Psikologi Pendidikan BBM 8 SETIAWATI PPB-FIP-UPI. next

dokumen-dokumen yang mirip
SENSASI SENSAS dan PERSEPSI PERSE 4/2/

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

01FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

PERSEPSI BENTUK. Persepsi Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat. Hal ini

Manusia makhluk sosial sehingga membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Kemampuan manusia berinteraksi menjadi tolak ukur keberhasilan penyesuaian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. anak diri anak yang bersangkutan dan lingkungan sekitaranya. Perkembangan anak

PERSPEKTIF TEORI MOTIF DAN MOTIVASI

BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR

I. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga formal yang dapat meningkatkan kualitas belajar

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

media belajar lainnya, seperti melihat gambar dan membaca buku-buku, jika

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GEJALA KONASI--MOTIVASI. PERTEMUAN KE 10

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB I PENDAHULUAN. tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan. hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan individu di dalamnya

Metode Observasi & Wawancara

Sensasi persepsi perhatian - berpikir - mengambil keputusan - memori motivasi

Prinsip dalam Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. sasarannya, tidak terlepas dari peran serta sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. hlm, Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak Jilid II, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 7

Presented by : M Anang Firmansyah PERILAKU KONSUMEN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN ANTARA SUASANA KELUARGA DENGAN MINAT BELAJAR PADA REMAJA AWAL

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hana_kyu MOTIF DAN MOTIVASI

Aspek Interaksi Manusia dan Komputer

BAB IX. Hubungan Antara Proses Penginderaan dan Persepsi


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pengantar Psikologi Fungsi-Fungsi Psikis. Dosen Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Pertemuan 6 20 April 2013

BAB I PENDAHULUAN. ditangani, dan tidak akan pernah selesai untuk dikerjakan dari waktu ke

LABORATORIUM PENGUJIAN INDERAWI

BAB II KAJIAN TEORI. dan berbuat. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang. tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.

PSIKOLOGI SOSIAL 1 MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 03

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KONFLIK INTERPERSONAL DAN STRES KERJA DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pandang mereka masing-masing. Berikut ini kutipan pendapat beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. Kita tidak dapat memungkiri bahwa pendidikan anak usia dini (TK) perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak baik,

02FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tertuang dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka

PENGANTAR PSIKOLOGI. YENI WIDYASTUTI, S.Sos., M.Si PERTEMUAN I

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. laku. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa sampai tua manusia

BAB I PENDAHULUAN. dari orang tua, guru, dan orang dewasa lainya yang ada disekitarnya. Usaha

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. akan terlihat dalam seluruh aspek tingkah laku. Slameto (2003 : 2) mendefinisikan belajar adalah suatu proses usaha yang

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN BAB I : KONSEP DASAR PSIKOLOGI FAAL 1

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Proses pencarian jati

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

PERSEPSI INTI KOMUNIKASI. Rizqie Auliana

BAB II KAJIAN TEORI. pengalaman dan interaksi dengan lingkungan. Hal ini didukung oleh Suryabrata,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran di sekolah tidak lepas dari permasalahan, di

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut harus bekerja. Kerja dan bekerja merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang dimaksud disini adalah

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)

cxü~xåutçztç exåt}t Setiawati PPB FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya dalam aspek fisik intelektual, emosional, sosial dan spiritual

BAB II KAJIAN TEORI. gerakan sama sekali ke arah tujuan-tujuan tertentu. Pendapat yang sama

Motif Ekstrinsik. Motif yang timbul dari rangsangan luar. Contoh : pemberian hadiah jika seseorang dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. 1. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

2.1 Perkembangan anak sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB II KAJIAN TEORITIS. Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai daya yang penggerak dari dalam

APLIKASI PERKEMBANGAN KOGNISI PIAGET TERHADAP PENDIDIKAN ANAK TUNAGRAHITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pengetahuan dan kecakapan. Menurut Wina Sanjaya (2006:113) belajar. di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. interaksi antara guru dan siswa (Johnson dan Smith di dalam Lie, 2004: 5).

