Gambaran Radiologi Tumor Kolon

dokumen-dokumen yang mirip
Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Panduan Nasional Penanganan Kanker Kanker Rektum

BAB I PENDAHULUAN. yang menyerang saluran pencernaan. Lebih dari 60 persen tumor ganas kolorektal

Tumor IntraAbdomen. Kelompok IV

BAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal merupakan keganasan ketiga terbanyak dari seluruh

LAPORAN PENDAHULUAN CA RECTI

DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengobati kondisi dan penyakit terkait dengan proses menua (Setiati dkk, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. rektum yang khusus menyerang bagian sekum yang terjadi akibat gangguan

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

I. PENDAHULUAN. pada wanita dengan penyakit payudara. Insidensi benjolan payudara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kanker kolorektal adalah kanker urutan ketiga yang banyak yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

Profil Karsinoma Kolorektal di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Priode Januari 2009 sampai Desember 2011

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolon merupakan keganasan yang mengenai sel-sel epitel di mukosa kolon.

Tumor Urogenitalia A. Tumor ginjal 1.Hamartoma ginjal 2. Adenokarsinoma ginjal / grawitz / hipernefroma / karsinoma sel ginjal Staging : Grading :

Sejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Testis. Seberapa tinggi kasus kanker testis dan bagaimana kelangsungan hidup pasiennya?

BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perdarahan pada saluran cerna bagian bawah terjadi sekitar 20% dari semua

SAKIT PERUT PADA ANAK

Tinjauan Pustaka. Tanda dan Gejala

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi dari organ tempat sel tersebut tumbuh. 1 Empat belas juta kasus baru

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari anus dan bagian bawah rektum, seperti hemoroid, fisura, ulkus soliter, varises

DEFINISI. Suatu pemeriksaan radiologis colon dengan memakai kontras bubur barium.

BAB I. PENDAHULUAN. terhentinya migrasi kraniokaudal sel krista neuralis di daerah kolon distal pada

BAB I PENDAHULUAN. Tumor kolorektal merupakan neoplasma pada usus besar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. kompleks, mencakup faktor genetik, infeksi Epstein-Barr Virus (EBV) dan

BAB I PENDAHULUAN. tiroid ditemukan pada 4-8% dari populasi umum dengan pemeriksaan palpasi, 10-

Modul 22 SIGMOIDEKTOMI, RESEKSI ANTERIOR, LOW RESEKSI ANTERIOR (No. ICOPIM: 5-455)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karsinoma larings merupakan keganasan yang cukup sering dan bahkan

CARA YANG TEPAT DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma kolorektal (KKR) merupakan masalah kesehatan serius yang

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

BAB 1 PENDAHULUAN. di daerah anus yang berasal dari pleksus hemoroidalis (Simadibrata, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kanker Rahim - Gejala, Tahap, Pengobatan, dan Resiko

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

I. PENDAHULUAN. sikap yang biasa saja oleh penderita, oleh karena tidak memberikan keluhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan kanker ketiga terbanyak dan penyebab

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu tempat terjadinya inflamasi primer akut. 3. yang akhirnya dapat menyebabkan apendisitis. 1

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kulit terbagi 2 kelompok yaitu melanoma dan kelompok non

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

DIVERTICULITIS DIVERTICULITIS

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian utama yang memberikan kontribusi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk menangani pasien-pasien dengan penyakit saluran

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker ovarium, diantaranya:

Hematologi dan Onkologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pendahuluan. Etiologi dan Epedimiologi

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah salah satu penyebab akut abdomen paling banyak pada

BAB I PENDAHULUAN. Memelihara kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar merupakan hal yang

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kanker Prostat - Gambaran gejala, pengujian, dan pengobatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang muncul membingungkan (Axelsson et al., 1978). Kebingungan ini tampaknya

BAB 4 HASIL. Grafik 4.1. Frekuensi Pasien Berdasarkan Diagnosis. 20 Universitas Indonesia. Karakteristik pasien...,eylin, FK UI.

