Usulan Rute dan Jadwal Penyiraman Taman Sektor Dua dan Sektor Empat Kota Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
UJM 2 (1) (2013) UNNES Journal of Mathematics.

RANCANG BANGUN APLIKASI MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

Gambar 6. Graf lengkap K n

BAB 1 PENDAHULUAN. minimum secara langsung didasarkan pada algoritma MST (Minimum Spanning

Model Jaringan. Ahmad Sabri, MSi, Riset Operasional 2, Universitas Gunadarma

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

ANALISIS JARINGAN LISTRIK DI PERUMAHAN JEMBER PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM

ALGORITMA RUTE FUZZY TERPENDEK UNTUK KONEKSI SALURAN TELEPON

Teori Pohon. Begin at the beginning and go on /ll you come to the end: then stop. Lewis Caroll, Alice s Adventures in Wonderland, 1865

Dwiprima Elvanny Myori

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

x 6 x 5 x 3 x 2 x 4 V 3 x 1 V 1

UNNES Journal of Mathematics

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI TEH BOTOL MENGGUNAKAN METODE TRAVELING SALESMAN PROBLEM (TSP) UNTUK MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI

Algoritma Greedy (lanjutan)

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

Penerapan Algoritma Greedy dalam Optimasi Keuntungan Perusahaan Pengiriman Barang

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)

Pengaplikasian Graf dalam Menentukan Rute Angkutan Kota Tercepat

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK

Perancangan Rute Kunjungan Terpendek ke Objek- Objek Wisata di Jakarta dengan Menggunakan Algoritma Prim

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR

1. Pendahuluan MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Model Jaringan. Asumsikan himpunan C sebagai himpunan simpul yang terhubung dan C sebagai himpunan simpul yang tidak terhubung.

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA DENPASAR

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI STRATEGI PENGGUNAAN ALGORITMA GREEDY UNTUK MEMBANGUN MINIMUM SPANNING TREE PADA GRAF BERBOBOT (WEIGHTED GRAPH) SKRIPSI

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA PRIM, ALGORITMA KRUSKAL, DAN ALGORITMA SOLLIN DALAM MENENTUKAN POHON MERENTANG MAKSIMUM SKRIPSI IBNU HARIS LUBIS

Mata Kuliah Penelitian Operasional II OPERATIONS RESEARCH AN INTRODUCTION SEVENTH EDITION BY HAMDY A. TAHA BAB 6.

STUDI OPTIMALISASI JUMLAH PELABUHAN TERBUKA DALAM RANGKA EFISIENSI PEREKONOMIAN NASIONAL

Gambar II.1 bis sekolah gratis kota Bandung (Sumber : Dokumen pribadi 2014)

ANALISIS JARINGAN MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11 &12. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, kebutuhan akan adanya sistem informasi yang

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM MENGGUNAKAN METODE SIMPLE HILL CLIMBING

ALGORITMA GREEDY : MINIMUM SPANNING TREE. Perbandingan Kruskal dan Prim

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

TERAPAN POHON BINER 1

PENDISTRIBUSIAN BARANG FARMASI MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA (STUDI KASUS : PT. AIR MAS CHEMICAL)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk

UNNES Journal of Mathematics

MEDIA PEMBELAJARAN STRATEGI ALGORTIMA PADA POKOK BAHASAN POHON MERENTANG MINIMUM DAN PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK

Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Membangun Pohon Merentang Minimum

Studi Algoritma Optimasi dalam Graf Berbobot

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap awal sampai dengan tahap akhir. Pada bab ini akan dijelaskan langkah

PENERAPAN TEORI GRAF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH MINIMUM SPANNING TREE (MST) MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL

LAMPIRAN A KUISIONER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

Evaluasi Sistem Transportasi Sampah Kota Pasir Pengaraian

APLIKASI SPANNING TREE PADA JARINGAN KABEL PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG SALATIGA

MENENTUKAN MINIMUM SPANNING TREE MENGGUNAKAN ALGORITMA KRUSKAL DENGAN BAHASA PEMROGRAMAN C TUGAS AKHIR ASDITA RIZKI LUBIS

Pada perkembangannya ternyata model transportasi ini dapat juga digambarkan dan diselesaikan dalam suatu bentuk jaringan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERBANDINGAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PADA PEMILIHAN RUTE JALAN KELUAR DAN MASUK KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, persaingan yang terjadi diantara perusahaan-perusahaan sudah semakin

DAILY MAPPING AIRCRAFT NOISE LEVEL IN UNIT APRON AHMAD YANI AIRPORT, SEMARANG, CENTRAL JAVA, USING CONTOUR NOISE METHOD

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penentuan Rute Belanja dengan TSP dan Algoritma Greedy

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

KECEPATAN BUS TRANS METRO BANDUNG KORIDOR ELANG - CIBIRU ABSTRAK

Perbandingan Pencarian Rute Optimal Pada Sistem Navigasi Lalu Lintas Kota Semarang Dengan Menggunakan Algoritma A* Dan Algoritma Djikstra

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan menyatakan objek dinyatakan dengan sebuah titik (vertex),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Di zaman sekarang ini, penggalangan dana sering dilakukan oleh

5.5.4 Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di Unit Perawatan Rekapitulasi Hari Kerja di

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SEARCHING SIMULATION SHORTEST ROUTE OF BUS TRANSPORTATION TRANS JAKARTA INDONESIA USING ITERATIVE DEEPENING ALGORITHM AND DJIKSTRA ALGORITHM

PRESENTASI TUGAS AKHIR ANALISIS KONDISI HAULAGE PETI KEMAS DI AREA PELABUHAN (STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA) Disusun oleh:

bab 2 satuan pengukuran waktu tema makanan dan kesehatan

Penggunaan Teori Otomata Pada Mesin Jaja

BAB IV HASIL DAN EVALUASI. QoS, yaitu : pengujian terhadap Delay, pengujian terhadap Jitter, pengujian

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

PENGEMBANGAN SISTEM PENUNJUK RUTE ANGKUTAN KOTA(ANGKOT) DI KOTA MALANG BERBASIS GIS PADA PERANGKAT ANDROID MENGGUNAKAN METODE DIJKSTRA

UNIVERSITAS GUNADARMA

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berlokasi di beberapa wilayah Kelurahan di Kecamatan Teluk

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TARIF TOL

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Pohon (Tree) Universitas Gunadarma Sistem Informasi 2012/2013

Penerapan Algoritma Greedy untuk Memecahkan Masalah Pohon Merentang Minimum

Perbandingan Kompleksitas Algoritma Prim, Algoritma Kruskal, Dan Algoritma Sollin Untuk Menyelesaikan Masalah Minimum Spanning Tree

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMBERIAN NOMOR VERTEX PADA TOPOLOGI JARINGAN GRAF WHEEL, GRAF HELM DAN GRAF LOLLIPOP

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

Optimasi Pencarian Jalur Lalu Lintas Antar Kota di Jawa Timur dengan Algoritma Hybrid Fuzzy-Floyd Warshall

PENGGUNAAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MENENTUKAN LINTASAN TERPENDEK STUDI KASUS : LINTASAN BRT (BUS RAPID TRANSIT) MAKASSAR

Pendekatan Algoritma Greedy dalam Efisiensi Penggunaan Teknologi RFID untuk Mengatasi Emisi Gas Kendaraan di Kota Jambi

Transkripsi:

Jurnal Telematika, vol.10 no.2, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-2516 Usulan dan Jadwal Penyiraman Taman Sektor Dua dan Sektor Empat Kota Bandung Sonna Kristina #1, Yohanes Ivan #2 # Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Harapan Bangsa Jalan Dipatiukur No. 80-84, Bandung, Indonesia 1 sonna@ithb.ac.id 2 y_ivan_j@yahoo.com Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk taman di sektor dua dan empat yang ada di Kota Bandung. dan jadwal dibuat untuk melakukan penyiraman taman di sektor tersebut. Dimana, selama ini Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung belum membentuk rute dan jadwal. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah taman di sektor dua dan empat, jarak antar taman, luas taman, jumlah dan kapasitas truk tangki, biaya operasional dan biaya penggunaan pihak ketiga. Metode yang digunakan adalah spanning tree dengan algoritma Kruskall yang sedikit dimodifikasi, karena adanya batasan dari kapasitas truk tangki. Dari hasil penelitian didapatkan taman di sektor dua dapat disiram setiap dua hari sekali dengan jumlah rute sebanyak sepuluh rute, yang dibagi menjadi lima untuk pagi hari dan lima untuk sore hari. Sedangkan taman di sektor empat disiram setiap tiga hari sekali dengan jumlah rute sebanyak dua belas rute, yang dibagi menjadi enam di pagi hari dan enam di sore hari. Perbandingan biaya dengan pihak ketiga didapatkan selisih Rp. 92.402.520,00 untuk di sektor dua per bulannya, sedangkan di sektor empat per bulannya didapatkan selisih Rp. 89.244.740,00. Kata kunci Taman, Diskamtam, spanning tree, algoritma Kruskall, jadwal, biaya, rute Abstract The purpose of this research is to get route and shedule for watering park. Routes and schedule. The data used in this research is the number of parks in sectors two and four, the distance between parks, area of the parks, the number and capacity of trucks, operating costs and the cost of third party use. In this research, watering route is built by spanning tree method with Kruskall algorithm. Based on the research, it is determined that there are ten routes for sector two and twelve routes for sector four. Then, parks in sector two would be watered every two days and for sector four parks would be watered every three days. Then, costs between Diskamtam and third party for sector two per month is Rp. 92.402.520,00. Then, for sector four the difference is Rp. 89.244.740,00. Keywords Spanning tree, routes, schedule, Diskamtam, Kruskall algorithm, cost I. PENDAHULUAN Penelitian tugas akhir ini dilakukan pada taman di sektor dua dan sektor empat di Kota Bandung. Tugas penyiraman diberikan kepada Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung. Beberapa taman juga ada yang dilelang kepada pihak ketiga. Selama ini belum ada jadwal tetap penyiraman taman di Bandung. Taman tidak disiram secara teratur. taman dibuat oleh penanggung jawab lapangan. Taman di Kota Bandung sendiri dibagi ke dalam lima wilayah atau biasa disebut sektor. Penelitian ini penting karena dapat meminimalisir biaya operasional dan juga taman yang ada di Kota Bandung dapat teratur disiram, sehingga taman-taman tersebut terawat dengan baik. II. LANDASAN TEORI Pohon rentang minimum adalah pohon rentang G dengan total bobot seminimum mungkin. Bobot pada busur graf dapat menyatakan jarak antar lokasi, waktu pengiriman, biaya pembangunan dan sebagainya. Cara paling sederhana adalah membuat daftar semua pohon rentang yang mungkin dibuat dan menghitung total bobot tiap-tiap pohon rentang. Pohon rentang dengan bobot paling kecil disebut pohon rentang minimum atau minimum spanning tree. Ada beberapa algoritma untuk mencari pohon rentang minimum, yaitu algoritma Kruskall dan algoritma Prim. Keduanya merupakan algoritma greedy karena pada setiap langkahnya selalu mencari garis yang memiliki bobot terkecil yang dapat dipilih. [2]. Untuk mencari pohon rentang minimum dari graf G dengan algoritma yang ditemukan Kruskall. Awalnya semua garis dalam G disusun berdasarkan bobot dari yang kecil ke yang besar kemudian pilih garis dengan bobot terkecil. Pada setiap langkah dipilih garis dengan bobot terkecil, tetapi tidak membentuk loop dengan garis-garis yang sudah dipilih terdahulu. Misalkan G adalah graf awal dengan n titik, T adalah pohon rentang minimum, dan E adalah himpunan semua garis G. Algoritma pembuatan pohon rentang minimum dengan algoritma Kruskall adalah sebagai berikut: 1. Isi T dengan semua titik G tanpa garis. 2. m = 0 3. Selama m < (n-1) lakukan: a. Tentukan garis e ε E dengan bobot minimum. Jika ada beberapa e dengan sifat tersebut, pilih salah satu secara sembarang. b. Hapus e dari E. c. Jika e ditambahkan ke T tidak menghasilkan sirkuit, maka Tambahkan e ke T. m = m + 1 69

Usulan Dan Jadwal Penyiraman Taman Sektor Dua dan Sektor Empat Kota Bandung III. METODOLOGI PENELITIAN Penentuan rute pada penelitian ini menggunakan metode spanning tree dengan algoritma Kruskall. Algoritma Kruskall mengalami sedikit modifikasi karena terdapat batasan dari kapasitas truk tangki. Jadi, saat luas taman sudah mendekati kapasitas truk tangki, yaitu lima ribu liter air yang dapat menyiram taman seluas 2600 m 2, penentuan rute tersebut akan dihentikan, dan untuk menentukan rute selanjutnya, titik yang sudah dipilih pada rute yang sudah terbentuk akan dihilangkan. Pada algoritma Kruskall seluruh titik harus dilalui. Algoritma Kruskall yang dimodifikasi dapat dilihat pada Gambar 1. Ketentuan dari pihak Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung, setiap taman setidaknya disiram setiap dua atau tiga hari sekali. IV. PENGUMPULAN DATA Di Kota Bandung, taman dibagi menjadi lima sektor, setiap sektor memiliki masing-masing satu truk tangki untuk menyiram taman di Kota Bandung. Setiap sektor memiliki tanggung jawab untuk melakukan perawatan terhadap taman yang ada di sektor tersebut. Di Sektor Dua terdapat beberapa taman tematik sehingga rute yang selama ini ada harus di bentuk kembali untuk menyesuaikan dengan tambahan taman yang ada di sektor dua. Sektor Dua bertanggung jawab untuk wilayah Bandung Tengah. Taman di Sektor Dua dapat dilihat pada Tabel 1. Dari data taman di Sektor Dua, dicari jarak antar taman dalam satuan kilometer. Pencarian jarak antar taman menggunakan aplikasi google maps. antar taman tersebut akan digunakan untuk menentukan rute penyiraman. Dari rute tersebut dibuatlah penjadwalan penyiraman taman. Start Tempat Pengambilan air Cari titik dengan jarak terdekat dari tempat pengambilan air dan belum disiram dalam dua atau tiga hari terakhir Cari titik terdekat dari titik sebelumnya dan belum disiram dalam dua atau tiga hari terakhir Tidak Ya Cek luas taman apakah sudah mendekati kapasitas penyiraman (2600m 2 )? Cek apakah ada rute tambahan? Truk tangki kembali ke garasi End Gambar 1 Algoritma Kruskall yang dimodifikasi Ya Tidak Di Sektor Empat terdapat beberapa pulau jalan yang seharusnya menjadi tanggung jawab dari bagian ruang terbuka hijau, sehingga dengan penambahan tersebut akan mengubah rute yang selama ini ada. Sektor Empat bertanggung jawab untuk wilayah Bandung Selatan. Taman di Sektor Empat dapat dilihat pada Tabel II. Dari data taman di Sektor Empat, dicari jarak antar taman dalam satuan kilometer. Pencarian jarak antar taman menggunakan aplikasi google maps. antar taman tersebut akan digunakan untuk menentukan rute penyiraman. Dari rute tersebut dibuatlah penjadwalan penyiraman taman. Pada penelitian ini juga dilakukan pembandingan biaya. yang dibandingkan adalah biaya operasional Diskamtam dengan biaya penggunaan pihak ketiga bila menggunakan rute yang terbentuk. operasional Diskamtam bergantung pada berapa kilometer yang di tempuh truk tangki untuk rute tersebut, sehingga biaya bahan bakar Pertamina Dex akan berbeda-beda. Selain itu, air yang digunakan menyiram didapatkan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga Diskamtam tidak mengeluarkan biaya untuk penggunaan air lalu produktivitas akan dihitung berdasarkan area taman yang disiram. operasional sektor dua dapat dilihat pada Tabel III. TABEL I TAMAN SEKTOR DUA [1] Keterangan (m 2 ) A Tempat pengambilan air B Garasi Mobil C Alun-alun Bandung 10000 D Taman Musik Centrum 630 E Taman Anak Tongkeng 1083 F Taman Foto 1083 G Taman Gesit 167 H Taman Super Hero 180 I Taman Viaduct 2550 J Taman Sister city Suwon 120 K Taman Sister city forth worth 181 L Taman patung macan 127 M Taman Sister city Braunschweig 145 N Taman Sister city Liuzhou 82 O Taman depan Masjid Al-Ukhuwah 54 P Taman Trunojoyo 850 Q Taman Diponegoro 709 R Pulau Jalan Sentot 16 S Taman DKK 265 T Taman Katamso 340 U Taman Cisadea 412 V Taman Riau / A. Yani 685 W Taman Kitri 765 X Taman Citarum 1102 Y Taman Sumatera 406 Z Taman Nias 310 a Taman Patung Bola 170 70

