Gambar 3.1 Desain Exploratory Design

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif dan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keagamaan untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis ibu. Komponen program

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah sekolah SMP Negeri 1 Tapa Kabupaten Bone Bolango,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Eksperimen, dan desain eksperimen yang digunakan adalah One Group Pretes- adalah pretes.

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif sebagai pendekatan ilmiah yang didesain untuk menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai efektivitas program pelatihan dalam mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kuantitatif (mix methods research). Pendekatan campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengkombinasikan antara penelitian kualitatif dengan pendekatan kuantitatif (Creswell, 2012:22). Mix mehods mendorong peneliti untuk melakukan kolaborasi, yang tidak banyak dilakukan oleh peneliti kuantitatif maupun kualitatif. Kolaborasi dimaksud adalah kolaborasi sosial, behavioral, dan kolaborasi humanistik sehingga pemilihan metode ini sesuai dengan tujuan umum peneitian menghasilkan program bimbingan dan konseling kolaboratif yang efektif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability). Desain penelitian dalam mix methods ada 6 desain yaitu the convergent parallel design, the explanatory design, the exploratory design, the embedded design, the transformative design, dan the multiphase design. Penelitian ini menggunakan the exploratory design yaitu sebagai berikut diagramnya (Creswell, 2012:541) Qualitative data c collection and Analysis Builds to Quantitative Data Collection and Analysis Interpre -tation Gambar 3.1 Desain Exploratory Design Tujuan utama dari exploratory design melibatkan prosedur pengumpulan data pertama kualitatif untuk mengekplorasi fenomena kemudian mengumpulkan data kuantitatif untuk menjelaskan data kualitatif. Gambar 3.1 menjelaskan bahwa desain ini hasil pada kualitatif ditekankan oleh kuantitatif, data kualitatif diikuti oleh dat kuantitatif, lalu dikembangkan menggunakan hasil penemuan data selanjutnya.

Data kualitatif pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk mengetahui karateristik kesulitan belajar subjek penelitian, program BK yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 8 Depok sedangkan data kuantitatif untuk mengetahui profil motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability). Pemilihan metode ini dikerenakan kombinasi antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif akan menghasilkan pemahaman yang lebih baik terhadap masalah penelitian dibandingan hanya mengggunakan salah satu pendekatan saja. Studi pendahuluan dilakukan untuk penyusunan program hipotetik bimbingan dan konseling kolaboratif untuk meningkatkna motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability). Adapun program hipotetik bimbigan dan konseling kolaboratif mengacu pada komponen sebagai berikut: bab 1 pendahuluan terdiri dari a) rasional, b) landasan hukum, c) tujuan bimbingan dan konseling, d) fungsi bimbingan dan konseling, e) prinsip-prinsip bimbingan, f) asas-asas bibingan dan konseling, g) sasaran; bab 2 pelaksanaan bimbingan dan konseling terdiri dari a) tugas perkembangan peserta didik, b) bidang bimbingan, c) materi bimbingan, d) komponen layanan bimbingan dan koseling, e) strategi layanan bimbingan dan konseling, f) penialian, g) sarana dan prasarana; bab 3 format kerja bimbingan dan konseling terdiri dari a) program bimbingan dan konseling yang ideal, b) laporan bimbingan dan konseling. Pengembangan program diikuti dengan revisi dan validasi (judgement) untuk diuji coba dalam penelitian. B. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 8 Depok yang beralamatkan kompleks PT Timah Tugu, Cimanggis, Jawa Barat. Tujuan penelitian di sekolah tersebut ialah untuk memberikan program bimbingan dan konseling kolaboratif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (leaning disability). 2. Populasi Penelitian

