PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I FASE LATEN DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG

1. Menjelaskan maksud, tujuan, dan cara dilakukannya teknik relaksasi Pernapasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA KALA 1 FASE AKTIF DI BPS BIDAN KOKOM KOMARIAH CIJATI-MAJALENGKA TAHUN 2016

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB III METODE PENELITIAN

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

FORMULIR INFORMASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

Medan, Januari Nomor :!?3 /02/06/B/USM/V2014 Lamp Hal Mohan izin memperoleh data dasar untuk proposal penelitian

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

EFEKTIFITAS PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL(APN) TERHADAP KETERAMPILAN BIDAN DI KABUPATEN PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 4, Desember 2017 ISSN

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak yang berkualitas agar dapat melanjutkan cita-cita bangsa dan

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

PENGARUH METODE RELAKSASI PERNAFASAN TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Faizatul Ummah Dosen Prodi Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN INVOLUSIO UTERUS PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. H. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY T GII P 1001 TRIMESTER II DENGAN GEMELLI DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2011

Jujuren Br. Sitepu Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan Jurusan Keperwatan Gigi. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

HUBUNGAN SENAM NIFAS DENGAN PROSES INVOLUSIO UTERI DI DESA CANDIREJO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan berawal dari pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran bayi. Perasaan negatif meliputi rasa cemas dan takut dengan persalinan. Untuk

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

Transkripsi:

Rini Fitriani Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam... PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I FASE LATEN DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2013 Rini Fitriani* *Jurusan Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah di berikan teknik relaksasi nafas dalam di Rumah Sakit Umum Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2013. Jenisnya penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan menggunakan tipe one group pre - post test design dan cara pengambilan sampelnya secara accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 239 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 71 orang. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa dari 71 pasien inpartu kala I fase laten sebelum teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 0 responden (0 %), responden dengan nyeri sedang sebanyak 37 responden (52.1 %), responden dengan nyeri berat sebanyak 34 responden (47.8 %), responden dengan nyeri hebat sebanyak 0 responden (0 %). Sedangkan responden dengan nyeri ringan setelah teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 7 responden (9.8 %), responden dengan nyeri sedang sebanyak 58 responden (81.6 %), responden dengan nyeri berat sebanyak 6 responden (8.4 %), responden dengan nyeri hebat sebanyak 0 responden (0 %). Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara tingkat nyeri dan respon adaptasi nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Oleh karena itu, penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I sangat penting, karena itu sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat. Kata Kunci : Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Tingkat Nyeri dan Respon Adaptasi Nyeri pada Pasien Inpartu Kala I Fase Laten PENDAHULUAN P embangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan penduduk sehingga tercapai kesejahteraan bangsa. Salah satu indikator dalam menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayinya (Saleha, 2009). Angka Kematian Ibu (AKI) didasarkan pada resiko kematian ibu berkaitan dengan proses melahirkan, persalinan, perawatan obstetrik, komplikasi kehamilan dan pada masa nifas. Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang sedang hamil atau dalam periode 42 hari setelah 443

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014 akhir kehamilannya tanpa memandang lama dan lokasi kehamilan. Kematian tersebut disebabkan oleh berbagai penyebab yang berhubungan dengan kehamilan atau diperburuk dengan kehamilan atau penatalaksanaannya, tetapi bukan karena kecelakaan atau secara kebetulan (Saifuddin, 2008). Pencapaian derajat kesehatan ditandai dengan menurunnya Angka kematian bayi (AKB), menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan menurunya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk serta meningkatnya umur harapan hidup (UHH). Di Indonesia, AKB memang telah menurundari 35 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI, 2007). AKI menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Sementara target yang akan dicapai sesuai kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015, angka kematian bayi turun menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian ibu turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup. (Depkes RI, 2011). Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, sebagian besar kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat, walaupun demikian pada beberapa kasus kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan dan bahkan kematian (WHO, 2010). Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dan apabilah tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stres. Nyeri persalinan dapat mempengaruhi kontraksi uterus melalui sekresi kadar katekolamin dan kortisol yang meningkat dan akibatnya mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri juga dapat menyebabkan aktivitas uterus yang tidak terkoordinasi yang akan mengkibatkan persalinan lama. Adapun nyeri persalinan yang berat dan lama dapat mempengaruhi sirkulasi maupun metabolisme yang harus segera diatasi karena dapat menyebabkan kematian janin. (Handerson. 2005) Penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I sangat penting, karena itu sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat. Intervensi untuk mengurangi ketidaknyamanan atau nyeri selama persalinan yaitu intervensi farmakologis nyeri dan non farmakologis. Nyeri persalinan 444

