LAMPIRAN. Lampiran 1 Kandungan dan Dosis Pupuk

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

METODE ANALISIS. ph H 2 O (1:5) Kemampuan Memegang Air (Water Holding Capacity)

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

IV. HASIL 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi Tabel 2 No Analisis Metode Hasil Status Hara

METODOLOGI PENELITIAN. sampel dilakukan di satu blok (25 ha) dari lahan pe rkebunan kelapa sawit usia

III BAHAN DAN METODE

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

Tabel Lampiran 1. Komposisi Kimia Blast Furnace Slag dan Electric Furnace Slag

HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah dan di Laboratorium Limbah

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Curah Hujan (mm) Intensitas Penyinaran (cal/cm 2 )

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. BAHAN DAN METODE

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE

Ektrak KCl 1 N : Sebanyak 74,55 g kristal KCl dilarutkan ke dalam labu takar 1000 ml dengan akuades.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

Tabel Lampiran 1. Sifat Fisik Tanah pada Lokasi Tambang Batubara Site Binungan Sebelum Ditambang. Tekstur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

III. BAHAN DAN METODE

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

INSTRUKSI KERJA PENGUKURAN PH, BAHAN ORGANIK, KTK DAN KB

Lampiran 1. Prosedur Analisis

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan Penelitian. Universitas Sumatera Utara

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

Lampiran 1. Perhitungan Nisbah C/N dan Kadar Air

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

III. BAHAN DAN METODE

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

BAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta serta. B.

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

V1 (II) V3 (II) V5(III) V0(IV) V4(III) V2 (I)

BAB III METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

III. METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI KALSIUM KARBONAT

Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Lampiran 1. Prosedur penetapan kemasaman tanah (ph) H 2 O

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Denah Penelitian dan Bagan Plot Penelitian dan Letak Tanaman Sampel

Lampiran 1 Lay out penelitian I

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Cair Etanol BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2 Bahan dan Alat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

BAB III METODE I II III BKK1 U1 U2 U3 BKH2 U1 U2 U3 BKK3 U1 U2 U3 BKH4 U1 U2 U3 BKK5 U1 U2 U3 BKH6 U1 U2 U3 BKHKK7 U1 U2 U3 BKHKK8 U1 U2 U3

Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)

Transkripsi:

31 LAMIRAN Lampiran 1 Kandungan dan Dosis upuk Jenis upuk Kandungan Dosis upuk daun Mn, Fe, Cu, Mo, Zn, B 3 g/10 liter/20 pohon NK N (15%), (15%), K (15%) 200 g/pohon upuk organik 500 g/pohon Lampiran 2 Metodologi Analisis Kimia N,, ph, C-organik, KTK dan basa-basa (Ca, Mg, K, dan Na): a. enetapan N-total Contoh tanah ditimbang sebanyak 0,5 g kemudian masukan ke dalam labu Kjeldahl, tambahkan 1 g selenium, 5 ml H 2 SO 4 pekat dan 5 tetes paraffin cair, destruksi selama 15 menit. Setelah itu sampel tersebut dipindahkan secara kualitatif ke dalam labu didih 500 ml, tambahkan 100 ml aquades dan 10 ml NaOH 50%, destilasi sampai kira-kira isi destilat 75 ml. Siapkan dalam erlenmeyer 10 ml asam borat dan 5 tetes indicator Conway sebagai penampung destilat. Kemudian destilat tersebut dititrasi dengan menggunakan HCl sampai erjadi perubahan warna dari hijau ke merah. Volume HCl digunakan dalam perhitungan untuk menetapkan N-total. b. enetapan -tersedia dan -total enetapan -tersedia dilakukan dengan menggunakan metode Bray dan penetapan -total menggunakan HCl 25%. enetapan -tersedia pertama-tama timbang 1,5 g contoh tanah, 15 ml larutan Bray-1 ditambahkan ke dalam botol berisi tanah dan kocok selama 30 menit. Hasil kocokan tersebut kemudian disaring. ada penetapan -total pertama 5 g tanah ditimbang dan ditambahkan 12,5 ml HCl 25% dan didiamkan semalam. Setelah itu dikocok selama 30 menit dan disaring ke dalam labu ukur 100 ml yang kemudian ditera dengan menggunakan aquades hingga 100 ml. Kemudian ekstrak baik dari -tersedia dan -total dipipet sebanyak 5 ml ke dalam tabung reaksi. Ekstrak yang dipipet tersebut diberi 5 ml B dan 5 tetes C. ada metode ini juga dibuat larutan deret standar ppm, yaitu 0 ppm, 1 ppm, 2 ppm, 3 ppm, 4 ppm dan 5 ppm. Semua larutan standar tersebut dipipet 5 ml ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5 ml B dan 5 tetes C. c. enetapan ph Dalam penetapan ph tanah ditimbang sebanyak 10 g, kemudian dimasukan ke dalam botol dan ditambahkan aquades sebanyak 10 ml (1:1). Botol tersebut dikocok selama 30 menit. Setelah didiamkan beberapa saat kocokan tanah tersebut diukur phnya dengan menggunakan ph meter. d. enetapan C-organik Contoh tanah ditimbang sebanyak 0,5 g dan dimasukan ke dalam erlenmeyer yang kemudian diberi 10 ml K 2 Cr 2 O 7 dan 20 ml H 2 SO 4 pekat, bahanbahan tersebut dicampur secara merata dalam ruang asap dan didiamkan selama 30 menit. Kemudian ditambahkan 100 ml aquades dan 4 tetes indikator ferroin 0,025 M, titrasi dengan menggunakan larutan FeSO 4 0,5 N hingga larutan tetap