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005:5). Maka tepatlah bila

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah karyawan yang relatif banyak dan memiliki karakteristik pola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

Psikologi Kepribadian I Teori Interpersonal Harry Stack Sullivan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

PERTEMUAN KE 5 dan 6

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

PERSEPSI BENTUK. Persepsi, Lanjutan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

BAB II ANCANGAN ERGONOMI. : Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa dapat menjelaskan cakupan dan rekanan Ergonomi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bersikap tenang dalam menghadapi ujian nasional. Orangtua dan

Transkripsi:

Psikologi Pendidikan BBM 8 OLEH : SETIAWATI PPB-FIP-UPI next

FAKTOR-FAKTOR NON INTELEKTUAL YANG MEMPENGARUHI PEMBELAJARAN 2 FISIK DAN KESEHATAN, KEMATANGAN SERTA DORONGAN BERPRESTASI next

1.Fisik dan kesehatan 2.Kematangan 3.Dorongan berprestasi next

FISIK DAN KESEHATAN Rasa Raba dan sakit Pembauan Pendengaran Persepsi berdasarkan penglihatan Interaksi sistem indera back

Rasa Indera perasa pada manusia terletak pada lidah. Indera perasa ini akan merespon perangsang melalui lidah untuk membedakan rasa asin,manis,asam dan sebagainya.penelitian tentang rangsa perasa backini mememang masih kurang sekali.

Raba Dan Sakit Sejak permulaan dalam hidupnya bayi sudah mampu merespon perangsang rabaan. Meraba pada seluruh bagian daerah tubuh bayi menghasilkan banyak gerakan refleks memegang serta refleks pokok lainnya. Pada umumnya presepsi merupakan hasil kombinasi antara rabaan dan penglihatan. Kemampuan untuk mengenal objek persepsi meningkat bersama dengan meningkatnya usia sebagai eksplorasi dari objek yang lebih jelas atau sistematik. Dengan demikian Indera peraba akan berkembang lebih baik bila anak sering mengenal dan back mengalaminya sehingga akan mempertajam presepsinya.

Pembauan Indera pembau pada manusia terletak pada hidung. Pembauan pada manusia cukup penting, namun tidak sepenting seperti halnya pada binatang. Sekalipun demikian indera pembauan pada manusia sangat perasa dan sangat membantu kesadaran kita terhadap lingkungan. back

Pendengaran Indera pendengaran pada manusia terletak pada telinga. Dari semua indera manusia untuk berhubungan dengan lingkungan pendengaran dan penglihatan merupakan indera yang terpenting. back

Persepsi berdasarkan penglihatan Rangsang penglihatan memberikan sumber penting bagi individu untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan. Respon individu akan timbul bila ada benda atau objek yang merangsang penglihatannya berada di wilayah penglihatannya. Persepsi terhadap jarak memerlukan penyesuaian mata dalam melihat jarak yang berbeda. Persepsi terhadap kedalaman suatu objek juga merupakan salah satu persepsi terhadap jarak. back

Interaksi sistem indera Dalam banyak situasi, persepsi melibatkan penguasaan lebih dari satu indera secara bersamasama. Koordinasi mata dan tangan memerlukan penglihatan rabaan. Penglihatan-pendengaran Bila individu mendengar suara mereka akan berusaha mengarahkan matanya kearah datangnya suara. Proses psikologi belajar individu sebagai berikut : 1. Informasi ditampung oleh alat-alat indera lalu disalurkan oleh sistem urat syaraf sebagai masukkan 2. Masukan ditampung dalam pusat penampungan kesan-kesan sensori dan tinggal disitu dalam waktu yang sangat singkat yang membentuk pola perseptual. 3. Pola perseptul itu masuk kedalam ingatan jangka waktu yang sangat singkat dan tinggal disitu selama 20 detik kecuali informasi yang masuk itu ditahan lebih lama melalui proses penyimpanan. 4. Ingatan jangka waktu lama untuk digali kembali apabila dibutuhkan 5. Informasi yang digali dari ingatan jangka waktu lama masuk kedalam pusat perencanaan reaksi jawaban 6. Hasil pengolahan dalam pusat pelaksanaan yang menghasilkan suatu tindakan atau perbuatan yang sesuai BACK

