RED DRAGON FRUIT DYE

PENGARUH PEMBERIAN SPACE

SEL SURYA BERBASIS TITANIA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Mekanisme Pembentukan Lapisan ZnO

Karakterisasi Dye Organik Alam Dan Ruthenium (N719) Sebagai Fotosensitizer Dalam Dye Sensitized Solar Cells (DSSC) TESIS

Identifikasi dan Karakterisasi Ekstrak Ketan Hitam (Oriza Sativa Glutinosa) sebagai Fotosensitizer dalam Pembuatan Dye Sensitized Solar Cells (DSSC)

BAB I PENDAHULUAN. energi cahaya (foton) menjadi energi listrik tanpa proses yang menyebabkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

Kata kunci: Dye-Sensitized Solar Cell (DSSC), Sensitizer, Fourine doped-tin Oxide (FTO), Klorofil, Spin Coating

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2012 sampai Januari 2013 di

Hari Gambar 17. Kurva pertumbuhan Spirulina fusiformis

Cu PARTICLES GROWTH USING FIX CURRENT ELECTROPLATING AND ITS APPLICATION ON TiO 2 BASED SOLAR CELL

PENGGUNAAN EKSTRAK ANTOSIANIN KOL MERAH SEBAGAI FOTOSENSITIZER PADA SEL SURYA TiO 2 NANOKRISTAL TERSENSITISASI DYE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Mariya Al Qibriya, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sel surya generasi pertama berbahan semikonduktor slikon (Si) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN

Sintesa Titanium dioxide (TiO 2 ) untuk Dye-Sensitized Solar Cell dengan Antosianin Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Treatment Combination Menggunakan Double Layer,Kompresi,Ultrasonik DSSC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian

Transkripsi:

PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL(DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY Mochamad Choirul Misbachudin 1,2, Suryasatriya Trihandaru 1,2, Adita Sutresno 1,2 1 Progam Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika 2 Progam Studi Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jln. Diponegoro No. 52-60 Salatiga adita@staff.uksw.edu ABSTRAK Telah dilakukan pembuatan prototipe Dye Sensitized Solar Cell(DSSC)dengan fotosensitizer ekstrak antosianin strawberry. Sel surya tersensitisasi dye ini terdiri dari sepasang substrat kaca yang telah dilapisi olehtco (Transparent Conducting Oxide) yang saling berhadapan. Kaca tersebut berperan sebagai elektroda dan counter elektroda dan dipisahkan oleh elektrolit redoks (I - /I 3 - ) yang kemudian disusun dengan struktur sandwich. Pada elektroda dideposisikan lapisan nanokristal TiO 2 berpori sebagai fotoanoda, serta disensitisasi dye antosianin sebagai fotosensitizer sel surya. Sedangkan pada counter elektroda dilapisi dengan lapisan karbon. Ekstraksi antosianin strawberry dilakukan dengan menggunakan perbandingan campuran pelarut metanol, asam asetat, dan aquades (25:4:21). Pada penelitian ini dilakukan perendaman sel dalamlarutan dye antosianin dengan konsentrasi yang berbeda-beda, masing-masing 100% (larutan yang tidak diencerkan), 50% (larutan yang diencerkan 2 kali), dan 25% (larutan yang diencerkan 4 kali).pengujian sel surya dilakukan dengan penyinaran menggunakan lampu halogen 50 Watt pada jarak 30 cm. Hasil pengujian sel-sel tersebut menunjukkan bahwakonsentrasi larutan dyeantosianin berpengaruh terhadap keluaran dari sel surya. Semakin tinggi konsentrasi larutan dye antosianin maka tegangan dan arus keluaran sel surya akan semakin besar. Kata kunci : antosianin, dye-sensitizer, Dye Sensitized Solar Cell (DSSC), sel surya. PENDAHULUAN Dewasa ini di Indonesia maupun dunia sedang gencar dilakukan berbagai penelitian guna mencari sumber energi alternatif sebagai pengganti energi fosil. Seperti yang diketahui bahwa jumlah energi matahari sangatlah besar dan melimpah. Dengan jumlahnya yang sangat besar dan melimpah, maka sangat memungkinkan jika energi matahari dijadikan sebagai sumber energi listrik alternatif pengganti energi fosil. Untuk mewujudkannya maka perlu dikembangkan sistem yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik [4,5,6]. Sebagai sistem yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik, seorang peneliti yang bernama Michael Gratzel telah berhasil mengembangkan sistem sel surya tersintesa pewarna atau yang dikenal dengan Dye Sensitized Solar Cel (DSSC). Sistem sel surya yang dikembangkan Gratzel ini menggunakan pigmen antosianin dari alam sebagai fotosensitizer sel surya [2,3]. Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap pembuatan prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)dengan memanfaatkan ekstrak antosianin strawberry sebagai dye sensitizernya. Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) initerdiri dari sepasang substrat kaca berlapis bahan TCO (Transparent Conducting Oxide)yang saling berhadapan. Kaca tersebut berperan sebagaielektroda dan counter elektroda dan dipisahkan oleh elektrolit redoks yang kemudian disusun dengan struktur sandwich, seperti yang dilihatkan pada gambar 1. Pasangan redoks yang sering kali digunakan yaitui - /I 3 - (iodide/triiodide). Pada TCO counter elektroda dilapisi katalis berupa lapisan karbon untuk mempercepat reaksi redoks. Sedangkan pada elektroda dideposisikan 345

lapisan nanokristal TiO 2 berpori sebagai fotoanoda, serta disensitisasi dye antosianin sebagai fotosensitizer[1,9]. Gambar 1. Skema Dye Sensitized Solar Cell (DSSC)[8] dengan modifikasi gambar. Skema prinsip kerja dari Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) ditunjukkan pada gambar 2. Energi foton diserap oleh dye (D) sehingga elektron berpindah dari level energi terendah (HOMO) ke level energi tertinggi (LUMO). D + cahaya D * Pada keadaan tereksitasi (D * ) dye menginjeksi elektron menuju pita konduksi (conduction band/cb) semi konduktor TiO 2. Kemudian elektron tersebut melewati TiO 2 menuju elektroda TCO dan selanjutnya elektron mengalir menuju elektroda lawan (counter elektroda) melalui rangkaian eksternal. D* + TiO 2 e - (TiO 2 ) + D + Selanjutnya elektron masuk kembali ke dalam sel dan mereduksi (I + ) yang ada pada elektrolit. Setelah itu dye teroksidasi (D + ) menerima elektron dari (I 3 - ) dan tergenerasi kembali menjadi (D).[1] D + + e - (TiO 2 ) D + TiO 2 2 D + + 3I - 2D + I 3 - Gambar 2. Prinsip kerja sel surya nanopartikel TiO 2 tersensitisasi dye [1]. METODOLOGI PENELITIAN 1. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah buah strawberry, substrat kaca berlapis TCO (Transparent Conducting Oxide), Titanium dioxide (TiO 2 ), aseton, metanol, asam asetat, aquades, Potassium Iodide (KI), Iodine (I 2 ), Polyethylene Glycol (PEG). Alat yang digunakan antara lain adalah multimeter digital, cermet, Magnetic Stirrer, isolatipe, pensil, erlenmeyer, beaker glass, pipet, mortar, pisau, kertas saring, corong, alumunium foill, kertas tisu, timbangan digital, gelas ukur. 2. Preparasi Elektroda TiO 2 Substrat kaca berlapis TCO (Transparent Conducting Oxide) diukur resistansinya dengan menggunakan multimeter digital. Selanjutnya pada sisi kaca berlapis TCO ditutup dengan menggunakan isolatipe seperti pada gambar 3. Untuk pembuatan larutan TiO 2 dilakukan dengan menambahkan 2 ml asetilaseton pada 2 gr koloid TiO 2, lalu ditambahkan beberapa tetes detergen (Triton X-100) untuk memfasilitasi penyebaran koloid pada substrat. Selanjutnya dilakukan deposisi TiO 2 pada substrat kaca berlapis TCO yang sebelumnya telah dibilas dengan aseton. Setelah kering, isolatipe dibuka dan kemudian kaca TCO dipanaskan dengan suhu 300 0 C selama ±30 menit. 346