Usulan Dan Jadwal Penyiraman Taman Sektor Dua dan Sektor Empat Kota Bandung TABEL II TAMAN DI SEKTOR EMPAT [1] Keterangan (m 2 ) A B Tempat pengambilan air pertama Garasi Mobil C Taman Alun-alun 10000 D Pulau Jalan Jamika 286 E Pulau Jalan Pagarsih 151 F Pulau Jalan Pasir Koja 852 G Pulau Jalan Kopo 128 H Taman Moh. Toha 359 I Taman Patung Ikan 170 J Taman Sriwijaya 375 K Pulau Jalan Buah Batu 198 L Taman Kangkung Kidul Kaler 4848 M Pulau jalan Martanegara 128 N Pulau Jalan Gatot Subroto 428 O Pulau Jalan Ahmad Yani 234 P Taman Cilentah 1608 Q Taman Macan 1712 R Taman Cikawao 60 S Taman Pajagalan 50 T Taman Astana Anyar 57 U Taman Gurame 197 V Taman Malabar 1502 W Taman Windu 264 X Taman Tank Baja 722 Y Taman Burangrang 1734 Z Taman Palasari I 590 a Taman Palasari II 209 Di Sektor Empat juga biaya operaional akan bergantung pada jarak yang ditempuh truk tangki, sedangkan perbedaan dengan sektor dua adalah biaya perawatan dari truk tangki. Sektor Dua menggunakan truk tangki tahun 2006, sedangkan sektor empat menggunakan truk tangki tahun 2015. operasional sektor dapat dilihat pada Tabel IV. Di Kota Bandung juga penyiraman taman diberikan kepada pihak ketiga dengan sistem sub-kontrak. Ini karena tidak semua taman dapat dirawat secara langsung oleh Diskamtam Kota Bandung. TABEL III BIAYA OPERASIONAL SEKTOR DUA Komposisi dan Ukuran Regu kerja Pekerja Upah per Orang/ Orang Supir 1 1 1 66.666,67 66.666,67 Uang Lembur supir 13.333,33 13.333,33 Operator mesin penyiraman 1 1 Sub 1 56.666,67 56.666,67 136.666,67 Peralatan Alat perawatan/ hari / Truk Tangki 1 1 100.000,00 100.000,00 100.000,00 Depresiasi 13.888,89 13.888,89 Sub 113.888,89 Material Material Satuan Harga Truk/ Satuan Pertamina Dex 15 ltr 1 9.600,00 144.000,00 Bensin Premium 1.67 ltr 1 7.050,00 11.773,50 Oli 1 21.666,67 21.666,67 Sub 177.440,17 Total Satuan 427.995,73 Produktivitas 2600 satuan per m² 164,61 Satuan m² Dibulatkan 165 TABEL IV BIAYA OPERASIONAL SEKTOR EMPAT Komposisi dan Ukuran Regu kerja Satuan Pekerja Orang/Ha Upah per Orang ri Bulan Supir 1 1 1 66.666,67 66.666,67 Uang Lembur supir 13.333,33 13.333,33 Operator mesin penyiraman 1 1 1 56.666,67 56.666,67 Peralatan Alat / perawatan /hari 136.666,67 Truk Tangki 1 1 80.555,57 80.555,57 80.555,57 Depresiasi 13.888,89 13.888,89 Sub 94.444,46 Material Sub Material Satuan Truk/ Harga Satuan Pertamina Dex 15 ltr 1 9.600,00 144.000,00 Bensin Premium 1.67 ltr 1 7.050,00 11.773,50 Oli 1 21.666,67 21.666,67 Sub Total 177.440,17 408.551,30 Produktivitas 2600 satuan per m² 157,13 Satuan m² Dibulatkan 157 71

