BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri di Cibadak Kabupaten Sukabumi. Alasan pemilihan SMP tersebut dijadikan lokasi penelitian adalah didasarkan pada pertimbangan fenomena yang yang sering muncul di sekolah ini yang telah dijabarkan didalam latar belakang yang banyak dialami oleh peserta didik, sehingga dalam pelaksanaan program belum ada secara spesifik mengenai kebiasaan mengakses situs porno yang mendetail mengenai rancangan program yang baik yang mesti dilakukan dalam mereduksi kebiasaan mengakses situs porno yang dilakukan oleh Kelas VIII yang akan diteliti yaitu di SMP Negeri 2 Cibadak di Sukabumi Tahun Ajaran 2013/ Subjek Penelitian a. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMPN 2 Cibadak Sukabumi Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan berikut : a. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama sedang memasuki masa remaja. Pada masa ini seorang remaja sedang mengalami kematangan seksual yang akan menyebabkan minat seksual dan keingintahuan tentang seks, sehingga akan mendorong para remaja untuk aktif mencari berbagai informasi seks. b. SMPN 2 Cibadak Sukabumi terletak di daerah yang banyak terdapat fasilitas warung internet, sehingga akan mempengaruhi sebagian besar peserta didik

2 35 untuk menggunakan fasilitas warung internet dengan aman di sekitar sekolah yang sangat mendukung kenyamanan membuka situs porno. b. Sampel Penelitian Sampel yang diambil untuk penelitian ini yaitu kelas VIII SMPN 2 Cibadak Sukabumi Tahun Ajaran 2013/2014 yang berjumlah 115 orang. Berdasarkan pendapat di atas, maka jumlah peserta didik yang dijadikan sampel dalam penelitian ini sama dengan jumlah populasinya. Adapun rincian jumlah populasi dan sampel dapat dilihat pada tabel 3.1 : Tabel 3.1 Penyebaran Populasi dan Sampel Penelitian Tahun Kelas Jumlah Populasi Jumlah Sampel Pelajaran VIII B VIII E VIII F Jumlah Sampel penelitian menggunakan teknik simple random sampling, yaitu sampel diambil secara acak sehingga tiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel, dan anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan jumlah sampel didasarkan pada pendapat Arikunto (1998: 120) yang menyatakan bahwa : apabila populasinya kurang dari 100 orang, maka seluruhnya dijadikan sampel sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika populasinya besar dapat diambil antara % atau lebih tergantung dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. B. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

3 36 secara nyata dalam bentuk data numerikal atau angka sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik (analisis statistik). Pendekatan kuantitatif dipilih untuk mendapatkan gambaran umum dari aspek kebiasaan remaja mengakses situs porno. 2. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang suatu permasalahan yang sedang terjadi dengan cara mengolah, menganalisis, menafsirkan dan menyimpulkan data hasil penelitian. Metode penelitian diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan untuk memperoleh hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat. Metode ini bertujuan untuk memberikan gambaran keadaan pada saat penelitian dilakukan. Selain itu, alasan peneliti menggunakan metode deskriptif karena peneliti bermaksud mendeskripsikan, menganalisis dan mengambil suatu generalisasi dari pengamatan kecenderungan kebiasaan mengakses situs porno pada peserta didik Kelas VIII di SMPN 2 Cibadak Tahun Ajaran 2013/2014 sebagai landasan penyusunan program bimbingan dan konseling pribadi sosial. C. Definisi Operasional Variabel Kebiasaan dalam penelitian ini yaitu kegiatan yang dilakukan secara periodik/berkala mencakup intensitas/sering tidaknya perbuatan itu dilakukan. Pembentukan kebiasaan (belajar), menurut behavioristik, terjadi melalui pengkondisian. Ada dua jenis pengkondisian. Pengkondisian klasikal: UCS menghasilkan CS. Pengkondisian operan: konsekuensi dari kebiasaan akan meningkatkan atau menurunkan frekuensi munculnya kebiasaan tersebut pada waktu-waktu selanjutnya. Dalam belajar atau pengkondisian kebiasaan,

