PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN

dokumen-dokumen yang mirip
A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2

BAB I PENDAHULUAN UKDW. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. DM merupakan penyakit degeneratif

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i LEMBAR PENGESAHAN... ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iii KATA PENGANTAR... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Oleh:

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRAK PREVALENSI DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

POLA DISLIPIDEMIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN JENIS KELAMIN PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

THE RELATION OF OBESITY WITH LDL AND HDL LEVEL AT PRECLINIC STUDENT OF MEDICAL FACULTY LAMPUNG UNIVERSITY 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. diastolik yang di atas normal. Joint National Committee (JNC) 7 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

PERBEDAAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN DAN TANPA DIABETES MELITUS DI RSUD DR. SAYIDIMAN MAGETAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN PROFIL LIPID DAN RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II OBESITAS DAN NON-OBESITAS DI RSUD

KORELASI HBA1C DENGAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI RSUP H. ADAM MALIK PADA TAHUN Oleh: PAHYOKI WARDANA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi baik ketika

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat dunia. Data World Health Organization (WHO) tahun

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Gagal ginjal kronik (Chronic Kidney Disease) merupakan salah satu penyakit

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DAN HIPERTENSI PADA PENDERITA STROKE ISKEMIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERBEDAAN PROFIL LIPID LDL, HDL, DAN TRIGLISERIDA PENDERITA SINDROM KORONER AKUT ANTARA PEROKOK DAN BUKAN PEROKOK SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

SKRIPSI. Diajukan oleh : Enny Suryanti J

I. PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak,

PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL (LDL-C) INDIREK DENGAN DIREK PADA KADAR TRIGLISERIDA <200 mg/dl DAN ANTARA mg/dl

BAB I PENDAHULUAN. epidemiologi di Indonesia. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR KOLESTEROL HDL PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

Perbedaan Kadar LDL-kolesterol pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan dan tanpa Hipertensi di RS Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC VII) tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

B A B I P E N D A H U L U A N

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Denpasar, 27 Desember Penulis

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang American Diabetes Association (ADA) menyatakan bahwa Diabetes melitus

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

PENGARUH STATUS GIZI DAN FREKUENSI SENAM DIABETES TERHADAP PROFIL LIPID PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 TESIS

ABSTRAK PERBANDINGAN PROSENTASE FRAGMENTOSIT ANTARA PENDERITA DM TIPE 2 DENGAN ORANG NON-DM DI PUSKESMAS CIMAHI TENGAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. kardiovaskular yang diakibatkan karena penyempitan pembuluh darah

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN RERATA KADAR TRIGLISERIDA PADA PRIA DEWASA MUDA OBES DAN NON OBES

BAB I PENDAHULUAN. utama lipoprotein plasma adalah low density lipoprotein (LDL). 1 LDL berfungsi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. masyarakat. Menurut hasil laporan dari International Diabetes Federation (IDF),

GAMBARAN PENGENDALIAN KADAR GULA DARAH DAN HbA1C PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH PERIODE JANUARI-MEI 2014 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mellitus tipe 2 di dunia sekitar 171 juta jiwa dan diprediksi akan. mencapai 366 juta jiwa tahun Di Asia Tenggara terdapat 46

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. akibatnya terjadi peningkatan penyakit metabolik. Penyakit metabolik yang

BAB 1 PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah penderita hipertensi akan terus meningkat seiring

ABSTRAK PERBANDINGAN NILAI LOW-DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL

Transkripsi:

