Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru. Kesimpulan yang

dokumen-dokumen yang mirip
kesatuan yang fungsional untuk mengemban misi memprodukai

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 91 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGOLAHAN DATA TELEMATIKA KABUPATEN BANTUL

URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER BERDASARKAN POSISI DAN KEDUDUKAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 60 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 61 TAHUN : 2000 SERI : D NO.55 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2000

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. Aplikasi Pengelolaan Bantuan Sosial

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. berkaitan dengan terbentuknya diagram alur dokumen (flow map), ada 2. dokumen yang akan penyusun jabarkan:

BAB I PENDAHULUAN. komputer dalam segala bidang kehidupan sehari-hari tidak akan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai software telah menjanjikan berbagai transaksi bisnis dan penyediaan

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 51 TAHUN 2015 TENTANG

URAIAN TUGAS DINAS PARIWISATA, KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUKOMUKO

BAB I PENDAHULUAN. perangkat lunak sebagai penunjang pekerjaan terutama di bagian TU.

BAB 1 PENDAHULUAN. dan lain-lain. Pemanfaatan teknologi informasi dapat meningkatkan

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2

BAB I PENDAHULUAN. processing didukung oleh internal audit subsistem yang menyediakan data dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG DATA POKOK PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENDUKUNG PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN. membantu dalam menghasilkan suatu sistem informasi secara cepat, akurat,

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI. Dokumentasi dalam Pengelolaan Sistem Informasi

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 37 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. sistem informasi manajemen yang terkomputerisasi. Sistem komputerisasi

BAB 3 KERANGKA PIKIR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB IV. Analisis dan Perancangan Sistem Analisis sistem Informasi Pensiun yang sedang berjalan di Dinas

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN OPERASI REAKTOR NONDAYA

USULAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT INAP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini setiap tahunnya menerima siswa baru sebanyak 180 siswa, serta sekolah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Kaliurang KM 62. No.55 Sambirejo Yogyakarta. Adapun

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2010/2011

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pesaing lainnya, demikian juga halnya dengan PT Suparma.

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 66/KEP/M.PAN/7/2003

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. surat jalan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki tujuan menjadi perusahaan

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI Nomor: SOP /KP 03 01/SMO

BAB 1 PENDAHULUAN. berprestasi dalam berbagai bidang. Namun dalam pengolahan data nilai, SMK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. komputer menjadi salah satu alat pengolahan data yang wajib dimiliki oleh

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 92 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR ARSIP KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK PROPINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. yang berbeda dengan perusahaan lainnya dalam mencapai sasaran yang

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. yang ada yaitu system informasi absensi. System ini meliputi analisis prosedur,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

TEKNIK AUDIT BERBANTUAN KOMPUTER

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

GUBERNUR BALI, Mengingat

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANAHAN KABUPATEN MALANG NOMOR: 188.4/ /KEP/ /2016 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI.. RIWAYAT HIDUP PENULIS Abstrak Abstract Lembar Pengesahan KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH..

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Hadeni, A. Aziz * dan Priyono ** PENDAHULUAN

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 1998 TENTANG BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. sangat penting dikarenakan menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga halhal

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi kepada publik. Persaingan dalam dunia pendidikan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Terpadu Puskesmas (SP2TP) ditetapkan melalui Surat Keputusan MENKES/SK/II/1981.

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN. DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Bab IV memukakan proses penelitian dan pembahasannya. Proses penelitian dan pembahasan tersebut menggambarkan kondisi pengelolaan sistem informasi data personil SD pada Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru. Kesimpulan yang dikemukakan merupakan pemaknaan secara terpadu seluruh hasil penelitian ini, yaitu tingkat ke efektifan pengelolaan sistem informasi data personil SD dalam memberi dukungan pelayanan informasi terhadap personil SD dan instansi terkait dalam pelaksanaansekolah Dasar. Kesimpulan dibedakan atas kesimpulan umum, yaitu kesimpulan yang mengacu kepada pengelolaan sistem informasi secara umum, dan kesimpulan khusus yang mengacu kepada langkah-langkah pengelolaan sistem informasi. Berikut ini dikemukakan kesimpulan umum dan kesimpulan khusus tersebut. 1. Kesimpulan Umum a. Pengelolaan sistem informasi data personil SD pada Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru belum berhasil secara maksimal, karena belum memberikan layanan informasi yang komprehensip terhadap pengambilan keputusan yang berhubungan dengan penyediaan informasi untuk pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan Sekolah Dasar dan untuk personil SD itu sendiri. 103

