BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi, mencapai 12,31/ (Japaries, 2013). dari pasien terdiagnosis pada late stage, sehingga penanganan sulit dilakukan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. langsung, kelelahan otot, atau karena kondisi-kondisi tertentu seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang menderita penyakit ini adalah Amerika Serikat dengan penderita

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan tidak terkendali (Diananda, 2009). Kanker menjadi penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem perkemihan merupakan salah satu system yang tidak kalah

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. metode deteksi dini yang akurat. Sehingga hanya 20-30% penderita kanker

BAB I PENDAHULUAN. Hiperplasia (BPH) dilaporkan terus meningkat yang banyak dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. padalaki-laki dibandingkan perempuan. Sebagai contoh penelitian dari. dan perempuan 35,90% dengan rerata umur 49,13 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. penuaan (Madjid dan Suharyanto, 2009). tindakan untuk mengatasi BPH yang paling sering yaitu Transurethral

BAB I PENDAHULUAN. akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker kolorektal adalah suatu bentuk keganasan yang terjadi pada kolon,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiforis, biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam kolon iliaka (assenden) sebagai tempat mengeluarkan feses (Pearce,

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat terbentuk pada ginjal. dan uretra (urethrolithiasis) (Basuki, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. melalui suatu defek pada fasia dan muskuloaponeuretik dinding perut, secara

I. PENDAHULUAN. Diperkirakan sekitar 7,6 juta (atau 13% dari penyebab kematian) orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hemoroid adalah bagian vena yang berdilatasi dalam kanal anal.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengetahuan perawat tentang penilaian nyeri dan intervensi sangat

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)

BAB I PENDAHULUAN. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit repoduksi yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bangsa Indonesia sedang berkembang dan terus mencanangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan akhirnya bibit penyakit. Apabila ketiga faktor tersebut terjadi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit yang menyerang seperti typhoid fever. Typhoid fever ( typhus abdominalis, enteric fever ) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai pada anak. Bangkitan kejang ini terjadi karena adanya kenaikan suhu

BAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak

BAB I PENDAHULUAN. meluas ke rongga mulut. Penyakit-penyakit didalam rongga mulut telah menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

Kata kunci: kanker kolorektal, jenis kelamin, usia, lokasi kanker kolorektal, gejala klinis, tipe histopatologi, RSUP Sanglah.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk tiap tahunnya. Insiden tertinggi demam thypoid terdapat pada anakanak. kelompok umur 5 tahun (Handini, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi-decelerasi) yang

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. rektum yang khusus menyerang bagian sekum yang terjadi akibat gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan dunia,

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan bagian pancaindera yang sangat penting dibanding

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut hasil survey kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun 2004, angka

BAB I PENDAHULUAN. namun juga sehat rohani juga perlu, seperti halnya di negara sedang

BAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung

BAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan menuju Indonesia sehat 2015 yang diadopsi dari

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Demam Typhoid (typhoid fever) merupakan salah satu penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu factor penting dalam kehidupan, hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. paling sering mengalami cedera dan pada kecelakaan lalu lintas yang fatal, hasil

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan merupakan proses kompleks untuk. menggunakan alat dan persalinan operatif yaitu Sectio Caesaria (SC).

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN. melalui struktur yang secara normal berisi (Ester, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. biasanya didahului dengan infeksi saluran nafas bagian atas, dan sering dijumpai

BAB 1 PENDAHULUAN. berdampak pula pada peningkatan angka kematian dan kecacatan. World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah sistem pencernaan yang sering dijumpai oleh masyarakat yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Stroke merupakan masalah kesehatan yang utama bagi masyarakat modern

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN ). Penyakit Typhoid Abdominalis juga merupakan masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cidera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh agens infeksius. Kasus pneumonia tidak memiliki kriteria usia

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, dimana jarak ini menentukan apakah seseorang dikatakan sehat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