Populasi penelitian kelas IX-9 di SMP Negeri 8 Depok berjumlah 40 anak yaitu 39 anak normal dan 1 anak berkebutuhan khusus (ABK) yaitu kesulitan belajar. Adapun alasan pemilihan populasi sebagai berikut: a) Dari sisi psikologis, peserta didik kelas IX tergolong masa ramaja dimana masa ini adalah masa transisi sehingga menimbulkan stres dimana banyak perubahan lain yang mengakibatkan dalam hal motivasi belajar mereka terganggu b) Dalam kurikulum 2013, peraturan pemerintah khususna Kota Depok mewajibkan sekolah Negeri terutama SMP Negeri 8 Depok menjadi sekolah inklusif dengan menerima 20% anak miskin serta anak berkebuthan khusus, 80% lainnya anak berprestasi dan anak yang lulus dalam tes masuk sekolah. 3. Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah peserta didik yang mengalami kesulitan belajar yang berjumlah satu (1) orang. Berikut biodata singkat dari sampel: Nama (Inisial) : ME Tanggal Lahir : 19 Agustus 1999 Usia : 16 Tahun Asal Sekolah : SMP Negeri 8 Depok Adapun pertimbangan memilih sampel sebagai berikut: a) Siswa terdaftar sebagai peserta didik di SMP Negeri 8 Depok secara resmi b) Siswa terdiagnosa mengalami leraning disability dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan. Kesulitan belajar yang terdiagnosa termasuk dalam gangguan membaca yaitu dari 8 aspek gangguan membaca, ada 7 aspek yang terdiagnosa (lampiran 8 11) c) Hasil pemeriksaan psikologis sampel dari biro konsultasi psikologi yang didapatkan dari sekolah sebagai dokumentasi penelitian d) Persetujuan dari sekolah untuk dijadikan lokasi penelitian dan menjadikan ME sebagai subjek penelitian C. Pengembangan Instrumen Penelitin

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket motivasi belajar untuk mengukur profil motivasi belajar, wawancara, observasi dan dokumentasi. 1. Angket a) Definisi Operasional Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan daya penggerak peserta didik untuk menjamin keberlangsungan belajar, dan memberikan arah sehingga mencapai tujuan tertentu. Secara operasional, motivasi belajar dalam penelitian ini adalah indikator untuk menentukan profil motivasi belajarnya. Indikator-indikator dalam variabel motivasi belajar yaitu: 1) durasi kegiatan/frekuensi kegiatan, 2) dapat mempertahankan pendapat atau keyakinannya, 3) senang memecahkan soal-soal, 4) keuletan dan kemampuan menghadapi tugas, 5) berkorban untuk mencapai tujuan, 6) penghargaan dalam belajar, 7) melakukan kegiatan menarik dalam belajar, 8) memiliki harapan dan cita-cita di masa depan, 9) menunjukkan minat terhadap suatu kegiatan, 10) senang bekerja secara mandiri. b) Kisi-kisi Angket Angket dalam penelitian ini menggunakan angket motivasi belajar. tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran motivasi belajar secara umum kelas XI-9 dan secara khusus gambaran motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) yaiu ME. Kisi-kisi angket dikembangkan berdasarkan definisi operasinal. Sebelum uji validitas, kisi-kisi angket motivasi belajar ialah sebagai berikut. Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar (Sebelum Uji Validitas) No. Variabel Indikator Pernyataan Jumlah Positif Negatif Soal 1. Motivasi Durasi Kegiatan / Frekuensi Belajar Kegiatan 1, 2, 4 3, 5 5 Dapat mempertahankan pendapat atau keyakinannnya 6, 8, 10 7,9 5 Senang memecahkan soal-soal 12, 14, 15 11,13 5 Keuluten dan kemampuan 18, 19, 16,17 5

c) Pengujian Uji Validitas menghadapi tugas 20 Berkorban untuk mencapai tujuan 23, 24, 25 21, 22 5 Penghargaan dalam belajar 28, 29, 30 26, 27 5 Melakukan kegiatan menarik 31, 32, dalam belajar 33 34, 35 5 Memiliki harapan dan cita-cita di 36, 37, masa depan 38 39, 40 5 Menunjukkan minat terhadap 43, 44, suatu kegiatan 45 41, 42 5 Senang bekerja secara mandiri 48, 49, 50 46, 47 5 30 20 50 Pengujian validitas dalam penelitian ini digunakan sebagai alat ukur instrumen dapat atau tidak menjadi ukuran dalam melihat motivasi belajar peserta didik yang akan menjadi subjek penelitian. Pengertian validitas sendiri adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat valid atau sahih suatu instrumen, sehingga jika validitas instrumen tinggi maka angket tersebut dapat digunakan sedangkan validitas yang rendah maka angket tersebut tidak dapat digunakan. Uji validitas butir instrumen dilakukan uji coba untuk menganalisa item instrumen dan membandingkan r hitung dan r tabel menggunakan rumus Spearman Brown dengan bantuan IBM SPSS Statistic 22.0 dengan alpha ( ) = 0,05, itemitem yang valid jika nilai signifikansi < alpha ( ) dan tidak valid jika nilai signifikansi > alpha ( ). r xy n. XY X Y 2 2 2 n X X n Y Y 2 Keterangan : r xy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y

