III. METODE PENELITIAN. yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. PAD dari masing-masing kabupaten/kota di D.I Yogyakarta tahun

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang memiliki

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder bersifat runtun waktu (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh belanja daerah, tenaga kerja, dan indeks pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah indeks pembangunan manusia di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODOLOGI. Kerangka pikir konseptual yang digunakan dalam studi ini secara rinci tergambarkan dalam Gambar 3.1 berikut ini: LATAR BELAKANG

III METODE PENELITIAN. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jawa Tengah, Jawa Barat, DI.Yogyakarta, Banten dan DKI Jakarta).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bangli, Kabupaten Karangasem, dan Kabupaten Buleleng.

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian bersifat kuantitatif yaitu berupa data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. 2002). Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Jawa Periode tahun karena di Pulau Jawa termasuk pusat pemerintahan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi provinsi jawa tengah dipilih karena Tingkat kemiskinan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan data panel (pool data).

III. METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah penelitian ini pada penulisan masalah yang akan dibahas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kab/Kota di 6 Provinsi Pulau Jawa Periode tahun , peneliti mengambil

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menganalisis pengaruh PMDN dan Tenaga Kerja terhadap Produk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data-data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yaitu data yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Analisis Model Regresi dengan Variabel Dependen PAD. a. Pemilihan Metode Estimasi untuk Variabel Dependen PAD

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah kemiskinan di Jawa Barat tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dari BPS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengguji hipotesis sehingga termasuk dalam

BAB III METODE PENELITIAN. B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dari Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. terhadap tingkat kemiskinan kabupaten/kota di Provinsi Lampung

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. minimum sebagai variabel independen (X), dan indeks pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Bangsa dan Negara Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. yang diteliti, maka dapat dikategorikan sebagai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. time series yang bersifat kuantitatif, yaitu data berbentuk angka-angka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITAN. Lokasi pada penelitian ini adalah Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tenggara Barat dengan menggunakan data variabel kemiskinan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. syarat kriteria BLUE (Best Unbiased Estimato). model regresi yang digunakan terdapat multikolinearitas.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Sleman dan Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan variabel terikat yaitu PDRB, dan variabel bebas yaitu infrastruktur listrik, infrastruktur jalan, infrastruktur air, dan tenaga kerja. Ruang lingkup penelitian pada sepuluh provinsi di Pulau Sumatera yaitu, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, dan Kepulauan Riau. B. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Cakupan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kurun waktu (time series) dari Tahun 2009 sampai Tahun 2013 dan data deret lintang (cross section) sebanyak sepuluh provinsi di Pulau Sumatera. Sumber data yang digunakan didapat dari, Badan Pusat Statistik (BPS), Bappeda, PT PLN Indonesia, serta berbagai sumber lain baik jurnal, makalah, internet dan karya ilmiah lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.

40 C. Model Penelitian 1. Spesifikasi Model Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk fungsi Cobb-Douglas yang melibatkan dua atau lebih variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Fungsi Cobb-Douglas dapat dituliskan sebagai berikut : Dimana : Y = Output Agregat / PDRB A = Konstanta K = Modal untuk infrastruktur pada tahun t L = Jumlah tenaga kerja pada tahun t = Error term Model penelitian selanjutnya dibentuk dalam model fungsi matematis sebagai berikut: Model dalam penelitian ini memodifikasi model penelitian dari Maqin (2011) : Dimana : Y = PDRB provinsi i pada tahun t = Konstanta = Koefisien regresi

41 LTK JLN AIR TK ln ε i,t = Infrastruktur listrik = Infrastruktur jalan = Infrastruktur air = Tenaga kerja = Logaritma natural = Error term = i untuk masing-masing provinsi dan t untuk tahun D. Definisi Operasional Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Variabel terikat: PDRB, merupakan salah satu indikator keberhasilan pertumbuhan ekonomi. PDRB dalam penelitian ini menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan per provinsi di Pulau Sumatera dengan satuan milyar rupiah. Variabel bebas: 1. Infrastruktur jalan menurut kewenangan milik nasional, provinsi dan kabupaten menurut kondisi jalan. Dalam penelitian ini panjang jalan dihitung dengan menggunakan metode bobot. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 34 Tahun 2006 Tentang Jalan, disebutkan bahwa lebar jalan menurut kewenangan masing-masing berbeda, pada jalan nasional

