Seminar Nasional PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW BAGI MAHASISWA. Oleh H. M. Husni Thamrin NIP

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKA T KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRA W MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGY AKART A

OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW

Lampiran 1 (lanjutan)

Untuk dapat bermain sepaktakraw dengan baik, seseorang dituntut untuk mempunyai

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW MAHASISWA PJKR REGULER DAN NONREGULER FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW. 1. Pelaksanaan tes harus urut sesuai dengan urutan butir tes.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gerak yang telah dilatihkan dengan baik. Menurut Amung Ma mun dan. maka semakin terampil orang tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan. yang berkategori Baik Sekali, kategori Baik 1 siswa

Motion Volume III No.1 Maret 2012 PENDAHULUAN. maka diketahui bahwa kekuatan otot. A. Latar Belakang Masalah. tungkai, kelentukan dan koordinasi mata

Lampiran 2 VALIDITAS DAN REABILITAS INSTRUMEN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW TAHUN 1995

MOTIVASI MAHASISWA FIK UNY MENGIKUTI MATA KULIAH OLAHRAGA PILIHAN SEPAKTAKRAW. Oleh H.M.Husni Thamrin

BAB I PENDAHULUAN. Sepak Takraw merupakan cabang olahraga permainan asli dari Indonesia.

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DASAR BAGI PESERTA PUTRA PADA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD MUHAMMADIYAH DEGAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2014/2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. beberapa hal, antara lain adalah: kajian teori, penelitian yang relevan, dan kerangka

PENGARUH MODIFIKASI BOLA KARET TERHADAP KETEPATAN SMASH KEDENG PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW DI SMK PGRI 4 KOTA KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKTAKRAW ATLET PERSATUAN SEPAKTAKRAW SELURUH INDONESIA (PSTI) KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan bagi siswa di

Permainan Sepak Takraw

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Andi Rizal. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar ABSTRAK

PERBEDAAN PENGARUH HASIL BELAJAR SMASH SEPAK TAKRAW DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DIUMPAN PADA MAHASISWA PKO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan bahwa tingkat keterampilan bermain sepaktakraw Siswa SD

SKRIPSI. Oleh Dadi Wibowo NIM

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWA SD NEGERI PLAOSAN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW SKRIPSI

HUBUNGAN KESEIMBANGAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PALOLO.

TINGKAT KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAK TAKRAW SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI BAYANGKARA YOGYAKARTA YANG MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW

SEMINAR HASIL PENELITIAN HUBUNGAN ANTARA USIA, TINGGI BADAN DAN PANJANG TUNGKAI DENGAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW

Indrawansyah. Kata kunci: panjang tungkai, kelentukan, keseimbangan, dan kemampuan servis.

BAB I PENDAHULUAN. intrakurikuler, (2) ekstrakurikuler, dan (3) ko-kurikuler. Pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan salah satu bentuk aktifitas fisik yang memiliki

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN...

SILABUS MATA KULIAH SEPAK TAKRAW (TEORI DAN PRAKTEK)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Penjaskesrek OLEH : WISNU ADI NUGROHO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN GERAK DASAR SERVIS SEPAKTAKRAW. Jurnal. Oleh AGUS YUDIANSYAH

BAB II DESKRIPSI TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. dilaksanakan untuk mengisi waktu luang mereka. Cara bermainnya dilakukan

Journal of Physical Education, Health and Sport

PERBEDAAN LATIHAN SMESH

I. PENDAHULUAN. Sepaktakraw merupakan olahraga permainan asli dari Indonesia. Awal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu

PENYUSUNAN DRIVE STROKES TEST DALAM PERMAINAN TENIS MEJA UNTUK MAHASISWA PGSD PENDIDIKAN JASMANI FIK UNY

SKRIPSI. Oleh Suparminto

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD KRADENAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2015/2016 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan baik di bidang akademis maupun bidang olahraga. muda yang tinggal di pesantren Darul Arafah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KECEPATAN REAKSI KAKI, DAYA LEDAK TUNGKAI, DAN KELENTUKAN DENGAN KETERAMPILAN SMASH SEPAKTAKRAW. Islamuddin*)

TINGKAT KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKTAKRAW SISWAPESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW DISD NEGERI 1 BEJIRUYUNG KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN

2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI BHAYANGKARA KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN

PERBEDAAN KETEPATAN SERVIS MELALUI LATIHAN SEPAK SILA DAN PANTULAN BOLA KE TEMBOK DALAM PERMAINAN SEPAKTAKRAW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan sepak takraw adalah permainan yang dilakukan di atas

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SEPAK SILA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

PENGARUH LATIHAN BOLA GANTUNG BISA LEPAS TERHADAP KEMAMPUAN SMASH KEDENG PADA MAHASISWA UKM SEPAKTAKRAW UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SKRIPSI

permainan ini tidak sulit untuk dikembangkan di Indonesia.

KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW ATLET PELAJAR DIY THE ABILITY OF PLAYING SEPAKTAKRAW WITHIN THE STUDENT ATHLETES OF THE SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA

JUDUL PENELITIAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KATA MUTIARA ABSTRAK KATA PENGANTAR...

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SEPAK SILA MELALUI VARIASI LATIHAN BERPASANGAN PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI 18 KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Setiap cabang olahraga mempunyai sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

2016 PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN SEPAK TAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 1 CONGGENG

SKRIPSI. Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata I Untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Oleh : Rinto Ari Bowo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160) Metode penelitian adalah cara

PENGARUH PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP SERVIS DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA TIM PSTI KEDIRI

SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET SEPAKTAKRAW KOTA KEDIRI TAHUN 2016

Sudirman, S.Pd 2013 ABSTRAK

JURNAL PENGARUH LATIHAN BOLA GANTUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS PADA KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan

KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TERHADAP KEMAMPUAN SEPAKMULA PADA PERMAINAN SEPAKTAKRAW PADA SISWA SMP NEGERI 30 MAKASSAR.

SEPAK TAKRAW. Design Yuas and R2 Bramistra

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Negeri 2 Kalibagor, Kecamatan Kebumen.

HUBUNGAN KOORDINASI MATA DAN KAKI DENGAN KEMAMPUAN PASSING PADA PERMAINAN SEPAK TAKRAW SISWA SMPN 1 TELUK KUANTAN JURNAL

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK TAKRAW DI SMP NEGERI 2 GODEAN SKRIPSI

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN BOLA VOLI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA DI SMP NEGERI 2 MUNTILAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Oleh: MUHAMAD ALFIAN Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd. 2. ArdhiMardiyantoIndra. P, M.Or.

JURNAL SURVEY TINGKAT KONDISI FISIK ATLET KLUB SEPAKTAKRAW YUNIOR PANGGUL TRENGGALEK 2016

Fangki B. Lakoro mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Ucok H Refiater, S.Pd M.Pd dan Syarif Hidayat, S.Pd Kor M.

SKRIPSI. Oleh: Aziz Fathurrohman NIM

IDENTIFIKASIKESULITANPELAKSANAAN PENGAJARANSEPAKTAKRAWDISLTPNEGERI KOTAYOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu mengenai

BAB I PENDAHULUAN. latihan olahraga, sebab penguasaan teknik dan pematangan psikis akan

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa-siswi sekolah atau

Sepak takraw adalah sebuah permainan yang dilakukan di atas lapangan. berbentuk empat persegi panjang. Lapangan dibatasi dengan net dengan

PENGEMBANGAN VARIASI LATIHAN SEPAK SILA UNTUK PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKTAKRAW DI SD NEGERI WONODADI 1 KECAMATAN WONODADI KABUPATEN BLITAR

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS. 1. Hakikat Mengontrol Bola dengan Sepak Sila dalam Permainan Sepak Takraw

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENGARUH MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK SILA DALAM SEPAK TAKRAW DI SMP

Indra Safari. Kata Kunci: teknik dasar, menggunakan net dan tanpa menggunakan net

Ahmad Jamalong. Kata kunci: power otot tungkai, kelentukan togok, kemampuas servis, permainan sepaktakraw.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan prestasi olahraga agar regenerasi prestasi terus tercipta dan. berlangsung pada kegiatan di Sekolah terbina dengan baik.

Transkripsi:

