ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN I Mata pelajaran Kimia Kelas/Semester XI IPA 1/1 Kisi Butir Soal ClassXI Mudah Sedang Susah C1 C2 and C3 C 4,5,6 Total Presentase 12% 56% 32% 100% Jumlah soal 3 14 8 25 Dimensi Pengetahuan Pengetahuan Fakta (K1) Pengetahuan Konsep (K2) Pengetahuan Prosedur (K3) Pengetahuan Metakognitif (K4) Mengingat (C1) 1,2 Memahami (C2) Dimensi Proses Pengetahuan Kognitif Menerapkan Menganalisa (C3) (C4) 15 3,6,9,11,21 4,12,18,26 5,19,20,25 7,10,13,16,22 17 8,14,24 Mengevaluasi (C5) Menciptakan (C6)
1. Kategori C 1 K 1 -Mengingat pengetahuan tentang teori dan struktur Indikator Peserta didik dapat menjelaskan teori atom mekanika kuantum Butir soal Menurut teori atom Bohr, elektron dapat berpindah dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi lebih tinggi yang disebut... A. Relaksasi B. Eksitasi C. Konfigurasi D. Reflaksi E. Resonansi Jawaban B. Eksitasi Penjelasan Menurut teori atom Bohr, elektron dapat berpindah dari tingkat energi satu ke tingkat energi lain. a. Perpindahan elekton dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi disebut eksitasi. b. Perpindahan elektron dari tingkat energi tinggi ke tingkat energi yang lebih rendah disebut relaksasi. Analisis Soal ini termasuk dalam dimensi mengingat teori dan struktur, karena peserta didik diminta untuk mengingat kembali teori atom Bohr. 2. Kategori C 1 K 1 -Mengingat pengetahuan tentang teori dan struktur Indikator Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital. Butir soal Dua elektron dalam 1 orbital harus mempunyai spin yang berlawanan. Pernyataan ini sesuai dengan. A. Aturan Hund B. Aturan Aufbau C. Larangan Pauli D. Asas Heisenberg E. Hipotesis de Broglie Jawaban C. Larangan Pauli Penjelasan Asas larangan Pauli berbunyi Dalam sebuah atom, tidak
Analisis boleh ada dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum (n, l, m, dan s) yang sama. Jika kita ingin mengisi satu orbital dengan lebih dari satu elektron, maka agar asas larangan terpenuhi, hanya ada satu pilihan, yaitu bahwa elektron tambahan harus mempunyai spin yang berbeda. Soal ini termasuk dalam dimensi mengingat teori dan struktur, karena peserta didik diminta kembali untuk mengingat teori asas larangan Pauli tentang elektron. 3. Kategori C 2 K 2 -Memahami pengetahuan tentang konsep Indikator Peserta didik mampu menentukan bilangan kuantum Butir soal Elektron yang mempunyai bilangan kuantum magnetikm = - Jawaban 2 terdapat pada subkulit... A. s atau p B. p atau d C. d atau f D. d E. f C. d atau f Penjelasan Analisis Nilai yang diijinkan untuk bilangan kuantum magnetik dikaitkan dengan nilai bilangan kuantum azimutnya, yaitu semua bilangan bulat mulai dari l sampai dengan +l, termasuk nol (0). a. s (l) = 0; m = 0 b. p (l) = 1; m = -1, 0, +1 c. d (l) = 2; m = -2, -1, 0, +1, +2 d. f(l) = 3; m = -3, -2, -1, 0, +1, +2, +3 Maka elektron yang mempunyai bilangan kuantum magnetik m = -2 terdapat pada subkulit d atau f. Soal ini termasuk dalam dimensi memahami pengetahuan tentang konsep tentang bilangan kuantum magnetik. 4. Kategori C 3 K 2 -Menerapkan konsep dari larangan Pauli Indikator Peserta didik dapat menentukan bilangan kuantum (kemungkinan elektron berada)
Butir soal Jumlah maksimum elektron yang dapat berada pada subkulit 4d adalah... A. 6 B. 10 C. 14 D. 18 E. 32 Jawaban B. 10 Penjelasan Analisis Jumlah maksimum elektron setiap subkulit adalah dua kali jumlah orbitalnya. Karena jumlah orbital pada subkulit d adalah 5, maka jumlah maksimum elektron pada subkulit 4d adalah 2 x 5 = 10. Soal ini termasuk dalam dimensi menerapkan konsep larangan Pauli tentang penentuan jumlah maksimum elektron. 5. Kategori C 4 K 2 -Menganalisa konsep tentang bilangan kuantum Indikator Peserta didik dapat menentukan bilangan kuantum Butir soal Deret bilangan kuantum manakah yang menyatakan kedudukan suatu elektron pada subkulit 3d? n l m s A. 3 3 0 -½ B. 3 2 +1 -½ C. 3 1 +2 +½ D. 3 1-2 -½ E. 3 0-1 -½ Jawaban B. n = 3, l = 2, m = +1, s = -½ Penjelasan Analisis 3d menunjukkan bahwa elektron pada kulit ke-3 atau n = 3. Pada subkulit d memiliki bilangan kuantum azimuth (l) 2 dan bilangan kuantum magnetik yang diizinkan (m) adalah -2, -1, 0, +1, +2. Untuk bilangan kuantum spin ( s) ada dua kemungkinan, yaitu +½ dan -½. Soal ini termasuk dalam dimensi menganalisa konsep dari bilangan kuntum suatu elektron.
6. Kategori C 2 K 2 -Memahami konsep dari asas Aufbau Indikator Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital. Butir soal Penulisan konfigurasi elektron menurut aturan Aufbau adalah. A. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 6 4d 10 B. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 4p 6 3d 10 5s 2 C. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 6 5s 2 D. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 E. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 4p 6 3d 10 5s 2 Jawaban D. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 Penjelasan Analisis Menurut asas Aufbau, pengisian orbital dimulai dari subkulit yang tingkat energinya rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi, atau dituliskan 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 10 4p 6 5s 2 4d 10 5p 6 dan seterusnya. Soal ini termasuk dimensi memahami konsep asas Aufbau dalam penulisan konfigurasi elektron. 7. Kategori C 3 K 3 -Menerapkan prosedur penulisan konfigurasi elektron menurut asas Aufbau Indikator Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital. Butir soal Konfigurasi elektron unsur nomor 23, adalah. A. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 4p 3 B. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 2 4p 1 C. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 5 D. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 3 E. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 5 Jawaban Penulisan konfigurasi elektron menurut asas Aufbau dimulai dari subkulit yang tingkat energinya rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi sesuai dengan jumlah nomor atom. Analisis Soal ini termasuk dimensi menerapkan prosedur karena
disini peserta didik diminta memahami penulisan konfigurasi elektron sesuai prosedur pada asas Aufbau. 8. Kategori C 4 K 4 -Menganalisis pengetahuan metakognitif dalam penulisan konfigurasi elektron. Indikator Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital. Butir soal Suatu unsur netral mempunyai 2 elektron dalam kulit pertama, 8 elektron dalam kulit kedua, 18 elektron pada kulit ketiga, dan 5 elektron pada kulit keempat. Jumlah total elektron dalam orbital p adalah. A. 15 B. 12 C. 10 D. 8 E. 6 Jawaban A.15 Penjelasan a. Pada kulit pertama (K), hanya ada orbital s yang terisi penuh (2 elektron) sehingga total hanya ada 2 elektron. b. Pada kulit kedua (L), berisi orbital s (2 elektron) dan orbital p (6 elektron) sehingga total ada 8 elektron. c. Pada kulit ketiga (M), berisi orbi tal s (2 elektron), orbital p (6 elektron), dan orbital d (10 elektron) sehingga total ada 18 elektron. d. Pada kulit keempat (N), berisi orbital s (2 elektron), orbital p (6 elektron), orbital d (10 elektron), dan orbital f (14 elektron) sehingga total 32 elektron. Namun dalam soal hanya ada 5 elektron, sehingga bisa dikatakan elektron hanya mengisi orbital s (2 elektron) dan orbital p (3 elektron). Jadi, total elektron dalam orbital p di keempat kulit ada 15 elektron. 9. Kategori C 2 K 2 -Memahami konsep penentuan periode dan golongan Indikator Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan
Butir soal Jawaban Penjelasan Analisis letaknya dalam sistem periodik. Blok p pada sistem periodik tidak mengandung unsur. A. Logam B. Nonlogam C. Gas mulia D. Metaloid E. Transisi E. Transisi Blok p ditempati golongan IIIA sampai VIIIA (unsur perwakilan logam, nonlogam, gas mulia, dan metalloid). Unsur transisi berada pada blok d yang menempati golongan IIIB sampai IIB (semua logam). Soal ini termasuk dalam dimensi memahami konsep dari penentuan macam-macam unsur dalam setiap blok pada sistem periodik. 10. Kategori C 3 K 3 -Menerapkan prosedur penentuan periode dan golongan sesuai cara yang berlaku. Indikator Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik. Butir soal Struktur elektron (pada keadaan dasar) dari suatu atom unsur sebagai berikut. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 3d 10 4s 2 4p 6 4d 7 5s 2 Unsur tersebut terletak pada golongan dan periode. A. IIA dan 5 B. VA dan 7 C. VIIA dan 5 D. IIB dan 7 E. VIIIB dan 5 Jawaban E. VIIIB dan 5 Penjelasan Periode ditentukan oleh kulit terluar yang ditempati oleh elektron. Maka kulit terluar yang ditempati elektron pada unsur berikut adalah 5 atau periode 5. Sedangkan golongan ditentukan oleh jumlah elektron valensinya. Disini elektron valensinya berada pada orbital 4d 7 5s 2 dan memenuhi syarat
(n-1)d 6,7,8 ns 2 yang termasuk golongan VIIIB. Analisis Soal tersebut termasuk dalam dimensi menerapkan prosedur dalam rangka penentuan periode (berdasarkan kulit terluar yang ditempati elektron) dan golongan (jumlah elektron valensinya). 11. Kategori C 2 K 2 -Memahami konsep tolakan pasangan elektron bebas dalam VSEPR. Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron. Butir soal Sudut ikatan dalam molekul air adalah 104,5, lebih kecil dari sudut tetrahedron (109,5 ). Hal itu terjadi karena. A. Dalam molekul air terdapat 4 pasang elektron yang ekivalen B. Gaya tolak pasangan elektron bebas > pasangan elektron ikatan C. Gaya tolak pasangan elektron bebas = pasangan elektron ikatan D. Gaya tolak pasangan elektron bebas < pasangan elektron ikatan E. Volum atom oksigen lebih besar dari hydrogen Jawaban B. Gaya tolak pasangan elektron bebas > pasangan elektron ikatan Penjelasan Analisis Tujuan dari VSEPR adalah meminimalkan tolakan sekecilkecilnya sedemikian rupa antardomain elektron dalam ruang geometri. Urutan kekuatan tolak-menolak di antara pasangan elektron adalah sebagai berikut. Tolakan pasangan elektron bebas > tolakan pasangan elektron bebas dengan pasangan elektron ikatan > tolakan pasangan elektron bebas. Pada H 2 O terdapat 2 pasangan elektron bebas sehingga menyebabkan tolakan yang besar daripada tetrahedron yang tidak memiliki pasangan elektron bebas sama sekali, sehingga hal ini menyebabkan sudut ikatan dalam molekul air lebih kecil. Soal ini termasuk dimensi memahami konsep dari tolakan pasangan elektron bebas karena peserta didik dimita untuk memahami konsep tentang daya tolakan setiap pasangan elektron.
12. Kategori C 3 K 2 -Menerapkan konsep pembentukan molekul dalam VSEPR Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron. Butir soal Bentuk molekul IF 3 adalah. A. Segitiga planar B. Piramida trigonal C. Planar bentuk T D. Tetrahedral E. Segi empat planar Jawaban C. Planar bentuk T Penjelasan Pada ikatan IF 3 seharusnya mengikuti bentuk dari bipiramida trigonal karena ia punya 5 pasang elektron. Namun, karena hanya ada 3 yang dapat membentuk pasangan elektron ikatan, dan dua lainnya membentuk pasangan elektron bebas, maka terjadi daya tolak sedemikian rupa sehingga Analisis membentuk planar bentuk T karena desakan 2 pasangan elektron bebas terhadap 3 pasangan elektron ikatan di sekitarnya. Soal ini termasuk dalam dimensi menerapkan konsep dari tolakan pasangan elektron bebas pada teori VSEPR dimana peserta didik diminta untuk menentukan bentuk molekul suatu senyawa sesuai teori tersebut. 13. Kategori C 3 K 3 -Menerapkan prosedur dalam penentuan pasangan elektron bebas pada teori domain elektron Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron. Butir soal Unsur P (nomor atom 15) bersenyawa dengan unsur Cl (nomor atom 17) membentuk PCl 3. Banyaknya pasangan elektron bebas pada atom pusat dalam senyawa PCl 3 adalah. A. 0 B. 1 C. 2 D. 3
E. 4 Jawaban B. 1 Penjelasan Menggunakan rumus = Analisis Dimana, E adalah jumlah domain elektron bebas, EV adalah jumlah elektron valensi atom pusat, dan X adalah jumlah domain elektron ikatan. Dalam PCl 3 terdapat 5 elektron valensi atom pusat dan 3 domain elektron ikatan, maka bila dimasukkan dalam rumus akan didapat jumlah pasangan elektron bebas dari senyawa PCl 3 adalah 1. 14. Kategori C 4 K 4 -Menganalisis kemampuan metakognitif dalam menentukan tipe molekul berdasarkan teori domain elektron. Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan elektron. Butir soal Jika atom pusat dinyatakan dengan A, pasangan elektron ikatan dengan X dan pasangan elektron bebas dengan E, manakah di antara molekul berikut yang tergolong tipe AX 4 E 2? A. CH 4 B. H 2 O C. XeF 4 D. SCl 4 E. IF 3 Jawaban C. XeF 4 Penjelasan Bila dimasukkan dalam rumus = maka akan ditemukan, a. Pada senyawa CH 4, hanya ada atom pusat C dan 4 pasangan elektron ikatan sehingga membentuk rumus AX 4. b. Pada senyawa H 2 O, ada atom pusat O, 2 pasangan elektron ikatan, dan 2 pasangan elektron bebas sehingga membentuk rumus AX 2 E 2. c. Pada senyawa XeF 4, ada atom pusat Xe, 4 pasangan elektron ikatan, dan 2 pasangan elektron bebas sehingga membentuk rumus AX 4 E 2.
Analisis d. Pada senyawa SCl 4, ada atom pusat S, 4 pasangan elektron ikatan, dan 1 pasangan elektron bebas sehingga membentuk rumus AX 4 E. e. Pada senyawa IF 3, ada atom pusat I, 3 pasangan elektron ikatan, dan 2 pasangan elektron bebas sehingga membentuk rumus AX 3 E 2. Soal ini termasuk ke dalam menganalisa kemampuan metakognitif dalam menentukan tipe molekul berdasarkan teori domain elektron. 15. Kategori C 1 K 2 -Mengingat konsep hibridisasi Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Butir soal Hibridisasi adalah. A. Penyetaraan tingkat energi orbital membentuk orbital hibrid B. Penyetaraan kedudukan orbital membentuk orbital hibrid C. Penyetaraan nama orbital membentuk orbital hibrid D. Penyetaraan subkulit membentuk orbital hibrid E. Penyetaraan kekuatan orbital membentuk orbital hibrid Jawaban A. Penyetaraan tingkat energi membentuk orbital hibrid Penjelasan Hibridisasi adalah proses penggabungan orbital yang Analisis memiliki tingkat energi berbeda membentuk orbital hibrid (hibrida orbital) dengan tingkat energi sama. Soal ini termasuk kedalam dimensi mengingat tentang konsep dasar hibridisasi. 16. Kategori C 3 K 3 -Menerapkan prosedur dalam menentukan tipe hibridisasi Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Butir soal Atom pusat dalam molekul NH 3 mengalami hibridisasi. A. sp B. sp 2
C. sp 3 D. sp 3 d E. sp 3 d 2 Jawaban B. sp 3 Penjelasan Analisis Konfigurasi 7 N adalah 1s 2 2s 2 2p 3 Maka ada 3 elektron pada orbital p yang kosong dan bisa ditempati oleh 3 atom H disertai dengan penyetaraan energi pada orbital 2s dan 2p. Sehingga hibridisasi dari NH 3 adalah sp 3. Soal ini termasuk ke dalam menerapkan prosedur dalam menetukan tipe hibridisasi dengan menyetarakan tingkat energi pada orbital kulit terluar. 17. Kategori C 4 K 3 -Menganalisis bentuk molekul melalui prosedur hibridisasi Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Butir soal Tipe hibridisasi dan bentuk molekul dari molekul CCl 4 adalah. A. sp dan tetrahedral B. sp dan segitiga sama sisi C. sp 2 dan tetrahedral D. sp 3 dan segitiga sama sisi E. sp 3 dan tetrahedral Jawaban E. sp 3 dan tetrahedral Penjelasan Konfigurasi 6 C adalah 1s 2 2s 2 2p 2 Maka hanya ada dua elektron yang tidak berpasangan pada orbital p, sedangkan pada molekul tersebut membutuhkan 4 elektron tidak berpasangan untuk mengikat 4 atom H yang mengelilingi atom C. Maka salah satu elektron pada orbital 2s dipromosikan ke ruang orbital 2p yang masih kosong (2p z ) sehingga tersedia 4 elektron tak berpasangan. Sehingga Analisis terbentuk orbital hibrida sp 3 dengan bentuk molekul tetrahedral. Soal ini termasuk ke dalam menganalisis tipe hibridisasi dan bentuk molekul menurut prosedur hibridasasi yang telah
diajarkan kepada peserta didik. 18. Kategori C 3 K 2 -Menerapkan konsep tentang gaya antarmolekul. Indikator Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya london, dan ikatan hidrogen). Butir soal Ikatan yang terdapat dalam molekul (antara atom N dengan atom H) dan antarmolekul NH 3 adalah. A. Kovalen dan van der Waals B. Ion dan gaya disperse C. Kovalen koordinat dan gaya dipol-dipol D. Kovalen dan ikatan hidrogen E. Kovalen dan gaya London Jawaban D. Kovalen dan ikatan hidrogen Penjelasan Analisis Pada molekul NH 3, ikatan antar atom N dan H adalah ikatan kovalen, karena masing-masing atom menyumbangkan elektron untuk digunakan bersama agar tercapai kestabilan dan terpenuhinya aturan oktet. Selain itu, antara atom N dan H terbentuk ikatan hidrogen dimana keduanya memiliki selisih keelektronegatifan yang besar. Soal ini termasuk dalam menerapkan konsep dari gaya antar molekul dimana peserta didik diminta untuk menerapkan konsep ikatan antar atom yang ada dengan molekul yang ditanyakan. 19. Kategori C 4 K 2 -Menganalisis penerapan konsep gaya antar molekul terhadap titik didih Indikator Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya london, dan ikatan hidrogen) Butir soal Titik didih dari SiH 4 lebih tinggi daripada CH 4 karena. A. Molekul SiH 4 polar, sedangkan CH 4 nonpolar B. Molekul SiH 4 bertarikan dengan ikatan hidrogen, sedangkan CH 4 tidak berikatan hydrogen