42 memiliki lebar jalan 11 meter, jalan provinsi memiliki lebar jalan 9 meter, dan jalan kabupaten memiliki lebar jalan 7 meter. Perhitungan bobot untuk menjumlahkan panjang jalan menurut kewenangan dan kondisi jalan dilakukan dengan cara : a) Diasumsikan bahwa nilai kondisi jalan baik dikalikan 1, sedang dikalikan 0,75, rusak dikalikan 0,50, dan rusak berat dikalikan 0,25 untuk mendapatkan standar bahwa jalan dalam kondisi baik. b) Kemudian setelah jalan dalam standar baik, maka perhitungan dilanjutkan untuk menstandarkan bahwa jalan pada tingkat kewenangan nasional, sehingga pada tingkat kewenangan nasional dikalikan 1, tingkat kewenangan provinsi dikalikan, dan tingkat kewenangan kabupaten dikalikan, sehingga ketika dijumlahkan ketiga tingkat kewenangan, akan didapatkan panjang jalan dalam standar tingkat nasional. Panjang jalan diukur dalam satuan Km (kilometer) per provinsi di Pulau Sumatera. 2. Infrastruktur listrik menggunakan data jumlah listrik yang terjual. Diukur dalam satuan Kwh (kilo watt hour) per provinsi di Pulau Sumatera. 3. Infrastruktur air, menggunakan data jumlah air bersih yang disalurkan. Diukur dalam satuan M3 (meter kubik) per provinsi di Pulau Sumatera.

43 4. Tenaga kerja menggunakan data tenaga kerja yang bekerja per provinsi di Pulau Sumatera. Data tenaga kerja yang digunakan merupakan data dari seluruh sektor perekonomian. Tabel 9. Nama Variabel, Simbol, Satuan Pengukuran dan Sumber Data Nama Variabel Simbol Satuan Pengukuran Sumber Data PDRB Y Milyar Rp BPS Infrastruktur Listrik LTK Kilowatt Hour (Kwh) BPS Infrastruktur Jalan JLN Kilometer (Km) BPS Infrastruktur Air Air Meter kubik (M3) BPS Tenaga Kerja TK Jiwa BPS E. Metode Analisis 1. Analisis Data Panel Data panel adalah sebuah set data yang berisi data sampel individu (provinsi) pada sebuah periode waktu tertentu. Data panel merupakan gabungan dari data deret waktu (time series) dan data kerat lintang (cross section). Simbol yang digunakan adalah r untuk periode observasi, sedangkan adalah unit cross-section yang diobservasi. Proses pembentukan data panel adalah dengan cara mengkombinasikan unit-unit deret waktu dengan kerat lintang sehingga terbentuklah suatu kumpulan data. Jika jumlah periode observasi sama banyakanya untuk tiap-tiap unit cross-section maka dinamakan balanced panel. Sebaliknya jika jumlah periode observasi tidak sama untuk tiap-tiap unit cross-section maka disebut unbalanced panel (Widarjono, 2013).

44 2. Estimasi Model Panel Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel. Tiga macam pendekatan yaitu: a. Pendekatan Common Effect Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah dengan hanya mengkombinasikan data time series dan cross section. Dengan hanya menggambungkan data tersebut tanpa melihat perbedaan antar waktu dan individu maka kita bisa menggunakan metode OLS untuk mengestimasi model data panel. Metode ini dikenal dengan estimasi Common Effect. Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu (Widarjono, 2013). b. Pendekatan Fixed Effect Model Model yang mengasumsikan adanya perbedaan intersep di dalam persamaan dikenal dengan model regresi Fixed Effect. Teknik model Fixed Effect adalah teknik mengestimasi data panel menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep, namun intersepnya sama antar waktu. Disamping itu, model ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi tetap antar perusahaan dan antar waktu. Model estimasi ini seringkali disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variables (LSDV) (Widarjono, 2013).

