ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK ALJABAR. Herna* ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENELUSURAN KESALAHAN SISWA DAN PEMBERIAN SCAFFOLDING DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR

PERPADUAN MEANINGFUL-MATHEMATICS DENGAN PSEUDO-MATHEMATICS PADA PEMBELAJARAN PECAHAN TINGKAT SD

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG ALJABAR BENTUK PECAHAN

MISKONSEPSI PADA PENYELESAIAN SOAL ALJABAR SISWA KELAS VIII BERDASARKAN PROSES BERPIKIR MASON

KARAKTERISTIK ANTISIPASI ANALITIK SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN SOAL INTEGRAL

Scaffolding untuk Mengatasi Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII MTS NEGERI SUNGAI TONANG

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI

PROFIL PENGETAHUAN KONSEPTUAL SISWA KELAS VII SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL BERDASARKAN TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS IX DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI BENTUK ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

Jurnal Elektronik Pembelajaran Matematika ISSN:

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 PALU DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PECAHAN BENTUK ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL.

SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN PADA BILANGAN PECAHAN DAN REVERSIBILITAS

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PROFIL KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT DI SMP

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IX-G DI SMP NEGERI 3 CIMAHI DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK PADA MATERI LINGKARAN

Analisis Kesalahan Siswa Dilihat dari Skema Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika AYU ISMI HANIFAH

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA. Ardiyanti 1), Haninda Bharata 2), Tina Yunarti 2)

KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH PERTIDAKSAMAAN EKSPONEN Fitri Kumalasari, Toto Nusantara, Cholis Sa dijah. Universitas Negeri Malang 1

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS V SD NEGERI 8 MAMBORO PALU UTARA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PECAHAN

Analisis Kesalahan siswa Pada Topik Aljabar di Kelas VII.1 SMPN 3 Padangsidimpuan. Oleh: Dr. Ahmad Nizar Rangkuti, S. Si., M. Pd 1.

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS (NEA) PADA PEMECAHAN MASALAH OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

ANALISIS TINGKAT BERPIKIR KREATIF SISWA GAYA BELAJAR VISUAL DALAM MEMECAHKAN MASALAH PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V

STRATEGI SOLUSI DALAM PEMECAHAN MASALAH POLA BILANGAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PONTIANAK. Nurmaningsih. Abstrak. Abstract

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA KELAS X.2 SMAN 1 SALIMPAUNG BERDASARKAN METODE KESALAHAN NEWMAN

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI ALJABAR BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALATIGA

STRATEGI GENERALISASI POLA GEOMETRIS CALON MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN TAHUN AJARAN 2017/2018

Analisis Kesalahan dalam Menyelesaikan Soal Materi Luas Permukaan serta Volume Prisma Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 1 Barru

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT IV MATERI SISTEM BILANGAN KOMPLEKS PADA MATA KULIAH ANALISIS KOMPLEKS

Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika Volume 4 No. 2 Mei 2016

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

PENINGKATAN PEMECAHAN MASALAH PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE

2016 ANALISIS KEKELIRUAN SISWA KELAS IX SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL TOPIK LINGKARAN

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

oleh: Ma ruf Egie Adilistiyo A

DIAGNOSIS KESALAHAN SISWA PADA MATERI FAKTORISASI BENTUK ALJABAR DAN SCAFFOLDINGNYA. Imam Safi i*, Toto Nusantara** Universitas Negeri Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

ANALISIS TIPE KESALAHAN BERDASARKAN TEORI NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT

Nego Linuhung Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstract

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

DIAGNOSIS KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL SERTA UPAYA MENGATASINYA MENGGUNAKAN SCAFFOLDING

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP NEGERI 7 SALATIGA

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS X KURIKULUM 2013

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MEMPELAJARI BENTUK ALJABAR BERKAITAN DENGAN KONSEP DAN PRINSIP DI SMP ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 WONOGIRI

