I. PENDAHULUAN. satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan efek samping yang bersifat kontra produktif terhadap upaya

I. PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak disukai dan

PROGRAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK MATA PELAJARAN PENJASKES SMP NEGERI 1 TAJURHALANG

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

I. PENDAHULUAN. berasal dari kata curir (pelari) dan curene (tempat berpacu). Pada saat itu

I. PENDAHULUAN. Renang merupakan olahraga yang dilakukan di air yang dituntut memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. usaha yang dapat mendorong membangkitkan, mengembangkan dan membina

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan seseorang. Pembinaan dan pengembangan olahraga adalah satu bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nurcahyo, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era teknologi yang maju seperti sekarang ini, olahraga semakin

ANALISIS PEMBINAAN ATLET RENANG PADA PENGURUS PROPINSI DAN PENGURUS CABANG PERSATUAN RENANG SELURUH INDONESIA (PRSI) SE-ACEH TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga mempunyai banyak fungsi, yaitu untuk latihan, alat pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam diri siswa, dan menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa

I PENDAHULUAN. renang, seorang guru harus mencari sistem pengajaran atau metode yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. bahwa renang sebenarnya olahraga yang cukup menarik dan unik.

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga sebagai pendidikan atau dengan istilah pendidikan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Renang merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang

BAB I PENDAHULUAN. potensi jasmani, rohani dan sosial (Toho dan Ali, 2007: 2). Dari pengertian

BAB I PENDAHULUAN. tantangan alam seperti banjir (Kasiyo, 1980: 11). Lebih lanjut dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dari hasil-hasil pertandingan dan perlombaan olahraga pada tingkat

III. METODOLOGI. tujuan penelitian yang telah ditetapkan (Hussein, 2001). adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Salah satu bagian dari peningkatan kualitas hidup manusia adalah pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kepada kesehatan jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, manusia kurang menyadari bahwa pentingya aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan suatu wadah pendidikan formal mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Olahraga adalah salah satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muhammad Fahmi Hasan, 2013

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Nilai rata-rata kayuhan atlet renang gaya dada 50 meter KU II putera adalah

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah berkembang menjadi suatu fenomena yang meliputi seluruh

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

BAB I PENDAHULUAN. minggu. Dalam kegiatan ektrakurikuler ini diajarkan lima nomor gaya renang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara terencana akan meningkatkan kebugaran jasmani seseorang.

2016 HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DAN POWER TUNGKAI TERHADAP WAKTU PEMBALIKAN RENANG GAYA BEBAS 100 METER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dengan kurikulum, yang bertujuan agar siswa menjadi terampil

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang

BAB I PENDAHULUAN. secara teratur, sehingga otot otot menjadi kuat, persendian tidak kaku, dan

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : PRANATAS GELAR ABI YOGA NPM :

I. PENDAHULUAN. medali pada sejumlah kegiatan perlombaan seperti Sea Games, Asean Games,

II. TINJAUAN PUSTAKA. anak-anak sejak berumur tingkat Taman Kanak-kanak termasuk didalamnya

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan dan

I. PENDAHULUAN. kegiatan-kegiatan seperti: Sea Games, Asean Games, dan Olimpiade, PON,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjaskes) adalah bagian

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

RENANG GAYA DADA. Oleh: Agus Supriyanto.

II. TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL VO2MAX DAN DENYUT NADI MAKSIMAL PEMAIN DIKLAT PERSIB U-21

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktifitas sehari-hari seperti bekerja di kantor, menyertir mobil atau

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan melalui aktivitas-aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia olahraga khususnya pada olahraga prestasi saat ini semakin

BAB I PENDAHULUAN. dipertanggungjawabkan adalah melalui pendekatan ilmiah. Menurut Cholik

HUBUNGAN KEKUATAN LENGAN, POWER TUNGKAI TERHADAP HASIL RENANG GAYA DADA 25 METER. Jurnal. Oleh KHARINA OKTAVIANA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

HUBUNGAN POWER OTOT TUNGKAI POWER OTOT LENGAN KELENTURAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN HASIL BELAJAR KAYANG. Jurnal MUHAMMAD INDRA KURNIAWAN