b. Untuk memenuhi kualifikasi sistem informasi secara utuh, harus memiliki komponen fisik seperti perangkat akal, Perangkat keras, yang komprehensip. 104 dan perangkat lunak serta cakupan materi c. Cakupan materi yang komprehensip dari langkah pengelolaan sistem informasi data personil SD yang meliputi : disain/rancangan organisasi/prosedur, tenaga, sarana/pra sarana, dan dana/biaya dapat mendukung pengambilan keputusan yang cepat, 2. Kesimpulan Khusus. a. Hasil Yang Diharapkan. tepat waktu dan akurat. Produk pengelolaan sistem informasi data personil SD oleh Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru yang digunakan untuk melayani kebutuhan informasi personil SD belum efektif. Format-format isian' yang tersedia tidak terpadu dan komprehemsip, sehingga penggunaan data yang ada dalam format-format isian tersebut belum dapat digunakan secara cepat dan tepat sebagai informasi kembali pada personil. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut : I) Kelengkapan data, data personil yang di tata dalam format-format belum mencerminkan data secara keseluruhan dan terpisah-pisah, 2.) Keakuratan data, data yang dikelompokan dalam file-file yang banyaknya 2942 buah (sebanyak personil SD) merupakan kendala bagi pengelola dalam pemberian infor-

105 masi yang akurat, 3) Kecepatan dan ketepatan waktu belum terpenuhi, baik dalam pemberian pelayanan informasi berkala pelayanan informasi insidentil untuk keperluan instansi vertikal, instansi horizontal dan pelayanan informasi untuk personil SD sendiri. b. Proses Pengelolaan Sistem Informasi O Pembuatan Disain/rancangan Pembuatan disain/rancangan dengan isi kegiatan yang kurang tepat tentu saja menghasilkan produk yang kurang diandalkan sebagai dasar untuk kegiatan lebih lanjut. Disain /rancangan yang diharapkan menjadi pijakan dalam pembentukan organisasi/prosedur kurang dapat memberikan arah yang jelas. S> Pembentukan Organisasi/'Prosedur. Pengorganisasian dokumen masukan, dokumen keluaran serta penggunaan arsip sistem informasi data personil SD kurang efektif. Hal ini disebabkan langkah-langkah tertentu dalam pembentukan organisasi/prosedur tidak menggambarkan pengelolaan sistem informasi sebagai suatu keseluruhan. c. Pengadaan Tenaga, Sarana/Prasarana. Pendidikan/pelatihan khusus bagi tenaga pengelola sistem informasi data personil tidak ada.fasilitas pendukung kelancaran sistem informasi sepertiperangkat keras, ruang kerja maupun perangkat akal belum memadai.

