I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang KTSP adalah kurikulum seperangkat operasional yang disusun oleh dan dilaksananakan dimasing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaraan/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetnsi dasar, materi pokok/pembelajaraan, kegiatan pembelajaraan, kegiatan pembelajaraan, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) telah menetapkan delapan standar yang harus ditempuh dalam dunia pendidikan yaitu (1) standar isi, (2) proses, (3) kompetensi lulusan, (4) tenaga kependidikan, (5) sarana dan prasarana, (6) pengelolaan, (7) pembiayaan, dan (8) penilaian Pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. (Pedoman Penyusunan KTSP
2 : 2007 4). Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Melalui pendidikan jasmani dan kesehatan olahraga siswa dapat mengenal olahraga lebih dekat. Olahraga merupakan wadah atau ajang untuk mencari bakat dari setiap siswa. (Pedoman Penyusunan KTSP, 2007 : 163). Perkembangan olahraga di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menampakan kemajuannya, keadaan ini sejalan pula dengan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah untuk menggalakan kegiatan olahraga dengan semboyan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Olahraga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani. dengan berolahraga, system sirkulasi dan kerja jantung akan meningkat, peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan kondisi fisiklainnya (Harsono, 2001), sedangkan dari bersemangat, dan optimis. Menurut Andreas Viklund (Http://teiop.wordpress.com/tag/pengertian-renang berenang) adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia atau hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Berenang bisa menjadi kegiatan rekreasi dan olahraga. Olahraga renang merupakan olahraga dalam aktivitas di air yang sangat menyehatkan, sebab hampir semua otot
3 tubuh bergerak dan berkembang dengan mengkoordinasikan kekuatan setiap perenang. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang sedang berkembang di Indonesia saat ini, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya perkumpulan renang yang berkembang di daerah-daerah. Selain itu juga dapat dilihat dari banyaknya kejuaraan renang, baik itu kejuaraan daerah (Kejurda), maupun kejuaraan nasional (Kejurnas), pekan olahraga wilayah (Porwil), kejuaraan renang antar pelajar nasional, pekan olahraga pelajar nasional (Popnas), pekan olahraga nasional (Pon), dll. Untuk mencapai prestasi tinggi diperlukan suatu proses latihan,sistematis, yang berlanjut dan harus dimulai pada usia dini (8 tahun). Apabila pembinaan renang diawali pada usia dini, maka pada usia-usia emas (15 tahun) dapat menunjukan prestasi yang tinggi. Ini semua tergantung kepada para pembina dan orang tua sebagai pendukungnya. Banyak faktor untuk dapat mencapai prestasi yang diharapkan antara lain: (1) aspek fisik, meliputi kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi, (2) aspek teknis: pull, push, recovery, dan entry, (3) aspek taktik: strategi dalam berlomba atau bertanding, dan (4) aspek mental. Dari keempat aspek tersebut di atas, aspek fisik merupakan komponen dasar yang harus dikembangkan sesuai usia, komponen tersebut yaitu daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi. kondisi fisik yang prima sangat diutamakan, karena untuk mencapai teknik yang sempurna akan lebih mudah, misalnya untuk melatih kekuatan otot legan. Dalam renang terdiri dari
berbagai gaya yaitu, gaya bebas (free-style/crawl), gaya dada (brest-stroke), gaya punggung (back-stroke) gaya kupu-kupu (buterrfly-stroke). 4 Renang gaya dada merupakan jenis renang dengan gaya yang paling mudah dan santai diakukan dari pada renang gaya lainnya apalagi untuk berenang jarak jauh. Gaya dada merupakan gaya renang kuno yang sudah ada sejak Zaman dahulu. Gaya ini tidak punah dan pada saat ini merupakan satu dari empat gaya renang yang diperlombakan dalam pertandingan-pertandingan renang internasional.. Adapun untuk teknik dasar renang gaya dada yaitu, posisi badan, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan pengambilan nafas, dan kordinasi gerakan keseluruhan. Untuk mendapatkan kemampuan gerak maju yang cepat dan maksimal dalam renang gaya dada perlu adanya kekuatan. Kekuatan otot adalah penentu penampilan yang penting pada banyak kegiatan olahraga (Pate, Rotella, Mc Clenaghan, 1993:300). Kekuatan otot dalam olahraga renang mempunyai peranan yang penting. Menurut Sukintoko dan Sukarno (1983:73), setiap kecepatan maju dalam berenang adalah hasil dari dua kekuatan. Satu kekuatan cenderung untuk menahan disebut hambatan yang disebabkan oleh air yang harus didesak maju, kekuatan yang kedua adalah kekuatan yang mendorong maju disebut dorongan yang diperoleh dari gerakan atau tarikan lengan dan dorongan tungkai. Kekuatan dalam renang gaya dada dapat dihasilkan pada kekuatan tungkai dan kekuatan lengan. Komponen penting yang mempengaruhi siswa untuk mendapatkan kemampuan gerakan maju yang cepat dalam
renang khususnya renang gaya dada adalah kekuatan dorongan kaki 5 dan, kekuatan kayuhan lengan. Kekuatan dalam kayuhan renang dapat dihasil dari kekuatan dalam menarik. Untuk itu guna mendapatkan kekuatan dalam gerak maju yang cepat dan maksimal pada kayuhan lengan perlu adanya latihan kekuatan yaitu latihan Pull Up dan Dumbel Biceps Curl. Berdasarkan hasil observasi siswa di SMK Negeri 2 Kalianda Lampung Selatan pada kelas X sebanyak 30 siswa dipilih secara acak dari 5 kelas, ratarata siswa belum mampu melakukan gerakan maju yang cepat dan maksimal dalam renang gaya dada terutama gerakan maju pada kayuhan lengan, hal itu dapat dilihat dari 30 siswa hanya 2 siswa yang mampu melakukan gerakan maju pada kayuhan lengan dengan cepat dan maksimal, sedangkan 28 siswa lainnya belum dapat melakukan gerakan maju pada kayuhan lengan secara cepat dan maksimal baik dalam menarik. Berdasarkan kejelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan renang gaya dada pada kayuhan lengan pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Kalianda Lampung Selatan Rendah. Untuk itu perlunya diberikan latihan kekuatan dalam pembelajaraan renang gaya dada, terutama latihan kekutan otot lengan. Penulis ingin membuktikan kebenaran pengaruh latihan Pull Up dan Dumbel Biceps Crul terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada pada siswa SMK Negeri 2 Kalianda dengan alasan siswa tersebut belum mampu menguasai konsep maupun praktek renang gaya dada sebagaimana yang telah dipelajari pada mata pelajaran penjaskes.