I. PENDAHULUAN. Pemerintah sangat memperhatikan kualitas sumber daya manusia, salah satu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

EFEKTIFITAS PROGRAM LATIHAN RENANG 50 METER GAYA BEBAS KU V DI KLUB RENANG SURYA AQUATIK KOTA KEDIRI

I. PENDAHULUAN. banjir (Kasiyo, 1980:11). Lebih lanjut dijelaskan bahwa renang dilakukan sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa dipisahkan. Didalam hidup manusia dituntut untuk dapat menjaga

BAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani masyarakat, serta ditujukan kepada pembentukan watak dan kepribadiaan,

2016 HUBUNGAN QUICKNESS, POWER TUNGKAI DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL DENGAN HASIL START (GRAB START) RENANG PADA SISWA CLUB RENANG CIKALAPA SWIMMING POOL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANDRI ANDRIANA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

KONTRIBUSI KEKUATAN LENGAN, PANJANG LENGAN, POWER TUNGKAI, PANJANG TUNGKAI TERHADAP RENANG PUNGGUNG. Jurnal. Oleh ANGGUN ANINDITA SANI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

KONTRIBUSI PANJANG LENGAN, PANJANG TUNGKAI, KEKUATAN LENGAN DAN KEKUATAN TUNGKAI DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 50 METER. Jurnal.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang KTSP adalah kurikulum seperangkat operasional yang disusun oleh dan dilaksananakan dimasing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu atau kelompok mata pelajaraan/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetnsi dasar, materi pokok/pembelajaraan, kegiatan pembelajaraan, kegiatan pembelajaraan, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Pengembangan KTSP yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) telah menetapkan delapan standar yang harus ditempuh dalam dunia pendidikan yaitu (1) standar isi, (2) proses, (3) kompetensi lulusan, (4) tenaga kependidikan, (5) sarana dan prasarana, (6) pengelolaan, (7) pembiayaan, dan (8) penilaian Pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. (Pedoman Penyusunan KTSP

2 : 2007 4). Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap, mental, emosional, sportivitas, spiritual, dan sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Melalui pendidikan jasmani dan kesehatan olahraga siswa dapat mengenal olahraga lebih dekat. Olahraga merupakan wadah atau ajang untuk mencari bakat dari setiap siswa. (Pedoman Penyusunan KTSP, 2007 : 163). Perkembangan olahraga di Indonesia dari tahun ke tahun semakin menampakan kemajuannya, keadaan ini sejalan pula dengan apa yang telah diprogramkan oleh pemerintah untuk menggalakan kegiatan olahraga dengan semboyan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat. Olahraga merupakan salah satu cara untuk mengembangkan dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani. dengan berolahraga, system sirkulasi dan kerja jantung akan meningkat, peningkatan kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan kondisi fisiklainnya (Harsono, 2001), sedangkan dari bersemangat, dan optimis. Menurut Andreas Viklund (Http://teiop.wordpress.com/tag/pengertian-renang berenang) adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia atau hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Berenang bisa menjadi kegiatan rekreasi dan olahraga. Olahraga renang merupakan olahraga dalam aktivitas di air yang sangat menyehatkan, sebab hampir semua otot

3 tubuh bergerak dan berkembang dengan mengkoordinasikan kekuatan setiap perenang. Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang sedang berkembang di Indonesia saat ini, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya perkumpulan renang yang berkembang di daerah-daerah. Selain itu juga dapat dilihat dari banyaknya kejuaraan renang, baik itu kejuaraan daerah (Kejurda), maupun kejuaraan nasional (Kejurnas), pekan olahraga wilayah (Porwil), kejuaraan renang antar pelajar nasional, pekan olahraga pelajar nasional (Popnas), pekan olahraga nasional (Pon), dll. Untuk mencapai prestasi tinggi diperlukan suatu proses latihan,sistematis, yang berlanjut dan harus dimulai pada usia dini (8 tahun). Apabila pembinaan renang diawali pada usia dini, maka pada usia-usia emas (15 tahun) dapat menunjukan prestasi yang tinggi. Ini semua tergantung kepada para pembina dan orang tua sebagai pendukungnya. Banyak faktor untuk dapat mencapai prestasi yang diharapkan antara lain: (1) aspek fisik, meliputi kekuatan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi, (2) aspek teknis: pull, push, recovery, dan entry, (3) aspek taktik: strategi dalam berlomba atau bertanding, dan (4) aspek mental. Dari keempat aspek tersebut di atas, aspek fisik merupakan komponen dasar yang harus dikembangkan sesuai usia, komponen tersebut yaitu daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, dan koordinasi. kondisi fisik yang prima sangat diutamakan, karena untuk mencapai teknik yang sempurna akan lebih mudah, misalnya untuk melatih kekuatan otot legan. Dalam renang terdiri dari