Unnes Journal of Mathematics Education

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

ANALISIS MISKONSEPSI SISWA SMP DALAM MATERI PERBANDINGAN DENGAN MENGGUNAKAN CERTAINTY OF RESPONSE INDEX (CRI)

Oleh: ENGGAR ADI PRATAMA A

WAWANCARA KLINIS BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA OPERASI PECAHAN BENTUK ALJABAR

Meningkatkan Kemampuan Operasi Dasar Aljabar Kelas X Melalui PBL Berpendekatan Algebraic Reasoning

Agung Wijaya Arifandi et al., Analisis Struktur Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Soal...

KOMPETENSI STRATEGIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI PROGRAM LINIER DI SMK-SMTI PONTIANAK

KEMAMPUAN ABSTRAKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KLS VIII

JURNAL ANALISIS KESALAHAN PROSEDURAL SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BENTUK AKAR KELAS X SMK TI PELITA NUSANTARA TAHUN AJARAN 2016/2017

ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP KELAS VII DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN

IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA BERKECERDASAN VISUAL SPASIAL DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA BANGUN RUANG SISI DATAR

JURNAL IDENTIFIKASI KESALAHAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GURAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL ALJABAR

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN TAHAPAN NEWMAN

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 4 (1), (2017) 22-27

Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online)

DESKRIPSI PEMAHAMAN SISWA PADA PERMASALAHAN PERBANDINGAN DAN STRATEGI SOLUSI DALAM MENYELESAIKANNYA

PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKANALAT PERAGA PADA SISWA KELAS III SEMESTER II SD NEGERI 67 PAGARALAM

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENERAPKAN ATURAN EKSPONEN

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL UJIAN MATERI SPLDV dan VOLUME

ANALISIS KESALAHAN JAWABAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN NEWMAN DI SMP NEGERI 2 SAWIT

Titi Solfitri 1, Yenita Roza 2. Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRACT

KONSEP ALJABAR YANG TERLUPAKAN

Kesulitan Belajar Matematika Berkaitan dengan Konsep pada Topik Aljabar: Studi Kasus pada Siswa Kelas VII Sekolah ABC Lampung

Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender

ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KESALAHAN PENGOLAHAN MATEMATIKA DALAM MENYELESAIAKAN MASALAH LINGKARAN

Analisis Kesalahan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Pada Pokok Bahasan Vektor

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 19 Januari NCTM, Algebra, diakses dari

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOALPERSAMAAN KUADRAT BERDASARKAN TAKSONOMI SOLOPADA KELAS X SMA NEGERI 1 PLUS DI KABUPATEN NABIRE PAPUA

PROFIL PENYELESAIAN SOAL PEMBAGIAN PECAHAN SISWA KELAS VII SMPN MODEL TERPADU MADANI PALU

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

ANALISIS KESALAHAN PENERJEMAHAN TEKS BAHASA INGGRIS-BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA SEMESTER VI TAHUN 2016/2017.

ANALISIS KESALAHAN PESERTA DIDIK PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS X SMA NEGERI 1 BANGKINANG KOTA

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATERI INTEGRAL

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL DI KELAS VII SMP NEGERI 2 PALU

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM KONSTRUKSI KONSEP ALJABAR BERDASARKAN TEORI ASIMILASI AKOMODASI

LAPISAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DALAM MENYELESAIKAN SOAL TIMSS BAGI SISWA SMP KELAS VIII

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI PECAHAN BENTUK ALJABAR DIKELAS VIII SMP

KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA SMP

Transkripsi:

ANALISIS KESALAHAN MATEMATIKA SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI PENJUMLAHAN PECAHAN BENTUK ALJABAR Herna* ABSTRAK This qualitative research was conducted at Junior High School students and aimed to examine students' mathematical errors in subject matter of addition operation of algebraic shapes. The subjects of this research were class VIII SMP Negeri 1 Tinambung, Polman, Sulawesi Barat which made the most error variations. This research found that students make mathematical errors in completing the sum of Algebra operating problems. These errors include the errors in fractional addition operands, algebraic forms, and algebraic operations form. Furthermore, it is found that the mistakes made by the students in solving the problem were related to met-before students. Keywords: Analysis Errors, Mathematical Errors, Fractions of Algebra PENDAHULUAN Dalam belajar matematika, siswa masih mengalami kesulitan dalam mengonstruksi konsep dan menyelesaikan masalah matematika.kesulitan tersebut ditunjukkan oleh kesalahan matematika siswa ketika melakukan aktivitas tersebut.penelitian yang berkaitan dengan kesalahan matematika sudah banyak dilakukan (Yusof & Malone, Riccomini, 2005; Idris& Narayanan, 2011; Dhlamini, 2014). Kesalahan matematika terjadi pada konsep bilangan.riccomini (2005) mengkaji kesalahan sistematis dalam pengurangan yaitu smaller-from-larger (SFL) dan borrow-across-zero (BAZ).Yusof dan Malone (2002) mengkaji kesalahan matematika siswa dalam menyelesaikan soal perhitungan dan soal cerita pada materi pecahan.idris dan Narayanan (2011) mengidentifikasi jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. Dhlamini (2014) mengkaji penjumlahan pecahan pada siswa kelas IX di Afrika selatan provinsi Gauteng. Ia menemukan bahwa siswa melakukan miskonsepsi dengan menganggap penjumlahan pecahan sebagai penjumlahan bilangan asli, dan menemukan bahwa siswa bisa melakukan penjumlahan pecahan bentuk numerik dengan baik namun kesulitan dalam menjumlahkanpecahan bentuk aljabar. *) Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Sulawesi Barat, E-mail: hernausb@rocketmail.com. 12

Lebih lanjut diungkapkan penelitian lain yang mengkaji konsep pecahan. Pembelajaran materi pecahan memuat banyak permasalahannya (Leung, 2009). Permasalahan yang ditemukan pada siswa, seperti ketika menjumlahkan dua bilangan pecahan dengan cara memjumlahkan masingmasing pembilang dan penyebutnya. Mereka belum memahami makna pecahan sehingga ketika lupa prosedurnya maka langkah penjumlahan seperti itu yang mereka lakukan.berdasarkan penelitian Pinila (2007) diperoleh kesimpulan bahwa pecahan merupakan daerah utama kegagalan. Fakta menunjukkan banyak siswa belum dapat mengoperasikan pecahan dengan benar jika dibandingkan ketika ia mengoperasikan bilangan selain pecahan seperti bilangan-bilangan bulat. Banyak yang mengakui bahwa pecahan merupakan puncak aritmatika dasar seperti Yim (2009).Tokoh Pirie dan Kieren (1994), mengkonfirmasikan asumsi guru bahwa siswa dapat menggunakan bahasa pecahan, tapi tidak memahami penjumlahan kuantitas pecahan. Kesulitan dalam mengonstruksi suatu konsep akan menyebabkan kesulitan dalam mengonstruksi konsep matematika yang lain. Hal ini disebabkan karena konsep matematika yang satu memiliki keterkaitan dengan konsep matematika yang lain (Subanji & Toto, 2013).Akibatnya, hal tersebut menyebabkan kurangnya pemahaman mahasiswa pada objek matematika, dan pada akhirnya menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah matematika. Hal ini sejalan dengan pendapat Maat, dkk. (2010) bahwa kesalahan siswa dalam memecahkan persamaan kuadrat disebabkan mereka lemah dalam menguasai topik-topik seperti aljabar, pecahan, bilangan negatif, dan ekspansi aljabar.hal ini menunjukkan bahwa penting untuk memperhatikan kesalahan siswa dalam mengonstruksi konsep dan memecahkan masalah matematika. Analisis kesalahan matematika bertujuan untuk mengetahui kesalahan apa saja yang banyak dilakukandan penyebab terjadinya kesalahan tersebut pada siswa. Melalui analisis kesalahan akanditemukanjenis dan penyebab kesalahan matematika siswa, sehingga guru dapat memikirkan jenis bantuan yang akan diberikan kepada siswa untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Kesalahan yang dilakukan siswa perlu kita analisis lebih lanjut, agar mendapatkan gambaran yang jelas dan rinci atas kelemahan-kelemahan siswa dalam menyelesaikan soal materi operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar.kesalahan yang dilakukan oleh siswa dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengajaran dalam usaha meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar. Adanya peningkatan kegiatan belajar dan mengajar diharapkan dapat memperbaiki hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Untuk itu, berdasar pendapat Dhlamini (2014) bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar dan penelitian lain tentang kesulitan siswa dalam belajar materi bilangan (Yusof & 13

