KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES

dokumen-dokumen yang mirip
KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES/CONTOH SOAL UJIAN

MEKANIKA KAYU (HHT 231)

Modul Mata Kuliah S1. Mata ajaran Kimia Kayu. Tim Pengajar: Prof.Dr.Ir. Wasrin Syafii Ir. Deded Sarip Nawawi, M.Sc

I. KONTRAK PERKULIAHAN

SIFAT FISIS KAYU: Berat Jenis dan Kadar Air Pada Beberapa Jenis Kayu

KAJIAN SIFAT FISIS KAYU SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) PADA BERBAGAI BAGIAN DAN POSISI BATANG

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN Mata Kuliah Pilihan : Ilmu Kayu Kode MK/SKS :

SILABUS/GBPP MK. SIFAT MEKANIS KAYU (HHT 232) Oleh: Dr. Lina Karlinasari, S.Hut.MSc.F.

STRUKTUR DAN SIFAT KAYU SUKUN ( Artocarpus communis FORST) DARI HUTAN RAKYAT DI YOGYAKARTA. Oleh: Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada INTISARI

KAYU JUVENIL (JUVENILE WOOD)

STRUKTUR DAN SIFAT KAYU TREMBESI ( Samanea saman MERR) DARI HUTAN RAKYAT DI YOGYAKARTA

Universitas Gadjah Mada 1

C10. Oleh : Titik Sundari 1), Burhanuddin Siagian 2), Widyanto D.N. 2) 1) Alumni Fakultas Kehutanan UGM, 2) Staf Pengajar Fakultas Kehutanan UGM

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES KONTRAK PERKULIAHAN

STRUKTUR ANATOMI KAYU DAUN LEBAR (HARDWOODS) dan KAYU DAUN JARUM (SOFTWOODS)

MATA KULIAH REKAYASA KONSTRUKSI KAYU (HHT433)

PEREKATAN KAYU HHT 321

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN AIR DALAM RONGGA SEL KAYU

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Badan Standardisasi Nasional (2010) papan partikel merupakan

DIMENSI SERAT DAN PROPORSI SEL PER LINGKARAN TUMBUH KAYU SUNGKAI (Peronema canescens Jack) DARI KULON PROGO, YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Hutan 3(1): 1-7 (2010)

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BIOLOGI KAYU BIO 4217 PENGAMPU MATA KULIAH:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. kayu yang harus diketahui dalam penggunaan kayu adalah berat jenis atau

BAB IV PEMBAHASAN. (a) (b) (c) Gambar 10 (a) Bambu tali bagian pangkal, (b) Bambu tali bagian tengah, dan (c) Bambu tali bagian ujung.

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BATANG KELAPA (Cocos nucifera L.) DARI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan target luas lahan yang ditanam sebesar hektar (Atmosuseno,

PENGGERGAJIAN KAYU. Oleh : Arif Nuryawan, S.Hut, M.Si NIP

Kandungan Kayu Gubal dan Teras pada Dolog dan Papan Gergajian. Manglid (Manglieta glauca Bl.))

S1 Teknik Sipil FT UNS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK SILABUS

Kadar Zat Ekstraktif dan Susut Kayu Nangka ( Arthocarpus heterophyllus ) dan Mangium ( Acacia mangium

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

S1 Teknik Sipil FT UNS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TEKNIK PEMBUATAN BAMBU LAMINASI BERSILANG SEBAGAI BAHAN MEBEL DAN BANGUNAN

TINJAUAN PUSTAKA. : Cinnamomum burmanii. Panjangnya sekitar 9-12 cm dan lebar 3,4-5,4 cm, tergantung jenisnya. Warna

BAB I PENDAHULUAN. Untuk memenuhi kebutuhan industri perkayuan yang sekarang ini semakin

Tekat D Cahyono 1), Syarif Ohorella 1), Fauzi Febrianto 2) Corresponding author : (Tekat D Cahyono)

MEMAHAMI ANTIKLINAL DAN PERIKLINAL DALAM PROSES PERTUMBUHAN POHON DAN KUALITAS KAYU MUHDI

VARIASI SIFAT ANATOMI KAYU SENGON (Paraserienthes falcataria (L) Nielsen) DARI 2 JENIS PERMUDAAN YANG BERBEDA

GBPP DAN SAP HASIL HUTAN BUKAN KAYU HHT 341

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

EMILVIAH YEPIN 1), SIPON MULADI 2) DAN EDI SUKATON 2) ABSTRACT. 32 Yepin dkk. (2002). Variasi Komponen Kimia Kayu Pendu

Variasi Aksial dan Radial Sifat Fisika dan Mekanika Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) yang Tumbuh di Kabupaten Sleman

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN

ISBN KAJIAN SIFAT FISIS BATANG NIBUNG (Oncosperma tigilarium)