BAB I PENDAHULUAN. kedua pleura pada waktu pernafasan. Penyakit-penyakit yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dasar dan ilmu keperawatan. The American Nurse Association (ANA) dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dimana saja baik dirumah, tempat kerja, maupun dijalan atau ditempattempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan pada sistem pernafasan merupakan penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

BAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di seluruh Dunia insiden rata-rata kanker kolon pria adalah 16,6/ 100.000, wanita 14,7/100.000; insiden kanker rektum rata-rata pria adalah 11,9/100.000, wanita 7,7/100.000. di Dunia, insiden kanker kolon tertinggi adalah pria Amerika keturunan Jepang yang tinggal di Hawaii, mencapai 37,15/100.000; untuk wanita tertinggi di Selandia Baru, mencapai 30,46/100.000. Insiden kanker kolon terendah pria dan wanita adalah di Afrika dan India. Di seluruh Dunia insiden kanker rektum pria tertinggi adalah Hongaria, yaitu mencapai 20,46/100.000; wanita di Selandia Baru tertinggi, mencapai 12,31/100.000 (Japaries, 2013). Tingginya kasus kanker kolorektal disebabkan karena hampir setengah dari pasien terdiagnosis pada late stage, sehingga penanganan sulit dilakukan (Henley, 2010). Banyaknya penderita kanker kolorektal yang terdiagnosis pada late stage disebabkan karenapada early stage biasanya tidak muncul gejala pada penderita (American Cancer Society, 2011). Kanker kolorektal merupakan keganasan saluran cerna kedua terbanyak setelah keganasan hepatoseluler di Indonesia. Indonesian Cancer mencatat, pada tahun 2002 di temukan sebanyak 3.572 kasus baru kanker kolorektal. Menurut data statistik kanker di Rumah Sakit Dharmais Pusat Kanker Nasional, kanker kolorektal termasuk dalam 10 kanker tersering rawat jalan 31

pada tahun 2007 dengan lebih rinci 60 kasus baru kanker kolon dan 56 kasus baru kanker rektal. Penelitian yang dilakukan oleh Zendrato di Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) H. Adam Malik Medan tahun 2009, terdapat sejumlah 210 orang yang terdiagnosis kanker kolorektal dari tahun 2005-2007. Kolostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor (Harahap, 2006). Indonesian Ostomy Association (INOA)mengatakan bahwa jumlah kasus yang menggunakan stoma terus meningkat,dan penyebab tersering di Indonesia sendiri adalah karena keganasan(indonesian Ostomy Association, 2010). Kurnia (2012) memaparkan, sekitar100.00 orang yang dilakukan indikasi pemasangan stoma pada umumnyadisebabkan oleh kanker kolorektal, kanker kandung kemih, kolitis ulseratif,penyait Crohn, diverticulitis, obstruksi, inkontinensia urin dan fekal, dantrauma. Indikasi pemasangan kolostomi pada neonatus dan dewasa tentuberbeda. Lukong, Jabo, dan Mfuh (2012) melakukan penelitian terhadap 38neonatus, dan indikasi pemasangan kolostomi yang ditemukan adalah karenamalformasi anorektal (97,4%) dan atresia kolon (2,6%). Penyebab terbanyak dari indikasi pembuatan kolostomi adalah karena kankeratau keganasan. Berdasarkan data yang diperoleh dari medical record di RSUD Banyumas penyakit ca.colon pada tahun 2015 selama tiga bulan terakhir, tercatat dari bulan April, Mei, Juni, sebanyak 8 pasien ( Diti medical record RSUD Banyumas).