Seminar Nasional PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW BAGI MAHASISWA Oleh H. M. Husni Thamrin NIP. 19491110 198103 1 001 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES KETRAMPILAN BERMAIN SEPAKTAKRAW BAGI MAHASISWA A B S T R A K H. M.Husni Thamrin 19491110 198103 1 001 Permasalahan mendasar dari penelitian ini adalah alat evaluasi tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa yang sudah ada dan biasa digunakan sudah mulai tidak memadai lagi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sebuah alat evaluasi, skor skala dan norma penilaian yang baru dari tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiwa. Populasi adalah para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta yang menyukai permainan sepaktakraw dan para mahasiswa yang mengikuti matakuliah olahraga pilihan sepaktakraw di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta sebanyak 823 orang. Teknik pengambilan sampel secara sensus, yaitu seluruh anggota populasi digunakan dalam penelitian ini. Cara pengumpulan data dengan teknik tes ketrampilan bermain sepaktakraw yang terdiri atas: Sepakmula, Sepaksila, Sepakkuda, Heading dan Smash. Teknik analisis data dengan: Uji normalitas distribusi frekuensi data dengan Kai Kuadrat; uji kesahihan butir dengan teknik bagian dengan total; uji keterandalan dengan rumus Hoyt. Penyusunan skor skala dengan menggunakan skor T dengan tabel, dan penyusunan norma penilaian menggunakan rerata dan simpangan baku. Hasil analisis data yaitu: Uji normalitas distribusi frekuensi data semuanya normal; uji kesahihan butir: sepakmula 0,460, p < 0,000 sangat signifikan; sepaksila 0,531, p < 0,000 sangat signifikan; sepakkuda 0,643, p < 0,000 sangat signifikan; heading 0,588, p <0,000 sangat signifikan, dan smash 0,409, p <0,000 sangat signifikan. Uji keterandalan 0,7572, p < 0,000 sangat signifikan. Telah dikembangkan skor skala dan norma penilaian ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa termasuk masingmasing item tes yang terdiri atas: sepakmula, sepaksila, sepakkuda, heading dan smash.

PENDAHULUAN Sepaktakraw termasuk cabang olahraga permainan, mulai dikenal di Indonesia setelah adanya kunjungan muhibah tim sepaktakraw dari negara Malaysia dan Singapore ke Jakarta, Bandung dan Medan pada bulan September 1970 dan dilanjutkan pada bulan April 1971. Di Indonesia mereka mengadakan serangkaian pertandingan eksibisi di berbagai daerah dalam upaya untuk memperkenalkan permainan ini. Setelah itu, pemerintah melalui Dirjen Olahraga dan Pemuda di Bogor pada tanggal 29 September 1971 menginstruksikan agar permainan sepaktakraw segera dikembangkan di daerahdaerah termasuk di lingkungan sekolah di seluruh tanah air (Ratinus Darwis, 1991:10). Permainan sepaktakraw dalam kurikulum 2002 Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta merupakan mata kuliah fakulter dengan kode IKF 141. Karena merupakan mata kuliah fakulter maka sepaktakraw diberikan dibeberapa program studi yang ada di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta, antara lain: prodi PJKR pada smester VII, PKO pada smester III, IKORA pada smester III masingmasing berbobot 1 SKS (praktek) dan program DII PGSD Penjas pada smester II berbobot 2 SKS (teori dan praktek). Sebagai pengampu mata kuliah sepaktakraw, dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami kesulitan untuk mengadakan evaluasi terhadap tingkat keterampilan bermain sepaktakraw mahasiswa. Sampai sekarang ini tes baku untuk permainan sepaktakraw belum ada sehingga banyak para pelatih maupun pembina olahraga ini mengalami banyak kesulitan untuk mengevaluasinya. Tes keterampilan bermain sepaktakraw buatan Husni Thamrin, dkk yang digunakan selama ini adalah tes keterampilan bermain sepaktakraw buatan tahun 1995, semakin lama dirasakan sudah tidak memadai lagi, karena hanya mengukur khusus untuk pemain putera yang memiliki tingkat ketrampilan pemula, sedangkan mahasiswa FIK UNY yang berminat mengikuti mata kuliah sepaktakraw semakin lama semakin berkembang termasuk. Selain itu tabel yang sudah ada termasuk norma penilaiannya sudah tidak memadai lagi, karena banyak prestasi yang dicapai mahasiswa tidak dapat terakomodasi lagi. Oleh karena itu tes tersebut perlu segera diadakan penyempurnaan lagi terutama mengenai jumlah sampelnya. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menyusun alat evaluasi keterampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa putera beserta petunjuk pelaksanaan tes, serta

