BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN


BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Desain mebel termasuk dalam kategori desain fungsional, yaitu desain

dari permainan egrang. Seperti yang kita ketahui permainan egrang kini sudah sangat

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN


BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Briefing Desain. Analisa. Sketsa Awasl. penyelesaian

1. Kurangnya support dari INDUSTRI PENDUKUNG KAPAL khususnya Perabotan atau furnitur kapal

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

JENIS PAPAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

III. DATA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. kayu olahan berupa tripleks. Dengan menggunakan bahan baku yang sudah mengalami

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi

sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lainlain.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV. KONSEP RANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

BAB II METODE PERANCANGAN

interior yang berperan sebagai perantara untuk menawarkan dan menunjukkan aktivitas pengguna. Desain mebel mengekspresikan pencitraan ruang dengan ber


BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

1. ANGZDORR MOLDED PANEL SERIES

TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM. A. Teori Perancangan Ruang Dalam.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).


BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

diatas sebuah kursi, sikap berdiri ketika didepan lemari, dan lain-lain.

BAB IV: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

II. METODE/PROSES PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. No. Data Fungsi Produk Rancangan Kegunaan Data Analisis. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Jenis-jenis kayu untuk konstruksi Bangunan

BAB 5 KONSEP RE DESAIN RANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN. Mebel atau Furiture merupakan perlengkapan atau barang seperti kursi, meja, lemari

PELATIHAN TEKNIK FINISHING MEBEL BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

BAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN



BAB IV KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN

V ULASAN KARYA PERANCANGAN

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

KONSEP MAKRO & KONSEP MIKRO

III. DATA SUMBER PERANCANGAN. A. Tabel Data Perancangan. B. Rincian data Perancangan 1. Identifikasi Meja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

IV. KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

LIMBAH CORRUGATED PAPER SEBAGAI MATERIAL DISPLAY BOOTH

WORKING PLAN SIMPLE WALL SHELF S001

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

BAB 4. Konsep Desain

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PERANCANGAN

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, khususnya di negara

BAB 4. Konsep Desain

APARTEMEN. LU 74 m 2

BAB V. PENGOLAHAN INTERIOR DENAH KHUSUS

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Latar Belakang Judul Perancangan


Transkripsi:

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN Pengertian Furniture secara umum adalah benda pakai yang dapat dipindahkan, berguna bagi kegiatan hidup manusia, mulai dari duduk, tidur, bekerja, makan, bermain dan sebagainya yang memberi kenyamanan dan keindahan bagi penggunanya (Baryl, 1977:26) 2. Suatu furniture dikatakan bernilai apabila memiliki fungsi yang berhubungan dengan kebutuhan manusia. Fungsi adalah suatu istilah yang digunakan oleh manusia dalam menjabarkan maksud seberapa jauh peranan benda terhadap aktifitas manusia. Fungsi merupakan jawaban dari setiap kebutuhan hidup manusia (Suparto, 1979:9) 3. Pada era modern, fungsi menjadi titik tolak setiap benda pakai, termasuk furniture. Dalam desain terdapat ideology setiap bentuk harus mengikuti fungsi. Logika fungsional bertujuan mencapai nilai kenyamanan, keamanan, dan efektifitas bagi para penggunanya. Menurut Gong Yinhua dan Zong Mingming, Rancangan yang menghasilkan furniture dengan multifungsi memperpanjang masa pakai dari furniture tersebut, relatif terhadap usia dan perkembangan anak 4. 2 Baryl, Furniture dan Arsitektur 1977,dalam Eddy S. Marizar. Designing Furniture. ogyakarta,2005. 3 B. Suparto Desain Trimatra,1979, dalam Eddy S. Marizar Designing Furniture. Yogyakarta,2005. 4 Yinhua, Gong dan Zong Mingming. Sustainable Design of Children Furniture Based on Whole Life Cycle journal Furniture & Interior Design,2009-12. 21

