TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA

TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA. 2. Pemilihan mikroba pelarut fosfat CONTOH ISOLAT DARI TANAH VERTISOL GADING GUNUNG KIDUL

MIKORIZA MATERI KULIAH BIOLOGI TANAH UPNVY. Mikoriza (Mycorrhizae): Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP.

Bahan Kuliah Biologi Tanah Jurusan Agroteknologi Fak. Pertanian UPN Veteran Yogyakarta. Keuntungan Adanya Mikroba di Rhizosfer Bagi Tanaman:

I. ISOLASI MIKROBA. Pembuatan Biofertilizer & Bioaktivator PRINSIP PEMBUATAN BIOFERTILIZER 1/1/2013

TEKNIK DASAR KULTUR MIKROBA

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan suatu bentuk asoasiasi mutualisme antara cendawan (myces)

TINJAUAN PUSTAKA. endomikoriza atau FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) pada jenis tanaman. (Harley and Smith, 1983 dalam Dewi, 2007).

TINJAUAN PUSTAKA. Kondisi Umum Lahan Hutan Tanaman Industri (HTI) faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan dapat

TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan kondisi fisik dan kimia tanah akibat kebakaran akan berakibat

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan-perubahan yaitu pada sifat fisik, kimia, ataupun biologinya.

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan pangan dari tahun ke tahun meningkat, hal ini sejalan dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L) merupakan salah satu komoditi yang sangat

Chemoautotropic Eubacteria

TINJAUAN PUSTAKA. dengan akar tumbuhan tingkat tinggi, yang mencerminkan adanya interaksi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Metode Penelitian Perbanyakan Propagul Agens Antagonis Perbanyakan Massal Bahan Pembawa Biopestisida

BAHAN DAN METODE. Hrp -, IAA +, BPF Hrp -, IAA + + , BPF Hrp. , BPF Hrp -, IAA +, BPF + Hrp. , BPF Hrp. , BPF Hrp. Penambat Nitrogen Penambat Nitrogen

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei-Agustus Uji potensi

BAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tanah mengandung fosfat (P) sebagai salah satu unsur hara makro yang

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit termasuk tanaman tahunan yang mulai menghasilkan pada umur 3

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa populasi mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah memiliki

Penambat Nitrogen di alam ENZIM NITROGENASE. Bakteri Penambat Nitrogen TEKNOLOGI PENAMBATAN GAS N2 UDARA & REKAYASA GENETIK

TINJAUAN PUSTAKA. A. Budidaya Kedelai. diberi nama nodul atau nodul akar. Nodul akar tanaman kedelai umumnya dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Pangan dan Hortikultura Sidoarjo dan Laboratorium Mikrobiologi, Depertemen

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Februari 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. yang terjadi hampir sepanjang tahun. Keadaan hidro-topografi berupa genangan

Bakteri. mikroorganisme dalam industri. Minggu 02: Contoh peran mikroorganisme 9/13/2016

BAB III METODELOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Mikrobiologi Tanah dan Rumah Kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang- kacangan dan Umbiumbian

MIKORIZA DAN PERANANNYA MIKORIZA LABORATORIUM PENGAMATAN HAMA DAN PENYAKIT BANYUMAS

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODE PENELITIAN

Elysa Dwi Oktaviana Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng. Ir. Nuniek Hendrianie, MT L/O/G/O

MK. Biofertilisasi (Program Studi Agroteknologi) Sem. Genap Betty Natalie Fitriatin Lab.Biologi dan Bioteknologi Tanah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosales, Famili: Leguminosae, Genus: Glycine, Species: Glycine max (L.) Merrill

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Pertanian dan

I. PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan pertanian di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Selain

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Peremajaan Aktinomiset dari Kultur Penyimpanan Perbanyakan Sclerotium rolfsii dari Kultur Penyimpanan

komersial, pupuk SP 36, pupuk KCl, NaCl, Mannitol, K 2 HPO 4, MgSO 4.7H 2 O,

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian Penyediaan Isolat Fusarium sp. dan Bakteri Aktivator

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pupuk Kimia

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82

Isolasi dan Perbaikan. Kultur. Rancang Media. Rancang Media 3/3/2016. Nur Hidayat Materi Kuliah Mikrobiologi Industri

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya dan

Desain & Pemantauan Kinerja Bioremediasi Hidrokarbon

Oleh: Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M. Eng. Ir. Nuniek Hendrianie, M. T.

KESJMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman cabai adalah 25-27º C pada siang

LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

SKRIPSI HUBUNGAN VARIASI PERBANDINGAN KONSENTRASI MOLASE : AMONIUM NITRAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN MINYAK

Disusun Oleh : Sulfahri ( ) Desen Pembimbing Ir. Sri Nurhatika, MP. Tutik Nurhidayati, S.Si.M.Si.

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kedelai Varietas Detam-1. Kegunaan utama kedelai hitam di Indonesia yaitu sebagai bahan baku

I. PENDAHULUAN. kebutuhan unsur hara tanaman. Dibanding pupuk organik, pupuk kimia pada

TINJAUAN PUSTAKA. jamur (mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

Modul 5 Bioremediasi Polutan Organik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN Lampiran 1: Komposisi dan Penyiapan Media Skim Milk Agar, Komposisi Media Feather Meal Agar, Komposisi Media Garam Cair.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Tahap trapping mikoriza. jagung pada tiga media tanam yaitu indigenous tanah Mediteran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persoalan lingkungan dan ketahanan pangan yang dilanjutkan dengan. daripada melaksanakan pertanian organik (Sutanto, 2006).

APLIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI LAHAN GUNUNG DAN TEGAL DI PAMEKASAN PADA TANAMAN TEMBAKAU MADURA (NICOTIANA TABACUM)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

I. PENDAHULUAN. Kehidupan manusia modern saat ini tidak terlepas dari berbagai jenis makanan

MIKORIZA pada Swietenia macrophylla KELOMPOK 5

MIKORIZA & POHON JATI

MATERI-13 Aplikasi Pupuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2012 sampai bulan Desember 2012 di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Forastero (bulk cocoa atau kakao lindak), Criolo (fine cocoa atau kakao mulia),

BAHAN DAN METODE. Bahan

Inokulum adalah bahan padat/cair yang mengandung mikrobia/spora/enzim yang ditambahkan kedalam substrat/media fermentasi

I. PENDAHULUAN. Berbagai upaya perbaikan tanah ultisol yang mendominasi tanah di Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA Pupuk dan Pemupukan

Teknik Bioremediasi Hidrokarbon

I. PENDAHULUAN. Cabai keriting (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting

II. MATERI DAN METODE

UJI KEMAMPUAN BAKTERI Bacillus megaterium DAN Bacillus subtilis UNTUK MEREMOVAL LOGAM BERAT KROMIUM (III)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis percobaan pada penelitian ini adalah penelitian eksperimental,

A. Isolasi Mikrobia merupakan proses pemisahan mikrobia dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan harus

Transkripsi:

MATERI KULIAH BIOLOGI TANAH UPNVY TEKNOLOGI PELARUTAN FOSFAT MENGGUNAKAN MIKROBA Oleh: Ir. Sri Sumarsih, MP. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Jl. Ring Road Utara, Condongcatur, Sleman, Yogyakarta e-mail: Sumarsih_03@yahoo.com weblog: Sumarsih07.wordpress.com Mikroba Pelarut Fosfat Bakteri Pelarut Fosfat: -Pseudomonas striata -Bacillus polymixa -Bacillus megaterium Jamur Pelarut Fosfat: -Aspergillus niger -Aspergillus awamori -Penicillium digitatum Jamur Mikoriza P-organik H2PO4 - P-organik H2PO4 - P-anorganik fosfatase asam organik asam anorganik H2PO4- Asam organik: asam sitrat, ketoglukonat Asam anorganik:asam sulfat, asam nitrat

Tanah risosfer dibuat seri pengenceran dengan air steril Masing2 pengenceran ditaburkan di medium yang mengandung P tak larut /Pikovskaya med Inkubasi suhu kamar selama 3-4 hari Mikroba yang membentuk zona jernih dimurnikan pada medium agar yg sama Dibuat biakan dalam agar miring CONTOH ISOLAT DARI TANAH VERTISOL GADING GUNUNG KIDUL Aspergillus JAMUR PELARUT FOSFAT (Sumarsih, 1986)