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB 2 DEFINISI, ETIOLOGI, KLASIFIKASI, DAN STADIUM EWING S SARCOMA. pada jaringan lunak yang mendukung, mengelilingi, dan melindungi organ tubuh.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker colorectal ditujukan pada tumor ganas yang berasal dari mukosa

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan tidak adanya sel ganglion parasimpatis pada myenteric dan submucosal

Seri penyuluhan kesehatan. Kanker Leher Rahim. Dipersembahkan dengan gratis. Oleh: Klinik Umiyah. Jl. Lingkar Utara Purworejo,

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di

Definisi. Mesothelioma adalah keganasan yang berasal dari sel mesotel yang terletak di rongga pleura.

TINJAUAN PUSTAKA. lateralis ligamentum inguinale (Widjaja, 2009). berhubungan dengan caecum di sebelah kaudal peralihan ileosekal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia. Pada tahun 2012 sekitar 8,2 juta kematian diakibatkan oleh kanker. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon

BAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER COLORECTAL YANG RAWAT INAP DI RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh : Tuhozaro Zendrato NIM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan liang senggama atau vagina.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang berasal dari sel epitel laring.

ASUHAN KEPERAWATAN CA.LAMBUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai stadium lanjut dan mempunyai prognosis yang jelek. 1,2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan suatu. penyakit peradangan idiopatik pada traktus

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. maupun ganas atau disebut dengan kanker paru. Tumor paru dapat bersifat primer

Lilik Kurniawan, S.Ked

BAB II. Mega kolon adalah dilatasi dan atonikolon yang disebabkan olah. Mega kolon suatu osbtruksi kolon yang disebabkan tidak adanya

BAB I PENDAHULUAN. satu kegawatdaruratan paling umum di bidang bedah. Di Indonesia, penyakit. kesembilan pada tahun 2009 (Marisa, dkk., 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. saat ini menjadi permasalahan dunia, tidak hanya di negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma nasofaring (KNF) merupakan tumor ganas yang berasal dari epitel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Epidemiologi ISK pada anak bervariasi tergantung usia, jenis kelamin, dan

Transkripsi:

Gambaran Radiologi Tumor Kolon Oleh Janter Bonardo (09 61050 0770 Penguji : Dr. Pherena Amalia Rohani Sp.Rad

Definisi Kanker kolon suatu pertumbuhan tumor yang bersifat ganas dan merusak sel DNA dan jaringan sehat disekitar kolon (usus besar)

Etiologi Secara umum kanker selalu dihubungkan dengan: bahan-bahan kimia, bahan-bahan radioaktif, dan virus. Umumnya kanker usus besar terjadi dihubungkan dengan faktor genetik dan lingkungan. Serta dihubungkan juga dengan faktor predisposisi diet rendah serat, kenaikan berat badan, intake alkohol.

EPIDEMIOLOGI Kanker kolon adalah penyebab kematian kedua akibat kanker. Insiden kanker kolon menunjukkan variasi geografik. Di Indonesia dari berbagai laporan terdapat kenaikan jumlah kasus tetapi belum ada angka yang pasti berapa insiden kanker kolon.

II.4 TIPE KARSINOMA KOLON DAN REKTUM Secara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma kolon dan rektum, yaitu: Tipe polipoid atau vegetatif Pada tipe ini tumor tumbuh menonjol ke dalam lumen usus, berbentuk bunga kol dan ditemukan terutama di sekum dan kolon ascendens. Tipe skirus atau infiltratif, Pada tipe ini biasanya mengakibatkan penyempitan sehingga terjadi stenosis dan gejala obstruksi, terutama ditemukan pada kolon descendens, sigmoid dan rektum. Tahap ulserasi Pada tipe ini terjadi karena nekrosis di bagian sentral dan terletak di daerah rektum. Pada tahap lanjut, sebagian besar tumor kolon akan mengalami ulcerasi menjadi tukak yang maligna.