B. KELOMPOK DATA BERKAITAN ESTETIKA PRODUK RANCANGAN Visualisasi desain berhubungan dengan nilai-nilai estetika. Nilai adalah suatu prosentase dari pengukuran suatu karya tentang nilai positif dan negatif. Desain dikatakan memiliki nilai estetik yang baik apabila nilainilai negatifnya mendekati nol persen (B. Suparto,1976: 6) 5. Nilai estetik sangat subyektif dan tergantung pada manusia yang menilainya dan dipengaruhi oleh nilai-nilai universal yang tumbuh dalam budaya yang berkembang pada suatu jaman yang juga mempengaruhi subyektivitas penilainya. seperti buah apel yang dijadikan sebagai symbol penghargaan terhadap guru dalam pendidikan anak-anak, karna mengandung filosofi bahwa apel adalah makanan ringan yang sehat, memberikan rasa manis dan membawa segala kebaikan, seperti itulah seorang guru bagi muridnya 6. Estetika selalu berhubungan dengan selera konsumen, maka tuntutan kebutuhan, keinginan,dan selera konsumen menjadi pertimbangan penting dalam mewujudkan sebuah desain. Pertimbangan unsur estetika emosional dan fungsional rasional menjadi kunci keberhasilan sebuah desain furniture(b. Suparto,1976: 6). Menurut Ceppi, Giulio. dan Zini, Michele. Pendistribusian ruang dan "kualitas lembut" (cahaya, warna, material, aroma, suara, iklim mikro) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan perilaku anak 7. Estetika juga berpengaruh pada aktifitas anak, anak-anak lebih menyukai beraktifitas di tempat yang unik dan berwarna menarik, sehingga mereka lebih bersemangat dan berimajinasi. Seiring dengan pertumbuhannya, anak perempuan cenderung memilih warna yang lebih cerah untuk menunjukkan 5 B. Suparto Desain Trimatra,1979, dalam Eddy S. Marizar Designing Furniture. Yogyakarta,2005. 6 http://www.todayifoundout.com 7 Ceppi, Giulio. dan Michele Zini. Children, Spaces, Relations: Metaproject for an Environment for Young Children.2008. 22

emosi kebahagiaan serta kegembiraan seperti pink, merah atau kuning. Warna-warna ini dieskpresikan dalam gaya berpakaian serta warna yang digunakan untuk mendekorasi kamar 8. seperti warna merah yang mengimplikasikan passion, energy, dan kehangatan 9. Sesuai dengan sifat anak-anak yang energik, bergairah dan hangat. Dan Warna krem merepresentasikan kelembutan dan klasik 10. Sesuai dengan sifat anak perempuan yang lembut. Menurut Sally Fretwell Warna dari kamar tidur anak harus hangat dan merawat. Warna-warna seperti terracotta, peach, kuning tanah yang tidak terang, dan beige yang hangat, adalah warna-warna yang mendukung dan membantu seorang anak merasa aman 11. Namun aspek estetis juga harus didukung oleh aspek keamanan, yang tentunya tidak membuat cedera atau luka pada anak. Seperti halnya pada tempat tidur anak, ukurannya pun harus mempertimbangkan keamanan anak. Menurut Ray E. Helfer, Thomas L. Slovis, dan Mary Black, Tempat tidur yang ketinggiannya tidak melebihi 2 kali lebar bahu si anak dapat dikatakan nyaris tidak mungkin menyebabkan luka serius bila si anak terjatuh saat sedang tidur. 12 Menurut Eddy Marizar (2005), Ergonomi merupakan studi tentang sistem kerja manusia yang berkaitan dengan fasilitas dan lingkungannya, yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. analisis ergonomi bertujuan untuk menyesuaikan karakteristik aktivitas dengan karakteristik manusianya. Untuk menciptakan kenyamanan sebuah sarana. Ukuran 8 http://www.beritasatu.com/ 9 http://www.idseducation.com/ 10 http://mangkoko.com/ 11 Sally Fretwell. Feng Shui for Kid's Rooms.2015. 12 Helfer, Ray E,Thomas L. Slovis, dan Mary Black. Injuries Resulting When Small Children Fall Out of Bed 1977. 23