32 berwarna merah anggur. Volume FeSO 4 digunakan dalam menghitung nilai C- organik. e. enetapan KTK dan basa-basa enetapan KTK dan basa-basa (Ca, Mg, K, Na) merupakan satu tahapan yang berurutan dimulai dengan menimbang 5 g contoh tanah ke dalam kuvet dan diberi 20 ml larutan ammonium acetat, diamkan selama satu malam. Setelah didiamkan satu malam kemudian disentrifuse selama 15 menit dengan kecepatan 2500 rpm, ekstraknya disaring dan filtratnya ditampung pada labu 100 ml. Sentrifuse dilakukan selama 5 kali. Ekstraknya digunakan dalam penentapan basabasa (Ca, Mg, K, Na) Setelah itu dilakukan pencucian menggunakan 20 ml alkohol dengan disentrifuse selama 6 kali. Kemudian tanah tersebut dipindahkan secara kualitatif ke dalam labu didih dan diberi 100 ml aquades, 5 tetes parafin cair dan 20 ml NaOH 50%, destilasi sampai kira-kira destilatnya 150 ml. enampung destilat digunakan 25 ml H 2 SO 4 di dalam erlenmeyer. Destilat tersebut dititrasi dengan menggunakan NaOH A 0,1 N. Volume NaOH tersebut digunakan dalam perhitungan nilai KTK. Lampiran 3 Kriteria enilaian Sifat Kimia Tanah Sifat tanah SR R S T ST C-organik (%) N-total (%) Nisbah C/N 2 O 5 -Bray (µg g -1 ) KTK (cmol (+) kg -1 ) K-dd (cmol (+) kg -1 ) Na-dd (cmol (+) kg -1 ) Mg-dd (cmol (+) kg -1 ) Ca-dd (cmol (+) kg -1 ) Kejenuhan basa (%) Kejenuhan Al (%) <1,00 <0,1 <5 <10 <5 <0,1 <0,1 <0,4 <2 <20 <5 1,00-2,00 0,1-0,2 5-10 10-15 5-16 0,1-0,3 0,1-0,3 0,4-1,0 2-5 20-35 5-50 2,01-3,00 0,21-0,50 11-15 16-25 17-24 0,4-0,5 0,4-0,7 1,1-2,0 6-10 36-50 21-30 3,01-5,00 0,51-0,75 16-25 26-35 25-40 0,6-1,0 0,8-1,0 2,1-8,0 11-20 51-70 31-60 >5,00 >0,75 >25 >35 >40 >1,00 >1,00 >8,00 >20 >70 >60 ph H 2 O SM M AM N AB B <4,5 4,5-5,5 5,6-6,5 6,6-7,5 7,6-8,5 >8,5 Keterangan : SM = Sangat Masam M = Masam AM = Agak Masam N = Netral AB = Agak Basa B = Basa SR = Sangat Rendah R = Rendah ST = Sangat Tinggi S = Sedang T = Tinggi Sumber ; T, 1983