Dari data yang diperoleh di atas, kasus ca.colon relatif banyak, maka dari itu penyakit ini memerlukan perhatian yang khusus, karena jika tejadi pertumbuhan tumor yang bersifat ganas khususnya yang tumbuh pada sekitar kolon atau usus besar. (Boyle & Langman, 2000 : 805), jika tidak ditangani segera dan benar maka dapat mengakibatkan stadiumawalmembentukpolip (sel yang tumbuhsangatcepat), dan pertumbuhan sel yang tidak teratur ini juga menyebabkan kerusakan DNA, kerusakan jaringan sehat sekitar kolon dan fungsi lainnya yang menyebabkan penderita sangat terganggu terutama pada sistem saluran pencernaan, sehingga peran tenaga kesehatan khususnya perawat sangat penting dalam upaya membantu menangani secara serius kasus ini, dengan didasarkan kepada konsep pelayanan bio-psiko-sosiospiritual secara menyeluruh. Kasus penyakitca.colon tersebut dapat memberikan dampak yang sangat kompleks bagi tubuh, terutama pada sistem cerna. Adanya penyakit ca.colon menjadikan kasus ini menjadi prognosis yang buruk. Atas dasar karakteristik itulah penyusun akan memaparkan: ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. N DENGAN CA.COLON DI RUANG DAHLIA RSUD BANYUMAS.

B. Tujuan Penulisan Dalam penyusunan laporan pengelolaan ini, penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu: 1. Tujuan Umum Melakukan asuhan keperawatan pada pasien Tn. N dengan ca.colon di ruang dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan pengkajian pada pasien dengan ca.colon. b. Mampu merumuskan diagnosa dan memprioritaskan masalah pada pasien dengan ca.colon. c. Mampu membuat perencanaan tindakan asuhan keperawatan pada pasien dengan ca.colon. d. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan pada pasien dengan ca.colon sesuai dengan rencana tindakan. e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada pasien dengan ca.colon.

C. Pengumpulan Data Penulisan karya tulis ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan pemecahan masalah proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, dan evaluasi. Adapun tekhnik penulisan bersifat deskriptif yaitu memberikangambaran tentang pengelolaan kasus klien dengan ca.colon. Sedangkan teknik pengambilan data yang di gunakan dalam penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan menanyakan secara langsung dan terarah kepada klien, keluarga dan tim kesehatan. 2. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan melihat secara langsung melalui pengamatan perilaku, keadaan klien, masalah keperawatan pada klien. 3. Partisipasi aktif, yaitu data dengan melakukan pemeriksaan fisik untuk menemukan data dari masalah kesehatan klien, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. 4. Studi Dokumenter, yaitu pengumpulan data dengan melihat status, catatan keperawatan serta catatan kesehatan lainnya untuk dijadikan salah satu dasar dalam melakukan asuhan keperawatan. 5. Studi kepustakaan, yaitu metoda pengumpulan data dengan cara mengumpulkan materi yang berhubungan guna dijadikan sebagai landasan teori dalam setiap melakukan tindakan.

D. Tempat dan waktu Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas dari tanggal 24 sampai 25 Juni 2015. E. Manfaat penulisan 1. Bagi Akademik Sebagai bahan evaluasi sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien bedah khususnya dengan ca.colon. 2. Bagi Rumah Sakit Dapat dijadikan bahan masukan bagi perawat di rumah sakit dalam melakukan tindakan asuahan keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan yang baik khususnya pada pasien dengan ca.colon. 3. Bagi Pembaca Sebagai salah satu sumber literature dalam pengembangan bidang profesi keperawatan khususnya tentang ca.colon. 4. Bagi Penulis a. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan ca.colon. b. Menambah ketrampilan atau kemampuan mahasiswa dalam menerapakan asuhan keperawatan pada pasien dengan ca.colon.

F. Sistematika penulisan Dalam penyusunan karya tulis ini penulis membaginya kedalam 5 bab yaitu : BAB I : Pendahuluan meliputi : latar belakang, tujuan penulisan, pengumpulan data, waktu dan tempat, sistematika penulisan, dan manfaat penulisan. BAB II : Tinjauan pustaka meliputi : pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan medis, pathway, diagnosa keperawatan, intervensi. BAB III : Tinjauan kasus meliputi: pengkajian, diagnosa, intervensi, BAB IV : Pembahasan implementasi, dan evaluasi. BAB V : Penutup meliputi : kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN