KEADAAN UMUM Sejarah

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat

KEADAAN UMUM Sejarah Berdirinya Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAA UMUM LOKASI MAGA G

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

KEADAAN UMUM Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan ( PPKS )

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Cikal bakal Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) didirikan oleh

BAB II LATAR BELAKANGPUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT PPKS MEDAN. 2.1 Sejarah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II BALAI PENELITIAN SUNGEI PUTIH. pengembangan perkaretan. Pembentukan BPSP yang dimulai sejak tahun 1981

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT SEBELUM TAHUN Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera (PUPENAS).

PENYIAPAN BENIH KELAPA SAWIT DALAM PENGADAAN BAHAN TANAMAN DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT (PPKS) MARIHAT, SUMATERA UTARA TOPIK HIDAYAT A

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

KEADAAN UMUM LOKASI MAGANG. Lokasi Kebun

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2003 TENTANG DEWAN GULA INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE PELAKSANAAN. Pelaksanaan kegiatan PKPM berlokasi di PT. BAKRIE PASAMAN

DUKUNGAN SUB SEKTOR PERKEBUNAN TERHADAP PELAKSANAAN KEBIJAKAN

Gambaran Umum Produksi Minyak Sawit

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkebunan Indonesia sudah diperkenalkan oleh pemerintah kolonial Belanda sejak

BAB III PUSAT PENELITIAN PERKEBUNAN (PUSLITBUN) MARIHAT TAHUN Menjadi Pusat Penelitian Perkebunan (PUSLITBUN) Marihat.

KEADAAN UMUM KEBUN Letak Geografis Keadaan Iklim, Tanah, dan Topografi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki cadangan. lahan sangat luas berupa hutan konversi yang dapat dimanfaatkan sebagi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) penataan kembali (Restrukturisasi / Konsolidasi) BUMN Sub Sektor

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 10/M/PER/XII/2006

Organisasi. Sejarah. Pra Pembentukan Badan Litbang Pertanian ORGANISASI

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 109 TAHUN 2000 (109/2000) TENTANG DEWAN GULA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penggabungan kebun-kebun yang berada diwilayah Sumatra Utara dan Akte

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 2000 TENTANG DEWAN GULA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. manusia di muka bumi. Sepanjang hidupnya manusia telah menggabungkan diri

KEADAAN UMUM Letak Wilayah Administratif Keadaan Iklim dan Tanah

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

PENDAHULUAN. Peran sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu. diragukan lagi. GBHN pun telah memberikan amanat bahwa prioritas

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TENAGA KERJA DI PTP NUSANTARA IV UNIT KEBUN SIDAMANIK SKRIPSI OLEH FITRI SYAHRAINI HASIBUAN AGRIBISNIS

PENDAHULUAN. Tanah merupakan salah satu sumber daya alam utama yang berada di bumi

Revisi ke 02 Tanggal : 08 April 2015

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1. Jurnal Mingguan Kegiatan Magang PPKS Marihat

KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

KEADAAN UMUM. Letak Wilayah Administratif

IV. GAMBARAN UMUM KANTOR PEMASARAN BERSAMA (KPB) PTPN JAKARTA. Sejarah pengelolaan perkebunan dan pemasaran hasil-hasilnya sebenarnya

PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI BENIH KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacquin) DI PUSAT PENELITIAN KELAPA SAWIT MARIHAT, SUMATERA UTARA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN SELAKU KETUA DEWAN GULA INDONESIA. NOMOR : 113/Kpts/OT.140/3/2006 TENTANG

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

KEADAAN UMUM PERKEBUNAN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

- Hibah Luar Negeri Langsung - Pinjaman Luar Negeri

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN NOMOR 376/KPTS-II/1998 TENTANG KRITERIA PENYEDIAAN AREAL HUTAN UNTUK PERKEBUNAN BUDIDAYA KELAPA SAWIT

III. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

Transkripsi:

30 KEADAAN UMUM Sejarah Cikal bakal dari Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Marihat adalah perusahaan-perusahaan perkebunan Belanda yang diambil alih oleh Negara menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Bagian penelitian marihat ini terus dilanjutkan walaupun telah terjadi reorganisasi yang didasarkan jenis komoditi yang yang diusahakan sehingga terbentuklah yang disebut PPN Karet, PPN Gula, PPN Tembakau, PPN Serat dan PPN Aneka Tanaman. Pada aneka tanaman dimasukan tanaman kelapa sawit, teh, kina, coklat, pinus,kapuk dan lainlain. Badan Usaha Pengawasan Urusan (BPU) melihat bahwa pekerjaan penelitian yang dilakukan masing-masing PPN dalam lingkup PPN aneka tanaman perlu diorganisir dengan baik agar terarah dan memperoleh hasil maksimum. Atas prakarsa Ir. H. Suherlan, Direktur teknik/produksi BPU Aneka Tanaman maka melalui SE No. 57/III/1007/AT/64 yang dikeluarkan pada tanggal 6 Juni 1964 dibentuklah Pusat Penelitian Aneka Tanaman Sumatera atau disingkat dengan PUPENAS berkantor di Marihat, Pematang Siantar (Sumatera Utara)(Lubis, 2008). Berdasarkan Intruksi Dirjen Perkebunan dan BPU Aneka Tanaman masing-masing bernomor 168/D/1967 tangga 20 Desember 1967 dan No.26/III/1007/AT/67 tanggal 23 Desember 1967 maka semua pohon-pohon induk material seleksi, kebun/blok pengujian dan usaha-usaha penyediaan material tanaman yang ada di masing-masing unit diserahkan pengawasan dan penguasaanya kepada PUPENAS (Lubis, 2008). Pada tahun 1968 nama PUPENAS diganti menjadi Marihat Research Station dan pembinaannya diserahkan kepada Perseroan Negara Perkebunan (PNP) I, II, VI, dan VII. Pada tahun 1973-1992 pembinaanya dilakukan Perseroan Terbatas Perkebunan (PTP) VI dan PNP VII. Pada tahun 1981 sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Penyantun dan Pembina yang didasarkan pada Instruksi Menteri Pertanian, nama Marihat Research Station diganti menjadi Pusat Penelitian Marihat yang disingkat dengan PPM (Pusat Penelitian Marihat, 1983).

31 Berdasarkan surat keputusan Ketua DPH-AP31 No.084/Kpts/ DPH/XII/1992 pada 24 Desember 1992 tentang pengelolaan unit pelaksana penelitian di lingkungan AP3I, maka pada tanggal 4 Februari 1993 dibentuk Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) berkedudukan di Medan yang merupakan gabungan dari 3 lembaga penelitian, yaitu Pusat Penelitian Perkebunan (Puslitbun) Medan, Puslitbun Marihat, dan Puslitbun Bandar Kuala (Lubis, 2008). Perbaikan organisasi PPKS selanjutnya dilakukan pada tahun 1996. Berdasarkan keputusan Rapat Anggota Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) dalam suratnya No. 03/RA-APPI/11/1996, Pusat Penelitian Kelapa Sawit berada dalam koordinasi Lembaga Riset Perkebunan Indonesia (LRPI), Asosiasi Penelitian Perkebunan Indonesia (APPI) yang anggotanya terdiri dari PT. Perkebunan Nusantara dan PT Rajawali Nusantara Indonesia. Dalam melaksanakan kegiatannya, PPKS dibina oleh Dewan Penyantun LRPI yang beranggotakan Direktur Jenderal Perkebunan, Kepala Badan Litbang Pertanian, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan, dan Direktur Jenderal Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan yang mewakili pemerintah (Lubis, 2008). Visi dan Misi Visi 1. Menjadi lembaga penelitian yang memegang peranan penting dalam pembangunan industri kelapa sawit Indonesia yang tangguh dan berkelanjutan melalui penyiapan paket teknologi yang mempunyai keunggulan kompetitif di pasar dalam dan luar negeri. 2. Menjadi centre of excelence yang dijadikan acuan dalam penentuan kebijakan pembangunan industri kelapa sawit. 3. Menjadi institusi penelitian yang mengacu pada bussines research (hasil penelitiannya dapat dipasarkan secara bisnis dan mandiri dalam pembiayaan) dan menyediakan paket teknologi kelapa sawit yang bermanfaat.

32 Misi 1. Menunjang industri kelapa sawit di Indonesia melalui penelitian dan pengembangan, serta pelayanan. 2. Diharapkan melalui paket teknologi maupun pengembangan IPTEK yang dihasilkan, PPKS dapat menjadi motor penggerak (prime mover) bagi pengembangan industri perkebunan. kelapa sawit di Indonesia. 3. Mengembangkan teknologi unggul perkelapasawitan melalui penelitian yang efektif dan efisien dan melakukan kegiatan pelayanan tepat sasaran. 4. Mendorong pengembangan SDM, lapangan kerja, dan pelestarian sumber daya alam/lingkungan. 5. Menggali potensi usaha sendiri dalam kerangka institusi nirlaba yang memiliki badan hukum, untuk dapat mandiri dan sejahtera secara berkesinambungan. Struktur Organisasi PPKS dipimpin oleh seorang Direktur, Dr. Ir. Witjaksana Darmosarkoro adalah Direktur terpilih saat ini sesuai dengan SK RA APPI No. 04/RA- APPI/II/2004 tanggal 30 November 2004. Dalam melaksanakan tugasnya, Direktur dibantu oleh 2 orang Kepala Bidang, yaitu Kepala Bidang Penelitian, Kepala Bidang Usaha dan 1 orang Kepala Biro Umum/Sumberdaya Manusia; dan 1 orang Kepala Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman. Bidang penelitian PPKS dibagi menjadi 7 kelompok peneliti (Kelti), yaitu Kelti Pemuliaan, Bioteknologi Tanaman, Tanah dan Agronomi, Proteksi Tanaman, Enjinering Lingkungan, Pengolahan Hasil dan Nutrisi, dan Sosial Ekonomi. Koordinasi kegiatan penelitian di setiap Kelti dilakukan oleh seorang Ketua Kelti. Biro Umum/Sumberdaya Manusia mempunyai 3 urusan, yaitu Urusan Sumberdaya Manusia dan Hukum, Urusan Akuntansi dan Keuangan, serta Urusan Rumah Tangga. Urusan Satuan Pengawasan Intern (SPI) langsung berada di bawah koordinasi Direktur. SPI berfungsi untuk memantau administrasi dan keuangan serta kemajuan pelaksanaan penelitian, pengembangan dan pelayanan. Bidang Usaha terdiri dari empat unit usaha, yaitu Unit Usaha Marihat, Unit Usaha Medan, Manager Pengembangan Usaha dan Promosi, dan Manager