Anatomi

METASTASIS limfohematogen Perkontinutatum

KLASIFIKASI TUMOR Klasifikasi karsinoma rektum menurut Dukes: Tahap A: Infiltrasi karsinoma terbatas pada dinding usus (survive for 5 years 97 %) Tahap B: Infiltrasi karsinoma sudah menembus lapisan muskularis mukosa (80 %) Tahap C: Terdapat metastasis ke dalam kelenjar limfe C1: Beberapa kelenjar limfe dekat tumor primer (65 %) C2: Dalam kelenjar limfe jauh (35 %) Tahap D: Metastasis jauh (< 5 %)

Klasifikasi TNM T Tumor primer Tx - Tumor primer tidak dapat dinilai T0 - Tidak ada tumor primer T1 - Invasi tumor di lapisan sub mukosa T2 - Invasi tumor di lapisan otot propria T3 - Invasi tumor melewati otot propria ke subserosa atau masuk ke perikolik yang tidak dilapisi peritoneum atau perirektal T4 - Invasi tumor terhadap organ atau struktur sekitarnya atau peritoneum viseral N Kelenjar limfe regional Nx - Kelenjar limfe regional tidak dapat dinilai N1 - Metastasis di 1-3 kelenjar limfe perikolik atau perirektal N2 - Metastasis di 4 kelenjar limfe perikolik atau perirektal N3 - Metastasis pada kelenjar limfe sesuai nama pembuluh darah atau pada kelenjar apikal M Metastasis jauh Mx - Metastasis jauh tidak dapat dinilai M0 - tidak ada metastasis jauh M1 - terdapat metastasis jauh

GEJALA KLINIS Gejala dan tanda dini karsinoma kolorektal tidak ada. Umumnya gejala pertama timbul karena penyulit, yaitu gangguan faal usus, obstruksi, perdarahan atau akibat metastasis.

Diagnosis Anamnesis tentang perubahan pola defekasi, frekuensi dari defekasi, perasaan tidak puas atau rasa penuh setelah defekasi, adanya benjolan dan nyeri perut (dispepsia) yang hilang timbul (kolik) atau menetap. Pemeriksaan karsinoma kolon bisa didapatkan tumor kecil yang pada tahap dini tidak teraba pada palpasi perut, dan jika teraba menunjukkan proses karsinoma yang sudah lanjut. Pemeriksaan yang wajib dilakukan untuk tumor kolon adalah pemeriksaan colok dubur.

Beberapa Modalitas Pemeriksaan Radiologi pada kolon Ultrasonografi (USG) CT-Scan dan MRI Foto Polos Abdomen Colon in Loop Kolonoskopi

Ultrasonografi Salah satu imaging diagnostic untuk pemeriksaan alat-alat tubuh mempelajari bentuk, ukuran anatomi, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat noninvasive, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman, dan data yang diperoleh mempunyai nilai dignostik yang tinggi. Tidak ada kontraindikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita.

Penyulit USG Suatu penyulit yang umum pada pemeriksaan USG disebabkan karena USG tidak mampu menembus bagian tertentu badan. Tujuh puluh persen gelombang suara yang mengenai tulang akan dipantulkan. Dan diperkirakan 25% pemeriksaan di abdomen diperoleh hasil yang kurang memuaskan karena gas dalam usus. USG sulit dilakukan untuk memeriksa kanker pada kolon.

CT-Scan dan MRI Peran pemeriksaan CT abdomen dan panggul yang rutin terus menjadi pemeriksaan yang penting dalam mendiagnosis penyakit kolon. Banyak pusat kesehatan secara rutin menggunakan kontras usus per rektum untuk melukiskan usus besar yang lebih baik dengan pemeriksaan CT (Gambar2).

Pemeriksaan CT Scan dilakukan untuk: Mengetahui metastase ke organ lain, hal ini penting untuk menentukan tingkatan staging sehingga dapat dipilih penatalaksanaan yang tepat. Mengetahui pakah tumor sudah mengecil setelah pemberian kemoterapi, dilakukan pemeriksaan setelah 4-6 minggu setelah pemberian kemoterapi Mendeteksi rekurensi, dilakukan pemeriksaan setiap 5 tahun.