50% (larutan yang diencerkan 2 kali), dan konsentrasi 25% (larutan yang diencerkan 4 kali). Setelah masing-masing elektroda TiO 2 direndam dalam larutan ekstrak antosianin, kemudian diangkat dan dikeringkan dengan kertas tisu. Selanjutnya elektroda TiO 2 - elektrolit - elektroda karbon, disusun dengan struktur sandwich seperti pada gambar 4. Gambar 3. Skema Deposisi TiO 2 pada Kaca TCO. 3. Ekstraksi Dye Antosianin Buah strawberry yang masih segar ditimbang sebanyak 40 gram dan ditumbuk dengan mortar sampai halus. Kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer dan selanjutnya direndam dengan campuran pelarut 50 ml metanol, 8 ml asam asetat, dan 42 ml aquades selama 24 jam. Selama ekstraksi dilakukan erlenmeyer dilapisi dengan alumunium foil. Setelah disimpan selama 24 jam, ekstrak antosianin disaring dengan menggunakan kertas saring (filter) dan dimasukkan ke dalam botol gelap atau botol yang telah dilapisi dengan alumunium foil [1]. 4. Preparasi Elektrolit Pembuatan elektrolit terdiri dari 8,30 gr Potassium Iodide (KI) dan 1,26 gr Iodine (I 2 ) yang kemudian dilarutkan dalam 100 ml Polyethylene Glycol (PEG). Selanjutnya larutan elektrolit tersebut diaduk dengan menggunakan magnetic stirrer. Larutan elektrolit yang sudah jadi kemudian disimpan dalam botol berwarna gelap atau botol yang telah dlapisi dengan alumunium foil. 5. Preparasi Elektroda Karbon Kaca berlapis TCO diukur resistansiya dengan menggunakan multimeter digital. Kemudian diarsir dengan menggunakan pensil 8b. Selanjutnya kaca tersebut dibakar dengan menggunakan api lilin hingga terbentuk lapisan karbon [5,6]. 6. Pembuatan Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Elektroda TiO 2 yang telah dibuat kemudian direndam dalam larutan ekstrak antosianin, masing-masing pada konsentrasi 100% (larutan yang tidak diencerkan), konsentrasi Gambar 4. Struktur sandwich DSSC 7. Karakterisasi Dye Sensitized SolarCell (DSSC) Sel surya yang telah dibuat kemudian diukur arus dan tegangannya (I-V) dengan menggunakanmultimeter digitaluntuk menganalisis karakteristik hasil keluaran dari sel surya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber cahaya lampu halogen 50 Watt pada jarak 30 cm. Untuk mengatur arus keluaran pada sel surya maka dipasang potensiometer (cermet) pada rangkaian pengukur (Gambar 5). Gambar 5. Rangkaian pengukuran DSSC [8] dengan modifikasi gambar. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Karakteristik Absorbansi Ekstrak Antosianin Strawberry Ekstrak antosianin strawberry diukur spektrum absorbsinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Pengukuran 347