C. Struktur SiH 4 berupa molekul raksasa, sedangkan CH 4 berupa molekul sederhana D. Molekul SiH 4 mempunyai dipol permanen, sedangkan CH 4 tidak mempunyai dipol permanen E. Massa molekul relatif SiH 4 lebih besar daripada CH 4 Jawaban E. Massa molekul relatif SiH 4 lebih besar daripada CH 4 Penjelasan Atom Si dan C berada pada satu golongan yaitu golongan IVA dan massa molekul relatif Si (14) lebih besar daripada C (6), sehingga titik didih SiH 4 lebih besar sesuai dengan teori bahwa pertambahan massa molekul relatif akan memperbesar gaya antarmolekul. Analisis Soal ini termasuk kedalam dimensi menganalisis konsep karena peserta didik diminta untuk menganalisa perbedaan titik didih sesuai dengan konsep pertambahan massa molekul relatif suatu atom. 20. Kategori C 4 K 2 -Menganalisis konsep tentang ikatan hidrogen Indikator Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya london, dan ikatan hidrogen) Butir soal Di antara pasangan-pasangan senyawa berikut, yang keduanya mempunyai ikatan hidrogen adalah. A. H 2 S dan HF B. H 2 O dan HF C. H 2 O dan HCl D. HF dan HCl E. HCl dan HI Jawaban B. H 2 O dan HF Penjelasan Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hydrogen dengan unsur-unsur yang mempunyai keelktronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N). Misalnya HF, H 2 O, dan NH 3. Kenaikan titik didih ketiga senyawa tersebut tinggi dan menyimpang jauh dari senyawa-senyawa segolongan mereka, perilaku yang luar biasa ini disebabkan oleh ikatan hidrogen.
Analisis Soal ini termasuk kedalam menganalisis konsep karena peserta didik diminta untuk menganalisa setiap senyawa yang ada sesuai dengan konsep ikatan hydrogen. 21. Kategori C 2 K 2 -Memahami konsep tentang bilangan kuantum Indikator Butir soal Menjelaskan kulit dan sub kulit serta hubungannya dengan bilangan kuantum. Tentukan bilangan kuantum elektron terakhir unsur 25 Mn! Jawaban n = 3, l = 2, m = +2, dan s = +½ Penjelasan Analisis No. Item yang dinilai Skor 1. Konfigurasi elektron 25 Mn = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 5 2 2. Elektron terakhir adalah 3d 5 1 3. Bilangan kuantum dari 3d 5 adalah n = 3, l = 2, m = +2, dan s = +½ Soal tersebut termasuk dalam dimensi memahami konsep tentang masing-masing bilangan kuantum dengan meminta peserta didik menentukan bilangan kuantum elektron terakhir dari suatu unsur. 2 22. Kategori C 3 K 3 -Menerapkan prosedur penulisan konfigurasi elektron menurut asas Aufbau Indikator Menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan azas larangan Pauli untuk menuliskan konfigurasi elektron dan diagram orbital. Butir soal Diketahui nomor atom Skandium (Sc) = 21 Tulislah a. Konfigurasi elektron skandium b. Konfigurasi elektron ion Sc 3+ Jawaban a. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 1 b. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 Penjelasan No. Item yang dinilai Skor 1. Konfigurasi elektron 21 Sc = 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 1 2