untuk mengembangkan skor skala dan norma penilaian tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa. KAJIAN PUSTAKA Untuk menyusun instrument pengumpulan data menurut Sutrisno Hadi (1991:7) ada 3 langkah pokok yang harus dilewati, yaitu: (1) mendifinisikan konsep ubahan yang akan diukur (2) menentukan indicator atau faktorfaktor, dan (3) penyusunan butirbutir tes. Sedangkan uraian lebih terperinci dari tiaptiap langkah dapat disajikan sebagai berikut: 1. Mendifinisikan Konsep Ubahan Yang Akan Diukur Menurut Muhammad Suhud (1989:26) untuk melatih penguasaan teknik dan taktik dalam permainan sepaktakraw terutama bagi pemula harus selalu berpedoman pada gerakangerakan dari yang mudah ke sukar, dari yang dikuasai ke yang belum dikuasai. Selanjutnya Muhammad Suhud (1989:47) menekankan bahwa dalam usaha menguasai dan meningkatkan keterampilan teknikteknik sepaktakraw dan kemampuan yang dimiliki, maka latihannya harus sistematik dan metodis. Menurut Fauzee H.A (1989:18) bahwa untuk menjadi pemain sepaktakraw keterampilan yang harus dikuasai adalah teknik, taktik dan formasi. Sedangkan menurut Ratinus Darwis (1991:155) prestasi yang baik dalam permainan sepaktakraw itu bias didapat dengan usaha latihan yang teratur dan kontinyu. Prestasi akan timbul bila kondisi fisik baik, atau dengan kata lain kondisi harus ditingkatkan untuk mendapatkan prestasi. Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa untuk dapat bermain sepaktakraw yang baik, di samping kondisi fisik yang baik, keterampilan teknik dan taktik perlu dikuasai secara baik pula. Dalam penelitian ini ditekankan pada penguasaan teknik bermain sepaktakraw. Keterampilan bermain sepaktakraw dalam penelitian ini dapat diartikan kemampuan memainkan bola takraw dengan pantulanpantulan yang bersih dalam permainan sepaktakraw. 2. Menentukan Indikator atau FaktorFaktor Menurut Fouzee H.A (1989:18) keterampilan dasar yang perlu dikuasai oleh seorang pemain sepaktakraw, ialah: sepaksila, sepakkuda, sepak cungkil, menapak, memaha, badek, mendada, membahu, menanduk dengan dahi,

menanduk dengan belakang kepala, menanduk dengan sisikanan dan kiri kepala. Menurut Muhammad Suhud (1989:13) bentuk bentuk teknik dasar sepaktakraw meliputi: sepakan, yaitu sepak sila, sepak kuda, sepak samping; menahan yaitu: menahan dengan paha dan menahan dengan dada. Smash, yaitu dengan sundulan kepala dan sepakan kaki. Menurut Ratinus Darwis (1991:20) teknik dasar permainan sepaktakraw terdiri atas: sepakan, memainkan dengan kepala, mendada, memaha, membahu; sedangkan teknik khusus, meliputi: sepak mula (servis), menerima sepak mula, mengumpandan block. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa unsurunsur teknik memainkan bola takraw, ialah: teknik menyepak, teknik memainkan dengan kepala, teknik mendada atau memainkan bola dengan dada, teknik memaha atau memainakan bola dengan paha dan membahu atau memainkan bola dengan bahu. Sekalipun banyak ragamnya macam teknik yang harus dikuasai dalam permainan sepaktakraw, maka peneliti menentukan faktorfaktor yang sangat dominan dipakai dalam permainan sepaktakraw, yaitu: sepakan atau menyepak atau keterampilan menyepak, itu merupakan ibu dari permainan sepaktakraw karena bola dimainkan terbanyak disepak dengan bagian kaki mulai dari permulaan permainan sampai membuat point dapat dikatakan dengan menggunakan kaki. Oleh karena itu, dalam penelitian ini faktorfaktornya adalah sepak mula (servis), sepak sila, sepak kuda, memainkan bola dengan kepala (heading) dan smash. 3. Menyusun ButirButir Tes Ada 5 (lima) macam teknik dasar yang akan digunakan sebagai objek penelitian, yaitu: (1) sepak mula (2) sepak sila (3) sepak kuda (4) memainkan bola dengan kepala (heading), dan (5) smash. Unsurunsur lain tidak dimasukkan dalam penelitian ini, karena sangat jarang digunakan pemain dan banyak bergantung pada situasi permainan itu sendiri di samping pertimbangan lain. CARA PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian adalah seluruh objek yang dikumpulkan dari hasil penelitian M. Husni Thamrin, dkk tahun 1995 yang dilakukan sebelumnya sebanyak 163 orang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di DIY dan para mahasiswa FIK UNY yang mengikuti olahraga pilihan sepaktakraw sejak tahun 1995 sampai tahun 2008. Untuk mahasiswa putra seluruhnya berjumlah 823 orang mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel populasi, sehingga seluruhnya dijadikan sebagai subjek penelitian. B. Instrumen Penelitian Menurut Sutrisno Hadi (1991:7) bahwa kalau ingin meneliti dan menggunakan instrument apakah itu angket, tes atau scale rating janganlah terburuburu membuat instrument sendiri, carilah terlebih dahulu dan gunakan instrument yang sudah ada, kalau diperlukan dengan beberapa penyesuaian dan jangan lupa minta ijin kepada pemiliknya. Sehubungan dengan hal tersebut, untuk membuat pengembangan instrumen tes keterampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa sebuah tes keterampilan bermain sepaktakraw buatan Husni Thamrin, dkk (1995). Adapun bentuk instrumen dan satuan pengukurannya adalah: 1. Kecakapan Sepak Mula, dengan tes sepak mula, dilakukan dari petak tekong. Satuan pengukurannya adalah jumlah nilai yang diperoleh berdasarkan jatuhnya bola takraw kepetak sasaran lapangan yang telah diberi angka, sebanyak 10 kali percobaan. 2. Kecakapan Sepak Sila, dengan tes sepak sila. Satuan pengukurannya adalah jumlah sepakan yang diperoleh testi dalam menimang bola takraw selama 1 menit. 3. Kecakapan Sepak Kuda, dengan tes sepak kuda. Satuan pengukurannya adalah jumlah sepakan yang diperoleh testi dalam menimang bola takraw selama 1menit. 4. Kecakapan memainkan bola takraw dengan kepala, dengan tes heading. Satuan pengukurannya adalah jumlah memainkan bola takraw dengan kepala selama 1 menit. 5. Kecakapan Smash, dengan tes smash. Satuan pengukurannya adalah jumlah nilai yang diperoleh berdasarkan jatuhnya bola takraw kepetak sasaran lapangan yang telah diberi angka, sebanyak 10 kali percobaan.

C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode inventive karena dalam penelitian ini berusaha untuk menemukan atau menciptakan suatu tes keterampilan bermain sepaktakraw. Ubahan yang diteliti adalah keterampilan bermain sepaktakraw, unsureunsurnya terdiri atas: (1) Sepak mula atau servis; (2) Sepak sila; (3) Sepak kuda; (4) Heading dan (5) Smash. Teknik pengumpulan data berbentuk tes keterampilan. D. Analisis Data Untuk menganalis data yang telah terkumpul menggunakan teknik analisis, antara lain: 1. Uji normalitas distribusi frekuensi data dengan teknik Chi Kwadrat (Sutrisno Hadi, 1984:350354) 2. Uji kesahihan dengan konten validity, yaitu berdasarkan logical validity dan statistical validity. Uji kesahihan butir tes dengan teknik bagian dengan total (Guildford, 1978:331332) 3. Uji keterandalan instrument dengan rumus Hoyt (Guildford, 1954:383385) 4. Penyusunan skor skala dengan teknik skor T dengan tabel (Guildford, 1965:494496) 5. Penyusunan norma penilaian dengan menggunakan rerata dan simpang baku. Aturan keputusan untuk menerima dan menolak pada taraf signifikansi 5%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian besar dilakukan di kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Subjek penelitian adalah mahasiswa putra sebanyak 163 orang pengambilan datanya dilakukan pada tahun 1994 berasal dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, sedangkan data yang lain berasal dari mahasiswa program studi PJKR, S1 PKS, D2 PGSD Penjas, IKORA dan PKO Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta yang mengikuti mata kuliah olahraga pilihan sepaktakraw sebanyak 660 orang, sehingga secara keseluruhan berjumlah 823 orang mahasiswa. Adapun perincian selengkapnya disajikan seperti pada tabel 1

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Peserta Tes Keterampilan Bermain Sepaktakraw Putra NO PRODI TAHUN AKADEMIK Juml 1995 05/06 2006 06/07 07/08 2008 1 2 3 4 5 6 7 8 9 PT. DIY PJKR Reguler PJKR Non Reg S1 PKS D2 PGSD Yogya D2 PGSD Wates D2 PGSD Paser IKORA PKO 163 59 21 14 14 19 32 56 8 12 22 54 59 91 12 16 38 107 15 11 163 150 168 107 37 42 12 52 92 Jumlah 163 94 33 184 216 133 823 Data yang dipeoleh dari penelitian ini merupakan data sekunder yang dikumpulkan dari hasil tes keterampilan bermain sepaktakraw sejak tahun 1995 sampai dengan tahun 2008 yang terdiri dari lima item tes, yaitu: (1) Sepak mula (2) sepak sila (3) sepak kuda (4) heading, dan (5 ) smash. Adapun hasil analisis data berturutturut dapat disajikan sebagai berikut: 1. Uji normalitas distribusi frekuensi data. Perhitungan selengkapnya seperti pada lampiran 3. Ternyata lima data dari hasil tes dan data total yang dicapai oleh setiap subjek semuanya normal. Dengan demikian berarti data itu tmemenuhi syarat untuk diolah. Adapun ringkasan hasil uji normalitas sebarannya seperti pada tabel 2 seperti berikut ini. Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel db Kai Kuadrat Signif (p) Keterangan Sepak mula (X1) Sepak sila (X2) Sepa k kuda (X3) Heading (X4) Smash (X5) 8 2 2 3 4 6,036 2,420 0,527 6,309 2,296 0,643 0,298 0,768 0,098 0,682 Normal Normal Normal Normal Normal 2. Uji kesahihan butir tes ringkasan hasilnya seperti pada tabel 3. Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Kesahihan Butir Tes Butir Test r xy r bt Signif (p) Keterangan Sepak mula (X1) Sepak sila (X2) Sepak kuda (X3) Heading (X4) Smash (X5) 0,667 0,717 0,792 0,756 0,631 0,460 0,531 0,643 0,588 0,409 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Sahih Sahih Sahih Sahih Sahih