2. Pemilihan mikroba pelarut fosfat a. Pelarutan P tidak larut pada medium agar Inokulasi titik koloni yg membentuk zona jernih pada medium pikovskaya agar dalam petri Inkubasikan 4-5 hari pada suhu kamar Ukur luas zona jernih di sekeliling koloni Zona jernih yang terluas menunjukkan kemampuan melarutkan P yg besar Media cair yang diberi bubuk batu fosfat berubah menjadi jernih UJI PEMILIHAN MIKROBA PELARUT FOSFAT Zona jernih di media tanda mampu melarutkan batu fosfat P terlarut dapat diukur

b. Pelarutan P tidak larut dalam medium cair 50 mg P tak larut masukkan dalam 100 ml medium cair Pikovskaya (semua steril) Inokulasi dengan mikroba yg terpilih, inkubasi 3-4 hari sambil digojok, kemudian disaring Ukur P terlarut dalam cairan medium tersebut Mikroba yg menghasilkan P terlarut tinggi mempunyai kemampuan besar melarutkan P Dapat dilihat secara kualitatif dari sisa P tak larut yg mengendap, semakin sedikit endapan berarti kemampuan melarutkan semakin tinggi. Dapat juga diukur ph medium, ph7 turun jadi 3 Pengaturan faktor lingkungan untuk mikroba pelarut fosfat Sumber N Mikroba dapat melarutkan fosfat apabila tercukupi N. Dapat menggunakan ammonium sulfat, ammonium nitrat, K-nitrat, atau urea ph Cocok pada ph netral-agak masam. Pada ph masam (4-5) cocok untuk jamur pelarut fosfat Suhu: pelarutan P optimum pada suhu 25-35 o C Aerasi: pertumbuhan mikroba tergantung aerasi

Skala industri

BAHAN BAKU PEMBUATAN PUPUK P Batu Fosfat (P) Bubuk batu fosfat Jamur Kapur Sulfur Bahan Organik

PUPUK BIO-SP Ektomikoriza

Penyerapan dan transport air dan nutrien Tanah ke tanaman (khususnya fosfor) Tanaman ke jamur (khususnya karbohidrat) Diantara tanaman Pengendalian patogen Proteksi/ pencegahan patogen/antagonis Perkembangan mikoriza: - fase eksternal: perkecambahan miselium mikoriza, pembentukan spora diluar akar ditentukan kondisi tanah - fase internal: penetrasi mikoriza dari sel epidermis ke sel korteks tanaman, pembentukan vesikel dan arbuskul A. Inokulum berkualitas tinggi - Infektif: 5% akar terinfeksi setelah 3 minggu - Efektif: meningkatkan pertumbuhan tanaman - Konsentrasi propagul tinggi, 100 g berat kering/ha - Bebas patogen - Punya daya hidup tinggi, tahan penyimpanan/ pengeringan A. Sistem dan teknologi kultur VAM - Kultur pada tanah dlm pot - Kultur dlm mineral/pasir, atau gambut - Hidroponik/Aeroponik - Kultur jaringan - Kultur murni dalam medium buatan (paling sulit)

Propagul: miselium atau spora dari badan buah Perkecambahan spora tergantung eksudat akar Inokulasi ektomikoriza untuk penghutanan Untuk rehabilitasi hutan di lahan bekas tambang / lahan yg ekstrim ph, konsentrasi logam berat, kelembaban, bo rendah, mikroba rendah, tanah subsoil. Inokulasi ektomikoriza untuk produksi sporokarp Untuk penghasil badan buah, badan buah muda dapat dikonsumsi, spora dapat dibuat formulasi ex. bentuk tablet Inokulasi ektomikoriza untuk pembibitan Transfer tanah bermikoriza, bibit ditanam dekat tanaman bermikoriza, inokulum spora, kultur inokulum vegetatif dlm medium buatan-peat vermiculit Inokulum mikoriza kecukupan inokulum Gangguan pada tanah pengolahan tanah, aktivitas hewan, kebakaran, erosi Kesuburan tanah N dan P dalam tanah tinggi menekan mikoriza Kerusakan lahan Salinitas, kekeringan, penggenangan-banjir, perubahan iklim yang ekstrim