106 d. Penyediaan Dana/Biaya. Pendanaan yang meliputi perencanaan anggaran, persiapan anggaran dan pelaksanaannya, dan evaluasi anggaran untuk pengelolaan sistem informasi tidak terprogram, baik untuk melatih/mendidik tenaga pengelola sistem informasi, pengembangan sistem dan perawatan. B. Rekomendasi. Disain/rancangan sistem informasi merupakan kerangka umum yang meletakkan dasar-dasar sistem untuk dikembangkan. Langkah-langkah pembuatan disain/rancangan meliputi; identifikasi dan perumusan masalah, perumusan misi dan tujuan, menentukan kebutuhan dan sumber informasi. Pembentukan organisasi/prosedur yang tepat dan penyebaran tugas dan tanggung jawab serta pelaksanaan tugas dalam sistem informasi merupakan unsur penting, sehingga disain/rancangan yang telah dibuat dapat berjalan sesuai dengan prosedurnya. Pengadaan tenaga, sarana/prasarana merupakan hal yang mutlak. Perangkat akal (pengelola) merupakan penggerak pertama sebelum perangkat keras dan perangkat lunak dapat bergerak sendiri. Akhirnya kegiatan mulai dari pembuatan disain/rancangan sampai dengan pengadaan tenaga, sarana/prasarana memerlukan dana/biaya. Berdasarkan analisis terhadap temuan penelitian kaitannya dengan hasil studi pustaka dan kesimpulan yang dikemukakan, maka berikut ini dirumuskan rekomendasi yang

107 memberikan implikasi lebih lanjut bagi pengambil kebijakan didalam meningkatkan efektivitas pengelolaan sistem infor masi data personil SD sebagai berikut : Pengelolaan sistem informasi data personil SD oleh Dinas P dan K Kodya Dati II Pekanbaru perlu ditata dengan pola dan langkah-langkah operasional penerapan sistem informasi yang didukung sistem komputer. Sebagai konkretisasi rekomendasi tersebut di atas berikut ini diuraikan pola kerja pengelolaan sistem informasi data personil SD yang didukung oleh sistem komputer yang menggunakan data base dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penjelasan sistem secara keseluruhan. Penjelasan sistem perlu dilakukan karena terjadinya beberapa perubahan pada jaringan sistem yang ada. Perubahan ini akan terjadi pada jalur sistem dari kabupaten ke Sekolah Dasar. Perubahan sistem pengelolaan data adalah sebagai berikut : a. Pengelompokan personil SD berdasarkan perwilayahan kecamatan, desa, dan sekolah. b. Arus informasi dari Sekolah Dasar langsung ke Dinas P dan K Kabupatfen/Kodya dengan waktu pengiriman dua kali setahun, secara rutuin dan insidentil. Yaitu bulan Januari dan bulan Juni setiap tahun, khusus untuk mutasi kenaikan pangkat.

108 c. Perubahan file dari sistem manual ke sistem komputer diperlukan sarana transisi berupa formulir isian khusus. d. Mengidentifikasi personil SD guna memudahkan pengenalan personil secara individual. Alat identifikasi meliputi NIP, KARPRG, NSS, dan alamat pegawai. Penanggung jawab pelaksana adalah Kepala Sekolah Dasar untuk Sekolah Dasar, Ka.Kandepdikbud Kecamatan untuk tingkat Kecamatan, dan Kasi TGTT untuk tingkat Kabupaten. e. Tugas kepala sekolah memperbanyak format isian sesuai dengan kebutuhan, mengkoordinir pelaksanaan pendataan, dan membuat laporan berkala dan insidentil ke Dinas P dan K Kota Madya. 2. Prosedur Kerja. Prosedur kerja meliputi penggunaan dokumen masukan, keluaran yang telah dibakukan, serta penggunaan arsip komputer. Prosedur kerja yang dibakukan meliputi : a. Prosedur pembentukan arsip. Tujuan, untuk mengisi data personil pertama kali kedalam file komputer. Kegiatan, pendataan, pemeriksaan data, ceking kelengkapan dan kebenaran data, perekaman, pemeriksaan hasil rekaman, dan perbaikan.