berbagai gaya yaitu, gaya bebas (free-style/crawl), gaya dada (brest-stroke), gaya punggung (back-stroke) gaya kupu-kupu (buterrfly-stroke). 4 Renang gaya dada merupakan jenis renang dengan gaya yang paling mudah dan santai diakukan dari pada renang gaya lainnya apalagi untuk berenang jarak jauh. Gaya dada merupakan gaya renang kuno yang sudah ada sejak Zaman dahulu. Gaya ini tidak punah dan pada saat ini merupakan satu dari empat gaya renang yang diperlombakan dalam pertandingan-pertandingan renang internasional.. Adapun untuk teknik dasar renang gaya dada yaitu, posisi badan, gerakan kaki, gerakan lengan, gerakan pengambilan nafas, dan kordinasi gerakan keseluruhan. Untuk mendapatkan kemampuan gerak maju yang cepat dan maksimal dalam renang gaya dada perlu adanya kekuatan. Kekuatan otot adalah penentu penampilan yang penting pada banyak kegiatan olahraga (Pate, Rotella, Mc Clenaghan, 1993:300). Kekuatan otot dalam olahraga renang mempunyai peranan yang penting. Menurut Sukintoko dan Sukarno (1983:73), setiap kecepatan maju dalam berenang adalah hasil dari dua kekuatan. Satu kekuatan cenderung untuk menahan disebut hambatan yang disebabkan oleh air yang harus didesak maju, kekuatan yang kedua adalah kekuatan yang mendorong maju disebut dorongan yang diperoleh dari gerakan atau tarikan lengan dan dorongan tungkai. Kekuatan dalam renang gaya dada dapat dihasilkan pada kekuatan tungkai dan kekuatan lengan. Komponen penting yang mempengaruhi siswa untuk mendapatkan kemampuan gerakan maju yang cepat dalam

renang khususnya renang gaya dada adalah kekuatan dorongan kaki 5 dan, kekuatan kayuhan lengan. Kekuatan dalam kayuhan renang dapat dihasil dari kekuatan dalam menarik. Untuk itu guna mendapatkan kekuatan dalam gerak maju yang cepat dan maksimal pada kayuhan lengan perlu adanya latihan kekuatan yaitu latihan Pull Up dan Dumbel Biceps Curl. Berdasarkan hasil observasi siswa di SMK Negeri 2 Kalianda Lampung Selatan pada kelas X sebanyak 30 siswa dipilih secara acak dari 5 kelas, ratarata siswa belum mampu melakukan gerakan maju yang cepat dan maksimal dalam renang gaya dada terutama gerakan maju pada kayuhan lengan, hal itu dapat dilihat dari 30 siswa hanya 2 siswa yang mampu melakukan gerakan maju pada kayuhan lengan dengan cepat dan maksimal, sedangkan 28 siswa lainnya belum dapat melakukan gerakan maju pada kayuhan lengan secara cepat dan maksimal baik dalam menarik. Berdasarkan kejelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan renang gaya dada pada kayuhan lengan pada siswa kelas X di SMK Negeri 2 Kalianda Lampung Selatan Rendah. Untuk itu perlunya diberikan latihan kekuatan dalam pembelajaraan renang gaya dada, terutama latihan kekutan otot lengan. Penulis ingin membuktikan kebenaran pengaruh latihan Pull Up dan Dumbel Biceps Crul terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada pada siswa SMK Negeri 2 Kalianda dengan alasan siswa tersebut belum mampu menguasai konsep maupun praktek renang gaya dada sebagaimana yang telah dipelajari pada mata pelajaran penjaskes.