4 37 pendekatan behavioristik bertujuan mengubah kebiasaan bermasalah ke kebiasaan sesuai harapan. Dalam proses kondisioning, pendekatan behavioristik menggunakan instrumen penguat (reinforcement) dan pelemah (punishment). Penguat terdiri dari penguat positif dan penguat negatif. Pada penguat positif, kebiasaan yang diharapkan terbentuk karena diikuti oleh stimulus yang menyenangkan, seperti komentar positif guru (stimulus menyenangkan) akan menyemangati siswa dalam belajar matematika (siswa rajin belajar matematika). Penguat negatif membentuk kebiasaan yang diharapkan karena siswa ingin menghindari stimulus yang tidak menyenangkan, seperti Ibu tidak memberikan uang saku (stimulus tidak menyenangkan) jika anaknya tidak rajin mengerjakan tugas. Untuk mendapatkan uang saku maka anak rajin mengerjakan tugas, Atau guru melarang murid tidak boleh bergabung membuat poster dengan teman-temannya (stimulus tidak menyenangkan), sebelum dia menyelesaikan tugas. Pada penguat positif, siswa berkebiasaan positif untuk mendapatkan stimulus yang menyenangkan; sedangkan pada penguat negatif, siswa berkebiasaan positif untuk menghindari stimulus yang tidak menyenangkan. Penguat negatif adalah untuk mengembangkan kebiasaan yang diharapkan, sedangkan punishment adalah untuk menghilangkan kebiasaan yang tidak diharapkan. Agar penguat bekerja efektif, penguat harus diberikan segera setelah kebiasaan yang diharapkan muncul (prinsip kontingensi). Situs porno dalam penelitian ini yaitu media informasi seksual di internet yang berupa gambar dengan pose-pose erotis secara pasif, cerita atau artikelartikel seksual, tampilan video yang mempertontonkan gerakan-gerakan yang dapat menimbulkan rangsangan atau fantasi seksual, dan sarana chatting (komunikasi interaktif di internet yang menawarkan materi seksualitas berupa percakapan dua arah dengan tulisan yang seolah-olah sedang melakukan aktivitas

5 38 hubungan seksual) yang dapat menimbulkan efek negatif pada minat seksual remaja. Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, kebiasaan remaja mengakses situs porno dalam penelitian ini diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan para peserta didik kelas VIII SMPN 2 Cibadak secara periodik dalam membuka situs seks di internet dalam bentuk gambar, cerita/artikel, video/gambar hidup, dan chatting berisi masalah-masalah seksual, yang mencakup intensitas atau sering tidaknya mengakses situs seks yang ditandai dengan munculnya aspek: aktivitas, refleksi, kesenangan, dan kegairahan. Aktivitas,merupakan kegiatan mencari materi seksual melalui internet, secara operasional ditandai dengan: (a) mencari materi seksual secara online dan secara teratur dalam waktu-waktu tertentu; dan (b) lamanya mengaktifkan atau membuka secara berulang-ulang suatu situs sex atau websites yang menampilkan adegan-adegan seksual. Refleksi,merupakan akibat yang ditimbulkan saat dan setelah mengakses situs seks, secara operasional ditandai dengan: (a) dapat menimbulkan rangsangan dan fantasi seksual; (b) senang mendapatkan informasi dan contoh-contoh dari berbagai adegan erotis yang dilihat atau dibaca; (c) mengalami dorongan yang kuat untuk melakukan onani atau masturbasi; (d) sering berkhayal dan terbawa dalam mimpi; (e) sering membayangkan melakukannya dengan lawan jenis baik dengan pacar atau orang lain; (f) merasa jijik ketika melihat tayangan seksual secara bebas; dan (g) tidak memperoleh manfaat dari melihat tayangan seksual secara bebas. Kesenangan,yaitu mendapatkan kesenangan dalam aktivitas membuka situs seks karena dapat menjadi alat untuk mengakomodasi masalah-masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan dalam hidup, secara operasional ditandai dengan: (a) ketika mengalami masalah solusinya dengan membuka situs porno