PENGARUH VARIASI BENTUK KOMBINASI SHEAR CONNECTOR TERHADAP PERILAKU LENTUR BALOK KOMPOSIT BETON-KAYU ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ekaliptus mempunyai sistematika sebagai berikut: Hutan Tanaman Industri setelah pinus. Ekaliptus merupakan tanaman eksotik

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KEKUATAN SAMBUNGAN GESER GANDA ENAM JENIS KAYU PADA BERBAGAI SESARAN MENURUT DIAMETER DAN JUMLAH BAUT

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun taksonomi tanaman kelapa sawit menurut Syakir et al. (2010) Nama Elaeis guineensis diberikan oleh Jacquin pada tahun 1763

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SIFAT FISIKA DAN MEKANIKA KAYU IPIL (Endertia spectabilis Steenis & de Wit Sidiyasa) BERDASARKAN LETAK KETINGGIAN DALAM BATANG

VARIASI SIFAT ANATOMI KAYU MERANTI MERAH (Shorea leprosula) PADA 3 KLAS DIAMETER YANG BERBEDA

Pengaruh Variasi Sambungan Satu Ruas dan Dua Ruas Bambu Terhadap Kekuatan Balok Laminasi Bambu Tali MUJAHID

ANALISIS KIMIA KAYU BATANG, CABANG DAN KULIT KAYU JENIS KAYU LEDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS INSTRUKSIONAL MATA AJARAN EKOLOGI HUTAN. Pengertian Tentang Ekologi Hutan. Produktivitas berbagai macam Ekosistem

KAJIAN BEBERAPA SIFAT DASAR BATANG PINANG (Areca catechu L.)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Histogram kerapatan papan.

ANALISIS INSTRUKSIONAL PRAKTIKUM EKOLOGI HUTAN. Pengenalan Ekosistem Hutan. Biomasa dalam Ekosistem. Pembuatan Kurva Spesies Area

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Biji buah pinang mengandung alkaloid, seperti arekolin (C 8 H 13 NO 2 ),

HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN KUALITAS KAYU YANG DIHASILKAN

METODE PENELITIAN. Fakultas Kehutanan Univesitas Sumatera Utara Medan. mekanis kayu terdiri dari MOE dan MOR, kerapatan, WL (Weight loss) dan RS (

SIFAT PULP CAMPURAN KAYU RANDU DAN TUSAM PADA KONSENTRASI ALKALI AKTIF YANG BERBEDA

TINJAUAN PUSTAKA. Kelapa sawit memiliki umur ekonomis 25 tahun, setelah umur 26 tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan pasokan energi dalam negeri. Menurut Pusat Data dan Informasi Energi dan

Kekuatan Kayu. Revandy Iskandar M. Damanik. Program Studi Ilmu Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

arsitektur. Memberikan pemahaman tentang penerapan Kaidah, Konsep, dan Kriteria serta ketentuan-ketentuan rancangan lain pada suatu karya

KERAGAMAN KOMPONEN KIMIA DAN DIMENSI SERAT KAYU REAKSI MELINJO (Gnetum gnemon Linn) NOVIYANTI NUGRAHENI

PERANAN POLIMER SELULOSA SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PENGEMBANGAN PRODUK MANUFAKTUR MENUJU ERA GLOBALISASI

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) STRUKTUR DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh : Febriana Tri Wulandari Prodi Kehutanan Faperta Unram

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

PENDAHULUAN. Indonesia menyebabkan industri kehutanan mengalami krisis bahan baku.

Struktur Kayu. Christin Remayanti, ST., MT. & Dr. Eng. Indradi Wijatmiko

PEMBAHASAN UMUM Perubahan Sifat-sifat Kayu Terdensifikasi secara Parsial

SIFAT FISIS MEKANIS PANEL SANDWICH DARI TIGA JENIS BAMBU FEBRIYANI

C11. SIFAT PEREKATAN KAYU AKASIA FORMIS (Acacia auriculiformis) DARI HUTAN RAKYAT PADA VARIASI ARAH AKSIAL, RADIAL DAN UMUR

KAJIAN BEBERAPA SIFAT DASAR KAYU EKALIPTUS (Eucalyptus grandis) UMUR 5 TAHUN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

Rencana Pembelajaran

ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN KONTRAK PERKULIAHAN MATA KULIAH PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN (PIP) TIM DOSEN PIP

BAB III METODOLOGI. Gambar 3 Bagan pembagian batang bambu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

V. PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN UMUM

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) PENGOLAHAN BENIH. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAYU LAMINASI. Oleh : Yudi.K. Mowemba F

PENGARUH PERENDAMAN PANAS DAN DINGIN SABUT KELAPA TERHADAP KUALITAS PAPAN PARTIKEL YANG DIHASILKANNYA SISKA AMELIA

IV PEMBAHASAN 4.1 Nilai ph dan Kadar Ekstraktif Kayu (Kelarutan Air Panas)

TINJAUAN PUSTAKA. Batang kelapa sawit mempunyai sifat yang berbeda antara bagian pangkal