109 b. Prosedur Peremajaan Arsip. Tujuan, menambah atau mengurangi dan merubah rekaman dengan tujuan agar file tetap up to data^ Kegiatan, pengisian formulir, perubahan file, dan perekaman data interaksi. c. Prosedur Pelayanan Informasi Berkala. Tujuan, menghasilkan daftar usulan mutasi personil, surat keputusan, dan laporan personil per-bulan, triwulan, semester, dan per-tahun. Kegiatan, pengiriman instruksi untuk menjalankan program tertentu, memeriksa laporan yang diusulkan, pengesahan dan pengiriman laporan kepada pihak yang memerlukan. d. Prosedur Pelayanan Informasi Insidentil. Tujuan, untuk menghasilkan informasi pembuatan kepu tusan, atau permintaan dari instansi yang terkait. Kegiatan, permintaan informasi, menjalankan program, membuat program yang belum tersedia, memeriksa data yang ada, dan pengiriman informasi. 3. Rancangan Dokumen yang Diperlukan. Perancangan dokumen terdiri atas dokumen keluaran dan dokumen masukan yang meliputi: a. Menetapkan pembakuan elemen data, kode, format peralihan, b. Merancang lembaran isian untuk menjaring data personil

110 SD, c. Mengolah data yang berada dalam lembaran isian ke dalam media komputer, d. Membersihkan data personil dari sistem lama ke sistem baru melalui komputer, e. Pembakuan file meliputi elemen data, kode, dan media yang akan digunakan dalam sistem baru, f. Pembakuan elemen data meliputi elemen data biografi dan demografi, elemen data pelengkap daftar induk. g. Pembakuan kode digunakan untuk setiap elemen data seperti kode wilayah, kode jabatan, dan kode lainnya yang diperlukan untuk menunjang elemen data yang ada, h. Dokumen input dan output, dokumen ini dirancang berdasarkan sistem komputer kerena itu perlu diuji melalui sistem komputer, i. Rancangan file merupakan rancangan yang didasarkan atas database. 4. Penerapan Sistem. Penerpan sistem merupakan bagian yang integral dengan keseluruhan disain jaringan sistem. Penerapan sistem merupakan pengoperasian dan monotoring dari hasil disain sistem yang telah direncanakan melalui program komputer. Langkah-langkah penerapan sistem adalah sebagai berikut : a. Menyediakan fasilitas dan peralatan ruang untuk instalasi komputer.

Ill b. Mengorganisir staf pelaksana, memilih staf pelaksana yang mempunyai persyaratan untuk diikutsertakan pendidikan dan latihan, dalam c. Melengkapi perangkat lunak dan perangkat keras komputer dan fasilitas lainnya yang diperlukan, d. Mendidik personil pelaksana sesuai dengan kebutuhan untuk pengoperasian sistem, e. Membuat disain format-format, modifikasi program, arsip, dan formulir isian, f. Menentukan pemusatan file, membuat arsip, pengisian formulir, tes pengisian untuk sistem pengolahan data, g. Membangun prosedur jaringan instalasi dan mengujinya, h. Menguji sistem dengan tes program komputer untuk mengolah data. jauh tingkat keberhasilan, Pengujian ini untuk mengetahui seberapa dan kesalahan yang terjadi, i. Mengganti jaringan sistem pengolahan data dengan sistem komputer secara keseluruhan, j. Memberi penjelasan pemakaian sistem informasi yang baru kepada semua personil dalam instansi yang bersangkutan, dan personil SD serta instansi yang terkait. Informasi ini penting artinya bagi kelancaran sistem itu sendiri, sehingga semua pihak yang turut bertanggung jawab ayas pelaksanaannya. terkait k. Evaluasi dan monitoring pelaksanaan sistem yang sedang diujicobakan secara keseluruhan melalui tahap dan

11 11 waktu tertentu. 1. Mengoperasikan sistem yang baru, disertai monitoring dan perawatan serta pemeliharaan. dari berbagai gangguan baik teknis, maupun non teknis, sehingga sistem dapat berjalan secara efektif sesuai dengan kebutuhan. Struktur organisasi seksi TGTT yang ditunjang sistem komputer adalah sebagai berikut: Kepala Dinas P & K Kasi TGTT Koodinator Komputer Opr Opr I0pr jopr Ka. Subsi Ka. Subsi Ka. Subsi Sekolah Dasar Keterangan : TGTT Opr Ka. Subsi Tenaga Guru dan Tenaga Teknis Operator Kepala Subseksi.