6 39 agar menjadi bersemangat; dan (b) situs porno dapat memberikan stimulasi dan kepuasan seksual tersendiri yang menyenangkan. Kegairahan menjelaskan bergairah atau semangat dalam masalah seksual, secara operasional ditandai dengan: (a) meningkatnya kehidupan seksual; dan (b) dapat mengekspresikan kebutuhan seksual dengan bebas dan aman. D. Instrumen Secara fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi dilapangan dengan hal itu dibuat terlenbih dahulu kisi-kisi instrument antara lain sebagai berikut. a) Pedoman Kisi-Kisi Kisi-kisi instrumen untuk mengungkap kebiasaan remaja mengakses situs porno dikembangkan dari definisi operasional variabel penelitian. Berdasarkan konstruk tersebut, kisi-kisi alat pengumpul data untuk selanjutnya dijabarkan dalam bentuk item-item pernyataan. Adapun kisi-kisi instrumen untuk mengungkap kebiasaan remaja mengakses situs porno dijabarkan dalam tabel berikut. Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kebiasaan Remaja Mengakses Situs porno Aspek Indikator No. Pernyataan Aktivitas a. Mencari materi seksual secara 1,2,3,4,5 5 online dan secara teratur dalam waktu-waktu tertentu. b. Lamanya mengaktifkan atau membuka secara berulangulang suatu situs seks atau websites yang menampilkan adegan-adegan seksual. 6,7,8,9 4

7 40 Aspek Indikator No. Pernyataan Refleksi a. Dapat menimbulkan rangsangan 10 1 dan fantasi seksual. b. Senang mendapatkan informasi 11,12,13,14 4 dan contoh-contoh dari berbagai adegan erotis yang dilihat atau dibaca. c. Mengalami dorongan yang kuat 15,16 2 untuk melakukan onani atau masturbasi. d. Sering berkhayal dan terbawa 17,18 2 dalam mimpi. e. Sering membayangkan melakukannya dengan lawan jenis baik dengan pacar atau orang lain. 19,20,21,22 4 f. Merasa jijik, risih, malu ketika melihat tayangan seksual secara bebas. g. Tidak memperoleh manfaat dari melihat tayangan seksual secara bebas. 23,24 25,26, Kesenanga a. Ketika mengalami masalah 28 1 n solusinya dengan membuka situs porno agar menjadi bersemangat. b. Situs porno dapat memberikan 29,30,31,32 4 stimulasi dan kepuasan seksual tersendiri yang menyenangkan. c. Kegairahan a. Meningkatnya kehidupan 33,34,35,36 4 seksual. b. Dapat mengekspresikan kebutuhan seksual dengan bebas dan aman. 37,38,39,40 4 E. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Uji kelayakan instrument dan Uji Keterbacaan Instrumen

8 41 Uji kelayakan instrumen melalui penimbangan yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan instrumen dari aspek kesesuian item pernyataan dengan landasan teoritis dan ketepatan bahasa yang digunakan, dilihat dari sudut bahasa baku dan subjek yang memberikan respon. Uji kelayakan Instrumen yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dengan memberikan izin terhadap peneliti untuk menggunakan instrument dan bukti pemberian izin ada dalam lampiran. F. Pengajuan Validitas dan Reliabilitas 1) Uji Validitas Item Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pengujian validitas konstruk seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkap kebiasaan remaja mengakses situs porno. Pengolahan data dalam penelitian dilakukan dengan bantuan Microsoft Office Excel Kegiatan uji validitas butir item ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang akan diukur (Sugiyono, 2004: 267). Pengujian validitas alat pengumpul data dalam penelitian ini akan menggunakan rumus korelasi product-moment dengan skor mentah. r = n xy x y n x x n y y Keterangan : r xy xy x 2 : Koefisien korelasi yang dicari : Jumlah perkalian antara skor x dan skor y : Jumlah skor x yang dikuadratkan