6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut yaitu: 1. Masih lemahnya kemampuan menarik dalam kayuhan lengan renang gaya dada pada siswa kelas x SMK Negeri 2 Kalianda. 2. Masih lemahnya kekuatan dalam kayuhan lengan renang gaya dada pada siswa kelas x SMK Negeri 2 Kalianda. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, untuk memudahkan penelitian perlu pembatasan yang berdasarkan tujuan dari penelitian ini, adapun pembatasan masalah tersebut adalah latihan kekuatan otot lengan dengan bentuk latihan kekuatan Pull Up dan Dumble Biceps Curl terhadap kemampuan kayuhan lengan pada siswa SMK Negeri 2 Kalianda Lampung Selatan D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah latihan Pull Up berpengaruh terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada? 2. Apakah latihan Dumble Biceps Curl berpengaruh terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada?
3. Manakah yang lebih baik antara latihan Pull Up, latihan Dumbel Biceps Curl dan kontrol terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada? 7 E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan Pull Up terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan Dumble Biceps Curl terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada. 3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara latihan Pull Up, latihan Dumbel Bicep Curl, dan kontrol terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermaanfaat bagi : 1. Siswa Bahwa latihan kekuatan otot lengan pada kayuhan lengan dapat meningkatkan kemampuan gerak maju bagi siswa dalam pembelajaran renang gaya dada. 2. Mahasiswa dan Guru Penjaskes Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahwa kekuatan kayuhan lengan merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjukan kemampuan renang gaya dada.
8 3. Program Studi Penjaskes Bagi program studi penjaskes, penelitian ini berguna untuk menambah referensi perpustakaan dan sebagai bahan acuan untuk pengembangan bagi para mahasiswa dalam melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya. 4. Peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang karya ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. G. Batasan Istilah 1. Pengaruh Pengaruh artinya daya yang ada, yang timbul dari sesuatu (orang/benda) (WJS. Poerwoedarminto, 2002:664). 2. Latihan Latihan adalah proses yang sistematis untuk meningkatkan kapasitas bahwa fungsional fisik bertujan untuk meningkatkan penampilan gerak.(pate, 1984, Prionohadi dkk, 2001:102). 3. Latihan Pull Up Pull up merupakan salah satu latihan yang dilakukan dengan bergantungan pada sebuah palang/bar besi dan menarik tubuh sampai dagu bisa sejajar (atau sedikit di atas) dengan bar tersebut. Posisi kaki bisa lurus maupun ditekuk, namun umumnya adalah dengan menekuk kaki
9 (Dhimas Nanda), 4. Latihan Dumbel Biceps Crul Http://dhimas-nanda.blogspot.com/2011/11/tentangpull-up_04.html. Dumble Biceps Curl adalah gerakan angkat beban pada tangan dengan mengunakan dumble atau barbell, dengan gerakan angkat dumble ke arah bahu sambil memutar pergelangan tangan, lalu kembali ke posisi semula dan ulangi gerakan untuk repetisi berikutnya (Denny Santoso), Http://duniafitnes.com/training/dapatkan-otot-bicep-menawan-dengandumbbell-curl.html. 5. Kayuhan Lengan Kayuhan lengan adalah Gerakan menarik dalam renang dengan menggunakan tangan yang menghasilkan gerak maju atau luncuran kedepan (David G.Thomas, 118). 6. Renang Renang adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia atau hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Jadi renang adalah kemampaun bagi seseorang untuk begerak maju di air dengan waktu secepat mungkin dengan jarak yang ditentukan, (Andreas Viklund), Http://teiop.wordpress.com/tag/pengertian -renang.
10 7. Gaya Dada Renang gaya dada adalah suatu renang yang sejak dimulainya dayungan lengan yang pertama sesudah start dan sesudah pembalikan badan harus tetap menelungkup dan bahu segaris dengan permukaan air. (Dumadi dan Kasiyo, 1999).