Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. karena bahasa merupakan sistem suara, kata-kata serta pola yang digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. Bagian ini menjelaskan langkah-langkah yang berkaitan dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, sidang di pengadilan, seminar proposal dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut pendapat Austin (1962) yang kemudian dikembangkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Bahasa merupakan sebuah hal yang sangat penting bagi kehidupan

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. hubungan-hubungan antara bahasa dan konteksnya yang tergramatikalisasi atau

TINDAK TUTUR ILOKUSI TOKOH KAKEK DALAM FILM TANAH SURGA

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM DIALOG NASKAH DRAMA NYARIS

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

SKRIPSI. Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. Oleh Aditya Nugraha NIM

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penggunaan bahasa merupakan realitas interaksi komunikasi antara penutur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Dalam komunikasikeberadaan bahasa pada dasarnya tidak dapat dipisahkan

ANALISIS TINDAK TUTUR PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR SATWA DAN TANAMAN HIAS YOGYAKARTA (Kajian Pragmatik) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Tindak tutur terdapat dalam komunikasi bahasa. Tindak tutur merupakan

ARTIKEL. Oleh Rini Saroza Nim Medann 16 Februarr20l6 Menyetujui: Dosen Pembimbing Skripsi

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM PROSES PEMBELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII C DI KELAS VIII C SMPN 26 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA BAK TRUK SEBAGAI ALTERNATIF MATERI AJAR PRAGMATIK

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. tidur sampai tidur lagi, bahkan bermimpi pun manusia berbahasa pula.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi mereka membentuk sebuah komunikasi yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan yang menjadi konteks dan tempat tuturan itu tejadi.

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. semakin beragam dan kreatif. Keanekaragaman penggunaan bahasa di masyarakat

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Objek dalam sebuah kalimat adalah tuturan. Suatu tuturan dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, komunikasi adalah jalan yang efektif dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN EKSPRESIF PADA WACANA PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SUSILO BAMBANG YUDHOYONO MASA JABATAN SKRIPSI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Menurut Chaer (2007) tuturan dapat diekspresikan melalui dua

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KOMISIF PADA LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMP NEGERI 2 COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM SCRIP ADA APA DENGAN CINTA? KARYA RUDI SOEDJARWO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU

TINDAK TUTUR GURU DI DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP N 27 PADANG (KAJIAN PRAGMATIK) ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. lain, sehingga orang lain mengetahui informasi untuk memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa yang digunakan

SKRIPSI. Diajukan untuk. Oleh: AH A

Transkripsi:

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap Oleh: Agus Setiaji Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa agussetiaji94 @yahoo.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi yang terdapat pada tuturan para pedagang dan pembeli di pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap; (2) fungsi penggunaan tindak tutur bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah berupa tuturan lisan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dasar dan teknik lanjutan. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik rekam dan teknik catat. Instrumen penelitian ini meliputi peneliti, alat perekam (handphone), alat tulis, nota pencatat serta buku-buku yang relevan dengan penelitian. Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data sebanyak 45 rekaman. Peneliti menemukan tindak tutur berdasarkan daya tutur meliputi; tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam percakapan pedagang dan pembeli di pasar sampang meliputi: tindak tutur melapor, tindak tutur mendesak, tindak tutur menyarankan, tindak tutur mengumumkan. Tindak tutur perlokusi meliputi: tindak tutur membujuk, tindak tutur menjengkelkan tindak tutur menarik perhatian. Fungsi ilokusi yang digunakan dalam percakapan pedagang dan pembeli di pasar sampang meliputi; tindak tutur asertif, tindak tutur komisif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif (evaluatif). Kata kunci: tindak tutur, pasar Sampang Pendahuluan Bahasa merupakan alat komunikasi yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Pada hakikatnya fungsi bahasa yang paling mendasar adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Di dalam berkomunikasi, manusia tidak terlepas dari ilmu bahasa, khususnya pragmatik. Pragmatik ialah salah satu cabang ilmu linguistik yang mengkaji hubungan timbal balik antara fungsi dan bentuk tuturan (Rustono, 1999: 4). Pemahaman tentang pragmatik atau yang sering disebut dengan cabang ilmu bahasa yang mengkaji tentang tindak tutur, menjadi pembahasan utama yang melatarbelakangi pembuatan proposal penelitian ini. Austin (dalam Rustono 1999 : 35-36) menerangkan bahwa tindak tutur meliputi: (1) tindak tutur lokusi (Locutionary act), ialah tindak tutur untuk menyatakan sesuatu. (2) tindak tutur ilokusi (Ilocutionary act), adalah tindak tutur untuk melakukan sesuatu. (3) tindak tutur perlokusi (Perlocutionary act), adalah hasil atau efek yang ditimbulkan oleh ungkapan itu pada Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 52