Tabel 3 menunjukkan bahwa semua butir tes memiliki angka kesahihan p < 0,000, sangat signifikan, berarti bahwa semua butir tes memenuhi syarat untuk pengumpulan data. 3. Uji ketrandalan instrument. Hasil perhitungannya r tt = 0,7572, p < 0,000 sangat signifikan. Hal ini berarti bahwa butir tes itu memenuhi syarat untuk pengumpulan data. Adpun ringkasan hasilnya pada tabel 4 sebagai berikut: Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Keterandalan Instrumen Instrumen (tes) Koefisien (Alpha Cronbach) Keterangan Keterampilan bermain sepaktakraw 0,7572 Andal 4. Penyusunan skor skala keterampilan bermain sepaktakraw dengan mengubah angka kasar setiap butir tes menjadi skor T dengan tabel. Adapun hasil perhitungannya seperti pada tabel 5 berikut ini. a. Penyusunan Skor Skala Keterampilan Sepaktakraw Penyusunan skor skala keterampilan bermain sepaktakraw, dengan mengubah angka kasar dari setiap butir tes menjadi skor T dengan tabel. Adapun hasil perhitungannya disajikan pada tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Skor Skala Keterampilan Bermain Sepaktakraw Skor T Semula (X1) Sesila (X2) Sekuda (X3) Heading (X4) Smash (X5) Skor T 96 51 96 95 115 95 94 94 93 93 92 92 91 91 90 155 90 89 100 46 89 88 88 87 87 86 95 86 85 100 85 84 140 98 43 84 83 47 90 97,96 83 82 89 135 95 82 81 132 81 80 45 86 130 92 80 79 85 128,127 90 79

Skor T Semula (X1) Sesila (X2) Sekuda (X3) Heading (X4) Smash (X5) Skor T 78 44 83 39 78 77 82 87,86 77 76 80 120 85 76 75 42 79 118 83 75 74 77 116 82,81 36 74 73 41 76 114,113 80 73 72 40 75,74 79,78 35 72 71 73 110,109 77 34 71 70 39 71 107,106 76,75 70 69 38 70 105,104 73 33 69 68 69,68 103,102,101 72 32 68 67 37 67 100,99 71,70 67 66 66,65 98, 97 69 31 66 65 36 64 96,95,94 68,67 30 65 64 35 63,62 93,92 66,65 64 63 61 91,90 64 29 63 62 34 60,59 88,87 63,62 28 62 61 33 58 86,85 61,60 61 60 57,56 84,83,82 59 27 60 59 32 55 81,80 58,57 26 59 58 31 54 79,78 56 58 57 53,52 77,76 55,54 25 57 56 30 51 74,73 53,52 24 56 55 50,49 72,71,70 51 55 54 29 48 69,68 50,49 23 54 53 28 47,46 67,66 48 53 52 45 65,64,63 47,46 22 52 51 27 44,43 62,61 45,44 21 51 50 26 42 60,59 43 50 49 41,40 58,57,56 42,41 20 49 48 25 39 55,54 40,39 19 48 47 38,37 53,52 38 47 46 24 36 51,50,49 37,36 18 46 45 23 35,34 48,47 35 17 45 44 33 46 34,33 44 43 22 32,31 43,42 32,31 16 43 42 21 30 41,40 30 15 42 41 29,28 39,38,37 29,28 41 40 20 27 36,35 27 14 40 39 19 26 33,32 26,25 13 39 38 25,24 31,30 24,23 38 37 18 23 29,28 22 12 37 36 22,21 27,26,25 21,20 11 36 35 17 20 24,23 19,18 35 34 16 19,18 22 17 10 34 33 17 20,19 16,15 9 33