Rini Fitriani Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam... yang disebabkan oleh rasa takut dan tegang dapat dikurangi / diredakan dengan berbagai metode yaitu menaikkan pengetahuan ibu tentang hal-hal yang akan terjadi pada suatu persalinan, menaikkan kepercayaan diri dan relaksasi pernafasan. (Abdul Ghofur, 2010) Teknik relaksasi bernafas merupakan teknik pereda nyeri yang banyak memberikan masukan terbesar karena teknik relaksasi dalam persalinan dapat mencegah kesalahan yang berlebihan pasca persalinan. Adapun relaksasi bernapas selama proses persalinan dapat mempertahankan komponen sistem saraf simpatis dalam keadaan homeostasis sehingga tidak terjadi peningkatan suplai darah, mengurangi kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat beradaptasi dengan nyeri selama proses persalinan. (Prasetyo, 2010) Teknik relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan meminimalkan aktifitas simpatik dalam sistem saraf otonom. Ibu belajar untuk meningkatkan aktivitas komponen saraf parasimfatik vegetative yang lebih banyak secara simultan. Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri tersebut (Haderson, 2005). Data yang diperoleh dari Medical Record Rumah Sakit Umum Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada bulan Januari 237 persalinan normal, Februari 241 persalinan Maret 253 persalinan normal, April 239 persalinan normal. (RSKDIA Siti Fatimah Makassar) Semakin meningkat jumlah persalinan maka tanggung jawab tenaga kesehatan di tempat-tempat pelayanan kesehatan semakin berat, khususnya bagaimana melaksanakan metode yang dapat membantu mengurangi rasa nyeri. Namun fakta yang terjadi saat ini tempattempat pelayanan kesehatan dalam hal ini puskesmas dan rumah sakit belum secara efektif melaksanakan intervensi keperawatan maternitas teknik relaksasi nafas dalam terhadap penanganan nyeri persalinan, sehingga tidak diketahui secara pasti apakah memang benar ada pengaruh teknik relaksasi terhadap nyeri pada pasien inpartu kala I sesuai dengan referensi / teori yang ada. Studi pendahuluan yang dilakukan penulis, pada tanggal 30 Mei 2013, hampir semua pasien inpartu kala I terlihat mengalami nyeri berat, karena kurangnya paparan atau informasi tentang teknik persalinan. Oleh karena hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh teknik nafas dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten di Rumah Sakit Umum Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri 445

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014 pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah di berikan teknik relaksasi nafas dalam di Rumah Sakit Umum Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2013. Kerangka Konsep Penelitian Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri, teknik relaksasi bernafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah. Teknik relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan nyeri dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom. Ibu meningkatkatkan aktivitas komponen saraf parasimpatik vegetative secara stimultan. Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri. Berdasarkan dasar pemikiran variabel penelitian di atas, maka skema kerangka konsep penelitian ini adalah : Keterangan : Hipotesis :Variabel dependen dan independen : Penghubung variabel yang diteliti : Intervensi Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara tingkat nyeri dan respon adaptasi nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini adalah praeksperimental dengan menggunakan tipe one group pre-post test design. Variabel Penelitian Variabel independen : teknik relaksasi nafas dalam. Variabel dependen : tingkat nyeri persalinan dan respon adaptasi nyeri persalinan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu inpartu kala I fase laten yang ada pada saat penelitian di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada bulan Juni tahun 2013. Pengambilan sampel dilakukan dengan Non probability sampling berupa secara accidental sampling yaitu sampel yang diambil dari responden atau kasus yang kebetulan ada saat penelitian. 446