PERBEDAAN KADAR KOLESTEROL LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) PADA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN HIPERTENSI SERTA TANPA HIPERTENSI DI RSUP SANGLAH DENPASAR, BALI Stephanie Inge Wijanarko 1, Sianny Herawati 2, Anak Agung Ngurah Subawa 2 1 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2 Bagian Patologi Klinik RSUP Sanglah/Universitas Udayana ABSTRAK Diabetes Mellitus merupakan penyakit dengan kadar gula darah yang tinggi yang memudahkan pasien untuk terjadinya peningkatan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah sendiri diduga karena adanya peningkatan kadar LDL. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan antara kadar LDL pada penderita DM tipe 2 dengan hipertensi, dengan penderita DM tipe 2 tanpa Hipertensi. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) analitik untuk mengetahui perbedaan kadar LDL kolesterol pada DM tipe 2 dengan atau tanpa hipertensi. Dilanjutkan dengan uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dikarenakan terdapat data yang tidak terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan transformasi data, dan masih terdapat data yang tidak terdistribusi normal sehingga dilakukan uji Mann-Whitney. Rerata kadar LDL pada penderita DM tipe 2 dengan hipertensi (n=28) sebesar 127,72 ± 73,7 (41-435) sedangkan rerata kadar LDL pada penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi (n=25) yakni 73,70 ± 27,47 6.46-120) dengan nilai p=0,0001. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rerata kadar LDL penderita DM tipe 2 dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan dengan penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi serta adanya perbedaan bermakna, sehingga dapat dikatakan bahwa penderita DM tipe 2 dengan hipertensi sangat rentan untuk terjadinya peningkatan kadar LDL. Kata Kunci: Diabetes Mellitus, Hipertensi, LDL, Rumah Sakit Sanglah

THE DIFFERENCES OF LOW DENSITY LIPOPROTEIN (LDL) CHOLESTEROL LEVEL IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS WITH HYPERTENSION AND WITHOUT HYPERTENSION IN SANGLAH HOSPITAL DENPASAR, BALI ABSTRACT Diabetes Mellitus is a disease with high blood sugar levels that allows the patient to an increase in blood pressure. Increased blood pressure itself is suspected because of the increased levels of LDL. This study aims to prove whether there is a difference between the levels of LDL in patients of DM type 2 with hypertension and without hypertension. The study is cross sectional analytic to determine differences in levels of LDL cholesterol in DM type 2 with or without hypertension. Proceed with the test data normality with the Kolmogorov- Smirnov test, because there are data that are not normally distributed then continued with the transformation of the data, and there are data still not normally distributed so the next test is Mann-Whitney. The mean levels of LDL in patients with DM type 2 with hypertension (n=28) is 127.72 ± 73.7 (41-435) while the mean LDL levels in patients with DM type 2 without hypertension (n=25) is 73.70 ± 27.47 (6.46-120) with p = 0.0001. From these results it can be concluded that average levels of LDL patients of DM type 2 with hypertension is higher compared to patients with DM type 2 without hypertension and the presence of significant differences in the mean levels, so that it can be said that people with DM type 2 with hypertension are particularly vulnerable to the increase LDL levels. Keywords : Diabetes Mellitus, Hypertension, LDL, Sanglah Hospital