33 Lampiran 4 Sifat Kimia Tanah a. Tabel Sifat kimia ke-8 sampel setelah pemupukan ke-1. C- org N-total tersedia Total KTK Ca Mg K Na KB (%) ph (%) (ppm) (me/100g) A 6.2 4.2 0.5 1.5 222.7 55.5 7.1 14.3 0.4 0.6 40.1 B 6.4 5.6 0.5 1.7 280.9 45.9 4.1 8.3 0.6 0.7 28.8 C 7.0 6.8 0.4 1.4 285.5 45.8 6.4 12.8 1.1 1.2 45.3 D 6.5 5.8 0.5 1.5 350.0 45.9 9.7 10.5 0.9 1.2 47.2 E 6.7 5.4 0.5 1.4 278.0 65.4 3.9 6.9 0.8 1.7 19.7 F 6.6 5.1 0.4 1.3 282.0 58.8 5.3 10.0 1.0 1.1 28.4 G 6.7 6.4 0.4 1.4 428.3 62.6 5.8 10.9 0.8 1.3 29.1 H 6.8 4.3 0.6 1.9 346.0 62.8 3.4 5.2 0.6 1.1 16.0 b. Tabel sifat kimia ke-8 sampel setelah pemupukan ke-2. C- org N- total tersedia Total KT K Ca Mg K Na KB (%) ph (%) (ppm) (me/100g) A 5.8 4.1 0.3 1.0 275.1 61.6 5.0 9.5 0.7 0.8 26.1 B 6.4 3.5 0.3 0.9 308.1 54.8 1.3 1.5 0.7 0.6 7.3 C 6.3 3.9 0.4 1.0 258.9 54.5 4.2 3.6 0.5 0.6 16.1 D 6.5 5.7 0.4 0.9 426.7 53.3 4.6 5.1 0.6 0.7 20.5 E 6.6 5.8 0.4 1.0 364.7 69.7 1.7 3.5 0.5 0.4 8.8 F 6.4 5.5 0.4 0.9 252.0 70.6 3.7 3.7 0.6 0.5 11.8 G 6.2 5.2 0.5 1.2 333.1 63.6 3.1 2.4 0.6 0.6 9.5 H 7.0 5.1 0.5 1.1 513.4 65.3 2.0 2.3 0.6 1.7 10.1

34 c. Tabel sifat kimia ke-8 sampel setelah pemupukan ke-3. C- org N- total tersedia Total KTK Ca Mg K Na KB (%) ph (%) (ppm) (me/100g) A 5.6 5.6 0.3 1.3 349.3 116.1 5.9 11.1 0.4 0.4 15.5 B 5.9 5.5 0.4 1.3 276.8 100.6 4.6 6.2 0.2 0.4 11.3 C 6.0 5.3 0.4 1.3 330.4 75.4 4.3 6.5 0.5 0.4 15.6 D 6.1 5.6 0.4 1.6 333.3 134.0 11.9 9.4 0.3 0.4 16.4 E 6.2 6.1 0.4 1.4 359.6 60.0 4.4 5.1 0.4 0.5 17.1 F 6.2 5.9 0.4 1.4 542.1 56.2 6.2 5.8 0.5 0.4 23.0 G 6.2 6.7 0.5 1.2 425.4 71.2 5.1 5.6 0.5 0.7 19.4 H 6.2 6.6 0.5 1.1 308.1 51.0 5.9 5.3 0.3 0.4 23.4 Lampiran 5 Sifat Biologi Tanah a. Tabel sifat biologi ke-8 sampel setelah pemupukan ke-1 Total mikrob x 10 6 SK/g BKM Total Fungi x 10 4 SK/g BKM Total Mo x 10 4 SK/g BKM A 131.5 0.0 15.8 B 45.3 0.0 9.0 C 53.3 0.0 1.0 D 52.8 0.3 4.3 E 55.0 0.5 6.3 F 72.0 0.5 12.0 G 131.8 0.0 4.0 H 96.1 0.3 2.0 b. Tabel sifat biologi ke-8 sampel setelah pemupukan ke-2 Total mikrob x 10 6 SK/g BKM Total Fungi x 10 4 SK/g BKM Total Mo x 10 4 SK/g BKM A 138.8 0.0 8.7 B 55.4 0.1 7.1 C 55.3 0.0 3.7 D 105.4 0.1 3.9 E 60.6 0.1 4.0 F 69.3 0.2 4.4 G 72.5 0.1 3.2 H 77.2 0.0 3.9

35 c. Tabel sifat biologi ke-8 sampel setelah pemupukan ke-3 Total mikrob x 10 6 SK/g BKM Total Fungi x 10 4 SK/g BKM Total Mo x 10 4 SK/g BKM A 118.2 0.9 5.6 B 61.2 0.4 8.8 C 50.8 0.3 2.0 D 187.9 0.2 4.8 E 51.9 0.3 3.7 F 63.2 0.7 4.0 G 61.3 0.4 2.1 H 61.3 0.3 2.2 Lampiran 6 Tekstur Tanah ke-8 Sampel Tanah % asir Debu Liat Tekstur A 22.6 11.4 66.0 Liat B 24.1 29.8 46.1 Liat C 27.6 27.6 44.8 Liat D 29.3 20.4 50.3 Liat E 29.3 23.4 47.3 Liat F 29.1 46.1 24.9 Lempung G 30.7 35.9 33.3 Lempung berliat H 31.9 36.0 32.1 Lempung berliat Lampiran 7 Hasil Analisis Statistik a. Tabel hasil statistik ph tanah Sumber Ulangan 3 2.0613 0.6871 15.79 <0.0001 Dosis 7 0.8438 0.1205 2.77 0.0332 Galat 21 0.9138 0.0435 Total 31 3.8188