HUBUNGAN ANTARA SIFAT AKUSTIK DENGAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS LIMA JENIS KAYU HANS BAIHAQI

Ultra-Struktur Kayu Tekan Damar (Agathis loranthifolia Salisb.) dalam Hubungannya dengan Sifat Fisis Kayu. and Its Relation to Physical Properties

Transkripsi:

KONTRAK PERKULIAHAN ANALISIS INSTRUKSIONAL GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN SATUAN ACARA PENGAJARAN KISI-KISI TES MATA KULIAH HASIL HUTAN SEBAGAI BAHAN BAKU (HHT 211) DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN IPB 2006

KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Hasil Hutan Sebagai Bahan Baku Kode Mata Kuliah/SKS : HHT 211 / 2 (2-0) Koordinator : Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS Tim Pengajar: Bagian Struktur Anatomi Kayu : Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS Bagian Sifat Fisis Kayu Bagian Sifat Mekanis Kayu Bagian Sifat Kimia Kayu : (1) Dr. Istie Sekartining Rahayu, SHut., MSi (2) Dr. Ir. Trisna Priadi, MEng.Sc. : (1) Prof. Dr. Ir. Sucahyo Sadiyo, MS (2) Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MSi (3) Dr. Lina Karlinasari, SHut., MSc (4) Fengky Satria Yoresta, ST.MT : (1) Prof. Dr. Ir. Wasrin Syafii, MAgr. (2) Dr. Ir. I Nyoman Jaya Wistara, MSi (3) Ir. Deded Sarip Nawai, MSc (4) Dr. Ir. Rita Kartika Sari, MSi (5) Ir. Anne Carolina, MSi Semester : Ganjil/Genap (3/4) Hari Pertemuan / Jam Tempat Pertemuan : 14 X (Ditentukan) / 100 menit per setiap tatap muka : Ditentukan Manfaat Mata Kuliah: Mata kuliah ini memberikan kompetensi kepada mahasiswa sehingga mampu menjelaskan pengertian tentang keempat sifat dasar (struktur anatomi, sifat fisis, mekanis dan kimiawi dinding sel) hasil hutan kayu dan non kayu -khususnya batang kelapa, batang kelapa sawit, rotan dan bambu-; variasi dan faktor penyebab adanya perbedaan sifat antar kelompok, antar jenis, antar pohon sejenis, bahkan dalam satu batang pohon/tumbuhan; serta kaitan antara sifat dasar dengan proses pengolahan dan tujuan pemanfaatan yang paling optimal. Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini adalah mata kuliah interdepartemen yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa tingkat 2 Fakultas Kehutanan IPB di luar Departemen Hasil Hutan. Mata kuliah yang ditawarkan di semester 3 dan/atau di semester 4 ini merupakan dasar dari berbagai mata kuliah terapan di bidang teknologi hasil hutan. Ruang lingkup mata kuliah terdiri dari struktur anatomi, sifat fisis, sifat mekanis, dan sifat kimia kayu; sedangkan objek yang dibicarakan terdiri dari hasil hutan kayu dan non kayu khususnya, batang kelapa, batang kelapa sawit, rotan dan bambu. Topik yang didiskusikan pada bagian Struktur Anatomi terdiri dari pengertian dan ciri tumbuhan penghasil kayu, ciri makroskopis kayu, proses pertumbuhan pohon, struktur anatomi kayu daun lebar, kayu daun jarum, dan palmwood. Pada bagian Sifat Fisis meliputi pengertian, variasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air, kerapatan, berat jenis, kestabilan dimensi, reaksi kayu terhadap panas, listrik dan suara atau bunyi. Pada bagian Sifat Mekanis terdiri dari prinsip statika dasar, stress-strain, tegangan ijin dan tegangan dasar, serta pengertian, variasi, dan faktor-faktor yang

mempengaruhi kekuatan (MOR), kekakuan (MOE), kekuatan tekan, tarik, pukul, belah, kekerasan, dan kekuatan terhadap sambungan (paku, pasak, dan lain sebagainya). Ada pun topik pada bagian Sifat Kimiawi kayu terdiri dari pengertian, kegunaan, variasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komponen kimia primer (selulosa, hemiselulosa dan lignin) dan sekunder (zat ekstraktif dan mineral organik) penyusun dinding sel. Tujuan Instruksional Umum: mampu menentukan proses pengolahan dan tujuan akhir yang paling tepat dari kayu, batang kelapa, batang kelapa sawit, rotan dan bambu berdasarkan karakteristik struktur anatomi, sifat fisis, mekanis, dan komponen kimiawi dinding sel yang ada. Organisasi Materi: Proses pengolahan dan tujuan akhir (penggunaan) kayu, batang kelapa, kelapa sawit, rotan & bambu sebagai bahan baku industri yang paling tepat Struktur anatomi softwood dan palmwood 4 Reaksi kayu terhadap panas, listrik dan bunyi (suara) 7 Tegangan dasar dan tegangan ijin 12 Riviu 16 Struktur anatomi hardwood 3 Kembang susut dan stabilitas dimensi 6 Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanis 11 Komponen kimia sekunder 15 Pertumbuhan dan pembentukan kayu 2 Kadar air, kerapatan dan berat jenis 5 Sifat mekanis dan statika dasar 10 Komponen kimia utama 13 & 14 Ruang lingkup, kontrak perkuliahan, pengertian, kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, rotan & bambu sebagai bahan baku industri, dan ciri-ciri tumbuhan berkayu, serta ciri makroskopis umum kayu 1 Strategi Perkuliahan: Perkuliahan dilakukan dengan cara tatap muka dengan metoda ceramah disertai dengan diskusi/tanya-jawab dan dilengkapi dengan contoh-contoh permasalahan yang ada di lapangan yang berhubungan dengan topik yang sedang dibicarakan. Evaluasi dan Tugas Tambahan: Evaluasi dilakukan 2 kali, berupa ujian tengah semester (UTS), dan ujian akhir semester (UAS) mengikuti jadwal akademik di IPB. Evaluasi dilakukan tertulis dalam bentuk soal pilihan berganda dan juga essay. Tugas tambahan hanya diberikan kepada mahasiswa yang nilai ujiannya tergolong