Analisis 2. Karena membentuk ion positif maka unsur tersebut melepaskan elektron. Pada Sc 3+, berarti ia melepaskan 3 elektron dimulai dari kulit terluar. Maka konfigurasi elektron Sc 3+ adalah 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 2 Soal ini termasuk dalam menerapkan prosedur penulisan konfigurasi karena peserta didik diminta menuliskan konfigurasi elektron sesuai aturan Aufbau dan menuliskan konfigurasi ion suatu unsur. 23. Kategori C 4 K 4 -Menganalisis letak suatu unsur sesuai dengan prosedur dan penetapan peiode dan golongan. Indikator Menghubungkan konfigurasi elektron suatu unsur dengan letaknya dalam sistem periodik Butir soal Diketahui bilangan kuantum terakhir suatu unsur adalah n = 3, l = 2, m = 0, dan s = -½ a. Tentukan konfigurasi elektron dari unsur tersebut b. Tentukan kulit valensi dan jumlah elektron valensi unsur tersebut c. Tentukan letak unsur tersebut dalam system periodik Jawaban a. 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 8 b. Kulit valensi = 3d dan 4s Jumlah elektron valensi adalah 2+8 = 10 c. Periode 4 dan golongan VIIIB Penjelasan No. Item yang dinilai Skor 1. Penentuan elektron terakhir dilihat dari bilangan kuantum lektron terakhir dan 2 menunjukkan ke subkulit 3d dengan elektron 8, sehingga menjadi 3d 8 2. Menurut asas Aufbau, dalam penulisan orbital d biasanya didahului oleh orbital s pada kulit berikutnya terlebih dahulu. 2
Analisis Maka sebelum 3d 8 ada 4s 2. Sehingga konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 2 3d 8. 3. Penentuan kulit valensi menentukan elektron yang akan digunakan dalam penentuan golongan yaitu 3d dan 4s. 4. Jumlah elektron valensi unsur adalah jumlah elektron yang berada pada kulit valensi 2+8 = 10. 5. Penentuan periode berdasarkan nomor kulit terluar yaitu 4. 6. Penentuan golongan berdasarkan jumlah elektron valensi, untuk blok d dengan jumlah elektron valensi 8,9,10 masuk ke dalam golongan VIIIB 2 1 1 2 Soal ini termasuk dalam dimensi menganalisis kemampuan metakognitif peserta didik dengan meminta mereka menentukan periode dan golongan suatu unsur dengan cara dan mekanisme yang runtut. 24. Kategori C 4 K 2 -Menganalisa bentuk molekul berdasarkan konsep hibridisasi Indikator Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. Butir soal Belerang dapat membentuk senyawa SF 2, SF 4, dan SF 6.Tentukan hibridisasi dalam masing-masing senyawa tersebut. Jawaban SF 2 sp 3 SF 4 sp 3 d SF 6 sp 3 d 2 Penjelasan No. Item yang dinilai Skor 1. SF 2 2 2. SF 4 2
3. SF 6 2 Analisis Soal ini termasuk kedalam menganalisa tipe hibridisasi berdasarkan konsep hibridisasi yang ada karena peserta didik diminta untuk menuliskan langkah-langkah hibridisasi dari suatu molekul dan menentukan tipenya. 25. Kategori C 3 K 2 -Menerapkan konsep tentang titik didih pada gaya antar molekul Indikator Menjelaskan perbedaan sifat fisik (titik didih, titik beku) berdasarkan perbedaan gaya antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya london, dan ikatan hidrogen) Butir soal Manakah yang diharapkan mempunyai titik didih tinggi, NH 3 atau BH 3? Jelaskan jawabanmu. Jawaban Molekul yang mempunyai titik didih tinggi adalah NH 3 Penjelasan No. Item yang dinilai Skor 1. Penentuan titik didih ditentukan oleh 3 ikatan hidrogen,yang mana semakin tinggi elektronegatifnya semakin besar titik didihnya. Selisih elektronegatifan antara atom N-H lebih besar daripada atom B-H. Sehingga NH 3 lebih besar titik didihnya. 2. Penentuan titik didih juga ditentukan oleh besarnya massa relatif molekul, yang 2 Analisis mana massa relatif atom N (7) lebih besar dibandingkan massa relatif atom B (5). Soal ini termasuk menerapkan konsep tentang titik didih karena peserta didik diminta untuk menerapkan konsep gaya
antar molekul untuk mecari titik didih suatu molekul