METODOLOGI Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor. Tempat penelitian adalah di sepanjang koridor Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor (Gambar 2). Penelitian ini dilakukan sejak April 2009 hingga September 2009. Peta Jawa Barat Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei, pemodelan, dan simulasi 3D. Tahapan kerjanya meliputi tahap persiapan penelitian, survei pendahuluan, pemodelan 2D dengan AutoCad, survei lanjutan, analisis, sintesis, dan simulasi 3D dengan 3D Studio Max. Bagan tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3. Persiapan Penelitian Tahap Persiapan penelitian mencakup penetapan tujuan, penyusunan rencana kerja, penyusunan anggaran biaya, dan pengumpulan informasi yang
11 diperlukan untuk memulai penelitian. Peta yang didapatkan melalui dinas pertamanan digunakan sebagai basemap awal, kemudian dilakukan validasi dengan citra satelit dan cek lapang. Survei Pendahuluan Pada survei pendahuluan dilakukan inventarisasi data-data umum dan titiktitik lampu pada siang hari, sekaligus verifikasi kondisi lapang dari peta yang didapatkan melalui dinas pertamanan. Peta dasar lokasi lampu didapatkan dari Dinas Pertamanan Kota bogor. Kemudian dilakukan verifikasi ulang titik-titik lampu dengan menggunakan GPS. Data titik-titik lampu hasil verifikasi dengan GPS disinkronkan dengan data dari Dinas Pertamanan. Kemudian dilakukan lagi verifikasi lapang terakhir untuk mendapatkan data yang paling tinggi presisinya. Dalam proses survei awal ditemukan 28 jenis lampu yang berbeda pada tapak. Kemudian lampu-lampu ini dikelompokkan menjadi 8 kelompok besar berdasarkan karakter fisik dan fungsinya. Berikut adalah pembagiannya: 1. Kelompok 1, terdiri dari lampu-lampu jenis 1 sampai 6; 2. Kelompok 2, terdiri dari lampu-lampu jenis 7 sampai 12; 3. Kelompok 3, terdiri dari lampu-lampu jenis 13 dan 14; 4. Kelompok 4, terdiri dari lampu-lampu jenis 15; 5. Kelompok 5, terdiri dari lampu-lampu jenis 16 sampai 25; 6. Kelompok 6, terdiri dari lampu-lampu jenis 26; 7. Kelompok 7, terdiri dari lampu-lampu jenis 27; 8. Kelompok 8, terdiri dari lampu-lampu jenis 28. Delapan kelompok besar itu dibahas lebih mendalam pada bagian Hasil dan Pembahasan. Selain data-data mengenai lampu, pada tahap survei pendahuluan juga dilakukan pengumpulan data mengenai aspek biofisik, aspek legal, dan aspek sosial yang terdapat pada tapak. Aspek biofisik mencakup data-data mengenai kondisi umum jalan, iklim, landuse (tata guna lahan), vegetasi dan satwa, dan kualitas visual. Aspek legal mencakup data-data mengenai peraturan yang berhubungan dengan pencahayaan dan arah kebijakan pengembangan kawasan Kota Bogor. Aspek sosial mengenai data aktivitas sosial yang terjadi pada tapak. Rincian data dan keterangan lainnya dari aspek biofisik, aspek legal, dan aspek sosial dapat dilihat pada Tabel 1.
12 Tabel 1. Jenis, Bentuk, Tipe, Cara Pengambilan, dan Sumber Data Aspek Data Jenis Bentuk Tipe Cara Pengambilan Sumber Kondisi umum jalan Status jalan, fungsi jalan, panjang, lebar, dan kondisikondisi fisik jalan dan data Iklim Curah hujan, suhu udara kelembaban relatif udara, dan hari hujan dan data Biofisik Landuse Pola penggunaan lahan dan terkait Vegetasi, satwa Jenis dan persebarannya Kualitas visual Good view dan bad view Primer Peraturan Peraturan daerah yang berkaitan dengan pencahayaan Bappeda Legal Kebijakan Keterangan mengenai arah pengembangan kawasan dan Bappeda Sosial Aktivitas sosial Kalangan pengguna jalan dan waktu penggunaan Survei Pembuatan Peta Dasar (2D) dengan AutoCad Setelah mendapatkan data tapak yang memadai pada siang hari, selanjutkan adalah membuat 2D tapak dengan menggunakan piranti Autocad. Piranti ini dipilih karena kemudahan dalam penggunaannya serta memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Peta dasar dibuat dengan menggunakan peta dari
13 Dinas Pertamanan sebagai acuan dasar kemudian di-overlay dengan peta IKONOS untuk mendapatkan gambaran ruang yang lebih jelas. Survei Lanjutan Setelah peta dasar 2D terbangun, dilakukan survei lanjutan sebagai validasi akhir sekaligus melengkapi data-data yang masih belum lengkap. Pada survei ini dilakukan inventarisasi data pencahayaan lampu (jenis lampu, dan karakter pencahayaan lainnya). Survei lanjutan ini dilakukan pada siang hari dengan berjalan kaki mengelilingi tapak dan pada malam hari dengan menggunakan sepeda motor. Analisis Data-data umum dan pemodelan digital saling disinkronkan. Hasil sinkronisasi digunakan untuk tahap analisis. Pada tahap ini dianalisis: 1. kondisi tapak secara umum; 2. kelompok-kelompok lampu yang ada pada tapak; 3. persebaran kelompok-kelompok lampu pada tapak; 4. kondisi umum penerangan pada tapak; 5. daerah terang dan gelap pada tapak dan; 6. potensi dan kendala yang ada pada tapak. Sintesis Setelah analisis, dihasilkan suatu bentuk hasil analisis berupa solusi-solusi dari penyelesaian masalah dan peningkatan potensi yang ditemukan pada tapak. Dari hasil tersebut disusun sintesis yang berupa rekomendasi konsep pencahayaan yang lebih baik. Simulasi 3D dengan 3D Studio Max Untuk memberikan gambaran yang lebih mendalam, konsep yang direkomendasikan divisualisasikan berupa simulasi tiga dimensi. Dengan bantuan piranti lunak 3D Studio Max. Simulasi 3D akan memperlihatkan ilustrasi lebih dalam mengenai penerapan konsep pencahayaan yang direkomendasikan.
14 INVENTARISASI Jalan Lingkar Kebun Raya Kondisi Tapak : 1. Kondisi Umum Jalan 2. Iklim 3. Landuse 4. Vegetasi 5. dan Satwa 6. Kualitas Visual 7. Lampu Aspek Legal 1. Peraturan 2. Kebijakan Kondisi Sosial 1. Aktifitas Sosial INPUT ANALISIS 1. Karakter-karakter pencahayaan Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor 2. Potensi- potensi pencahayaan Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor 3. Kendala-kendala pencahayaan Jalan Lingkar Kebun Raya Bogor PROSES SINTESIS Konsep pencahayaan lanskap yang dapat memenuhi seluruh tuntutan dan kebutuhan pencahayaan dengan baik dengan menjaga serta memperkuat karakter kawasan Gambar 3. Tahapan Penelitian OUTPUT