9 42 y 2 : Jumlah skor y yang dikuadratkan (Arikunto, 2002: 245) Semakin tinggi nilai validitas soal menunjukkan semakin valid instrumen tersebut digunakan dalam penelitian di lapangan. Untuk melihat signifikansinya digunakan rumus t dengan memasukkan harga r ke dalam rumus berikut : t = r n r Keterangan : t = harga t hitung untuk tingkat signifikansi r = koefisien korelasi n = banyaknya subjek Setelah diperoleh t hitung selanjutnya membandingkannya dengan t tabel untuk mengetahui tingkat signifikansinya dengan ketentuan t hitung > t tabel. Berdasarkan hasil uji validitas dengan rumus product moment coefficient dari Karl Pearson sebagaimana telah dibahas pada bab III, diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian adalah sebagaimana ditunjukkan pada lembar lampiran. Adapun rekapitulasinya adalah sebagaimana tampak pada tabel berikut Tabel 3.3 Hasil Validitas Item Instrumen Penelitian Signifikansi No Item Jml Valid Tidak Valid 0 0 Pengujian reliabilitas instrumen berkenaan dengan tingkat keajegan (konsistensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg/tidak berubah-ubah (KarnoTo, 2003: 7). Dikarenakan insturemen valid, maka data pun reliabel. Hal ini sesuai dengan

10 43 pernyataan Sugiyono (2010: 174)...instrumen yang valid umumnya pasti reliabel. berikut. Kisi-kisi instrumen setelah uji coba dapat dilihat pada Tabel 3.4 sebagai Tabel 3.4 Kisi-Kisi Alat Pengumpul Data Kebiasaan Remaja Mengakses Situs porno (Setelah Validitas) Aspek Indikator No. Pernyataan + - Aktivitas a. Mencari materi seksual secara 1,2,3,4,5 5 online dan secara teratur dalam waktu-waktu tertentu. b. Lamanya mengaktifkan atau 6,7,8,9 4 membuka secara berulang-ulang suatu situs seks atau websites yang menampilkan adeganadegan seksual. Refleksi a. Dapat menimbulkan rangsangan 10 1 dan fantasi seksual. b. Senang mendapatkan informasi 11,12,13,14 4 dan contoh-contoh dari berbagai adegan erotis yang dilihat atau dibaca. c. Mengalami dorongan yang kuat 15,16 2 untuk melakukan onani atau masturbasi. d. Sering berkhayal dan terbawa 17,18 2 dalam mimpi. e. Sering membayangkan melakukannya dengan lawan jenis baik dengan pacar atau orang lain. 19,20,21,22 4 f. Merasa jijik, risih, malu ketika melihat tayangan seksual secara bebas. g. Tidak memperoleh manfaat dari melihat tayangan seksual secara bebas. 23,24 25,26, Kesenangan a. Ketika mengalami masalah 28 1

11 44 Aspek Indikator No. Pernyataan + - solusinya dengan membuka situs porno agar menjadi bersemangat. b. Situs porno dapat memberikan 29,30,31,32 4 stimulasi dan kepuasan seksual tersendiri yang menyenangkan. Kegairahan a. Meningkatnya kehidupan 33,34,35,36 4 seksual. b. Dapat mengekspresikan kebutuhan seksual dengan bebas dan aman. 37,38,39,40 4 a. Uji Reliabilitas Item Reliabilitas instrumen ditunjukkan sebagai derajat keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Derajat konsistensi diperoleh sebagai proporsi varians skor perolehan subjek. Dalam hal ini, skor perolehan terdiri dari skor skor murni dan skor kekeliruan galat pengukuran. Oleh karena itu, reliabilitas instrumen secara operasional dinyatakan sebagai koefisien korelasi (r) (Suryabrata, 1999:41). Tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini diolah dengan metode statistika memanfaatkan program komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17 for windows, dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1) Butir-butir pernyataan yang telah valid di bagi menjadi dua bagian, yaitu pernyataan dengan nomor awal dan pernyataan dengan nomor akhir menggunakan teknik belah dua (split half method). 2) Skor butir-butir penyataan awal dijadikan variabel x dan skor dari butir-butir pernyataan akhir dijadikan variabel y. 3) Mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor awal dengan butir-butir pernyataan yang bernomor akhir dengan menggunakan rumus Spearman Brown, sebagai berikut :