Malone, 2002; Riccomini, 2005; Idris & Narayanan, 2011), maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam kesalahan matematika siswa pada operasi pecahan bentuk aljabar dengan melakukan penelitian terkait Analisis Kesalahan Matematika Siswa dalam Menyelesaikan Soal Operasi Pecahan Bentuk Aljabar. Tujuannya adalah untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan matematika dalam menyelesaikan soal operasi pecahan bentuk aljabar. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, karena dalam penelitian ini dideskripsikan letak dan jenis serta faktor penyebab kesalahan peserta didik dalam menyelesaikan soal penjumlahan pecahan bentuk aljabar.sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena data yang dikumpulkan dan dipaparkan dalam bentuk kata-kata yang dirangkai dalam sebuah kalimat, tidak berupa angka atau nilai. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Tinambung, kab. Polman, Prov. Sulawesi Barat. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes tertulis dan wawancara. Lembar tugas terdiri atas tiga soal perhitungan yang dibuat sedemikian rupa agar siswa dapat mengkonstruksi konsep pecahan bentuk aljabar terkait operasi hitungnya. Operasi hitung yang dimaksud adalah operasi penjumlahan. Tiga soal tersebut meliputi, penjumlahan pecahan bentuk aljabar dengan pembilang berupa variabel, penyebut berupa variabel, dan pembilang maupun penyebut berupa variabel.sedangkan untuk pedoman wawancara tidak dibuat karena wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Langkah yang digunakan peneliti dalam memilih subjek penelitian sebagaiberikut: 1) mengidentifikasi kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan setiap soal pada lembar tugas,2) memilih siswa yang memiliki variasi kesalahan yang terbanyak sebagai subjek penelitian sehingga subjek mewakili setiap kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal pada lembar tugas. Analisis data dimulai sejak persiapan penelitian sampai dengan setelah proses pengumpulan data selesai. Dalam penelitian ini teknik menganalisa data dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: 1) reduksi data; 2) penyajian data; dan 3) penarikan kesimpulan. 14

HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut temuan kesalahan matematika siswa dalam menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar. 1. Menjumlahkan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut Hal ini disebabkan siswa menganggap penjumlahan pada pecahan sebagai penjumlahan bilangan asli. 2. Menganggap penjumlahan variabel sebagai penggabungan variabel sehingga terlihat seperti perkalian Hal ini disebabkan siswa tidak memahami konsep penjumlahan suku aljabar sejenis dengan baik. 3. Menjumlahkan suku-suku aljabar yang tidak sejenis a) Menjumlahkan bilangan yang memiliki variabel dengan pangkat berbeda b) Menerapkan operasi pada bilangan yang tidak memiliki variabel dengan bilangan yang memiliki variabel c) Menjumlahkan bilangan yang memiliki variabel yang berbeda Hal ini disebabkan siswa tidak memahami aturan penjumlahan suku-suku aljabar dengan baik. 4. Kesalahan dalam menyamakan penyebut Siswa tidak bisa menyamakan penyebut dengan baik karena tidak bisa menemukan kelipatan persekutuan dari masing-masing penyebut. Hal ini disebabkan siswa tidak memahami konsep kelipatan persekutuan bilangan dengan baik. 15