manusia yang berkaitan dengan kenyamanan dapat ditelusuri melalui ilmu antropometri. Ergonomi sendiri digunakan sebagai dasar pengukuran antropometik terhadap fungsi-fungsi tubuh manusia, kaitannya dengan lingkungan, agar terciptanya kenyamanan fungsional 13. Antropometri diartikan sebagai suatu ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk menentukan perbedaan pada individu, kelompok, dan sebagainya (Pheasant, 1988). Untuk memberikan kenyamanan bagi anak saat menggunakan tempat tidur multifungsi, maka diperlukan pertimbangan aspek ergonomi dalam merancangnya. Yaitu dengan menyesuaikan antropometri posisi duduk anak dan posisi tidur anak dengan menyesuaikan tinggi badan dan usia anak. Gambar 23 : Antropometri anak sesuai dengan posisi duduk (Sumber : Google) 13 Eddy S. Marizar Designing Furniture. Yogyakarta,2005. 24

Gambar 24 : Antropometri anak sesuai dengan tinggi badan anak (Sumber : Google) C. KELOMPOK DATA BERKAITAN TEKNIS PRODUK RANCANGAN Logika fungsional sangat berkaitan dengan bentuk anatomi manusia, antropometri, dan ergonomi. Aspek-aspek tersebut akan mempengaruhi pemilihan elemen desain seperti bentuk, bidang, bahan, ukuran, struktur, dan konstruksi. Aktifitas pada anak usia sekolah yang berhubungan dengan furniture seperti belajar, bermain, dan beristirahat. Dan dapat dikatakan sebagian besar aktifitasnya dilakukan di tempat tidur dan meja belajar. Oleh karena itu penting diperhatikan kekuatan, kestabilan, material, bentuk, serta ukurannya. Menurut Evans, Gary W., Lepore, Stephen J., dan Schroeder, Alex, Para penghuni dari rumah yang penuh, yang memiliki kedalaman arsitektur yang lebih baik (jarak yang harus ditempuh dari satu ruangan ke ruanan lain) akan kurang cenderung untuk menarik diri secara sosial atau tertekan secara psikologis dibanding para penghuni di rumah yang penuh dengan kedalaman 25

arsitektur yang relatif dangkal 14. aktifitas anak-anak juga sangat erat dengan lingkungannya, kegiatan anak yang cenderung adalah bermain dengan berlari dan melompat, sehingga dibutuhkannya lingkungan rumah yang mendukung untuk kegiatan bermainnya, seperti area yang cukup untuk ruang gerak yang dapat membuat anak leluasa dalam mengeksplorasi lingkungannya sehingga anak dapat berkembang dengan psikologi yang baik karna terpenuhinya segala kebutuhan yang mendukung perkembangannya. 1. DIMENSI UKURAN PRODUK RANCANGAN No Bagian Dimensi Ukuran (cm) Rancangan 1 Panel dinding Tinggi 135 Lebar 30 Panjang 200 Rak Buku Tinggi 110 Lebar 26 Panjang 75 Meja Lipat Lebar 45 Tinggi 60 2 Panel Lantai Tinggi 40 lebar 100 Panjang 200 Laci 1 Tinggi 20 lebar 50 Panjang 55 Laci 2 Tinggi 20 lebar 50 Panjang 50 Laci 3 Tinggi 20 lebar 50 Panjang 45 Alas Lebar 185 Panjang 275 Tinggi 135 Tabel 3. Dimensi perancangan tempat tidur multifungsi 14 Evans, Gary W., Stephen J. Lepore, dan Alex Schroeder Journal of Personality and Social Psychology, Jan 1996, 41-46 26