rendah, dalam bentuk paper mengenai topik-topik tertentu terkait materi perkuliahan yang telah diajarkan. Kriteria Penilaian: Nilai akhir dan huruf mutu diberikan berdasarkan patokan sebaran normal (PAN) sesuai kondisi masing-masing kelas. Penentuan nilai akhir dilakukan dengan pembobotan 50% UTS dan 50% UAS. Huruf mutu ditentukan sebagai berikut: (1) A bila nilai rata-rata >75, (2) AB bila rata-rata >65 - <75, (3) B bila rata-rata >60 - <65, (4) BC bila rata-rata >55 - <60, (5) C bila rata-rata >45 - <55, (6) D bila rata-rata >40 - <45, dan E bila nilai rata-rata <40. Referensi Utama: 1. Bowyer JL, Shmulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction. Iowa (US): Iowa State Press. 2. Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw-Hill Book Company, New York. 3. Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold. 4. Mardikanto TR, L Karlinasari, ET Bahtiar. 2011. Sifat Mekanis Kayu. Bogor (ID): IPB Press. 5. Sjostrom E. 1981. Wood Chemistry. Fundamental and Applications. Academic Press. New York. Referensi Tambahan: 1. Fengel D and G Wegener. 1984. Wood: Chemistry, Ultrastructure, Reactions. Walter de Gruyter. Berlin. 2. Forest Products Laboratory General Technical. 1999. Wood Handbook: Wood as An Engineering Material. Forest Products Society, US Department of Agriculture, USA. Outline Perkuliahan: Minggu Ke- 1 Topik/Pokok Bahasan Pendahuluan: Ruang lingkup, kontrak perkuliahan, definisi, kelebihan dan kekurangan sebagai bahan, ciri tumbuhan penghasil kayu, dan ciri makroskopis kayu Buku Bacaan 1, 2 & 3 2 Pertumbuhan dan pembentukan kayu 1, 2 & 3 3 Struktur anatomi kayu daun lebar (hardwood) 1, 2 & 3 4 Struktur anatomi kayu daun jarum (softwood) dan palmwood 1, 2 & 3 5 Kadar air, kerapatan dan BJ 2 & 3 6 Kembang susut dan stabilitas dimensi 2 & 3 7 Reaksi kayu terhadap panas, listrik dan bunyi (suara) 2 & 3 8 UTS - 9 UTS - 10 Sifat mekanis dan statika dasar 4 11 Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanis 4 12 Tegangan dasar dan tegangan ijin 4 13 Komponen kimia utama penyusun dinding sel 2 & 5 14 Komponen kimia utama penyusun dinding sel (Lanjutan) 2 & 5 15 Komponen kimia sekunder penyusun dinding sel 2 & 5 16 Riviu -

ANALISIS INSTRUKSIONAL TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menetapkan proses pengolahan dan tujuan akhir (penggunaan) kayu, batang kelapa, kelapa sawit, rotan & bambu sebagai bahan baku industri yang paling tepat berdasarkan struktur anatomi, sifat fisis, mekanis, dan komponen kimiawi dinding sel Menjelaskaan struktur anatomi softwood dan palmwood 4 Menjelaskan reaksi kayu terhadap panas, listrik dan bunyi (suara) 7 Menjelaskan tegangan dasar dan tegangan ijin 12 Riviu 16 Menjelaskan struktur anatomi hardwood 3 Menjelaskan kembang susut dan stabilitas dimensi 6 Menjelaskan faktorfaktor yang mempengaruhi sifat mekanis 11 Menjelaskan komponen kimia sekunder 15 Menjelaskan proses pertumbuhan pohon 2 Menjelaskan kadar air, kerapatan dan berat jenis 5 Menjelaskan sifat mekanis dan statika dasar 10 Menjelaskan komponen kimia utama 13 & 14 Menjelaskan ruang lingkup, kontrak perkuliahan, pengertian, kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, rotan & bambu sebagai bahan baku industri, dan ciri-ciri tumbuhan berkayu, serta ciri-ciri makroskopis umum pada kayu 1