PENDAHULUAN Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik dimana seseorang memiliki kadar gula darah yang tinggi, baik karena produksi insulin yang tidak adekuat atau karena sel yang dimiliki tubuh tidak merespon insulin seperti pada seharusnya atau keduanya. 1 Baik DM tipe 1 maupun tipe 2, merupakan faktor resiko utama pada penyakit jantung koroner (PJK), penyakit vaskular perifer, dan stroke. 2 Sesuai studi global pada tahun 2011 terdapat 366 juta orang penderita DM, dan diperkirakanpada tahun 2030 mencapai 552 juta orang. Penderita DM di Asia Tenggara sendiri sudah mencapai 50 juta orang pada tahun 2006. 3,4 Dewasa ini pemahaman mengenai aterosklerosis sudah meningkat yang juga diiringi denan potensi terjadinya penyakit itu sendiri,yang dikarenakan adanya peningkatan obesitias, diabetes, dan hipertensi serta kurangnya berolahraga dan banyaknya mengonsumsi makanan cepat saji. 5,6 Hiperkolesterolemia memiliki hubungan yang erat dengan aterosklerosis. Salah satu jenis partikel yang mempunyai peranan utama dalam aterosklerosis adalah Low Density Lipoprotein (LDL). LDL ini sendiri berfungsi untuk membawa kolesterol ke berbagai tempat termasuk arteri. Salah satu sindroma metabolik yang memiliki hubungan positif dengan oksidasi LDL adalah hipertensi. 7,8 Meningkatnya kadar LDL pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2 dapat meningkatkan risiko seseorang menderita hipertensi. Penderita diabetik hipertensi memiliki morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular lebih tinggi, dimana dapat mencapai 2-3 kali lipat dibanding diabetik normotensi. 9,10 Faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi terjadinya aterosklerosis adalah merokok, selain diabetes dan hipertensi. 11 Oleh karena uraian di atas, peneliti merasa perlu melakukan penelitian untuk mengetahui perbandingan kadar LDL pada pasien DM tipe 2 yang disertai dengan atau tanpa hipertensi. METODE Penelitian ini berjenis penelitian analitik yang menggunakan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar LDL pada penderita Diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami hipertensi dan tanpa hipertensi yang tercatat di bagian Instalasi

Rekam Medik dalam RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret Agustus 2015 dengan menggunakan data sekunder yang merupakan data rekam medis penderita. Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh pasien DM Tipe 2 dengan atau tanpa hipertensi di RSUP Sanglah dengan sampel yang memenuhi kriteria inklusi yakni : pasien DM tipe 2 tanpa hipertensi, pasien DM tipe 2 dengan hipertensi, dan pasien berumur lebih dari 40 tahun, sedangkan criteria eksklusi yakni : Pasien DM tipe 1, pasien berumur kurang dari 40 tahun, Hiperglikemia sekunder, seperti pemakaian obat, komplikasi lain (seperti gagal ginjal). Untuk menggambarkan karakteristik dan distribusi sampel dilakukan analisis data secara bertahap yaitu dengan deskriptif analisis univariat menggunakan tabel serta analisis bivariat yang diawali dengan uji normalitas data terlebih dahulu menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan juga uji homogenitas jika hasil persebaran data normal maka hipotesis diuji dengan independent sample t test. Jika hasil persebaran data tidak normal, maka dilakukan transformasi data terlebih dahulu, dan jika tetap tidak normal maka hipotesis diuji dengan uji Mann-Whitney. HASIL Tabel 1. Perbandingan Karakteristik Sampel pada penderita DM Tipe 2 dengan Hipertensi serta tanpa Hipertensi DM 2+H DM 2+ NH Karakteristik Demografik (n,%) Jenis Kelamin Wanita 12(42,90%) 13(52,00%) Laki - laki 16(57,10%) 12(48,00%) Usia 40-60 tahun 19(67,90%) 20(80,00%) > 60 tahun 9(32,10%) 5(20,00%) Karakteristik Biologis (rerata±sd) Total 210,96 ± 147,31 ± Kolesterol 88,02 40,99 ± 35,29 ± Nilai P 28,98 0,096 HDL 16,91 15,63 0,668 185,47 ± 144,73 ± Trigliserida 94,81 89,87 0,912 Keterangan : DM Diabetes Mellitus, h Hipertensi, HDL High Density Lipoprotein, SD Standar deviasi. Berdasarkan Tabel 1 kelompok wanita penderita DM tipe 2 dengan hipertensi memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan pada kelompok wanita penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi yaitu sebesar 12 penderita atau 42.90% sedangkan jumlah kelompok laki laki, penderita DM tipe 2 dengan hipertensi memiliki jumlah 16

