BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DAMPAK DARI KONFLIK DAYAK DAN MADURA DI SAMALANTAN. hubungan yang pada awalnya baik-baik saja akan menjadi tidak baik, hal

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1

I. PENDAHULUAN. tersebut terkadang menimbulkan konflik yang dapat merugikan masyarakat itu. berbeda atau bertentangan maka akan terjadi konflik.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI PENUTUP. perusakan dan pembakaran. Wilayah persebaran aksi perkelahian terkait konflik

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan manusia dalam masyarakat sangatlah majemuk. orang pendatang yaitu korban kerusuhan Sampit.

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang P

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sudah setengah abad lebih Indonesia merdeka, masyarakat Indonesia yang merupakan bangsa yang multi

yang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan

parameter nominal Dapat menyebabkan disintegrasi sosial/budaya

KONFLIK, PERDAMAIAN DAN MASALAH PENGUNGSI DI MADURA

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK HORIZONTAL DI KALIMANTAN BARAT. Alwan Hadiyanto Dosen Tetap Program Studi Ilmu Hukum UNRIKA

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan macam-macam suku bangsa, agama, ras, dan sumber daya manusia. Dibalik itu semua Indonesia

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS...

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

VI. SIMPULAN DAN SARAN. Kecamatan Way Panji yang terletak di Kabupaten Lampung Selatan maka dapat

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN

Ketika Negara Gagal Mengatasi Asap. Oleh: Adinda Tenriangke Muchtar

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL. BAB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sangat pesat, ini terlihat dari banyaknya penggemar-penggemar motor atau mobil

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

LAPORAN ANALISIS PERDAMAIAN-PEMBANGUNAN PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR: PROMOSI PERDAMAIAN BERKESINAMBUNGAN DAN PEMBANGUNAN MANUSIA SECARA ADIL

Segenap Masyarakat Kabupaten Sleman yang berbahagia.

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

Surat Terbuka Untuk Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dan Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar jika didukung oleh adanya kondisi yang aman dan tenteraman. Salah satu hal

Bencana dan Permasalahannya

BUPATI BANDUNG BARAT

BAB II LATAR BELAKANG KONFLIK DAYAK MADURA DI SAMALANTAN A. Alasan Budaya. berkelompok, memiliki rasa solidaritas tinggi di antara sesama etnisnya dan

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

SIARAN PERS. Catatan Akhir Tahun 2012: Saatnya Merajut Toleransi dan Kohesi Sosial!

BAB III SIKAP PEMERINTAH TERHADAP KONFLIK DI SAMALANTAN. melampiaskan kemarahannya, dengan sasaran utama orang Madura karena

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosialnya berpotensi rawan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA TUNTUTAN GANTI KERUGIAN DAERAH

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemba

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang memiliki ribuan pulau, tiga ratus lebih suku, budaya,

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

BAB V PENUTUP 5.1. PENGANTAR

NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA DAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

Peningkatan Keamanan dan Ketertiban serta Penanggulangan Kriminalitas

I. PENDAHULUAN. Bentrok antara kedua desa, yaitu Desa Balinuraga dengan Desa Agom, di

Kota Tidore Kepulauan. Data Agregat per Kecamatan

Segenap Masyarakat Kabupaten Sleman yang berbahagia.

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEONARD PITJUMARFOR, 2015 PELATIHAN PEMUDA PELOPOR DALAM MENINGKATKAN WAWASAN KESANAN PEMUDA DI DAERAH RAWAN KONFLIK

No pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, terutama hak untuk hidup. Rangkaian tindak pidana terorisme yang terjadi di wilayah Negara Ke

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika secara de facto mencerminkan multi budaya

2012, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Penang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Konflik oleh beberapa aktor dijadikan sebagai salah satu cara

ETNIK KONFLIK DAN PERDAMAIAN DI KALIMANTAN TENGAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian yang telah penulis kemukakan pada bab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN ANAK MELALUI PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE DI TINGKAT PENYIDIKAN DI TINJAU DARI UU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, yang terdiri dari

AMANAT PADAUPACARA BENDERA BULANAN SENIN, TANGGAL 19JANUARI2015

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR : 7 Tahun 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM TERPADU GANGGUAN KEAMANAN DALAM NEGERI DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menjelang pergantian tahun 2004, Indonesia dirundung bencana. Setelah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dibagi dalam 4 daerah, yaitu Gayo Laut yang mendiami sekitar danau Laut

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

WALIKOTA BANJARMASIN

Sekolah Petra (Penanganan Trauma) Bagi Anak Korban Bencana Alam

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG

KONFLIK KEAGAMAAN DI SUMENEP MADURA (Studi Perebutan Otoritas antara Kyai Tradisional dan Walisongo Akbar)

