BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan mengemukakan tentang penjelasan latar belakang dilakukannya penelitian baik dari sisi konseptual maupun kontekstual. Di dalam bab ini juga menguraikan mengenai rumusan masaah, pertanyaan, tujuan, dan manfaat penelitian. Peneliti juga menambahkan batasan penelitian yang berguna untuk memfokuskan cakupan penelitian. Pada bagian sub bab terakhir adalah sistematika penelitian yang berguna untuk menjelaskan alur penelitian. 1.1 Latar Belakang Situasi ekonomi yang semakin kompetitif dan penuh ketidakpastian mendorong perusahaan mencari terobosan, peluang untuk menstimulus pertumbuhan, meningkatkan kinerja keuangan, dan mengurangi risiko. Pada saat terjadi krisis ekonomi ketika pasar kredit ditutup, banyak perusahaan dengan cepat beralih kejangka pendek dengan melakukan switched short manajemen modal kerja yakni diantaranya mempunyai taktik menunda pembayaran ke pemasok, kemudian agresif dalam menambah persediaan. Accenture (2011) mengemukakan bahwa tindakan yang dilakukan perusahaan tidak memikirkan sustainability, karena perusahaan harus mempertimbangkan perbaikan yang berkelanjutan dalam persediaan, piutang dan hutang yang mendorong modal kerja. Modal kerja memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif dan kemampuan untuk membuat investasi yang lebih besar. Manajer keuangan perusahaan secara rutin mengidentifikasi dan memonitor manajemen modal kerja karena hal inimenunjang 1
2 kontribusi yang besar dalam peningkatan efisiensi modal kerja dan berpengaruh pada pemegang saham dan nilai perusahaan. Dengan pendekatan strategis manajemen modal kerja memberikan manfaat dalam likuiditas yang lebih besar dan mengurangi beban hutang, kemudian dapat memberikan fleksibilitas untuk pertumbuhan, investasi dan kekayaan pemegang saham melalui deviden. Teruel dan Solano (2007) mengemukakan mengenai dampak ukuran perusahaan dan modal kerja pada profitabilitas bahwa pengelolaan modal kerja sangat penting untuk perusahaan kecil dan menengah dengan mengurangi persediaan dan hari pada piutang. Lazaridis dan Tryfonidis (2006) menemukan adanya hubungan negatif signifikan antara laba kotor dan siklus konversi kas. Merekaberpendapat bahwa manajer dapat menciptakan profit bagi perusahaan dengan mengelola dan melakukan monitoring piutang, persediaan, hutang. Teknologi memainkan peran kunci dalam membentuk bisnis dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Kemudian yang menjadi pertanyaan apakah teknologi mengurangi kebutuhan modal kerja? Menurut Bahhouth et al. (2012) inti dari kesuksesan bisnis adalah efisiensi, dengan menggunakan lebih sedikit sumber daya dengan komitmen meningkatkan kualitas, kemudian kunci yang kedua teknologi, Bahhouth et al. (2012) juga melakukan pengujian tentang adanya penurunan yang signifikan dalam modal kerja karena adanya dampak penggunaan teknologi. Output penelitian menunjukkan bahwa selama dua puluh tahun terakhir sebagai akibat dari perubahan teknologi telah terjadi secara signifikan penurunan kebutuhan modal kerja. Sebagai konsekuensinya efisiensi pasar meningkat karena investor lebih mampu beradaptasi dengan pasar, dan konsumen dapat menikmati
3 produk-produk berkualitas dengan harga yang lebih murah sebagai akibat dari kompetisi. Pengelolaan modal kerja yang efisien akanmemicu perusahaan untuk bereaksi dengan cepat dan tepat terhadap perubahan yang tak terduga dalam variabel pasar, seperti suku bunga dan harga bahan baku, dan mendapatkan keuntungan yang kompetitif atas pesaingnya. Olehkarena itu sangat penting bagi organisasi untuk memahami cara mengelola modal kerja secara efisien. Modal kerja merupakan komponen penting dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan namun melibatkan investasi dan pembiayaan dalam periode jangka pendek. Meskipun demikian menurut Shelton (2002) pengelolaan dan pemahaman modal kerja sangat penting untuk menganalisis keuangan karena rasio ini dianggap sebagai ukuran likuiditas. Pengetahuan tentang pasar keuangan dan instrumen