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah : Hasil Hutan Sebagai Bahan Baku Kode Mata Kuliah/SKS : HHT 211 / 2 (2-0) Koordinator : Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS Tim Pengajar: Bagian Struktur Anatomi Kayu : Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi, MS Bagian Sifat Fisis Kayu Bagian Sifat Mekanis Kayu Bagian Sifat Kimia Kayu : (1) Dr. Istie Sekartining Rahayu, SHut., MSi (2) Dr. Ir. Trisna Priadi, MEng.Sc. : (1) Prof. Dr. Ir. Sucahyo Sadiyo, MS (2) Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MSi (3) Dr. Lina Karlinasari, SHut., MSc (4) Fengky Satria Yoresta, ST.MT : (1) Prof. Dr. Ir. Wasrin Syafii, MAgr. (2) Dr. Ir. I Nyoman Jaya Wistara, MSi (3) Ir. Deded Sarip Nawai, MSc (4) Dr. Ir. Rita Kartika Sari, MSi (5) Anne Carolina, MSi Deskripsi Mata Kuliah: Mata kuliah ini adalah mata kuliah interdepartemen yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa tingkat 2 Fakultas Kehutanan IPB, kecuali mahasiswa dari Departemen Hasil Hutan. Mata kuliah yang ditawarkan di semester 3 dan/atau di semester 4 ini merupakan dasar dari berbagai mata kuliah terapan di bidang teknologi hasil hutan. Ruang lingkup mata kuliah terdiri dari struktur anatomi, sifat fisis, sifat mekanis, dan sifat kimia kayu; sedangkan objek yang dibicarakan terdiri dari hasil hutan kayu dan non kayu khususnya, batang kelapa, batang kelapa sawit, rotan dan bambu. Topik yang didiskusikan pada bagian Struktur Anatomi terdiri dari pengertian dan ciri tumbuhan penghasil kayu, ciri makroskopis kayu, proses pertumbuhan pohon dan pembentukan kayu, struktur anatomi kayu daun lebar, kayu daun jarum, dan palmwood. Pada bagian Sifat Fisis meliputi pengertian, variasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air, kerapatan, berat jenis, kestabilan dimensi, reaksi kayu terhadap panas, listrik dan suara atau bunyi. Pada bagian Sifat Mekanis terdiri dari prinsip statika dasar, stress-strain, tegangan ijin dan tegangan dasar, serta pengertian, variasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan (MOR), kekakuan (MOE), kekuatan tekan, tarik, pukul, belah, kekerasan, dan kekuatan terhadap sambungan (paku, pasak, dan lain sebagainya). Pada bagian Sifat Kimiawi kayu terdiri dari pengertian, kegunaan, variasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi komponen kimia primer (selulosa, hemiselulosa dan lignin) dan sekunder (zat ekstraktif dan mineral organik) penyusun dinding sel. Tujuan Instruksional Umum: mampu menentukan proses pengolahan dan tujuan akhir yang paling tepat dari kayu, batang kelapa, batang kelapa sawit, rotan dan bambu berdasarkan karakteristik struktur anatomi, sifat fisis, mekanis, dan komponen kimiawi dinding sel yang ada.

No Tujuan Instruksional Khusus Pokok Bahasan 1 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan ruang lingkup, pengertian, kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, rotan & bambu sebagai bahan baku industri, ciri-ciri tumbuhan berkayu, ciri umum kayu serta ciri-ciri makroskopis kayu 2 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan proses pertumbuhan pohon dan kaitannya dengan tentang proses pembentukan kayu dan kulit kayu 3 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang struktur anatomi sel-sel penyusun kayu daun lebar 4 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan struktur anatomi sel-sel penyusun kayu daun jarum dan palmwood (batang kelapa, kelapa sawit, bambu dan rotan) 5 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, cara pengukuran, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air, kerapatan dan berat jenis 6 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan pengertian kembang susut dan stabilitas dimensi Pendahuluan dan kontrak perkuliahan Pertumbuhan pohon Struktur anatomi kayu daun lebar Struktur anatomi kayu daun jarum dan palmwood Pengertian sifat fisis kayu, kadar air, kerapatan dan BJ serta faktorfaktor yang mempengaruhinya Kembang susut dan stabilitas dimensi Sub. Pokok Bahasan 1. Ruang lingkup 2. Kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu dan rotan 3. Ciri tumbuhan penghasil kayu 4. Ciri umum dan ciri makroskopis 1. Pertumbuhan vertikal dan penambahan diameter batang 2. Kambium, kayu dan kulit kayu 1. Sel pembuluh 2. Sel jari-jari 3. Sel parenkim aksial 4. Sel serabut 5. Saluran antar sel 1. Sel trakeida aksial 2. Sel jari-jari 3. Sel parenkim aksial 4. Saluran antar sel 5. Vascular bundle dan jaringan parenkim dasar 1. Kadar air 2. Kerapatan 3. Berat jenis 4. Faktor-faktor yang mempengaruhinya 1. Kembang susut 2. Stabilitas dimensi Waktu 15 menit 10 menit 15 menit 60 menit 60 menit 40 menit 10 menit 10 menit 10 menit 40 menit 40 menit 10 menit 70 menit Daftar Pustaka 1, 2 & 3 1, 2 & 3 1, 2 & 3 1, 2 & 3 2 & 3 2 & 3 7 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang reaksi kayu terhadap panas, listrik dan suara (bunyi) 8&9 UTS 10 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tentang gaya, tegangan/kekuatan, regangan dan hubungan tegangan-regangan Reaksi kayu terhadap panas, listrik dan suara (bunyi) Sifat mekanis dan statika dasar 1. Sifat termal 2. Sifat kelistrikan 3. Sifat akustik 1. Pengertian dan jenis sifat mekanis 2. Statika Dasar 40 menit 50 menit 2 & 3 50 menit 4 11 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan macam/jenis kekuatan kayu serta faktor-faktor yang mempengaruhinya Macam & faktor yang mempengaruhi sifat mekanis kayu dan non kayu 1. Macam-macam sifat mekanis kayu (lentur, tekan, tarik, geser dll) 2. Faktor yang mempengaruhi sifat mekanis 60 menit 40 menit 4