penderita atau 57,10% yang merupakan jumlah paling dominan dibandingkan dengan kelompok lain. Pada kelompok usia, usia 40 60 tahun pada penderita DM tipe 2 dengan hipertensi maupun tanpa hipertensi mempunyai peran yang dominan dibandingkan dengan penderita berusia diatas 60 tahun dimana didapatkan jumlah penderita DM tipe 2 dengan hipertensi dan tanpa hipertensi pada kelompok usia 40 sampai 60 tahun 39 penderita, sedangkan pada penderita DM tipe 2 dengan hipertensi serta tanpa hipertensi dengan usia diatas 60 tahun sebanyak 14 penderita. Pada kelompok kadar kolesterol total, HDL, dan trigliserida pada kelompok penderita DM tipe 2 dengan hipertensi memiliki hasil yang lebih tinggi yakni 210,96 mg/dl, 16,91 mg/dl, 94,81 mg/dl dibandingankan dengan penderita DM tipe 2 tanpa Hipertensi. Dengan nilai P diatas 0,05. Tabel 2. Distribusi Subjek Penelitian Berdasarkan Kadar LDL LDL DM 2 + H 127.72 ± 70.97 DM 2 + NH 73.70 ± 27.47 (41-435) (6.46-120) Keterangan : LDL Low Density Lipoprotein Berdasarkan tabel 2 pada kelompok DM tipe 2 dengan hipertensi didapatkan mean kadar LDL sebesar 127,72 mg/dl sedangkan kadar LDL pada kelompok DM tipe 2 tanpa hipertensi sebesar 73,70 mg/dl, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada kelompok penderita DM tipe 2 dengan hipertensi mengalami peningkatan sedangkan pada kelompok penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi masih dalam batas optimal. Tabel 3. Uji Mann-Whitney Kadar LDL pada Penderita DM tipe 2 Test Statistics LDL Mann-Whitney U 108 Wilcoxon W 433 Z -4.315 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.0001 *bermakna jika p<0,05 Perihal mengetahui apakah terdapat perbedaan yang bermakna atau tidak. Sebelumnya dilakukan uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan juga dilakukan uji homogenitas didapatkan data yang tidak terdistribusi normal sehingga dilakukan uji transformasi data LG 10 yang didapatkan hasil yang juga tidak terdistribusi normal sehingga di lanjutkan dengan uji Mann-Whitney yang mana didapatkan p=0,0001 (p<0,05).

PEMBAHASAN Penelitian ini mempunyai tujuan utama yakni untuk meneliti perbedaan kadar LDL terhadap penderita DM tipe 2 dengan hipertensi serta tanpa hipertensi dengan variabel utama yaitu kadar LDL, tetapi peneliti juga meneliti serta menganilisis beberapa variabel yang memungkinkan untuk menjadi alasan peningkatan kadar LDL pada penderita DM dan juga untuk mengetahui karakteristik dari hasil penelitian, seperti halnya : jenis kelamin, usia penderita, kadar kolesterol total, kadar HDL, serta kadar Trigliserida. Variabel jenis kelamin adalah salah satu faktor yang menjadi pemicu peningkatan kadar LDL pada penderita DM tipe 2. Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa kelompok wanita dengan hipertensi memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan yang hipertensi. Hal ini dibuktikan oleh Cooper dimana laki laki memiliki kecenderungan yang lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner dibandingkan perempuan. Pada perempuan kadar LDL meningkat lebih cepat tetapi diimbangi dengan peningkatan kadar HDL, sedangkan pada pria peningkatan kadar LDL cenderung meningkat dengan kadar HDL yang konstan. 12 Variabel usia memiliki hubungan erat dengan tolerasi glukosa. Pada penelitian ini peneliti mengambil usia diatas 40 tahun dikarenakan sesuai WHO ketika mencapai usia 30 tahun, kadar glukosa darah akan naik 1-2 mg/dl/tahun ketika puasa dan ketika 2 jam setelah makan akan naik sekitar 5, 6-13 mg/dl. Maka dari itu usia merupakan salah satu faktor terpenting terjadinya Diabetes Mellitus. 13 Pada kadar kolesterol total terdapat peningkatan dari kadar normal yakni diatas 200mg/dL pada pasien DM tipe 2 dengan hipertensi, sedangkan pada kadar HDL pada kedua kelompok mengalami penurunan yakni dengan kadar normal 50 mg/dl, dan kadar trigliserida pada pasien DM tipe 2 dengan hipertensi mengalami peningkatan yakni diatas 150 mg/dl. 14,15 Ketiga kadar kolesterol ini telah dilakukan uji yang sama yakni uji Kolmogorov-Smirnov dan memiliki distribusi data yang normal sehingga dilanjutkan dengan uji independent sample t test dan didapatkan p>0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar total kolesterol, HDL, dan Trigliserida pada penderita DM tipe 2 dengan hipertensi serta tanpa hipertensi tidak memiliki perbedaan yang bermakna.