Skor T Semula (X1) Sesila (X2) Sekuda (X3) Heading (X4) Smash (X5) Skor T 32 15 16,15 17,16 14 32 31 14 15,14 13,12 8 31 30 12 13 11,10 7 30 29 13 11 10 29 28 12 10 7 6 28 27 8 5 27 26 11 26 25 4 25 24 10 3 24 23 9 23 Keterangan: Semula (X 1 ) Sesila (X 2 ) Sekuda (X 3 ) Heading (X 4 ) Smash (X 5 ) = Sepak Mula = Sepak Sila, dalam 1 menit = Sepak Kuda, dalam 1 menit = Heading, dalam 1 menit = Smash b. Norma Penilaian Keterampilan Bermain Sepaktakraw Berdasarkan hasil analisis pada data jumlah skor T keterampilan bermain sepaktakraw, diperoleh nilai terendah 149 dan nilai tertinggi= 380; dengan ratarata sebesar= 249,87 dan simpangan baku= 35,71. Berdasarkan hasil tersebut dapat disusun norma penilaian keterampilan bermain sepaktakraw, sebagai berikut: Tabel 6. Norma Penilaian Keterampilan Bermain Sepaktakraw Kategori Kode Skor Baku Baik Sekali A 329 ke atas Baik B 272 sd 328 Sedang C 229 sd 271 Kurang D 172 sd 228 Sangat Kurang E 171 ke bawah Untuk mengetahui norma penilaian dari masingmasing item tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa berpedoman kepada hasil skor skala yang telah diperoleh. Ringkasan hasilnya sebagai berikut: 1) Tes Sepakmula

Tes sepakmula adalah menyepak bola takraw dari petak tekong diarahkan ke lapangan yang sudah diberi nilai, hasilnya merupakan komulatif dari 10 kali pelaksanaan. Angka yang dicatat merupakan angka terbaik dari 3 kali kesempatan. Hasil analisis data skor T pada item tes sepakmula ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa diperoleh nilai terendah 23 dan nilai tertinggi 83 dengan rerata 49,97 dan simpangan baku 10,03. Berdasarkan hasil tersebut dapat disusun norma penilaian untuk ketrampilan sepakmula bagi mahasiswa sebagai berikut: Tabel 7. Norma Penilaian Ketrampilan Sepakmula Kategori Kode Skor Baku Baik Sekali A 68 ke atas Baik B 56 68 Sedang C 44 55 Kurang D 32 43 Kurang Sekali E 31 kebawah b. Tes Sepaksila Tes sepaksila adalah menimang bola takraw menggunakan kaki bagian dalam selama 1 menit. Angka yang dicatat adalah angka terbaik dari 3 kali kesempatan yang diberikan. Hasil analisis data skor T pada item tes sepaksila ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa diperoleh nilai terendah 27 dan nilai tertinggi 89 dengan rerata 49,99 da simpangan baku 10,02. Berdasarkan hasil tersebut dapat disusun norma penilaian sepaksila bagi mahasiswa seperti pada tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8. Norma Penilaian Ketrampilan Sepaksila Kategori Kode Skor Baku Baik Sekali A 68 ke atas Baik B 56 68 Sedang C 44 56 Kurang D 32 43 Kurang Sekali E 31 kebawah

c. Tes Sepak Kuda Tes sepak kuda adalah menyepak bola takraw dengan menggunakan punggung kaki selama 1 menit. Angka terbaik yang dicapai selama 3 kali kesempatan yang dicatat. Hasil analisis data skor T pada item tes sepak kuda ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa diperoleh nilai terendah 28 dan nila tertinggi 90 dengan rerata 50.00 dan simpangan baku 10.00. Berdasarkan hasil tersebut dapat disusun norma penilaian sepak kuda bagi mahasiswa seperti pada tabel 9 sebagai berikut: Tabel 9. Norma Penilaian Ketrampilan Sepak Kuda Kategori Kode Skor Baku Baik Sekali A 68 ke atas Baik B 56 68 Sedang C 44 56 Kurang D 32 44 Kurang Sekali E 31 kebawah d. Tes Heading Tes heading adalah menimang bola takraw dengan kepala selama 1 menit. Angka terbaik dari 3 kali kesempatan yang dicatat. Hasil analisis data skor T pada item tes heading ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa diperoleh nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 95 dengan rerata 49.99 dan simpangan baku 9.99. Berdasarkan hasil tersebut dapat disusun norma penilaian heading bagi mahasiswa seperti pada tabel 10 sebagai berikut: Tabel 10. Norma Penilaian Ketrampilan Heading Kategori Kode Skor Baku Baik Sekali A 68 ke atas Baik B 56 67 Sedang C 44 55 Kurang D 32 44 Kurang Sekali E 31 kebawah