12 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian dan prinsip dasar dalam penentuan tegangan dasar dan tegangan ijin Tegangan dasar dan tegangan ijin 1. Pengertian tegangan dasar & tegangan ijin 2. Cara penentuan tegangan dasar & tegangan ijin 70 menit 4 13 Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan jenis, sifat, dan kegunaan komponen kimia utama penyusun dinding sel (selulosa, hemiselulosa, dan lignin) 14 Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan jenis, sifat, dan kegunaan komponen kimia utama penyusun dinding sel (selulosa, hemiselulosa, dan lignin) (Lanjutan) 15 Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa mampu menjelaskan jenis, sifat, dan kegunaan komponen kimia sekunder penyusun dinding sel (zat ekstraktif dan mineral) 16 Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menentukan proses pengolahan dan tujuan akhir penggunaan kayu dan non kayu berdasarkan karakteristik yang dimilikinya Komponen kimia utama penyusun dinding sel Komponen kimia utama penyusun dinding sel Komponen kimia sekunder penyusun dinding sel Riviu 1. Ultrastruktur kayu 2. Distribusi komponen kimia kayu 3. Selulosa dan hemiselulosa 1. Lignin 2. Pengaruh komponen kimia utama terhadap proses pengolahan dan tujuan penggunaan 1. Zat ekstraktif 2. Mineral organik 1. Persyaratan sebagai bahan baku pertukangan, bahan kerajinan dan energi 2. Persyaratan sebagai bahan baku produk komposit 3. Persyaratan sebagai bahan baku pulp dan kertas 20 menit 20 menit 60 menit 60 menit 40 menit 60 menit 40 menit 40 menit 2 & 5 2 & 5 2 & 5 1, 2, 3, 4 & 5

Pertemuan Ke- : 1 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu memahami peran dan kegunaan keempat sifat dasar (struktur anatomi, sifat fisis, mekanis dan kimia) kayu dan non kayu (batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan) dalam rangka menentukan proses pengolahan dan tujuan penggunaan yang paling tepat. 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup, pengertian, kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu dan rotan sebagai bahan baku industri, ciri-ciri tumbuhan berkayu, serta ciri makroskopis kayu; dan memahami aturan main mata kuliah ini. 2. POKOK BAHASAN: Pendahuluan (ruang lingkup; pengertian, kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu dan rotan sebagai bahan baku industri; ciri-ciri tumbuhan berkayu, ciri umum kayu, sifat makroskopis kayu; dan kontrak perkuliahan) 1) Pengertian struktur anatomi, serta kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu dan rotan sebagai bahan baku industri 2) Kriteria, klasifikasi tumbuhan berkayu, dan ciri umum kayu 3) Sifat/ciri makroskopis kayu Pengajar Pendahuluan Menjelaskan ruang lingkup mata kuliah, kontrak perkuliahan, dan TIK pendahuluan Penyajian Menjelaskan pengertian, serta kelebihan dan kekurangan kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu dan rotan sebagai bahan baku industri; manfaat keempat sifat dasar dalam menentukan proses pengolahan dan tujuan akhir penggunaan; kriteria dan klasifikasi tumbuhan berkayu, ciri tumbuhan berkayu, ciri umum dan ciri maksroskopis kayu Penutup Menyimpulkan materi kuliah pertama dan menugaskan mahasiswa untuk membaca handout berikutnya Tanya singkat 1) Bowyer JL, Shmulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction. Iowa (US): Iowa State Press. 2) Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw- Hill Book Company, New York. 3) Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold.