12 45 2rb ri 1 r b Keterangan : r i = reliabilitas internal seluruh instrumen r b = korelasi product moment antara belahan pertama dan belahan kedua. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan rumus alpha dari Cronbach diperoleh hasil bahwa instrumen penelitian yang mengukur kebiasaan remaja mengakses situs porno menghasilkan nilai r hitung = 0,944 dan dari tabel r product moment diperoleh nilai r tabel dengan n = 38 dan taraf nyata (α) = 0,05 sebesar r tabel = 0,444. Hal ini berarti r hitung lebih besar dari r tabel (0,944 > 0,444) dengan demikian instrumen penelitian untuk mengukur kebiasaan remaja mengakses situs porno dapat dinyatakan mempunyai daya ketepatan atau dengan kata lain reliable. G. Teknik Pengumpulan Data 1. Persiapan Pengumpulan Data Pada tahap persiapan, yang dilakukan sebelum melaksanakan pengumpulan data yaitu observasi awal atau studi pendahuluan melalui wawancara kepada kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling SMPN 2 Cibadak Sukabumi mengenai fenomena situs porno di kalangan peserta didik remaja, selanjutnya penyusunan proposal penelitian, pengajuan izin penelitian, penyusunan dan pengembangan alat pengumpul data serta uji coba alat pengumpul data. 2. Penyusunan Proposal Penelitian Proses penyusunan proposal dimulai dari pengajuan tema bahasan penelitian kepada dewan skripsi. Setelah tema disetujui oleh dewan skripsi, selanjutnya proposal tersebut diseminarkan untuk mendapatkan berbagai masukan dari dewan skripsi dan dari teman-teman mahapeserta didik lainnya sebagai peserta seminar. Setelah tema tersebut disetujui oleh Dewan Skripsi, peneliti

13 46 merumuskan judul penelitian dalam bentuk proposal. Berdasarkan masukanmasukan yang diperoleh ketika seminar, proposal kemudian direvisi dan hasil revisi diajukan kembali untuk memperoleh pengesahan dan pengangkatan dosen pembimbing skripsi. 3. Pengajuan Izin Penelitian Perizinan penelitian dilakukan sebagai persiapan selanjutnya untuk mengumpulkan data. Proses perizinan penelitian dimaksudkan untuk memperlancar pelaksanaan pengumpulan data. Perizinan penelitian diperoleh dari Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Direktorat Akademik UPI, dan Kepala SMPN 2 Cibadak Sukabumi. 4. Pelaksanaan Pengumpulan Data Pengumpulan data berupa penyebaran angket yang dilakukan di kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut. a. Mengecek alat pengumpul data, mengecek kelengkapan pedoman, dan lembar alasan. b. Mengecek peserta didik yang menjadi sampel dalam penelitian dan menjelaskan maksud kedatangan peneliti. c. Menjelaskan secara singkat mengenai kebiasaan mengakses situs porno pada remaja (indikator, area dan faktor penyebab). d. Menjelaskan petunjuk pengerjaan angket kepada peserta didik, kemudian peserta didik mengisinya. e. Mengumpulkan angket setelah peserta didik selesai mengerjakan. f. Mengecek ulang dan memeriksa kelengkapan identitas (untuk nama diperbolehkan memakai inisial) dan jawaban pada setiap lembar jawaban. H. Teknik Pengolahan Data 1. Penyeleksian Data