Keuntungan MRI Tidak memakai sinar X Tidak merusak kesehatan pada penggunaannya yang tepat Banyak pemeriksaan yang dapat dikerjakan tanpa memerlukan kontras Disamping gambar informasi yang jelas, MRI juga dapat menunjukkan CT telah menjadi standar untuk gambar modalitas abdomen pada pasien dengan kanker kolorektal. CT relatif sangat akurat di hati mendeteksi metastasis. CT scan mempunyai sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi metastasis hati yaitu antara 78-90%. 8

Foto Polos Abdomen Pada foto polos abdomen umumnya perhatian kita cenderung terfokus pada kolon. Tetapi kelainan lain yang sering menyertai penyakit ini adalah batu ginjal, sakroilitis, spondilitis ankilosing dan nekrosis avaskular kaput femur. Gambaran kolon sendiri terlihat memendek dan struktur haustra menghilang. Sisa feses pada daerah inflamasi tidak ada, sehingga apabila seluruh kolon terkena maka materi feses tidak akan terlihat di dalam abdomen yang disebut dengan empty abdomen.

Colon in Loop Double-Contrast Barium Enema Single-Contrast Barium Enema

Keuntungan sebagai berikut : sensitivitasnya untuk mendiagnosis kanker kolon-rektum: 65 95 %, aman, tingkat keberhasilan prosedur sangat tinggi, tidak memerlukan sedasi, telah tersedia di hampir seluruh rumah sakit. Kelemahan pemeriksaan enema barium yaitu: lesi T1 sering tak terdeteksi, rendahnya akurasi untuk mendiagnosis lesi di rektosigmoid dengan divertikulosis dan di sekum, rendahnya akurasi untuk mendiagnosis lesi tipe datar, rendahnya sensitivitas (70 95 %) di dalam mendiagnosis polip < 1 cm, menda/pat paparan radiasi.

Kolonoskopi Kolonoskopi dianjurkan untuk memeriksa pasien lebih dari 50 tahun rata-rata berusia risiko kanker usus besar atau polip kolon. Kanker usus jarang tidak dapat dideteksi pada kolonoskopi karena ia cenderung lebih besar daripada adenomatosa polip. Kolonoskopi adalah tes yang sangat spesifik. Pada kolonoskopi, massa dibiopsi untuk diagnosis patologis.

Kolonoskopi memberikan keuntungan sebagai berikut: tingkat sensitivitas di dalam mendiagnosis adenokarsinoma atau poli kolorektal adalah 95%, kolonoskopi berfungsi sebagai alat diagnostik melalui biopsi dan terapipada polipektomi, kolonoskopi dapat mengidentifikasi dan melakukan reseksi synchronous polyp, tidak ada paparan radiasi. Kerugian kolonoskopi adalah pada 5 30 % pemeriksaan tidak dapat mencapai sekum, sedasi intravena selalu diperlukan, lokalisasi tumor dapat tidak akurat, tingkat mortalitas adalah 1 : 5000 kolonoskopi.

Gambaran Radiologi Kanker Kolon Pada foto rontgen abdomen akan nampak gambaran tumor yang menonjol ke dalam lumen dan menyebabkan penyempitan lumen kolon yang sering disebut dengan gambaran apple core atau napkin-ring. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan foto rontgen dengan memakai zat kontras seperti barium yang dimasukkan melalui rektum. Pada foto nanti akan tampak lapisan tipis barium di mukosa kolon. Pemeriksaan ini disebut dengan foto kontras ganda, yaitu kontras negatif udara dan kontras positif bubur barium, tetapi cara ini tidak dapat melihat rektum pada duapertiga distalnya.

DIAGNOSIS BANDING RADIOLOGI

DIAGNOSIS BANDING RADIOLOGI

DIAGNOSIS BANDING RADIOLOGI

Metastasis

Kolonoskopi merupakan tehnik pemeriksaan yang paling lengkap dan akurat. Pada kolonoskopi dipakai fiberskop lentur untuk melihat dinding kolon dari dalam lumen sampai ileum terminalis. Dengan alat ini dapat dilihat seluruh kolon termasuk yang tidak terlihat pada foto rontgen dan dapat juga dipakai untuk biopsi setiap jaringan yang mencurigakan.

DIAGNOSA BANDING

PROGNOSIS Prognosis tergantung dari ada atau tidaknya metastasis jauh, yaitu klasifikasi penyebaran tumor dan tingkat keganasan sel tumor. Bila disertai dengan diferensiasi sel tumor buruk, prognosisnya sangat buruk.