n = Jumlah responden XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden X = Jumlah skor X Y = Jumlah skor Y X 2 = Kuadrat jumlah skor X 2 Y = Kuadrat jumlah skor Y Hasil pengujian validitas menggunakan IBM SPSS Statistic 22.0 menunjukkan bahwa terdapat 14 pernyataan yang tidak valid dari 50 pernyataan yang diajukan kepada satu kelas peserta didik, sehingga terdapat 36 pernyataan yang valid yang dapat digunakan untuk mengetahui motivasi belajar dari subjek penelitian. Valid atau tidaknya pernyataan dilihat dari alpha ( ) = 0,05, itemitem yang valid jika nilai signifikansi < alpha ( ) dan tidak valid jika nilai signifikansi > alpha ( ). Hasil uji validitas dapat dilihat lebih lengkap pada lampiran 2-3. Uji Reliabilitas Reliabilitas suatu instrumen menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan dara karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas alat pengumpul data menggunakan rumus Koefisien Alpha Cronbach dengan rumus berikut. r11 = ( K σ² ) ( 1 - k-1 σ ² ) Keterangan : r 11 k σ 2 = reliabilitas instrumen = banyaknya butir soal = jumlah varians butir

σ = varians total Uji reliabilitas menggunakan program SPSS Statistic 22.0 dengan metode Alpha. Semakin tinggi koefesien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitas. Menurut Drummond (2010:94) koefesien reliabilitas dibagi beberapa tingkat sebagai berikut: Tabel 3.2 Koefesien Reliabilitas Drummond Evaluasi Reliabilitas Koefesien Sangat Tinggi >0,90 Tinggi 0,80 0,89 Diterima dengan baik 0,70 0,79 Sedang 0,60 0,69 Rendah 0,59 Hasil Uji reliabilitas menggunakan program SPSS Statistic 22.0. Semakin tinggi koefesien reliabilitas mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitas. Hasil reliabilitas pada angket motivasi belajar adalah 0,878 maka, dapat disimpulkan dari koefesien reliabilitas Drummond masuk kedalam kategori tinggi sehingga angket motivasi belajar ini sudah dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. 2. Wawancara Wawancara terdiri dari penyataan lisan yang diajukan oleh interviewer dan respon lisan yang didapatkan dari partisipan penelitian (Brog & Gall, 2003:222). Wawancara ini digunakan untuk menggali lebih mendalam mengenai anak yang mengalami kesulitan belajar sehingga dapat disesuaikan dengan karateristik anak yang mengalami kesulitan belajar menurut para ahli. Dalam hal ini, wawancara dilakukan bersifat terbuka pada tempat dan waktu yang telah disepakati oleh peneliti dan partisipan. Pedoman wawancara untuk mencari informasi mengenai anak yang mengalami kesulitan belajar serta informasi mengenai program bimbingan dan konseling di SMP Negeri 8 Depok, dikembangkan dengan daftar sebagai berikut: - Karateristik anak yang mengalami kesulitan belajar