2. ELEMEN Elemen yang digunakan untuk pembuatan furniture anak, yaitu: A. Material Material furniture untuk anak tidak beda dengan material furniture lainnya, furniture anak juga dapat berasal dari material kayu, logam, dan plastik. 1. Kayu Kayu adalah bahan furnitur yang paling banyak digunakan. Selain proses pembuatannya tidak terlalu sulit, furnitur dari kayu memiliki daya tahan cukup lama dan tampilan yang elegan. Selain kayu solid seperti jati, mahoni, merbau, sonokeling, sungkai, furnitur anak juga bisa memakai kayu olahan yang banyak ragamnya misalnya tripleks dan multipleks (Plywood). Meskipun tidak sekuat kayu solid kayu olahan merupakan bahan yang banyak dipakai untuk membuat furnitur terutama untuk anak yang jangka waktu pemakaiannya terbatas. 2. Logam Logam adalah material yang kuat, maka hindari furniture anak dengan material logam. Logam biasa digunakan untuk bagian yang tersembunyi yaitu engsel atau hidrolik. 3. Plastik Furniture dengan material plastik banyak diminati karena harganya yang relatif murah. Selain itu sifatnya yang fleksible bentuk, warna yang beragam, dan memiliki karakter anak-anak yang kental. Untuk anak-anak yang terpenting adalah plastik tidak mengandung bahan yang berbahaya. 27

Dari berbagai pilihan material, yang mudah didapat adalah Plywood atau juga populer disebut dengan Multipleks atau juga Triplek merupakan jenis kayu lapis yang terdiri dari tiga lapisan utama. Lapisan Pertama dikenal dengan istilah Face, sedangkan Lapisan Kedua nya disebut Core (inti) dan Lapisan Ketiga disebut dengan istilah Back. Saat ini hampir semua jenis Plywood menggunakan jenis kayu yang sama untuk Face dan Back nya, sehingga untuk mempermudah dalam pengucapan istilah Face dan Back ini disatukan menjadi Faceback. Sebagai contohnya: Apabila jenis kayu yang digunakannya adalah jenis kayu meranti, maka Plywood tersebut akan disebut dengan Plywood Meranti. Untuk bagian Core terdapat berbagai macam jenis kayu yang digunakan. Yang paling populer saat ini adalah jenis Kayu Sengon, Kayu meranti dan juga Kayu Albasia. Walaupun pada prakteknya banyak ditemukan jenis kayu lain yang digunakan sebagai Core. Ketiga lapisan ini direkatkan dengan bantuan perekat lem. Ada banyak jenis lem yang digunakan dalam aplikasinya. Jenis lem yang digunakan sangat menentukan kualitas dari Plywood yang secara langsung menentukan juga harga dari Plywood itu sendiri 15. Jumlah lapisan disesuaikan dengan ketebalan yang di inginkan dan jumlahnya harus ganjil (3,5,7,9, dst lembar). Setelah disusun dengan jumlah ketebalan yang diinginkan kemudian lembaran lembaran tersebut dipress dengan tekan yang sangat tinggi serta suhu hingga 140 C. plywood dijual dengan ukuran sekitar 2,4m X 1,2 m. 15 http://www.akf.co.id/ 28

B. Finishing Selain material, yang harus diperhatikan adalah finishing, Finishing yang biasa digunakan pada furniture ada dua macam, yaitu; 1. Finishing Cat Yang dimaksud finishing cat adalah jenis finishing yang menyembunyikan atau menutupi permukaan kayu sehingga tidak terlihat serat kayunya. Finishing cat sendiri ini banyak macam dan ragamnya, antara lain: a. Cat Duco Kelebihan dari finishing Cat duco (polyurethane) adalah jenis cat yang ideal digunakan untuk melapisi furnitur kamar anak. Pilihan warnanya beragam sesuai dengan keinginan. Tampilan akhir dari aplikasi cat duco terlihat seperti bahan solid hasil dari fabrikasi, lebih mate dan soft serta proses pengerjaannya cepat. Dibandingkan dengan kayu berlapis pelitur, cat duco lebih unggul baik dari segi ketahanan pelapis dan kesehatan tubuh. Cat duco yang diaplikasikan pada kayu tidak mengeluarkan bau menyengat seperti bau pelitur sehingga penggunaannya aman untuk furniture anak. Sementara untuk ketahanannya, cat duco relatif tahan dengan perubahan cuaca sehingga lebih awet 16. Kelemahan dari cat duco adalah biayanya sangat mahal menjadikan barang yang menggunakan finishing dengan cat duco memiliki harga jual yang tinggi. b. Cat Tembok 16 http://www.ideaonline.co.id/ 29

