METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

dokumen-dokumen yang mirip
METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMP

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GQGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA SEKOLAH DASAR

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY MENGGUNAKAN HANDOUT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Ernidalisma Guru Matematika dan Kepala Sekolah SMP N 30 Pekanbaru. Kata kunci: metode pembelajaran learning start with a question, hasil belajar.

Emilidar Zulkarnaini Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 29 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : Vol.2 No.3 (2016) : ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph

PENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Bintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.1, April 2014, hlm

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) Abstrak

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan seluruh aspek pribadi siswa secara utuh. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

Universitas Bung Hatta Abstract

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STRUKTURAL TEKNIK TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIID SMPN 2 BURAU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING SISWA KELAS VIII SMP AL ISHLAH TAHUN AJARAN 2011 / Nugroho Adi Prayitno

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA

BAB I PENDAHULUAN. Diberikannya pelajaran matematika untuk setiap jenjang pendidikan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Volume 17, Nomor 2, Hal ISSN: Juli Desember 2015

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Oleh: Desfi Harianty HS 1 Putri Yuanita 2 Rini Dian Anggraini 3

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

Dedi Kurniawan ABSTRAK

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Rizky Ridlo Rahmanda Putri. Kata kunci: model GI, aktivitas siswa, prestasi belajar fisika

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

Oleh: Nanik Tri Sumarti 05667/2008

Desra Putri Devi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENGARUH MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 LUBUKLINGGAU ABSTRAK

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa kemajuan suatu bangsa

FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA. Carib

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERVARIATIF UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI SDN 113 PEKANBARU

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Transkripsi:

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk menganalisa hasil belajar Matematika dengan penerapan metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang berjumlah 32 orang kelas IX SMP YASFII Dumai tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah dengan melaksanakan tes dan melakukan observasi aktivitas guru serta observasi aktivitas siswa pada setiap siklus. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pengumpulan data diambil dari hasil belajar siswa berupa daya serap dan ketuntasan belajar. Daya serap hasil belajar siswa pada siklus I adalah 82.2 dan pada siklus II menjadi 85.3. Ketuntasan klasikal siswa pada siklus I adalah 87.5% pada siklus II menjadi 93.8%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IX SMP YASFII Dumai tahun pelajaran 2016/2017. Kata kunci : Jigsaw, Peta Konsep, Hasil Belajar. PENDAHULUAN Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang relatif tetap. Dalam proses ini perubahan tidak terjadi sekaligus tetapi terjadi secara bertahap tergantung pada faktor-faktor pendukung belajar yang mempengaruhi siswa. Hasil belajar merupakan penentu akhir dalam melaksanakan aktivitas siswa. Secara umum belajar dipandang sebagai perwujudan nilai yang diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar (Tulus, 2011). Berhasil atau tidaknya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan efektif tidaknya suatu proses pembelajaran. Selama ini proses pembelajaran yang diterapkan di kelas adalah proses pendekatan pembelajaran secara konvensional yaitu hanya Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 147

ceramah saja. Ternyata proses ini belum dapat menumbuh kembangkan potensi yang terdapat pada siswa. Proses belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang mengandung dua makna yaitu agar siswa menguasai substansi yang dipelajari dan agar siswa memiliki nilai kemampuan sikap dan watak yang dibentuk dari prose belajar mengajar. Di dalam dunia pendidikan siswa harus mampu untuk learn to know, learn to do, learn to live together, learn to be. Makna pembelajaran yang seperti ini akan mampu membentuk karakter atau watak siswa yang diwujudkan dalam bentuk menyatunya antara pikiran, perasaan dan tindakan atau perbuatan (Hamalik,2010). Hasil observasi penulis pada siswa di kelas IX SMP YASFII Dumai terdapat beberapa permasalah yang terjadi di kelas IX yaitu: siswa kurang aktif dalam bertanya kepada guru atau kepada teman lainnya mengenai materi pelajaran, hasil belajar rendah yaitu 68.8% siswa tidak tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan yaitu 75. Permasalahan di atas dapat diatasi melalui penerapan metode dan media pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Salah satunya adalah melalui penerapan metode pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan peta konsep. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengerjakan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Trianto, 2011). Metode pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional yaitu: 1) mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekan-rekannya 2) pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat 3) metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat. Kelebihan lainnya dalam menggunakan metode pembelajaran ini adalah meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Meningkatkaan kerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Penggunaan media pembelajaran dengan menggunakan peta konsep di dalam penerapan metode Jigsaw juga dapat membantu siswa di dalam memahami materi pelajaran. Melalui penggunaan peta konsep kegiatan belajar mengajar yang terjadi bukan hafalan tetapi melibatkan intelektual dan emosional siswa. Dengan siswa akan lebih banyak berfikir, menjawab dan saling membantu dalam kelompok yang heterogen, sehingga diharapkan hasil belajar akan dapat meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa penerapan metode pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IX SMP YASFII Dumai tahun pelajaran 2016/2017. 148 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggungjawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengerjakan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Trianto, 2011). Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, dengan siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerjasama saling ketergantungan yang positif dan bertanggungjawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Trianto, 2011). Dalam model kooperatif Jigsaw ini memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggungjawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain (Rusman, 2010). Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan atau keterampilan ( Djamarah dan Zain, 2010). Media merupakan sarana pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang bertujuan untuk membuat siswa mengerti (Suprijono, 2011). LANDASAN TEORI Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari. Para guru yang telah menggunakan peta konsep menemukan bahwa peta konsep memberi mereka basis logis untuk memutuskan ide-ide utama apa yang akan dimasukkan atau dihapus dari rencana-rencana dan pengajaran sains mereka. Macam-macam peta konsep adalah: (1) pohon jaringan ( network tree), (2), rantai kejadian ( event chain), (3) siklus (cycle concept map), (4) labalaba (spider map) (Trianto, 2011). Langkah-langkah dalam membuat peta konsep menurut Gimin, dkk. (2009) sebagai berikut: a. Mengidentifikasi ide pokok atau prinsip yang melingkupi sejumlah konsep. b. Mengidentifikasi ide-ide atau konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama. c. Menempatkan ide-ide utama di tengah atau di puncak peta tersebut. d. Mengelompokkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan ide-ide tersebut dengan ide utama. Hasil belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Mulyono, 2009). Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2012). Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 149

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( classroom action research yang langkah-langkah PTK pada prinsipnya meliputi 4 (empat) langkah pokok pada setiap siklusnya. Keempat langkah tersebut meliputi (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Penelitian ini dilakukan 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX SMP YASFII Dumai pada semester ganjil tahun pembelajaran 2016/2017. Penelitian ini dimulai dari bulan Agustus 2016 sampai dengan bulan September 2016. Subjek penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada siswa kelas IX SMP YASFII Dumai. Jumlah siswa 32 orang, terdiri dari 22 orang putra dan 10 orang putri. METODE PENELITIAN Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Peneliti, (2) Lembar observasi, (3) Lembar kuis, (4) RPP (5) Analisis Data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa kuantitatif dan deskriptif kualitatif Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: data kuantitatif berupa hasil belajar siswa, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan persentase ketuntasan belajar dan mean (rerata) kelas. Pada tahap pelaksanaan ini hal-hal yang akan dilakukan antara lain adalah sebagai berikut : Tabel 1. Sintaks Pembelajaran Metode Jigsaw dengan Menggunakan Peta Konsep No Kegiatan Guru Siswa 1 Kegiatan Awal Menyapa siswa dan memeriksa kehadiran siswa Mempersiapkan diri untuk mengikuti proses KBM Memotivasi peserta didik dengan mengajukan Menjawab/merespon pertanyaan guru pertanyaan Menulis topik yang akan dipelajari Menuliskan topik yang akan dipelajari. Menyebutkan tujuan pembelajaran yang harus Menulis tujuan pembelajaran dicapai dalam belajar 2 Kegiatan Inti Duduk sesuai dengan kelompok Membagikan kelompok Membaca materi dan peta konsep Tiap peserta didik dalam tim mendapatkan (kelompok asal) materi dan peta konsep yang sama (kelompok Tiap peserta didik dalam kelompok asal asal) menerima LKPD Guru membagikan LKPD (tiap peserta didik Kelompok asal mengirim utusan untuk dalam kelompok asal mendapatkan membentuk kelompok ahli masalah/pertanyaan yang berbeda) Kembali dari kelompok ahli ke kelompok Guru meminta anggota dari kelompok asal asal yang mendapatkan masalah yang berbeda, bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan tugas mereka Guru meminta kelompok ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian menyampaikan jawaban dari pertanyaan yang telah didiskusikan di kelompok ahli. Tiap anggota lainnya mendengarkan dan memberikan tanggapan Guru meminta kepada salah satu kelompok 150 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

untuk mempresentasikan hasil diskusi Memberikan penguatan pada hasil diskusi 3 Kegiatan akhir Memberikan kesimpulan pembelajaran Memberikan evaluasi Memberikan penghargaan pada kelompok siswa yang terbaik Melakukan diskusi kelas Mencatat penguatan yang diberikan guru Menyusun dan mencatat kesimpulan pembelajaran yang diberikan oleh guru Menjawab soal yang diberikan guru pada saat evaluasi. Menerima penghargaan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) tentang penerapan metode pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan peta konsep untuk meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IX SMP YASFII Dumai tahun pelajaran 2016/2017 dilaksanakan pada bulan HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Sebelum PTK Agustus 2016 sampai dengan bulan September 2016. Hasil belajar siswa sebelum PTK dapat dilihat dari daya serap dan ketuntasan belajar siswa yang terdiri dari ketuntasan individu dan ketuntasan klasikal. Hasil belajar siswa sebelum PTK dapat dilihat pada Tabel 2 No Interval nilai Jumlah 1 92 100 Sangat Baik - 2 84 91 Baik 3 3 75 83 Cukup 19 4 66 74 Kurang 7 5 65 Sangat Kurang 3 Jumlah 32 Rata-Rata Kelas 74.4 Ketuntasan Individu Kurang 22 orang Ketuntasan Klasikal 68.8% Tidak Tuntas Berdasarkan table 2 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan interval 92-100 tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan interval tersebut. Interval nilai 84-91 sebanyak 3 orang siswa. Interval nilai 75-83 sebanyak 19 orang siswa. Interval nilai 66-74 sebanyak 7 orang siswa. Untuk nilai 65 sebanyak 3 orang siswa. Pada siklus I rata-rata kelas yang diperoleh adalah 74.4 dengan kategori cukup. Ketuntasan individu sebanyak 22 orang siswa dari 32 siswa. Ketuntasan klasikal sebesar 68.8% dengan kategori tidak tuntas. Untuk hasl belajar siklus I dapat diketahui pada tabel 3 di bawah ini. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 151

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Siklus I No Interval nilai Jumlah 1 92 100 Sangat Baik 3 2 84 91 Baik 5 3 75 83 Cukup 20 4 66 74 Kurang 4 5 65 Sangat Kurang - Jumlah 32 Rata-Rata Kelas 82.2 Cukup Ketuntasan Individu 28 orang Ketuntasan Klasikal 87.9% Tuntas Berdasarkan table 3 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan interval 92-100 sebanyak 3 orang siswa. Interval nilai 84-91 sebanyak 5 orang siswa. Interval nilai 75-83 sebanyak 20 orang siswa. Interval nilai 66-74 sebanyak 4 orang siswa. Pada siklus I rata-rata kelas yang diperoleh adalah 82.2 dengan kategori cukup. Ketuntasan individu sebanyak 28 orang siswa dari 32 siswa. Ketuntasan klasikal sebesar 87.5% dengan kategori tuntas. Berdasarkan analisa data dan pengamatan pada siklus I ditemukan beberapa kendala yang antara lain adalah: 1. Suasana kelas menjadi kurang tenang dan kurang tertib. 2. Masih terdapat siswa yang tidak mematuhi peraturan pembelajaran dengan menerapkan metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep. Rencana yang dilakukan peneliti untuk memperbaiki permasalahan pada refleksi siklus I adalah: 1. Guru akan lebih optimal dalam mengkondisikan kelas. 2. Guru akan memberikan penjelasan tentang pembelajaran dengan menerapkan metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep. secara ringkas dan dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami oleh siswa. Tindakan dilanjutkan pada siklus II karena pada siklus I masih terdapat beberapa masalah sehingga pembelajaran belum berlangsung secara efektif. Untuk hasil belajar siklus II dapat diketahui pada tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus II No Interval nilai Jumlah 1 92 100 Sangat Baik 5 2 84 91 Baik 9 3 75 83 Cukup 16 4 66 74 Kurang 2 5 65 Sangat Kurang - Jumlah 32 152 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