14 47 Penyeleksian data memiliki tujuan untuk menyeleksi data yang dianggap layak untuk diolah. Tahapan verifikasi data yang dilakukan adalah sebagai berikut. a. Melakukan pengecekan jumlah angket yang telah terkumpul harus sama dengan jumlah angket yang disebarkan. b. Memberikan nomor urut pada setiap angket untuk menghindari kesalahan pada saat melakukan rekapitulsi data. 2. Tabulasi Data Tabulasi data yaitu perekapan data yang diperoleh dari peserta didik/sampel dengan melakukan penyekoran sesuai dengan tahapan penyekoran yang telah ditetapkan. Setelah dilakukan tabulasi data maka dilanjutkan dengan perhitungan statistik sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. 3. Penyekoran Data Penyekoran dilakukan secara sederhana dengan mengacu pada pedoman penyekoran sebagai berikut. Skor Jawaban Nilai untuk Nilai untuk Skor Positif Skor Negatif Selalu (SL) 4 1 Sering (SR) 3 2 Jarang (JR) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4 Selanjutnya, dilakukan konversi skor sebagai standardisasi dalam menafsirkan skor yang ditujukan untuk mengetahui makna skor yang dicapai peserta didik dalam pendistribusian responsnya terhadap instrumen. Konversi skor disusun berdasarkan skor yang diperoleh subjek/sampel pada setiap aspek maupun skor total instrumen dengan jumlah kelas empat. Dari data responden, ditentukan X maks dan X min, rentang data skor ideal responden, dan interval untuk tabel konversi skor adalah sebagai berikut. Interval = rentang + 1 kelompok

15 48 rentang = X maks - X min (skor maksimal dikurangi skor minimal ) kelompok = kategori konversi skor Atas dasar rumus diatas tersebut diperoleh rentangan skor untuk kategori SR, kategori R, kategori S, kategori T dan kategori ST. Setiap kategori interval mengandung pengertian sebagai berikut : SANGAT TINGGI (ST) Peserta didik pada level ini memiliki tingkat pengenalan yang optimal pada setiap aspeknya, dengan kata lain peserta didik pada level ini memiliki tingkat kebiasaan mengakses situs porno yang sangat tinggi. TINGGI (T) Peserta didik pada level ini telah memiliki pengenalan yang optimal pada setiap aspeknya, dengan kata lain peserta didik pada level ini memiliki tingkat kebiasaan mengakses situs porno yang tinggi. SEDANG (S) RENDAH (R) Peserta didik pada level ini telah mencapai pengenalan yang belum optimal pada setiap aspeknya, dengan kata lain peserta didik pada level ini memiliki tingkat kebiasaan mengakses situs porno yang sedang. Peserta didik pada level ini memiliki pengenalan yang kurang optimal pada setiap aspeknya, pada level ini memiliki tingkat kebiasaan mengakses situs porno yang rendah.

16 49 SANGAT RENDAH (SR) Peserta didik pada level ini memiliki pengenalan yang belum optimal pada setiap aspeknya, dengan kata lain peserta didik pada level ini memiliki tingkat kebiasaan mengakses situs porno yang sangat rendah. I. Teknik Analisis Data Proses analisis data dilakukan setelah seluruh pengumpulan data selesai. Data yang terkumpul terdiri dari data kuantitaif mengenai intensitas atau sering tidaknya mengakses situs porno yang diisi oleh sampel penelitian/peserta didik. Selanjutnya, data tersebut dianalisis menggunakan bantuan software SPSS for windows versi 17 sebagai berikut : Pertanyaan 1 dijawab melalui distribusi skor skala intensitas responden pada tabel konversi skor yang ditujukan untuk memberikan makna nilai pada setiap skor. Di samping itu, tabel konversi skor ditunjang dengan penyusunan grafik persentase distribusi respons setiap indikator untuk menentukan kategorisasi peserta didik yang dimaknai sebagai gambaran umum kebiasaan remaja dalam mengakses situs porno. Pertanyaan 2 dijawab dengan cara penghitungan rata-rata skor responden pada setiap item indikator. Kemudian ditentukan harga nilai ambangnya (rata-rata dari rata-rata) untuk menentukan indikator kebiasaan mengakses situs porno yang paling muncul sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan konten program. Langkah ini dilakukan untuk menentukan indikator yang paling tinggi dan harus dikurangi/diberikan intervensi pada kebiasaan remaja mengakses situs porno. Data yang terkumpul tidak akan memberikan banyak arti apabila data tersebut disajikan dalam bentuk mentah atau tidak diolah lebih lanjut. Maka setelah diperoleh data dari hasil penyebaran angket maka langkah selanjutnya adalah pengolahan dan penganalisisan data.