likuiditas penting, pentingnya pemeliharaan likuiditas muncul disaat krisis yang ditandai dengan volatilitas tinggi pasar keuangan dan gejala yang jelas dari penurunan ekonomi. Perusahaan akanmelakukan pengelolaan modal kerja dengan efektif dengan mencapai modal kerja yang efisien dan optimal. Menurut Eljelly (2004) pengelolaan modal kerja yang efisien melibatkan perencanaan dan pengendalian aset lancar dan kewajiban lancar dengan menghilangkan ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendekdan menghindari investasi berlebih dalam aset. Deloof (2003) dalam melakukan pengujian tentang pengelolaan modal kerja menyimpulkan bahwa modal kerja yang efisien mengurangi jumlah hari rekening
4 piutang dan persediaan, adapun hasil yang positif pada profitabilitas perusahaan pengelolaan modal kerja yang efektif merupakan prinsip dasar dari strategi perusahaan untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham. Gill (2010) menyatakan modal kerja membantu bisnis untuk mencapai tingkat optimal dari keuntungan dan meningkatkan pendapatan pemegang saham, meneliti periode 2008-2010 dan menemukan bahwa kebutuhan modal kerja di Kanada dipengaruhi oleh siklus operasi, operating cash flow, pertumbuhan perusahaan, ROA, TQ, dan leverage perusahaan. Maka dari itu perusahaan menjaga tingkat optimal modal kerja untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Padachi (2006) meneliti efisiensi modal kerja perusahaan manufaktur dimana sebagaian dari aset perusahaan manufaktur merupakan aset lancar, penelitian Pedachi memberikan bukti empiris bahwa manajemen modal kerja yang efisien meningkatkan arus kas, dan berdampak pada meningkatkan peluang petumbuhan perusahaan dan kembali ke pemegang saham. Uyar (2009) menyatakan bahwa manajemen modal kerja sebagai fungsi berkelanjutan (sustainable) yang inti untuk kelangsungan hidup perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Chiou et al.(2006) menyatakan bahwa rasio hutang dan operating cash flow dievaluasi oleh working capital requirement dan net liquid balance memberikan pengaruh pada manajemen modal kerja, namun kesimpulan yang konsisten mengenai indikator bisnis, efek industri, pertumbuhan, kinerja perusahaan, dan ukuran perusahaan tidak dapat dicapai oleh studi empiris. Penelitian yang dilakukan oleh Filbeck dan Krueger (2005) penelitian dilakukan pada 32 industri yang berbeda di Amerika Serikat menemukan bahwa penerapan
5 kebijakan modal kerja diantara jenis industri dan disetiap periode waktu. Kemudian terkait dengan faktor internal strategi konservatif dari industri ke industri berdasarkan size, leverage, dan profitabilitas perusahaan (Filbeck dan Krueger, 2003). Moussawi, LaPlante, dan Kieschnik (2006) menemukan bahwa faktor internal, seperti jenis industri, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap efisiensi pengelolaan modal kerja. Hasil penelitian dari Sabri (2012) yang menguji efek potensial nilai manajemen modal kerja perusahaan pada industri di Yordania, sebagai proksi firm size, company growth, dan leverage yang mempengaruhi nilai perusahaan diukur dengan tobin s q (TQ) dari sampel 41 perusahaan terdapat perbedaan ukuran, pertumbuhan, kemudian leverage hal ini menunjukan bahwa tingkat modal kerja yang dimiliki perusahaan tidak terjadi secara konstan. Dari hasil penelitian tersebut diharapkan memberikan kontribusi bagi manajer dan investor dalam melakukan analisis keuangan terutama modal kerja. Investor membutuhkan informasi tobin s q untuk mengetahui apakah perusahaan dalam kondisi tumbuh, tidak tumbuh (stagnan) atau bahkan menurun, sehingga mereka dapat memutuskan apa yang harus dilakukan dalam kondisi tersebut. Kleiman (1992) menyatakan bahwa net liquid balance (NLB)diperoleh dari pendefinisian ulang berbagai hubungan yang ada pada modal kerja.net liquid balance merupakan ukuran solvabilitas yang mengurangi kewajiban keuangan saat ini (kewajiban jangka pendek) dari aset lancar. Pengukuran NLB diperoleh dari selisih net working capital (NWC) dan working capital requirement (WCR).