- Rumusan tujuan program bimbingan dan konseling - Rencana tahunan untuk program bimbingan dan konseling dengan tujuan dan sasaran tertulis - Kurikulum bimbingan dan konseling kolaboraif dan metode penerapannya Adapun informan dalam penelitian ini adalah guru-guru yang menangani ME termasuk koordinator inklusif dan guru bimbingan konseling (BK). Wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang didapatkan dari hasil angket dan untuk memperjelas hasil yang diinginkan. Lebih lengkap pedoman wawancara yang telah dibuat ada di lampiran 5. 3. Observasi Observasi merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, dapat berupa pengelihatan, penciuman, pendengaran untuk memperoleh informasi untuk menjawab permasalahan penelitian. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian (Guba & Lincoln, 1981:191-193). Metode observasi yang digunakan adalah metode observasi partisipatif, dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari obyek yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian (Sugiyono, 2012:310). Pedoman observasi dilakukan untuk melihat gambaran anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) termasuk ke dalam kategori gangguan akademik membaca, menulis, atau berhitung. Pedoman observasi dikembangkan dari pendapat beberapa ahli mengenai karateristik anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) yang dilakukan oleh guru koordinator inklusif dan guru-guru lainnya kepada sampel penelitian yaitu anak kesulitan belajar (learning disability) ME. Pedoman observasi sebelum di lakukan terlebih dahulu di konsultasikan kepada pembimbing selaku ahli dalam bidang anak berkebutuhan khusus. 4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, rapot, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Teknik ini digunakan untuk melengkapi informasi yang diperlukan dan mendukung teknik-teknik pengumpulan data yang telah disebutkan di atas. Dokumentasi yang digunakan adalah hal-hal yang berkaitan untuk penemuan data sebelumnya seperti tulisan dari anak, hasil pemeriksaan psikologis anak, surat persetujuan, dan hasil validasi program bimbingan dan konseling kolaboratif yang dilakukan oleh beberapa pihak. D. Teknik Analisa Data Menurut Sugiyono (2012: 335) teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unitunit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Adapun langkah-langkah yang ditempuh untk mengolah data sebagai berikut. 1. Data yang diungkapkankan untuk profil motivasi belajar menggunakan penentuan kestabilan dengan cara menentukan rentang stabilitas, yaitu menggunakan perhitungan mean level (semua skor dijumlahkan dan dibagi dengan banyaknya poin data). Penentuan katagorisasi tingkat profil motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) mengacu pendapat Azwar (2015:149), dalam tabel berikut ini Tabel 3.3 Kategori Tingkat Motivasi Belajar Rentang Nilai Kategori 3 4 Tinggi 2 2,99 Sedang 1 1,99 Rendah

2. Pada rancangan program hipotetik dengan menjabarkan proses perancangan program hipotetik bimbingan dan konseling kolaboratif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) dan bagaimana hasil perancangannya 3. Pengolahan analisis data yang dilakukan melihat sejauh mana keefektifan program bimbingan dan konseling kolaboratif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) dengan membandingkan A1 (Baseline) hasil tes awal dengan A2 (Baseline) hasil tes akhir setelah intervensi uji coba program bimbingan dan konseling kolaboratif. Penentuan katagorisasi masih menggunakan pendapat dari Azwar (2015:149) yang dikemukakan pada poin pertama serta melakukan analisis mengenai hasil kegiatan program bimbingan dan konseling kolaboratif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability). E. Prosedur Penelitian Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini yaitu: 1) Persiapan, 2) Pelaksanaan, dan 3) pelaporan. Adapun penjabaran prosedur penelitian sebagai berikut : 1. Persiapan a. Penyusunan proposal penelitian serta melakukan seminar proposal penelitian b. Pengajuan permohonan dosen pembimbing tesis kepada ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan serta disahkan oleh Sekolah Pascasarjana UPI c. Pengajuan permohonan izin penelitian kepada akademik Sekolah Pascasarjana UPI yang kemudian dilanjutkan kepada Kepala SMP Negeri 8 Depok. d. Melakukan diskusi dan proses bimbingan dengan dosen pembimbing yang telah disahkan oleh Sekolah Pascasarjana UPI. e. Melakukan studi lapangan dan studi pustaka f. Membuat rancangan angket motivasi belajar g. Angket tersebut kemudian di uji validitas dan reliabilitas 2. Pelaksanaan

a. Menyusun rancangan program hipotetik bimbingan dan konseling kolaboratif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability). b. Melakukan proses validasi dengan mengadakan focus group discussion yang dihadiri oleh beberapa pihak terkait bertempat di SMP Negeri 8 Depok c. Melakukan revisi dari proses tersebut sebelum diuji coba d. Melakukan uji coba untuk mengetahui seberapa efektif program bimbingan dan konseling kolaboratif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) dengan bantuan guru bimbingan dan konseling serta koordinator inkusif e. Melakukan revisi hasil uji coba terbatas. 3. Pelaporan Kegiatan ini merupakan tahap akhir dari tahap-tahap penelitian. Pada tahap pelaporan seluruh kegiatan yang dilakukan diolah dan dianalisis mengenai keefektivan program bimbingan dan konseing kolaboratif untuk meningkatkan motivasi belajar anak yang mengalami kesulitan belajar (learning disability) dan dilaporkan dalam bentuk karya ilmiah (tesis).