Selanjutnya peneliti akan membahas hal yang paling penting yakni kadar LDL. Pada hasil penelitian ini didapat rerata kadar LDL pada DM tipe 2 dengan hipertensi memiliki kadar yang lebih tinggi dengan kadar normal yakni 100 mg/dl. 14 Kemudian dilanjutkan dengan uji normalitas data yakni Uji Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dilanjutkan dengan uji transformasi data LG10 dikarenakan hasil yang tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney sehingga dari data tersebut dapat disimpulkan penderita DM tipe 2 memiliki perbedaan yang bermakna. Penelitian ini juga dibuktikan sebelumnya oleh Elnasri dimana beliau memiliki hasil yang mendukung yakni dari 250 penderita DM tipe 2, penderita tersebut mengalami peningkatan kadar LDL yang signifikan dengan p<0,05. 16 Sedangkan hubungan LDL dengan tekanan darah telah terbukti dengan adanya penelitian oleh Behradmanesh dengan Nasri dimana mean dari tekanan darah sistolik dan diastolik pada penderita DM tipe 2 adalah 133±13 mmhg dan 84±7,4 mmhg. Mean dari serum kolesterol dan kadar LDL adalah 182±34,5 mg/dl dan 97,2 ±27,9 mg/dl. Pada penelitian ini didapat korelasi serum kolesterol dengan tekanan darah diastolik adalah p=0,03. Selain itu juga terdapat korelasi yang signifikan antara kadar LDL dengan tekanan darah diastolik yakni p=0,04. 17 Namun demikian, penelitian menurut Isezuo memiliki hasil yang bertentangan yakni frekuensi dislipidemia antara penderita hipertensi dengan kadar gula normal, penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi dan penderita DM tipe 2 dengan hipertensi adalah 22, 23, dan 22, tetapi diantara ketiganya tidak memiliki perbedaan yang signifikan dalam peningkatan LDL yakni p=0,97. Menurut Isezuo hal seperti ini dapat terjadi dikarenakan adanya diet warga Afrika yang tinggi serat yakni sayur - sayuran dan rendah dalam mengkonsumsi lemak. Diet serat yang tinggi dapat mengurangi plasma lipid dan penyerapan lemak serta dapat meningkatan sekresi. 18 Menurut American Diabetes Association, orang dengan diabetes memiliki resiko yang lebih tinggi terhadap dislipidemia dibandingkan dengan orang yang bukan penderita diabetes. 3 Hal ini juga merupakan suatu kontribusi yang besar untuk terjadinya penyakit jantung. Proses ini terjadi karena adanya glukosa yang berlebih dalam darah sehingga menempel pada LDL dalam darah, kemudian LDL yang telah dilapisi dengan glukosa akan tetap berada dalam darah dan memiiki konsistensi yang lebih mudah