BAB I PENDAHULUAN. Maluku Utara merupakan sebuah Provinsi yang tergolong baru. Ini adalah

Lampiran. Ringkasan Novel KoKoro. Pertemuan seorang mahasiswa dengan seorang laki-laki separuh baya di pantai

Bab 1. Pendahuluan. berasal dari nama tumbuhan perdu Gulinging Betawi, Cassia glace, kerabat

Oleh Prof Dr Abdullah Ali

Refleksi Akhir Tahun Papua 2010: Meretas Jalan Damai Papua

BAB IV KESIMPULAN. dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam di mana mengakui keberagaman,

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 5 TAHUN 2005 TENTANG

BAB V KESIMPULAN. Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK,

Sambutan Presiden RI pd Silaturahim dg Paskibraka, di Jakarta, tgl.18 Agt 2014 Senin, 18 Agustus 2014

POLA PENANGANAN BENCANA ALAM ( Perspektif Kepolisian )

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENANGANAN KONFLIK SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMENTAR UMUM 7 (1997) Hak atas Tempat Tinggal yang Layak: Pengusiran Paksa (Pasal 11 [1]

RANCANGAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA TENURIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari analisis yang telah dilakukan terkait resolusi konflik yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, baik jangka pendek maupun jangka panjang guna mengatasi konflik di Sampit, melalui analisis sejumlah data terkait hal tersebut, terlihat sejumlah upaya yang telah dilakukan sejumlah pihak, mulai dari pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Aparat Keamanan, LSM hingga NGO s dan juga pemerintah Indonesia sendiri turut terlibat dalam proses resolusi konflik baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam menghentikan tindak kekerasan terbuka dan juga menyelesaikan akar konflik Sampit. Dalam resolusi konflik jangka pendek dengan tujuan untuk menghentikan tindak kekerasan terbuka di Sampit, peran pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah begitu signifikan. Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah dengan dibantu TNI dan Polisi Kalimantan Tengah secara cepat mengevakuasi warga Madura yang berada di Sampit. Selain itu aparat keamanan juga melakukan jam malam sebagai upaya untuk menghentikan aksi kekerasan terbuka yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berseteru. Namun sayangnya, respon yang diberikan oleh pemerintah Indonesia sedikit terlambat. Terutama terkait penambahan bantuan pasukan TNI dan Polri untuk membantu mengamankan situasi dan kondisi di Sampit. Lambannya bantuan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia berdampak pada meluasnya konflik hingga ke Palangkaraya dan Pangkalan Bun. 94

Setelah konflik meluas, barulah pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan pasukan ke Kalimantan Tengah. Pemerintah Indonesia juga kemudian memfasilitasi arus pengungsian dari Kalimantan Tengah menuju Jawa Timur dengan menggunakan kapal. Dipindahkannya lokasi para pengungsi ke Jawa Timur adalah sebagai bentuk agar konflik tidak semakin meluas ke wilayah lain di Kalimantan. Konflik Sampit berlangsung selama 10 hari. Selama 10 hari ada ribuan warga Madura yang terpaksa harus meninggalkan Kalimantan Tengah dan mengungsi ke Jawa Timur, selain itu ada ratusan orang yang terpaksa kehilangan nyawa mereka. Korban jiwa yang berjatuhan, tidak memandang usia atau pun jenis kelamin namun korban jiwa yang meninggal dunia sebagian besar merupakan masyarakat Madura. Belum lagi sejumlah infrastruktur yang rusak dan habis dibakar oleh masyarakat Dayak. Setelah tindak kekerasan terbuka dapat dihentikan, resolusi konflik jangka panjang pun dilakukan dengan pemerintah Indonesia sebagai mediator dalam proses negosiasi damai antara etnis Madura dan Dayak. Proses negosiasi damai dilakukan dalam dua tingkatan yakni tingkat nasional dan juga tingkat lokal. Negosiasi damai tingkat nasional dilangsungkan di Jakarta atau pun Yogyakarta sementara negosiasi damai tingkat lokal dilangsungkan di kota-kota di Kalimantan Tengah. Negosiasi tingkat lokal, dilakukan sebagai bentuk untuk mendengarkan aspirasi serta opini penyelesaian dari warga masyarakat atau dapat dikatakan akar rumput. Agenda ataupun isu yang dibahas dalam negosiasi damai tingkat lokal, biasanya merupakan agenda ataupun isu yang sebelumnya telah terlebih dahulu dibahas pada tingkat Nasional. 95