5. Kesalahan dalam membentuk pecahan senilai Siswa menyamakan penyebut kemudian menentukan masing-masing pembilang dengan perkalian silang penyebut yang sudah disamakan dengan pembilang sebelumnya (untuk pembilang atau penyebut berupa variabel) Hal ini disebabkan siswa tidak memahami konsep pecahan senilai dengan baik. 6. Kesalahan menerapkan konsep operasi perkalian pecahan bentuk aljabar pada operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar Hal ini disebabkan siswa kesulitan untuk mengingat aturan setiap operasi pecahan bentuk aljabar sehingga seringkali aturan untuk operasi perkalian diterapkan pada operasi penjumlahan. 7. Menganggap ma = m,aa...a = ma m, m Hal ini disebabkan siswa tidak memahami konsep bentuk aljabar dengan baik. 8. Kesalahan dalam menyederhanakan pecahan Hal ini disebabkan siswa tidak memahami konsep pecahan senilai dengan baik. 16

Berdasarkan paparan data di atas dan hasil wawancara peniliti dengan siswa dan guru dari subjek dalam penelitian ini, maka peneliti menyimpulkan bahwa faktor penyebab siswa melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar adalah sebagai berikut. a. Siswa masih kesulitan dalam menyelesaikan operasi penjumlahan pada pecahan. Hal tersebut disebabkan karena siswa tidak mengetahui aturan operasi penjumlahan pecahan. Misalnya, dua pecahan atau lebih hanya dapat dijumlahkan ketika pecahan-pecahan tersebut dalam bentuk pecahan senama. Hal ini sejalan dengan temuan Idris & Narayanan (2011) bahwa pemahaman siswa dalam proses menjumlahkan pecahan masih kurang seperti, siswa menjumlahkan pembilang dan penyebut tanpa menyamakan penyebut terlebih dahulu. b. Siswa mengetahui aturan operasi penjumlahan yakni, pecahan-pecahan dalam bentuk pecahan senama, tetapi siswa kesulitan untuk menentukan pecahan senilai dari suatu pecahan. Hal ini sejalan dengan pendapat Idris & Narayanan (2011) bahwa siswa masih memiliki pemahaman yang kurang pada proses penyelesaian penjumlahan pecahan, seperti ketika siswa mengalikan penyebut dengan penyebut dan kemudian langsung menjumlahkan pembilang dengan pembilang. c. Adanya miskonsepsi dalam pikiran anak bahwa penjumlahan bilangan pecahan maupuan penjumlahan pecahan bentuk aljabar sama saja dengan penjumlahan bilangan asli. Hal ini sejalan dengan pendapat Dhalimini (2014) bahwa siswa melakukan miskonsepsi dengan menganggap penjumlahan pecahan sebagai penjumlahan bilangan asli. d. Siswa kesulitan untuk mengingat aturan setiap operasi pecahan bentuk aljabar sehingga seringkali aturan untuk operasi perkalian atau pembagian diterapkan pada operasi penjumlahan. Hal ini ditunjukkan oleh siswa yang mampu menyelesaikan operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar dengan baik ketika siswa diizinkan untuk melihat contoh dalam buku paketnya. Akan tetapi, kesulitan ketika diminta kembali untuk mengerjakan soal yang serupa tanpa melihat contoh. Siswa cenderung menggunakan aturan operasi perkalian dan pembagian karena menurut mereka itu lebih mudah diingat tanpa memperhatikan operasi apa yang diminta oleh soal. Hal ini menunjukkan bahwa siswa tidak memahami materi operasi pecahan bentuk aljabar baik dari segi prosedural maupun konseptualnya. e. Siswa tidak memahami aturan penjumlahan suku-suku aljabar. Hal ini sejalan dengan pendapat Lim Kok Seng (2010) bahwa dalam menjumlahkan suku-suku aljabar siswa melakukan penjumlahan terhadap suku-suku aljabar yang tidak sejenis. f. Siswa tidak memahami konsep kelipatan persekutuan bilangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Idris & Narayan (2011) bahwa siswa dalam 17