pendengar sesuai dengan situasi dan kondisi pengucapan kalimat itu. Dalam penelitian ini dipusatkan pada analisis tindak tutur para pedagang dan pembeli di pasar Sampang yang meliputi tindak lokusi, ilokusi dan perlokusi serta fungsi ilokusi. Penggunaan tindak tutur bahasa Jawa di pasar Sampang menunjukkan bagaimana komunikasi yang muncul pada zaman sekarang diwarnai oleh pertanyaan, ungkapan, menawar, meminta, melapor, berterima kasih, kejengkelan, menarik perhatian, membujuk dan masih banyak lagi ungkapan yang lainnya. Fenomena ini menunjukkan bahwa penggunaan tindak tutur bahasa Jawa di pasar Sampang sangatlah beragam dan mempunyai banyak fungsi. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Leech (1993), di dalam tindak tutur terdapat empat fungsi ilokusi yaitu: (1) Asertif (assertives) ialah tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran atas apa yang diujarkannya. (2) Direktif (directives) yaitu tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu. (3) Komisif (commisives) ialah tindak tutur yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang dituturkan di dalam kata-katanya. (4) Ekspresif (expressive) ialah tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi tentang hal yang ada dalam tuturannya itu. Tindak tutur ini berfungsi untuk mengekspresikan dan mengungkapkan sikap penutur terhadap lawan tutur. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi di pasar Sampang. Mendeskripsikan fungsi penggunaan tindak tutur bahasa Jawa di Pasar Sampang. Adapun alasan dalam penelitian ini adanya ketertarikan penulis untuk mengetahui dan mendeskripsikan penggunaan tindak tutur bahasa jawa di pasar Sampang, karena pada percakapan-percakapan para pedagang dan pembeli di tempat tersebut, penulis temukan banyak tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi beserta fungsinya. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah berupa tuturan lisan para pedagang dan pembeli di pasar Sampang. Data penelitian ini diarahkan pada penggunaan tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi beserta fungsi tuturan tersebut. Teknik pengumpulan data, penulis menggunakan teknik dasar dan teknik lanjutan. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 53

Teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap, sedangkan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik rekam dan teknik catat. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian menerangkan bahwa, penggunaan tindak tutur di pasar Sampang ada 2 jenis yaitu; 1. Tindak tutur berdasarkan daya tutur, meliputi: tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Berikut ini adalah contoh penggunaan tindak tutur di pasar Sampang. a) Lokusi Konteks: Di blok pedagang benih ikan, seorang pembeli bertanya kepada pedagang tentang pertumbuhan benih ikan yang paling cepat besar diantara ikan patin, bawal dan lele. Pb : pertumbuhane cepet endi yah? Pd : ya cepet lele lah...lele, bawal nembe patin Tuturan ya cepet lele lah...lele, bawal nembe patin terjemahannya ya cepat lele lah, bawal, baru patin disampaikan penutur kepada mitra tutur, dengan maksud menginformasikan kepada mitra tutur bahwa pertumbuhan yang paling cepat besar adalah ikan lele dibandingkan ikan bawal dan ikan patin. Sesuai dengan pernyataan penutur, bahwa tidak bisa dipungkiri ikan yang paling cepat besar adalah ikan lele. Tuturan di atas adalah tindak tutur lokusi karena penutur hanya menginformasikan saja tentang kenyataan tanpa mengandung maksud atau tujuan. b) Ilokusi Konteks: Di sebuah kios perlengkapan kantor dan sekolah, seorang pedagang dan pembeli sedang bertransaksi. Pb : limolas ya lah Pd : limolas ya sing nggo cah sekolah, nggo cah cilik, nambahi paling Tuturan limolas ya sing nggo cah sekolah, nggo cah cilik, nambahi paling, terjemahannya lima belas ya buat anak sekolah, buat anak kecil, di tambah lagi disampaikan penutur kepada mitra tutur yang sedang belanja. Maksud dari tuturan tersebut adalah melaporkan harga sabuknya itu lima belas ribu untuk anak-anak. Penutur mengharapkan responnya sesuai dengan tuturan tersebut. Tuturan di atas Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 54