Peran pemerintah Indonesia sebagai mediator dalam proses negosiasi damai antara kedua belah pihak yang berkonflik, dilakukan dengan sangat baik. Pemerintah Indonesia berhasil menemukan apa yang menjadi akar konflik dan menghasilkan poin-poin kesepakatan damai diantara kedua belah pihak. Meskipun melihat hasil dari poin-poin kesepakatan tersebut, masyarakat Dayak lah yang lebih banyak diuntungkan dibandingkan masyarakat Madura. Proses negosiasi damai antara etnis Dayak dan Madura sendiri berlangsung selama satu tahun, yakni sejak Maret 2001 hingga Februari 2002. Meskipun kemudian ada sejumlah poin dalam kesepakatan damai, seperti persoalan kembalinya pengungsi Madura ke Kalimantan Tengah yang baru akan memulai proses pemulangannya pada tahun 2004. Hasil negosiasi damai antara etnis Dayak dan Madura, memang lebih banyak merugikan masyarakat Madura. Hal ini tentu saja dipengaruhi faktor kekalahan masyarakat Madura dalam konflik Sampit. Konflik di Sampit memang memberikan sejumlah dampak terhadap pihak-pihak yang terlibat didalam konflik tersebut. Bagi etnis Dayak yang dianggap sebagai pemenang dalam konflik ini, arogansi keetnisan mereka tentu saja semakin meningkat, sebaliknya bagi etnis Madura sebagai pihak dengan jumlah korban jiwa yang begitu banyak, menjadi lebih banyak mengalah dan mengikuti saja permintaan dari masyarakat Dayak. Akan tetapi masyarakat Madura meminta agar pemerintah dapat menjamin keamanan mereka, apabila mereka kembali ke Kalimantan Tengah. Dampak lain dari konflik Sampit adalah pembenahan diri yang dilakukan oleh etnis Dayak dan juga etnis Madura. Etnis Dayak kini memilih untuk 96

melakukan adaptasi apabila mereka tidak ingin tersingkir dari pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah yang pesat. Sejak konflik di Sampit, banyak masyarakat Dayak yang kemudian menuntut ilmu setinggi-tingginya agar dapat bersaing dengan warga pendatang dalam mencari pekerjaan diperusahaan atau pun di instansi pemerintah. Sementara warga Madura membenahi diri mereka dengan menunjukkan rasa hormatnya terhadap kebudayaan etnis lokal. Warga Madura juga mengaku bahwa mereka kini lebih menjaga sikap dan ucapan mereka serta saling mengingatkan kepada sesama warga Madura agar tidak melakukan suatu tindakan yang dapat merugikan warga Madura secara keseluruhan. Hal ini dapat disimpulkan sebagai dampak positif dari konflik Sampit. Namun konflik Sampit tidak hanya memberikan dampak positif tetapi juga dampak negatif. Ada sejumlah permasalah yang timbul sebagai implikasi dari konflik tersebut, seperti masalah pengungsi, terutama terkait perasaan trauma yang dirasakan oleh para pengungsi, yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia terlalu berkonsentrasi dengan perannya sebagai mediator dalam proses negosiasi damai antara etnis Dayak dan Madura namun pemerintah Indonesia melupakan salah satu aspek penting saat terjadi konflik yakni masalah pengungsi. Tindakan yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap para pengungsi adalah dengan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka namun pemerintah melupakan kenyataan bahwa para pengungsi tentu saja merasakan trauma akan konflik yang terjadi secara anarkis tersebut. Masalah lain yang datang dari pengungsi adalah terkait pengembalian 97

akses terhadap sumber daya ekonomi mereka. sebelum konflik pecah, para pengungsi memiliki pekerjaan dan juga harta benda di Kalimantan Tengah namun saat mereka terpaksa pergi ke pulau Jawa untuk mengungsi tentu saja mereka harus meninggalkan pekerjaan dan juga harta bendanya dan pasca konflik, hal ini menjadi tantangan baru bagi pemerintah Indonesia untuk mengembalikan akses terhadap sumber daya ekonomi kepada mereka. Masalah pengungsi yang tidak memiliki akses terhadap sumber daya ekonomi mereka tentu saja berkaitan dengan masalah meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Selain itu pemulihan ekonomi pasca konflik juga menjadi tantangan baru bagi pemerintah Indonesia. Sejumlah masalah baru yang muncul sebagai dampak dari konflik Sampit, tentu juga harus mendapatkan perhatian dan penanganan dari pemerintah Indonesia, jika pemerintah tidak ingin konflik serupa kembali pecah dikemudian hari. Secara garis besar, dapat disimpulkan bahwa resolusi konflik yang dilakukan pemerintah sangat efisien akan tetapi hanya resolusi konflik jangka pendek lah yang dapat dikatakan efektifk. Sementara resolusi konflik jangka panjang yang dilakukan pemerintah Indonesia tidaklah efektif. Pemerintah memang telah menemukan akar konflik Sampit akan tetapi kemudian muncul sejumlah permasalahan baru yang juga cukup serius dan dapat menimbulkan friksi jika tidak ditangani dengan baik. Penanganan terhadap akar konflik memang tidak dapat diselesaikan secara cepat, tentu saja ada proses untuk menyelesaikan permasalahan akar konflik. 98