melekat. Hal ini menyebabkan penumpukkan LDL, kemudian proses ini akan menjadi plak, karena adanya plak pada pembuluh darah maka terjadilah hipertensi, karena pembuluh darah yang tersumbat. Apabila jumlah LDL yang beredar di dalam darah tinggi, maka lama kelamaan LDL dapat tertahan di arteri dan mengalami oksidasi (Oksidasi LDL) yang akan menjadi cikal bakal aterosklerosis. 4,19 KESIMPULAN Penelitian yang berjudul Perbedaan Kadar Kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL) pada Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Hipertensi serta Tanpa Hipertensi di RSUP Sanglah Denpasar, Bali dapat disimpulkan yakni terdapat perbedaan bermakna rerata kadar LDL antara penderita DM tipe 2 dengan hipertensi dengan tanpa hipertensi. Rerata kadar LDL pada penderita DM tipe 2 dengan hipertensi sebesar 127,72 ± 73,7 (41-435) sedangkan rerata kadar LDL pada penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi yakni 73,70 ± 27,47 6,46-120) dengan nilai p=0,0001. Artinya rerata kadar LDL penderita DM tipe 2 dengan hipertensi lebih tinggi dibandingkan penderita DM tipe 2 tanpa hipertensi. DAFTAR PUSTAKA 1. Diabetes Care. 2014. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. American Diabetes Association. 2. Martin, A. C. 2012. Plasma Lipids and Lipoproteins. Clinical Biochemistry and Metabolic Medicine. 3. American Heart Association, Lifestyle + Risk Reduction Cholesterol. 2012. 4. Gordon, L., Dalip, R., Errol, Y., Eric, C., Donovan, M., Martorell, E. 2010. Lipid Profile of Type 2 Diabetic and Hypertensive Patients in the Jamaican Population. Journal of Laboratory Physicians. 5. Gerald, H. T., Daphne, O. 2012. LDL as a Cause of Atherosclerosis. The Open Atherosclerosis and Thrombosis Journal. 6. National High Blood Pressure Educational Program. 2004. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. 7. Christie, W. 2014. Plasma Lipoproteins : Composistion, Structure and Biochemistry. Scotland : James Hutton Institute.

8. Dashty, M. 2014. A Quick Look at Biochemistry : Lipid Metabolism. Diabetes and Metabolism. Netherlands : Department of cell biology, University Medical Center Gronigen, University of Gronigen. 9. Osuji, C. U., Emeka, G. O., Emmanuel, I. O., Gladys I. A., 2012. Serum Lipid Profile of Newly Diagnosed Hypertensive Patients in Nnewi, South East Nigeria. International Journal of Hypertension Volume 2012. 10. Yuliani, F., Fadil, O., Detty, I. 2014. Hubungan Berbagai Faktor Risiko Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner pada Penderita Diabetes Mellitus Type 2. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. 11. Romesh, K., George, T. 2014. Type 2 Diabetes Mellitus. 12. Ardila, S. 2012. Perbandingan Kadar LDL pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 dengan Hipertensi dan Tanpa Hipertensi di RSUD DR MOEWARDI. Surakarta: Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran UMS. 13. Siregar. 2010. Perbandingan Kadar LDL pada DM Tipe 2 dengan atau Tanpa Hipertensi. Medan : Departemen Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran USU. 14. Meena, S., David, J. 2014. Hypertension 15. National Cholesterol Educational Program. 2001. ATP III Guidelines At- A-Glance Quick Des Reference. 16. Elnasri, H. Ahmed, A.M. 2008. Patterns of Lipid Changes Among Tpe 2 Diabetes Patients in Sudan. 17. Behradmanesh, S., Nasri, P. 2012. Serum Cholesterol and LDL-C in Association with Level of Diastolic Blood Pressure in Type 2 Diabetic Patients. 18. Isezuo, S.A, Badung, Omotoso. 2003. Comparative Analysis of Lipid Profiles Among Patiens with Type 2 Diabetes Mellitus, hypertension and Concurrent Type 2 Diabetes, and Hypertension : A View of Metabolic Syndrome. 19. Lynn. Langtree, I. 2008. Definition of Cholesterol Including Ways to Lower Cholesterol Levels in The Blood and Includes A Cholesterol Level Chart