KESIMPULAN Skrining karsinoma kolorektal memegang peranan yang sangat penting. Gejala yang di timbulkan antara lain adalah nyeri di perut bagian bawah, darah pada tinja, diare, konstipasi, atau perubahan kebiasaan buang air besar, obstruksi usus, anemia dengan penyebab tidak di ketahui dan berat badan tanpa alasan yang diketahui Dari anamnesa, apabila kita temukan gejala seperti di atas, kita perkuat dengan pemeriksaan fisik yang mungkin dapat membantu jika di temukannya benjolan pada abdomen atau teraba massa pada pemeriksaan colok dubur.

Selanjutkan dapat kita lakukan pemeriksaan radiologi diantaranya dengan endoskopi yakni kolonoskopi sekitar 12% lebih akurat daripada udara kontras barium enema, terutama dalam mendeteksi lesi kecil seperti adenomas. Pemeriksaan ini paling akurat dan sangat efektif. Kontras barium enema adalah sebuah alternatif untuk kolonoskopi. Meskipun demikian, jika kolonoskopi tidak tersedia, pemeriksaan ini masih sangat akurat dalam mendeteksi karsinoma dan lebih besar adenomas. CT telah menjadi standar untuk gambar modalitas abdomen pada pasien dengan kanker kolorektal. CT relatif sangat akurat di hati mendeteksi metastasis. CT scan mempunyai sensitivitas yang tinggi dalam mendeteksi metastasis hati yaitu antara 78-90%, memiliki keunggulan dibandingkan MRI CT untuk mendeteksi hepatik metastasis.

DAFTAR PUSTAKA 1. Kanker kolon. Available from http://web.squ.edu.om/med- Lib/MED_CD/E_CDs/Cancer%20of%20the%20Lower%20Gastrointinal%20Tract/DOCS/Ch7.pdf Diakses 25 Oktober 2014. 2. National Cancer Institute U.S National Intitute of Health ( 2009) Cancer colon treatment. Available from www.cancer.org Diakses tgl 25 Oktober 2014 3. De jong W, Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Penyakit Bedah Edisi 2: Bab 35 Usus Halus, Apendiks, Kolon, dan Rektum. Jakarta: EGC. 2005. 4. Halpert, RD. Gastrointestinal Imaging 3rd ed: Chapter 7 Colon and Rectum. Philadelphia: Mosby Elsevier. 2006. 261-300. 5. Deteksi dini, diagnose dan penatalaksanaan kanker kolon. Available from http://repository.unand.ac.id/12202/1/deteksi_dini,_diagnosa_dan_penatalaksanaan_kanker_kolo n_dan_kerektum.pdf Diakses 25 Oktober 2014. 6. Zieve, D. (2009) Colon cancer. Available from www.nlm.nih.gov/medlineplus/colorectalcancer.html. Diakses 25 Oktober 2014. 7. Keuntungan kolonoskopi dengan barium enema. Available from http://books.google.com/books?id=gtquhhf4a6oc&pg=pa91&lpg=pa91&dq=kelebihan+kolonosko pi&source=bl&ots=rqg8sf8gg4&sig=kxhfvjnrwkmsvcincw9ywdikuny&hl=en&ei=lxcbtv2qkmzh rqfo0tnpaq&sa=x&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0cdaq6aewaw#v=onepage&q=kele bihan%20kolonoskopi&f=false. Diakses 25 Oktober 2014 8. Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik Edisi 2: Traktus Digestivus dan Biliaris. Jakarta: EGC. 2005. 256-268 9. Gontar Alamsyah Siregar. Deteksi dini dan penatalaksanaan kanker usus besar, 2007. 10. Colorectal Cancer Health Centre (2010) Laparoscopic Proctosigmoidectomy and Colorectal Cancer. Available from www.webmd.com/colorectal-cancer/default.htm 11. Colorectal Cancer Center of Cedars-Sinai Hospital (2010) Treatments for Sigmoid Colon Cancer. Available from www.csmc.edu/6408.html. Diakses tgl 25 Oktober 2014

Terimakasih