merupakan suatu bentuk tuturan ilokusi, penutur bukan hanya sekedar menginformasikan saja, akan tetapi juga mengharapkan respon dari mitra tutur agar tidak menawar lagi. c) Tindak Tutur Perlokusi Konteks: Seorang pedagang buah di pinggir lorong jalan pasar. Membujuk seorang pengunjung pasar yang sedang melintas di depannya Pd : pitungewu murah banget gyeh bu, pitungewu gyeh nyeh.murah banget temenan enyong ora pasaran ora Pb : nggih napa Tuturan pitungewu murah banget gyeh bu, pitungewu gyeh nyeh.murah baget temenan enyong ora pasaran ora. Terjemahan tujuh ribu murah sekali ini bu, tujuh ribu ini nih... murah sekali beneran saya tidak pasaran tidak, tuturan tersebut disampaikan oleh pedagang buah kepada seorang ibu yang sedang melintas di depan penutur. Maksud dari tuturan tersebut adalah menginformasikan bahwa penutur sedang menjual buah pisang, kemudian ada seorang ibu melintas di depannya. Setelah dibujuk penutur, akhirnya ibu tersebut membeli buah pisang yang dijualnya. Tuturan di atas merupakan tindak tutur perlokusi (membujuk), karena memiliki daya yang mempengaruhi mitra tutur membeli buah pisang tersebut. 2. Fungsi Penggunaan Tindak Tutur di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap. Berikut ini adalah contoh fungsi ilokusi tindak tutur asertif di pasar Sampang. Konteks: Seorang pedagang buah durian berjalan sambil berteriak-teriak menawarkan kepada pengunjung pasar. Pd : duren duren mas, kiye mas mateng-mateng murah Tuturan duren duren mas, kiye mas mateng-mateng murah Terjemahannya durian-durian mas, ini mas matang-matang murah dituturkan seorang pedagang buah kepada pengunjung pasar. Maksud dari tuturan tersebut yaitu penutur menginformasikan bahwa penutur saat itu sedang menjual buah durian yang harganya murah. Fungsi tuturan di atas adalah disamping penutur menginformasikan, juga bagi siapapun yang melihat ataupun mendengar Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 55

tuturannya, mereka menjadi tertarik untuk melihat, mendekat, dan bahkan membelinya. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindak tutur bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap dapat disimpulkan bahwa, peneliti memperoleh data sebanyak 45 rekaman. Peneliti menemukan tindak tutur berdasarkan daya tutur meliputi; tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi. Tindak tutur ilokusi yang digunakan dalam percakapan pedagang dan pembeli di pasar sampang meliputi: tindak tutur melapor, tindak tutur mendesak, tindak tutur menyarankan, tindak tutur mengumumkan. Tindak tutur perlokusi meliputi: tindak tutur membujuk, tindak tutur menjengkelkan tindak tutur menarik perhatian. Fungsi ilokusi yang digunakan dalam percakapan pedagang dan pembeli di pasar sampang meliputi; tindak tutur asertif, tindak tutur komisif, tindak tutur direktif, dan tindak tutur ekspresif (evaluatif). Daftar Pustaka Leech, Geoffrey. 2011. Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Universitas Indonesia (UI- Press). Rustono. 1999. Pokok-Pokok Pragmatik. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. Sudaryanto.1992. Metode Linguistik Kearah Memahami Metode Linguistik.Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 56