Kematangan Kematangan atau maturation adalah urutan perubahan yang dialami individu secara teratur yang ditentukan oleh rancangan genetika nya. Dalam batasan ini kematangan dipandang sebagai suatu pembawaan, yakni sebagai warisan biologis organisme yang dibawa sejak lahir. Kematangan yang dialami oleh individu membutuhkan dukungan dari lingkungan dari lingkungan seperti kualitas fisik dan psikis individu merupakan hasil dari pengaruh kematangan dan lingkungan. Masa peka adalah suatu masa dimana suatu fungsi demikian baik perkembangannya dan karena harus dilayani dan diberi kesempatan sebaik-baiknya. Kematangan yang dimiliki individu atau seseorang sejak lahir sangat tergantung pada aspek perkembangannya. next

Faktor-faktor yang memungkinkan terjadinya tingkah laku : 1. Tingkah laku sebagai hasil pertumbuhan fisik atau kematangan 2. Tingkah laku sebagai hasil belajar 3. Tingkah laku sebagai hasil kombinasi kematangan dan belajar next

Di dalam proses kematangan kita selalu melihat interaksi antara pembawaan dan lingkungan sepanjang waktu. Terwujudnya semua tipe tingkah laku harus menanti sampai datangnya masa kematangan dari organ dan sistem untuk mewujudkan tingkah laku itu, tanpa kecuali tingkah laku yang dipelajari. back

Dorongan Berprestasi Dorongan Motif Motivasi next

Dorongan Dorongan istilah psikologinya disebut dengan motif. Motif merupakan pengertian yang melingkupi penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam manusia yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu. back

Motif Sherif and sherif (1956) Giddnes (1991:64) Etimologis Psikologis back

Sherif & sherif Motif sebagai suatu istilah genetik yang meliputi semua faktor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan. back

Giddnes Motif sebagai dorongan yang memberikan energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif atau perilaku kearah pemuasan kebutuhan. back

Etimologis Motif berasal dari kata motion yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak jadi istilah motif erat berkaitan dengan gerak, yakni gerakan yang dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. back

Psikologi Motif berarti rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu tingkah laku. back

Motivasi Motivasi berarti membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan. Dua unsur motivasi : 1. Dorongan kebutuhan 2. Tujuan (Handoko,1992:10) back

Dorongan berprestasi (motif berprestasi) Mc. Celland Mc. Celland, dengan simbol n-ach Penelitian pada akhir 1940-an Kebutuhan untuk berprestasi Wood Worth Motif berprestasi terhadap penampilan Semangat kelompok atau korps next

Mc. Celland Menurut David Mc. Celland untuk membuat sebuah pekerjaan berhasil, yang paling penting adlah sikap terhadap pekerjaan tersebut. back

Penelitian pada akhir 1940-an Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa jatuh bangunnya negara-negara beserta kebudayaankebudayaan berhubungan erat dengan perubahan pada kebutuhan untuk berprestasi. back

Kebutuhan untuk berprestasi Suatu daya dalam mental manusia untuk melakukan suatu kegiatan yang lebih baik, lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien dari pada kegiatan yang dilaksanakan yang sebelumnya. back

Wood worth Motif pada diri individu atau seseorang itu ada yang asli (tidak dipelajari) dan ada yang dipelajari. back

Motif berprestasi terhadap penampilan Motif berprestasi berpengaruh terhadap penampilan seseorang, terutama dalam belajar. Seseorang yang mwmpunyai motif berprestasi tinggi cenderung untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara tuntas tanpa menunda-nunda pekerjaan itu. back

Semangat kelompok atau korps KONFORMITAS Kesetiaan kepada suatu kelompok, keluarga, atau pekerjaan atau profesinya yang sering disebut semangat kelompok / korps (konformitas) dapat dijelaskan berdasarkan motif yang dikaitkan dengan dorongan atau kebutuhan untuk berafiliasi ini. back

Peranan guru dalam memotivasi pembelajaran siswa Mengenal setiap siswa yang diajarnya secara pribadi Memperlihatkan interaksi yang menyenangkan Menguasai berbagai metode dan teknik mengajar dan menggunakannya secara tepat Menjaga suasana kelas supaya para siswa terhindar dari konflik dan frusatasi Memperlakukan siswa sesuai dengan keadaan dan kemampuannya NEXt

TERIMA KASIH