Usulan Dan Jadwal Penyiraman Taman Sektor Dua dan Sektor Empat Kota Bandung V. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA Penyiraman taman yang dilakukan oleh Diskamtam Kota Bandung menggunakan truk tangki berkapasitas lima ribu liter yang dapat menyiram taman seluas 2600 m 2. Penyiraman taman dilakukan pada pagi dan sore hari setiap dua atau tiga hari sekali. dimulai dari garasi mobil di Jalan Pandu No. 32, menuju ke tempat pengambilan air di Taman Cikapayang Dago lalu menuju Taman Alun-alun dan kembali ke tempat pengambilan air. Setelah pengisian air ke dua, mobil tangki akan menyiram taman sesuai dengan jadwal. Penentuan rute menggunakan metode spanning tree dengan algoritma Kruskall yang dimodifikasi. Di Sektor Dua terbentuk lima rute yang dapat dilihat pada Tabel V dan VI. Sedangkan di Sektor Empat terbentuk enam rute yang dapat dilihat pada Tabel VII dan Tabel VIII. tambahan adalah rute penyiraman yang dilakukan sore hari untuk penyiraman kembali pada hari ke 2 atau 3 setelah penyiraman sebelumnya. 1 2 A G R Q P Y Z J B A N M K L O D E H B TABEL V RUTE SEKTOR DUA (m2) 2578 4949,76 19,58 2482 4765,44 21,55 3 A X F a B 2355 4521,6 19 4 A S T U V W B 2467 4736,64 20,8 5 A I B 2550 4896 16 Total 96.93 TABEL VI RUTE TAMBAHAN SEKTOR DUA TABEL VII RUTE SEKTOR EMPAT (m 2 ) 1 A X Y R B 2516 4830,72 20,17 2 A W V Z a B 2565 4924,8 20,78 3 A O N M K P - B 2596 4984,32 23,36 4 A Q U I J B 2454 4711,68 22,31 5 A S T H G F E D B 1883 3615,36 24,07 6 A L B 2600 5000 21 TABEL VIII RUTE TAMBAHAN SEKTOR EMPAT (m 2 ) Total 131,69 1 A X Y R B 2516 4830,72 20,17 2 A W V Z a B 2565 4924,8 20,78 3 A O N M K P - B 2596 4984,32 23,36 4 A Q U I J B 2454 4711,68 22,31 5 A S T H G F E D B 1883 3615,36 24,07 6 A L B 2600 5000 21 Total 131,69 1. 2. 3 4 5 A G R Q P Y Z J A S T U V W B A N M K L O D E H A I B A X F a A G R Q P Y Z J B A S T U V W A N M K L O D E H B A I A X F a B (m2) 5045 9686,4 29,38 5032 9661,44 25,55 4933 9471,36 28,58 4949 9502,08 28,35 4905 9417,6 25 Total 136.86 Taman yang berada di sektor dua akan disiram setiap dua hari sekali sedangkan taman pada Sektor Empat disiram setiap dua hari sekali. Jadwal dapat dilihat pada Tabel IX dan Tabel X. Perbandingan biaya dihitung berdasarkan jarak perjalanan truk tangki, luas taman dan jumlah taman selama sebulan. untuk Sektor Dua dan Sektor Empat dapat dilihat pada Tabel XI. operasional dibandingkan dengan biaya penyiraman taman menggunakan pihak ketiga. Perbandingan tersebut dapat dilihat pada Tabel XII untuk Sektor Dua dan Tabel XIII untuk Sektor Empat. 72