e. Tes Smash Tes smash adalah dilakukan di dekat net dengan cara melambungkan bola takraw sendiri dan menyemesnya kearah angkaangka yang tersedia di lapangan sebanyak 10 kali. Angka terbaik dar 3 kali kesempatan yang dicatat. Hasil analisis data skor T pada item tes Smash ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa diperoleh nilai terendah 24 dan nilai tertinggi 96 dengan rerata 49.92 dan simpangan baku 10.11. Berdasarkan hasil tersebut dapat disusun norma penilaian Smash bagi mahasiswa seperti pada tabel 11 sebagai berikut: Tabel 11. Norma Penilaian Ketrampilan Smash Kategori Kode Skor Baku Baik Sekali A 68 ke atas Baik B 56 68 Sedang C 44 55 Kurang D 32 43 Kurang Sekali E 31 kebawah Dengan demikian maka tersusunlah semua alat evaluasi ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa yang telah diuji kesahihan dan keterandalannya, sehingga tes ini dapat digunakan sebagai sebuah alat ukur untuk mengetahui tingkat ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa. B. PEMBAHASAN Penyusunan sebuah skor skala ketrampilan bermain sepaktakraw dilakukan dengan cara mengubah angka kasar dari setiap butir tes menjadi skor T dengan tabel. Selanjutnya tersusun pula sebuah norma penilaian berdasarkan pencapaian tes ketrampilan bermain sepaktakraw yaitu dengan cara menjumlahkan skor T dari lima butir tes yang telah diperoleh oleh setiap subjek kemudian angkaangka tersebut dijumlahkan. Berdasarkan distribusi frekuensi jumlah skor T setiap

subjek, kemudian digolonggolongkan menjadi: Baik Sekali, Baik, Sedang, Kurang dan Kurang Sekali. Penelitian ini dilakukan dalam upaya mengembangkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, sehingga waktu yang digunakan sangat lama karena melibatkan sampel dengan jumlah yang lebih besar dari penelitian sebelumnya dan lebih representatip bila dibandingkan dengan sampel sebelumnya. Keberhasilan mengembangkan sebuah instrument tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa yang semula tidak mampu menampung sejumlah testee yang memiliki tingkat prestasi ketrampilan yang lebih baik dari prestasi sebelumnya, maka sekarang sudah dapat mengakomodasinya melalui skor skala dan norma penilaian yang sudah dikembangkan. Penyusunan norma penilaian terhadap masingmasing item tes, yaitu: sepakmula, sepaksila, sepakkuda, heading dan smash semakin mempermudah bagi para pembimbing, guru dan pelatih dalam menentukan posisi pemain apakah mereka akan ditempatkan pada posisi tekong atau apit kiri atau apit kanan. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis statistic dan dalam batasbatas penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Telah diuji kesahihan instrument: kesahihan butir tes; sepakmula 0,460, sepaksila 0,531, sepakkuda 0,643, heading 0,588 dan smash 0,409, sedangkan ketrerandalan instrument 0,7572 2. Telah disusun skor skala ketrampilan bermain sepaktakraw bagi para mahasiswa

3. Telah disusun norma penilaian berdasarkan pencapaian prestasi tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa, termasuk dari masingmasing item tes. B Saran Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka akan diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1.Perlu pula disusun alat evaluasi berupa instrument tes ketrampilan bermain sepaktakraw bagi mahasiswa putri, mengingat animo mahasiswa putrid untuk mengikuti matakuliah ini semakin lama menunjukkan peningkatan. Selain itu, dalam setiap kejuaraan sepaktakraw nomor untuk putrid selalu dipertandingkan. 2. Perlu disusun alat tes ketrampilan olahraga dalam penerimaan calon mahasiswa baru pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

Daftar Pustaka Fouzee H.A.(1989). Pendekatan Pengajaran Pendidikan Jasmani Sepaktakraw. Kuala Lumpur: Penerbitan Siri Maju Sdn Bhd. Guildford.J.P.(1954). Psychometrics Methods. Tokyo: McGrawHill Co Inc.(1965). Fundamental Statisticss in Psychology and Education. Saint Louis: McGrawHill Book Co Guilford.J.P., and Fruchter.B.(1978). Fundamental Statistics in Psychology and Education. London: McGrawHill Book Co M.Husni Thamrin, dkk (1995). Penyusunan Tes Keterampilan Bermain Sepaktakraw. Yogyakarta: Lemlit IKIP Yogyakarta Muhammad Suhud.(1989). Sepaktakraw. Jakarta: PB.PERSETASI Ratinus Darwis.(1991). Olahraga Pilihan Sepaktakraw. Jakarta: Depdikbud Sutrisno Hadi. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai dengan Basica. Yogyakarta: Andi Offset Ucup Yusup, dkk (2001). Pembelajaran Permainan Sepaktakraw, Pendekatan Ketrampilan Taktis di SMU. Jakarta: Depdiknas