Rata-Rata Kelas 85.3 Baik Ketuntasan Individu 30 orang Ketuntasan Klasikal 93.8% Tuntas Berdasarkan table 4 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai dengan interval 92-100 sebanyak 5 orang siswa. Interval nilai 84-91 sebanyak 9 orang siswa. Interval nilai 75-83 sebanyak 16 orang siswa. Interval nilai 66-74 sebanyak 1 orang siswa. Pada siklus II rata-rata kelas yang diperoleh adalah 85.3 dengan kategori baik. Ketuntasan individu sebanyak 30 orang siswa dari 32 siswa. Ketuntasan klasikal sebesar 93.8% dengan kategori tuntas. Berdasarkan hasil refleksi PTK siklus II di atas, peneliti tidak melanjutkan PTK pada siklus selanjutnya karena masalah-masalah yang timbul pada latar belakang masalah dan masalah yang timbul pada saat siklus I telah terselesaikan. Dengan demikian penerapan metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa kelas IX SMP YASFII Dumai. Hasil belajar siswa sebelum PTK memperoleh rata-rata kelas hanya 74.4 dengan kategori kurang. Ketuntasan individu hanya 22 orang siswa dari 32 orang siswa. Ketuntasan klasikal sebesar 68.8%. Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan memperoleh rata-rata kelas 82.2 dengan kategori cukup. Ketuntasan individu sebanyak 28 orang siswa dari 32 orang siswa. Ketuntasan klasikalnya sebesar 87.5% dengan kategori tuntas. Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dengan memperoleh rata-rata kelas 85.3 dengan kategori baik. Ketuntasan individu sebanyak 30 orang siswa dari 32 orang siswa. Ketuntasan klasikalnya sebesar 93.8% dengan kategori tuntas. Metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep merupakan suatu metode yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Hal ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. Metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep menunjukkan terjadinya interaksi kooperatif dan memiliki berbagai pengaruh positif terhadap perkembangan anak. Pengaruh positif tersebut adalah meningkatkan hasil belajar dan meningkatkan daya ingat. Penggunaan media peta konsep juga dapat membantu mempermudah siswa di dalam memahami materi pelajaran. Peta konsep merupakan perwakilan visual atau organisator grafik tentang hubungan-hubungan antar konsep-konsep tertentu. Karena pada peta konsep menunjukkan hubungan antara ide-ide dan istilahistilah jelas dan membantu lebih baik apa yang dipelajari. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 153

Menggunakan peta konsep berarti mendorong mengembangkan pengorganisasian pemahaman konseptual yang lebih baik. Peta konsep yang dibuat seseorang akan menggambarkan struktur konseptual yang telah ada padanya. Peta konsep yang baik adalah peta konsep yang terdiri dari banyak konsep, banyak garis A. Kesimpulan 1. Penerapan metode pembelajaran Jigsaw dengan menggunakan peta konsep dapat meningkatkan hasil belajar Matematika pada siswa kelas IX SMP YASFII Dumai tahun pelajaran 2016/2017. 2. Hasil belajar siswa pada siklus I rata-rata kelas adalah 82.2 dengan kategori cukup. Pada siklus II ratarata kelas adalah 85.3 dengan kategori baik. 3. Ketuntasan individu pada siklus I ketuntasan individu adalah 28 orang siswa dengan ketuntasan klasikal 87.5%. Pada siklus II ketuntasan individu adalah 30 Ucapan terima kasih kepada semua pihak SMP YASFII Dumai yang Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful dan Azwan Zain. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Gimin, dkk. 2009. Model-Model Pembelajaran. Pekanbaru: Cendekia Insani. Hamalik, Oemar. 2010. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. KESIMPULAN DAN SARAN penghubung antar konsep-konsep serta contoh-contoh yang menyertainya sehingga siswa lebih mengerti makna dari setiap konsep yang telah dibuat ditambah dengan penjelasan yang diuraikan secara luas oleh guru sehingga tercapai hasil belajar yang lebih baik. orang dengan ketuntasan klasikal adalah 93.8%. B. Saran UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA 1. Kepada guru-guru terutama guru Matematika agar dapat menggunakan metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep untuk dikombinasikan dengan media pembelajaran lainnya. 2. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian metode Jigsaw dengan menggunakan peta konsep, diharapkan agar membuat rancangan peta konsep yang menarik dan bervariasi. telah membantu dalam kesuksesan penelitian ini. Mulyono. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: PT Raja Grafindo. Sudjana, Nana. 2012. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bnadung: CV Wacana Prima. Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning Teori & Aplikasi 154 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017

PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Trianto. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Tulus. 2011. Peran Disiplin pada Prilaku dan Prestasi belajar. Jakarta : Grasindo. Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017 155

156 Suara Guru : Jurnal Ilmu Pendidikan Sosial, sains, dan Humaniora Vol. 3 No. 1, Maret 2017