45 c. Pendekatan Random Effect Model Dimasukkannya variabel dummy didalam model fixed effect bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan kita tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga membawa konsekuensi dengan berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya akan mengurangi efisiensi parameter. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) dikenal sebagai metode random effect. Dalam menjelaskan random effect, parameter-parameter yang berbeda antar daerah maupun antar waktu dimasukkan ke dalam error (Widarjono, 2013). 3. Langkah Penentuan Model Data Panel a. Uji Chow Uji Chow test digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan fixed effect lebih baik daripada model regresi data panel common effect dengan melihat residual sum squares (Greene, 2000). RRSS : Restricted Sum of Square Residual Merupakan nilai Sum of Square Residual dari PLS/common effect URSS : Unrestricted Sum of Square Residual Merupakan nilai Sum of Square Residual LSDV/fixed effect N = Jumlah individu data T = Panjang waktu data K = Jumlah variabel independen

46 Uji Chow dilakukan dengan melihat probabilitasnya (p-value), jika probabilitas lebih kecil dari taraf nyata (alpha) maka model fixed effect lebih tepat, dan sebaliknya jika nilai probabilitasnya (p-value) lebih besar dari taraf nyata (alpha) maka model yang tepat adalah common effect. Perbandingan tersebut dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut : Ho = menggunakan model common effect, jika nilai p-value > taraf nyata (alpha) Hi = menggunakan model fixed effect, jika nilai p-value < taraf nyata (alpha) b. Uji Hausman Uji Hausman digunakan untuk membandingkan apakah fixed effect model atau random effect model yang lebih sesuai. Ho dari uji Hausman yaitu random effect dan sedangkan Hi yaitu fixed effect. Uji Hausman dilakukan dengan melihat probabilitasnya (p-value), jika probabilitas lebih kecil dari taraf nyata (alpha) maka model fixed effect lebih tepat, dan sebaliknya jika nilai probabilitasnya (p-value) lebih besar dari taraf nyata (alpha) maka model yang tepat adalah random effect. (Greene, 2000). Perbandingan tersebut dilakukan dengan hipotesis sebagai berikut : Ho = menggunakan model random effect, jika nilai p-value > taraf nyata (alpha) Hi = menggunakan model fixed effect, jika nilai p-value < taraf nyata (alpha)

47 c. Uji Lagrange Multiplier (LM) Uji LM digunakan untuk membandingkan apakah random effect model lebih baik daripada metode common effect (Greene, 2000). Hipotesis dari Uji LM adalah : Ho : Common effect Ha : Random effect Pengujian dilakukan menggunakan Eviews 9, nilai LM hasil estimasi Eviews kemudian dibandingkan dengan nilai chi-squares pada degree of freedom sebanyak jumlah variabel independen dengan α = 1% dan α = 5% (Greene, 2000). Kerangka hipotesis sebagai berikut : Ho : menggunakan model common effect, jika nilai p-value > taraf nyata (alpha) Ha : menggunakan model random effect, jika nilai p-value < taraf nyata (alpha) F. Uji Statistik 1. Uji t (parsial) Uji ini digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individual (Widarjono, 2013). Digunakan uji 1 arah dengan tingkat kepercayaan 95% dengan hipotesis: 1. Infrasruktur listrik tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera Infrastruktur listrik berpengaruh siginifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera

48 2. Infrastruktur panjang jalan tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera Infrastruktur panjang jalan berpengaruh signifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera 3. Infrastruktur air bersih tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera Infrastruktur air bersih berpengaruh signifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera 4. Tenaga kerja yang bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera Tenaga kerja yang bekerja berpengaruh signifikan terhadap PDRB di provinsi di Pulau Sumatera Jika nilai t-hitung > nilai t-tabel maka ditolak atau menerima, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Jika nilai t-hitung < nilai t-tabel maka diterima atau menolak, artinya variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat 2. Uji F-Statistik Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

49 terhadap variabel dependen/terikat. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam uji-f statistik pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan df 1 = (k-1) dan df 2 = (n-k): Diduga secara bersama-sama infrastruktur jalan, infrastruktur air, infrastruktur listrik, dan tenaga kerja yang bekerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB provinsi di Pulau Sumatera. Diduga secara bersama-sama infrastruktur jalan, infrastruktur air, infrastruktur listrik, dan tenaga kerja yang bekerja berpengaruh secara signifikan terhadap PDRB provinsi di Pulau Sumatera. Jika F-hitung > F-tabel maka ditolak, artinya secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh positif terhadap variabel terikat. Jika F-hitung < F-tabel maka diterima, artinya secara bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat. G. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variabel-variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Kisaran nilai koefisien determinasi adalah 0 1. Model dikatakan semakin baik apabila nilai mendekati 1 atau atau 100% (Gujarati, 2003).