spektrum absorbsi antosianin dilakukan dengan cara mengencerkan beberapa mililiter larutan ekstrak antosianindengan campuran pelarut metanol, asam asetat, dan aquades (25:4:21). Untuk pengenceran larutan ekstrak antosianin yang pertama, yaitu dilakukan pengenceran 2 kali sehingga dihasilkan larutan dengan konsentrasi 50%. Selanjutnya dilakukan pengenceran 4 kali sehingga dihasilkan larutan dengan konsentrasi 25%. Kemudian masing-masing sampel, yaitu larutan dengan konsentrasi 100%, konsentrasi 50%, dan kosnsentrasi 25% diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 400-700 nm [7]. Hasil pengukuran spektrum absorbsi dari masingmasing larutan ditunjukkan pada gambar 6. Abs 1.2 1 0.5 0 a b c 400 500 600 700 Wavelength (nm) Gambar 6. Spektrum absorbsi ekstrak antosianin strawberry dengan konsentrasi a. 100% (tanpa pengenceran), b. 50% (pengenceran 2 kali), dan c. 25% (pengenceran 4 kali). Dari hasil pengukuran spektrum absorbsi memperlihatkan bahwa ketiga larutan memiliki absorbansi yang berbeda-beda. Larutan (a) dengan konsentrasi 100% (tanpa pengenceran) memilki absorbansi paling besar, sedangkan larutan (c) dengan konsentrasi 25% (pengenceran 4 kali) memiliki absorbansi paling rendah. Masingmasing larutan memiliki panjang gelombang maksimum 510 nm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak antosianin strawberry menyerap spektrum hijau (500-560 nm). 2. Karakteristik Arus dan Tegangan Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Sel surya DSSC yang sudah jadi diuji karakteristik arus dan tegangannya (I-V) dengan multimeter digital. Pengujian dilakukan dengan menggunakan sumber cahaya lampu halogen 50 Watt pada jarak 30 cm.hasil pengujian masing-masing sel surya dengan menggunakan sumber cahaya lampu halogen disajikan dengan grafik hubungan arus terhadap tegangan seperti pada gambar 7. Arus (µa) 20 15 10 5 0 0 200 400 600 800 Tegangan (mv) Gambar 7. Hubungan Arus terhadap Tegangan Gambar 7 menunjukkanhubungan antara arus terhadap tegangan (I-V). Dari kurva I-V yang diperoleh terlihat bahwa ketiga sel surya yang diuji memiliki arus maupun tegangan keluaran yang berbeda-beda. Untuk sel surya yang direndam dalam ekstrak antosianin dengan konsentrasi 100% (tanpa pengenceran) menghasilkan arus dan tegangan keluaran paling besar, yaitu menghasilkan Isc sebesar 19 µa dan Voc sebesar 576 mv. Kemudian untuk sel surya yang direndam dalam ekstrak antosianin dengan konsentrasi 50% (pengenceran 2 kali) menghasilkan arus dan tegangan keluaran yaitu Isc sebesar 14,5 µa dan Voc sebesar 390 mv. Sedangkan untuk sel surya yang direndam dalam ekstrak antosianin dengan konsentrasi 25% (pengenceran 4 kali) menghasilkan arus dan tegangan keluaran paling rendah, yaitu Isc sebesar 7,2 µa dan Voc sebesar 373 mv. 3. Karakteristik Hubungan Tegangan terhadap Waktu Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Berdasarkan pengujian sel surya dengan menggunakan sumber cahaya lampu 348