Rini Fitriani Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam... Berdasarkan hasil perhitungan sampel dengan menggunakan rumus Solvin diperoleh besarnya sampel dalam penelitian ini adalah 71 orang responden. Lokasi penelitian Tempat penelitian yang digunakan adalah RSKDIA Siti Fatimah Makassar yang bertempat di jalan Gunung Merapi no.75 Kelurahan Lajangiru Kecamatan Ujung Pandang Kota Makassar. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20-27 Agustus 2013. Analisis Univariat Analisis Univariat dilakukan untuk menjelaskan karakteristik penelitian yaitu kondisi nyeri sebelum dan setelah dilakukan intervensi berupa teknik relaksasi pernafasan dalam bentuk distribusi frekuensi dan presentase. Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan dengan menggunakan uji statistik untuk menguji beda mean dependent yakni dengan uji dependent t-test. Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan antara rata-rata nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan berupa teknik relaksasi pernafasan. HASIL PENELITIAN Tingkat Nyeri persalinan sebelum dan setelah intervensi Hasil penelitian tingkat nyeri persalinan sebelum dan setelah intervensi pada pasien inpartu kala I fase laten dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Sebelum dan Setelah Perlakuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebelum teknik relaksasi nafas dalam yaitu nyeri ringan sebanyak 0 responden (0%), nyeri sedang sebanyak 37 responden (52,1%), nyeri berat sebanyak 34 responden (47,8%), nyeri hebat sebanyak 0 responden (0%). Sedangkan setelah teknik relaksasi nafas dalam yaitu nyeri ringan sebanyak 7 responden (9,8%), nyeri sedang sebanyak 58 responden (81,6%), nyeri berat sebanyak 6 responden (8,4%). 447

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014 Perbedaan tingkat nyeri persalinan sebelum dan setelah intervensi Data dari penelitian yang berhasil dikumpulkan selanjutnya dilakukan uji normalitas data. Secara statistik untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan uji saphiro-wilk yang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Tests of Normality Tabel tersebut menjelaskan bahwa Nilai p pada intensitas nyeri ibu sebelum intervensi adalah 0,756 dan nilai p pada pasien setelah intervensi adalah 0,868. hasil tersebut berarti data berdistribusi normal karena nilai p > 0,05. Setelah data berdistribusi normal, maka data di uji statistik dengan uji paired dependen t-test. Tabel 3. Paired Sample Statistics Tabel tesebut menunjukkan bahwa rata-rata tingkat nyeri pasien inpartu kala I fase laten sebelum pemberian teknik relaksasi nafas dalam dari 71 responden adalah sebanyak 6.7042, sementara setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam adalah sebanyak 4.8732. Tabel 4. Paired Samples Correlations Tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai korelasi antara dua variabel adalah sebesar 0,283 dengan sig. sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara dua rata-rata tingkat nyeri sebelum dan setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam adalah kuat dan signifikan. 448