Pertemuan Ke- : 2 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan hubungan antara proses pertumbuhan pohon dan sifat-sifat kayu. 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan proses pertumbuhan pohon (vertikal dan radial), pembentukan kayu dan kulit, jaringan dalam batang, serta pertumbuhan pasca kambium. 2. POKOK BAHASAN: Pertumbuhan pohon dan proses pembentukan kayu dan kulit kayu 1) Pertumbuhan primer (vertikal) 2) Pertumbuhan sekuder (horizontal atau radial) 3) Jaringan dalam batang 4) Pembentukan kayu dan kulit 5) Pertumbuhan pasca kambium Pengajar Pendahuluan Mengulangi secara singkat materi perkuliahan pertama, dan menjelaskan TIK pertemuan kedua Penyajian Menjelaskan proses pertumbuhan pohon, jaringan dalam batang, proses pembentukan kayu dan kulit, serta pertumbuhan pasca kambium Penutup Menyimpulkan isi kuliah kedua dan menugaskan mahasiswa untuk membaca handout berikutnya Tanya singkat 1) Bowyer JL, Shmulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction. Iowa (US): Iowa State Press. 2) Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw- Hill Book Company, New York. 3) Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold.

Pertemuan Ke- : 3 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami pengertian struktur anatomi, dan mampu menjelaskan macam, bentuk, dan peran masing-masing sel penyusun kayu daun lebar (hardwood). 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara sel pembuluh, jari-jari, parenkim, sel serabut dan trakeida, serta saluran antar sel. 2. POKOK BAHASAN: Struktur anatomi sel-sel penyusun kayu daun lebar 1) Sel pembuluh 2) Sel parenkim 3) Sel jari-jari 4) Sel serabut dan sel trakeida 5) Saluran antar sel Pengajar Pendahuluan Mengulangi secara singkat materi perkuliahan kedua, dan menjelaskan TIK pertemuan ketiga Penyajian Menjelaskan pengertian struktur anatomi; serta macam, bentuk dan peran masing-masing sel penyusun kayu daun lebar, termasuk tanda-tanda khusus di dinding sel Penutup Menyimpulkan isi kuliah ketiga dan menugaskan mahasiswa untuk membaca handout berikutnya Tanya singkat 1) Bowyer JL, Shmulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction. Iowa (US): Iowa State Press. 2) Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw- Hill Book Company, New York. 3) Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold.

Pertemuan Ke- : 4 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami macam, bentuk, dan peran masing-masing sel penyusun kayu daun jarum (softwood), dan palmwood. 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara sel trakeida aksial, jari-jari, parenkim, dan saluran antar sel pada softwood; serta perbedaan antara vascular bundles (ikatan pembuluh) dengan jaringan parenkim dasar serta sel-sel penyusun vascular bundles pada palmwood. 2. POKOK BAHASAN: Struktur anatomi sel-sel penyusun softwood dan palmwood. 1) Sel trakeida aksial 2) Sel jari-jari dan parenkim 3) Saluran antar sel 4) Ikatan pembuluh dan macam sel penyusunnya 5) Jaringan parenkim dasar Pengajar Pendahuluan Mengulangi secara singkat materi perkuliahan ketiga, dan menjelaskan TIK pertemuan keempat Penyajian Menjelaskan macam, bentuk dan peran masingmasing sel penyusun kayu daun lebar, termasuk tanda-tanda khusus di dinding sel Penutup Menyimpulkan materi kuliah keempat, dan menugaskan mahasiswa untuk membuat resume tentang perbedaan struktur anatomi hardwood, softwood dan palmwood Tanya singkat 1) Bowyer JL, Shmulsky R, Haygreen JG. 2003. Forest Products and Wood Science: An Introduction. Iowa (US): Iowa State Press. 2) Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw- Hill Book Company, New York. 3) Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold.

Pertemuan Ke- : 5 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami pengertian akan sifat fisis kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan. 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, peranan dan cara mengukur, serta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kadar air, kerapatan, dan berat jenis kayu batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan. 2. POKOK BAHASAN: Kadar air, kerapatan dan berat jenis 1) Pengertian sifat fisis 2) Kadar air 3) Kerapatan 4) Berat jenis (BJ) dan BJ zat kayu 5) Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar air, kerapatan dan BJ Pengajar Pendahuluan Menjelaskan pengertian sifat fisis, dan TIK pertemuan kelima Penyajian Menjelaskan pengertian, peranan dan cara mengukur kadar air, kerapatan, dan berat jenis, serta faktorfaktor yang mempengaruhinya Penutup Menyimpulkan materi kuliah kelima, dan menugaskan mahasiswa untuk membaca handout materi perkuliahan berikutnya Tanya singkat 1) Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw- Hill Book Company, New York. 2) Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold.