36 b. Tabel hasil statistik N-total tanah Sumber Ulangan 3 0.2275 0.0758 19.3 <0.0001 Dosis 7 0.0700 0.0100 2.55 0.0459 Galat 21 0.0825 0.3800 Total 31 0.3800 c.. Tabel hasil statistik tersedia tanah Sumber Ulangan 3 2.9463 0.9821 40.14 <0.0001 Dosis 7 0.1088 0.0155 0.64 0.722 Galat 21 0.5138 0.0245 Total 31 3.5688 d. Tabel hasil statistik total tanah Sumber Ulangan 3 356219.9966 118739.9989 10.57 0.0003 Dosis 7 214339.1055 30619.8722 2.73 0.0388 Galat 21 213448.4475 11234.1288 Total 31 784007.5497 e. Tabel hasil statistik C-organik tanah Sumber Ulangan 3 4.5513 1.5171 1.75 0.1871 Dosis 7 3.1888 0.4555 0.53 0.8048 Galat 21 18.1788 0.8657 Total 31 25.9188

37 f. Tabel hasil statistik KTK tanah Sumber Ulangan 3 2293.2763 1497.7588 4.65 0.0121 Dosis 7 936.3788 133.7684 0.42 0.8819 Galat 21 6764.2938 322.1092 Total 31 12193.9488 g. Tabel hasil statistik Ca Sumber Ulangan 3 40.3463 13.4488 5.48 0.0061 Dosis 7 58.7188 8.3884 3.41 0.0135 Galat 21 51.5838 2.4564 Total 31 150.6488 h. Tabel hasil statistik Mg Sumber Ulangan 3 141.2375 47.0792 20.99 <0.0001 Dosis 7 135.0200 19.2886 8.60 <0.0001 Galat 21 47.1025 2.2430 Total 31 323.3600 i. Tabel hasil statistik K Sumber Ulangan 3 0.63625 0.2121 10.04 0.0003 Dosis 7 0.2288 0.0327 1.55 0.2062 Galat 21 0.4438 0.0211 Total 31 1.3088

38 j. Tabel hasil statistik Na Sumber keragaman Bebas Ulangan 3 1.9325 0.6442 6.67 0.0024 Dosis 7 0.3200 0.0457 0.47 0.8428 Galat 21 2.0275 0.0965 Total 31 4.2800 k. Tabel hasil analisis lanjut Uji Wilayah Berganda Duncan (DMRT) C-org N-total ph tersedia Total (%) p(ppm) A 6.075b 5.000a 0.400c 1.450a 610.90bc B 6.350ab 5.175a 0.450abc 1.425a 569.55bc C 6.575a 5.600a 0.425bc 1.350a 647.20abc D 6.500a 5.675a 0.475abc 1.475a 739.68ab E 6.500a 5.750a 0.500abc 1.375a 718.70abc F 6.450a 5.525a 0.475abc 1.325a 550.17c G 6.450a 5.575a 0.525ab 1.450a 811.90a H 6.650a 4.850a 0.550a 1.500a 713.30abc KTK Ca Mg K Na (me/100g) KB (%) A 69.55a 6.125ab 11.175a 0.500ab 0.675a 30.225ab B 64.50a 3.350c 5.275cd 0.450b 0.550a 15.975c C 54.40a 5.900abc 8.175b 0.725a 0.750a 31.225a D 71.70a 4.875bc 7.300bc 0.550ab 0.675a 25.450abc E 61.75a 3.600bc 4.800d 0.525ab 0.750a 15.725c F 62.15a 4.875bc 6.425bcd 0.650ab 0.700a 20.500abc G 65.00a 5.375abc 6.700bcd 0.625ab 0.775a 21.100abc H 57.20a 4.075bc 4.350d 0.525ab 0.925a 17.800bc Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% dengan Uji Wilayah Berganda Duncan (DMRT).

RIWAYAT HIDU enulis bernama Dini Novita lahir pada tanggal 2 November 1990 di Tasikmalaya. enulis adalah anak terakhir dari empat bersaudara, dari pasangan Dedi Suryadi dan Elin Roslina. Jenjang pendidikan penulis di lalui tanpa hambatan, penulis menamatkan sekolah dasar di SD Negeri Tuguraja 2 Tasikmalaya, kemudian melanjutkan ke SM Negeri 2 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2005. ada tahun yang sama penulis diterima di SMA Negeri 1 Tasikmalaya dan lulus pada tahun 2008. ada tahun 2008, penulis diterima di Institut ertanian Bogor melalui Undangan Seleksi Masuk IB (USMI) sebagai mahasiswa rogram Studi Manajemen Sumberdaya Lahan pada Fakultas ertanian. Selama mahasiswa aktif dalam Himpro HMIT dan mengikuti beberapa kepanitiaan seperti ORTAN dan BEYONCE (Be Young Enterpreneur Organic Fertilizer).