Rini Fitriani Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam... Tabel 5. Paired Samples Test Paired Differences Std. Devia- Mean tion Lower Upper t df (2-tailed) Pair Sebelum intervensi 1 - Setelah intervensi 1.91549 1.86507 1.47404 2.35695 8.654 70 0.000 95% Confidence Interval of the Difference Sig. Tabel tersebut menjelaskan bahwa nilai t hitung 8.654 dengan sig. 0,000 di bandingkan t tabel 0,283 dengan nilai signifikan 0,000, Sehingga 8.654 > 0,283 (t -hitung > t-tabel) dan 0,000 < 0,05 (p < α) dengan demikian Ho ditolak, artinya ada perbedaan secara signifikan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten antara sebelum diberi perlakuan teknik relaksasi nafas dalam dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Dengan kata lain, pemberian teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk menurunkan tingkat nyeri pada inpartu kala I fase laten. PEMBAHASAN Teknik relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan nyeri dengan meminimalkan aktifitas simpatik dalam sistem saraf otonom. Ibu meningkatkan aktifitas komponen saraf parasimpatik vegetatif secara simultan. Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri. Hormon adrenalin dan kortisol yang menyebabkan stres akan menurun, ibu dapat meningkatkan konsentrasi dan merasa tenang sehingga memudahkan ibu untuk mengatur pernafasan sampai frekuensi pernafasan kurang dari 60-70 x/menit. Kadar PaCo2 akan meningkat dan menurunkan PH sehingga akan meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Seperti halnya nyeri pada persalinan, pada taraf yang ringan, nyeri yang dirasakan ini dapat membuat seseorang lebih memperhatikan kondisinya dan bayinya dengan mencari informasi dan pertolongan pada petugas kesehatan. (Handerson Cristine, 2005). Perlakuan teknik nafas dalam banyak memberikan pengaruh penurunan tingkat nyeri setelah diberi perlakuan selama 30 menit. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil yang telah diperoleh selama penelitian yaitu : sebelum diberikan perlakuan yaitu nyeri ringan sebanyak 0 responden (0%), nyeri sedang sebanyak 37 responden (52,1%), nyeri berat sebanyak 34 responden (47,8%), nyeri hebat sebanyak 0 responden (0%). Sedangkan setelah perlakuan yaitu nyeri ringan sebanyak 7 responden (9,8%), nyeri sedang sebanyak 58 responden (81.6%), nyeri berat sebanyak 6 responden (8.4%), 449

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014 dan nyeri hebat sebanyak 0 responden (0%). Selanjutnya apabila hasil tersebut dianalisis dengan uji paired sample t-test dengan hasil : nilai t hitung > t tabel (8.654 > 0,283) dan nilai p < α (0,000 < 0,05) dengan demikian Ho ditolak, artinya ada perbedaan secara signifikan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten antara sebelum diberi perlakuan teknik relaksasi nafas dalam dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Hasil penelitian tersebut hampir sama dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Abdul Ghofur tahun 2010 pada ibu bersalin kala I dengan hasil bahwa teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk mengurangi nyeri selama proses persalinan berlangsung. Keuntungan utamanya, teknik relaksasi nafas dalam tersebut memberi perasaan yang rileks dalam mengontrol pernafasan sehingga dapat mengurangi rasa sakit. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian Lis Fatmawati tahun 2011 pada pasien persalinan normal kala 1 fase laten dengan hasil bahwa intensitas nyeri sebelum diberikan teknik relaksasi pernafasan rata-rata mengalami nyeri berat dan sesuadah diberikan teknik relaksasi pernafasan rata mengalami nyeri ringan. Sehingga dapat disimpulkan bahawa ada perbedaan secara signifikan antara tingkat nyeri pada pasien persalinan normal kala 1 fase laten sebelum diberikan teknik relaksasi pernafasan dan sesudah diberikan teknik relaksasi pernafasan. Grantiny Dick-Read dalam dua bukunya Natural Childbirth (1933) dan Childbirth Without Fear (1944) juga menuliskan bahwa rasa nyeri melahirkan merupakan akibat pengaruh sosial dan sindrom takut tegang-nyeri, untuk mengganti rasa takut maupun nyeri program Dick- Read meliputi pemberian informasi tentang persalinan disamping nutrisi, hygienis dan informasi dan latihan fisik yang diantaranya latihan relaksasi secara sadar dan latihan pola nafas.(abdul Ghofur. 2010) Teori Chy yiyang menyatakan bahwa pada masa lahir dan pasca lahir, beberapa latihan fisik dianjurkan untuk membantu kelahiran dan pemulihan. Latihan pernafasan yang khusus biasanya jarang dianjurkan. Jika sudah terampil melakukan pernapasan dalam-dalam maka pembangunan latihan fisik dan pernafasan akan memberikan hasil yang lebih baik, metode psikoprofilaktik yaitu persiapan psikologis dan fisik menjelang persalinan atau disebut juga dengan metode lemaze atau metode lain untuk persalinan yang alami. Semua metode tersebut membutuhkan keterampilan bernafas sesuai dengan tahap-tahap persalinan pembukaan, peralihan dan pengejanan dengan menggunakan metode Chy Yi. Teknik ini tidak hanya digunakan pada individu yang sakit tetapi bisa juga digunakan pada individu yang sehat. 450