Namun hingga kini dilihat dari aspek sosial, masih ada rasa curiga dan tidak percaya antara kedua etnis yang berseteru. Hal ini terlihat dari masih banyaknya pengungsi yang memilih bertahan dipengungsian atau kembali ke Madura. Selain itu masih banyak korban konflik Sampit yang mengaku bahwa mereka masih merasakan trauma akan konflik yang telah terjadi 12 tahun lalu tersebut. Tujuan dari resolusi konflik adalah untuk membangun kembali hubungan antara pihak-pihak yang berseteru dengan dasar rasa saling percaya. Selama rasa saling percaya antara etnis Dayak dan Madura belum terwujud secara maksimal maka dapat dikatakan resolusi konflik jangka panjang yang dilakukan pemerintah Indonesia tidaklah efektif, karena kemungkinan akan terjadinya konflik serupa dikemudian hari masih ada. Konflik yang terjadi di Sampit menunjukkan suatu dimensi baru dalam melihat suatu konflik identitas. Konflik identitas atau konflik etnis kerap kali dianggap pecah karena isu SARA antara etnis yang satu dengan etnis lainnya namun konflik Sampit menunjukkan bahwa konflik etnis pun dapat pecah dari rasa kecewa yang dirasakan masyarakat asli kepada kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah namun ketidakberdayaan masyarakat untuk mengungkapkan rasa frustasi mereka kepada pemerintah membuat mereka mencari musuh yang terlihat dan terjangkau dalam hal ini adalah etnis Madura, yang salah satunya karena etnis Madura adalah etnis minoritas di Kalimantan Tengah. Dimensi baru dalam melihat konflik identitas ini menjadi menarik dan penting untuk digunakan dalam melihat konflik serupa yang terjadi di negara lain. 99

A. Saran Segenap upaya yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dalam resolusi konflik guna mengatasi konflik Sampit, patut diapresiasi meskipun terdapat sejumlah kekurangan. Oleh karenanya untuk memperbaiki kekurangan tersebut, guna dijadikan pembelajaran bagi kita semua dalam menghadapi konflik serupa yang mungkin pecah dikemudian hari maka penulis akan memberikan beberapa saran antara lain : 1. Pemerintah Indonesia seharusnya dapat lebih responsif memberikan bantuan kepada pemerintah daerah saat konflik etnis terjadi, tidak perlu menunggu konflik meluas hingga kemudian menurunkan tambahan pasukan. 2. Aparat keamanan perlu melakukan tugasnya secara lebih aktif lagi, bukan sekedar pemberlakuan jam malam. Saat konflik etnis terjadi, terutama jika melibatkan tindak kekerasan. Aparat keamanan dapat melakukan razia senjata tajam ataupun senjata api yang dimiliki oleh para pihak yang terlibat konflik selain itu tindakan tegas untuk menembak ditempat pihakpihak yang dianggap memperkeruh konflik juga dapat dilakukan tanpa harus menunggu konflik meluas. 3. Pemerintah tidak seharusnya melupakan nasib pengungsi. Bantuan kemanusiaan saja tidaklah cukup, para pengungsi juga membutuhkan trauma healing untuk dapat membantu mereka menjalani kehidupan pasca konflik. 100

4. Proses bina damai pasca konflik yakni Rehabilitasi dan Rekonsiliasi sangat penting untuk dilakukan terutama pasca konflik yang berlangsung secara anarkis seperti di Sampit. 5. Pemerintah Indonesia dapat bekerja sama dengan NGO s seperti UNHCR untuk membantu mengatasi permasalah pengungsi. 6. Pemerintah Indonesia tidak boleh melupakan permasalahan-permasalahan yang muncul sebagai dampak dari konflik. Permasalahan ini juga harus mendapatkan perhatian lebih agar tidak timbul friksi dikemudian hari. 7. Mengikis fanatisme agama ataupun etnis dan menanamkan nilai-nilai pluralisme kepada generasi muda bangsa Indonesia. 8. Penegakan hukum secara tegas dan adil 101