Usulan Dan Jadwal Penyiraman Taman Sektor Dua dan Sektor Empat Kota Bandung TABEL IX JADWAL PENYIRAMAN SEKTOR DUA ke- Sektor Dua Pagi 1 senin 1 9 2 selasa 2 10 3 rabu 3 6 4 kamis 4 7 5 jumat 5 8 6 sabtu 1 9 7 minggu 2 10 8 senin 3 6 9 selasa 4 7 10 rabu 5 8 11 kamis 1 9 12 jumat 2 10 13 sabtu 3 6 14 minggu 4 7 Sore TABEL X JADWAL PENYIRAMAN SEKTOR EMPAT ke- Sektor Empat Pagi Sore 1 senin 1 10 2 selasa 2 11 3 rabu 3 12 4 kamis 4 7 5 jumat 5 8 6 sabtu 6 9 7 minggu 1 10 8 senin 2 11 9 selasa 3 12 10 rabu 4 7 11 kamis 5 8 12 jumat 6 9 13 sabtu 1 10 14 minggu 2 11 TABEL XI BIAYA OPERASIONAL SEKTOR DUA DAN SEKTOR EMPAT Sektor 2 Sektor 4 per m2 per m2 1 & 9 48 1 & 10 48 2 & 10 48 2 & 11 54 3 & 6 48 3 & 12 49 4 &7 48 4 & 7 54 5 & 8 48 5 & 8 53 6 & 9 48 TABEL XII PERBANDINGAN BIAYA UNTUK SEKTOR DUA Terlewati per Bulan Sektor Dua Taman (m²) Diskamtam Pihak Ketiga 1 & 9 6 7514 2164.032 20.648.472 2 & 10 6 7486 2.155.968 20.571.528 3 & 6 6 7527 2.167.776 20.684.196 4 &7 6 7552 2.174.976 20.752.896 5 & 8 6 7483 2.155.104 20.563.284 total 30 37.562 10.817.856 103.220.376 TABEL XIII PERBANDINGAN BIAYA UNTUK SEKTOR EMPAT Terlewati per Bulan sektor empat Taman (m²) Diskamtam Pihak Ketiga 1 & 10 5 7535 1.808.400 17.255.150 2 & 11 5 7044 1.901.880 16.130.760 3 & 12 5 7650 1.874.250 17.518.500 4 & 7 5 6853 1.850.310 15.693.370 5 & 8 5 7048 1.867.720 16.139.920 6 & 9 5 7712 1.850.880 17.660.480 total 30 43842 11.153.440 100.398.180 VI. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan data didapatkan kesimpulan terdapat sepuluh rute untuk Sektor Dua yang dapat dilihat pada Tabel V dan Tabel VI, sedangkan untuk Sektor Empat terdapat dua belas rute yang dapat dilihat pada Tabel VII dan Tabel VIII. 73

Usulan Dan Jadwal Penyiraman Taman Sektor Dua dan Sektor Empat Kota Bandung Taman di sektor dua taman akan disiram setiap dua hari sekali, jadwal penyiraman dapat dilihat di Tabel IX. Sedangkan untuk taman di Sektor Empat akan disiram setiap tiga hari sekali, jadwal penyiraman sektor empat dapat dilihat di tabel X. Selisih biaya per bulan yang dikeluarkan di Sektor Dua adalah Rp92.402.520,00, sedangkan di Sektor Empat selisih biaya per bulan adalah Rp89.244.740,00. Berikut ini merupakan saran yang dapat diberikan untuk pengembangan penelitian selanjutnya, yaitu: Sebaiknya posisi penyiraman diperhatikan sehingga didapatkan waktu nyata untuk penyiraman taman. Waktu penyiraman sebaiknya diperhatikan dengan kondisi lalu lintas yang nyata. DAFTAR REFERENSI [1] Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung. Taman-Taman di Kota Bandung. Internet: http://diskamtam.bandung.go.id/informasi/pertamanan., 2015. [2] J. J. Siang. Riset Operasi Dalam Pendekatan Algoritmis. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2011. Yohanes Ivan Jonathan, mahasiswa Institut Teknologi Harapan Bangsa jurusan Teknik Industri angkatan 2012. Sonna Kristina, menerima gelar sarjana teknik dari Universitas Kristen Maranatha jurusan Teknik Industri pada tahun 2003 dan gelar magister teknik dari Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik dan Manajemen Industri pada tahun 2009. Saat ini aktif sebagai pengajar tetap di Departemen Teknik Industri Institut Teknologi Harapan Bangsa. 74