17 50 J. Prosedur Penelitian Rancangan Prosedur Penelitian meliputi sebagai berikut: 1. Studi pendahuluan di SMPN 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan pada bulan Januari Membuat proposal penelitian dan konsultasi dengan dosen pembimbing. 3. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada tingkat fakultas. 4. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tingkat Fakultas dan Rektor UPI, kemudian surat izin penelitian yang telah disahkan kemudian disampaikan pada kepala sekolah SMP. 5. Meminta izin pada bapak Dikdik Sepna S.Pd atas penggunaan angket yang telah beliau susun di pertengahan bulan Desember Mengumpulkan data dengan menyebarkan angket pada peserta didik kelas VIII SMP N 2 Cibadak Kabupaten Sukabumi pada bulan Januari Mengolah dan menganalisis data dari hasil angket pengungkap kebiasaan mengakses situs porno yang telah disebarkan Januari Pembuatan program bimbingan dan konseling pribadi sosial hipotetik berdasarkan hasil analisis data deskriptif kecenderungan mengakses situs porno pada peserta didik. 9. Diskusi dengan dosen mengenai kelayakan program bimbingan hipotetik. 10. Penyempurnaan program berdasarkan hasil diskusi dan penilaian yang telah dilakukan, sehingga program layak dilaksanakan. K. Penyusunan Program Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial untuk Mereduksi Kebiasaan Mengakses Situs Porno 1. Pembuatan Program

18 51 Selanjutnya dibuat program bimbingan dan konseling pribadi sosial hipotetik berdasarkan hasil analisis data deskripsi kecenderungan kebiasaan peserta didik mengakses situs porno di SMPN 2 Cibadak Tahun Ajaran 2013/ Judgement Program Untuk menguji kelayakan sebuah program langkah berikutnya adalah melakukan judgement program yang telah dibuat dengan para pakar dan praktisi. Dalam hal ini, yang dimaksud pakar adalah tiga orang dosen S1 jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan praktisi adalah guru pembimbing di SMPN 2 Cibadak. 3. Tahap Penyempurnaan Program Merupakan tahap akhir yang menghasilkan program berdasarkan hasil judgement yang telah dilakukan dengan pakar dan praktisi. Akhir program tersebut disempurnakan dan dinyatakan sebagai program dan layanan bimbingan da koseling yang memiliki kelayakan untuk dilaksanakan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 66 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai perencanaan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Pokok bahasan bab ini terdiri atas : pendekatan, metode, populasi dan sampel penelitian, definisi

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan dua pendekatan yaitu secara kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Alasan pemilihan lokasi penelitian karena peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Penelitian mengambil lokasi di SMA Ciledug Al Musaddadiyah Garut yaitu sekolah bernuansa islami yang berlokasi di Jl. Mayor Syamsu No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan suatu pendekatan yang menghasilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan ilmiah yang dirancang untuk menjawab pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN Bab tiga menyajikan rancangan alur penelitian yang dilaksanakan, diawali dengan menentukan desain penelitian yang diterapkan, penyusunan instrumen dan instrumen yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 9 Bandung yang beralamat di Jalan Semar No.5 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 1. XI AK Program Bimbingan Pranikah Untuk Meningkat Pemahaman Kehidupan Pernikahan