Rini Fitriani Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam... Pelaksanaan teknik ini bisa berhasil jika pasien kooperatif. (Handerson Cristine, 2005) PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian pada bab sebelumnya tentang pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten, maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik tingkat nyeri pasien inpartu kala I fase laten sebelum diberi perlakuan teknik nafas dalam tingkat nyeri pasien berkisar 0 responden (0%) dengan nyeri ringan, 37 responden (52.1%), 34 responden (47.8%) dengan nyeri sedang, 0 responden (0%) dengan nyeri. Karakteristik tingkat nyeri pasien inpartu kala I fase laten setelah diberi perlakuan teknik nafas dalam berkisar 7 responden (9.8 %) dengan nyeri ringan, 58 responden (81.6%) dengan nyeri sedang, 6 responden (8.4%) dengan nyeri berat, 0 responden (0%) dengan nyeri hebat. Pemberian teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten karena terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah pemberian teknik nafas dalam (hasil : t hitung 8.654 dan t tabel 0,283, Sehingga 8.654 > 0,283 (thitung > t-tabel) dan 0,000 < 0,05 (p < α). Saran Diharapkan untuk mengembangkan pelayanan rumah sakit dengan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien inpartu kala I fase laten, sebagai upaya terapi pereda nyeri yang tidak banyak menimbulkan efek samping. Sehingga bermanfaat bagi peningkatan pelayanan kesehatan serta pengembangan ilmu keperawatan di rumah sakit. Diharapkan perawat atau bidan mampu terlibat langsung dalam proses teknik relaksasi nafas dalam agar pelaksanaan teknik relaksasi dapat dilakukan secara optimal oleh pasien. DAFTAR PUSTAKA Admin.2013.WHO-Angka Kematian Ibu. http://www.scribd.com/ doc/55332903/angka-kematian- Ibu. 20/05/2013 Al-Maragi. Ahmad Mustafa.1993. Tafsir Al-Maragi. Jakarta : PT Pustaka Panjimas Asrinah At Al.2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Edisi I. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Danuatmaja, Bonny.2008. Persalinan Normal Tanpa Sakit Cetakan IV. Jakarta : Puspa Swara. Fatmawati, Lis. 2011. Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di BPS Mu rofah, Amd.Keb. Universitas Muhammadiyah Surabaya. http:// www.google.com=pengaruh+relaks asi+pernafasan+terhadap+tingkat+ra sa+nyeri+pada+ibu+bersalin+kala+i 451

Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014 =kti.kebidanan.files.wordpress.com. 20/06/2013 Ghofur, Abdul. 2010. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Inpartu Kala I Fase Laten di Rumah Bersalin Depok Jaya. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jaka rta http://www.google.com=pengaruh+r elaksasi+nafas+terhadap+respon+ad aptasi+nyeri+dalam+pada+inpartu+ kala+i+fase+laten=skripsistikes.files.w ordpress.com. 14/05/2013 Hamka.1983. Tafsir Al-Azhar. Jakarta : PT Pustaka Panjimas. Henderson.2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Cet.I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC http://www.com/hubungan-tingkat-nyeridengan-tingkat-kecemasan-padapasien-inpartu-kala-i/ 10/06/2013 Irawati. 2008. Hubungan Tingkat Nyeri dengan Tingkat Kecemasan pada Inpartu Kala I. Kusmiyati, Yuni. 2010. Penuntun Praktikum Asuhan Persalinan. Cet I. Yogyakarta: Fitramaya Manuaba.2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Ningtyas.2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal.Jakarta: Salemba Medika Noor, Hasnah M.2007. Biostatistik Dalam Kebidanan. Makassar: Medio. Prasetyo, Sigit Nian.2010. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Edisi I. Cet I. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumarah At Al.2010. Perawatan Ibu Bersalinan (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin) Cetakan V. Yogyakarta : Fitramaya. Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi III. Cet. IX. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Yunita. 2013. Hadits Menghormati Orang Tua. http://venyyunita.blogspot.com/201 3/01/hadits-tentang-menghormatiorang-tua.html. 10/07/2013 452