Kelebihan dari finishing cat tembok juga memiliki warna yang beragam. Kelemahan dari finishing cat tembok adalah mudah mengelupas saat terjadi benturan sehingga penggunaan finishing cat tembok lebih diaplikasikan pada barang antik. 2. Finishing Transparan Yang dimaksud dengan finishing transparan adalah finishing yang terlihat serat kayunya. Adapun jenis finishing transparan yang sering kita jumpai dan sering digunakan adalah: a. Finishing Melamine Kelebihan finishing melamine hasilnya halus dan memberikan kesan mewah. Kelemahan Jenis finishing melamine: - Hanya cocok di tempatkan di dalam ruangan atau di dalam rumah, karena tidak tahan terhadap air, dan panas. Jika terkena air secara langsung akan membekas putih di bagian yang terkena air. - Finishing melamine ini baunya sangat menyengat dan tidak sedap, karena melamine menggunakan dua komponen. atau menggunakan hardener sebagai pengeringnya. b. Finishing Oil Jenis finishing oil ini adalah jenis finishing yang paling sederhana. dan mudah mengaplikasikannya. bisa mengunakan kuas, direndam atau disiram kemudian dilap mengunakan lap kering atau bisa disemprotkan jenis finishing oil ini tidak membuat 30

lapisan film pada permukaan kayu dan tidak memberikan aspek apapun terhadap benturan dan goresan. c. Finishing PU Jenis finishing PU ini lebih kuat dan awet dari finishing lainnya, jenis finishing ini lebih tebal filmnya sehingga membentuk lapisan seperti plastik yang benar-benar menutup permukaan kayu. Jenis finishing ini memiliki daya tahan terhadap air, dan panas yang tinggi. menjadikan jenis finishing ini bagus untuk barang mebel dan barang-barang out doors seperti kusen pintu, jendela, dan lainlainya. banyak pilihan warna dari yang tua sampai muda. Kelemahannya proses finishingnya mahal sehingga menjadikan barang yang difinishing PU ini mahal. c. Produksi 1. MEMBUAT DAFTAR POTONG / KOMPONEN Membuat daftar potong untuk membuat komponen furniture. 2. MEMBUAT POLA POTONG Tahap pembuatan pola potong (mal). Plywood ukuran 2400 mm x 1200 mm, ketebalan 6 mm. Tujuan pembuatan pola untuk mengetahui berapa banyak bahan yang dibutuhkan sehingga dapat memperhitungkan besarnya biaya yang akan di keluarkan. 31

DESAIN FIX PERSIAPAN MATERIAL & ALAT KERJA PEMBUATAN POLA PADA PLYWOOD PERAKITAN POLA PEMOTONGAN POLA Tabel 4. Alur pembuatan pola 1. PERALATAN Ada banyak peralatan untuk membuat furniture, dari yang sederhana seperti gergaji, meteran, atau yang lebih maksimal seperti jig saw, tembakan staples,dan kompresor. Untuk industri besar menggunakan mesin agar mempercepat ritme kerja, tentu dari segi presisi juga lebih akurat. Sehingga lebih efisien. 2. HARDWARE Adapun hardware yang biasa digunakan yaitu Hidrolik, sekrup, engsel, dowel, kunci, rel, handle, dll tergantung fungsi yang diinginkan. 32

D. KELOMPOK DATA BERKAITAN EKONOMI PRODUK RANCANGAN Tahapan membuat sebuah produk: 1. Market research Dilakukan untuk mengetahui selera pasar, sehingga dapat mengetahui seperti apa produk yang konsumen butuhkan atau inginkan. Dan selalu mengikuti trend, sehingga desain yang dibuat tidak ketinggalan jaman. 2. Menentukan tujuan dan batasan produk Tujuan dan batasan diperlukan agar kita tidak berlebihan dalam merancang produk tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen. Konsumen tentu saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam produk tersebut sepadan dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable price). Dari menentukan dan tujuan batasan ini dapat memperoleh spesifikasi komponen dan material apa saja yang akan dipakai dan seperti apa yang diinginkan. 3. Produksi Tahap proses yang mengasilkan produk jadi sesuai dengan konsep awal perancangan. Kegiatan menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia. 33