BAB III METODE PENELITIAN 1. XI AK Program Bimbingan Pranikah Untuk Meningkat Pemahaman Kehidupan Pernikahan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Salah satu lokasi penelitian adalah SMK di Purwakarta. Alasan pemilihan SMK dijadikan lokasi penelitian adalah didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sebuah penelitian membutuhkan suatu objek yang akan diteliti sebagai sumber data, yang dimana objek tersebut disesuaikan dengan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, tujuan dari metode deskriptif adalah untuk mendeskripsikan tingkat penguasaan kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan desain penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, yakni mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode 55 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab tiga ini, dibahas hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pokok bahasan yang diungkap adalah metode penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan 71 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Pada penelitian ini populasi penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Yayasan Atikan Sunda (YAS) Bandung tahun ajaran 2012/201, hal ini merujuk pada pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Poerwanti, 2000:32) yaitu data penelitiannya bersifat numerik yang berupa gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di STM Negeri Tasikmalaya berdiri pada tanggal 20 September 1961 yang beralamat di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini memnungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan analisis statistik untuk mengetahui tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi yang dijadikan tempat penelitian adalah Negeri 5 Bandung yang berlokasi di Jl. Sumatra No. 40 Bandung. Sekolah Menengah Pertama () 5 Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk memungkinkannya pencatatan dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif didasari oleh filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK-PPN Lembang, yang bertempat di Jl. Tangkuban Parahu Km.3 Desa Cilumber Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penentuan pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan penelitian. Penelitian ini memerlukan data atau fakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk selanjutnya dideskripsikan agar mendapatkan gambaran keterampilan penyesuaian sosial peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl.Cipadung No. 57 Cibiru. Alasan pemilihan lokasi yaitu belum tersedianya suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl.Cipadung No. 57 Cibiru. Alasan pemilihan lokasi yaitu belum tersedianya suatu 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di MAN 2 Kota Bandung yang terletak di Jl.Cipadung No. 57 Cibiru. Alasan pemilihan lokasi yaitu belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mengutamakan objektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah kuantitatif karena diperlukan data hasil penelitian mengenai kemampuan komunikasi interpersonal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaf merupakan suatu pendekatan yang memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitaif sebagai pendekatan ilmiah yang didisain untuk menjawab pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan secara jelas mengenai pendekatan dan metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif dan (b). Penelitian kualitatif (Azwar, 2007: 5). Dalam 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pelaksanaan penelitian yaitu di MA Negeri 1 Bandung yang beralamat di Jln. H. Alpi Cijerah Bandung. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development) yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Syaodih, 2005:164)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif menurut Sugiyono disebut sebagai metode positivistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Zainal Arifin (2011:29) mengemukakan, Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang menekankan analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu siswa kelas IV SDN Paorama 3 kota Bandung tahun ajaran 2013/2014, secara administratif terdaftar dan aktif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Desain, dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pendekatan Penelitian Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan pengambilan pendekatan kuantitatif sebagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian observasional analitik, yaitu untuk mencari hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis. Metode penelitian ini diambil karena berkesesuaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung Tahun Ajaran sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan Sukagalih No. 80 Bandung. Populasi dalam penelitian adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian mengandung makna yang lebih luas menyangkut prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Sebuah penelitian membutuhkan suatu obyek yang diteliti sebagai sumber data, yang mana objek disesuaikan dengan masalah-masalah yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini SMP Negeri 10 Bandung yang terletak di jl. Dewi Sartika, belakang Kebon Kalapa ITC. 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri se-kota Bandung pada tahun pelajaran 2012/2013. Subjek populasi atau sampel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian dalam penelitian ini yaitu Di Desa Selaawi Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. 2. Populasi dan Sampel Sumber data

Lebih terperinci

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 10 sebanyak 107 orang di SMAN 1 CiracapKabupatenSukabumi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif kuantitatif. Dimana, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan penelitian yang memungkinkan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Komitmen Kerja Karyawan Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan PT. Surveyor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan metode penelitian kuantitatif, jenis deskriptif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Eksperimen. Fungsi metode ini sama seperti metode True Eksperimen, yaitu digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitaif untuk mendapatkan data yang berbentuk angka, sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti populasi atau sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi / Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung yang berlokasi di Jalan. Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian mengenai program bimbingan melalui strategi kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. McMillan dan Schumacher (2001: 283) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakanya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi BAB III METODE PENELITIAN Definisi Operasional Kemampuan komunikasi siswa yang diukur adalah kemampuan berkomunikasi tulisan dan kemampuan berkomunikasi lisan. Kemampuan berkomunikasi secara tulisan meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berkenaan dengan persiapan dan pelaksanaan penelitian. Dalam bab ini diuraikan: metode dan pendekatan penelitian, definisi operasional, lokasi, populasi dan sampel penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Yakni penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada pola-pola numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena yang terjadi

Lebih terperinci