33 Pelayanan dan Konsultasi. Unit Kebun Medan mengelola kebun percobaan yang terletak di Aek Pancur, Sei Pancur, Pagar Merbau, dan Bukit Sentang (Sumatera Utara), Betung (Sumatera Selatan), dan Parindu (Kalimantan Barat). Unit Kebun Marihat mengelola kebun percobaan yang terletak di Teluk Dalam, Pulau Maria, Pargarutan, Padang Bulan 17, Simirik, Sijambu-jambu, dan Padang Mandarsyah di Provinsi Sumatera Utara, serta Kalianta dan Dalu-dalu di Provinsi Riau. Satuan Usaha Strategis Bahan Tanaman membawahi 3 manager yaitu manager QC/R&D, manager Pemasaran dan Logistik, dan Manager Produksi. Dengan struktur organisasi PPKS tersebut di atas diharapkan sasaran dan tujuan PPKS dalam mengemban visi dan misinya dapat tercapai sesuai dengan harapan banyak pihak. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 2. Lokasi dan Letak Geografis Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat terletak di Marihat, pematang siantar kabupaten Simalungun propinsi Sumatera Utara atau 135 km di sebelah selatan Medan. Areal kompleks termasuk dalam konsensi PTP Nusantara IV. Pusat Penelitian Kelapa Sawit Marihat mempunyai topografi lahan dengan ketinggian 369 meter di atas permukaan laut, curah hujan rata-rata 3 331 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 184 hari/tahun dan kisaran suhu minimum 20 0 C dan maksimum 29 0 C. Jenis tanah Podzolik dengan ph rata-rata berkisar antara 5,0 6,0. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan maka kebun PPKS Marihat termasuk ke dalam lahan kelas S1. Sarana Penelitian dan Sumber Daya Manusia Sebagai sarana pendukung pelaksanaan program penelitian, PPKS memiliki kebun percobaan, rumah kaca, stasiun klimatologi, pabrik kelapa sawit mini dan supermini, laboratorium kultur jaringan tanaman, laboratorium pemuliaan tanaman dan genetika, laboratorium analisis tanah, daun, dan pupuk, laboratorium proteksi tanaman, laboratorium pengujian mutu hasil perkebunan dan laboratorium penelitian teknologi limbah yang dilengkapi dengan peralatan modern.

34 Gambar 2. Struktur Organisasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Sebagai lembaga penelitian, PPKS Marihat didukung oleh 290 orang dengan rincian 27 orang staf dengan pendidikan Diploma Doktor dan 263 karyawan (SD - SMA), sedangkan jumlah karyawan harian lepas dan karyawan kontrak yang dimiliki PPKS marihat adalah 444 orang (SD - Sarjana). Para peneliti membentuk kelompok-kelompok peneliti (kelti) yaitu Kelti Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Tanaman, Kelti Tanah dan Agronomi, Kelti Proteksi Tanaman, Enjinering dan Lingkungan, Kelti Pengolahan Hasil dan Mutu, dan Kelti Sosio Tekno Ekonomi. Keadaan Tanaman dan Produksi Saat ini jumlah pohon induk yang masih aktif dari empat sub stasiun adalah 7032 pohon. dan lokasi Pohon Induk Pusat Penelitian Kelapa Sawit Tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 4. Rencana divisi pohon induk PPKS pada tahun 2010 untuk produksi tandan benih yaitu 40 000 tandan layak proses dengan jumlah benih yang ditargetkan sekitar 54 000 000.

35 Tabel 4. Jumlah dan Lokasi Pohon Induk dan Pohon Bapak Pusat Penelitian Kelapa Sawit Tahun 2010 (Bulan Januari-Maret). No Lokasi Jumlah (Pohon) Induk 1 Sub. Stasiun Marihat 2 754 2 Sub. Stasiun Aek Pancur (Medan) 2 476 3 Sub. Stasiun Parindu (Kalimantan Barat) 1 280 4 Sub. Stasiun Dalu-dalu (Riau) 522 No Lokasi Jumlah (Pohon) Bapak 1 Sub. Stasiun Marihat 141 2 Sub. Stasiun Dalu-dalu (Riau) 46