melakukan penjumlahan pecahan mengalami kesulitan menkonversi ke penyebut umum terendah. g. Siswa tidak memahami konsep penjumlahan suku aljabar sejenis, konsep pecahan senama, konsep pecahan senilai, dan konsep bentuk aljabar. SIMPULAN Dalam menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar, siswa melakukan kesalahan matematika. Kesalahan tersebut mencakup kesalahan pada operasi penjumlahan pecahan, dan bentuk aljabar dan operasinya. Kesalahan pada operasi penjumlahan pecahan seperti, menjumlahkan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut, kesalahan dalam menyamakan penyebut, kesalahan dalam membentuk pecahan senilai, dan kesalahan dalam menyederhanakan penyebut. Kesalahan pada bentuk aljabar dan operasinya seperti, kesalahan menerapkan konsep operasi perkalian pecahan bentuk aljabar pada operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar, menganggap penjumlahan variabel sebagai penggabungan variabel sehingga terlihat seperti perkalian, dan menjumlahkan suku-suku aljabar yang tidak sejenis. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal operasi penjumlahan pecahan bentuk aljabar memiliki keterkaitan dengan met-before siswa. SARAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian, maka diajukan saran sebagai berikut: 4. Diharapkan ada penelitian yang lebih mendalam terkait proses berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah penjumlahan pemecahan bentuk aljabar 5. Diharapkan ada penelitian lanjutan tentang bagaimana mengatasi kesulitan siswa dalam menyelesaikan masalah penjumlahan pecahan bentuk aljabar DAFTAR PUSTAKA Idris & Narayanan. 2011. Error Patterns in Addition and Subtraction of Fractions among Form Two Students. Journal of Mathematics Education. Vol. 4, No. 2, pp. 35-54. Dhlamini. 2014. Grade 9 Learners Errors And Misconceptions In Addition Of Fractions. Mediterranean Journal of Social Sciences.Vol 5, No. 8, ISSN 2039-2117 (online) ISSN 2039-9340 (print). Publishing: MCSER 18

Pirie, S dan Kieren, T. 1994. Growth in Mathematical Understanding: How Can We Characterise it and How Can We Represent it? Educational Studies in Mathematics 26: 165-190. Printed in the Netherlands: Kluwer Academic Publishers. Leung, C K. 2009. A Preliminary Study on Hongkong Students Understanding of Fraction.Paper presented at the 3rd Redesigning Pedagogy International Conference June 2009, Singapore. Maat, dkk. 2010. Analysis of Students Error in Learning of Quadratic Equations. International Education Studies.Vol. 3, No. 3. Riccomini 2005.Identification And Remediation Of Systematic Error Patterns In Subtraction. Summer.Volume 28. Pinilla, M.I.I. 2007.Fraction: Conceptual and Didactic Aspects. Mathematics, Issue 7 Acta Didactica Universitatis Comenianae. Riccomini 2005.Identification And Remediation Of Systematic Error Patterns In Subtraction. Summer.Volume 28. Subanji & Nusantara, T. 2013.Karakterisasi Kesalahan Berpikir Siswa dalam Mengkonstruksi Konsep Matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan, 19(2), hal. 129-251. Yim, J. 2009. Children s strategies for division by fractions in the context of the area of a rectangle.educational Studies in Mathematics, 73:105 120. DOI 10.1007/s10649-009-9206-0. Yusof & Malone. 2002. Mathematical Errors in Fractions: A Case of Bruneian Primary 5 Pupils. University of Technology. 19