halogen, didapatkan hubungan tegangan terhadap waktu yang ditunjukkan pada gambar 8. Tegangan (mv) 800 600 400 200 0 0 50 100 Waktu (menit) Gambar 8. Hubungan Tegangan terhadap Waktu Dari grafik hubungan antara tengangan terhadap waktu (Gambar 8), terlihat bahwa ketiga sel surya memiliki tegangan keluaran yang berbeda-beda. Pengujian terhadap sel surya yang direndam dalam larutan dengan konsentrasi 100% (tanpa pengenceran) menghasilkan tegangan rata-rata paling besar, yaitu sebesar 595,6 mv.kemudian untuk pengujian terhadap sel surya yang direndam dalam larutan dengan konsentrasi 50% (pengenceran 2 kali) menghasilkan tegangan rata-rata sebesar423,8 mv. Sedangkan pengujian sel surya yang direndam dalam larutan dengan konsentrasi 25% (pengenceran 4 kali) menghasilkan tegangan rata-ratasebesar 392,6 mv. KESIMPULAN Dalam penelitian ini telah dilakukan kajian serta fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan memanfaatkan ekstrak antosianin strawberry sebagai dye sensitizer. Hasil karakterisasi arus dan tegangan sel surya menunjukkan bahwa perendaman sel dalam ekstrak antosianin dengan konsentrasi 100% (larutan yang tidak diencerkan) menghasilkan arus rangkaian pendek (I sc ) paling besar, yaitu 19 µa dan tegangan rangkaian buka (V oc ) sebesar 576 mv. Untuk karakterisasi hubungan tegangan terhadap waktu menunjukkan bahwa sel yang direndam dalam ekstrak antosianin dengan konsentrasi 100% (larutan yang tidak diencerkan) menghasilkan tegangan rata-rata yang paling besar yaitu sebesar 595,6 mv. DAFTAR PUSTAKA [1]. Akhiruddin Maddu, Mahfuddin Zuhri, dan Irmansyah, 2007. Penggunaan Ekstrak Antosianin Kol Merah sebagai Fotosensitizer pada Sel Surya TiO 2 Nanokristal Tersensitisasi Dye, Makara, Teknologi, Vol. 11 No. 2 [2]. Grätzel, Michael, 2003. Dye-Sensitised Solar Cells, journal of Photochemistry and Photobiology. Vol.4, 145-153. [3]. Grätzel, Michael, 2005. Photovoltaic performance and long-term stability of dye-sensitized meosocopic solar cells. C. R. Chimie 9 (2006) 578 583. [4]. Hardeli,dkk. Pembuatan Prototipe Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) Menggunakan Ubi Jalar Ungu, Wortel dan Kunyit Sebagai Sumber Zat Warna. UNP: Padang. [5]. Lidya Pancaningtyas dan Syafsir Akhlus. Peranan Elektrolit pada Performa Sel Surya Pewarna Tersensitisasi (SSPT). ITS : Surabaya. [6]. Maya Sukma Widya Kumara dan Gontjang Prajitno, 2012. Studi Awal Fabrikasi Dye Sensitized Solar Cell (DSSC) dengan Menggunakan Ekstraksi Daun Bayam (Amaranthus Hybridus L.) sebagai Dye Sensitizer dengan Variasi Jarak Sumber Cahaya pada DSSC. Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya. [7]. M. Monica Giusti and Ronald E. Wrolstad, 2001.Characterization and Measurement of Anthocyanin by UV- Visible Spectroscopy. Current Protocols in Food Analytical Chemistry. [8]. Smestad, G.P., dan Gratzel, M., 1998. Demonstrating electron Transfer and Nanotechnology : A Natural Dye- Sensitized Nanocrystalline energy Converter. J.Chem. Educ., 75, 752-756. [9]. Wilman Septina,dkk., 2007.Pembuatan Prototipe Solar Cell Murah dengan Bahan Organik-Inorganik (Dyesensitized Solar Cell). Institut Teknologi Bandung : Bandung. 349

Nama Penanya Instansi Pertanyaan : : Debora N. Sudjito : UKSW 1. Apakah tingkat (level) kegelapan warna merah pada strawberry dan kol merah (penilitian ferry) ada pengaruhnya terhadap tegangan yang dihasilkan? 2. Apakah tingkat keasaman strawberry mempengaruhi hasil penelitian anda? Jawaban : 1. Berpengaruh Bahwa semakin pekat warna merah pada strawberry menunjukan konsentrasi antosianin yang terkandung didalam strawberry juga semakin banyak atau besar. Hal ini akan mempengaruhi besarnya tegangan yang di hasilkan, semakin tinggi kosentrasi antosianin, maka akan semakin besar tegangan yang dihasilkan 2. Berpengaruh Tingkat keasaman (ph) strawberry mempengaruhi penyerapan pada elektroda TiO 2 Nama Penanya : Desman P. Gulo Instansi : UKSW Pertanyaan : 1. Jika alat percobaan anda di patenkan dengan sumber percahayaan adalah sinar matahari, bagaimana mengatasi perubahan musim terhadap sampel yang diuji? 2. Bagaimana pengaruh jarak percakapan terhadap sampel? Jawaban : 1. Untuk mengatasi perubahan musim (hujan/panas) kedepannya jika diproduksi secara masal bisa digunakan accumulator untuk menyimpan energy listrik hasil keluaran sel surya 2. Semakin besar jarak sumber cahaya maka intensitas dari sumber cahaya akan semakin kecil, sehingga tegangan yang dihasilkan akan semakin rendah/kecil juga sebailknya 350