6 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut yaitu: 1. Masih lemahnya kemampuan menarik dalam kayuhan lengan renang gaya dada pada siswa kelas x SMK Negeri 2 Kalianda. 2. Masih lemahnya kekuatan dalam kayuhan lengan renang gaya dada pada siswa kelas x SMK Negeri 2 Kalianda. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, untuk memudahkan penelitian perlu pembatasan yang berdasarkan tujuan dari penelitian ini, adapun pembatasan masalah tersebut adalah latihan kekuatan otot lengan dengan bentuk latihan kekuatan Pull Up dan Dumble Biceps Curl terhadap kemampuan kayuhan lengan pada siswa SMK Negeri 2 Kalianda Lampung Selatan D. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah latihan Pull Up berpengaruh terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada? 2. Apakah latihan Dumble Biceps Curl berpengaruh terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada?

3. Manakah yang lebih baik antara latihan Pull Up, latihan Dumbel Biceps Curl dan kontrol terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada? 7 E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan Pull Up terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada. 2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh latihan Dumble Biceps Curl terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada. 3. Untuk mengetahui manakah yang lebih baik antara latihan Pull Up, latihan Dumbel Bicep Curl, dan kontrol terhadap kemampuan kayuhan lengan renang gaya dada. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermaanfaat bagi : 1. Siswa Bahwa latihan kekuatan otot lengan pada kayuhan lengan dapat meningkatkan kemampuan gerak maju bagi siswa dalam pembelajaran renang gaya dada. 2. Mahasiswa dan Guru Penjaskes Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bahwa kekuatan kayuhan lengan merupakan faktor yang sangat penting untuk menunjukan kemampuan renang gaya dada.

8 3. Program Studi Penjaskes Bagi program studi penjaskes, penelitian ini berguna untuk menambah referensi perpustakaan dan sebagai bahan acuan untuk pengembangan bagi para mahasiswa dalam melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya. 4. Peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang karya ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. G. Batasan Istilah 1. Pengaruh Pengaruh artinya daya yang ada, yang timbul dari sesuatu (orang/benda) (WJS. Poerwoedarminto, 2002:664). 2. Latihan Latihan adalah proses yang sistematis untuk meningkatkan kapasitas bahwa fungsional fisik bertujan untuk meningkatkan penampilan gerak.(pate, 1984, Prionohadi dkk, 2001:102). 3. Latihan Pull Up Pull up merupakan salah satu latihan yang dilakukan dengan bergantungan pada sebuah palang/bar besi dan menarik tubuh sampai dagu bisa sejajar (atau sedikit di atas) dengan bar tersebut. Posisi kaki bisa lurus maupun ditekuk, namun umumnya adalah dengan menekuk kaki

9 (Dhimas Nanda), 4. Latihan Dumbel Biceps Crul Http://dhimas-nanda.blogspot.com/2011/11/tentangpull-up_04.html. Dumble Biceps Curl adalah gerakan angkat beban pada tangan dengan mengunakan dumble atau barbell, dengan gerakan angkat dumble ke arah bahu sambil memutar pergelangan tangan, lalu kembali ke posisi semula dan ulangi gerakan untuk repetisi berikutnya (Denny Santoso), Http://duniafitnes.com/training/dapatkan-otot-bicep-menawan-dengandumbbell-curl.html. 5. Kayuhan Lengan Kayuhan lengan adalah Gerakan menarik dalam renang dengan menggunakan tangan yang menghasilkan gerak maju atau luncuran kedepan (David G.Thomas, 118). 6. Renang Renang adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia atau hewan sewaktu bergerak di air, dan biasanya tanpa perlengkapan buatan. Jadi renang adalah kemampaun bagi seseorang untuk begerak maju di air dengan waktu secepat mungkin dengan jarak yang ditentukan, (Andreas Viklund), Http://teiop.wordpress.com/tag/pengertian -renang.

10 7. Gaya Dada Renang gaya dada adalah suatu renang yang sejak dimulainya dayungan lengan yang pertama sesudah start dan sesudah pembalikan badan harus tetap menelungkup dan bahu segaris dengan permukaan air. (Dumadi dan Kasiyo, 1999).