Pertemuan Ke- : 6 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan kembang susut dan stabilitas dimensi kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan. 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan kembang susut serta usaha untuk meningkatkan stabilitas dimensi kayu batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan. 2. POKOK BAHASAN: Kembang susut dan stabilitas dimensi 1) Kembang susut 2) Susut dimensi dan susut volume 3) Usaha meningkatkan permeabilitas dan kestabilan dimensi Pengajar Pendahuluan Mengulangi materi minggu kelima, dan menjelaskan TIK pertemuan keenam Penyajian Menjelaskan pengertian, peranan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kembang susut; serta usaha meningkatkan stabilitas dimensi Penutup Menyimpulkan materi kuliah keenam, dan menugaskan mahasiswa untuk membaca handout materi perkuliahan berikutnya Tanya singkat 1) Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw- Hill Book Company, New York. 2) Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold.

Pertemuan Ke- : 7 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami apa yang dimaksud dengan reaksi kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan terhadap panas (sifat termal), listrik (sifat kelistrikan), dan bunyi/suara (sifat akustik). 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan pengertian, peranan dan cara mengukur, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sifat termal, kelistrikan dan akustik kayu batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan. 2. POKOK BAHASAN: Sifat termal, kelistrikan, dan akustik 1) Sifat termal 2) Sifat kelistrikan 3) Sifat akustik Pengajar Pendahuluan Mengulangi materi minggu keenam, dan menjelaskan TIK pertemuan ketujuh Penyajian Menjelaskan pengertian, peranan, cara mengukur, dan faktor-faktor yang mempengaruhi sifat termal, kelistrikan, dan akustik kayu, batang kelapa, kelapa sawit, bambu, dan rotan. Penutup Menyimpulkan materi kuliah ketujuh, dan menugaskan mahasiswa untuk membuat resume materi perkuliahan tentang sifat fisis Tanya singkat 1) Panshin, AJ and Carl de Zeeuw. 1987. Textbook of Wood Technology. 4 -th Edition. Vol. I. McGraw- Hill Book Company, New York. 2) Tsoumis G. 1991. Science and Technology of Wood: Structure, properties and Utilization. New York (US): Van Nostrand Reinhold.

Pertemuan Ke- : 10 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami pengertian sifat mekanis kayu dan statika dasar 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan pengertian tentang gaya, tegangan/kekuatan, regangan dan hubungan tegangan-regangan 2. POKOK BAHASAN: Sifat mekanis dan statika dasar 1) Pengertian sifat mekanis kayu 2) Jenis sifat mekanis 3) Statika dasar Pengajar Pendahuluan Menjelaskan ruang lingkup sifat mekanis kayu, dan keterkaitan sifat-sifat kayu Penyajian Menjelaskan pengertian, peranan, jenis-jenis sifat mekanis kayu, aplikasi, dan pengantar statika dasar Penutup Menyimpulkan materi kuliah, dan menugaskan mahasiswa untuk membaca materi kuliah berikutnya Tanya singkat Mardikanto TR, L Karlinasari, ET Bahtiar. 2011. Sifat Mekanis Kayu. Bogor (ID): IPB Press.

Pertemuan Ke- : 11 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami dan menjelaskan macam/jenis kekuatan kayu serta faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanis kayu dan non kayu 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan macam/jenis kekuatan kayu yang umum dan banyak diaplikasikan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya 2. POKOK BAHASAN: Macam & faktor yang mempengaruhi sifat mekanis kayu 1) Macam-macam sifat mekanis kayu (lentur, tekan, tarik, geser dll) 2) Faktor yang mempengaruhi sifat mekanis kayu: faktor cacat kayu dan non cacat Pengajar Pendahuluan Menjelaskan aplikasi sifat mekanis kayu dan macammacam nya Penyajian Menjelaskan jenis-jenis kekuatan kayu lentur, tekan, geser, tarik, kekerasan, dll; menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi sifat mekanis tersebut Penutup Menyimpulkan materi kuliah, dan menugaskan mahasiswa untuk mereview apa yang sudah diterima, dan membaca materi kuliah berikutnya Tanya singkat Mardikanto TR, L Karlinasari, ET Bahtiar. 2011. Sifat Mekanis Kayu. Bogor (ID): IPB Press.

Pertemuan Ke- : 11 Jumlah 1) TIU: Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa memahami dan menjelaskan tegangan dasar dan tegangan ijin 2) TIK: Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dan prinsip dasar dalam penentuan tegangan dasar dan tegangan ijin 2. POKOK BAHASAN: Tegangan dasar dan tegangan ijin 1) Pengertian tegangan dasar dan tegangan ijin 2) Cara penentuan tegangan dasar dan tegangan ijin Pengajar Pendahuluan Menjelaskan tegangan ijin dan tegangan dasar Penyajian Menjelaskan perbedaan tegangan iji dan tegangan dasar, aplikasi, dan cara penentuannya Penutup Menyimpulkan seluruh materi kuliah, dan menugaskan mahasiswa untuk mereview apa yang Tanya singkat sudah diterima Mardikanto TR, L Karlinasari, ET Bahtiar. 2011. Sifat Mekanis Kayu. Bogor (ID): IPB Press.