6 Net liquidity balance digunakan untuk mempertajam analisa likuiditas perusahaan, dimana dengan NLByang menganut keseimbangan current financial assets dan current financial liabilities dapat diketahui kebutuhan modal kerja perusahaan, serta apakah perusahaan tergantung dari luar untuk pembiayaan modal kerjanya, ataukah mampu menggunakan sumber internal dalam pemenuhannya. Penelitian ini akan membahas mengenaikarakteristik perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance dengan menggunakan variabelvariabel yang sudah diuji pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini mengacu penggunaan variabel seperti Tobins q, financial leverage, operating cash flow, kinerja perusahaan, pertumbuhan perusahaan, fluktuasi penjualan, dan jenis indutri sebagai karakteristik perusahaan yang secara teori dan bukti empirirs mempunyai hubungan dengan kebutuhan modal kerja. Berdasarkan dari kajian dan penelitian empiris yang ada menyoroti bahwa pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas dan nilai pemegang saham menghasilkan pandangan yang bermacam-macam. Adapun penelitian yang mempengaruhi kebijakan mengelola modal kerja baik faktor internal maupun eksternal. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa pengelolaan modal kerja dipengaruhi oleh faktor internal. Hal ini substansial untuk menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan modal kerja yang akan diterapkan dalam bisnis dengan berbagai ketidakpastian yang terjadi. Apabila perusahaan dengan cermat memperhatikan faktor-faktor tersebut maka diharapkan hasil
7 pengelolaan modal kerja dapat sesuai dengan harapan untuk mencapai suatu keselarasan tujuan. Yakni mendapatkan profitabilitas, memiliki likuiditas yang baik, dan menciptakan nilai bagi pemegang saham. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini memiliki beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Perbedaan sudut pandang dan perdebatan dari hasil penelitian sebelumnya mengenai pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja membuat peneliti tertarik untuk meneliti dan menguji apakah karakteristik perusahaan (tobins q, financial leverage, operating cash flow, ROA, firm growth, sales fluctuation) benar-benar berpegaruh terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. 2. Peneliti juga ingin menguji kemampuan rasio-rasio keuangan dalam kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. Apakah investor harus menggunakan kebutuhan modal kerja dan net liquid balanceatau salah satu saja sudah dapat merefleksikan dengan baik. 3. Dari sudut pandang manajerial, permasalahan mengenai bagaimana keputusan manajemen perusahaan terhadap trade off antara kemampuan memperoleh laba dan resiko. 1.3 Pertanyaan Penelitian Terdapat beberapa pertanyaan penting yang terkait dalam penelitian ini.
8 1. Bagaimana pengaruh tobins q terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance? 2. Bagaimana pengaruh financialleverage terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance? 3. Bagaimana pengaruh operating cash flow terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance? 4. Bagaimana pengaruh kinerja perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance? 5. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance? 6. Bagaimana pengaruh tingkat fluktuasi penjualan terhadap kebutuhan modal kerja dan netiquid balance? 1.4 Tujuan Penelitian Secara substansial penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris yang menyoroti pengaruh karakteristik perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam hal ini penelitian disesuaikan pada faktor internal yang telah ditentukan pada penelitian sebelumnya. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh tobin s q terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance.
9 2. Untuk menguji pengaruh financial leverage terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. 3. Untuk menguji pengaruh operating cash flow terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. 4. Untuk menguji pengaruh kinerja perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. 5. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. 6. Untuk menguji pengaruh tingkat fluktuasi penjualan terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. 1.5 Manfaat Penelitian Terkait dengan tujuan penelitian, diharapkan penelitian ini dapat memberikan suatu kontribusi baik untuk investor, perusahaan, maupun akademisi. Adapun pemaparannya sebagai berikut: 1. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan investasi di suatu perusahaan. karena karakteristik perusahaan mempunyai pengaruh dalam menentukan modal kerja.tobin s q suatu gambaran statistik yang berfungsi sebagai proksi dari nilai perusahaan dari perspektif investor. Hal ini menjadi pertimbangan yang krusial karena besarnya modal kerja mempengaruhi profitabilitas, likuiditas, nilai perusahaan, dan nilai pemegang saham.
10 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dengan hasil penelitian ini perusahaan dapat meningkatkan efektif dan efisiensi dalam pengelolaan modal kerja tentunya dengan memilih yang sesuai dengan karakteristik perusahaan. 3. Bagi akademisi Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan modal kerja. Dan menjadi suatu gagasan baru bagi penelitian selanjutnya dibidang pengelolaan modal kerja khususnya mengenai karakteristik perusahaan yang mempengaruhi modal kerja. 1.6 Ruang lingkup atau Batasan Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup analisis karakteristik perusahaan manufaktur terhadap kebutuhan modal kerja dan net liquid balance. Karakteristik perusahaan tersebut meliputi tobin s q, financial leverage, operating cash flow,kinerja perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan tingkat fluktuasi penjualan. Perusahaan-perusahaan yang di analisis merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008 2012. Peneliti fokus pada perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur memiliki komponen yang lengkap yang diperlukan pada modal kerja. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan ini terdiri dari lima bab yang saling berkaitan. Peneliti akan menguraikan secara singkat sebagai berikut:
11 Bab 1 Pendahuluan Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang pentingnya modal kerja dalam pengambilan keputusan keuangan perusahaan, kemudian net liquid balance dengan karakteristik perusahaan mengacu pada tobins q, financial leverage, operating cash flow, kinerja perusahaan, pertumbuhan perusahaan, dan fluktuasi penjualan. Berdasarkan hal ini, maka ditetapkan rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup atau batasan penelitian. Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab ini memaparkan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian. Landasan teori berkaitan dengan kebutuhan modal kerja, net liquid balance, serta karakteristik perusahaan manufaktur dan hasil empiris dari penelitian-penelitian sebelumnya. Landasan teori ini bersumber dari jurnal, buku, dan internet. Bab 3 Metode Penelitian Bab ini terdiri dari rancangan atau disain penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, instrument penelitian, pengumpulan data, kemudian metode analisis data. Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini berisi analisis pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan
12 Bab 5 Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi simpulan, keterbatasan, dan implikasi